TYPHI
disusun oleh :
EVA NADILA
Kata pengantar.....................................i
Daftar isi..............................................ii
Bab I PENDAHULUAN
a. Latar belakang..........................1
b. Rumusan masalah.....................3
Bab II PEMBAHASAN
a. Pengertian.................................4
b. Klasifikasi.................................9
c. Morfologi..................................9
d. Sifat salmonella........................12
e. Struktur antigen........................12
f. Faktor virulensi........................13
g. Epidemiologi............................13
Bab III PENUTUP
a. Kesimpulan..................................15
b. Saran............................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di seluruh dunia, demam typhus mempengaruhi sekitar 17 juta
orang per tahun, menyebabkan hampir 600.000 kematian. Agen
penyebabnya, Salmonella typhi enterica (disebut sebagai Salmonella typhi
dari sekarang), adalah parasit obligat yang tidak memiliki reservoir alami
yang dikenal di luar manusia. Sedikit yang diketahui tentang sejarah
munculnya infeksi almonella typhi manusia, namun diperkirakan telah
menyebabkan kematian tokoh terkenal seperti penulis Inggris dan penyair
Rudyard Kipling, penemu pesawat, Wilbur Wright, dan Kekaisaran
Yunani Alexander Agung. Epidemi tercatat paling awal terjadi di
Jamestown, VA mana diperkirakan bahwa 6.000 orang meninggal karena
demam tipus di awal abad ke-17. Penyakit ini jarang terjadi di Amerika
Serikat dan negara-negara maju, tetapi selalu menimbulkan risiko
munculnya.
Salmonella adalah suatu genus bakteri enterobakteria gram-negatif
berbentuk tongkat/batang yang menyebabkan tifus, paratifus, dan
penyakit foodborne. Spesies-spesies Salmonella dapat bergerak bebas dan
menghasilkan hidrogen sulfida. Salmonella dinamai dari Daniel Edward
Salmon, ahli patologi Amerika, walaupun sebenarnya, rekannya Theobald
Smith (yang terkenal akan hasilnya pada anafilaksis) yang pertama kali
menemukan bakterium tahun 1885 pada tubuh babi. Habitat Inang bagi
Salmonella adalah usus halus manusia dan hewan. Makanan dan minuman
terkontaminasi merupakan mekanisme transmisi kuman Salmonella dan
carrier adalah sumber infeksi. Salmonella typhi bisa berada dalam air, es,
debu, sampah kering yang bila organisme ini masuk ke dalam vehicle yang
cocok (daging, kerang dan sebagainya) akan berkembang biak mencapai
dosis infekti.
Dimensi Bakteri berbentuk batang, tidak berspora dan tidak
bersimpai tetapi mempunyai flagel feritrik (fimbrae), pada pewarnaan
gram bersifat gram negatif, ukuran 2- 4 mikrometer x 0.5-0.8 mikrometer
dan bergerak.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang penulis dapat mengambil beberapa rumusan
malasalah di bawah ini yaitu :
1. Pengertian
2. Klasifikasi Salmonella sp
3. Morfologi Salmonella sp
4. Sifat Bakteri Salmonella sp
5. Struktur antigen
6. Faktor Virulensi
7. Epidemiologi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Salmonella typhi merupakan salah satu spesies bakteri salmonella
yang berbentuk basil, gram negatif, fakultatif aerob, bergerak dengan
flagel pertrich, mudah tumbuh pada perbenihan biasa dan tumbuh baik
pada perbenihan yang mengandung empedu yang apabila masuk kedalam
tubuh manusia akan dapat menyebabkan penyakit infeksi S. typhi dan
mengarah kepengembangan tifus, atau demam enterik. Salmonella typhi
menyebabkan penyakit demam tifus (Typhoid fever), karena invasi bakteri
ke dalam pembuluh darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh
keracunan makanan/intoksikasi. Gejala demam tifus meliputi demam,
mual-mual, muntah dan kematian S. typhi memiliki keunikan hanya
menyerang manusia, dan tidak ada inang lain.
Infeksi Salmonella dapat berakibat fatal kepada bayi, balita, ibu
hamil dan kandungannya serta orang lanjut usia. Hal ini disebabkan karena
kekebalan tubuh mereka yang menurun. Kontaminasi Salmonella dapat
dicegah dengan mencuci tangan dan menjaga kebersihan makanan yang
dikonsumsi. Salmonella adalah suatu genus bakteri enterobakteria Gram
Negatif batang berbentuk tongkat yang menyebabkan tifoid, paratifoid,
dan penyakit foodborne.Bakteri Salmonella termasuk dalam kingdom
Bacteria, filum proteobacteria, class gamma proteobacteria, ordo
enterobactriales, family enterobacteriaceae, Genus Salmonella,
Spesies Salmonella thyposae, Salmonella parathyposa A, Salmonella
Parathyposa B. Salmonella dinamai dari Daniel Edward Salmon,
ahli patologi Amerika, walaupun sebenarnya, rekannya Theobald
Smith (yang terkenal akan hasilnya pada anafilaksis) yang pertama kali
menemukan bakterium tahun 1885 pada tubuh babi.
Hasil uji biokomia pada kuman bakteri Genus Salmonella :
Salmonella thyposae : hasil fermentasi karbohidrat alkali/acid,
menghasilkan hidogen sulfide ( sedikit), menghasilkan gas, indol negatif,
dapat bergerak bebas, citrate negative, tidak menghasilkan urease,
menghasilkan asam, VP (negative), tidak menghasilkan fenil alanin,
fermentasi karbohidrat pada glukosa, maltose, manitol dan tidak
memfermentasi laktosa dan sakarosa.
Salmonella Parathyposa A : hasil fermentasi karbohidrat
alkali/acid, tidak menghasilkan hidogen sulfide , menghasilkan gas, indol
negatif, dapat bergerak bebas, citrate negative, tidak menghasilkan urease,
menghasilkan asam, VP (negative), tidak menghasilkan fenil alanin,
fermentasi karbohidrat pada glukosa, maltose, manitol dan tidak
memfermentasi laktosa dan sakarosa.
Salmonella Parathyposa B : hasil fermentasi karbohidrat alkali/acid,
menghasilkan hidogen sulfide ( banyak), menghasilkan gas, indol positif,
dapat bergerak bebas, citrate positive, tidak menghasilkan urease,
menghasilkan asam, VP (negative), tidak menghasilkan fenil alanin,
fermentasi karbohidrat pada glukosa, maltose, manitol dan tidak
memfermentasi laktosa dan sakarosa. Bakteri Salmonella dapat dicat
dengan pengecatan Gram dan memberikan warna merah muda, memiliki
flagel peritrik dan biasa diisolasi dengan media slektive ENDO/ MC/ SS
B. Klasifikasi Salmonella sp
C. Morfologi Salmonella sp
Salmonella sp adalah jenis Gram negatif, berbentuk batang, tidak
membentuk spora, motil (bergerak dengan flagel peritrik) serta
mempunyai tipe metabolisme yang bersifat fakultatif anaerob.Termasuk
kelompok bakteri Enterobacteriacea. Ukurannya 2 - 4 mikrometer x 0,5 –
0,8 mikrometer. Sifat Salmonella antara lain : dapat bergerak, tumbuh
pada suasana aerob dan anerob fakultatif, memberikan hasil positif pada
reaksi fermentasi manitol dan sorbitol dan memberikan hasil negatif pada
reaksi indol, DNAse , fenilalanin deaminase, urease, voges proskauer, dan
reaksi fermentasi sukrosa dan laktosa.
Perkembangan bakteri Salmonella sp terbilang sangat cepat dan
menakjubkan, setiap selnya mampu membelah diri setiap 20 menit sekali
pada suhu hangat dan pada media tumbuh yang mengandung protein
tinggi. Bisa dibayangkan, satu sel bakteri bisa berkembang menjadi 90.000
hanya dalam waktu 6 jam.
Bakteri ini tersebar luas di dalam tubuh hewan, terutama unggas dan
babi. Lingkungan yang menjadi sumber organisme ini antara lain air,
tanah, serangga, permukaan pabrik, permukaan dapur, kotoran hewan,
daging mentah, daging unggas mentah, dan makanan laut mentah.
Salmonella typhi merupakan bakteri yang menginfeksi manusia dan
menyebabkan demam typhoid dan Salmonella paratyphi yang
menyebabakan demam paratyhoid
Salmonella sp sebenarnya selalu masuk melalui mulut, biasanya
dengan makanan dan minuman yang terkontaminasi Salmonella sp.
Sebagian kuman mati oleh asam lambung tetapi yang lolos masuk ke usus
halus dan berkembang biak di illeum. Disini terjadi fagositosis oleh sel
kelenjar getah bening yang kemudian menyebar ke aliran darah, kelenjar
getah bening dan ke usus.
Dosis infektif bagi manusia adalah 105-108 Salmonella sp. Diantara
faktor-faktor tuan rumah yang menyebabkan resisten terhadap infeksi
Salmonella sp adalah keasaman lambung, jasad renik flora normal usus,
dan daya tahan usus setempat. Dua tipe Salmonella sp. yaitu S. enteriditis
dan S. typhimurium merupakan penyebab kira-kira setengah dari seluruh
infeksi pada manusia. Pada manusia semua Salmonella sp. menimbulkan
penyakit yang pada umumnya disebut Salmonellosis, dibagi menjadi 3
golongan.
1. Golongan Gastroenteritis (Food Poisoning)
Merupakan gejala yang paling sering dari infeksi Salmonella sp. Gejala ini
terutama ditimbulkan oleh S. enteriditis dan S. typhimurium. Biasanya
terjadi demam, kejang perut dan diare yang terjadi antara 12-72 jam
setelah mengkonsumsi minuman yang terkontaminasi.
Penyakit tersebut dapat berlangsung selama 4-7 hari dan kebanyakan
sembuh tanpa pengobatan atau pemberian antibiotik, akan tetapi diare
akan bertambah parah den mengharuskan penderita berobat ke rumah sakit
terutama untuk penggantian cairan elektrolit.
Penyakit ini berakibat fatal jika orang tua dan bayi yang kekebalannya
rendah mengkonsumsi minuman yang terkontaminasi kuman tersebut.
Pada penderita ini, infeksi biasanya menyebar dari usus ke pembuluh
darah kemudian ke seluruh jaringan tubuh dan dapat menyebabkan
kematian kecuali jika penderita cepat memperoleh pengobatan dengan
antibiotik.
E. Struktur antigen
a. Antigen O
Antigen O merupakan somatic yang terletak dilapisan luar tubuh
kuman. Struktur kimianya terdiri dari lipopolisakarida. Antigen ini tahan
terhadap pemenasan 100oC selama 2-5 jam, alcohol dan asam yang encer.
b. Antigen H
Antigen H merupakan antigen yang terletak di plagella, pibriae atau
fili Salmonella typhi dan berstruktur kimia protein. Antigen ini tidak aktif
pada pemanasan di atas suhu 60oC, dan pemberian alcohol atau asam.
c. Antigen Vi
Antigen Vi terletak dilapisan terluar Salmonella typhi (kapsul) yang
melindungi kuman dari pagositas dengan struktur kimia glikolitid. Akan
rusak bila dipanaskan selama 1 jam pada suhu 60oC, dengan pemberian
asam dan fenol. Antigen inidigunakan untuk mengetahui adanya karier.
d. Outer Membrane Protein (OMP)
Antigen OMP Salmonella Typhi merupakan bagian dinding sel yang
terletak diluar membrane plasma dan lapisan peptidoglikan yang
membatasi sel terhadap ingkungan sekitarnya. OMP ini terdiri dari 2
bagian yaitu proteinnonporin.
F. Faktor Virulensi
Salmonella typhi memiliki kombinasi karakteristik yang
menjadikannya patogen efektif. Spesies ini berisi endotoksin khas dari
organisme Gram negatif, serta antigen Vi yang ini diyakini akan
meningkatkan virulensi. Hal ini juga memproduksi dan mengeluarkannya
protein yang dikenal sebagai "invasin" yang memungkinkan sel-sel non-
fagosit untuk mengambil bakteri, di mana ia dapat hidup intrasel. Hal ini
juga mampu menghambat meledak oksidatif leukosit, membuat respons
imun bawaan tidak efektif.
G. Epidemiologi
Pertemuan manusia untuk Salmonella typhi dilakukan melalui rute
fecal-oral dari individu yang terinfeksi kepada orang
sehat. Kebersihan miskin pasien shedding organisme dapat menyebabkan
infeksi sekunder, serta konsumsi kerang dari badan air tercemar. Sumber
yang paling umum infeksi, bagaimanapun, adalah minum air tercemar oleh
urin dan kotoran individu yang terinfeksi. Ukuran inokulum estimasi untuk
infeksi adalah 100.000 bakteri. Demam Tifoid juga merupakan infeksi
laboratorium kedua yang paling sering dilaporkan.
Masuknya spesies ini bakteri ke dalam tubuh manusia yang paling
sering dicapai dengan konsumsi, dengan pentingnya diketahui transmisi
aerosol. Setelah tertelan, organisme berkembang biak di usus kecil selama
periode 1-3 minggu, sungsang dinding usus, dan menyebar ke sistem
organ dan jaringan lain. Pertahanan tuan rumah bawaan melakukan sedikit
untuk mencegah infeksi karena inhibisi lisis oksidatif dan kemampuan
untuk tumbuh intrasel setelah pengambilan.
Transmisi Salmonella typhi hanya terbukti terjadi dengan rute fecal-
oral, sering dari individu asimtomatik. 2-5% dari individu yang terinfeksi
sebelumnya menjadi carrier kronis yang tidak menunjukkan tanda-tanda
penyakit, tetapi aktif gudang organisme layak mampu menginfeksi orang
lain. Sebuah contoh yang terkenal adalah "Tifus" Maria Mallon, yang
adalah seorang penangan makanan bertanggung jawab untuk menginfeksi
sedikitnya 78 orang, menewaskan 5 orang. Pembawa ini sangat menular
menimbulkan risiko besar bagi kesehatan masyarakat karena kurangnya
gejala penyakit terkait. Kerusakan yang disebabkan oleh demam tifoid
adalah reversibel dan terbatas jika pengobatan dimulai pada awal infeksi.
Hal ini menyebabkan angka kematian kurang dari 1% di antara individu-
individu diperlakukan yang memiliki strain antibiotik-rentan Salmonella
typhi, membuat hasil dan prognosis untuk pasien yang positif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wabah Salmonella dapat terjadi di mana-mana terutama didaerah
yang tidak memperhatikan kebesihan makanan dan air. Salmonella yang
mencari makanan dan minuman dapat berkembang biak dengan cepat
karena keadaan lingkungan. Telah dibahas gejala klinis dan diagnosis
laboratorium penyakit demam tifoid yang disebabkan oleh infeksi
Salmonella typhoid dan Salmonella paratyphoid.
B. Saran
Dari uraian di atas dapat di tarik kesimpulan mengenai hasil
pengumpulan data bahwa di daerah yang kurang memperhatikan
kebersihan lingkungan kemungkinan besar dapat dengan mudah terinfeksi
Salmonella typhoid dan Salmonella paratyphoid yang datang baik dari
unsur makanan dan minuman yang telah terkontaminasi oleh kuman
tersebut. Maka dari itu kebersihan lingkungan maupun makanan sangatlah
penting untuk menjaga agar tidak terinfeksi. Salmonella merupakan kuman
yang tersebar secara luas di sekeliling kita, sehingga besar sekali
kemungkinan seseorang terinfeksi tanpa diketahui. Oleh karena itu ada
kemungkinan bahwa dalam darah seseorang yang tidak sakit dijumpai
sejumlah antibody terhadap Salmonella.Interprestasi hasil reaksi Widal
ditandai dengan adanya aglutinasi pada titer paling rendah. Beberapa pakar
menyatakan bahwa titer agglutinin sebesar 1/40 atau 1/80 masih dianggap
normal. Vaksinasi yang diberikan belum lama berselang dapat
meningkatkan titer agglutinin, khususnya agglutinin H.