Anda di halaman 1dari 19

histologi jaringan limfatik

Organ limfoid
• Timus
• Kelenjar getah bening
• Limpa
• Jaringan limfoid terkait mukosa
• Tonsil

Junqueira LC, Carneiro J. Histologi Dasar edisi X.


Timus
• Memiliki simpai karingan ikat yang menyusup ke dalam parenkim dan membaginya dalam lobuli
• Tiap lobulus memiliki daerah tepi yang gelap yang dikenal sebagai korteks dan bagian pusat yang terang
disebut medula
• Korteks terdiri atas populasi sejumlah besar limfosit T, sebaran sel retikular epitelial, dan sedikit
makrofag. Karena limfosit berproliferasi dalam korteks, limfosit T imatur banyak diproduksi dan
mengumpul di daerah ini. Meskipun kebanyakan limfosit ini matu di dalam korteks melalui apoptosis
dan diangkut pergi oleh makrofag, sejumlah kecil bermigrasi ke medula dan memasuki peredasan darah
melalui dinding venula. Sel-sel ini bermigrasi ke struktur limfoid diluar timus dan menetap di tempat
tertentu sebagau limfosit T
• Medula mengandung badan hassall. Struktur ini berupakan sel-sel retikulat epitelial gepeng yang
terususn secara konsentris dan dipenuhi filamen keratin, berdegenerasi, serta kadang-kadang mengapur.

Junqueira LC, Carneiro J. Histologi Dasar edisi X.


Histofisiologi
• Timus adalah tempat perkembangan akhir dan seleksi limfosit T. selama proses ini, limfosit
mengalami mitosis berulang kali, akan tetapi lebih dari 95%nya akan dihilangkan melalui
apoptosis.
• Limfosit yang disingkirkan adalah limfosit yang tidak bereaksi terhadap antigen dan limfosit
yang bereaksi terhadap antigen sendiri.
• Limfosit yang akhirnya dihasilkan timus adalah limfosit T yang bereaksi terhadap antigen
asing dan esensial untuk reaksi imun adaptif normal
• Selain itu, timus juga menghasilkan banyak protein faktor pertumbuhan yang merangsang
proliferasi dan diferensiasi limfosit T. contoh: timosin-a, timopeietin, timolin, dan faktor
humoral timus.

Junqueira LC, Carneiro J. Histologi Dasar edisi X.


Kelenjar getah bening
Ditemukan di: ketiak, lipat paha, sepanjang pembuluh besar di leher, toraks, abdomen, mesenterium
KGB mempunyai sisi konveks dan lekukan bikonkaf, yakni hilus, tempat masuknya arteri dan saraf
serta keluarnya vena dan pembuluh limfe dari organ.
Setiap KGB mempunyai:
• Korteks luar
• Korteks dalam
• Medula

Junqueira LC, Carneiro J. Histologi Dasar edisi X.


Organ Limfatik

Organ limfoid

Primer Sekunder
Sistem limfa berfungsi untuk:
• memberikan pertahanan tubuh melawan penyakit.
• mengembalikan cairan yang berlebih dari jaringan tubuh ke dalam
darah.
• menyerap lemak yang berada di dalam usus halus untuk diangkut ke
dalam darah.
1. Pembuluh Limfa
• Pembuluh limfa berfungsi untuk mengangkut cairan untuk kembali ke peredaran darah. Limfa
sebenarnya merupakan cairan plasma darah yang merembes keluar dari pembuluh kapiler di sistem
peredaran darah dan kemudian menjadi cairan intersisial ruang antarsel pada jaringan.
Pembuluh limfa dibedakan menjadi:
• Pembuluh Limfa Kanan (Duktus Limfatikus Dekster)

Pembuluh limfa kanan terbentuk dari cairan limfa yang berasal dari daerah kepala dan leher bagian
kanan, dada kanan, lengan kanan, jantung dan paru-paru yang terkumpul dalam pembuluh limfa.
Pembuluh limfa kanan bermuara di pembuluh balik (vena) di bawah selangka kanan.
• Pembuluh Limfa Kiri (Duktus Toraksikus)

Pembuluh limfa kiri disebut juga pembuluh dada. Pembuluh limfa kiri terbentuk dari cairan limfa yang
berasal dari kepala dan leher bagian kiri dan dada kiri, lengan kiri, dan tubuh bagian bawah. Pembuluh
limfa ini bermuara di vena bagian bawah selangka kiri. Peredaran limfa merupakan peredaran yang
terbuka. Peredaran ini dimulai dari jaringan tubuh dalam bentuk cairan jaringan. Cairan jaringan ini
Orfan limfatik
a) Limpa
• Limpa merupakan organ limfoid yang paling besar. Kelenjar yang dihasilkan dari limpa
berwarna ungu tua. Limpa terletak di belakang lambung. Fungsi limpa antara lain:
• membunuh kuman penyakit;
• membentuk sel darah putih (leukosit) dan antibodi;
• menghancurkan sel darah merah yang sudah tua.

b) Nodus Limfa
d) Timus
Timus memiliki fungsi spesifik, yaitu tempat perkembangan limfosit yang
dihasilkan dari sumsum merah untuk menjadi limfosit T. Timus tidak berperan
dalam memerangi antigen secara langsung seperti pada organ- organ limfoid yang
lain. Untuk memberikan kekebalan pada limfosit T ini, maka timus mensekresikan
hormon tipopoietin.

e) Tonsil
Organ Limfatik
a. Organ limfoid primer
-Terdiri dari sumsum tulang dan timus
- Sumsum tulang merupakan jaringan kompleks
tempat hematopoiesis dan depot lemak
- Organ limfoid primer diperlukan untuk
pematangan, diferensiasi dan proliferasi sel T dan
B sehingga menjadi limfosit yg mengenal antigen

b. Organ limfoid sekunder


- Limpa dan KGB merupakan organ limfoid sekunder yg terorganisasi tinggi
• SALT
• Sawar fisik terhadap lingkungan
• Kulit berpartisipasi dalam pertahanan pejamu dalam reaksi imun dan inflamasi
lokal
• Antigen asing dan respon imun banyak melalui kulit

• MALT
• Di tempat khusus  saluran napas dan saluran cerna
• Lapisan epitel mukosa yang terpajan langsung dengan antigen  sawar mekanis
antara lingkugan internal dan eksternal
• Respon imun oral
• Ludah  mengandung lisozim dan IgA sekretori
• PMN melindungi jaringan gusi dan peridontium
• Sel Th1 dan Th2  respon imun terhadap bakteri patogen dan penting pada penyakit
periodontal

• BALT
• BALT memiliki kemampuan pergantian yang tinggi, tidak memproduksi IgG
• Berperan dalam respon terhadap antigen kuman yang terhirup

• GALT
• Tersebar di mukosa saluran cerna
• 2/3 sistem imun ada di saluran cerna
Sediaan Histologi Kelenjar Timus

http://flylib.com/books/en/2.953.1.25/1/
Badan Hassal pada Timus

http://flylib.com/books/en/2.953.1.25/1/
Tonsila Palatina

http://medcell.med.yale.edu/histology/immune_system_lab/palatine_tonsil.php
Morfologi Kelenjar Limfe

Gambar 1-14
Morfologi Limpa

Gambar 1-15

Anda mungkin juga menyukai