Anda di halaman 1dari 34

Teori Keperawatan

Bachtiar Safrudin
Latar Belakang
• Perawat dalam menjalankan peran dan fungsinya
berdasarkan kiat dan ilmu keperawatan.
• Ilmu sebagai pedoman askep.
• Didasari dari nilai (manusia sebagia sasaran
pelayanan)
• Keperawatan bukan sekumpulan keterampilam dan
individu yg dilatih melainkan profesi
• Mampu bertanggung jawab, teliti melakukan askep
• Profesi perawat dituntun untuk terus maju dan
berkembang
Konsep:
Yang terkait dengan manusia dan
kemanusiaan

Konteks:
Kehidupan manusia dan fenomena tentang
kehidupan manusia

Falsafah keperawatan:
Keyakinan yang mendasari layanan
keperawatan yang
diberikan kepada mereka yang
membutuhkan.
Falsafah keperawatan
• Keyakinan yang berasal dari nilai, etik,
dan moral yang terdapat dalam
pemahaman seorang perawat serta
yang mendasari sifat, perilaku, dan
tindakan keperawatan dalam
memberikan layanan keperawatannya
kepada mereka yang membutuhkan.
Lanjut …

 Falsafah keperawatan adalah keyakinan


perawat terhadap nilai-nilai keperawatan
yang menjadi pedoman dalam memberikan
asuhan keperawatan, baik kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Keyakinan terhadap nilai yang terdapat
dalamkeperawatan inilah yang harus
menjadi pegangan bagi para
perawat(Asmadi, 2004).
Falsafah Keperawatan

Fokus: manusia / individu.

Nilai yang diyakini tentang individu:

- Utuh (body mind and soul).


- Individual / unik
- Mahluk sosial
- Dignity/bermartabat
- Self-determinasi
- Hak2 dasar tenang pasien
- Survivor
- Adjustment / adaptasi
• Penerapan falsafah dapat dilaksanakan
apabila ada integrasi yang baik antara
falsafah pendidikan, pelayanan keperawatan
dan falsafah pada institusi pelayanan
kesehatan yang berperan dalam pemberian
asuhan keperawatan (Alligood, 2010).
• Penerapan falsafah keperawatan dapat
tercermin melalui pemahaman tentang nilai
dan konsep keperawatan
• Nilai : hal yg dianggap benar .
• Konsep keperawatan : penerapan tahapan
asuhan keperawatan (Potter & Perry, 2009).
• Sehingga dalam pemberian asuhan
keperawatan berdasarkan tahapan proses
keperawatan dengan memperhatikan
hakikat manusia sebagai manusia.
TEORI

Suatu generalisasi abstrak yang menyajikan


penjelasan sistematik tentang hubungan antar
fenomena.

Mengandung prinsip untuk menerangkan,


memprediksi, dan mengendalikan fenomena.

Sistem teori menyajikan upaya manusia yang


paling tinggi dan canggih untuk memahami
kompleksitas dunia.
TEORI

Serangkaian pernyataan yang berhubungan


Tentang suatu fenomena yang digunakan untuk
menjelaskan, menerangkan, memprediksikan, dan
mengendalikan.

Mengekspresikan suatu ide baru yang menyeluruh


tentang fenomena untuk menjawab pertanyaan
yang belum terjawab dan memberikan gambaran
fenomena.

Mencoba memberikan suatu parsimonious,


contoh pasti atau model tentang dunia nyata
Sesuai yang dialami.
TEORI KEPERAWATAN

Serangkaian pernyataan yang terdiri dari


postulate atau proposisi yang saling berhubungan
untuk merefleksikan fenomena keperawatan.

Berasal dari filosofi yang diyakini profesi


keperawatan dan berkisar tentang paradigma
keperawatan serta berfokus pada hubungan antar
manusia terutama antara perawat dan klien.
Fungsi teori keperawatan

Memberikan pengetahuan untuk meningkatkan


praktik keperawatan dengan menjelaskan,
menerangkan, memprediksi, dan mengontrol
fenomena spesifik yang berhubungan dengan
keperawatan.

Memberikan otonomi professional dengan cara


membimbing fungsi profesi dalam pendidikan,
praktik, dan riset keperawatan.
Tujuan menganalisis teori
1. Mengidentifikasi kekuatan
2. Mengidentifikasi kelemahan

Melalui analisis:
- Menetapkan kebutuhan utk perkembangan lanjutan
- Menyempurnakan teori.

- Memberikan cara sistematis dan obyektif utk mengkaji


teori yang mengarah pada pemahaman mendalam
dan pembentukan baru yang belum tampak
sebelumnya.
- Mengembangkan body of knowledge keilmuan.
Prosedur analisis teori

Langkah:

1. Menetapkan sumber teori.


2. Mengkaji makna teori.
3. Menganalisis kecukupan logika dari teori.
4. Menetapkan manfaat teori.
5. Menetapkan derajat kemampuan
menggeneralisasi dan parsimony teori.
6. Menetapkan kemampuan untuk diujikan dari teori.
Kerangka analisis pemikiran teoritis
dalam keperawatan

Level 1: Filosofi pengetahuan


Level 2: Metaparadigma

Level 3: Filosofi keperawatan


Level 4: Paradigma
Level 5:
Teori Kep

Apli
kasi
Paradigma
• Potter & Perry (2009) menyatakan paradigma
merupakan bagian dari ilmu, filosofi dan teori yang
dapat diterima dan diterapkan oleh suatu disiplin.
• Paradigma merupakan suatu cara
mempersepsikan atau memandang sesuatu
• Paradigma memberikan dasar dalam melihat,
memandang, memberi makna, menyikapi dan
memilih tindakan terhadap berbagai fenomena
yang ada dalam pemberian asuhan keperawatan
keperawatan.
• Masternan (1970) dalam menyatakan
paradigma adalah pandangan fundamental
tentang persoalan dalam suatu cabang ilmu
pengetahuan.
• Paradigma keperawatan merupakan cara
pandang yang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memberi makna, menyikapi dan
memilih tindakan terhadap fenomena yang ada
dalam keperawatan.
• Pemahaman dan penerapan asuhan
keperawatan berdasarkan paradigma akan
meningkat kualitas pelayanan keperawatan.
Paradigma keperawatan

Sehat dan
Person / Lingkungan
kesehatan
Klien

Perawat dan
Keperawatan
Person / klien

Pihak yang menerima pelayanan keperawatan

Terdiri : individu, keluarga, kelompok, komunitas

Sifat: - unik dan individualistik


- responsif
- adaptif
- memiliki wilayah otoritas
Person / klien
- Terdiri dari aspek bio psiko sosial spiritual dan kultural
- Memiliki kekuatan natural yang vital untuk menjalani
proses restorasi
- Organisme yang memiliki cara tersendiri utk mengurangi
tekanan karena adanya kebutuhan
- Pihak yang mampu menciptakan situasi keperawatan
dengan mengekspresikan kebutuhan
- Mahluk holistik yang memiliki potensi unik utk mengelola
diri.
- Memiliki motivasi dan energi untuk penyembuhan
- Memiliki kemampuan integrasi dengan lingkungan
Person / klien

Body

Spirit
Mind
Sehat dan kesehatan

Derajat kesehatan atau kesejahteraan yang dialami klien

Kemajuan personalitas dan proses manusiawi pada arah


yang kreatif, konstruktif, dan produktif

Merupakan suatu kontinuum sehat – sakit

Sakit: merupakan keterbatasan sementara karena


penyakit / masalah kesehatan dapat direstorasi atau
proses berhenti
Sehat dan kesehatan

Fisik Spiritual

Sosial
Kesejahteraan
Intelektual

Emosional
Kultural
Lingkungan

Eksternal / sosial

Internal
Internal
(Diri)
Lingkungan

Merupakan konsep sentral dan bagian dari fokus asuhan

Realita yang harus dihadapi oleh keperawatan

Baik internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi


klien

Terdiri dari elemen utama yang mempengaruhi kesehatan seperti ventilasi,


rasa hangat, bau, kebisingan, dan cahaya

Meliputi orang2 dalam lingkungan fisik seperti keluarga,


teman, dan orang lain termasuk faktor budaya
Proses Perkembangan Teori
keperawatan
Berdasarkan cara kerja teoritis:

 Jenis I : Filosofi keperawatan .


 Jenis II : Model Konseptual Keperawatan.
 Jenis III : Teori Keperawatan.
 Jenis IV : Middle Range theory.
 Philosofi Keperawatan
 Nilai – nilai yang dianut.
 Nilai – nilai yang dianut yang berasal dari fenomena -
femomena keperawatan yang terjadi/dimulai dari suatu analisa,
pemikiran dan pendapat yang masuk akal atau dari suatu
presentasi - presentasi yang telah dilakukan.
 Dalam( Alligood, 2002b:eleis,2004)Ilmu tentang manusia dan
metode tentang manusia merupakan pencerminan dan
perluasan suatu ilmu keperawatan sebagai suatu area yang
ditelusuri atau sebagai fokus perawatan, sehingga;
 Ilmu tentang manusia ini di jadikan dunia keperawatan sebagai
fokus utama keperawatan.
 Philosophi Keperawatan
 Fungsi dari philosophy adalah menginformasikan
anggota disiplin ilmu dan kalayak ramai tentang
nilai-nilai dan kepercayaan dari suatu disiplin ilmu
tertentu.
 Model Konseptual
 Fawcett (2000), menjelaskan bahwa model
konseptual menyediakan suatu kerangka acuan yang
terpisah untuk perkembangan keperawatan , yang
menceritakan tentang bagaimana cara mengamati
dan mengiterpretasikan gejala yang dapat menarik
perhatian pada suatu disiplin ilmu tersebut
khususnya pada kemanusian.
 Model Konseptual
 Model keperawatan dari beberapa grands theory yang
komprehensif dan sudah mencangkup perspektif dari
bagian-bagian dari konsep metaparadigma yaitu :
klien/manusia, lingkungan, kesehatan/sehat, dan
keperawatan (Fawcett 2000; Tomey & Alligood, 2002).
 Model konseptual berkembang karena dimulai oleh
suatu pemikiran tentang hubungan manusia dan
lingkungannya.
 Model Konseptual
 Sistem adaptasi manusia merupakan suatu contoh model
konsep (Roy & Andrews, 1999). Hal itu dapat mengacu
pada beberapa tipe sistem manusia, termasuk individu,
keluarga, masyarakat dan keseluruhan masyarakat.
 Grand Teori
 Teori keperawatan diperoleh dari berbagai disiplin
ilmu yang ada hubungannya dengan keperawatan
yang bersumber pada teori awal dari philosopi
keperawatan, dari induk teori keperwatan, atau dari
konseptual model keperawatan. (Alligood, 2002c;
Fawcett, 2000).
 Middle Range Teori
 Teori berubah didalam tingkatan keabstrakannya. Semakin
abstrak dan luasnya suatu theori dikenal sebagai Grand
Teori. Semakin dapat diaplikasikan dan teori lebih dangkal
dikenal sebagai Middle-Range Teori.
 Masing-masing middle-range teori secara relatif
mewujudkan perwujudan spesifik dan menguraikan apa yang
dapat di wujukan , menjelaskan mengapa itu terjadi, atau
meramalkan bagaimana hal tersebut terjadi.
Cara menganalisis teori
keperawatan
Clarity / kejelasan: seberapa jelas teori ini mampu menerangkan
tentang konstruk, konsep
Simplicity / kesederhanaan: seberapa sederhana teori ini disajikan
sehingga dapat dipahami dan dijadikan pedoman.
Generality / Generalitas: Seberapa luas teori ini mampu
menjelaskan konsep dan tujuannya.
Empirical Precision / ketepatan empirik: seberapa jauh ketepatan
dari teori ini jika diujikan dilihat dari konsep yang terkandung
dan kenyataan penerapannya yang dapat diobservasi.
Derivable consequencies / konsekwensi untuk diturunkan
(diderivasi): Seberapa penting teori ini untuk dikaitkan dengan
penelitian, pelayanan, dan pengembangan teori selanjutnya.
Derivasi pengetahuan dalam askep

Ilmu keperawatan Ilmu-ilmu dasar, Ilmu aplikasi


(sintesis, reorg, ekstensi) (kedokteran, dll)

A
Pola intervensi s Stress individu, Pola respon thd
yang menghasilkan u
Askep Keluarga, stress yang
respon yg dihrpkan h masyarakat diharapkan
a
n
Ners Klien
K
Pengetahuan
e yang diterapkan
“SENI
p KEPERAWATAN”
r
Penutup
Keperawatan adalah bentuk pelayanan professional kepada
mereka yang membutuhkan diberikan oleh Ners yang telah
dipersiapkan secara memadai melalui pendidikan dasar dan
pengalaman keperawatan berjenjang sesuai peran dan
tanggung jawab yang diemban oleh tenaga tsb.

Sebagai profesi, keperawatan memiliki falsafah, paradigma serta


teori dan model konseptual yang digunakan sebagai pedoman
dalam kegiatan ilmiah keperawatan dan upaya pengembangan
disiplin keperawatan.

Konsep keperawatan mengandung serangkaian konstruk dan


konsep yang saling berhubungan dan mempengaruhi;
bersifat terbuka untuk perubahan dan perkembangan disiplin
keperawatan serta berlandaskan filosofi keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai