Anda di halaman 1dari 7

APLIKASI BERFIKIR KRITIS DALAM ISSUE ETIK

KEPERAWATAN

NAMA :YUKE WULANDARI PANE

181101013

Yukepane0202@gmail.com

ABSTRAK

Berpikir kritis dalam keperawatan adalah suatu komponen penting dalam


mempertanggung jawabkan profesionalisme dan kualitas pelayanan asuhan
keperawatan.Berpikir kritis merupakan pengujian rasional terhadap ide,pengaruh ,
asumsi , prinsip, argumen , kesimpulan , isu , pernyataan, keyakinan , dan
aktivitas(Bandman dan Bandman 1998). etika keperawatan adalah Mengidentifikasi,
mengorganisasikan , memeriksa dan membenerkan tindakan-tindakan kemanusiaan
dengan menerapkan prinsip-prinsip tertentu. Menegaskan tentang kewajiban-kewajiban
yang diemban oleh perawat dan mencari informasi mengenai dampak-dampak dari
keputusan perawat

Kata kunci :aplikasi, berfikir kritis,issue etik kep,

PENDAHULUAN
Berpikir kritis adalah proses mental untuk menganalisis atau mengevaluasi
informasi.Informasi tersebut didapatkan dari hasil pengamatan , pengalaman , akal sehat
, atau komunikasi. Dalam keperawatan, berpikir kritis adalah suatu kemampuan
bagaimana perawat mampu berpikir dengan sistematis dan menerapkan standar
intelektual untuk menganalisis prorses berpikir . Berpikir kritis dalam keperawatan
adalah suatu komponen penting dalam mempertanggung jawabkan profesionalisme dan
kualitas pelayanan asuhan keperawatan.Berpikir kritis merupakan pengujian rasional
terhadap ide,pengaruh , asumsi , prinsip, argumen , kesimpulan , isu , pernyataan,
keyakinan , dan aktivitas(Bandman dan Bandman 1998).

Etik keperawatan adalah norma – norma yang di anut oleh perawat dalam bertingkah
laku dengan pasien, keluarga, kolega, atau tenaga kesehatan lainnya di suatu pelayanan
keperawatan yang bersifat professional.Perilaku etik akan dibentuk oleh nilai-nilai dari
pasien, perawat dan interaksi sosial dalam lingkungan. Dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada klien perawat harus mempunyai kode etik dan moral, dalam
menjalankan praktik keperawatan, ada beberapa masalah etik yang sering dijumpai
perawat isu mengenai pasien seperti HIV/AIDS, aborsi ,transplantasi organ, keputusan
untuk mengakhiri hidup. Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan
standar dan prinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan
untuk melindungi hak-hak manusia.Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk juga
keperawatan yang mendasari prinsip-prinsip dasar dan profesi dalamstandar praktik
profesional (Doheny et all, 1982).

METODE
Dalam issue etik keperawatan ada beberapa tindakan yang melanggar kode etik dalam
issue keperawatan antara lain :

1. Malpraktik, adalah kesalahan atau kegagalan pelaksanaan professional karena


keterampilan yang tidak memadai dan tidak beralasan, ketaatan terhadap profesi atau
hukum, praktik kejahatan , tindakan melanggar hukum atau tidak bermoral. Strategi
yang efektif bagin perawat dalam upaya menghindari perkara malpraktik adalah
memberikan perawatan yang aman untuk klien mereka. Klien tidak dapat menjadi
penggugat, kecuali sampai mereka mengalami cidera. Jika perawat telah melakukan
tindakan yang beralasan dan cermat, ia tidak akan bertanggung jawab atas cidera akibat
tindakan atau kelalaiannya. Dalam kasus malpraktik tindakan perawatan yang kurang
beralasan akan dinilai sebagai bukti yang diperoleh dari saksi ahli, kebijakan dan
prosedur institusi, Undang-undang, dan aturan administrative, standar asosiasi
professional dan literature professional. Oleh karena itu,strategi kedua untuk mencegah
malpraktik adalah mengetahui dan mematuhi standar keperawatan.

2. Abortus spontan, adalah cara menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran
dikenal denhgan istilah abortus yang berarti mengeluarkan hasil konsepsi (pertemuan
sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa abortus adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum
diberi kesempatan untuk bertumbuh.Di satu pihak aborsi dianggap ilegal dan dilarang
oleh agama sehingga masyarakat cenderung menyembunyikan kejadian aborsi, di lain
pihak aborsi terjadi dimasyarakat.

Ada 3 pandangan secara umum tentang abortus yaitu :

- Pandangan konservatif, berpendapat bahwa abortus secara moral salah dan


dalam situasi apapun tidak boleh dilakukan, termasuk dengan alasan
penyelamatan.
- Pandangan moderat berpendapat bahwa abortus tidak mutlak kesalahan moral
dan hambatan penentang abortus dapat diabaikan dengan suatu pertimbangan
moral yang kuat.
- Pandangan liberal berpendapat bahwa abortus secara moral diperbolehkan atas
dasar permintaan. Pandangan ini secara umum mengganggap bahwa fetus belum
menjadi manusia. Secara genetik fetus sebagai bakal manusia, tetapi secara
moral buka manusia.

3. Euthanasia

Secara etimologis, euthanasia dapat diartikan kematian yang baik atau mati dengan baik
tanpa penderitaan. Ada pula yang menyebutkan bahwa euthanasia merupakan praktek
pencabutan kehidupan manusia atau hewan melalui cara yang dianggap tidak
menimbulkan rasa sakit atau menimbulkan rasa sakit yang minimal, biasanya dilakukan
dengan cara memberikan suntikan yang mematikan.

Klasifikasi Euthanasia

Dilihat dari orang yang membuat keputusan euthanasia dibagi menjadi :

A. Voluntary euthanasia , jika yang membuat keputusan adalah orang yang


sakit
B. Involuntary euthanasia ,jika yang membuat keputusan adalah orang lain.
Seperti pihak keluarga atau dokter karena pasien mengalami koma medis.

4. AIDS

Tidak saja menimbulkan dampak pada penatalaksanaan klinis tetapi juga dampak sosial,
kekhawatiran masyarakat serta masalah hukumdan etika. Oleh karena sifat virus
penyebab AIDS yaitu HIV dapat menular pada orang lain maka muncul ketakutan
masyarakat untuk berhubungan dengan penderita AIDS dan kadang-kadang penderita
AIDS sering di perlakukan tidak adil dan di diskriminasikan.perawat yang bertanggung
jawab dalam merawat klien AIDS akan mengalami berbagai stres pribadi, termasuk
takut tertular atau menularkan pada keluarga dan ledakan emosi bila merawat klien
AIDS fase terminal yang berusia muda dengan gaya hidup yang bertentangan dengan
gaya hidup perawat.
5. Transplansi Organ

Transplantasi adalah pemindahan suatu jaringan atau organ manusia tertentu dari suatu
tempat ke tempat lain pada tubuhnya sendiri atau tubuh orang lain dengan persyaratan
dan kondisi tertentu. Tindakan medik ini sangat bermanfaat bagi pasien dengan
gangguan fungsi organ tubuh yang berat. Ini adalah terapi pengganti (alternatif) yang
merupakan upaya terbaik untuk menolong penderita/pasien dengan kegagalan
organnya,karena hasilnya lebih memuaskan dibandingkan dengan pengobatan biasa atau
dengan cara tetapi. Tindakan medik ini tidak dapat dilakukan begitu saja, karena masih
harus dipertimbangkan dari segi non medik, yaitu dari segi agama, hukum, budaya,
etika dan moral.

6. Issue sekitaran kematian

Secara umum jelang ajal berlangsung dalam tiga fase :

1. Fase agonal (agonal phase) , fase rusaknya denyut teratur


2. Kematian klinis (cllinical death) , jeda singkat bagi masih mungkinnya
dilakukan penyelamatan
3. Kematian (mortality) , atau kematian permanen.

Dalam situasi kematian, jika nyawa pasien tidak bisa diselamatkan lagi, masih banyak
yang dapat dan harus dilakukan. Kalau cure sudah tidak mungkin lagi, selalu banyak
yang dapat dan harus dilakukan. Kalau cure sudah tidak mungkin lagi, selalu masih bisa
diberikan care. Pada suatu saat, pengobatan harus dihentikan, tetapi perawatan tidak
pernah boleh dihentikan. Dalam rangka care, perawatan paliatif memegang peranan
penting. Caredi sini perlu dimengerti dalam arti memberi perhatian khusus, mengelilingi
dengan suasana hangat dan mencipta keadaan nyaman bagi pasien.

HASIL
Dalam issue keperawatan terdapat beberapa tindakan yang melanggar kode etik keperawatan
seperti Malpraktik, abortus/aborsi, Euthanasia, AIDS, Transplantasi organ, issue sekitaran
kematian.
PEMBAHASAN
Berpikir kritis adalah pemikiran beroriantasi pada tujuan, terarah , dan reflektif.
Ini adalah pemikiran ditujukan pada diri yang berfokus pada apa yang harus diyakini
atau dilakukan pada situasi tertentu. Pemikir kritis dalam praktik keperawatan adalah
seseorang yang mempunyai keterampilan pengetahuan untuk menganalisis, menerapkan
standar, mencari informasi, menggunakan alasan rasional, memprediksi, dan melakukan
transformasi pengetahuan.

Kode etik adalah pernyataan standar professional yang digunakan sebagai


pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan yang
berlaku untuk seorang perawat indonesia dalam melaksanakan tugas atau fungsi perawat
adalah kode etik perawat.

Tujuan dari etika keperawatan adalah Mengidentifikasi, mengorganisasikan ,


memeriksa dan membenerkan tindakan-tindakan kemanusiaan dengan menerapkan
prinsip-prinsip tertentu. Menegaskan tentang kewajiban-kewajiban yang diemban oleh
perawat dan mencari informasi mengenai dampak-dampak dari keputusan perawat.
Sedangkan kode etik keperawatan merupakan suatu pernyataan komperehensif dari
profesi yang memberikan tuntutan bagi anggotanya dalam melaksanakan praktek
keperawatan, baik yang berhubungan dengan pasien, keluarga masyarakat, teman
sejawat, diri sendiri dan tim kesehatan lain.

Fungsi kode etik keperawatan yaitu kode etikperawat menunjukkan kepada


masyarakat bahwa perawat diharuskan memahami dan menerima kepercayaan dan
tanggung jawab yang diberikan kepada perawat oleh masyarakat, kode etik menjadi
pedoman bagi perawat untuk berprilaku dan menjalin hubungan keprofesian sebagai
landasan dalam menerapkan praktik etika, kode etik perawat menetapkan hubungan-
hubungan profesional yang harus di patuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien atau
klien sebagai adokator, perawat dengan tenaga keprofesionalan kesehatan lain sebagai
teman sejawat,dengan profesi keperawatan sebagai seorang kontributor dan dengan
masyaraakat sebagai perwakilan dari asuhan kesehatan. Kode etik perawat memberikan
sarana pengaturran diri sebagai profesi.
PENUTUP

Berpikir kritis merupakan pengujian rasional terhadap ide,pengaruh , asumsi , prinsip,


argumen , kesimpulan , isu , pernyataan, keyakinan , dan aktivitas. Etik keperawatan
merupakan norma-norma yang diterapkan oleh perawat kepada pasien, keluarga,
kolega,atau tenaga kesehatan lainnya di suatu pelayanan keperawatan yang bersifat
professional. Pengambilan keputusan meruipakan suatu pendekatan yang sistematis

terhadap suatu masalah dengan pengumpulan fakta-fakta dan data, menentukan


alternatif yang matang untuk mengambil suatu tindakan yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Putri Ardi. 2014, Trend dan issu keperawatan . Bogor : in Media.

Tedjomuljo dan Afifah, 2016.Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan Tentang


Kode Etik Profesi dan Caring, Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume19.No.2 hal 129-
136

Deswani.(2009). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta Salemba Medika.

Potter, P.A & Perry,A.G.(2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta EGC.

Notoatmodjo, Soekijo (2010). Etika dan Hukum Kesehatan, Jakarta PT Rineka Cipta.

Dalami, E,dkk.(2010). Etika Keperawatan. Jakarta TIM.

Suhaemi, M. (2010). Etika Keperawatan Aplikasi Pada Praktik. Jakarta EGC.

Sumijatun, (2010). Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. Jakarta: Trans info
Media.

Nursalam, (2012). Manajemen Keperawatan, Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Rohman, N & Wahid, S. (2009). Proses Keperawatan: Arruz Media.

Muninjaya, (2011). Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan.Jakarta: EGC

Rosdahl,B. C.& Kowalski, T.M, (2014). Buku Ajar Keperawatan Dasar.Edisi 10 Vol 1
Jakarta: EGC

Nursalam, (2012). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam PraktikKeperawatan


Professional, Edisi , Jakarta: Salemba Medika

Kozier, Barbara. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,Proses dan


Praktik.Edisi 7.Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai