Setiadi S, Alwi I, Sudoyono AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III edisi VI. Jakarta: Interna Publishing: 2014
• Paparan lingkungan dan pekerjaan peternak, pekerja hutan, dan petani sering dihubungkan
dengan risiko tinggi dikarenakan adanya paparan herbisida dan pelarut organik.
• Diet dan paparan lainnya risiko meningkat pada orang yang mengonsumsi makanan tinggi lemak
hewani, merokok, dan terkena paparan ultraviolet
Patogenesis transformasi & migrasi
• Perubahan sel limfosit normal menjadi sel limfoma merupakan akibat terjadinya mutasi gen pada
salah satu sel dari sekelompok sel limfosit tua yang tengah berada dalam proses transformasi
menjadi imunoblas (terjadi akibat adanya rangsangan imunogen).
• Beberapa perubahan yang terjadi pada limfosit tua: ukurannya makin besar, kromatin inti menjadi
lebih halus, nukleolinya terlihat, dan protein permukaan sel mengalami perubahan
• Sel kanker dari limfosit tua tetap mempertahankan sifat mudah masuk aliran darah namun dengan
tingkat mitosis yang rendah, sedangkan sel kanker dari imunoblas amat jarang masuk ke dalam
aliran darah namun tingkat mitosisnya tinggi
Setiadi S, Alwi I, Sudoyono AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III edisi VI. Jakarta: Interna Publishing: 2014
Pendekatan diagnostik • Penyakit autoimun (SLE, sjogren,
• Anamnesa umum: reuma)
Setiadi S, Alwi I, Sudoyono AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III edisi VI. Jakarta: Interna Publishing: 2014
Pemeriksaan diagnostik
• Laboratorium
• Rutin:
• Hematologi darah perifer lengkap, gambaran darah tepi
• Urinalisis urin lengkap
• Kimia klinik SGOT, SGPT, LDH, protein total, albumin, asam urat, alkali foafatase, gula darah puasa,
elektrolit (Na, K, Cl, Ca, P)
• Khusus:
• Gamma GT
• Kolinesterase (CHE)
• LDH/fraksi
• Serum protein elektroforesis
• Imuno elekreoforese
• Tes coombs
• B2 mikroglobulin
Setiadi S, Alwi I, Sudoyono AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III edisi VI. Jakarta: Interna Publishing: 2014
• Biopsi
• Dilakukan 1 kali pada kelenjar paling representatif, superfisial, dan perifer. Spesimen kelenjar diperiksa:
rutin, histopatologi, khusus, Ig permukaan, histo/sitokimia
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan histopatologi dan sitologi. FNAB dilakukan atas indikasi tertentu
• Tidak diperlukan penentuan stadium laparatomi
• Aspirasi sumsum tulang & biopsi sumsum tulang dari 2 sisi spina iliaka dengan hasil spesimen sepanjang
2cm
• Radiologi
• Rutin foto thorax PA dan lateral, CT scan seluruh abdomen
• Khusus CT scan toraks, USG abdomen, limfografi, limfosintigrafi
• Konsultasi THT bila cincin Waldeyer terkena, dilakukan gantroskopi atau foto saluran cerna atas dengan
kontras
• Cairan tubuh lain cairan pleura, asites, cairan serebrospinal
• Immunophenotyping
Setiadi S, Alwi I, Sudoyono AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III edisi VI. Jakarta: Interna Publishing: 2014
Stadium penyakit:
I. Pembesaran KGB hanya 1 regio. I E: jika hanya terkena 1 organ ekstra limfatik tidak difus/batas tegas
II. Pembesaran 2 regio KGB atau lebih, tetapi masih satu sisi diafragma. II 2: pembesaran 2 regio KGB
dalam 1 sisi diafragma. II 3: pembesaran 3 regio KGB dalam 1 sisi diafragma. II E: pembesaran 1
regio atau lebih KGB dalam 1 sisi diafragma dan 1 organ ekstra limfatik tidak difus/batas tegas
IV. Jika mengenai 1 organ ekstra limfatik atau lebih terapi secara difus
Setiadi S, Alwi I, Sudoyono AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III edisi VI. Jakarta: Interna Publishing: 2014
Faktor prognostik:
• Limfoma indolen prognosis relatif baik, namun biasanya tidak dapat disembuhkan pada
stadium lanjut. Sebagian besar tipe indolen adalah noduler atau folikuler
• Limfoma agresif perjalanan alamiah lebih pendek, lebih dapat disembuhkan secara
signifikan dengan kemoterapi kombinasi intensif
Risiko kambuh tinggi pada pasien dengan gambaran histologis divergen baik pada
kelompok indolen ataupun agresif.
Setiadi S, Alwi I, Sudoyono AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III edisi VI. Jakarta: Interna Publishing: 2014
Imunologi Tumor
Imunogenitas Tumor
1. Tumor mengekspresikan antigen yang dikenal sebagai benda asing
oleh sistem imun pejamu.
2. Respon imun sering gagal dalam mencegah pertumbuhan tumor
3. Sistem imun dapat distimulasi untuk membunuh sel-sel tumor secara
efektif sehingga dapat mengeradikasi tumor. Kemampuan ini yang
digunakan pada terapi imun terhadap tumor.
Klasifikasi Antigen Tumor
• Tumor-spcific antigen (TSA)
• Yaitu antigen yang mengalami over-ekspresi pada sel-sel tumor, tetapi tidak pada sel-
sel normal.Beberapa antigen ini spesifik atau unik untuk jenis tumor tertentu. Contohnya adalah MAGE-
1(Melanoma-associated antigen 1) yang tidak terdapat pada jaringan lain kecuali pada testis.
• Tumor-associated antigen (TAA)
• Yaitu antigen tumor yang selain diekspresikan oleh sel-sel tumor juga diekspresikan oleh sel-selnormal.
Contohnya adalah PSA yang merupakan protein yang diinduksi sel-sel prostat normaltetapi dapat juga
menyebabkan kanker
Imunoterapi Kanker