SKENARIO
Seorang laki-laki, kulit sawo matang, umur 17
tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
bercak-bercak berwarna putih pada kulit,
berbentuk bulat atau lonjong, diameter 1-3 cm.
Bercak putih tersebut muncul 1 bulan lalu di
daerah punggung
KATA KUNCI
- Laki laki
- Umur 17 tahun
- Bercak putih pada kulit
- Bentuk bulat atau lonjong
- Diameter 1-3 cm
- Muncul 1 bulan yang lalu di daerah punggung
PERTANYAAN
1. Bagaimana anatomi dan fisiologi kulit
2. Penyakit yang dapat menyebabkan timbulnya hipopigmentasi (bercak putih)
3. Patomeknisme hipopigmentasi
4. Anamnesis dan pemeriksaan fisik penyakit terkait
5. Penatalaksanaan penyakit terkait?
ANATOMI KULIT
MELANOGENESIS
DIAGNOSIS BANDING
1. Pityriasis versicolor
2. Pityriasis alba
3. Morbus Hansen
4. Vitiligo
5. Hipopigmenasi post inflamasi
PITYRIAIS VERSICOLOR
PITYRIAIS VERSICOLOR
DIAGNOSIS
Anamnesis
Gatal ringan, terutama saat berkeringat, sebagian besar asimptomatik.
Identifikasi faktor Risiko : a. Sering dijumpai pada dewasa muda (kelenjar sebasea
lebih aktif bekerja); b. Cuaca yang panas dan lembab; c. Tubuh yang berkeringat;
d. Imunodefisiensi
Pemeriksaan fisik
Makula hipopigmentasi, berskuama halus, bentuk bulat atau tidak beraturan, batas
tegas / tidak tegas. Skuama tipis seperti sisik, (finger nail sign).
Predileksi : dada, lengan, leher, perut, kaki, ketiak, lipat paha, muka dan kepala.
PITYRIAIS VERSICOLOR
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan lampu Wood : kuning keemasan pada lesi yang bersisik.
Pemeriksaan mikroskopis : sediaan kerokan skuama lesi dengan KOH. ampuran
hifa pendek dan spora-spora bulat yang dapat berkelompok (spaghetti and
meatball appearance).
PITYRIAIS VERSICOLOR
TATALAKSANA
Pengobatan topical
- Suspensi selenium sulfida 1,8%, 2-3 kali seminggu
- Derivat azol topikal, : mikonazol dan klotrimazol.
Pengobatan sistemik
- Ketokonazol per oral (1 x 200 mg sehari selama 10 hari)
- Itrakonazol per oral (1 x 200 mg sehari selama 5-7 hari)
PTYRIASIS ALBA
Gejala Klinis
Kelainan berupa Makula Eritema gejala awal. Kemudian lesi akan berubah menjadi
makula hipopigmentasi dengan atau tanpa skuama halus
Predileksi
Lesi umumnya diwajah berjumlah multiple
PTYRIASIS ALBA
Diagnosis :
Anamnesis perlu ditanyakan riwayat atopi,riwayat pemakaian obat-obatan,
riwayat penyakit terdahulu misalnya dermatitis yang akanmenyembuh menjadi lesi
kulit yang hipopigmentasi. Selain itu perlu ditanyakan juga faktor-faktor yang
mempengaruhi pitiriasis alba seperti kebersihan diri, paparan sinar matahari, atau
pemakaian sabun
Nonmedikamentosa
Mengindari faktor-faktor yang mempengaruhi seperti Menjaga kebersihan , hindari
sinar matahari berlebihan , dan tidak menggunakan stroid jangka panjang
VITILIGO
Gejala Klinis
Kelainan berupa Makula Eritema gejala awal. Kemudian lesi akan berubah menjadi
makula hipopigmentasi dengan atau tanpa skuama halus
Predileksi
Lesi umumnya diwajah berjumlah multiple
PATOGENESIS
Faktor genetik
Hipotesis autoimun
Hipotesis biokimia
Narrowband UVB
Terapi laser
• Excimer laser, yang menggunakan Xenon-Klor (Xe-Cl) dan
menghasilkan sinar laser monokromatik dengan panjang
gelombang 308nm merupakan pengobatan inovatif untuk
vitiligo
Teknik pembedahan
• Autologos suction blister grafting, split-thickness grafting, punch
grafting, smash grafting, single follicular unit grafting, cultured
epidermal suspensions dan autologos melanosit culture grafting
MORBUS HANSEN
ETIOLOGI
Mycobacterium leprae.
MORBUS HANSEN