Anda di halaman 1dari 63

KONSEP DASAR

HEMATOLOGI DAN
HEMOPOESIS

dr. Mustika Ratnaningsih P, MM


LEARNING OBJEKTIF
 Mahasiswa mampu mengetahui dan
menjelaskan definisi hematologi dan
hemopoesis
 Mahasiswa mampu mengetahui dan
menjelaskan tentang Jenis – jenis sel
darah,dan fungsi nya.
 Mahasiswa mampu mengetahui dan
menjelaskan tentang proses hemopoesis
(eritropoesis, leukopoesis, trombositosis)
 Mahasiswa mampu mengidentifikasi morfologi
sel – sel darah sesuai tahapan maturasinya
HEMATOLOGI
 Hematologi adalah cabang ilmu kedokteran
yang mempelajari darah, organ pembentuk
darah dan jaringan limforetikuler serta
kelainan- kelainan yang timbul darinya.
 Hematologi mempelajari keadaan fisiologik
dan patologik organ – organ tersebut di atas
sehingga hematologi meliputi bidang ilmu
kedokteran dasar maupun bidang kedokteran
klinik.
HEMATOLOGI
 Darah merupakan komponen esensial mahluk
hidup. Dalam keadaan fisiologik, darah selalu
berada dalam pembuluh darah sehingga
dapat menjalankan fungsinya sebagai :
a) Pembawa oksigen (oxygen carrier)
b) Mekanisme pertahanan tubuh terhadap
infeksi
c) Mekanisme hemostasis
HEMATOLOGI
 Darah terdiri atas dua komponen utama:
1.Plasma darah : Bagian cair darah yang
sebagian besar terdiri atas air, elektrolit,
dan protein darah
2.Butir – butir darah (blood corpuscles)
terdiri dari:
a) Eritrosit
b) Leukosit
c) Trombosit
HEMOPOESIS
 Hemopoesis adalah proses pembentukan sel
darah (eritropoesis, leukopoesis, dan
trombopoesis)
Tempat terjadinya hemopoesis ~ UMUR
Janin 0-2 bulan (kandung kuning telur) ~ stad.mesoblastik
2-7 bulan (hati, limpa)~ stad. hepatik EMBRIO

5-9 bulan (sumsum tulang) ~ stad. mieloid


Bayi sumsum tulang (secara praktis semua tulang) LAHIR
Dewasa Tulang belakang, tulang rusuk, tulang dada, tulang
tengkorak, sakrum dan tulang panggul, ujung
proksimal tulang paha DEWASA
HEMOPOESIS
 Jumlah sel tetap >> Regulasi stem sel >>
hormon eritropoetin, leukopoetin, dan
trombopoetin >> proliferasi dan diferensiasi
HEMOPOESIS
 Untuk kelangsungan hemopoesis diperlukan:
1. sel induk hemopoetik (hematopoetic stem
cell). >> sel – sel yang akan berkembang
menjadi sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit), dan trombosit,
dan juga beberapa sel dalam sumsum
tulang seperti fibroblast. Sel induk yang
paling primitif disebut sebagai
pluripotent (totipotent) stem sel.
HEMOPOESIS
Sel induk pluripotent mempuyai sifat;
a) Self renewal: kemampuan memperbaharui
diri sendiri sehingga tidak akan pernah
habis meskipun terus membelah
b) Proliferatif; kemampuan membelah atau
mempebanyak diri
c) Diferensiatif: kemampuan untuk
mematangkan diri menjadi sel – sel dengan
fungsi tertentu
HEMOPOESIS
2. Lingkungan mikro sumsum tulang
adalah substansi yang memungkinkan sel
induk tumbuh secara kondusif. Meliputi:
a. Mikrosirkulasi dalam sumsum tulang
b. Sel stroma (Sel endotel, sel lemak,
fibroblast, makrofag, sel retikulum)
c. Matriks ekstraseluler (fibronektin,
haemonektin, laminin, kolagen, dan
proeogikan)
HEMOPOESIS
 Fungsi:
1. Menyediakan nutrisi dan bahan
hemopoesis yang dibawa oleh peredaran
darah mikro dalam sumsum tulang
2. Komunikasi antar sel, terurtama
ditentukan oleh adanya adhesion
molecule
HEMOPOESIS
 Dalam regulasi hemopoesis normal terdapat
feedback mechanism yang dapat merangsang
hemopoesis ketika tubuh kekurangan
komponen darah (positive loop) dan
menekan hemopoesis jika tubuh kelebihan
komponen darah tertentu (negativ loop)
HEMOPOESIS
 Hemopoesis berasal dari sel punca pluripoten
dalam sumsum tulang. Sel punca membentuk
progenitor yang setelah pembelahan dan
diferensiasi membentuk eritrosit, granulosit
(neutrofil, eusinofil, dan basofil), limfosit,
monosit, dan trombosit.
HEMOPOESIS
 Jaringan Hemopoetik menempati sekitar 50%
rongga sumsum tulang orang dewasa.
 Selpunca menetap dalam sumsum tulang
dalam cekungan yang dibentuk oleh sel – sel
stroma dan beredar dalam darah
HEMOPOESIS
 Lahir s/d Dewasa >> hemopoesis >> sumsum
Tulang.
 Hemopoesis dibagi menjadi :
 Meduler : Normal.
Saat bayi di semua SSTL , saat anak – anak
terjadi penggantian sumsum tulang secara
progresif oleh jaringan lemak >> pada masa
dewasa terbatas pada tulang rangka sentral
dan proksimal tulang paha dan lengan atas
HEMOPOESIS
 Ekstra meduler : Abnormal
tempat : limpa, hati, limfonodi, kelenjar
adrenal,tulang rawan, ginjal
ex.penyakit: eritroblastosis foetalis, anemia
perniciosa, thalasemia, anemia sickle sel,
leukemia
ERITROPOESIS
 Proses pembentukan eritrosit memerlukan :
a) Sel induk
b) Bahan pembentuk eritrosit : Besi, vitamin
B12, asam folat, protein
c) Mekanisme regulasi : faktor pertumbuhan
hemopoetik dan hormon eritropoetin
ERITROPOESIS
 Eritrosit hidup dan beredar dalam darah tepi
rata – rata 120 hari. Setelah 120 hari eritrosit
mengalami penuaan kemuadian dikeluarkan
dari proses sirkulasi oleh sistem RES. Apabila
destruksi eritrosit terjadi sebelum waktunya
(<120 hari) maka proses ini disebut sebagai
hemolisis.
ERITROPOESIS
 Eritrosit matang merupakan suatu cakram
bikonkaf dengan diameter sekitar 7 mikron.
Eritrosit merupakan sel dengan struktur tidak
lengkap. Sel ini hanya terdiri atas membran
dan sitoplasma tanpa inti sel. Komponen
eritrosit terdiri atas:
a) Membran eritrosit
b) Sistem enzim
c) Haemoglobin
ERITROPOESIS
 Hemoglobin: berfungsi sebagai alat angkut oksigen.
Komponenya terdiri atas:
a) Heme : gabungn protoporfirin dengan besi
b) Globin : bagian protein yang terdiri atas 2 rantai
alfa dan 2 rantai beta

 Perubahan strukur eritrosit akan menimbulkan


kelainan.
a) Kelainan membran : membranopati
b) Kelainan enzim : enzimopati
c) Kelaianan struktur hemoglobin : hemoglobinopati
TAHAPAN BENTUK ERITROSIT
Pro Eritroblas > Basofilik Eritroblas >
Polikromatik Eritroblas > Ortokromatik
Eritroblas > Retikulosit > Eritrosit
PRO ERITROBLAS
BASOFILIK ERITROBLAS
POLIKROMATIK ERITROBLAS
ORTOKROMATIK ERITROBLAS
RETIKULOSIT
ERITROSIT NORMAL
DESTRUKSI ERITROSIT
 Destruksi eritrosit: Proses penghancuran
eritrosit
a) Destruksi fisiologi > karena proses penuaan
b) Dest.patologik> Hemolisis. Dapat terjadi
intravaskuler dan ekstravaskuler terutama
di lien dan hepar.
DESTRUKSI ERITROSIT
LEUKOPOESIS
 Leukopoesis : Proses pembentukan Leukosit
 Leukosit dapat dibagi menjadi dua kelompok
besar :
a) Fagosit > Granulosit dan Monosit
Granulosit terdiri dari 3 jenis sel : neutrofil
eusinofil, dan basofil
b) Limfosit

 Pada keadaan normal, hanya sel fagosit dan

limfosit matang yang ditemukan pada sel


darah tepi
TAHAPAN BENTUK LEUKOSIT
SERI GRANULOSIT
Mieloblas > Pro Mielosit > Mielosit >
Metamielosit > Neutrofil (staf dan segmen),
Basofil (staf dan segmen),Eosinofil (staf dan
segmen)
MIELOBLAS
PROMIELOSIT
MIELOSIT EOSINOFIL
MIELOSIT BASOFIL
MIELOSIT NEUTROFIL
METAMIELOSIT NEUTROFIL
METAMIELOSIT BASOFIL
NEUTROFIL STAFF
NEUTROFIL SEGMEN
BASOFIL STAF
EOSINOFIL SEGMEN
PERBEDAAN NEUTROFIL, EOSINOFI,
DAN BASOFIL STAF DAN SEGMEN
PERBEDAAN NEUTROFIL, EOSINOFI,
DAN BASOFIL STAF DAN SEGMEN
TAHAPAN BENTUK LEUKOSIT
SERI MONOSIT
 Monoblas> Promonosit > Monosit
MONOBLAS
PRO MONOSIT
MONOSIT
TAHAPAN BENTUK LEUKOSIT
SERI LIMFOSIT
 Limfoblas > Pro limfosit > Limfosit
LIMFOBLAS
PRO LIMFOSIT
LIMFOSIT
LEUKOPOESIS
 Fungsi Leukosit >> U/ pertahanan tubuh
 Fungsi neutrofil dan Monosit:
a) Kemotaksis (mobilisasi dan migrasi sel),
sel fagosit akan ditarik ke bakteri atau
tempat peradangan yang mungkin terjadi
karena ada zat kemotaktik yang
dibebaskan oleh jaringan yang rusak atau
oleh komponen komplemen
b) Fagositosis
TROMBOPOESIS
 Trombopoesis adalah proses pembentukan
trombosit
 Tahapannya ; Megakarioblas > Pro
Megakariosit > Megakariosit > Trombosit
 Fungsi trombosit : Membentuk sumbat
mekanis yang merupakan respon hemostatik
normal terhadap cedera vaskular. Ada tahap
mekanisme:
a) Pelekatan (adhesi)
b) Penggumpalan (agregasi)
c) Reaksi pelepasan
 Adhesi >> Imobilisasi trombosit dim tempat
cedera vaskular menandakan adanya interaksi
antara trombosit dan dinding pembuluh darah.
 Agregasi >> Imobilisasi trombosit dim tempat
cedera vaskular menandakan adanya interaksi
antara trombosit dan trombosit. Adhesi dan
agregasi diperantarai oleh VWF (Von
Willebrand Faktor)
MEGAKARIOBLAS
PRO MEGAKARIOSIT
MEGAKARIOSIT
TROMBOSIT
MATUR
SUWUN
ANEMIA MEGALOBALSTIK
 Khas ditandai dengan adanya sel megaloblast
dalam sumsum tulang. > sel prekursor
eritrosit dengan bentuk sel yang besar
disertai adanya kesenjangan pematangan
sitoplasma dan inti, dimana sitoplasma
maturasinya normal tetapi inti besar dengan
susunan kromosom yang longgar>> defisiensi
B12 dan Asam folat >> penyebab anemia
kedua pada wanita hamil
ANEMIA MEGALOBLASTIK
 Vit B12 dan asam folat berfungsi :
>> B12 penting untuk pembentukan myelin, dan
dalam pembentukan DNA dan inti sel akibatnya ;
maturasi inti jadi lebih lambat sehingga kroatin
longgar, sel menjadi lebih besar karena
pembelahan sel yang lambat.

Sel megaloblas fungsinya tidak normal,


dihancurkan sewaktu masih di sumsum tulang
( hemolisis itrameduler) sehingga terjadi
eritropoesis inefektif dan masa hidup eritrosit
lebih pendek yang berujung pada keadaan anemia
DAFTAR PUSTAKA
 Hematologi Klinik Ringkas. Prof. Dr. I Made
Bakta. EGC. 2006
 Buku Ajar Hematologi – Onkoligi Anak . H.
Bambang Pernomo, Sutaryo.IDG Ugrasena,
Endang W, Maria Abdulsalam,
IDAI.2005.Badan Penerbit IDAI 2012
 Hematologi Klinik. Pendekatan Berorientasi
Masalah. James P.Isbister. D. Harmening
Pittiglio. Penerbit Hipokrates

Anda mungkin juga menyukai