biologi: - Sumber energi 1gram lemak → energi 9 kkal 1 gram KH/protein → energi 4 kkal - Penyimpanan energi - Mencegah kehilangan panas - Sebagai hormon/prekursor hormon - Vitamin yang larut dalam lemak ( A,D,E,K) - Transport/absorpi lemak dari saluran pencernaan Lipid yg tdpt dlm makanan sebagian besar berupa lemak, shg metabolisme yg akan dibicarakan ini adalah metabolisme lemak Lemak adalah bentuk simpanan energi utama dlm tubuh Pencernaan lemak terjadi di dlm usus halus krn pd mulut & lambung tdk ada enzim lipase Lemak ditransfer ke hati Lemak beredar dalam darah dan ditransfer kejaringan ekstrahepatik Lemak digunakan sebagai energi cadangan Sumber lemak : Makanan Biosintesis de novo Simpanan tubuh adiposit Masalah utama sifatnya tidak larut dalam air. Lemak diemulsi oleh garam empedu – disintesis oleh liver & disimpan dlm empedu mudah dicerna & diserap Transportasi membentuk kompleks dg protein lipoprotein Digesti, mobilisasi & transport lemak Lemak (triasil gliserol = TAG) yg msk ke tubuh akan dicerna di dalam usus halus Garam2 empedu yg dikeluarkan oleh kantung empedu (gall baldder) terlebih dahulu akan mengemulsi lemak (yg relatif tdk larut dlm air) shg membentuk misel Misel akan dipecah oleh enzim lipase pankreas mjd gliserol & asam lemak. Garam empedu terdiri dr asam empedu yg berasal dari kolesterol Garam empedu bersifat amfifatik mengemulsi lemak membentuk misel Lemak dipecah oleh lipase pankreas →asam lemak dan gliserol Digesti, mobilisasi & transport lemak Gliserol & asam lemak akan masuk ke sel mukosa usus halus Pd sel mukosa usus halus tjd sintesis kembali asam lemak & gliserol mjd lemak Lemak ini akan bergabung dg apoprotein, fosfolipid dan kolesterol membentuk kilomikron yg bersifat larut dlm darah Kilomikron ,merp suatu lipoprotein yg akan masuk dlm pembuluh darah & ikut dlm aliran darah Digesti, mobilisasi & transport lemak Kilomikron yg ikut dlm aliran darah ini kemungkinan dapat mengalami dua peristiwa: 1. masuk ke sel lemak (adiposit) utk kemudian disimpan mjd lemak simpanan (sbg sumber energi cadangan) 2. masuk ke sel otot (miosit) utk digunakan segera sbg sumber energi Jalan-jalan utama penempatan asam lemak antara traktus intestinalis, hati, jaringan adiposa dan jaringan ekstra hepatik Trigliserida dalam kilomikron / VLDL tidak dapat diambil oleh jaringan dalam bentuk utuh tapi harus dihidrolisis oleh lipoprotein lipase (enzim dalam endotel jaringan ekstrahepatik) → FFA + gliserol - Di dalam jaringan → asam lemak bebas diesterkan kembali menjadi TG atau dioksidasi sebagai bahan bakar - Asam lemak juga dikeluarkan dari jaringan adiposa & diambil oleh hati & jaringan lain → diesterkan atau dioksidasi - Dalam hati suatu reaksi tambahan (ketogenesis) → benda keton → diangkut melalui darah ke jaringan lain dioksidasi menjadi CO2 - 2 tempat masuk utama bagi FFA (gambar) 1. dari kilomikron (pencernaan) 2. dari sintesis asam lemak (lipogenesis) dalam hati & jaringan adiposa Metabolisme jaringan adiposa & mobilisasi lemak - TG yang disimpan dalam jaringan adiposa mengalami lipolisis & pengesteran kembali terus menerus. Hasil 2 proses ini menentukan besarnya pool asam lemak bebas dalam jaringan adiposa → menentukan kadar asam lemak dalam darah → mempengaruhi metabolisme jaringan lain (hati & otot) - Di jaringan adiposa TG disintesis (asil Ko A + gliserol 3 fosfat → TG). Gliserol → gliserol 3 fosfat gliserokinase aktifitasnya rendah dalam jaringan adiposa → gliserol tidak dapat dipakai secara luas dalam pengesteran asil Ko A gliserol 3 fosfat didapat dari suplai glukosa - TG dihidrolisis (lipolisis) → asam lemak bebas + gliserol gliserol dalam jaringan adiposa → plasma → diambil oleh hati & ginjal yang mempunyai gliserokinase Asam lemak bebas → disintesis → asil Ko A (tiokinase) → terdapat siklus kontinyu Digesti, mobilisasi & transport lemak Lemak yg akan msk ke sel adiposit terlebih dahulu akan dipecah oleh enzim lipoprotein lipase & masuk ke sel lemak sbg asam lemak & gliserol Di dlm sel adiposit, asam lemak & gliserol akan disintesis kembali mjd lemak, kemudian disimpan didalam droplet lemak (fat droplet) Digesti, mobilisasi & transport lemak Bila sel-sel otot (miosit) membutuhkan, lemak/TAG ini akan dipecah kembali mjd asam lemak & gliserol oleh enzim lipase sel adiposit Asam lemak akan dibawa ke sel otot oleh protein albumin serum Pd sel otot asam lemak akan mengalami peristiwa β- oksidasi yang akan menghasilkan karbondioksida & energi yg akan digunakan oleh miosit Digesti, mobilisasi & transport lemak Asam lemak yg masuk ke sel otot/miosit tdk dpt lgsg mglm β-oksidasi krn tdk dpt menembus membran dlm mitokondria β-oksidasi terjadi pd matriks mitokondria Asam lemak yg msk ke sel miosit akan bereaksi dg KoA untk mbtk asam asil Koa Asam lemak ( R-CH2-COOH) - Asam lemak harus diaktifkan dengan ATP dan Koenzim A, enzim tiokinase (asil-KoA sintetase) → asam lemak aktif (asil Ko A) - Pengaktifan asam lemak rantai panjang membutuhkan karnitin untuk dapat menembus mitokondria. Asam lemak rantai pendek → langsung menembus mitokondria Digesti, mobilisasi & transport lemak Pd ruang intermembran mitokondria Asil koA bereaksi dg karnitin mbtk asil karnitin Asil karnitin inilah yg dpt melewati membran dlm mitokondria Di dlm matriks mitokondria asil karnitin akan kembali mjd asil ko A Asil koA inilah yg akan masuk ke jalur β-oksidasi β oksidasi asam lemak jenuh Asam lemak mengalami oksidasi → asetil KoA → masuk siklus asam sitrat Asam lemak terpotong 2 atom karbon setiap kali oksidasi Contoh : asam heksanoat ( CH3-CH2-CH2- CH2-CH2-COOH ) - Pembentukan heksosanoil Ko A (reaksi 1) - Pembentukan senyawa tidak jenuh dengan cara oksidasi ( reaksi 2) - Hidrasi ( reaksi 3 ) Triasilgliserol
bentuk simpanan energi metabolisme yang pekat
berada dalam bentuk tereduksi dan anhidrat Perolehan energi : oksidasi sempurna asam lemak : 9 kcal g-1 (38 kJ g-1) karbohidrat dan protein hanya : 4 kcal g-1 (17 kJ g-1) Pada sel mamalia, tempat akumulasi triasilgliserol adalah sitoplasma dari sel-sel adiposa (sel lemak). Tetesan-tetesan atau butiran-butiran triasilgliserol bergabung membentuk gumpalan besar yang dapat menempati sebagian besar volume sel lemak PROSES PEMAKAIAN ASAM LEMAK SBG BAHAN BAKAR 3 tahap : 1. Mobilisasi triasilgliserol 2. Aktivasi dan transportasi asam lemak 3. Pemecahan asam lemak menjadi asetil koA (β-oksidasi) Mobilisasi asam lemak • Hidrolisis triasilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol di dalam sel lemak • pelepasan asam lemak dari sel lemak, ditransport ke jaringan-jaringan yang memerlukan energi Hidrolisis triasilgliserol Aktivasi enzim lipase Enzim lipase dalam jaringan adiposa (jaringan lemak) diaktivasi oleh hormon-hormon : epinefrin, norepienfrin, glukagon, dan adrenokortikotropik. Hormon-hormon tsb merangsang reseptor 7TM yang mengaktivasi adenilat siklase sehingga cAMP meningkat, yang akan mengaktifkan protein kinase A, selanjutnya mengaktifkan lipase dengan cara fosforilasi Metabolisme gliserol • Gliserol yang terbentuk pada lipolisis diabsorpsi oleh liver •difosforilasi dan dioksidasi menjadi dihidroksiaseton fosfat •diisomerisasi menjadi gliseraldehid-3-fosfat • Jadi gliserol dapat diubah menjadi piruvat atau glukosa di hati. Metabolisme asam lemak β-oksidasi asam lemak Tahapan : 1. Aktivasi asam lemak 2. Transport asil lemak koA (Fatty Acyl CoA) 3. Reaksi-reaksi : Oksidasi Hidrasi
Oksidasi
Pemutusan ikatan C-C (reaksi thiolisis)
Aktivasi Asam Lemak Asam lemak dioksidasi di mitokondria Asam lemak mengalami aktivasi sebelum memasuki mitokondria ATP memacu pembentukan ikatan tioester antara gugus karboksil asam lemak dan gugus sulfhidril pada KoA Reaksi aktivasi berlangsung di membran luar mitokondria dikatalis oleh enzim asil KoA sintetase Reaksi: FA + CoA + ATP asil lemak koA + AMP + 2Pi + 34 kJ/mol Trasportasi asil-koA • Gugus asil pada asil-koA ditransfer ke gugus OH karnitin membentuk asil karnitin yg dikatalis karnitin asiltransferase I pd membran luar mitokondria • Asil karnitin melintasi membran dalam mitokondria yg dikatalis enzim translokase • Gugus asil ditransfer kembali ke koA yg berada dalam matriks mit. yg dikatalis karnitin asiltransferase II • enzim translokase memindah kembali karnitin ke sitosol Trasportasi ester Asil-koA Rate-limiting step of FA oxidation Reaksi β oksidasi Terdiri dari 4 proses utama: Dehidrogenasi Hidratasi Dehidrogenasi Thiolisis Berapakah jumlah reaksi yang dibutuhkan untuk mengoksidasi asam palmitat menjadi asetil Co A? Step 1 : dehidrogenasi / oksidasi
• Berperan pada pembentukan rantai ganda
antara atom C2 – C3. • Mempunyai akseptor hidrogen FAD+. • Antara asam lemak yg berbeda panjangnya beda enzimnya, Step2 : Hidrasi • Mengkatalisis hidrasi trans enoyl CoA • Penambahan gugus hidroksi pada C no. 3 • Ensim bersifat stereospesifik • Menghasilkan 3-L- hidroksiasil Co. A Step 3 : dehidrogenasi/ oksidasi • Mengkatalisis oksidasi -OH pada C no. 3 / C β menjadi keton • Akseptor elektronnya : NAD+ Step 4 : thiolisis • β-Ketothiolase mengkatalisis pemecahan ikatan thioester. • Asetil-koA dilepas dan tersisa asil lemak ko A yang terhubung dgn thio sistein mll ikatan tioester. • Tiol HSCoA menggantikan cistein thiol, menghasilkan asil lemak-koA (dengan pemendekan 2 C) β-oksidasi asam palmitat (a) Repeat Sequence Perolehan ATP pada oksidasi asam lemak Energi yang diperoleh pada oksidasi asam lemak dapat dihitung berdasarkan stoikhiometri setiap siklus sebagai berikut: asilKoA dipendekkan sebanyak 2 karbon dengan pelepasan FADH2, NADH dan asetil KoA Reaksi : Cn-asil KoA + FAD + NAD+ + H2O + KoA Cn-2-asil KoA + FADH2 + NADH + asetil KoA + H+ Perolehan ATP pada Oksidasi Asam Palmitat : Pemecahan palmitoil KoA (C18-asil KoA) : perlu 7 daur reaksi Pada daur ke -7, C4-ketoasil KoA mengalami tiolisis menjadi dua molekul asetil KoA Palmitoil KoA + 7 FAD + 7 NAD+ + 7 KoA + 7 H2O → 8 asetil KoA + 7 FADH2 +7 NADH + 7 H+ Pembentukan ATP : Oksidasi NADH → 2,5 ATP FADH2→ 1,5 ATP asetil KoA → 10 ATP Jumlah ATP yang terbentuk pada oksidasi palmitoil KoA : 108 10,5 dari 7 FADH2 17,5 dari 7 NADH 80 dari 8 mol asetil KoA Dua ikatan fosfat energi tinggi dipakai untuk mengaktifkan palmitat (ATP → AMP + 2 Pi)
Jadi oksidasi sempurna satu mol palmitat menghasilkan 106 ATP
Degradasi asam lemak tak jenuh Membutuhkan 2 enzim tambahan yi Enoyl CoA isomerase 2,4 dienoyl CoA reduktase Degradasi asam lemak dengan jumlah atom C ganjil Degradasi FA dgn jumlah C ganjil pd akhir beta oksidasi asetoasetil Ko A dipecah akan menghasilkan propionil Ko A dan Asetil Ko A Propionil Ko A diubah menjadi metilmalonil Ko A suksinil KoA TCA Penggunaan Asetil KoA Asetil KoA yang terbentuk pada oksidasi asam lemak dapat masuk ke dalam siklus asam sitrat hanya apabila degradasi lemak dan degradasi karbohidrat berjalan seimbang. Proses masuknya asetil KoA ke dalam siklus asam sitrat tergantung pada keberadaan oksaloasetat dari sitrat. Konsentrasi oksaloasetat rendah apabila karbohidrat tidak tersedia atau digunakan secara berlebihan. Secara normal aksaloasetat dihasilkan dari piruvat (produk glikolisis) oleh enzim piruvat karboksilase. Ketosis Dalam keadaan metabolisme tertentu yang berhubungan dengan kecepatan oksidasi asam lemak yang tinggi → hati menghasilkan aseto asetat & β hidroksi butirat. Aseto asetat mengalami dekarboksilasi spontan menghasil- kan aseton Ke 3 zat ini → benda-benda keton Ketonemia → meningkatnya keton dalam darah Ketonuria → meningkatnya keton dalam urine → ketosis→ketoasidosis→† pada Diabetus mellitus yang tidak terkontrol Ketosis yang sederhana → kelaparan setelah latihan berat, banyak makan lemak, hati memproduksi benda-benda keton, jaringan ekstra hepatik menggunakan benda-benda keton sebagai substrat pernafasan Pembentukan badan keton Selama puasa atau pada diabetes oksaloasetat dikonsumsi untuk menghasilkan glukosa melalui jalur glukoneogenesis, sehingga tidak ada yang dapat digunakan untuk kondensasi dengan asetil KoA. asetil KoA diubah menjadi asetoasetat dan D-3- hidroksibutirat. Senyawa-senyawa asetoasetat, D-3- hidroksibutirat dan aseton dinamakan badan-badan keton. Penderita diabetes yang tidak diobati, maka badan-badan keton ditemukan dalam darahnya dengan kadar yang tinggi. Ketogenesis Asam aseto asetat terbentuk dari asetil Ko A melalui 3 tahap reaksi 1. 2 mol asetil Ko A berkondensasi membentuk aseto asetil Ko A. Enzim : ketotiolase 2. Aseto asetal Ko A + asetil Ko A + air→3 hidroksi-3 metil glutaril ko A 3. Pemecahan 3 hidroksi 3 metit glutaril Ko A → asetil Ko A dan asam aseto asetat Ketogenesis terjadi di mitokondria hati, epitel usus aseto asetat yang terbentuk tidak dapat diaktifkan secara langsung dalam hati → keluar ke jaringan ekstrahepatik → mengaktifkan aseto asetat → aseto asetil Ko A β Hidroksi butirat dapat diaktifkan langsung dalam jaringan ekstra hepatik dengan tiokinase menjadi β hidoksi butiril Ko A → aseto asetat Ko A aseto asetil Ko A → asetil KO A → dioksidasi dalam siklus asam sitrat Badan-badan keton Tempat pembentukan asetoasetat dan D-3- hidroksibutirat : liver Senyawa ini berdifusi dari mitokondria liver menuju darah kemudian ditransport ke jaringan-jaringan perifer. Otot jantung dan korteks ginjal menggunakan asetoasetat sebagai pengganti glukosa Otak juga dapat beradaptasi ketika dalam kondisi berpuasa atau diabetes sehingga dapat menggunakan asetoasetat Selama puasa jangka lama, 75 % bahan bakar yang diperlukan otak dipenuhi oleh badan-badan keton. Reaksi pembentukan badan keton Reaksi degradasi badan keton 3-hidroksibutirat dioksidasi menghasilkan asetoasetat dan NADH (selanjutnya diproses di rantai fosforilasi oksidatif menghasilkan energi) Asetoasetat diaktivasi melalui transfer KoA dari suksinil KoA membentuk asetoasetil KoA oleh enzim KoA transferase. Kemudian asetoasetil KoA didegradasi oleh tiolase menghasilkan asetil KoA (siap diproses di siklus asam sitrat untuk menghasilkan energi) Sintesis Asam Lemak Tidak sepenuhnya merupakan kebalikan dari degradasi asam lemak Enzim yang berbeda bekerja dlm reaksi yang berlawanan : degradasi vs biosintesis Perbedaan jalur sintesis dan degradasi asam lemak Perbedaan Sintesis asam lemak Degradasi asam lemak Lokasi Terjadi di sitosol Terjadi di matriks mitokondria Bentuk senyawa antara Terikat secara kovalen Terikat secara kovalen pada karier gugus asil yang pada Koenzim A (KoA) dinamakan ACP (acyl carier protein) Enzim-enzim yang terlibat Berasosiasi dalam sebuah Tidak berasosiasi rantai polipeptida yang dinamakan fatty acid synthase Kebutuhan oksidator / Memerlukan senyawa Memerlukan senyawa reduktor reduktor NADPH oksidator NAD+ dan FAD Sintesis Asam Lemak Sintesis Asam lemak pada eukariotik dan prokariotik : sama Biosintesis terdiri dari 3 langkah : Biosintesis asam lemak dari asetil CoA (di sitosol) Pemanjangan rantai asam lemak (di mitokondria & ER) Desaturasi (di ER) Biosintesis as lemak membutuhkan malonil Co A sebagai substrat Diperlukan ATP Reaksi biosintesis asam palmitat: Dari 8 acetyl-CoA diperlukan 7 ATP +14 NADPH Enzim untuk sintesis asam lemak : komplek fatty acid synthase Tahapan Sintesis Asam Lemak 1. Reaksi awal - Karboksilasi gugus asetil menjadi malonil-KoA - Reaksi dikatalis oleh asetil KoA karboksilase Biotin-enzim + ATP + HCO3- CO2-biotin- enzim + ADP + Pi CO2-biotin-enzim + asetil KoA malonil KoA + biotin-enzim 2. Pemanjangan rantai putaran 1: pembentukan asetil ACP dan malonil ACP reaksi dikatalis oleh asetil transasilase dan malonil transasilase Asetil KoA + ACP asetil ACP + KoA Malonil KoA + ACP malonil ACP + KoA Reaksi kondensasi Asetil ACP + malonil ACP asetoasetil ACP + ACP + CO2 Reaksi Kondensasi Reduksi gugus keto pada C-3 menjadi gugus metilen (1) asetoasetil ACP direduksi menjadi 3-hidroksi butiril ACP. Reaksi ini memerlukan NADPH sebagai pereduksi. (2) Dehidrasi 3-hidroksi butiril ACP menjadi krrotonil ACP (merupakan trans-2 enoyl ACP). (3) Reduksi krotonil ACP menjadi butiril ACP dengan menggunakan senyawa peredusi NADPH, yang dikatalis oleh enzim enoyl ACP reduktase. Reaksi reduksi I Reaksi dehidrasi Reaksi reduksi II 3. Pemanjangan rantai 2 Reaksi pemanjangan rantai putaran 2 : kondensasi buritil ACP dengan malonil ACP membentuk C6-- ketoasil ACP Reaksi ini sama dengan reaksi pemanjangan rantai putaran 1. Selanjutnya pemanjangan rantai diteruskan sampai terbentuk C16 asil ACP Stoikiometri Sintesis Asam palmitat Asetil KoA + 7 Malonil KoA + 14 NADPH + 20 H+ → palmitat + 7 CO2 + 14 NADP+ + 8 KoA + 6 H2O Reaksi tersebut memerlukan malonil KoA yang disintesis dari : 7 Asetil KoA + 7 CO2 + 7 ATP → 7 malonil KoA + 7 ADP + 7 Pi + 14 H+ Jadi stoikhiometri keseluruhan sintesis palmitat adalah: 8 Asetil KoA + 7 ATP + 14 NADPH + 6 H+ → palmitat + 14 NADP+ + 8 KoA + 6 H2O + 7 ADP + 7 Pi Beberapa ciri penting pada sintesis asam lemak 1. Sintesis asam lemak di sitoplasma. Oksidasi di mitokondria 2. Senyawa-senyawa antara dalam sintesis asam lemak terikat pada ACP (Acyl Carrier Protein), sedangkan pada pemecahan asam lemak senyawa-senyawa antara terikat pada Ko A 3. Enzim-enzim yang bekerja pada sintesis asam lemak → komplek multienzim yang disebut asam lemak sintetase. Pada pemecahan asam lemak tidak terdapat sistem multienzim 4. Perpanjangan rantai C pada sintetase asam lemak ialah penambahan 2 atom C berasal dari asetil Ko A. adapun senyawa yang berfungsi sebagai donor unit 2 atom C adalah malonil ACP 5. Dalam sintetase asam lemak NADPH berfungsi sebagai reduktor Glukosa mengambil beberapa jalan dalam jaringan adiposa : 1. Oksidasi menjadi CO2 melalui siklus asam sitrat 2. Oksidasi dalam heksosa monofosfat shunt 3. Perubahan menjadi asam lemak rantai panjang 4. Pembentukan asil gliserol melalui gliserol 3 fosfat Bila penggunaan glukosa tinggi → banyak dioksidasi menjadi CO2 & asam lemak Bila penggunaan glukosa turun → banyak dihasilkan pembentukan gliserol 3 fosfat → asil gliserol ( TG ) → mengurangi pengeluaran asam lemak bebas → karbohidrat berlebihan→ jaringan adiposa menggunakan glukosa sebagai energi dan mengesterkan asam lemak →karbohidrat kurang→ jaringan adiposa menyimpan glukosa → pengesteran melalui pembentukan gliserol 3 fosfat dan menggunakan asam lemak untuk menghasilkan energi Pengaruh hormon pada jaringan adiposa insulin → penurunan asam lemak bebas dalam plasma Kerja utama insulin jaringan adiposa Menghambat aktifitas hormon sensitive lipase Mengurangi pengeluaran asam lemak,gliserol dalam darah Hormon-hormon lain (epinefrin,norepinefrin, glukogan, adrenokortikotropik, hormon (ACTH), TSH, GH → mempercepat pengeluaran asamlemak bebas dari jaringan adiposa kecepatan lipolisis TG ↑ ↑ meningkatkan glukosa Peranan hati dalam metabolisme lemak Hati mempunyai sistem enzim yang aktif untuk : - Mensintesis & mengoksidasi asam-asam lemak - Sintesis TG, fosfolipid, kolesterol & lipoprotein plasma - Pengubahan asam lemak menjadi benda-benda keton ( ketogenesis ) - Mempermudah absospsi lemak dengan menghasilkan empedu ( kolesterol & garam empedu ) Kolesterol Kolesterol tubuh berasal dari sintesis (1 g/hari) dan diet (0,3 g/hari). Kolesterol dikeluarkan melalui 2 jalan : 1. Diubah → asam empedu → diekskresi sebagai sterol netral dalam faeces 2. Sintesis hormon steroid Sintesis kolesterol - Jaringan untuk kolesterol : hati, usus, korteks adrenal, kulit, testis - Asetil Ko A sumber atom karbon pada kolesterol Sintesis beberapa tahap : 1. sintesis mevalonat (senyawa 6 karbon asetilKo A) 2. Pembentukan unit isoprenoid dari mevalonat dengan membuang CO2 → bahan bangunan rangka steroid 3. Kolesterol dibentuk dari lanosterol dengan pembuangan 3 gugus metil Transport - Kolesterol dalam makanan → absorpsi di usus bersama-sama lipid lainnya termasuk kolesterol yang disintesis dalam usus, digabungkan ke dalam kilomikron & VLDL - Sisa kilomikron → hati → kolesterolnya diambil oleh hati - VLDL yang dibentuk dalam hati mengangkut kolesterol ke dalam plasma - VLDL → LDL → kolesterol paling banyak dalam plasma - LDL dipecah dalam jaringan ekstra hepatik, dan kolesterol diambil - Sebagian ester kolesterol plasma dapat dibentuk dalam HDL - HDL merupakan alat pengangkut bersama LCAT ( Lesitin Cholesterol Acyl Transferase ) untuk mentransport kolesterol dari jaringan ekstra hepatik kembali ke hati - Kolesterol yang dikeluarkan dari tubuh masuk ke hati dan diekskresikan ke dalam empedu dalam bentuk kolesterol atau asam kolat dalam garam empedu Ekskresi kolesterol - Setengah dari kolesterol yang dikeluarkan dari tubuh diekskresikan dalam faeces. Setelah diubah menjadi garam empedu sisanya diekskresi sebagai steroid netral - Sebagian besar kolesterol yang disekresi dalam empedu diserap kembali ke dalam sirkulasi vena porta → diambil hati dan disekresikan kembali ke dalam empedu. Ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik. - Garam-garam empedu yang tidak diserap kembali diekskresikan dalam faeces