Ade Ika
Tri Vena Dian Kartika Sari
2
Cairan Sendi = Cairan Sinovial
1. Melumasi sendi
4
Indikasi aspirasi cairan sendi:
1. Memastikan diagnosis.
5
Kontra indikasi :
1. Infeksi lokal
2. Diatesis hemoragik
1. Infeksi
2. Perdarahan
4. Ruptur tendo/ligamen
7
Tehnik Pengambilan Sampel
ARTROSENTESIS
Teknik pengambilan cairan sendi. Teknik aspirasi disesuaikan
menurut lokasi, anatomi dan ukuran sendi.
8
Tehnik Pengambilan Sampel
1. Tes Makroskopi
2. Tes Mikroskopi
3. Tes Mikrobiologi
4. Tes Kimia
5. Tes Imuno-Serologi
10
1. Tes Makroskopi
b) Bekuan
c) Viskositas
d) Tes Mucin
11
a) Warna dan kejernihan
Pre analitik :
Persiapan pasien : tidak dibutuhkan persiapan khusus.
Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus.
Prinsip tes : setiap kelainan memberi warna dan kejernihan yang
berbeda.
Alat : tabung yang jernih.
12
a) Warna dan kejernihan
Analitik
Cara kerja : lihat warna dan kejernihan sampel .
Nilai rujukan : tidak berwarna dan jernih.
13
a) Warna dan kejernihan
Pasca analitik
Interpretasi :
14
a) Warna dan kejernihan
15
a) Warna dan kejernihan
16
b) Bekuan
Pre analitik
Persiapan pasien : tidak dibutuhkan persiapan khusus.
Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus.
Prinsip tes : fibrinogen menyebabkan sampel membeku.
Alat : tabung yang jernih
17
b) Bekuan
Analitik
Cara kerja : biarkan sampel selama 1 jam, kemudian lihat apakah
ada bekuan atau tidak.
Nilai rujukan : tidak membeku.
Pasca analitik
Interpretasi :
bekuan + : ada proses peradangan
18
c) Viskositas
Pre analitik
Persiapan pasien : tidak dibutuhkan persiapan khusus.
Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus.
Prinsip tes: asam hialuronat dalam cairan sendi menentukan
viskositas cairan.
Alat : spoit atau semprit tanpa jarum.
19
c) Viskositas
Analitik
Cara kerja :
Isap sampel ke dalam spoit atau semprit tanpa jarum.
Teteskan sampel ke luar dari spoit tersebut . Ukur panjang tetesan.
Atau ambil sampel dengan jari telunjuk, rentangkan antara jari telunjuk
dan ibu jari. Hitung panjang rentangan.
Pasca analitik
Interpretasi :
Viskositas tinggi non inflamatorik
Viskositas menurun (<4 cm) inflamatorik akut dan septik
Viskositas bervariasi hemoragik.
21
d) Tes Mucin
Pre analitik
Persiapan pasien : tidak dibutuhkan persiapan khusus.
Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus.
Prinsip tes : asam asetat dapat membekukan asam hialuronat
dan protein.
Alat dan bahan :
tabung reaksi, pengaduk, aquades, asam asetat glacial, asam
22
asetat 7 N
d) Tes Mucin
Analitik
• Cara kerja : lihat buku
• Nilai rujukan :
Mucin baik : normal terlihat satu bekuan kenyal dalam
cairan jernih.
23
d) Tes Mucin
Pasca analitik
~ Interpretasi :
Mucin sedang : jika bekuan kurang kuat dan tidak mempunyai
batas tegas dalam cairan jernih. Misalnya pada RA.
Mucin jelek : jika bekuan yang terjadi berkeping-keping dalam
cairan keruh, misalnya karena infeksi.
24
2. Tes Mikroskopi
a) Jumlah lekosit.
c) Kristal-kristal
25
a) Jumlah lekosit.
Preanalitik
~ Persiapan pasien : tidak dibutuhkan persiapan khusus.
~ Persiapan sampel : Sampel diencerkan dengan NaCl 0,9% atau
metilen biru dalam NaCl 0,9% untuk cairan yang jernih. Jika
cairan sendi terlalu kental kemungkinan sulit untuk dipipet,
maka sampel harus diencerkan dengan buffer hialuronidase.
Lanjut ...
26
a) Jumlah lekosit.
Analitik
~ Cara kerja : lihat buku
~ Nilai rujukan: jumlah lekosit <200/mm3.
28
a) Jumlah lekosit.
Pasca analitik
Interpretasi :
Jumlah lekosit 200-500/mm3 penyakit non inflamatorik
(penyakit degeneratif).
Jumlah lekosit 2.000-100.000/mm3 inflamatorik akut.
~ artritis gout akut : jumlah lekosit 750-45.000/mm3, rata-rata
13.500/mm3.
29
a) Jumlah lekosit.
31
b) Mofologi dan Hitung Jenis
Preanalitik
~ Persiapan pasien : tdk dibutuhkan persiapan khusus.
~ Persiapan sampel : sampel harus diperiksa < 1 jam setelah
pengambilan. Sampel dapat langsung dari cairan aspirasi atau
dari sedimen cairan sendi yang telah disentrifus (paling baik).
~ Prinsip tes : cairan sendi diapuskan di atas kaca objek
kemudian diwarnai.
32
b) Mofologi dan Hitung Jenis
Analitik
~ Cara kerja pewarnaan MGG : lihat buku
~ Nilai rujukan : jumlah netrofil < 25 %.
33
b) Mofologi dan Hitung Jenis
Pasca analitik
Interpretasi :
jumlah netrofil <25% normal atau non inflamatorik
jumlah netrofil pada kelompok akut inflamatorik :
~ artritis gout akut : jumlah netrofil 48 – 94%, rata-rata 83%.
~ faktor rematoid : jumlah netrofil 8 – 89%, rata-rata 46%
~ artritis rematoid : jumlah netrofil 5 – 96%, rata-rata 65%.
34
b) Mofologi dan Hitung Jenis
35
c) Kristal-kristal
Pre analitik
36
c) Kristal-kristal
Analitik
Cara kerja :
Satu sampai dua tetes cairan sendi yang telah disentrifus ditaruh
diatas kaca objek dan segera tutup dengan kaca penutup.
Periksalah segera dengan mikroskop biasa atau lebih baik
dengan mikroskop polarisasi.
Nilai rujukan : tidak ditemukan kristal dalam cairan sendi.
37
c) Kristal-kristal
Pasca analitik
Interpretasi :
a) Pewarnaan Gram
Pre Analitik
Persiapan pasien : tidak diperlukan persiapan khusus.
Persiapan sampel : sampel ditempatkan dalam tabung yang steril
tanpa antikoagulan.
Prinsip : bakteri akan menyerap zat warna tertentu yaitu kristal
violet.
40
a) Pewarnaan Gram
Analitik
Cara kerja: lihat buku
Hasil : Gram positif (+) : bakteri akan berwarna ungu,
bentuknya jelas (batang atau kokus)
Gram negatif (-) : bakteri akan berwarna merah, bentuknya jelas
(batang atau kokus).
41
a) Pewarnaan Gram
Pasca Analitik
Interpretasi :
Pre Analitik
43
b) Pewarnaan Tahan Asam/Acid fast Staining
Analitik
Nilai rujukan:
44
b) Pewarnaan Tahan Asam/Acid fast Staining
Pasca analitik
Interpretasi :
Pada artritis septik, baik pewarnaan gram atau kultur, hasilnya
sering negatif. Pada artritis gonoroika, hasilnya 50% negatif
dengan pewarnaan gram dan 75% negatif dengan kultur.
45
4. Tes Kimia
a) Tes Glukosa
46
a) Tes Glukosa
Pre analitik
Persiapan pasien : pasien harus berpuasa 6-12 jam sebelum
pengambilan sampel.
Persiapan sampel : tidak hemolisis, cairan sendi disentrifus
terlebih dahulu.
47
a) Tes Glukosa
Analitik:
Nilai rujukan: Perbedaan antara glukosa serum dan glukosa
cairan sendi adalah < 10 mg%.
48
a) Tes Glukosa
Pasca analitik
Interpretasi :
Kelompok non inflamatorik : perbedaannya <10 mg%.
Kelompok inflamatorik :
~ arthritis gout akut perbedaannya 0 – 41 mg%, rata-rata 12 mg%.
~ faktor rematoid perbedaannya 6 mg%.
49
a) Tes Glukosa
Kelompok septik :
~ artritis tuberkulosa perbedaannya 0 – 108 mg%, rata-rata 57 mg%.
~ artritis gonore perbedaannya 0 – 97 mg%, rata-rata 26 mg%.
~ artritis septik perbedaannya 40 – 122 mg%, rata-rata 71 mg%.
50
b) TesLaktat dehidrogenase (LDH)
Pre analitik
Persiapan pasien : tidak ada persiapan khusus.
Persiapan sample : tidak ada persiapan khusus
51
b) TesLaktat dehidrogenase (LDH)
Pasca analitik
Interpretasi : LDH meningkat pada RA, gout dan artritis karena
infeksi, tetapi tetap normal pada penyakit sendi generatif.
52
5. Tes Imuno-Serologi.
53
a) Tes Faktor Rematoid (RF)
Pre analitik
Persiapan pasien : tidak ada persiapan khusus
Persiapan sampel : gunakan sampel segar yang telah disentrifus
terlebih dahulu.
Prinsip tes : faktor rematoid dapat dideteksi dengan
menggunakan suspensi granul plastik yang dilapisi gamma
globulin manusia dan akan beraglutinasi jika ada faktor
54
rematoid.
a) Tes Faktor Rematoid (RF)
Analitik
Cara kerja (metode kualitatif) : lihat buku
Nilai rujukan :
55
a) Tes Faktor Rematoid (RF)
Pasca analitik
Interpretasi :
Pre analitik
~ Persiapan pasien : tidak ada persiapan khusus
~ Persiapan sampel : gunakan sampel segar yang telah
disentrifus terlebih dahulu.
~ Prinsip tes : reaksi aglutinasi terjadi akibat adanya inflamasi
atau nekrosis jaringan.
57
b) Tes C- Reactive Protein (CRP)
58
b) Tes C- Reactive Protein (CRP)
Pasca analitik
~Interpretasi :
Aglutinasi +/kadarnya meningkat pada RA aktif (pada 70-80%
penderita), demam rematik, keganasan, infeksi virus,
tuberkulosis, kerusakan jaringan, inflamasi.
59
c) Tes Antinuclear Antibodies (ANA)
Pre analitik:
Persiapan pasien : tidak diperlukan persiapan khusus
Persiapan sampel : Larutkan semua sampel, kalibrator, kontrol
positif dan kontrol negatif 1:40 yaitu dengan menambah 10 ul
sampel dengan 400 ul larutan pengencer.
60
c) Tes Antinuclear Antibodies (ANA)
Prinsip tes : Antigen murni terdapat pada microwells. Jika ada antibodi
ANAs dalam sampel, maka akan terikat pada microwells . Pencucian
microwells akan melepaskan antibodi yang tidak terikat. Horseradish
peroksidase conjugated anti-human IgG akan berikatan dengan antibodi
yang telah terikat tadi membentuk enzyme conjugate – antibody – antigen
sandwich. Pencucian microwells melepaskan conjugated yang tidak
terikat. Conjugated akan menghidrolisa larutan substrat yang telah
ditambahkan dan akan membentuk warna biru.
61
c) Tes Antinuclear Antibodies (ANA)
Analitik
~ Cara kerja : (lihat buku)
~ Nilai rujukan : Jumlah ANA < 1 : negatif
Jumlah ANA > 1 : positif
62
c) Tes Antinuclear Antibodies (ANA)
Pasca analitik
Interpretasi :
Jumlah ANA >1 : >70% ditemukan dalam cairan sendi penderita
SLE dan > 20% pada penderita RA.
63
64