Anda di halaman 1dari 23

STROKE Widya Asih Lestari, MKM

PENDAHULUAN

Pertama diperkenalkan oleh Hippocrates >2400 tahun yang lalu yang disebut apoplexia,
yang artinya dihancurkan oleh kekerasan.
Terjadinya gangguan fungsional
otak fokal maupun global secara
mendadak & akut yang berlang-
sung >24 jam akibat gangguan
aliran darah otak (WHO).
TIPE STROKE
1. Ischemic stroke (87%)
- Tersumbatnya aliran darah ke bagian otak
- Thrombosis, embolism, thrombo-embolism
2. Hemorrhagic stroke (13%)
- Ruptur/ pecahnya pembuluh darah di otak
- Intraserebral, subarachnoid
ISCHEMIC STROKE

Etiologi:
1. Emboli: gumpalan dari jantung
(fibrilasi atria) atau lapisan lemak
(plak) yang lepas.
2. Thrombus: adanya aterosklerosis/
terbentuknya gumpalan darah
pada arteri di otak
HEMORRHAGIC STROKE

Etiologi:
1. Aneurism: penonjolan pada
dinding arteri di otak (hipertensi,
kongenital)
2. Arteriovenous malformation
(AVM): kenainan koneksi
pembuluh darah (kengenital).
NEURON CELL DEATH
CASCADE
GEJALA
 Face Drooping → apakah salah satu sisi wajah terkulai atau
mati rasa? (minta pasien untuk tersenyum)
 Arm Weakness → apakah salah satu lengan terasa lemah
atau mati rasa? (minta pasien untuk mengangkat tangan)
 Speech Difficulty → apakah mengalami kesulitan untuk
berbicara/cadel? (minta pasien untuk mengulang kata-kata
sederhana)
 Time to call 911 → waktu untuk menelpon UGD
Durasi: < 24 jam → TIA
TERAPI MEDIS

1. Thrombolytic therapy: recombinant tissue plasminogen


activator (rt-PA) → ischemic stroke
2. Anti-hypertensive agent: β-blocker (propanolol, atenolol,
dll), diuretik (furosemid, diazil, dll), ACE-inibitor
(captopril, benazepril, dll)
3. Cholesterol lowering agent: statins
4. Anticoagulant agent: warfarin, heparin, dll
SKRINING GIZI
 Resiko malnutrisi meningkat:
- Disfagia
- Penurunan kesadaran
- Penurunan mobilisasi
 Skrining malnutrisi: NRS 2002, MUST, MNA, SGA
 Skrining disfagia:
- water swallowing test (50 ml air): monitor aspirasi
- gugging swallowing screen (GUSS): semisolid
(air+pengental; puding) liquid (3, 5, 10, 20, 50 ml) solid (roti celup air)
NRS 2002
TANDA-TANDA DISFAGIA
 batuk/ tersedak saat menelen
 perubahan suara
 Sekresi mucus yang berlebihan
 kontrol gerakan lidah yang kurang
 kelemahan otot wajah
 makanan keluar lewat hidung
 makanan menyumbat esofagus
 makanan terselip dibawah lidah
ASESSMENT GIZI
Antropometri: LLA atau recall BB & TB
Laboratorium: elektrolit (Na, K, Cl); profil lipid; BUN; kreatinin.
Klinis & fisik: GCS (Glasglow Coma Scale) meliputi Eyes Verbal, motorik
(normal E4V5M6); vital sign, paresis, fungsi saluran cerna (disfagia, stres ulcer).
Dietary: recall 24 jam; food habit (makanan berlemak, tinggi natrium, dll).
Comorbisitas: DM, Hipertensi, Pasca AMI, Dislipidemia
TUJUAN DIET
1. Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pasien
2. Menurunkan BB (jika berlebih)
3. Menurunkan resiko serangan ulang (↓TD/profil lipid jika abnormal)
4. Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit (bagi pasien yg mengalami
dehidrasi maupun kekurangan natrium akibat dari cerebral salt wasting)
5. Meminimalkan kegiatan mengunyah dan menggigit (jika ada kesulitan)
6. Memperbaiki keadaan stroke: disfagia, pneumonia, kelainan ginjal dan
dekubitus
REKOMENDASI DIET
Pasien dengan gangguan menelan/disfagia diberikan enteral
feeding/makanan cair melalui NGT (28 hari)
Prolonged duration of enteral feeding (>28 hari) →
percutaneous endoscopic gastrotomy (PEG)

Bentuk makanan ditingkatkan jika membaik


Untuk pasien dengan penurunan produksi saliva (makanan
per oral), diberikan makanan dengan konsistensi lembek
REKOMENDASI DIET (LANJT..)
Jenis diet tergantung penyakit penyerta. Apabila hiperkolesterolemia maka batasi
asupan kolesterol. Apabila diabetes maka berikan diet diabetes. Apabila hipertensi
maka asupan natrium dibatasi
Pada fase akut berikan energi 25 kcal/kgBB/hari atau hitung menggunakan rumus
estimasi dengan koreksi faktor stress (0-30%) dan faktor aktivitas
Kebutuhan protein 1,2 –1,5 g/kgBB/hari atau disesuaikan dengan komorbiditas
(cek gangguan renal)
Tingkatkan asupan Kalium pada penggunaan diuretic (kecuali diuretic hemat
kalium)
REKOMENDASI DIET (LANJT..)
Batasi asupan lemak jenuh (lemak hewani, solid dalam suhu ruang) dan trans
(processed food) : (<7% TEE)
Batasi kolesterol (300mg/hari)
Tingkatkan asupan serat (20-30g/hari)
SUMBER PUFA
Polyunsaturated Fats
– safflower, corn, sunflower, sesame, cottonseed
Monounsaturated Fats
– olive, canola, peanut, avocados
Omega-3 Fatty Acids
– fish: salmon, tuna, mackerel, herring, sardines
– vegetarian sources: flaxseed, walnut, soybean, canola
DIETARY CHOLESTEROL
Sumber: lemak hewani
Makanan tinggi kolesterol:
- eggs (212 mg/yolk)
- shrimp (194 mg/3.5 oz, 100g)
- squid (231 mg/3.5 oz, 100g)
- liver (389 mg beef, 631 mg chicken, 3.5 oz, 100g)
- meat (75-95 mg/3.5 oz, 100g beef, chicken, pork)
SERAT LARUT AIR
 Berikatan dengan cairan empedu di dalam usus halus,
sehingga cairan empedu tidak diabsorbsi di ileum.
 Cairan empedu diproduksi lagi dari kolesterol disirkulasi
sehingga kolesterol darah turun.
 Sumber:
- Oats, legum, beras merah
- Wortel, brokoli, ubi
- Jeruk, pepaya, apel, stroberi
SODIUM INTAKE
Batasi maksimal 2400 mg/d → 5-6 g garam dapur
Tips:
- Hindari penggunaan garam
- Batasi processed food
- Kurangi makanan cepat saji
- Maksimalkan bumbu seperti
- Bawang putih, bawang merah,
jahe, cuka, dll
80% OF ALL STROKES ARE
PREVENTABLE
 Control high blood pressure
 Don’t smoke
 Consume less sodium
 Lower cholesterol
 Lose excess weight
 Get physically active
TERIMA KASIH !
KASUS
Pasien bernama Tn. H. Lahir di Bogor 8 Maret 1952. beragama Islam, dengan pendidikan
terakhir SMA. Saat ini tidak bekerja dengan status menikah. Tn. H didiagnosis awal oleh
dokter mengalami hemiparese sinistra, dengan diagnosis etiologis stroke non hemoragik.
Terapi diit yang telah diberikan adalah diit stroke. Terapi obat yang diberikan dokter yaitu
Braincact 500 mg IV 2x1, Dexametason 4x1 amp, Ranitidin 2x1 amp.
Data antropometri Tn. LILA 28,5 cm dan TB 160 cm. Keluhan yang dirasakan Tn. H
anggota kaki dan tangan kiri tak dapat digerakkan. TD 160/199 mmHg. Asupan makan di
rumah, pola makan 3 kali makanan utama
 Pagi : nasi uduk 2 p + tempe goreng 1 p + bihun ½ p + 1 gelas kopi manis
 Siang : nasi 2 p + lauk hewani / lauk nabati 1 p + sayur 1 p + segelas kopi manis
 Malam : nasi 2 p + lauk hewani / lauk nabati 1 p + sayur 1 p + segelas kopi manis
Data biokimia Hb 15,5 g/dl; Ht 48%; Protein total 7,6%; Albumin 3,8 g/dl; Globulin 3,8
g/dl; asam urat 7,1 mg/dl; GDP 103 mg/dl; GD2PP 123 mg/dl; GDS 123 mg/dl; SGOT 42
u/i; sgpt 43 u/i; Trigliserida 82 mg/dl, Kolesterol total 178 mg/dl; HDL 44 mg/dl; LDL 118
mg/dl.

Buatlah Asuhan Gizi pada pasien tersebut!

Anda mungkin juga menyukai