Anda di halaman 1dari 12

VITAMIN D

Chelsia Lulu A Ratta


• Vitamin D: Vitamin yang larut dalam lemak(kalsiferol)
• Vit D berperan dalam pembentukan struktur tulang&gigi.
• 2 bentuk sifat aktif vit D:
- Vitamin D2: Ergokalsiferol berasal dari turunan kolestrol,
tanaman&ragi
- Vitamin D3: Kolekalsiferol berasal dari turunan senyawa 7-
dehidrokolestrol(paling banyak ditemukan pd kulit) Pd ginjal vit D
dikoversi menjadi bentuk aktif yang disebut 1,25-
dihidroxycholecalciferol atau kalsitriol.
Metabolisme Vit D
Sistem Regulasi Vit D
1. Regulasi sekresi hormon

1,25-dihidroksi vit D (1,25(OH)2D3) berperan penting dalam mengatur sekresi hormon u/ menjaga
homeostasis mineral tulang dalam batas normal dan sekresi insulin
 Para Thyroid Hormon (PTH)

• 1,25-dihidroksi vit D (1,25(OH)2D3) menghambat sintesis dan sekresi PTH serta mencegah
proliferasi kelenjar tiroid. Gen paratiroid mengandung VDREs negatif akibat supresi 1,25(OH) 2D3. PTH
menstimulasi produksi 1,25(OH)2D di ginjal dan inhibisi produksi dan sekresi PTH melalui mekanisme
umpan balik.
 Insulin

• 1,25-dihidroksivitamin D (1,25(OH)2D3) menstimulasi sekresi insulin melalui mekanisme yang


belum jelas.
 Fibroblast Growth Factor-23 (FGF23)
Fibroblast Growth Factor-23 (FGF23) terutama dihasilkan di tulang khususnya oleh osteoblas dan
osteosit. Mekanisme 1,25(OH)2D3 menstimulasi proses ini belum diketahui secara jelas.
1. Regulasi proliferasi dan diferensiasi:

 Epidermis dan folikel rambut


Secara fisiologis, epidermis tidak hanya dapat membuat vitamin D akan tetapi
juga dapat mengubahnya menjadi 1,25(OH)2D3 pada sel yang sama.
1,25(OH)2D3 memungkinkan keratinosit untuk meningkatkan respon imun
innate dan menekan mekanisme autoimun. Selain itu, 1,25(OH)2D3 juga
meningkatkan diferensiasi keratinosit dan menghambat proliferasi
1. Regulasi fungsi imun :

•Peranan vitamin D dan metabolit aktifnya 1,25(OH)2D3 dalam

memodulasi respon imun


- Adanya VDR pada makrofag, sel monosit, sel limfosit T dan B yang

teraktivasi.
- Kemampuan makrofag, sel dendritik, sel T dan B teraktivasi untuk
mengekspresikan (enzim yang memproduksi 1.25(OH)2D3).
- Kemampuan 1,25(OH)2D3 untuk mengatur proliferasi dan fungsi makrofag,
sel dendritik, serta sel T dan B
Peran Vit D
• Di kelenjar paratiroid, vitamin D suatu sistem endokrin yang
sangat berpotensi sebagai modulator dari fungsi paratiroid.
Dimana defisiensi vitamin D menyebabkan hiperplasia dari
paratiroid yang akibatnya terjadi peningkatan sintesis dan
sekresi PTH.
•  Di ginjal, peran terpenting dari efek endokrin 1,25(OH)2D a/
kontrol yang ketat dari hemostasisnya sendiri melalui
mekanisme supresi dari 1α-hydroxylase, menstimulasi 24-
hydroxylase dan melalui ekspresi dari megalin di tubulus
proksimal
Defisiensi Vit D
• Kadar vitamin D ditentukan dengan mengukur 25(OH)D serum. Konsentrasi
serum minimum untuk 25(OH)D sebesar 30 ng/ml (75 nmol/l) diperlukan u/
mendapatkan efek vitamin D.

Serum 25-Hydroxyvitamin D (ng/ml) Status Vitamin D


≤ 10 Severe deficiency
10-20 Deficiency
21-29 Insufficiency
≥ 30 Sufficiency
> 150 Toxicity
• Secara epidemiologi defisiensi vitamin D banyak melanda daerah dgn empat musim terutama Amerika
Utara dan Eropa. Disebabkan o/ defisit dari makanan ditambah lagi dengan kurangnya pajanan sinar
matahari. Dampak defsiensi vitamin D:

1. Osteoporosis

2. Peningkatan resiko schizofrenia dan depresi

3. Peningkatan resiko penyakit autoimun

4. Pengingkatan resiko multiple sklerosis

5. Peningakatan resiko alergi dan asma

6. Pengingkatan resiko diabetes mellitus

7. Peningkatan resiko obesitas dan infeksi

8. Peningkatan resiko penyakit jantung dan hipertensi

9. Peningkatan resiko kanker payudara, colorectal, GI, Pancreas, leukemia

10.Peningkatan resiko gangguan otot

11.Riketsia, retardasi mental, dan osteomalasi pada orang dewasa.


Farmakokinetik Vit D

Absorpsi vit D melalui saluran cerna cukup baik. Vitamin D3


diabsorpsi lebih cepat dan lebih sempurna. Gangguan fungsi
hati, kandung empedu dan saluran cerna seperti steatore akan
mengganggu absorpsi vit D. Vit D di ekskresikan terutama
melalui empedu dan dalam jumlah kecil ditemukan dalam urine.
Dosis Vit D

- Dewasa-50 thn 200 IU/hari


- Dewasa 50-70 thn & bayi 400 IU/hari
- Dewasa berusia diatas 70 tahun membutuhkan 600 IU/hari
- Untuk pencegahan osteoforosis membutuhkan 800 IU/hari,
Pengobatan defisiensi membutuhkan vitamin D sebagai loading dose
sebanyak 50.000 IU/minggu, diikuti maitenance sebanyak 400-1000
IU/hari. Dosis maksimal pemberian vitamin D a/ 2000 IU/hari

Anda mungkin juga menyukai