Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SALMONELLA

TYPHI

disusun oleh :

EVA NADILA

KELOMPOK 1 (PULEX IRRITANS)


Kata pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat tuhan yang maha
esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya kami dapat menylesaikan makalah tentang
salmonella typhi ini dengan baik meskipun banyak
kekuranan didalamnya. Dan juga saya berterimakasih
kepada Akang dan Teteh selaku HIMA Analis
Kesehatan bidang Tatib yang telah memberikan tugas
kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan
mengenai salmonella typhi. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, saya berharap adanya kritik saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami saya
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI

Kata pengantar.....................................i
Daftar isi..............................................ii
Bab I PENDAHULUAN
a. Latar belakang..........................1
b. Rumusan masalah.....................3
Bab II PEMBAHASAN
a. Pengertian.................................4
b. Klasifikasi.................................9
c. Morfologi..................................9
d. Sifat salmonella........................12
e. Struktur antigen........................12
f. Faktor virulensi........................13
g. Epidemiologi............................13
Bab III PENUTUP
a. Kesimpulan..................................15
b. Saran............................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di seluruh dunia, demam typhus mempengaruhi sekitar 17 juta
orang per tahun, menyebabkan hampir 600.000 kematian. Agen
penyebabnya, Salmonella typhi enterica (disebut sebagai Salmonella typhi
dari sekarang), adalah parasit obligat yang tidak memiliki reservoir alami
yang dikenal di luar manusia. Sedikit yang diketahui tentang sejarah
munculnya infeksi almonella typhi manusia, namun diperkirakan telah
menyebabkan kematian tokoh terkenal seperti penulis Inggris dan penyair
Rudyard Kipling, penemu pesawat, Wilbur Wright, dan Kekaisaran
Yunani Alexander Agung. Epidemi tercatat paling awal terjadi di
Jamestown, VA mana diperkirakan bahwa 6.000 orang meninggal karena
demam tipus di awal abad ke-17. Penyakit ini jarang terjadi di Amerika
Serikat dan negara-negara maju, tetapi selalu menimbulkan risiko
munculnya.
Salmonella adalah suatu genus bakteri enterobakteria gram-negatif
berbentuk tongkat/batang yang menyebabkan tifus, paratifus, dan
penyakit foodborne. Spesies-spesies Salmonella dapat bergerak bebas dan
menghasilkan hidrogen sulfida. Salmonella dinamai dari Daniel Edward
Salmon, ahli patologi Amerika, walaupun sebenarnya, rekannya Theobald
Smith (yang terkenal akan hasilnya pada anafilaksis) yang pertama kali
menemukan bakterium tahun 1885 pada tubuh babi. Habitat Inang bagi
Salmonella adalah usus halus manusia dan hewan. Makanan dan minuman
terkontaminasi merupakan mekanisme transmisi kuman Salmonella dan
carrier adalah sumber infeksi. Salmonella typhi bisa berada dalam air, es,
debu, sampah kering yang bila organisme ini masuk ke dalam vehicle yang
cocok (daging, kerang dan sebagainya) akan berkembang biak mencapai
dosis infekti.
Dimensi Bakteri berbentuk batang, tidak berspora dan tidak
bersimpai tetapi mempunyai flagel feritrik (fimbrae), pada pewarnaan
gram bersifat gram negatif, ukuran 2- 4 mikrometer x 0.5-0.8 mikrometer
dan bergerak.

Adapun bakteri salmonella dapat diklasifikasikan sebagai berikut :


Ø Kelas :Psilopsida.
Ø Ordo :Psilotales.
Ø Family :Psilotaceae.
Ø Genus :Salmonella.
Ø Species :salmonella typhi.
Habitat Inang bagi Salmonella adalah usus halus manusia dan
hewan. Makanan dan minuman terkontaminasi merupakan mekanisme
transmisi kuman Salmonella dan carrier adalah sumber infeksi. Salmonella
typhi bisa berada dalam air, es, debu, sampah kering yang bila organisme
ini masuk ke dalam vehicle yang cocok (daging, kerang dan sebagainya)
akan berkembang biak mencapai dosis infekti.
Dimensi Bakteri berbentuk batang, tidak berspora dan tidak
bersimpai tetapi mempunyai flagel feritrik (fimbrae), pada pewarnaan
gram bersifat gram negatif.Salmonella typhy masuk kedalam tubuh
manusia melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Bakteri
masuk kesaluran cerna, usus selanjutnya melalui aliran darah masuk
kehati, limfa, sumsum tulang dan empedu. Sacara bertahap dalam waktu 8
– 14 hari setelah terinfeksi bakteri Salmonella biasa menimbulkan gejala
demam tifoid berupa : demam, sakit kepala, lemah dan lelah, sakit
tenggorokan, nyeri perut dan diare (terutama anak-anak) atau konstipasi
atau sembelit (terutama orang dewasa) memasuki minggu kedua, pada
penderita biasa timbul bercak kecil kemerahan (rose sport) dibagian
bawah dada atau bagian atas perut, yang biasanya hilang dalam 3-4 hari.
Penyakit ini biasanya berlangsung 3 – 5 minggu, diikuti komplikasi
utama berupa perdarahan pada saluran pencernaan dan perporasi usus
disertai peritonitis. Pemeriksaan laboratorium yang biasa dilakukan dalam
mendiagnosa demam tifoid adalah isolasi bakteri, uji serelogi dan uji
molekuler. Uji serologi demam tifoid dengan mendeteksi antibody spesifik
terhadap komponen antigen Salmonella typhy maupun mendeteksi antigen
itu sendiri. Beberapa uji serologi yang dapat digunakan pada demam tifoid
ini meliputi : uji widal, uji dipstick, tes tubex, uji enzyme-linket
immunosorbent assay (ELISA).

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang penulis dapat mengambil beberapa rumusan
malasalah di bawah ini yaitu :
1. Pengertian
2. Klasifikasi Salmonella sp
3. Morfologi Salmonella sp
4. Sifat Bakteri Salmonella sp
5. Struktur antigen
6. Faktor Virulensi
7. Epidemiologi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Salmonella typhi merupakan salah satu spesies bakteri salmonella
yang berbentuk basil, gram negatif, fakultatif aerob, bergerak dengan
flagel pertrich, mudah tumbuh pada perbenihan biasa dan tumbuh baik
pada perbenihan yang mengandung empedu yang apabila masuk kedalam
tubuh manusia akan dapat menyebabkan penyakit infeksi S. typhi dan
mengarah kepengembangan tifus, atau demam enterik. Salmonella typhi
menyebabkan penyakit demam tifus (Typhoid fever), karena invasi bakteri
ke dalam pembuluh darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh
keracunan makanan/intoksikasi. Gejala demam tifus meliputi demam,
mual-mual, muntah dan kematian S. typhi memiliki keunikan hanya
menyerang manusia, dan tidak ada inang lain.
Infeksi Salmonella dapat berakibat fatal kepada bayi, balita, ibu
hamil dan kandungannya serta orang lanjut usia. Hal ini disebabkan karena
kekebalan tubuh mereka yang menurun. Kontaminasi Salmonella dapat
dicegah dengan mencuci tangan dan menjaga kebersihan makanan yang
dikonsumsi. Salmonella adalah suatu genus bakteri enterobakteria Gram
Negatif batang berbentuk tongkat yang menyebabkan tifoid, paratifoid,
dan penyakit foodborne.Bakteri Salmonella termasuk dalam kingdom
Bacteria, filum proteobacteria, class gamma proteobacteria, ordo
enterobactriales, family enterobacteriaceae, Genus Salmonella,
Spesies Salmonella thyposae, Salmonella parathyposa A, Salmonella
Parathyposa B. Salmonella dinamai dari Daniel Edward Salmon,
ahli patologi Amerika, walaupun sebenarnya, rekannya Theobald
Smith (yang terkenal akan hasilnya pada anafilaksis) yang pertama kali
menemukan bakterium tahun 1885 pada tubuh babi.
Hasil uji biokomia pada kuman bakteri Genus Salmonella :
Salmonella thyposae : hasil fermentasi karbohidrat alkali/acid,
menghasilkan hidogen sulfide ( sedikit), menghasilkan gas, indol negatif,
dapat bergerak bebas, citrate negative, tidak menghasilkan urease,
menghasilkan asam, VP (negative), tidak menghasilkan fenil alanin,
fermentasi karbohidrat pada glukosa, maltose, manitol dan tidak
memfermentasi laktosa dan sakarosa.
Salmonella Parathyposa A : hasil fermentasi karbohidrat
alkali/acid, tidak menghasilkan hidogen sulfide , menghasilkan gas, indol
negatif, dapat bergerak bebas, citrate negative, tidak menghasilkan urease,
menghasilkan asam, VP (negative), tidak menghasilkan fenil alanin,
fermentasi karbohidrat pada glukosa, maltose, manitol dan tidak
memfermentasi laktosa dan sakarosa.
Salmonella Parathyposa B : hasil fermentasi karbohidrat alkali/acid,
menghasilkan hidogen sulfide ( banyak), menghasilkan gas, indol positif,
dapat bergerak bebas, citrate positive, tidak menghasilkan urease,
menghasilkan asam, VP (negative), tidak menghasilkan fenil alanin,
fermentasi karbohidrat pada glukosa, maltose, manitol dan tidak
memfermentasi laktosa dan sakarosa. Bakteri Salmonella dapat dicat
dengan pengecatan Gram dan memberikan warna merah muda, memiliki
flagel peritrik dan biasa diisolasi dengan media slektive ENDO/ MC/ SS

Bagaimana bakteri Salmonella menyebar pada manusia ?


Hasil studi terbaru yang ditemukan oleh tim peneliti National
Institutes of Health, Amerika Serikat , dapat menjelaskan bagaimana
Salmonella menyebar secara efisien pada manusia. Tim peneliti ini
menemukan adanya reservoir dimana kuman ini melakukan replikasi
secara cepat di dalam sel-sel epitel , yang kemudian menginfeksi sel-sel
lain . Kuman didorong dari lapisan epitelial oleh suatu mekanisme yang
membebaskan kuman salmonella agar mampu menginfeksi sel lain atau
berkembang biak dalam usus. Diperkirakan infeksi Salmonella terjadi pada
sekitar 40.000 subyek setiap tahunnya di Amerika Serikat. Meskipun
demikian , jumlah sebenarnya cenderung lebih tinggi karena banyak kasus
infeksi ringan dan terdiagnosis serta tidak dilaporkan. Banyak subyek yang
mengalami infeksi ini melalui suatu proses yang tidak dapat dijelaskan dan
menjadi sakit termasuk timbulnya respon inflamasi berlebihan. Studi ini
memberikan pandangan baru mengenai penyebab terjadinya proses
penyakit inflamatif ini. Meskipun siklus kuman Salmonella pada manusia
telah diketahui , tetapi para ahli masih belum memahami bagaimana
kuman dapat meloloskan diri dari saluran cerna dan menyebarkan infeksi.
Meskipun demikian , kuman ini telah belajar bagaimana dapat hidup di
dalam sel epitel dan memanfaatkan sel tersebut. Salmonella melindungi
dirinya dalam sel-sel epitel dengan suatu kompartemen dilapisi membran
yang disebut dengan vakuol.
Mikroskop khusus dengan resolusi tinggi khusus digunakan untuk
melihat sel-sel epitel usus manusia yang ditumbuhkan dalam laboratorium
dan tikus yang di infeksi dengan Salmonella. Tim peneliti NIAID yang
dipimpin oleh Profesor Olivia Steele-Mortimer bekerja sama dengan
Profesor Bruce Vallance dari University of British Columbia, Vancouver,
menemukan bahwa populasi kedua Salmonella yang tidak terkurung dalam
vakuol, tetapi bebas bergerak dalam sel-sel epitel .Salmonella yang berasal
dalam reservoir ini berbeda dengan Salmonella dalam vakuol. Kuman ini
memperbanyak dirinya dengan cepat, mempunyai ekor panjang yang
disebut flagella yang digunakan untuk bergerak serta mempunyai suatu
kompleks jarum yang digunakan untuk menusuk sel dan menyuntikkan
proteinnya. Dengan alat ini populasi Salmonella ini secara genetik
diprogram untuk menginvasi sel-sel baru.
Para peneliti mengamati mengamati bahwa sel-sel epitel yang
mengandung Salmonella dengan kemampuan replikasi tinggi ndan invasif
tersebut didorong ke luar jaringan usus masuk ke dalam rongga usus,
sehingga kuman ini bebas. Mekanisme yang digunakan oleh sel-sel yang
terinfeksi untuk keluar masuk ke dalam rongga tubuh menyerupai
mekanisme alamiah pada manusia dalam membuang sel-sel epitel mati di
usus usus. Para peneliti menduga bahwa kuman Salmonella ini telah
membajak mekanisme ini untuk memudahkan mereka terlepas ke luar.
Meskipun demikian, sistem imun manusia sebenarnya juga mengetahui
adanya keadaan yang tidak normal ini, dan memicu respon berupa
perlepasan interleukin-18. Zat ini merupakan protein kecil yang memicu
proses inflamasi. Interleukin-18 juga menonjol pada inflamasi usus kronik
yang berhubungan dengan kelainan otoimun seperti IBD ( inflammatory
bowel disease). Terjadinya pelepasan interleukin-18 tersebut dapat
menjelaskan timbulnya inflamasi intestinal akut yang disebabkan infeksi
Salmonella.
Peneliti berharap bahwa hasil hasil studi ini dapat membantu
pengembangan pengobatan untuk mencegah penyebaran infeksi . Mereka
kini sedang memfokuskan diri pada populasi khusus Salmonella yang
berhasil lepas dari kompartemen yang tertutup membran sehingga dapat
berkembang biak dan berenang bebas di dalam sel.
Setiap hari, kita pasti mengkonsumsi makanan yang membuat tubuh
bugar dan sehat, seperti makanan karbohidrat, protein dan sayur mayur.
Makanan ini sangatlah penting untuk kondisi tubuh yang kuat. Tidak
hanya makanan, kebanyakan dari kita juga pasti mempunyai hewan
peliharaan dan hewan kesayangan seperti anjing, kucing, kura-kura, cicak
atau pun ular, yang menurut kita sangatlah penting dalam hidup kita. Akan
tetapi, kita tidak pernah mengetahui bahwa makanan atau minuman yang
kita konsumsi telah terkontaminasi oleh bakteri Salmonellosis. Tidak
hanya itu, kita juga tidak mengetahui kalau hewan pelirahaan kita
sebenarnya membawa bakteri Salmonellosis ini, yang amat sangat
membahayakan untuk manusia.
salmonellaBakteri Salmonellosis adalah bakteri yang menular
dengan kecepatan luar biasa, dan bisa memperburuk dalam waktu yang
sangat cepat. Infeksi Salmonella, disebabkan oleh bakteri Salmonellosis,
bisa menyebabkan dehidrasi ekstrim dan juga kematian. Salmonellosis
disebarkan kepada orang-orang dengan memakan bakteri Salmonella yang
mengkontaminasi dan mencemari makanan. Salmonella ada diseluruh
dunia dan dapat mencemari hampir segala tipe makanan. Namun sumber
dari penyakit baru-baru ini melibatkan makanan-makanan seperti telur-
telur mentah, daging mentah, sayur-sayur segar, sereal, dan air yang
tercemar.
Pencemaran dan penyebaran infeksi dan bakteri Salmonella ini dapat
datang dari feces hewan atau manusia yang berhubungan dengan makanan
selama pemrosesannya atau panen. Dari hasil yang tersedia dari U.S.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau FDA, sumber-
sumber langsung yang berpotensi dari Salmonella adalah hewan-hewan
peliharaan seperti kura-kura, anjing-anjing, kucing-kucing, kebanyakan
hewan-hewan ternak, dan manusia-manusia yang terinfeksi. Menurut
penelitian-penelitian di seluruh dunia, para ahli menyarankan sumber-
sumber makanan, air, atau sumber-sumber lain dari pencemaran
mengandung jumlah-jumlah yang besar dari bakteri-bakteri. Meskipun
asam lambung manusia dapat mengurangi, menguras sedikit dan
membunuh infeksi Salmonella, masih ada beberapa bakteri-bakteri dapat
lolos ke dalam usus besar maupun usus kecil, dan kemudian melekat dan
menembus sel-sel dalam tubuh manusia.
Racun-racun yang dihasilkan oleh bakteri dapat merusak dan
membunuh sel-sel yang melapisi usus-usus, yang berakibat pada
kehilangan cairan usus (diare). Beberapa Salmonella dapat selamat dalam
sel-sel dari sistem imun dan dapat mencapai aliran darah, menyebabkan
infeksi darah (bacteremia). Tidak hanya itu, ketika infeksi Salmonella
sudah memasuki dan mencapai aliran darah, akan mengakibatkan panas
dalam, muntaber dan sakit perut yang ekstrim. Biasanya, yang terinfeksi
oleh infeksi Salmonella adalah masa bayi-bayi, masa kanak-kanak, masa
tua dan orang yang mempunyai system imun yang sangatlah lemah. Sistem
imun adalah sistem, termasuk thymus dan bone marrow and lymphoid tisu,
yang menjaga dan melindungi tubuh manusia dari infeksi dan bakteri yang
asing dengan memproduksi respon imun yang kuat. Akan tetapi, orang
yang mempunyai system imun yang sangat lemah, tidak kuat untuk
menahan infeksi ataupun bakteri memasuki tubuhnya. Bayi dan kanak-
kanak adalah tahapan pertumbuhan paling awal, dan sejak masa itulah
sistem imun seorang bayi masih terlalu muda dan belum terlalu kuat untuk
melawan infeksi dan bakteri berbahaya, seperti infeksi Salmonella.
Sedangkan orang yang sudah cukup tua sudah mencapai tahapan
pertumbuhan paling terakhir, dan sejak masa itulah sistem imun seorang
yang tua sudah terlalu lemah dan tidak kuat untuk menahan bakteri
Salmonella yang amat sangat berbahaya bagi manusia itu.
Tidak semua bakteri atau infeksi saling menular. Bakteri saling
menular dengan 3 cara yaitu secara bersentuhan, secara berterbangan di
udara, dan secara makanan ataupun minuman yang kita konsumsi setiap
hari. Bakteri Salmonellosis adalah bakteri yang menular dengan semua
cara tersebut dengan kecepatan yang luar biasa. Dari hasil penelitian, para
ahli menyatakan bahwa bakteri Salmonellosis adalah bakteri yang mudah
dihilangkan tetapi ketika tubuh kita diberi antibiotik, bakteri Salmonellosis
tersebut bisa tambah aktif dan membuat proses penularan lebih cepat
dibandingkan biasanya. Efek-efek dari serangan bakteri Salmonellosis ini
juga sangat berbahaya jika tidak diobati atau dirawat karena bisa
menghancurkan sistem imun dengan fatal. Bakteri Salmonellosis adalah
bakteri yang menular dengan cara bersentuhan. Contohnya adalah hewan
peliharaan kita atau hewan reptil seperti ular dan cicak. Ketika kita
menyentuh hewan yang membawa bakteri tersebut, bakterinya akan
menyangkut dan menempel di rambut kulit dan lama kelamaan, bisa
masuk ke dalam tubuh kita. Bakteri Salmonellosis ini juga menular dengan
sangat cepat lewat udara. Ketika tubuh kita terinfeksi oleh Infeksi
Salmonella, kita akan mengalami flu yang berat. Dengan flu tersebut,
udara yang mengelilingi kita akan terkontaminasi oleh bakteri-bakteri
Salmonellosis, yang bisa mengakibatkan penularan yang cepat. Tidak
hanya lewat udara dan penyentuhan, bakteri Salmonellosis ini saling
menular dengan cara makanan atau minuman. Kalau makanan dan
minuman kita terkontaminasi oleh bakteri ini, kita akan mendapat Infeksi
Salmonella dengan cara memakan atau meminumnya.

B. Klasifikasi Salmonella sp

Adapun Taksonomi dari bakteri Salmonella sp. yaitu


Phylum : Bacteria (Eubacteria)
Class : Prateobacteria
Ordo : Eubacteriales
Family : Enterobacteriae
Genus : Salmonella
Spesies : Salmonella sp.

C. Morfologi Salmonella sp
Salmonella sp adalah jenis Gram negatif, berbentuk batang, tidak
membentuk spora, motil (bergerak dengan flagel peritrik) serta
mempunyai tipe metabolisme yang bersifat fakultatif anaerob.Termasuk
kelompok bakteri Enterobacteriacea. Ukurannya 2 - 4 mikrometer x 0,5 –
0,8 mikrometer. Sifat Salmonella antara lain : dapat bergerak, tumbuh
pada suasana aerob dan anerob fakultatif, memberikan hasil positif pada
reaksi fermentasi manitol dan sorbitol dan memberikan hasil negatif pada
reaksi indol, DNAse , fenilalanin deaminase, urease, voges proskauer, dan
reaksi fermentasi sukrosa dan laktosa.
Perkembangan bakteri Salmonella sp terbilang sangat cepat dan
menakjubkan, setiap selnya mampu membelah diri setiap 20 menit sekali
pada suhu hangat dan pada media tumbuh yang mengandung protein
tinggi. Bisa dibayangkan, satu sel bakteri bisa berkembang menjadi 90.000
hanya dalam waktu 6 jam.
Bakteri ini tersebar luas di dalam tubuh hewan, terutama unggas dan
babi. Lingkungan yang menjadi sumber organisme ini antara lain air,
tanah, serangga, permukaan pabrik, permukaan dapur, kotoran hewan,
daging mentah, daging unggas mentah, dan makanan laut mentah.
Salmonella typhi merupakan bakteri yang menginfeksi manusia dan
menyebabkan demam typhoid dan Salmonella paratyphi yang
menyebabakan demam paratyhoid
Salmonella sp sebenarnya selalu masuk melalui mulut, biasanya
dengan makanan dan minuman yang terkontaminasi Salmonella sp.
Sebagian kuman mati oleh asam lambung tetapi yang lolos masuk ke usus
halus dan berkembang biak di illeum. Disini terjadi fagositosis oleh sel
kelenjar getah bening yang kemudian menyebar ke aliran darah, kelenjar
getah bening dan ke usus.
Dosis infektif bagi manusia adalah 105-108 Salmonella sp. Diantara
faktor-faktor tuan rumah yang menyebabkan resisten terhadap infeksi
Salmonella sp adalah keasaman lambung, jasad renik flora normal usus,
dan daya tahan usus setempat. Dua tipe Salmonella sp. yaitu S. enteriditis
dan S. typhimurium merupakan penyebab kira-kira setengah dari seluruh
infeksi pada manusia. Pada manusia semua Salmonella sp. menimbulkan
penyakit yang pada umumnya disebut Salmonellosis, dibagi menjadi 3
golongan.
1. Golongan Gastroenteritis (Food Poisoning)

Merupakan gejala yang paling sering dari infeksi Salmonella sp. Gejala ini
terutama ditimbulkan oleh S. enteriditis dan S. typhimurium. Biasanya
terjadi demam, kejang perut dan diare yang terjadi antara 12-72 jam
setelah mengkonsumsi minuman yang terkontaminasi.
Penyakit tersebut dapat berlangsung selama 4-7 hari dan kebanyakan
sembuh tanpa pengobatan atau pemberian antibiotik, akan tetapi diare
akan bertambah parah den mengharuskan penderita berobat ke rumah sakit
terutama untuk penggantian cairan elektrolit.
Penyakit ini berakibat fatal jika orang tua dan bayi yang kekebalannya
rendah mengkonsumsi minuman yang terkontaminasi kuman tersebut.
Pada penderita ini, infeksi biasanya menyebar dari usus ke pembuluh
darah kemudian ke seluruh jaringan tubuh dan dapat menyebabkan
kematian kecuali jika penderita cepat memperoleh pengobatan dengan
antibiotik.

2. Golongan Bakterimia (Septikemia)

Biasanya ini dihubungkan dengan S. cholerasius tetapi dapat disebabkan


oleh setiap serotip Salmonella sp. infasi dini dalam darah setelah infeksi
melalui mulut dengan kemungkinan lesi fokal di paru-paru, tulang, selaput
otak, dan sebagainya. Tetapi sering tidak ada manifestasi usus, biakan
darah tetap positif.

3. Golongan Entericfever (Tyhoid Fever /Typhus Abdominalis)

Disebabkan oleh S. typhi, S. paratyphi A, S. schootmulleri. Salmonella sp.


yang termakan mencapai usus halus dan masuk ke kelenjar getah bening
lalu dibawa ke aliran darah. Kuman dibawa oleh darah menuju berbagai
organ, termasuk usus dimana organisme ini berkembang biak dalam
jaringan limfoid dan diekskresi dalam tinja
D. Sifat Bakteri Salmonella Typhi
Adapun sifat dari bakteri diatas adalah sabagai berikut :
Ø bentuk batang, gram negatif, fakultatif aerob, bergerak dengan flagel
pertrich, mudah tumbuh pada perbenihan biasa dan tumbuh baik pada
perbenihan yang mengandung empedu.
Ø sebagian besar salmonella typhi bersifat patogen pada binatang dan
merupakan sumber infeksi pada manusia, binatang-binatang itu antara lain
tikus, unggas, anjing, dan kucing.
Ø dialam bebas salmonella typhi dapat tahan hidup lama dalam air , tanah
atau pada bahan makanan. di dalam feses diluar tubuh manusia tahan
hidup 1-2 bulan.

E. Struktur antigen
a. Antigen O
Antigen O merupakan somatic yang terletak dilapisan luar tubuh
kuman. Struktur kimianya terdiri dari lipopolisakarida. Antigen ini tahan
terhadap pemenasan 100oC selama 2-5 jam, alcohol dan asam yang encer.
b. Antigen H
Antigen H merupakan antigen yang terletak di plagella, pibriae atau
fili Salmonella typhi dan berstruktur kimia protein. Antigen ini tidak aktif
pada pemanasan di atas suhu 60oC, dan pemberian alcohol atau asam.
c. Antigen Vi
Antigen Vi terletak dilapisan terluar Salmonella typhi (kapsul) yang
melindungi kuman dari pagositas dengan struktur kimia glikolitid. Akan
rusak bila dipanaskan selama 1 jam pada suhu 60oC, dengan pemberian
asam dan fenol. Antigen inidigunakan untuk mengetahui adanya karier.
d. Outer Membrane Protein (OMP)
Antigen OMP Salmonella Typhi merupakan bagian dinding sel yang
terletak diluar membrane plasma dan lapisan peptidoglikan yang
membatasi sel terhadap ingkungan sekitarnya. OMP ini terdiri dari 2
bagian yaitu proteinnonporin.
F. Faktor Virulensi
Salmonella typhi memiliki kombinasi karakteristik yang
menjadikannya patogen efektif. Spesies ini berisi endotoksin khas dari
organisme Gram negatif, serta antigen Vi yang ini diyakini akan
meningkatkan virulensi. Hal ini juga memproduksi dan mengeluarkannya
protein yang dikenal sebagai "invasin" yang memungkinkan sel-sel non-
fagosit untuk mengambil bakteri, di mana ia dapat hidup intrasel. Hal ini
juga mampu menghambat meledak oksidatif leukosit, membuat respons
imun bawaan tidak efektif.

G. Epidemiologi
Pertemuan manusia untuk Salmonella typhi dilakukan melalui rute
fecal-oral dari individu yang terinfeksi kepada orang
sehat. Kebersihan miskin pasien shedding organisme dapat menyebabkan
infeksi sekunder, serta konsumsi kerang dari badan air tercemar. Sumber
yang paling umum infeksi, bagaimanapun, adalah minum air tercemar oleh
urin dan kotoran individu yang terinfeksi. Ukuran inokulum estimasi untuk
infeksi adalah 100.000 bakteri. Demam Tifoid juga merupakan infeksi
laboratorium kedua yang paling sering dilaporkan.
Masuknya spesies ini bakteri ke dalam tubuh manusia yang paling
sering dicapai dengan konsumsi, dengan pentingnya diketahui transmisi
aerosol. Setelah tertelan, organisme berkembang biak di usus kecil selama
periode 1-3 minggu, sungsang dinding usus, dan menyebar ke sistem
organ dan jaringan lain. Pertahanan tuan rumah bawaan melakukan sedikit
untuk mencegah infeksi karena inhibisi lisis oksidatif dan kemampuan
untuk tumbuh intrasel setelah pengambilan.
Transmisi Salmonella typhi hanya terbukti terjadi dengan rute fecal-
oral, sering dari individu asimtomatik. 2-5% dari individu yang terinfeksi
sebelumnya menjadi carrier kronis yang tidak menunjukkan tanda-tanda
penyakit, tetapi aktif gudang organisme layak mampu menginfeksi orang
lain. Sebuah contoh yang terkenal adalah "Tifus" Maria Mallon, yang
adalah seorang penangan makanan bertanggung jawab untuk menginfeksi
sedikitnya 78 orang, menewaskan 5 orang. Pembawa ini sangat menular
menimbulkan risiko besar bagi kesehatan masyarakat karena kurangnya
gejala penyakit terkait. Kerusakan yang disebabkan oleh demam tifoid
adalah reversibel dan terbatas jika pengobatan dimulai pada awal infeksi.
Hal ini menyebabkan angka kematian kurang dari 1% di antara individu-
individu diperlakukan yang memiliki strain antibiotik-rentan Salmonella
typhi, membuat hasil dan prognosis untuk pasien yang positif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wabah Salmonella dapat terjadi di mana-mana terutama didaerah
yang tidak memperhatikan kebesihan makanan dan air. Salmonella yang
mencari makanan dan minuman dapat berkembang biak dengan cepat
karena keadaan lingkungan. Telah dibahas gejala klinis dan diagnosis
laboratorium penyakit demam tifoid yang disebabkan oleh infeksi
Salmonella typhoid dan Salmonella paratyphoid.

B. Saran
Dari uraian di atas dapat di tarik kesimpulan mengenai hasil
pengumpulan data bahwa di daerah yang kurang memperhatikan
kebersihan lingkungan kemungkinan besar dapat dengan mudah terinfeksi
Salmonella typhoid dan Salmonella paratyphoid yang datang baik dari
unsur makanan dan minuman yang telah terkontaminasi oleh kuman
tersebut. Maka dari itu kebersihan lingkungan maupun makanan sangatlah
penting untuk menjaga agar tidak terinfeksi. Salmonella merupakan kuman
yang tersebar secara luas di sekeliling kita, sehingga besar sekali
kemungkinan seseorang terinfeksi tanpa diketahui. Oleh karena itu ada
kemungkinan bahwa dalam darah seseorang yang tidak sakit dijumpai
sejumlah antibody terhadap Salmonella.Interprestasi hasil reaksi Widal
ditandai dengan adanya aglutinasi pada titer paling rendah. Beberapa pakar
menyatakan bahwa titer agglutinin sebesar 1/40 atau 1/80 masih dianggap
normal. Vaksinasi yang diberikan belum lama berselang dapat
meningkatkan titer agglutinin, khususnya agglutinin H.

Anda mungkin juga menyukai