Anda di halaman 1dari 16

AKIBAT ATAU EFEK YANG DITIMBULKAN DARI MAKRO GIZI

DALAM SISTEM IMUN

A. Pengertian Zat Gizi


Pengertian zat gizi menurut buku Prinsip Dasar Ilmu Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan
tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara
jaringan, serta mengatur proses kehidupan.
Menurut Kamus Gizi zat gizi adalah substansi dalam makanan yang dibutuhkan oleh tubuh
untuk hidup sehat, terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Di dalam tubuh zat-zat gizi tersebut berfungsi sebagai sumber energi/tenaga (utamanya
karbohidrat dan lemak), sumber zat pembangun (protein), terutama untuk pertumbuhan,
perkembangan, pertahanan dan perbaikan jaringan tubuh, serta sumber zat pengatur (vitamin dan
mineral). Bila kekurangan/kelebihan dapat menyebabkan perubahan karakteristik biokimia dan
fisiologis tubuh.

B. Pengertian Makro Gizi


Zat gizi Makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan gram.
“Makro” berarti besar, zar gizi makro adalah zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah
besar untuk menjalankan fungsinya dalam tubuh. Zat-zat gizi makro terdiri dari zat gizi yang dapat
menghasilkan kalori atau energi. Zat gizi dapat mahkluk hidup peroleh dari makanan. Zat – zat
gizi yang termasuk ke dalam golongan zat gizi makro adalah karbohidrat, lemak, dan protein.

C. Akibat Makro Gizi Dalam Sistem Imun


1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi manusia.
Fungsi dari karbohidrat antara lain:
1) Sebagai sumber energi
2) Pemberi rasa manis pada makanan
3) Penghemat protein
4) Pengatur metabolisme lemak
5) Membantu pengeluaran feses
Ekskresi karbohidrat
Dalam waktu 1-4 jam setelah makan, serat makanan dan sebagian kecil pati yang tidak dapat
dicerna memasuki usus besar untuk difermentasikan oleh mikoorganisme. Produk utama
fermentasi karbohidrat di dalam usus besar adalah karbondioksida, hidrogen, metan dan asam-
asam lemak rantai pendek yang mudah menguap. Pada kadar rendah, sebagian besar gas-gas hasil
fermentasi akan dikeluarkan melalui paru-paru, tetapi bila melampui kemampuan kolon untuk
mengabsorpsi, gas akan dikeluarkan melalui anus (flatus).
Sumber karbohidrat terdapat dalam padi-padian/serealia, umbian-umbian, kacang-
kacangan, gula; hasilolahan seperti mie, roti, bihun, tepung-tepungan, selai, sirup.
Kekurangan karbohidrat dalam jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya kurang gizi.
Sedangkan apabila terlalu berlebih karbohidrat akan menimbulkan obesitas.

2. Protein
Protein pertama kali diperkenalkan oleh ahli kimia Belanda bernama Gerardus Mulder (1802-
1880). Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah
air. Protein mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas
rantai-rantai panjang asam amino yang terikat oleh ikatan peptida.
Protein adalah zat yang tersusun dari berbagai asam amino. Protein di dalam tubuh diubah menjadi
asam amino. Asam amino diedarkan melalui pembuluh darah dan jantung. Dari 26 macam asam
amino, tubuh kita membutuhkan 10 macam asam amino yang tidak dapat dibuat dalam tubuh kita.
Jika satu saja dari kesepuluh itu tidak ada, maka tubuh akan mengalami gangguan seperti HO
(hongeoredema) atau busung lapar, yaitu tertimbunnya cairan dalam jaringan tubuh. Sedangkan
kekurangan protein yang diderita oleh bayi disebut kuasiorkor. Kelebihan asam amino tidak dapat
disimpan dan akan dirombak menjadi urea.

Fungsi dari protein diantaranya :


1) Membantu proses pertumbuhan dan pemeliharaan
2) Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh
3) Mengatur keseimbangan air
4) Memelihara netralitas tubuh
5) Membentuk antibodi
6) Mengangkut zat-zat gizi
7) Sumber energi
Sumber protein yg baik adalah bahan makanan hewani seperti telur, susu, daging, unggas, ikan,
kerang . selain itu, ada juga sumber protein nabati seperti kacang-kacangan & hasil olahnya tahu,
tempe, dengan asam amino pembatas metionin. Padi-padian dan hasilnya relatif rendah kandungan
protein. Protein tidak komplit dengan asam amino pembatas lisin.
Kekurangan protein dapat menimbulkan penyakit kwashiorkor, marasmus. Sedangkan kelebihan
protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum
darah, demam, dan obesitas.
Akibat kekurangan dan kelebihan protein.
• Kekurangan
Diantara kelaparan yang berat dan nutrisi yang cukup, terdapat tingkatan yang bervariasi dari
nutrisi yang tidak memadai, seperti kurang kalori protein (kkp), yang merupakan penyebab
kematian pada anak-anak di negara-negara berkembang. pertumbuhan yang cepat, adanya infeksi,
cedera atau penyakit menahun, dapat meningkatkan kebutuhan akan zat-zat gizi, terutama pada
bayi dan anak-anak yang sebelumnya telah menderita malnutrisi. Kurang kalori protein disebabkan
oleh konsumsi kalori yang tidak memadai, yang mengakibatkan kekurangn protein dan
mikronutrisi (zat gizi yang diperlukan dalam jumlah sedikit, misalnya vitamin dan mineral).
Terdapat tiga jenis kkp, yaitu:
a. Kkp Kering : Jika seseorang tampak kurus dan mengalami dehidrasi. Kkp kering disebut
marasmus, merupakan akibat dari kelaparan yang hampir menyeluruh. Seorang anak yang
mengalami marasmus, mendapatkan sangat sedikit makanan. Badannya sangat kurus akibat
hilangnya otot dan lemak tubuh.Jika anak mengalami cedera atau infeksi yang meluas,
prognosanya buruk dan bisa berakibat fatal.
b. Kkp Basah : Jika seseorang tampak membengkak karena tertahannya cairan. Kkp basah
disebut kwashiorkor, yang dalam bahasa afrika berarti 'anak pertama-anak kedua'. Istilah
tersebut berdasarkan pengamatan bahwa anak pertama menderita kwashiorkor ketika anak
kedua lahir dan menggeser anak pertama dari pemberian asi ibunya. Anak pertama yang telah
disapih tersebut mendapatkan makanan yang jumlah zat gizinya lebih sedikit bila dibandingkan
dengan asi, sehingga tidak tumbuh dan berkembang. Kekurangan protein pada kwashiorkor
biasanya lebih jelas dibandingkan dengan kekurangan kalori, yang mengakibatkan:
tertahannya cairan (edema), penyakit kulit dan perubahan warna rambut. Anak yang menderita
kwashiorkor biasanya telah menjalani penyapihan, sehingga usianya lebih besar daripada anak
yang menderita marasmus.
c. Kkp Menengah : jika seseorang berada dalam kondisi diantara kkp kering dan kkp basah.
Kkp menengah disebut marasmik-kwashiorkor.anak-anak yang menderita kkp ini menahan
beberapa cairan dan memiliki lebih banyak lemak tubuh dibandingkan dengan penderita
marasmus.
Tubuh menghancurkan/memecahkan jaringannya sendiri untuk digunakan sebagai kalori:
 Cadangan karbohidrat yang disimpan dalam hati habis terpakai
 Protein di otot dipecah untuk menghasilkan protein baru
 Cadangan lemak dipecah untuk menghasilkan kalori.
 Sebagai akibatnya seluruh tubuh mengalami penyusutan.
Pada kwashiorkor, tubuh hanya mampu menghasilkan sedikit protein baru. akibatnya kadar protein
dalam darah menjadi berkurang, menyebabkan cairan terkumpul di lengan dan tungkai sebagai
edema.
Kadar kolesterol juga menurun dan terjadi perlemakan pada hati yang membesar (pengumpulan
lemak yang berlebihan di dalam sel-sel hati). Kekurangan protein akan menganggu: pertumbuhan
badan, sistem kekebalan, kemampuan untuk memperbaiki kerusakan jaringan, produksi enzim dan
hormon.
Pada marasmus dan kwashiorkor sering terjadi diare. perkembangan tingkah laku pada anak yang
menderita malnutrisi berat sangat lambat dan bisa terjadi keterbelakangan mental. Biasanya anak
yang menderita marasmus tampak lebih sakit daripada anak yang lebih tua yang menderita
kwashiorkor.
• Kelebihan
Protein secara berlebih tidak menguntungkan bagi tubuh. Makanan yang tinggi protein biasanya
tinggi lemak sehingga dapat dapat menyebabkan obesitas.
Kelebihan protein tidak baik, karena dapat mengganggu metabolisme protein yang berada di hati.
Ginjal pun akan terganggu tugasnya, karena bertugas membuang hasil metabolisme protein yang
tidak terpakai.Malah kalo kadar protein terlalu tinggi bisa-bisa kalsium keluar dari tubuh. Ini kan
bisa jadi penyebab osteoporosis.
Karena protein merupakan makanan pembentuk asam, kelebihan asupan protein akan
meningkatkan kadar keasaman tubuh, khususnya keasaman darah dan jaringan. Kondisi ini disebut
asidosis. Gangguan pencernaan, seperti kembung, sakit mag, sembelit, merupakan gejala awal
asidosis.
Protein: arginin dan glutamin.
Lebih efektif dalam memelihara fungsi imun tubuh dan penurunan infeksi pasca-pembedahan.
Arginin mempengaruhi fungsi sel T, penyembuhan luka, pertumbuhan tumor, dans ekresi hormon
prolaktin, insulin, growth hormon. Glutamin, asam amino semi esensial berfungsi sebagai bahan
bakar dalam merangsang limfosit dan makrofag, meningkatkan fungsi sel T dan neutrofil.

3. Lemak
Lemak makanan adalah kandungan lemak yang terdapat dalam semua bahan
makanan dan minuman. Pada dasarnya, semua lemak itu baik karena lemak dibutuhkan untuk
menjaga kelan gsungan hidup manusia.
Peran lemak adalah menyediakan energi sebesar 9 kalori/gram, melarutkan vitamin A, D, E, K,
dan menyediakan asam lemak esensial bagi tubuh manusia. Lemak mulai dianggap berbahaya
bagi kesehatan setelah adanya suatu penelitian yang menunjukkan hubungan antara kematian
akibat penyakit jantung koroner dengan banyaknya konsumsi lemak dan kadar lemak di
dalam darah.
Defisiensi asam linoleat (asam lemak omega 6) menekan respons antibodi, dan kelebihan intake
asam linoleat menghilangkan fungsi sel T. Konsumsi tinggi asam lemak omega 3 dapat
menurunkan sel helper, produksi cytokine.
Beta-glucan.
Adalah sejenis gula kompleks (polisakarida) yang diperoleh dari dinding sel ragiroti, gandum,
jamur (maitake). Hasil beberapa studi menunjukkan bahwa beta glucan dapat
mengaktifkan sel darah putih (makrofag dan neutrofil).
Hormon DHEA.
Studi menggambarkan hubungan signifikan antara DHEA dengan aktivasi fungsiimun pada
kelompok orang tua yang diberikan DHEA level tinggi dan rendah.
Juga wanita menopause mengalami peningkatan fungsi imun dalamwaktu 3minggu setelah
diberikan DHEA
Jenis-jenis lemak
Makanan berlemak terdiri dari beberapa jenis. Berdasarkan struktur kimianya, dikenal lemak
jenuh, tidak jenuh tunggal, tidak jenuh ganda, dan lemak trans.Berdasarkan fungsinya di dalam
tubuh, lemak terbagi menjadi lemak struktural yang membentuk dinding sel, timbunan lemak
sebagai cadangan tenaga, hormon steroid, dan lemak esensial yang tidak dapat dibuat oleh tubuh
manusia.
Secara garis besar, lemak terdapat dua bentuk, yaitu lemak padat yang berasal dari hewan dan
lemak cair (minyak) yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Akan tetapi, minyak tumbuh-tumbuhan
dapat diolah menjadi lemak padat melalui proses hidrogenasi dan dapat menghasilkan lemak trans
yang berbahaya bagi kesehatan.
Di dalam makanan, lemak dapat tampak secara langsung (visible) maupun tidak langsung. Lemak
tampak secara langsung, seperti misalnyapada babi, sapi, kambing, ayam, dan minyak goreng,
sedangkan tidak tampak (invisible) biasa terdapat di dalam biskuit.
Fungsi
Di dalam tubuh manusia, lemak dibagi menjadi dua kelompok yaitu lemak struktural dan lemak
fungsional. Lemak struktural adalah bagian dari dinding sel. Sedangkan, lemak fungsional dapat
berupa hormon steroid, prostaglandin, dan timbunan lemak yang dapat dipakai sebagai cadangan
energi. Pada dasarnya, lemak makanan (dietary fat) memiliki fungsi untuk menyediakan energi
jangka panjang, memberikan rasa kenyang setelah makan, membantu pembuatan hormon,
membentuk bagian otak dan sistem saraf, membentuk membran sel untuk setiap sel di dalam
tubuh, mengangkut vitamin A, D, E, dan K ke seluruh tubuh, membantu mengatur suhu tubuh,
serta menyediakan dua asam lemak esensial (seperti asam linoleat dan asam linolenat) yang tidak
bisa dibuat sendiri oleh tubuh manusia.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Lemak_makanan
http://eprints.undip.ac.id/20489/
http://etd.eprints.ums.ac.id/6301/

Sistem pertahanan tubuh merupakan gabungan sel, molekul, dan jaringan yang berperan
dalam resistensi terhadap bahan atau zat yang masuk kedalam tubuh. Jika bakteri
patogen berhasil menembus garis pertahanan pertama, tubuh melawan dengan reaksi
radang (inflamasi) atau reaksi imun yang spesifik. Reaksi yang dikoordinasikan sel-sel
dan molekul terhadap banda asing yang masuk kedalam tubuh disebut respon imun.
Sistem imun ini sangat diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap
bahaya yang dapat ditimbulkan oleh berbagai bahan atau zat dari lingkungan hidup.
Untuk melawan benda asing, tubuh memiliki sistem pertahanan yang kuat dengan
menjaga keoptimalan kerjanya melalui asupan gizi yang berimbang.

B. RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud dengan Gizi ?
Apa fungsi Gizi bagi tubuh ?
Bagaimana pengelompokan zat Gizi ?
Apa pengertian Gizi seimbang ?
Apa yang dimaksud dengan Sistem Imun ?
Apa fungsi Sistem Imun bagi tubuh ?
Bagaimana klasifikasi Sistem Imun dalam tubuh ?
Bagaimana hubungan Gizi dan Sistem Imun ?
C. TUJUAN
Menjelaskan apa itu Gizi.
Menjelaskan fungsi Gizi bagi tubuh.
Menjelaskan pengelompokan zat Gizi.
Menjelaskan pengertian Gizi seimbang.
Menjelaskan apa itu Sistem Imun.
Menjelaskan fungsi Sistem Imun bagi tubuh.
Menjelaskan pengklasifikasian Sistem Imun dalam tubuh.
Menjelaskan bagaimana hubungan Gizi dan Sistem Imun.
BAB II
PEMBAHASAN
A. GIZI
Secara etimologi, kata gizi berasal dari bahasa Arab yaitu ghidza, yang berarti makanan.
Menurut dialek Mesir, ghidza dibaca ghizi.
Gizi adalah proses makhluk hidup menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti (penyerapan), absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan
energi.

Fungsi dari Gizi


1. Memelihara tubuh dalam proses tumbuhkembangan serta mengganti jaringan tubuh
yang rusak.
2. Memberika asupan energi untuk melakukan aktivitas.
3. Mengatur metabolisme dan keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh yang lain.
4. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit (protein).

Macam-macam zat gizi :


1. Karbohidrat.
2. Protein.
3. Lemak.
4. Vitamin.
5. Mineral.
6. Air.

Pembagian zat gizi berdasarkan fungsinya :


1. Zat tenaga terdiri dari karbohidrat dan lemak.
2. Zat pembangun terdiri dari protein dan mineral.
3. Zat pengatur terdiri dari mineral, vitamin, dan air.
Pembagian zat gizi menurut kebutuhan
1. Makronutrien
a. Karbohidrat: Glukosa, Serat.
b. Lemak: Asam linoleat (omega-6); asam linolenat (omega-3).
c. Protein: Asam-asam amino, leusin, isoleusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, valin,
histidin dan nitrogen nonesensial.

2. Mikronutrien
a. Mineral: Kalsium, Fosfor, Natrium, Kalium, Sulfur, Klor, Magnesium, Zat besi,
Selenium, Seng, Mangan, Tembaga, Kobalt, Iodium, Krom, Fluor, Timah, Nikel, Silikon,
Arsen, Boron, Vanadium, Molibden.
b. Vitamin: Vitamin A (retinol), vitamin D (kolekalsiferol), vitamin E (tokoferol), vitamin
K, Tiamin, Riboflavin, Niasin, Biotin, Folasin, Vitamin B6, Vitamin B12, Asam pantotenat
dan Vitamin C.
c. Air

Pengertian gizi seimbang


Gizi seimbang adalah pola makan teratur dan proporsiseimbang antar zat gizi yang
diperoleh dari aneka ragam makanan tersebut dalam memenuhi kebutuhan zat gizi
untuk hidup sehat, cerdas dan produktif.

Komposisi gizi yang seimbang


Berikut ini adalah gambar pola dari proporsi gizi seimbang.
Bahan makanan dikelompokan berdasarkan fungsi utama zat gizi, yang dikenal dengan istilah Tri
Guna Makanan, yaitu :
1. Sumber zat tenaga (padi-padian, umbi-umbian, dan tepung-tepungan)
2. Sumber zat pengatur (sayur dan buah-buahan)
3. Sumber zat pembangun (kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil pengolahannya)
Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa yang berada pada tingkat yang paling bawah merupakan
bahan makanan yang proporsinya paling banyak dibandingkan dengan baham makanan yang lain.

B. SISTEM IMUN
Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis
yang dilakukan oleh seldan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja
dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus serta
menghancurkan selkanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah,
kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus
yang menyebabkan penyakit, dapat berkembang dalam tubuh. Kekuatan dari aktivasi kekebalan
tubuh ini dipengaruhi juga oleh asupan gizi yang diterima oleh tubuh. Sistem kekebalan juga
memberikan pengawasan terhadap sel tumor dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan
meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.

Fungsi Sistem Imun


Sistem imun memiliki 3 peran atau fungsi dalam metabolisme tubuh yaitu :
1. Pertahanan, yaitu menangkal bahan berbahaya agar tubuh tidak sakit, dan jika sel-sel imun yang bertugas
untuk pertahanan ini mendapatkan gangguan atau tidak bekerja dengan baik, maka tubuh akan mudah
terserang penyakit.
2. Keseimbangan, atau fungsi homeostatik artinya menjaga keseimbangan dari komponen cairan tubuh.
3. Penjagaan, sebagian dari sel-sel imun memiliki kemampuan untuk memantau seluruh bagian tubuh. Jika ada
sel-sel tubuh yang mengalami mutasi maka sel tersebut akan dihancurkan.

Klasifikasi Sistem Imun


1. Sistem Limfatik
Sistem limfatik terdiri dari dua bagian penting, yaitu pembuluh limfa dan organ limfoid. Limfa adalah sebutan
yang digunakan untuk cairan yang berada didalam pembuluh limfa. Awalnya limfa berasal dari plasma darah
yang merembes keluar dari pembuluh kapiler di sistem peredaran darah. Cairan tersebut keluar menjadi carian
intertisial yang mengisi ruang antara sel-sel di jaringan. Setelah beredar ke seluruh tubuh, cairan tersebut
dikumpulkan dan dikembalikan ke sistem peredaran darah melalui sistem limfatik. Fungsi dari sistem limfatik
yaitu :
a) Mengambil kelebihan cairan dari jaringan dan mengembalikannya ke darah.
b) Mengadsorbsi lemak dan lakteal di usus halus kemudian mengangkutnya ke darah.
c) Membantu pertahanan tubuh melawan penyakit.

a. Pembuluh Limfa
Pembuluh limfa merupakan bagian penting dalam sistem peredaran limfa. Pembuluh limfa berfungsi untuk
mengangkut cairan kembali ke peredaran darah dalam peredaran terbuka. Limfa dari jaringan tubuh akan
masuk ke kapiler limfa, kapiler limfa akan bergabung dengan kapiler limfa lainnya untuk membentuk pembuluh
limfa yang lebih besar. Pembuluh limfa akan berpusat pada pembuluh limfa dada. Aliran limfa dalam pembuluh
limfa dipengaruhi oleh kontraksi otot rangka. Disepanjang pembuluh limfa terdapat buku limfa yang berbentuk
seperti bulatan kecil.
Semua cairan limfa yang berasal dari daerah kepala, leher, dada, paru-paru, jantung dan lengan kanan yang
terkumpul dalam pembuluh-pembuluh limfa kanan (duktus limfatikus dokster). Pembuluh limfa ini bermuara
pada pembuluh balik vena dibawah tulang selangka kanan. Cairan yang berasal dari bagian selain yang
bermuara di pembuluh limfa kanan bermuara pada pembuluh limfa dada (duktus torksikus) yang bermuara di
tulang selangka kiri.

b. Organ-Organ Limfoid
Organ-organ limfoid mencakup :
1) Sumsum merah
Sumsum merah mencakup jaringan yang menghasilkan limfosit. Saat dilepaskan dari sumsum merah, sel-sel
limfoid masih identik. Perkembangan berikutnya akan menjadi sel B dan sel T (tergantung dari tempat
pematangannya). Sel B menalami pematangan di Sumsum merah sedangakn sel T mengalami pematangan di
Timus. Kedua jenis limfosit tersebut bersirkulasi di seluruh tubuh dan limfa, kemudian terkonsentrasi dalam
limpa, nodus limpa dan jaringan limfatik.

2) Nodus Limfa
Nodus limfa diselubungi oleh jaringan ikat longgar yang membagi nodus menjadi nodulus-nodulus. Tiap
nodulus mengandung ruang-ruang (sinus) yang berisi limfosit dan makrofag. Saat cairan limfa melewati sinus
maka makrofag akan memakan bakteri dan mikroorganisme lain yang terbawa. Jadi, Fungsi nodus limfa adalah
menyaring mikroorganisme yang ada dalam limfa. Nodus Limfa dapat bersifat tunggal maupun berkelompok.
3) Limpa
Limpa adalah organel limfoid terbesar. Limpa mempunyai dua fungsi, yaitu membuang antigen yang terdapat
dalam darah serta menghancurkan sel darah merah yang sudah tua.

4) Timus
Timus adalah tempat dimana limfosit berkembang menjadi sel T. Timus mengsekresikan hormon timopoietin
yang menyebabkan kekebalan pada sel T. Timus berbeda dengan organ yang lain karena hanya berfungsi untuk
tempat pematangan limfoid. Selain itu timus merupakan satu-satunya organ limfoid yang memerangi antigen
secara langsung.

5) Tosil
Tonsil adalah organ limfoid yang paling sederhana yang berfungsi melawan infeksi pada saluran pernafasan
bagian atas dan faring. Tonsil pada manusia mencakup adenoid, tonsil saluran, palatin dan lidah

2. Sistem Kekebalan (Imunitas)


Tubuh memiliki sistem kekebalan yang berlapis. Untuk dapat masuk ke dalam jaringan tubuh, benda asing
harus melewati beberapa penghalang terlebih dahulu, antara lain yaitu: kulit, membram mukosa, protein
antimikroba, sel fagosit dan limfosit. Sistem kekebalan terdiri dari sistem kekebalan bawaan dan adaftif.
a. Kekebalan Bawaan
Kekebalan bawaan merupakan bagian dari tubuh kita. Penghalang yang melindungi tubuh, sel dan senyawa
kimia yang berfungsi sebagai pertahanan pertama dan telah ada sejak kita dilahirkan.

1) Perlindungan permukaan
Kulit dan membran mukosa merupakan lapisan pertama tubuh. Apabila mikroba yang menghasilkan lendir
akan menjerat mikroba tersebut dan menetralisirnya.

2) Kekebalan dalam tubuh


Jika mikroba berhasil melewati penghalang pertama yaitu kulit maka masih ada lapisan berikutnya yang bersiap
menghalang. Penghalang yang dimaksud adalah perlindungan dalam tubuh yang bersifat nonspesifik. Arti dari
Nonspesifik adalah penghalang tersebut melawan semua patogen tanpa membeda-bedakan. Perlindungan
nonspesifik ini mencakup antara lain fagosit, Sel natural kileer (NK) dan protein antimikroba.
(a) Fagosit
Sel yang termasuk fagosit adalah makrofag, neutrofil dan eosinofil. Makrofag mampu menfagosit 100 bakteri
dengan cara menempelkan bagian tubuhnya ke bakteri dengan kaki psedupodiumnya (kaki semu amoeba)
kemudian merusaknya atau memecahnya. Eosinofil merupakan fagosit yang lemah, tetapi berperan penting
dalam pertahanan tubuh melawan cacing parasit. Sel yang telah dirusak oleh makrofag tadi akan memberi
sinyal yang berfungsi untuk memanggil neutrofil untuk mendatangi jaringan yang telah terinfeksi. Caranya
neutrofil akan keluar dari pembuluh darah dengan menembus dinding kapiler. Neutrofil akan menelan dan
menghancurkan mikroba tersebut. Satu neutrofil mampu mefagosit 5-20 bakteri. Saat neutrofil melakukan
tugasnya melawan benda asing, monosit akan menyusul mendatangi daerah luka. Monosit dihasilkan di
sumsum darah merah dan akan masuk ke peredaran darah.

(b) Sel Natural Killer (sel NK)


Sel NK berjaga di sistem peredaran darah dan limfatik. Sel NK merupakan sel pertahanan yang mampu melisis
dan membunuh sel-sel kanker serta sel tubuh yang terinfeksi virus sebelum diaktifkan sistem kekebalan adaftif.
Sel NK tidak bersifat fagositik. Sel-sel ini membunuh dengan cara menyerang membran sel target dan
melepaskan senyawa kimia yang disebut ferforin.
(c) Protein Antimikroba
Protein antimikroba meningkatkan pertahanan dalam tubuh dengan melawan mikroorganisme secara
langsung atau dengan menghalangi kemapuannya untuk bereproduksi. Protein antimikroba yang penting
adalah interferon dan protein komplement. Interferon merupakan sustu protein yang dihasilkan oleh sel-sel
tubuh yang terinfeksi virus untuk melindungi bagian sel lain disekitarnya. Interferon mampu menghambat
perbanyakan sel-sel yang terinfeksi, namun dapat meningkatkan diferensiasi sel-sel.
Protein komplementer adalah sekelompok plasma protein yang bersirkulasi di darah dalam keadaan tidak aktif.
Protein komplement dapat diaktifkan oleh munculnya ikatan antigen dan antibodi atau jika protein
komplement bertemu dengan molekul polisakarida dipermukaan tubuh mikroorganisme.

b. Kekebalan Adaftif
Sistem kekebalan adaftif diaktifkan oleh sistem kekebalan bawaan. Kekebalan adaptif mampu mengenali dan
mengingat patogen spesifik sehingga dapat bersiap bila infeksi patogen yang sama terjadi dikemudian hari.
Contoh sistem kekebaln adaptif yang penting adalah limfosit.
1) Limfosit
Seperti yang telah dijelaskan dalam sistem limfatik, limfosit akan berkembang menjadi dua jenis sel, yaitu sel
B dan sel T.
Sel T umumnya bekerja melawan antigen sel ekariotik, misalnya jamur atau sel hasil tranplantasi. Sel T juga
dapat menghancurkan sel tubuh yang terinfeksi virus atau patogen lainnya dan dapat membunuh sel kanker.
Sel B bekerja melawan antigen berupa bakteri dan racun bakteri yang masuk ke dalam tubuh.
Jika ada protein asing (antigen) masuk ke dalam tubuh, sel B yang telah terspesialisasi akan menghasilkan
protein yang disebut dengan antibodi.
Antibodi merupakan protein plasma yang dihasilkan oleh limfosit B. Antibodi disebut juga
dengan imunioglobulin (Ig) karena memiliki protein darah gammaglobulin. Antibodi dihasilkan oleh individu
bila ada rangsangan antigen. Ada tiga jenis antigen, yaitu :
a)Heteroantigen, merupakan antigen yang berasal dari spesies lain.
b)Isoantigen, merupakan antigen dari spesiaes yang sama tetapi struktur genetikanya berbeda.
c)Autoantigen, merupakan antigen yng berasal dari tubuh itu sendiri dan menyebabkan pembentukan antibodi
tubuh juga.

c.Macam-Macam Kekebalan Tubuh


1) Kekebalan Aktif
Kekebalan aktif adalah bila tubuh menghasilkan antibodi untuk menahan molekul asing (antigen). Kekebalan
yang didapat setelah seseorang mengalami sakit disebut kekebalan aktif yang alami. Mekanismenya, kuman
penyakit yang masuk ke dalam tubuh telah merangsang tubuh menghasilkan antibodi untuk melawan penyakit.
Bila penyakit yang sama menyerang kembali, tubuh menjadi memiliki antibodi sehingga tubuh menjadi kebal
dan tidak mudah terserang penyakit.
Kekebalan aktif dapat juga terbentuk secara buatan, yaitu dengan vaksinasi. Vaksin dapat berupa racun bakteri,
mikroorganisme yang telah dilemahkan atau mirkoorganisme mati. Dengan pemberian vaksin antibodi tubuh
jadi lebih kuat terhadap serangan penyakit. Misalanya, vaksin polio diberikan pada anak agar anak tersebut
kebal terhadap virus polio karena telah memiliki antibodi.

2) Kekebalan Pasif
Kekebalan pasif adalah kekebalan yang didapat dari pemindahan antibodi dari suatu individu ke individu yang
lainnya. Hal ini dapat terjadi secara alami pada bayi dalam kandungan. Antibodi wanita hamil akan masuk ke
tubuh bayi lewat air susu ibu pertama (kolestrum) yang diminumkan kepada bayi. Kekebalan pasif juga dapat
terjadi secara buatan dengan menyuntikan antibodi dari manusia atau hewan yang kebal terhadap suatu
penyakit, misalnya rabies atau penyakit ajing gila.
C. HUBUNGAN GIZI DAN SISTEM IMUN
Gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keoptimalan kerja dari sistem
imun. Yang lebih spesifik lagi yang mempengaruhi sistem imun adalah zat yang terdapat
dalam gizi yang mencakup Karbohidrat ProteinLemak Vitamin dan Mineral. Protein
merupakan yang paling berpengaruh terhadap kinerja sistem imun karena dalam sistem
imun terdapat Protein Antimikroba yang melawan organisme secara langsung dan
mencegahnya untuk berkembangbiak. Jika salah satu dari zat gizi (protein) atau nutrisi
ini tidak lengkap maka akan berpengaruh pada keoptimalan kinerja sistem imun,
sehingga sistem pertahanan tubuh dari hal-hal yang membahayakan tubuh akan
melemah, dengan melemahnya sistem pertahanan tubuh makan tubuh akan mudah
terinfeksi virus, mudah terserang penyakit dan lain sebagainya yang berdampak negatif.
Oleh karena itu keseimbangan dalam takaran proporsisi gizi harus dijaga agar tetap stabil
dengan cara mendapat asupan nutrisi dari makanan dan minuman yang sehat dan bersih,
dalam artian makanan dan minuman yang 4 sehat 5 sempurna yang sesuai dengan
takaran komposisi yang seimbang.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem kekebalan tubuh kita mempunyai hubungan kuat dengan cara hidup dan asupan
gizi kita. Jika tubuh dilengkapi dengan nutrisi yang mencukupi dan sesuai, sistem imun
kita dapat diperkuatkan dan bekerja secara optimal. Sistem imun kita berfungsi dengan
baik supaya dapat mempertahankan tubuh dan melawan dari berbagai penyakit dengan
memperhatikan dan mempertahankan status gizi dalam tubuh agar tetap seimbang dan
optimal.
B. SARAN
Agar sistem imun dapat menjalankan fungsinya dengan optimal maka kita harus :
Menjaga pola hidup yang sehat
Memperhatikan setiap makanan yang akan dikonsumsi
Memelihara lingkungan yang bersih

Daftar Isi

@Definisi Gizi, Ilmu Gizi, serta Fungsi dari Gizi _ Muslim Dentist - Dentist can help and
pray for your teeth

Status Gizi « Referensi Kesehatan

Status Gizi dan Faktor yang Mempengaruhi _ anwarsasake

NUTRISI untuk sistem Imun [final]

Konsep Status Gizi _ Info Mas He

Anda mungkin juga menyukai