1,25-dihidroksi vit D (1,25(OH)2D3) berperan penting dalam mengatur sekresi hormon u/ menjaga
homeostasis mineral tulang dalam batas normal dan sekresi insulin
Para Thyroid Hormon (PTH)
• 1,25-dihidroksi vit D (1,25(OH)2D3) menghambat sintesis dan sekresi PTH serta mencegah
proliferasi kelenjar tiroid. Gen paratiroid mengandung VDREs negatif akibat supresi 1,25(OH) 2D3. PTH
menstimulasi produksi 1,25(OH)2D di ginjal dan inhibisi produksi dan sekresi PTH melalui mekanisme
umpan balik.
Insulin
teraktivasi.
- Kemampuan makrofag, sel dendritik, sel T dan B teraktivasi untuk
mengekspresikan (enzim yang memproduksi 1.25(OH)2D3).
- Kemampuan 1,25(OH)2D3 untuk mengatur proliferasi dan fungsi makrofag,
sel dendritik, serta sel T dan B
Peran Vit D
• Di kelenjar paratiroid, vitamin D suatu sistem endokrin yang
sangat berpotensi sebagai modulator dari fungsi paratiroid.
Dimana defisiensi vitamin D menyebabkan hiperplasia dari
paratiroid yang akibatnya terjadi peningkatan sintesis dan
sekresi PTH.
• Di ginjal, peran terpenting dari efek endokrin 1,25(OH)2D a/
kontrol yang ketat dari hemostasisnya sendiri melalui
mekanisme supresi dari 1α-hydroxylase, menstimulasi 24-
hydroxylase dan melalui ekspresi dari megalin di tubulus
proksimal
Defisiensi Vit D
• Kadar vitamin D ditentukan dengan mengukur 25(OH)D serum. Konsentrasi
serum minimum untuk 25(OH)D sebesar 30 ng/ml (75 nmol/l) diperlukan u/
mendapatkan efek vitamin D.
1. Osteoporosis