ANEMIA HEMOLITIK
SPV Pembibing :
dr. Darwati Muhadi, Sp.PK(K)
DEFINISI
Anemia Hemolitik adalah Anemia yang disebabkan
oleh kondisi ketika sel darah merah hancur
sebelum waktunya Keadaan awal, sumsum
tulang belakang akan berusaha mengatasi
kekurangan darah merah dengan menghasilkan sel
darah merah dengan lebih cepat
PENDAHULUAN
Jika Penghancuran eritrosit telah melebihi usaha pembentukannya dan
masa hidup eritrosit menurun menjadi 15 hari atau kurang, maka akan
terjadi Anemia Hemolitik
Pada anemia hemolitik, terjadi kerusakan sel eritrosit yang lebih awal dari
umur eritrosit normal rata-rata 110-120 hari
EPIDEMIOLOGI
• Prevalensi Wanita = Pria
• Angka Kejadian Tahunan 1/100.000 orang pada populasi secara umum
• Sferositosis Herediter (Paling banyak dijumpai) 1/5000 orang di Eropa
• Defisiensi Glucose-6-phosphate-dehydrogenase G6PD Penyebab tersering
Anemia Hemolitik dan Ikterus di Kawasan Asia Tenggara
Indonesia diperkirakan 1-14%
Indonesia Timur mencapai 6,7%
Jawa Tengah 15%
ETIOLOGI
A.Gangguan Intrakorpuskular
• Gangguan pada Struktur Dinding Eritrosit: Sferositosis, Ovalositosis, Alfa-Beta
Lipoproteinemia, Gangguan Pembentukan Nukleotida
• Gangguan Enzim: G6PD, Glutation, Glutation reduktase, Piruvatkinase, Triose
Phosphate Isomerase, Difosfogliserat Mutase, Heksokinase, gliseraldehid-3-
fosfat dehidrogenase
• Hemoglobinopati: Gangguan struktural pembentukan hemoglobin (HbS, HbE,
dll.), Gangguan Jumlah Rantai Globin (Thalassemia)
B.Gangguan Ekstrakorpuskular
• Obat-obatan, Toksin, Bahan Kimia, Patogen
• Hipersplenisme
• Reaksi Antigen-Antibodi (Autoimun, Inkompabilitas ABO/Rhesus & Alergen)
PATOFISIOLOGI ANEMIA HEMOLITIK
GEJALA KLINIS
Tampak Pucat dan Malaise Arthralgia
Diare
PEMERIKSAAN LAB
• Penurunan Kadar Hemoglobin darah,
• Retikulosit meningkat
• Penurunan Haptoglobin
• Hemoglobinemia
• Hemoglobinuria/methemoglobinuria
• Hemosidenuria, hiperbilirubinemia
• Urobiligenuria/Urobilinuria
• Normoblastemia atau eritroblastemia
• Hiperplasia sumsum tulang dan eritroid
ALUR DIAGNOSTIK
KLASIFIKASI
DIAGNOSIS BANDING
1.Anemia pasca perdarahan akut dan anemia defisiensi besi
Ditemukan gejala ikterus dan Hb akan naik pada pemeriksaan berikutnya, Sedangkan
hemolitik tidak
4. Sindrom Gilbert
Disertai jaundice, namun tidak anemia, tidak ada kelainan morfologi eritrosit, dan
retikulositnya normal
5. Mioglobinuria
kerusakan otot, perlu dibedakan dengan hemoglobinuria dengan pemeriksaan
elektroforesis.
ASPEK LABORATORIUM
PEMERIKSAAN KADAR HITUNG RETIKULOSIT
HEMOGLOBIN DARAH
KAUSA
Mengobati penyebab yang mendasari penyakit
OPERATIF
Transplantasi Stemcell pada Sumsum Tulang
PROGNOSIS
• Tergantung pada etiologi dan deteksi
dini.
• Prognosis jangka panjang pada pasien
dengan penyakit ini baik.
• Penderita dengan hemolisis autoimun
akut biasanya datang dengan keadaan
yang buruk dan dapat meninggal akibat
hemolisis berlebihan
TERIMA KASIH