Anda di halaman 1dari 27

Etik Dalam

Keperawatan
Keluarga
Ns. Bachtiar Safrudin
Latar Belakang
• Keluarga adalah kumpulan dua orang manusia atau lebih, yang satu sama lain saling
terikat secara emosional, serta bertempat tinggal yang sama dalam satu daerah yang
berdekatan (Friedman, 2002). Dalam hal ini keluarga merupakan suatu system yang
mempunyai anggota yaitu ayah, ibu, dan kakak atau semua individu yang tinggal didalam
rumah tangga tersebut (Harmoko, 2012).
• Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si
penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang
diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat
menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa
kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga menjadi sangat
• berhubungan atau signifikan.
• Sebagai seorang perawat atau calon perawat tentunya kita harus mengetahui etika dan
hukum dalam profesi keperawatan sebagai landasan untuk memberikan layanan
keperawatan kepada masyarakat sehingga kita dijauhkan dari hal-hal yang tidak
diinginkan. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistemastis dalam melakukan
refleksi. Karena itulah etika merupakan sesuatu ilmu. Sebagai suatu ilmu objek etika
adalah tingkah laku manusia. Karena etika sangat penting dalam malakukan asuhan
keperawatan keluarga maka dari itu kami kelompok akan membahas mengenai etika 2
keperawatan keluarga.
Defenisi Etika Keperawatan
• Salah satu aturan yang mengatur hubungan antara perawat-pasien adalah etika.
Etika berasal dari kata yunani, yaitu ethosyang berarti adat istiadat atau kebiasaan.
Etika berhubungan dengan pertimbangan pembuat keputusan, benar atau tidaknya
suatu perbuatan karena tidak ada undang-undang atau peraturan mengenai hal
yang harus dilakukan. Etika merupakan suatu disiplin yang diawali dengan
mengidentifikasi, mengorganisasi, menganalisis, dan memutuskan perilaku
manusia dengan menerapkan prinsip-prinsip untuk menderteminasi perilaku yang
baik terhadap suatu situasi yang dihadapi. Etika berbagai profesi ditetapkan dalam
kode etik yang bersumber dari martabat dan hak manusia (yang memiliki sikap
menerima) dan kepercayaan dari profesi. Etika profesi keperawatan adalah filsafat
yang mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasari pelaksanaan praktik
keperawatan.Etika profesi keperawatan adalah milik dan dilaksanakan oleh semua
perawat.Semua perawatharus untuk menaati kode etik yang telah disepakati.Dalam
melaksanakan praktik keperawatan, seorang perawat harus mengambil suatu
keputusan dalam upaya pelayanan keperawatan klien.Keputusan yang diambil
berdasarkan pertimbangan dan kemampuan penalaran ilmiah dan penalaran etika,
hal yang baik bagi pelayanan keperawatan klien diukur dari sudut keyakinannya 3
sendiri, norma masyarakat, dan standar professional
Lanjutan …
• Etika keperawatan kesehatan keluarga berasal dari kata Etik
(Ethics) yang berasal dari bahasa yunani “ethos” yang berarti
adat, kebiasaan, prilaku, atau karakter. Etika merupakan ilmu
tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana seharusnya
manusia hidup dalam masyarakat, yang menyangkut aturan-
aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang
benar, yaitu baik dan buruk, serta kewajiban dan tanggung
jawab.
• Etika keperawatan merupakan alat untuk mengukur prilaku
moral dalam keperawatan dimana dalam menentukan keputusan
seorang perawat. Keputusan perawatan seharusnya berdasarkan
kode etik sebagai standar yang dapat diukur dan dievaluasi.
• Etika keperawatan keluarga merupakan etika pengambilan
keputusan berdasarkan moral, pengetahuan tentang hak klien,
dan tujuan profesi. 4
Ada empat perbedaan antara etika dan etiket,
yaitu secara umumnya sebagai berikut:
• Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai
pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya. Etiket adalah
menetapkan cara, untuk melakukan perbuatan benar sesuai dengan yang
diharapkan.
• Etika adalah nurani (bathiniah), bagaimana harus bersikap etis dan baik
yang sesungguhnya timbul dari kesadaran dirinya. Etiket adalah formalitas
(lahiriah), tampak dari sikap luarnya penuh dengan sopan santun dan
kebaikan.
• Etika bersifat absolut, artinya tidak dapat ditawar-tawar lagi, kalau
perbuatan baik mendapat pujian dan yang salah harus mendapat
sanksi.Etiket bersifat relatif, yaitu yang dianggap tidak sopan dalam suatu
kebudayaan daerah tertentu, tetapi belum tentu di tempat daerah lainnya.
• Etika berlakunya, tidak tergantung pada ada atau tidaknya orang lain yang
hadir. Etiket hanya berlaku, jika ada orang lain yang hadir, dan jika tidak
ada orang lain maka etiket itu tidak berlaku 5
Fungsi Etik dalam
Keperawatan
• Etika tidak langsung membuat manusia menjadi lebih baik, itu
ajaran moral, melainkan etika merupakan sarana untuk
memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai
moralitas yang membingungkan. Etika ingin menampilkan
ketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk
berargumentasi secara rasional dan kritis. Orientasi etis ini
diperlukan dalam mengabil sikap yang wajar dalam suasana
pluralisme.

6
Tipe Etik
• Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi
dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut,
bioetik difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan
antara ilmu kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik, hukum, dan
theology. Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi
etik pada moralitas treatment atau inovasi teknologi, dan waktu
pelaksanaan pengobatan pada manusia. Pada lingkup yang lebih luas,
bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin
membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme
terhadap perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan yang
berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara
lain : peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanan
kesehatan Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema
yang menyangkut perawatan kesehatan modern, aplikasi teori etik dan
prinsip etik terhadap masalah-masalah pelayanan Kesehatan 7
Lanjutan …
• Clinical ethics/Etik klinik. Etik klinik merupakan bagian dari
bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah etik selama
pemberian pelayanan pada klien. Contoh clinical ethics :
adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana
seseorang sebaiknya merespon permintaan medis yang kurang
bermanfaat (sia-sia).
• Nursing ethics/Etik Perawatan. Bagian dari bioetik, yang
merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan
dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk
mendapatkan keputusan etik.

8
Teori Etik
• Utilitarian. Kebenaran atau kesalahan dari tindakan
tergantung dari konsekwensi atau akibat tindakan Contoh :
Mempertahankan kehamilan yang beresiko tinggi dapat
menyebabkan hal yang tidak menyenangkan, nyeri atau
penderitaan pada semua hal yang terlibat, tetapi pada
dasarnya hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan ibu dan bayinya.
• Deontologi. Pendekatan deontologi berarti juga aturan atau
prinsip. Prinsip-prinsip tersebut antara lain autonomy,
informed consent, alokasi sumber-sumber, dan euthanasia

9
Prinsip Etik Keperawatan
Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir
logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap
kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki
berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip
otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang
sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi
merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut
pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat
menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan
dirinya.
Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan,
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan
kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.
Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini 10
dengan otonomi
Lanjutan ….
• Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap
orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja
untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan
yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
• Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis
pada klien.
• Menenepati janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan
komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan
menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah
kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya.
Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang
menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan 11
meminimalkan penderitaan.
Lanjutan …

• Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan
oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran
pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat
mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan
seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar
menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi
pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang
sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun
demikian, terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan
untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien
untuk pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors
knows best” sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak
untuk mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran
merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya 12
Lanjutan …
• Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang
klien harus dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat
dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca
dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat
memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien
dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area
pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang
klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari.
• Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan
seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas
atau tanpa terkecuali.
13
Prinsip Etik dalam Keperawatan Keluarga
 Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan keluarga.
 Mengikut sertakan partisipasi keluarga dalam asuhan keperawatan.
 Penekanan pada upaya promotif, dan preventif tanpa melupakan
kuratif dan rehabilitative.
 Menggunakan upaya pemecahan masalah yang dituangkan dalam
proses keperawatan.
 Tujuan perawatan adalah mencapai derajat kesehaatan yang
optimal.
 Penekanan pada upaya pembinaan perilaku sehat.
 Bekerja secara tim.
 Selalu melakukan peningkatan kesehatan.
 Pendidikan kesehatan lebih utama.
 Mengacu pada system pelayanan kesehatan yang ada
14
Hak Klien dalam Kep Keluarga
• Klien mempunyai hak untuk diberi informasi tertulis sebelum diberikan
pengobatan.
• Klien dan petugas mempunyai hak dan berkewajiban untuk saling
menghargai dan menghormati.
• Petugas dilarang menerima pemberian pribadi maupun meminjam
sesuatu dari klien.
• Klien mempunyai hauk untuk :
 Membina hubungan dengan petugas sesuai dengan standar etik.
 Memperoleh informasi tentang prosedur yang harus diikuti.
 Mengekspresikan kesedihannya dan ketakutannya.
• Klien mempunyai hak dalam pengambilan keputusan.
• Klien berhak untuk memperoleh nasihat-nasihat tentang rencana
perubahan yang akan dilakukan.
• Mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam rencana pelayanan
keperawatan.
• Klien mempunyai hak untuk menolak rencana perubahan.
• Perawat hanya akan memberikan informasi apabila diperlukan secara 15
hukum.
Etik dalam Keperawatan Keluarga
Standar praktik asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan hasil
Rapimnaas PPNI di Lampung, yang terdiri dari :
• Standar praktik professional
 Standar I : Pengkajian Keperawatan
 Standar II : Diagnosis Keperawatan
 Standar III : Perencanaan Keperawatan
 Standar IV :Peleksanaan tindakan keperawatan
 Standar V : Evaluasi
•  Standar kinerja professional
 Standar I : Jaminan mutu
 Standar II : Pendidikan
 Standar III : Penilaian kinerja / penimbangan prestasi
 Standar IV : Kesejawatan
 Standar V : Etik
 Standar VI : Kolaborasi
 Standar VII : Riset 16
 Standar VIII : Pemanfaatan sumber
Bentuk Masalah Etik Dalam Askep Keluarga
• Konflik etik antar teman sejawat
• Menghadapi penolakan pasien terhadap Tindakan keperawatan atau
pengobatan
• Masalah antara peran merawat dan mengobati
• Berkata Jujur atau Tidak jujur
• Tanggung jawab terhadap peralatan dan barang

17
Permasalahan etik yg terjadi yaitu:
• Malpraktik
• Neglience (Kelalaian)
Bentuk-bentuk dari kelalaian menurut sampurno (2005),
sebagai berikut:
 Malfeasance : yaitu melakukan tindakan yang menlanggar
hukum atau tidak tepat/layak. Misal: melakukan tindakan
keperawatan tanpa indikasi yang memadai/tepat
 Misfeasance : yaitu melakukan pilihan tindakan keperawatan
yang tepat tetapi dilaksanakan dengan tidak tepat. Misal:
melakukan tindakan keperawatan dengan menyalahi prosedur
 Nonfeasance : Adalah tidak melakukan tindakan keperawatan
yang merupakan kewajibannya. Misal: Pasien seharusnya
dipasang pengaman tempat tidur tapi tidak dilakukan.
18
Lanjutan …

• Liability (Liabilitas)
• Liabilitas adalah tanggungan yang dimiliki oleh seseorang terhadap
setiap tindakan atau kegagalan melakukan tindakan.

19
Dilema Etik
• Pengertian Dilema Etika
Dilema etik adalah suatu masalah yang melibatkan dua atau lebih
landasan moral suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan
keduanya. Ini merupakan suatu kondisi dimana setiap alternatif
memiliki landasan moral atau prinsip. Pada dilema etik ini,sukar
untuk menentukan mana yang benar atau salah serta dapat
menimbulkan stress pada perawat karena perawat tahu apa yang
harus dilakukan, tetapi banyak rintangan untuk melakukannya.
Dilema etik biasa timbul akibat nilai-nilai perawat, klien atau
lingkungan tidak lagi menjadi kohesif sehingga timbul pertentangan
dalam mengambil keputusan. Pada saat berhadapan dengan dilema
etik terdapat juga dampak emosional seperti rasa marah, frustrasi,
dan takut saat proses pengambilan keputusan rasional yang harus
dihadapi, ini membutuhkan kemampuan interaksi dan komunikasi 20
yang baik dari seorang perawat.
Dilema Etika Dalam
Keperawatan
• Agama/ kepercayaan.
Di rumah sakit pastinya perawat akan bertemu dengan klien
dari berbagai jenis agama/ kepercayaan. Perbedaan ini
nantinya dapat membuat perawat dan klien memiliki cara
pandang yang berbeda dalam menyelesaikan masalah .
Misalnya ada seorang wanita(non muslim) meminta seorang
perawat untuk melakukan abortus. Dalam ajaran agama
wanita itu,tidak ada hukum yang melarang tentang tindak
abortus. Tetapi di satu sisi perawat(muslim) memiliki
keyakinan bahwa abortus itu dilarang dalam agama. Pastinya
dalam kasus ini akan timbul dilema pada perawat dalam
pengambilan keputusan.Masih banyak contoh kasus- kasus
lainnya yang pasti muncul di dalam keperawatan. 21
Lanjutan …
• Hubungan perawat dengan klien
Dilema yang sering muncul antara lain:
a. Berkata jujur atau tidak. Terkadang muncul masalah-masalah yang
sulit untuk dikatakan kepada klien mengingat kondisi klien. Tetapi
perawat harus mampu mengatakan kepada klien tentang masalah
kesehatan klien.
b. Kepercayaan klien. Rasa percaya harus dibina antara perawat
dengan klien.tujuannya adalah untuk mempercepat proses
penyembuhan klien.
c. Membagi perhatian. Perawat juga harus memberikan perhatiannya
kepada klien.tetapi perawat harus memperhatikan tingkat
kebutuhan klien.keadaan darurat harus diutamakan terlebih
dahulu. Tidak boleh memandang dari sisi faktor ekonomi
sosial,suku, budaya ataupun agama.
d. Pemberian informasi kepada klien. Perawat berperan memberikan
informasi kepada klien baik itu tentang kesehatan klien, biaya 22
pengobatan dan juga tindak lanjut pengobatan
Lanjutan …
• Hubungan perawat dengan dokter
a. Perbedaan pandangan dalam pemberian praktik pengobatan. Terjadi
ketidaksetujuan tentang siapa yang berhak melakukan praktik
pengobatan, apakah dokter atau perawat.
b. Konflik peran perawat. Salah satu peran perawat adalah melakukan
advokasi,membela kepentingan pasien. Saat ini keputusan pasien
dipulangkan sangat tergantung kepada putusan dokter. Dengan
keunikan pelayanan keperawatan, perawat berada dalam posisi
untuk bisa menyatakan kapan pasien bisa pulang atau kapan pasien
harus tetap tinggal.
• Pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan yang etis, seorang perawat tergantung
pada pemikiran yang rasional dan bukan emosional. Terkadang saat
berhadapan dengan dilema etik terdapat juga dampak emosional
seperti rasa marah, frustrasi, dan takut saat proses pengambilan
keputusan rasional yang harus dihadapi. Dalam hal ini dibutuhkan 23
kemampuan interaksi dan komunikasi yang baik dari seorang perawat.
Prinsip moral dalam menyelesaiakan
dilema etik keperawatan
• Otonomi, Otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir
logis dan memutuskan. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki
kekuatan membuat keputusan sendiri, memilih dan memiliki berbagai
keputusan atau pilihan yang dihargai.
• Keadilan, Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
kemanusiaan.
• Kejujuran, Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk
mengatakan kebenaran. mengatakan yang sebenarnya kepada pasien tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya salama menjalani
perawatan.
• Kerahasiaan, Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah informasi klien dijaga
privasinya. Yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh
dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tak seorangpun dapat memperoleh
informasi kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuannya. Diskusi
tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikannya pada teman atau 24
keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dicegah.
Model Pemecahan Masalah Etik
• Model pemecahan masalah (Megan,1989)
Ada lima langkah-langkah dalam pemecahan masalah dalam dilema etik.
• Mengkaji situasi
• Mendiagnosa masalah etik moral
• Membuat tujuan dan rencana pemecahan
• Melaksanakan rencana
• Mengevaluasi hasil
• Kerangka pemecahan dilema etik (Kozier & Erb, 1989)
Mengembangkan data dasar. Untuk melakukan ini perawat memerlukan pengumpulan
informasi sebanyak mungkin meliputi :
 Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut dan keterlibatannya
 Apa tindakan yang diusulkan
 Apa maksud dari tindakan yang diusulkan
 Apa konsekuensi-konsekuensi yang mungkin timbul dari tindakan yang diusulkan.
 Mengidentifikasi konflik yang terjadi berdasarkan situasi tersebut
 Membuat tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang direncanakan dan
mempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi tindakan tersebut
 Menentukan siapa yang terlibat dalam masalah tersebut.
 Mengidentifikasi kewajiban perawat
25
 Membuat keputusan
Lanjutan …
• Model Murphy dan murphy
 Mengidentifikasi masalah kesehatan
 Mengidentifikasi masalah etik
 Siapa yang terlibat dalam pengambilan keputusan
 Mengidentifikasi peran perawat
 Mempertimbangkan berbagai alternatif-alternatif yang
mungkin dilaksanakan
 Mempertimbangkan besar kecilnya konsekuensi untuk setiap
alternatif keputusan
 Memberi keputusan
 Mempertimbangkan bagaimana keputusan tersebut hingga
sesuai dengan falsafah umum untuk perawatan klien
 Analisa situasi hingga hasil aktual dari keputusan telah tampak
dan menggunakan informasi tersebut untuk membantu 26
membuat keputusan berikutnya.
Lanjutan …
• Model Curtin
Mengumpulkan berbagai latar belakang informasi yang
menyebabkan masalah
Identifikasi bagian-bagian etik dari masalah pengambilan keputusan
Identifikasi orang-orang yang terlibat dalam pengambilan
keputusan
Identifikasi semua kemungkinan pilihan dan hasil dari npilihan itu
Aplikasi teori, prinsip dan peran etik yang relevan
Memecahkan dilema
Melaksanakan keputusan
• Model Levine – Ariff dan Gron
Mendefinisikan dilema
Identifikasi faktor-faktor pemberi pelayanan
Identifikasi faktor-faktor bukan pemberi pelayanan 27
Pasien dan keluarga

Anda mungkin juga menyukai