Anda di halaman 1dari 38

sabrinadiyanty

Just another WordPress.com site

Beranda

About

Okt28

MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN


Posted on Oktober 28, 2011 by biinaninuneno
Standar
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada makalah ini kami akan membahas tentang ETIKA KEPERAWATAN .
Etika merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika berhubungan dengan
hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan kewajiban moral. Kebanyakan omaba
seperti kami banyak yang belum terlalu memahami tentang apa arti dari etika sebenarnya .
Oleh karena itu , kami akan berusaha sedikit menjelaskan tentang etika etika dalam
keperawatan itu sendiri .

B. Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan pengetahuan sedikit tentang etika keperawatan, dan dapat di gunakan
sebagai penunjang proses belajar mengajar khususnya untuk mahasiswa jurusan keperawatan

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan David (1978)
berarti kebiasaaan . model prilaku atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu
untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif
atau dorongan yang mempengaruhi prilaku. (Dra. Hj. Mimin Emi Suhaemi. 2002. 7) Etika
adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu. Etika
juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika berhubungan dengan
hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan kewajiban moral. Etika berhubungan
dengan peraturan untuk perbuatan atau tidakan yang mempunyai prinsip benar dan salah,
serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari
kode etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik.
Etika bisa diartikan juga sebagai, yang berhubungan dengan pertimbangan keputusan, benar
atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada undang-undang atau peraturan yang
menegaskan hal yang harus dilakukan. Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik
yang bersumber dari martabat dan hak manusia ( yang memiliki sikap menerima) dan
kepercayaan dari profesi. Profesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai
dan situasi individu yang dilayani.
Kode etik disusun dan disahkan oleh organisasi atau waah yang membina profesi tertentu
baik secara nasional maupun internasional. Kode etik menerapkan konsep etis karena profesi
bertanggung jawab pada manusia dan menghargai kepercayaan serta nilai individu. Kata
seperti etika, hak asasi, tanggung jawab, mudah didefinisikan, tetapi kadang-kadang tidak
jelas letak istilah tersebut diterapkan dalam suatu situasi. Contoh: benarkah di[andang dari
segi etis, hak asasi dan tanggung jawab bila profesional kesehatan menghentikan upaya
penyelamtan hidup pada pasien yang mengidap penyakit yang pasti membawa kematian?.
Faktor teknologi yang meningkat, ilmu pengetahuan yang berkembang ( pemakaian mesin
dan teknik memperpanjang usia, legalisasi abortus, pencangkokan organ manusia,
pengetahuan biologi dan genetika, penelitian yang menggunakan subjek manusia) ini
memerlukan pertimbangan yang menyangkut nilai, hak-hak asasi dan tanggung jawab
profesi. Organisasi profesi diharapkan mampu memelihara dan menghargai, mengamalkan,
mengembangkan nilai tersebut melalui kode etik yang disusunnya.
Kadang-kadang perawat dihadapkan pada situasi yang memerlukan keputusan untuk
mengambil tindakan. Perawat memberi asuhan kepada klien, keluarga dan masyarakat;
menerima tanggung jawab untuk membuat keadaan lingkungan fisik, sosia dan spiritual yang
memungkinkan untuk penyembuhan dan menekankan pencegahan penyakit; serta
meningkatkan kesehatan dengan penyuluhan kesehatan.
Pelayanan kepada umat manusia merupakan fungsi utama perawat dan dasar adanya profesi
keperawatan. Kebutuhan pelayanan keperawatan adalah universal. Pelayanan profesional
berdasarkan kebutuhan manusia- karena itu tidak membedakan kebangsaan, warna kulit,
politik, status sosial dan lain-lain.
Keperawatan adalah pelayanan vital terhadap manusia yang menggunakan manusia juga,
yaitu perawat. Pelayanan ini berdasarkan kepercayaan bahwa perawat akan berbuat hal yang
benar, hal yang diperlukan, dan hal yang mnguntungkan pasien dan kesehatannya. Oleh
karena manusia dalam interaksi bertingkah laku berbeda-beda maka diperlukan pedoman
untuk mengarahkan bagaimana harus bertindak,

B. DEFINISI

Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk dalam
hubungan dengan orang lain.
Etik merupakan studi tentang perilaku, karakter dan motif yang baik serta ditekankan pada
penetapan apa yang baik dan berharga bagi semua orang.
Secara umum, terminologi etik dan moral adalah sama. Etik memiliki terminologi yang
berbeda dengan moral bila istilah etik mengarahkan terminologinya untuk penyelidikan
filosofis atau kajian tentang masalah atau dilema tertentu. Moral mendeskripsikan perilaku
aktual, kebiasaan dan kepercayaan sekelompok orang atau kelompok tertentu.
Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup, sehingga etik
merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang mempengaruhi perilaku profesional.
Cara hidup moral perawat telah dideskripsikan sebagai etik perawatan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang digunakan
untuk merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa yang seharusnya
dilakukan seseorang terhadap orang lain.

C. TIPE-TIPE ETIK
a. Bioetik
Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik,
menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut, bioetik difokuskan pada
pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi,
pengobatan, politik, hukum, dan theology.
Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etik pada moralitas treatment
atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia. Pada lingkup yang
lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin membantu atau
bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang
meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam
bioetik antara lain : peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanan
kesehatan
Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut perawatan
kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap masalah-masalah pelayanan
kesehatan
b. Clinical ethics/Etik klinik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah etik
selama pemberian pelayanan pada klien.
Contoh clinical ethics : adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang
sebaiknya merespon permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).
c. Nursing ethics/Etik Perawatan
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan dalam
tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik.

D. TEORI ETIK
a. Utilitarian
Kebenaran atau kesalahan dari tindakan tergantung dari konsekwensi atau akibat tindakan

Contoh : Mempertahankan kehamilan yang beresiko tinggi dapat menyebabkan hal yang
tidak menyenangkan, nyeri atau penderitaan pada semua hal yang terlibat, tetapi pada
dasarnya hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayinya.
b. Deontologi
Pendekatan deontologi berarti juga aturan atau prinsip. Prinsip-prinsip tersebut antara lain
autonomy, informed consent, alokasi sumber-sumber, dan euthanasia.

E. PRINSIP-PRINSIP ETIK
a. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan
mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki
kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus
dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau
dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi
merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek
profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat
keputusan tentang perawatan dirinya.
b. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan
pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan
peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan,
terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
c. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang
menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam
prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar
praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
d. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
e. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan
kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa
klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk
mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif
untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang
sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya
selama menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argument mengatakan
adanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk
pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa doctors knows best sebab individu
memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang
kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.
f. Menepati janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang
lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien.
Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang
dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang
menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan

kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.


g. Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien.
Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca
dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut
kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area
pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan
lain harus dihindari.
h. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai
dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

F. KODE ETIK KEPERAWATAN INDONESIA


Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku
dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.
Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi
perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu
berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan.
Kode etik keperawtan Indonesia :
a. Perawat dan Klien
1) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat
manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan,
warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan
sosial.
2) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana
lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup
beragama klien.
3) Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan.
4) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang dikehendaki sehubungan dengan tugas
yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
b. Perawat dan praktek
1) Perawat memlihara dan meningkatkan kompetensi dibidang keperawatan melalui belajar
terus-menerus
2) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran
profesional yang menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan klien.
3) Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi,
menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain
4) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu
menunjukkan perilaku profesional.
c. Perawat dan masyarakat
Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan
mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
d. Perawat dan teman sejawat

1) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan
tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja
maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
2) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.
e. Perawat dan Profesi
1) Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan
keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan
2) Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan
3)Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara
kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.

BAB III PENUTUPAN

A. KESIMPULAN
Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu
Keperawatan adalah pelayanan vital terhadap manusia yang menggunakan manusia juga,
yaitu perawat. Pelayanan ini berdasarkan kepercayaan bahwa perawat akan berbuat hal yang
benar, hal yang diperlukan, dan hal yang mnguntungkan pasien dan kesehatannya.
Oleh karena manusia dalam interaksi bertingkah laku berbeda-beda maka diperlukan
pedoman untuk mengarahkan bagaimana harus bertindak.

B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
meminta agar pembaca berkenan memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan dimasa
mendatang . AMIN

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com

http://www.scribd.com/doc/42618297/ETIKA-KEPERAWATAN

http://fikunpad-divarosya.blogspot.com/2009/01/etika-keperawatan.html
About these ads

Share this:

Twitter

Facebook1

Filed under Uncategorized | Tinggalkan komentar

Tentang biinaninuneno
just ordinary girl :)
Lihat semua tulisan oleh biinaninuneno

Navigasi tulisan
Previous Post Next Post

Tinggalkan Balasan

Cari untuk:

Tulisan Terakhir

20 sifat yang menghancurkan diri

HAPPY IED ADHA :)

SAHABAT :)

MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN

SEJARAH KEPERAWATAN

Arsip

November 2011

Oktober 2011

Kategori

Uncategorized

Meta

Daftar

Masuk log

RSS Entri

RSS Komentar

WordPress.com

Blog pada WordPress.com. | The Matala Theme.


Ikuti

Follow sabrinadiyanty
Get every new post delivered to your Inbox.
Powered by WordPress.com
narera

home

Power Poin

Link 3

Link 4

t;
Selasa, 26 Maret 2013
makalah etika keperawatan (nursing ethics papers)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada
kesejahtraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang
sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-hariya.
Salah satu yang mengatur hubungan antara perawat pasien adalah etika. Istilah
etika dan moral sering digunakan secara bergantian.
Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan prinsipprinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan
untuk melindungi hak-hak manusia. Etika diperlukan oleh semua profesi
termasuk juga keperawatan yang mendasari prinsip-prinsip suatu profesi dan
tercermin dalam standar praktek profesional. (Doheny et all, 1982).

Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti


masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk
memberikan pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut
tentunya setiap keputusan dari tindakan keperawatan harus mampu
dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan dan setiap penganbilan
keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata
tetapi juga dengan mempertimbangkan etika.
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi
perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang
dilakukan seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawanb
moral.(Nila Ismani, 2001)
Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan (Hudak &
Gallo, 1997). Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik
sebagaimana tercantum dalam sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik
profesi keperawatan.
Eutanasia merupakan
Dari uraian diatas kelompok merasa tertarik untuk menguraikan konsep
penanganan masalah bioetik disertai dngan studi kasus.
B. Tujuan

Makalah ini memberikan gambaran tentang dilema etik dan cara penganannya
menurut konsep llmu.

BAB II
ISI

A. Definisi Etik
Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk dalam
hubungan dengan orang lain.
Etik merupakan studi tentang perilaku, karakter dan motif yang baik serta
ditekankan pada penetapan apa yang baik dan berharga bagi semua orang.
Secara umum, terminologi etik dan moral adalah sama. Etik memiliki terminologi
yang berbeda dengan moral bila istilah etik mengarahkan terminologinya untuk
penyelidikan filosofis atau kajian tentang masalah atau dilema tertentu. Moral
mendeskripsikan perilaku aktual, kebiasaan dan kepercayaan sekelompok orang
atau kelompok tertentu.
Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup,
sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang
mempengaruhi perilaku profesional. Cara hidup moral perawat telah
dideskripsikan sebagai etik perawatan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang
digunakan untuk merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa
yang seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang lain.
1.

KODE ETIK
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai
pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.
Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan
tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana
seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian
pelanggaran etik dapat dihindarkan.

TIPE-TIPE ETIK
a. Bioetik

Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam


etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut, bioetik
difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu
kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik, hukum, dan theology.
Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etik pada moralitas
treatment atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada
manusia. Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua
tindakan moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan
kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua
tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik
antara lain : peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanan
kesehatan
Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut
perawatan kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap
masalah-masalah pelayanan kesehatan
b. Clinical ethics/Etik klinik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada
masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien.
Contoh clinical ethics : adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana
seseorang sebaiknya merespon permintaan medis yang kurang bermanfaat (siasia).
c. Nursing ethics/Etik Perawatan
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan
dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan
keputusan etik.
TEORI ETIK
a. Utilitarian
Kebenaran atau kesalahan dari tindakan tergantung dari konsekwensi atau
akibat tindakan Contoh : Mempertahankan kehamilan yang beresiko tinggi dapat
menyebabkan hal yang tidak menyenangkan, nyeri atau penderitaan pada
semua hal yang terlibat, tetapi pada dasarnya hal tersebut bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan bayinya.
b. Deontologi
Pendekatan deontologi berarti juga aturan atau prinsip. Prinsip-prinsip tersebut
antara lain autonomy, informed consent, alokasi sumber-sumber, dan
euthanasia.
PRINSIP-PRINSIP ETIK
a. Otonomi (Autonomy)

Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis
dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan
memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan
atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan
bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak
memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian
dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional
merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat
keputusan tentang perawatan dirinya.
b. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan,
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan
kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.
Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini
dengan otonomi.
c. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain
yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang
benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
d. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada
klien.
e. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien
dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity
berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.
Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk
memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan
yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun demikian,
terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran
seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau
adanya hubungan paternalistik bahwa doctors knows best sebab individu
memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh
tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan
saling percaya.
f. Menepati janji (Fidelity)

Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya


terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang
untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan
kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab
dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
g. Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan
klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun
dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan
bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan
pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus
dihindari.
h. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional
dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
KODE ETIK KEPERAWATAN INDONESIA
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai
pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.
Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan
tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana
seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian
pelanggaran etik dapat dihindarkan. Kode etik keperawtan Indonesia :
a. Perawat dan Klien
1) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan
martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama
yang dianut serta kedudukan sosial.
2) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara
suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsungan hidup beragama klien.
3) Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan
asuhan keperawatan.
4) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang dikehendaki sehubungan
dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang
berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

b. Perawat dan praktek


1) Perawat memlihara dan meningkatkan kompetensi dibidang keperawatan melalui
belajar terus-menerus
2) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi
disertai kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta ketrampilan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
3) Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan
konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain
4) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan
selalu menunjukkan perilaku profesional.
c. Perawat dan masyarakat
Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai
dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan
masyarakat.
d. Perawat dan teman sejawat
1) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun
dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana
lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
keseluruhan.
2) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.
e. Perawat dan Profesi
1) Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan
pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan
pendidikan keperawatan
2) Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi
keperawatan
3)Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan
memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan
yang baik
A. Kode Etik Keperawatan menurut PPNI.
Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pinpinan Pusat
Persatuan Perawat Nasioanl Indonesia (DPP PPNI) melalui munas PPNI di Jakarta
pada tangal 29 November 1989.

Fungsi Kode Etik Perawat


Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan bagi status
profesional dengan cara sebagai berikut:
1. Kode etik perawat menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat
diharuskan memahami dan menerima kepercayaan dan tanggungjawab
yang diberikan kepada perawat oleh masyarakat.
2. Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin
hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etika.
3. Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional yang
harus dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai
advokator, perawat dengan tenaga profesional kesehatan lain sebagai
teman sejawat, dengan profesi keperawatan sebagai seorang kontributor
dan dengan masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan kesehatan.
4. Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.
Kode etik keperawatan Indonesia : Terdiri dari 5 Bab, dan 17 pasal. yaitu:
1. Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat

Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman


kepada tanggungjawab yang bersumber dari adanya kebutuhan akan
keperawatan individu, keluarga dan masyarakat.

Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang keperawatan


senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai
budaya, adat-istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari individu,
keluarga dan masyarakat.

Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi individu, keluarga dan


masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan
martabat dan tradisi luhur keperawatan.Tanggungjawab terhadap tugas.

Perawat senantiasa menjalin hubungan kerja sama dengan individu,


keluarga dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan
upaya kesehatan khususnya serta upaya kesejahteraan umum sebagai
bagian dari tugas kewajiban bagi kepentingan masyarakat.

2. Tanggungjawab terhadap tugas

Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi


disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta
ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga dan
masyarakat.

Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan


dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh
yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan


keperawatan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma
kemanusiaan.

Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha


dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan
agama yang dianut serta kedudukan sosial.

Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan klien


dalam melaksanakan tugas keperawatan serta matang dalam
mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalihtugaskan
tanggungjawab yang ada hubungannya dengan keperawatan.

3. Tanggungjawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya

Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama perawat


dan dengan tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara
kerahasiaan suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan


pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan
dan pengalaman dari profesi lain dalam rangka meningkatkan
kemampuan dalam bidang keperawatan.

4. Tanggungjawab terhadap profesi keperawatan

Perawat senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan profesional


secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama dengan jalan menambah
ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi
perkembangan keperawatan.

Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan


dengan menunjukkan perilaku dan sifat pribadi yang luhur.

Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan


dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan dan
pendidikan keperawatan.

Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi


profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.

5. Tanggungjawab terhadap pemerintah, bangsa dan negara

Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai


kebijaksanaan yang diharuskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan
dan keperawatan.

Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran


kepada pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan
keperawatan kepada masyarakat.

B. Kode Etik Keperawatan menurut American Nurse Association (ANA)


adalah sebagai berikut:
1. Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat
kemanusiaan dan keunikan klien yang tidak dibatasi oleh pertimbangan
status sosial atau ekonomi, atribut personal atau corak masalah
kesehatan.
2. Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh
informasi yang bersifat rahasia
3. Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan keselamatannya
terancam oleh praktek seseorang yang tidak berkompoten, tidak etis atau
ilegal
4. Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan
perawatan yang dijalankan masing-masing individu
5. Perawat memelihara kompetensi keperawatan
6. Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan menggunakan
kompetensi dan kualifikasi individu sebagai kriteria dalam mengusahakan
konsultasi, menerima tanggung jawab dan melimpahkan kegiatan
keperawatan kepada orang lain.
7. Perawat turut serta beraktivitas dalam membantu pengembangan
pengetahuan profesi
8. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan dan
meningfkatkan standar keperawatan
9. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan
membina kondisi kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang
berkualitas
10.Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi publik
terhadap informasi dan gambaran yang salah serta mempertahankan
integritas perawat
11.Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan atau warga
masyarakat lainnya dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan
nasional untuk memenuhi kebutuhan kesehatan publik

C. Kode Etik menurut ICN


ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat di seluruh dunia yang didirikan
pada tanggal 1 Juli 1899 oleh Mrs.Bedford Fenwich di Hanover Square, London
dan direvisi pada tahun 1973. Adapun kode etiknya adalah sebagai berikut :
1. Tanggung Jawab Utama Perawat

Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah


timbulnya penyakit, memelihara kesehatan dan mengurangi penderitaan. Untuk
melaksanakan tanggung jawab utama tersebut, perawat harus meyakini bahwa :

Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai tempat adalah


sama.

Pelaksanaan praktik keperawatan dititik beratkan pada penghargaan


terhadap kehidupan yang bermartabat dan menjunjung tinggi hak asasi
manusia.

Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan /atau keperawatan


kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, perawat
mengikutsertakan kelompok dan instansi terkait.

2. Perawat, Individu dan Anggota Kelompok Masyarakat


Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan keperawatan
sesuai dengan kebutuhan masyuarakat. Oleh karena itu , dalam menjalankan
tugas, perawat perlu meningkatkan keadaan lingkungan kesehatan dengan
menghargai nilai-nilai yang ada di masyarakat, menghargai aadat kebiasaan
serta kepercayaan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menjadi
pasien atau kliennya. Perawat dapat memegang teguh rahasia pribadi (privasi)
dan hanya dapat memberikan keterangan bila diperlukaan oleh pihak yang
berkepentingan atau pengadilan.
3. Perawat dan Pelaksanaan Praktik Keperawatan
Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan melaksanakan
standar praktik keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan
standar pendidikan keperawatan. Perawat dapat mengembangkan pengetahuan
yang dimilikinya secara aktif untuk menopang perannya dalam situasi tertentu.
Perawat sebagai anggota profesi, setiap saat dapat mempertahankan sikap
sesuai dengan standar profesi keperawatan.
4. Perawat dan Lingkungan Masyarakat
Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai inisiatif, dan
dapat berperan serta secara aktif dalam menentukan masalah kesehatan dan
masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
5. Perawat dan Sejawat
Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman kerja, baik
tenaga keperawatan maupun tenaga profesi lain di keperawatan. Perawat dapat
melindungi dan menjamin seseorang, bila dalam masa perawatannya merasa
terancam.
6. Perawat dan Profesi Keperawatan
Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan standar
praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan . Perawat diharapkan ikut aktif

dalam mengembangkan pengetahuan dalam menopang pelaksanaan perawatan


secara profesional. Perawat sebagai anggota profesi berpartisipasi dalam
memelihara kestabilan sosial dan ekonomi sesuai dengan kondisi pelaksanaan
praktik keperawatan.
perawatan yang bermutu tinggi.

Sumber kode Etik keperawatan

BAB III
Penutup

A. KESIMPULAN
Etika merupan suatu hal yang sangat peting bagi seorang perawat.
Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti
masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk
memberikan pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut
tentunya setiap keputusan dari tindakan keperawatan harus mampu
dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan dan setiap penganbilan
keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata
tetapi juga dengan mempertimbangkan etika.
oleh karena itu seorang perawat harus memiliki prinsip kode etik:
a. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis
dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan
memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan
atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan

bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak


memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian
dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional
merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat
keputusan tentang perawatan dirinya.
b. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan,
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan
kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.
Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini
dengan otonomi.
c. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain
yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang
benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
d. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada
klien.
e. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien
dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity
berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.
Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk
memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan
yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun demikian,
terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran
seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau
adanya hubungan paternalistik bahwa doctors knows best sebab individu
memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh
tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan
saling percaya.
f. Menepati janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya
terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang
untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan

kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab
dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
g. Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan
klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun
dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan
bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan
pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus
dihindari.
h. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional
dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

B. Saran
Dengan dekatnya perawat dengan pasien dan masyarakat seorang perawat di
wajibkan seorang perawat mempunyai etika yang baik dikarenakan etika
merupakan Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan
prinsip-prinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat
keputusan untuk melindungi hak-hak manusia. Etika diperlukan keperawatan
yang mendasari prinsip-prinsip suatu profesi dan tercermin
Agar etika perawat baik diperlukan pembelajaran etika keperawatan sedini
mjungkin terhadap para
mahasiswa dan mahasiswi keperawatan

Daftar Pustaka
http://fikunpad-divarosya.blogspot.com/2009/01/etika-keperawatan.html
http://javanurse.blogspot.com/2008/11/kode-etik-keperawatan.html
http://blogs.unpad.ac.id/tencommunity/?page_id=190
http://thefuturisticlovers.wordpress.com/2011/08/08/etikakep-kode-etikkeperawatan-ppni-ana-dan-icn/
http://joei.mywapblog.com/post/4.xhtml
http://denipurnama.blogspot.com/2009/02/etika-keperawatan.html

Diposkan oleh narera hehe di 23.22


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan
ke Pinterest
Label: makalah
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Daftar Blog Saya
Label

Anatomi (14)

ASGA (1)

askep (19)

askep jiwa (6)

asuhan keluarga (1)

asuhan keperawatan (5)

diagnosa (1)

diagnosa keperawatan(Doenges edisi 3) (2)

etika keperawatan (4)

farmakologi (1)

ilmu bidan dan kandungan (3)

ilmu penyakit dalam (Hepatologi) (8)

ilmu penyakit dalam (Infeksi Tropik) (1)

ilmu saraf (2)

kep anak (5)

kep gerontik (4)

kep jiwa (6)

kep komunitas (2)

kep paru (1)

kesehatan umum (1)

KMB (8)

komkep (1)

LP askep (12)

makalah (9)

mikrobiologi dan parasitologi (1)

patologi klinik (2)

penyakit dalam (1)

pkdm (5)

PKM (1)

power poin (18)

power poin (mikrobiologi dan parasitologi) (5)

reproduksi (28)

SAP (1)

Arsip Blog

2013 (138)
o

Agustus (1)

Juni (33)

April (9)

Maret (95)

askep anak dengan DHF (nursing children with DHF)

SATUAN ACARA PENYULUHAN KANKER


SERVIKS((EXTENSION ...

makalah komunikasi terapeutik(therapeutic communic...

makalah etika keperawatan (nursing ethics papers)

Kondisi Inflamasi Jantung: Pemerikarditis, Miokard...

MAKALAH GERONTIK PUSAT KEPERAWATAN LANSIA SEHARI...

Sistem Saraf Otonom

IMPULS REFLEKS FISIOLOGIS PADA MANUSIA

bagi teman-teman yang mau power poinsistem syaraf ...

organisasi sistem saraf dan fungsi dasranya

fatalogi pendengaran dan keseimbangana

fisiologi kulit (skin physiology)

anatomi dan fisiologi alat penglihatan (anatomy an...

Sistem Saraf Pusat faal(Central Nervous System phy...

fisiologi Hidung (Nasal physiology)

FISIOLOGI REFLEKS (PHYSIOLOGY reflex)

Anatomi Fisiologi Sistem Saraf(Anatomy Physiology ...

DIAGNOSA KEPERAWATAN : KEKURANGAN/KELEBIHAN


VOLUME...

Carsinoma Prostat

Askep dan LP Maladsorbsi

LP dan Askep FRAKTUR FEMUR

Askep Diare

sistem renin angiotensin (RAS)

Malaria

PATOFISIOLOGIE PENYAKIT

KONSEP PERSALINAN

MANAJEMEN LAKTASI

ADAPTASI MATERNAL PADA PERIODE POSTPARTUM

ASKEP PERSALINAN

TEMPAT PELAYANAN KEPERAWATAN LANSIA

PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIK PADA USIA LANJUT

GANGGUAN KELAINAN PERILAKU PADA ANAK

KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

LAPORAN PENDAHULUAN HDR(harga diri rendah) dan SAP...

STANDAR KEPERAWATAN GERONTIK

Thalasemia

Laporan Pendahuluan Tetanus

KATARAK

LP Bronkhopneumonia

Gagal Jantung Kongenital

Askep fraktur femur

Askep sirosis Hepatis

Askep Maladsorbsi

LP ISPA

Carsinoma Prostat

Anatomi Mata

Konsep Tuberkolosis Paru

Diagnosa BPH

Konsep Dispepsia

Diagnosa BBLR

Askep VULNUS LACERATUM

Askep Obstruksi Usus

Askep Retardasi Mental

ASKEP DHF

TONSILITIS AKUT(TONSILEKTOMI) A. PengertianTonsil...

HEMATEMESIS MELENA

TONSILITIS AKUT (TONSILEKTOMI)

ASUHAN KEPERAWATAN HIPERKALEMIA

ASKEP SECTIO CAESARIA A. pengertian Sectio caesari...

TERAPI BERMAIN

Power Poin Keperawatan komunitas

Power Poin sejarah kesling

Power Poin Askep Anak Reterdasi Mental

Pemberian obat

Fungsi Adrenal: 4 Hormon yang Dihasilkan Kelenjar ...

Renin Angiotensin Aldosteron System (RAAS)

angiotensin (RRA)

Power Poin Arthropoda dan Entomologi

Cairan tubuh, elektrolit dan pengaturannya

Power Poin Nematoda Jaringan

Power Poin Trematoda

power poin nematoda

power poin Schistosoma

Skizofrenia Simpleks

PENGKAJIANPSIKOSOSIAL I. Identitas Klien Nama...

Skizofrenia Paranoid

ASUHAN KEPERAWATAN SCHIZOPRENIA KATATONIK

askep jiwa ( amuk )

LP Typoid

GCS (Skala Koma Glasgow)

Skala Nyeri

Skala Aktifitas

Tingkatan Gradasi Kekuatan Otot

Tingkat kesadaran

MALARIA

GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN DENGAN KASUS GASTRITIS

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN


KANK...

makalah sistem pencernaan dan askep kolelitiasis

Hepatitis Fulminan

Hepatitis Kronik

Hepatitis Akut

Amebiasis Hati

Kolesistitis Kronik

Kolesistitis Akut

Asuhan Keperawatan ( Askep ) pada Klien dengan Gas...

2012 (27)

Mengenai Saya

Pengikut
narera hehe
Lihat profil lengkapku

thanks for visiting here. Template Simple. Gambar template oleh digi_guru.
Diberdayakan oleh Blogger.
Medicastore

I`m Not MySELF

Rabu, 28 Maret 2012


ETIKA KEPERAWATAN
ETIKA KEPERAWATAN
Pengertian
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi
perilaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang
merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab moral.
Etika atau Ethics berasal dari kata yunani, yaitu etos yang artinya adat,
kebiasaan, perilaku atau karakter. Menurut kamus webster, Etik adalah suatu
ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan buruk secara moral.

Etika berasal dari bahasa Yunani ethikos yang berarti adat istiadat atau
kebiasaan. Etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaiman
sepatutnya manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan
atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu baik buruk,
kewajiban, dan tanggung jawab.
Moral, berasal dari kata latin yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Moral
adalah perilaku yang diharapkan oleh masyarakat yang merupakan standar
prilaku dan nilai-nilai yang harus diperhatikan bila seseorang menjadi anggota
masyarakat dimana ia tinggal.
Etiket atau adat merupakan suatu yang dikenal, diketahui, diulang, serta menjadi
suatu kebiasaan didalam suatu masyarakat, baik berupa kata-kata atau suatu
bentuk perbuatan yang nyata.
Etika kesehatan merupakan penerapan nilai etika terhadap bidang
pemeliharaan/pelayanan kesehatan masyarakat.
Etika keperawatan dapat diartikan sebagai filsafat yang mengarahkan tanggung
jawab moral yang mendasari pelaksanaan praktek keperawatan
Inti falsafah keperawatan adalah hak dan martabat manusia, sedangkan fokus
etika keperawatan adalah sifat manusia yang unik.
Tujuan etika keperawatan
Menciptakan dan mempertahankan kepercayaan klien kepada perawat,
kepercayaan diantara sesama perawat dan kepercayaan masyarakat kepada
profesi keperawatan
Menurut American Ethich Commision Bureau On Teaching, tujuan etika profesi
keperawatan adalah mampu :
Mengenal dan mengedintisifikasi unsur moral dalam praktek keperawatan
Membentuk strategi atau cara menganalisis masalah moral yang terjadi dalam
praktek keperawatan
Menghubungkan praktek moral / pelajaran yang baik dan dipertanggung
jawabkan pada diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan kepada tuhan, sesuai
dengan kepercayaannya.
Menurut Natonal League For Nursing (NLN) pusat pendidikan keperawatan
milik perhimpunan perawat amerika, pendidikan etika keperawatan bertujuan :
Meningkatkan pengertian peserta didik tentang hubungan antar profesi
kesehatan lain dan mengerti tentang peran dan fungsi anggota tim
Mengembangkan potensi pengambilan keputusan yang bersifat moralitas,
keputusan tentang baik dan buruk yang akan dipertanggung jawabkan kepda
tuhan sesuai dengan kepercayaannya.
Mengembangkan sifat pribadi dan sikap professional peserta didik

Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang penting untuk dasar


praktek keperawatan professional
Memberi kesempatan kepada peserta didik menerapkan ilmu dan prinsip etika
keperawatandalam praktek dan dalam situasi nyata.
Konsep moral dalam praktek keperawatan

Advokasi
Arti advokasi menurutu ANA (1985) adalah melindungi klien atau masyarakat
terhadap pelayanan kesehatah dan keselamatan praktek tidak sah yang tidak
kompeten dan melanggar etika yang dilakukan oleh siapapun. Advokasi
merupakan dasar falsafah dan ideal keperawatan yang melibatkan bantuan
perawatan secara aktif kepada individu untuk secara bebas menentukan
nasibnya sendiri
Pada dasarnya peran perawat sebagai advokat pasien adalah memberi informasi
dan memberi bantuan kepada pasien atas keputusan apapun yang dibuat
pasien. Memberi informasi berarti menyediakan penjelasan atau informasi sesuai
yang dibutuhkan pasien. Memberi bantuan mengandung dua peran, yaitu peran
aksi dan non aksi.
Akuntabilitas
Akuntabilitas mengandung arti dapat mempertanggung jawabkan suatu tindakan
yang dilakukan dan dapat menerima konsekuensi dari tindakan tersebut.
Akuntabilitas mengandung dua komponen utama, yaitu tanggung jawab dan
tanggung gugat. Ini berarti bahwa tindakan yang dilakukan perawat dilihat dari
praktek keperawatan, kode etik dan undang-undang dibenarkan atau absah.
Loyalitas
adalah Merupakan suatu konsep dengan berbagai segi, meliputi simpati, peduli,
dan hubungan timbal-balik terhadap pihak yang secara profesional berhubungan
dengan perawat. Ini berarti ada pertimbangan tentang nilai dan tujuan orang lain
secara nilai dan tujuan sendiri. Hubungan profesional dipertahankan dengan cara
menyusun tujuan bersama, menepati janji, menentukan masalah dan prioritas,
serta mengupayakan pencapaian kepuasan bersama.
Untuk mencapai kualitas asuhan keperawatan yang tinggi dan hubungan dengan
pihak yang harmonis, maka aspek loyalitas harus dipertahankan oleh setiap
perawat baik loyalitas kepada pasien, teman sejawat, rumah sakit maupun
profesi perlu diperhatikan sebagai berikut :
Masalah pasien tidak boleh didiskusikan dengan pasien lain dan perawat harus
bijaksana bila informasi dari pasien harus didiskusikan secara profesional
Perawat harus menghindari pembicaraan yang tidak bermanfaat, dan berbagai
persoalan yang berkaitan dengan pasien, rumah sakit atau pekerja rumah sakit
harus didiskusikan dengan umum.
Perawat harus menghargai dan memberi bantuan kepada teman sejawat.
Kegagalan dalam melakukan hal ini dapat menurunkan penghargaan dan

kepercayaan masyarakat kepada tenaga kesehatan.


Pandangan masyarakat terhadap profesi keperawatan ditentukan oleh
kelakuan anggota profesi. Perawat harus menunjukkan loyalitasnya kepada
profesi dengan berperilaku secara tepat pada saat bertugas.
Permasalahan etika keperawatan
Bandman dan bandman (1990) secara umum menjelaskan bahwa permasalahan
etika keperawatan pada dasarnya terdiri dari lima jenis, yaitu :
Kuantitas Melawan Kuantitas Hidup
Contoh Masalahnya : seorang ibu minta perawat untuk melepas semua selang
yang dipasang pada anaknya yang berusia 14 tahun, yang telah koma selama 8
hari. Dalam keadaan seperti ini, perawat menghadapi permasalahan tentang
posisi apakah yang dimilikinya dalam menentukan keputusan secara moral.
Sebenarnya perawat berada pada posisi permasalahan kuantitas melawan
kuantitas hidup, karena keluaga pasien menanyakan apakah selang-selang yang
dipasang hampir pada semua bagian tubuh dapat mempertahankan pasien
untuk tetap hidup.
Kebebasan Melawan Penanganan dan Pencegahan Bahaya.
Contoh masalahnya : seorang pasien berusia lanjut yang menolak untuk
mengenakan sabuk pengaman sewaktu berjalan. Ia ingin berjalan dengan bebas.
Pada situasi ini, perawat pada permasalahan upaya menjaga keselamatan pasien
yang bertentangan dengan kebebasan pasien.
Berkata secara jujur melawan berkata bohong
Contoh masalahnya : seorang perawat yang mendapati teman kerjanya
menggunakan narkotika. Dalam posisi ini, perawat tersebut berada pada
masalah apakah ia akan mengatakan hal ini secara terbuka atau diam, karena
diancam akan dibuka rahasia yang dimilikinya bila melaporkan hal tersebut pada
orang lain.
Keinginan terhadap pengetahuan yang bertentangan dengan falsafah agama,
politik, ekonomi dan ideologi
Contoh masalahnya : seorang pasien yang memilih penghapusan dosa
daripada berobat kedokter.
Terapi ilmiah konvensional melawan terapi tidak ilmiah dan coba-coba
Contoh masalahnya : di Irian Jaya, sebagian masyarakat melakukan tindakan
untuk mengatasi nyeri dengan daun-daun yang sifatnya gatal. Mereka percaya
bahwa pada daun tersebut terdapat miang yang dapat melekat dan
menghilangkan rasa nyeri bila dipukul-pukulkan dibagian tubuh yang sakit.
Diposkan oleh Nailul Himmah di 20.29
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan
ke Pinterest

Reaks
i:
1 komentar:
1.

sulung748 September 2013 09.54

Contoh contoh yang diberikan sangat menarik. Sesungguhnya masih banyak contohcontoh yang lebih ekstrim yang mana seorang perawat harus mengambil keputusan.
Tujuan utama pendidikan etika keperawatan tetap menarik untuk diiukuti apalagi
disertai dengan contoh studi kasus
Balas
Muat yang lain...
Link ke posting ini

Buat sebuah Link


Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Lencana Facebook
Nailul Himmah

Buat Lencana Anda

Mengenai Saya

Nailul Himmah
Rembang - kudus, Rembang/JawaTengah, Indonesia
twitter : @NailulH NIM: 2011011236 E-mail: nailulhimmah@ymail.com
nailul.himmah@gmail.com
Lihat profil lengkapku
Ada kesalahan di dalam gadget ini

Arsip Blog

2011 (54)

2012 (109)
o

Februari (20)

Maret (6)

Anatomi Fisiologi

ANASTESI PADA NEONATUS

ETIKA KEPERAWATAN

PENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI

SISTEM SARAF OTONOM

SISTEM SARAF

April (14)

Juni (26)

Agustus (32)

Oktober (5)

November (2)

Desember (4)

2013 (45)

2014 (5)

2ne1

My Widget

here
Daftar Blog Saya

Hak cipta dililndungi Oleh: Allah SWT. Gambar template oleh Graffizone.
Diberdayakan oleh Blogger.

Beranda

About

about me

motivasi

DANNY *123#
muda berkarya, tua bersahaja, matii masuuk surga..
Stay updated via RSS

Danny Part II

Buat Lencana Anda

Music for download

etika keperawatan
Posted: Maret 29, 2011 in Uncategorized

1 Vote

Pertanyaan:
1. Jelaskan pengertian Etika menurut 5 ahli!
2. Jelaskan Pengertian etika dalam praktek professional!
3. Jelaskan pengertian Etika Keperawatan!
4. Jelaskan fungsi dari Etika Keoerawatan!
5. Jelaskan tujuan dari Etika Keperawatan!
AnsWeR:
1. Pengertian ETIKA menurut 5 ahli antara lain;
a. menurut Araskar dan David (1978) berarti kebiasaaan . model prilaku atau standar
yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan.
b. Dra. Hj. Mimin Emi Suhaem.( 2002), penggunaan istilah etika sekarang ini banyak
diartikan sebagai motif atau dorongan yang mempengaruhi prilaku.
c. Drs. O.P. SIMORANGKIR : Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik.
2. Pengertian ETIKA dalam praktek professional. Pengertian Etika( Et i mo lo g i) , berasal
dari bahasa Yunani adalah Ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan( c u s t
o m) . Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari
bahasa Latin, yaitu Mos dan dalam bentuk jamaknya Mores, yang berarti juga adat
kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan),

dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.Etika dan moral lebih kurang sama
pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau
moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk
pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
1. Etika Profesi Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sangatlah
perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau
objek). Dengan kata lain orientasi utama profesi adalah untuk kepentingan masyarakat
dengan menggunakan keahlian yang dimiliki. Akan tetapi tanpa disertai suatu kesadaran diri
yang tinggi, profesi dapat dengan mudahnya disalahgunakan oleh seseorang seperti pada
penyalahgunaan profesi seseorang dibidang keperawatan banyak dilakukanya mal praktek
kepada klien. Sehingga perlu pemahaman atas etika profesi dengan memahami kode etik.
2. Kode Etik Profesi Kode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana
seseorang sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Ada
tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi
a. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana
profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
b. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada
masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan keja (kalanggan social).
c. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para
pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri
pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
3. Pengertian Etika Keperawatan.
ETIKA KEPERAWATAN Suatu ungkapan tentang bagaimana perawat wajib bertingkah laku.
Etika keperawatan merujuk pada standar etik yang menentukan dan menuntun perawat dlm
praktek sehari-hari (Fry, 1994); Jujur terhadap pasien Menghargai pasien Beradvokasi
atas nama pasien Adapun pengertian lain dari Etika Keperawatan yaitu;
1. Mengidentifikasi, mengorganisasikan, memeriksa &membenarkan tindakan-tindakan
kemanusiaan dgmenerapkan prinsip-prinsip tertentu
2. Menegaskan ttg kewajiban-kewajiban yg secarasukarela diemban oleh perawat
mencari informasi mengenai dampak dari keputusan-keputusan perawat.
4. Fungsi dari Etika Keoerawatan.
1. Memberikan dasar dalam mengatur hubungan antara perawat, klien ,tenaga
kesehatan lain, masyarakat dan profesi keperawatan. Memberikan dasar dalam
menilai tindakan keperawatan.

2. Menjadi dasar dalam membuat kurikulum pendidikan keperawatan.


3. Membantu masyarakat untuk mengetahui pedoman dalam melaksanakan praktek
keperawatan.
4. Sebagai aspek moral philosophy yang member petunjuk tentang baik dan buruk suatu
tindakan keperawatan.
5. Tujuan dari Etika Keperawatan. Adapun beberapa tujuan dari Etika keperawatan,yaitu;
1. Menciptakan dan mempertahankan keprcayaan klien kepada perawat,sesame perawat dan
masyarakat kepada perawat.
2. Mampu menjaga mutu profesi perawat.
3. Melaksanakan profesi perawat dengan sebaikbaiknya.
4. Mempunyai wawasan kemanusiaan
5. Mengenal mengidentifikasi unsur moral dalam praktik keperawatan
6. Membentuk strategi & menganalisa masalah moral yg terjadi dalam praktik keperawatan
7. Menghubungkan prinsip moral/ pelajaran yg baik & dpt dipertanggungjawabkan pada diri
sendiri, kelg, masyarakat, & kepada Tuhan sesuai dengan kepercayaan.
TUJUAN ETIKA KEPERAWATAN (National League for Nursing/ NLN)
1. Meningkatkan pengertian tentang hubungan antar profesi kesh lain & mengerti ttg
peran & fungsi anggota tim kesh tsb.
2. Mengembangkan potensi pengambilan keputusan tentang baik dan buruk yg akan
dipertanggungjawabkan kepada Tuhan
3. Mengembangkan sifat pribadi & sikap profesional
4. Mengembangkan pengetahuan & keterampilan yg penting untuk dasar praktik
keperawatan profesional
5. Memberi kesempatan menerapkan ilmu & prinsip etik keperawatan dalam praktik &
dalam situasi nyata.
About these ads

Tinggalkan Balasan

aNGka UNiix
Hormon-hormon reproduksi
Blog pada WordPress.com. | The Greyzed Theme.
Ikuti

Follow DANNY *123#


Get every new post delivered to your Inbox.
Powered by WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai