A. Filsafat ilmu
disebut benar dan apa yang disebut salah (logika); 2) Mana yang dianggap baik
dan mana yang dianggap buruk (etika); dan 3) Apa yang termasuk indah dan apa
yang termasuk jelek (estetika). Ketiga cabang utama filsafat itu bertambah
hakekat fikiran dan kaitannya dengan zat yang semuanya terangkum dalam
yang ideal.
1. Ontologi ilmu meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan
kenyataan yang inheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari
persepsi filsafat ilmu tentang apa dan bagaimana (yang) “Ada” itu (beingSein,
manifestasi kebenaran yang kita cari. Secara garis besar ontologi bermakna
1
apa yang dibahas oleh suatu cabang ilmu. Obyek penelahaan ilmu mencakup
pernyataan asumsif inilah yang memberi arah dan landasan bagi kegiatan
kawasan sosial, kawasan simbolik atau pun fisik-material. Lebih dari itu
nilai-nilai juga ditunjukkan oleh aksiologi ini sebagai suatu conditio sine qua
2
penelitian maupun di dalam menerapkan ilmu. Atau dengan kata lain
sampai pada dimensi kebudayaan untuk menangkap tidak saja kegunaan atau
kemanfaatan ilmu, tetapi juga arti maknanya bagi kehidupan.Saat ini masyarakat
pengetahuan serta lingkup garapan praktek keperawatan, basis konsep dari teori
diperlukan keberadaannya.
3
logis terhadap fenomena yang dihadapinya, bertindak secara rasional-etis, serta
bersikap tanggap atau peka terhadap kebutuhan klien sebagai pengguna jasanya.
Sehingga perlu dikaitkan atau dipahami dengan filsafat untuk mencari kebenaran
B. Paradigma keperawatan
bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah satu faktor yang memenuhi
dengan klien, yaitu selama 24 jam perhari dan 7 hari perminggu, maka perawat
pada klien. Perawat harus selalu memperhatikan keadaan secara individual dari
keperawatan dalam hal ini adalah disiplin terkait konsep sentral keperawatan
keperawatan itu sendiri, yang dijelaskan dalam gambar 1.1 berikut ini
4
Gambar 1.1
Paradigma keperawatan
aspek pendidikan dan pelayanan kperawatan, praktik dan organisasi profesi; dan
dan membantu kita untuk memahami setiap fenomena yang terjadi disekitar kita.
1. Konsep manusia
Manusia adalah makhluk bio – psiko – sosial dan spiritual yang utuh, dalam
arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik
5
a. Manusia sebagai makhluk hidup
Sistem adalah suatu kesatuan yang bekerja sama serta tidak dapat ipisah-
kemandirian pasien.
6
2) Keluarga sebagai klien
secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain, baik secara
keluarga.
7
- mempunyai struktur kepribadian
Spiritual
Kultural
2. Konsep keperawatan
integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan
berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan atau
8
Sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri
Salah satu ukuran yang dipakai untuk mengukur tingkat atau status kesehatan
adalah rentang sehat sakit.Rentang sehat sakit merupakan skala hipotesa yang
berada pada skala yang bersifat dinamis, individualis, dan tergantung pada
sehat selalu berubah secara konstan, dimana rentang sehat sakit berada
diantara dua kutub yaitu sehat optimal dan kematian.Apabila status kesehatan
kita bergerak kearah kematian kita berada dalam area sakit (illnessarea),
tetapi apabila status kesehatan kita bergerak ke arah sehat maka kita berada
Oleh karena pengetahuan sehat dan sakit tidak terlalu spesifik maka para ahli
9
secara konstan.Penyakit meningkat menyebabkan tidak sehat dan perasaan
4. Konsep lingkungan
dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap,
10
jauh dari kebisingan dan bau limbah.Posisi pasien ditempat tidur
dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para
11
demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi
kita kotor dan tidak bersih maka akan berpotensi sekali untuk terciptanya
banyak penyakit-penyakit.
12
a. Paradigma yang memandang manusia dalam interaksinya dengan
kesejahteraan profesi
keperawatan baru.
13
Model konseptual dan teori keperawatan digunakan untuk : 1) memberi
empiris keperawatan;
pengetahuan;
pendidikan;
14
11. Memberikan pengetahuan untuk meningkatkan administrasi, praktik,
keperawatan;
application
berikut :
15
2. Grand teori keperawatan : kompleks, cukup abstrak, tidak spesifik, tidak
lanjut.
4. Teori praktis : terarah pada area praktek tertentu, fokus pada fenomena tertetu
16
15. Madeleine M. Leininger (1978, 1980, 1981)
keperawatan (WHO,1996).
aktivitas, konsep dan keterampilan yang berhubungan dengan ilmu sosial, fisik
dasar, etika dan isu-isu yang beredar serta bidang lainnya. Hakekat keperawatan
17
sebagai sebuah pendekatan holistik merupakan rangkaian kegiatan pada praktek
berikut :
sedemikian rupa sehingga klien dapat meningkatkan tanggung jawab bagi dirinya
secepat mungkin, berbasis ilmu-ilmu dasar (ilmu alam, ilmu sosial, ilmu
kerjasama berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam
dan kokoh dari berbagai ilmu dasar dan ilmu keperawatan sebagai landasan untuk
18
membuat rencana asuhan keperawatan.Kegiatan keperawatan dalam praktik
keperawatan, meliputi :
5. Memberi nasihat dan merencanakan bersama klien tentang tujuan yang akan
19
UNIT 2
PENGEMBANGAN EMPIRIS TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL
KEPERAWATAN
A. Sejarahkeperawatan
dengan baik harus mempunyai ilmu dan keterampilan. Selandia Baru adalah
Dougherty adalah perawat pertama yang terdaftar. North Carolina adalah negara
Pengembanganteorisecaraalamiahterjadipadaera
penelitiansetelahperkembanganpendidikankeperawatan. Pada
20
suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan
selanjutnya.
proposisi danberdasarkanasumsi-asumsi.
Tiga hal yang perlu diperhatikan jika kita ingin mengenal lebih lanjut
1. Teori merupakan suatu proporsi yang terdiri dari konstrak yang sudah
jelas
saling berhubungan
21
3. Dapat digeneralisasi
5. Meningkatnyapohonkeilmuan/body of knowledge
setiapilmumelaluihasilrisetyang diimplementasikanuntukmemvalidasinya.
6. Digunakanolehparapraktikandalammemberipetunjukdanmeningkatkanpelaksa
naanpraktiknya.
cenderunguntukmendiskripsikandanmenjelaskansuatufenomena(proses, kejadian)
profesional.Suatuteorimembuatkemungkinanuntukdiorganisirnyahubunganantark
Model mewakiliinteraksiantarakonsep-konsep
didalamteorikeperawatandapatditerapkandenganbaikdi praktikkeperawatan.
Model
memberikangambarankerangkapikirdibelakangteoridandapatmendemonstrasikan
22
bagaimanateoriditerapkandalampraktik, misalnyametodekhususdalampengkajian.
disusununtukmenghasilkansuatuhasilsesuaidengantujuanyang
ditetapkan.Selamaproses dilakukansecarasistematisdantahapanyang
kontinyuuntukmencapaitujuandanmenggunakanpengkajiandanumpanbalikuntuk
melakukantindakansesuaitujuan.Suatuteorikhususataukerangkakonsepdibuatuntu
kmemberikanarahbagaimanatindakandilakukan.
Pemberianasuhankeperawatandenganproses
perawatandilakukandenganmengikutiarahandarikerangkakonsepdanteoritertentuy
kesehatandankeperawatan.
Teorikeperawatandiperlukanuntukmenjelaskan,
mendeskripsikandanmemprediksifenomena-fenomena dalamkeperawatan(Chinn
membantumenggeneralisasikanpengetahuandanindikasikearahmanakeperawatana
kandikembangkannantinya (Brown,
1964).Teorisangatpentingkarenaakanmembantukitauntukmemutuskanapayang
harussecaradasardilakukandalampraktikdenganmendiskripsikankeperawatansecar
aexplisit.Denganteoriakandapatmelihatbahwaprofesikeperawatandapatmempertah
ankanbatas-batas profesionalismenya.
23
Tujuan teori terhadap praktik keperawatan, meliputi :
1. Membantuperawatuntukmendeskripsikan,
menjelaskandanmemprediksipengalamansehari-hari.
2. Memberipetunjukuntukmelakukanpengkajian,
intervensidanevaluasiasuhankeperawatan
4. Membantumenetapkankriteriauntukmengukurkualitasasuhankeperawatanyan
g diberikan
5. Membantumengembangkanterminologiumumkeperawatanuntukdigunakandal
amberkomunikasidengantimkesehatanlainnya.
6. Meningkatkanotonomi(independensidanpengelolaanprofesisendiri)
darikeperawatansebagaipenguraiandarifungsiindependenkeperawatan.
kurikulum.
1. Memberikerangkakerjauntukgeneralisasipengetahuandanide baru.
2. Membantumenemukangaps pengetahuanpadasatubidangstuditertentu
3. Memberikanpendekatansistematisuntukmengidentifikasiuntukstudi, variabel
yangdipilih, hasilrisetdanvalidasiintervensikeperawatan
4. Pendekatanuntukmengembangkanteorikeperawatan.
24
5. Pendekataninduktifdaripraktikkeperawatan sehingga
menemukanteori/konsepbaruuntukmenjelaskanfenomena.
6. Pendekatandeduktifuntukmenyelaraskanteoridanpraktik.
Teorikeperawatanseringberdasarkanpadapengaruhsecaraluasdaripenerapa
antara lain :
Menjelaskanbagaimanamemotongsebuahide
besarkedalambagiankecilkemudianmempelajarinyabersamadanbekerjabersam
adalamsatusistem.Konsep-konsep
inimungkinditerapkandalamberbagaisistemmisalnyasistembiokimia,
anatomidankesehatandalamkeperawatan.
2. Adaptation Theory
terjadisecarakontinyuyang
berpengaruhterhadapperubahandaninteraksisertarespon.Adaptasimanusiaterja
fisik(reaksibiokimia).
3. DevelopmentalTheory
25
Merupakan garisbesardariproses
tumbuhkembangmanusiasecarateraturdanprediktifmulaikonsepsisampaimenin
ggal.
Progresdanperilakuindividusetiaptahapadalahunik.Tumbuhkembangindividud
pengalamanhidupdanstatuskesehatan.
Empatkonsepumumdalamteorikeperawatanyang
mempengaruhidanmenentukanpraktikkeperawatanadalah : a) manusia(pasien);
masing
konsepinibiasanyadidefinisikandandidiskripsikanolehpengembangteorikeperawat
fokusdarikeperawatanadalahmanusia.
konsep abstrak
kuncidanprinsip-prinsip dariilmudapatdiidentifikasi.
3. Middlerange
theory:lebihtepatdanhanyaanalisapadasituasikhususdenganvariabel yang
terbatas.
26
4. Practicetheory:menggalisatusituasitertentuyang ditemukandi keperawatan.
Mengidentifikasitujuansecaraeksplisitdandetail
bagaimanatujuantersebutdapatdicapai.
1. Needs theories
Teoriiniberdasarkanpadamembantuindividuuntukmemenuhikebutuhanfisikda
telahdikritikkarenaterlalubanyaktergantungpadamodel
medikaldanmeletakkanpasienpadaposisiyang sangattergantung.
2. Interactiontheories
Teoriinimembahastentanginteraksiantaraperawatdanpasien.
Teoriinitelahdikritikkarenaterlalumengacuhkanmodel
medikaldalamkesehatandantidakmemperhatikankebutuhanfisik.
3. Outcome theories
Teoriinimenunjukkanperawatsebagaikekuatanperubahanyang
membuatseseorangdapatberadaptasidanmelakukankopingkondisikesehatanny
telahdikritikkarenaterlaluabstrakdansulituntukdiimplementasikandalamprakti
4. Humanistic theories:
berfokuspadakemampuanaktualisasidiriseseorang. Humanists
27
mempercayaibahwasesorangdalamdirinyamempunyaipotensialsehatdanperke
psychotherapy yang
berfokuspadakeunikanindividual.KontribusiutamadariRoger
dalampraktikkeperawatanadalahpemahamanbahwamasing-masing
klienadalahindividuyang unik
berikut :
4. Abdellah (1960) : This theory focus on delivering nursing care for the whole
5. Orlando (1962) :To Ida Orlando (1960), the client is an individual; with a
well-being.
the client adapts to illness and how actual or potential stress can affect the
ability to adapt. The goal of nursing to reduce stress so that; the client can
28
7. Rogers (1970) :to maintain and promote health, prevent illness, and care for
nursing"
adaptation to environment.
10. Neuman (1972) :Stress reduction is goal of system model of nursing practice.
12. Watson (1979) : Watson’s philosophy of caring 1979 attempts to define the
psikologidansosial.
mempertahankankesejahteraandenganmenggunakankekuatanseseorang
denganmengontrollingkungan
29
d. Keperawatan : berperan menyediakanudarabersih, kehangatan,
penyembuhanseseorang.
Berdasarkanpadakeperwatanpsikodinamik dengan
menggunakanpemahamanperilakuseseoranguntukmengidentifikasikesulitan-
prinsiphubunganantarmanusia/human relations
adalahsentraldarikeperawatan.
Watson’s Conceptsmencakup:
dipahamidandibantu
b. Lingkungan : masyarakat
berfungsidenganbaik
d. Keperawatan : memperhatikanpromosikesehatan,
pencegahanpenyakitdanpenyembuhan.
30
1. Grand theory of nursing (Newman)
a. Sehat : Sehatdansakitadalahsintesadarikesehatan :
suatufusidimanasuatusaatdalamstatus sakitatausebaliknyatanpapenyakit.
b. Keperawatan:adalah“caringpadapengalamankesehatanmanusia“.
Keperawatandilihatsebagaipartner antaraperawatdanklien,
dimanatumbuhdalamkeadaankesadaran yang
tinggidarikeduabelahpihakuntukmenjagakesehatannya.
Manusiaadalah“centers of consciousness”
open systems”
Menekankanmodel sistemmelaluiregulator
31
e. Manusiaadalahsistemadaptasi yang terbukadenganinput (stimuli),
output dapatberuparesponadaptifataurespontidakefektif
Orem mendefinisikanself-
caresebagai”aktifitaspraktekdimanaseseorangberinisiatifdanmenunjukanperil
dilakukansecaraindependenolehseseoranguntukmempertahankankesejahte
raandirinya.
adalahkemampuanindividuuntukmelakukanaktifitasperawatandirinya
sendiri.
c. Self-care deficit
terjadiketikaseseorangtidakbisamelakukanperawatandirinya.
Perawatketikamenemukankebutuhanuntukself care
memberisupport, ataumembuatlingkunganyang
mendorongkemampuanpasienuntukselfcare.
32
e. Partially compensatoryadalahkeadaan dimana
pasiendapatmemenuhibeberapakebutuhannyasecaramandiritetapiperludib
antuperawat
care,
tetapimembutuhkanbantuandalammengambilkeputusanataupengetahuan
a. Manusiaadalahsistemterbuka yang
secarakontanberinteraksidenganlingkungansistem, meliputi :
transaction
b. Perawatdanpasienmelakukankomunikasimutual,menentukantujuandanme
ngambiltindakanuntukmencapaitujuan
persepsiuntukberubah.
a. Khusushubunganantaraduaataulebihkonsep.
33
b. Menjelaskan tentang mengapa dan dalam hal apa suatu konsep
2. Middle-rangepredictivetheories
Prediksidarisuatuhubunganantarakonsep-konsep
danefeknyapadasatukonsepataulebihdarisatukonsep.
keperawatannya
spesifikdaripasienterpenuhimisalnyanyeripost
operasidengandiberiobatanalgetik, makaindividutersebutmengalamirasa
nyamankarenarasa nyeriberkurang/relief.
Jikapasienmerasakannyamandansenangmakadisebutpasienmengalami rasa
Akhirnya,transcendencedijelaskansebagaistatus
kenyamanandimanapasienmampumeningkatkandirinyadanmenghadapitantan
gan.
34
KenyamananHolistikdidefinisikansebagaipengalamanyangdiperolehsehingga
Filosopi
keperawatanadalahperilakunyadankepercayaannyatentangkehidupandanbagai
berhubungandenganfilosofikeperawatan, yaitu :
a. Menghargaikehidupan
dalamkehidupanmanusia.
c. Tindakanyang memecahkanmasalahpadapersonal
danmemegangteguhprofesionalitas.
Keperawatandalampraktikmengidentifikasikebutuhanpasienuntukdibantu/
b. Menggaliartidarigejala-gejala tersebutbersamadenganpasien
c. Menetapkanpenyebabdariketidaknyamanandanmenentukankemampuanpa
sienuntukmengatasiketidaknyamananataupasienmembutuhkanbantuandari
perawatataupetugaskesehatanlainnya.
d. Keperawatansecaralangsungbertanggungjawabuntukmengidentifikasikebu
35
3. Jean Orlando
menitikberatkan pada sifat unik individu atau klien dalam ekspresi verbal
4. Watson
manusia dan respon menusia untuk menentukan masalah yang nyata atau
36
menggunakan proses untuk melakukan rencana perawatan. Perawatan
1. Untukmemahamimengapadiperlukanteorikeperawatandi
praktiksecaraumummasihtidakdiperhatikan
2. Teorikeperawatanharusmempunyaikarakteristik : mudahdimengertidanjelas
3. Pentinguntukmenggunakanbahasayang konsistendalampengembanganteori
dilihatdalamteori
5. Mayoritasperawatgagaluntukmemahamidanmengaplikasikanteoridalamprakti
k(Miller 1985).
UNIT 3
37
MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN DAN IMPLEMENTASINYA
DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN
professional dan tindakan untuk membawa manusia pada situasi yang saling
sebagai berikut :
Gambar 3.1
Model Konseptual Self-Care Menurut Orem
38
Sedangkan tindakan yang dilakukan perawat pada ketiga level asuhan
Gambar 3.2
Kegiatan perawat pada ketiga level perawatan menurut Orem
1. Filosofi
39
bayi, lansia dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas
itu ada tiga tingkatan dalam asuhan keperawatan mandiri, yaitu : 1) Perawat
3. Hasil akhir
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
keluarganya.
40
3. Pengarahan
kemandirian klien.
4. Pengendalian
1. Pada teori
3. Pada metodologi
B. Caring
nilai kemanusiaan).
2. Menanamkan kepercayaan-harapan.
41
8. Menetapkan suatu dukungan, perlindungan dan atau memiliki mental, fisik,
Tiga dari faktor carative pertama berpengaruh dalam membuat suatu filosofi
yang mendasari ilmu caring, sedangkan sisa faktor carative didiskusikan dalam
1. Mengenal (knowing)
4. Memampukan (enabling)
1. Compassion
2. Competence
3. Confidence
a. Percaya diri
b. Dapat dipercaya
42
4. Conscience
5. Commitment
a. Bertanggung jawab
b. Dedikasi
Dalam suatu analisa komperatif yang luas terhadap teori caring, terdapat 5
esensial dari manusia umumnya dan melekat dalam diri semua orang.
2. Caring sebagai suatu moral imperative (bentuk moral), dalam hal ini
Keperawatan merupakan caringfor dan caring about orang lain. Caring for
43
memandikan, menggosok punggung. Caring about berkaitan dengan
sikap empati, jujur dan tulus dalam melakukan caring about. Terkait denga
2. Intervensi
Suatu model caring yang berfokus pada perilaku caring yang didasarkan
prosedur dan aktivitas fisik yang berorientasi pada kognitif seperti mengajar.
44
3. Hasil akhir
C. Interpersonal (Peplau)
manusia lainnya supaya menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar manusia).
mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting
bermakna.
hal yang penting untuk memahami klien dan mencapai resolusi masalah.Suatu
45
1. Tujuan asuhan keperawatan : Kepribadian yang berkembang melalui
untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian askep pada klien;
46
untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang
positif dan kepribadian pasien. Respon pasien pada fase identifikasi dapat
berupa :
Gambar 3.3
Hubungan perawat-klien pada fase identifikasi :
merupakan inti;
47
Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan dimana
Gambar 3.4
Fase interaksi dalam hubungan interpersonal perawat-klien
produktif.
48
D. Adaptasi (Roy)
analisa dan tindakan yang berhubungan untuk merawat klien yang sakit atau
kesehatan.
2. Konsep utama
yang ada.
3. Sistem adaptasi :
49
terjadi perubahan; 2) Faktor kondisi dan situasi yang berbeda; dan
d. Posisi individu pada rentang sehat sakit terus berubah, berhubungan erat
beradaptasi.
input secar sistematis melalui jalur saraf, kimia dan endokrin; dan
Gambar 3.5
Model sistem adaptasi manusia menurut Roy
50
4. Keperawatan : Menurut Roy, tindakan keperawatan ditujukan untuk
lain dan sumber system yang memberikan bantuan, kasih sayang dan
perhatian.
5. Pengkajian
a. Pengkajian Tahap I
1) Pemeriksaan Fisik-Fisiologis :
- Apa yang dirasakan saat ini (batuk, susah tidur, pusing, pandangan
BAB, perih saat BAK, tidak ada selera makan, jantung berdebar-
debar)
2) Konsep Diri
sekarang
51
- Lingkungan yang dirasakan mengganggu atau mendukung bagi
kesehatan
3) Fungsi Peran
4) Interdependen
yang dinamis
dinamis
b. Pengkajian Tahap II
3) Pemeriksaan penunjang
4) Penilaian lingkungan
6. Diagnosis
52
7. Intervensi
a. Terapi spiritual.
b. Terapi relaksasi.
2) Nutrisi : air minum, diet dari ahli gizi, terapi cairan/nutrisi parenteral
pembatasan pengunjung.
8. Implementasi
9. Evaluasi
53
UNIT 4
HUBUNGAN ANTARA FALSAFAH, PARADIGMA, MODEL KONSEPTUAL
DAN TEORI KEPERAWATAN SECARA EMPIRIS
A. Falsafah keperawatan
gambaran sesuatu yang lebih berdasarkan pada alasan logis daripada metoda
aplikasi prinsip logis untuk mempertanyakan tentang gambaran ilmiah. Hal ini
ilmiah.
profesi yang humanistik, dan memberikan perhatian besar pada falsafah dasar
merupakan hak menentukan keinginan diri sebagai individu yang aktif. Dengan
manusia dan perilakunya dalam keadaan sehat dan sakit, serta terutama berfokus
54
pengetahuan adalah naturalistik dan empiris. Orientasi ini melibatkan kegiatan
tentang manusia yang holistik. Pandangan tentang manusia yang holistik. Oleh
karena itu, manusia perlu dikaji secara bersamaan pada berbagai tingkatan dan
sakit yang unik dan individualistik serta memiliki kemampuan untuk berespons
secara negatif dan positif. Keunikan individu dinilai dan dikatakan terkait dengan
keholistikan, sistem terbuka, dan pandangan unik manusia, maka setiap individu
akan mengalami pengalaman tentang realita dirinya sendiri. Selain itu, setiap
kemampuan bersosialisasi dan beradaptasi dari seorang individu agar tetap dapat
individu yaitu klien yang menjadi tanggung jawabnya. Perawat tidak membantu
55
mewakili klien untuk menentukan pilihan akan tetapi mendidik klien bagaimana
pilihannya. Hal ini untuk menjamin bahwa hak menentukan diri sendiri dari
k1ien dapat dipertahankan dan memberi kesempatan pada k1ien untuk terlibat
B. Paradigma keperawatan
sebagai tahap kedua perkembangan ilmu pengetahuan, dimana pada tahap ini
suatu disiplin.
kesepakatan bersama antar ilmuwan dalam suatu disiplin tentang konsep atau
bisa sama dan terdapat dalam berbagai disiplin keilmuan lain, tetapi tidak
56
memiliki definisi umum yang dapat berlaku secara universal. Paradigma ini
terdiri dari empat komponen yaitu manusia, sehat dan kesehatan, masyarakat dan
1. Manusia
manusia, dan perasaan sebagai manusia, yang telah berlaku sejak lama.
energi atau beberapa set sistem perilaku, atau memperlakukan pikiran dan
Definisi sehat dan kesehatan telah berubah dari kondisi seseorang yang bebas
sebagai sebuah kisaran antara sehat dan sakit dimana individu memiliki suatu
57
fenomena empiris tentang kondisi seseorang. Para teologis berpendapat
bahwa kesehatan bukan suatu elemen utama yang menjadi gambaran alami
itu, makna kesehatan dikaitkan dengan dua elemen dasar proses kehidupan
juga dianggap sebagai sumber terjadinya keadaan sakit (tidak sehat) dan
seseorang.
yang berfokus parsial dan teori keperawatan yang berfokus total. Pada fokus
diperlukan pada saat klien tidak mampu melakukan kegiatannya. Teori ini
kebutuhan harian klien sampai mereka dapat pulih kembali dan mampu
58
Roy, Neuman, dan Johnson yang memandang bahwa lingkungan merupakan
dapat tercapai. Selain itu, berperan aktif melalui hubungan interaksi klien dan
4. Keperawatan
kepada individu baik sehat maupun sakit, yang dibutuhkan sampai pulih
59
kesehatan - stress penyakit dimana situasi kehidupan yang seimbang menjadi
ketidak-nyamanan.
yang dominan, tetapi faktor-faktor tersebut perlu untuk difahami karena efek
hidupnya. Oleh karena itu fokus, penekanan, tujuan, pohon keilmuan, model,
teori, dan riset amat berbeda antara profesi medik dan keperawatan.
Demikian pula aktivitas dari para praktisi dalam keperawatan akan berbeda
Keperawatan dapat dipandang sebagi suatu proses kegiatan dan juga sebagai
efisien mungkin dalam rangka memenuhi kebutuhan klien. Selain itu, untuk
60
Keperawatan sebagai dimensi keluaran dipandang sebagai titik akhir
C. Modelkonseptual
Tetapi, perbedaan antara skema yang abstrak dan teori substansi sering
suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang menerangkan tentang
diklasifikasikan menjadi konsep, terdiri dari kata – kata yang mengandung citra
mental dari sesuatu yang akan dijelaskan. Konsep bisa berupa idea abstrak
61
(seperti adaptasi, ekuilibrium) atau idea konkrit (misalnya bangku atau papan
konsep dan asumsi yang berintegrasi menjadi suatu gambaran yang berrnakna.
koping yang positif untuk rnengatasi stressor ini. Melalui penjelasan tentang
fenomena ini dan keterkaitan antara istilah umum dan abstrak maka model
yang diperlukan untuk kegiatan ilmiah. Model konseptual sering tersusun sebagai
hasil dari pendalaman intuitif seorang ilmuwan terutarna terjadi dalam lingkup
konseptual baru sering mengakibatkan suatu hasil yang unik untuk lingkup
keilmuan tersebut.
sebagai pribadi yang utuh dan unik. Konsep kedua adalah lingkungan yang bukan
pendukung bagi individu. Kesehatan merupakan konsep ketiga dimana konsep ini
62
penting dalam perannya sebagai faktor penentu pulihnya atau meningkatnya
kelompok lain termasuk lingkungan fisiknya. Tetapi cara pandang dan fokus
penekanan pada skema konseptual dari setiap ilmuwan dapat berbeda satu sama
lain, seperti penekanan pada sistem adaptif manusia, subsistem perilaku atau
keperawatan juga terlibat suatu penjelasan tentang proses keperawatan dan pola
D. Teorikeperawatan
konsep yang saling terkait yang menspesifikasi hubungan antar variabel. Dengan
memprediksi, dan mengendalikan. Teori terdiri dari set, postulate, definisi dan
hipotesa. Set adalah sekumpulan obyek atau elemen. Tetapi fakta, prinsip, dan
ilmuwan memilih fakta, prinsip, dan hukum tertentu dari rangkaian universal
63
karena keterhubungan dan relevansi dari masalah yang diteliti, maka ilmuwan
suatu teori. Akan tetapi ketika seorang ilmuwan ingin mengembangkan suatu
teori baru, selayaknya ia juga mengkaji apa tujuan dan inti dari teori ini serta
bagaimana penjelasannya.
Titik sentral suatu teori terdiri dari beberapa postulat dan merupakan
teori ini terdiri dari empat postulat yang membahas tentang keutuhan seorang
dijabarkan secara jelas dan mencerminkan operasionalisasi dari teori itu sendiri.
Ada tiga jenis definisi teori yaitu primitif, teoritis, dan kunci. Definisi primitif
Definisi kunci hampir sama artinya dengan definisi operasional suatu riset
64
dimana melalui penggunaan instrumen yang valid dan reliable, hipotesa dapat
diuji.
serangkaian postulat, yang menyebutkan hubungan antar dua atau lebih variabel.
Melalui hubungan ini maka variabel dapat diobservasi dan diuji. Pengujian ini
denominator suatu teori. rnaka definisi teori adalah serangkaian pernyataan yang
berhubungan yang berasal dari data ilmiah, dimana dari hal tersebut hipotesis
diharapkan. Sebaliknya, situasi yang dihasilkan oleh suatu teori dapat menolong
Kegiatan ini seyogyanya berlandaskan teori dan hasil riset, karena melalui hasil
uji suatu hipotesa maka kegiatan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
sintesis dari berbagai ilrnu dasar dan ilmu aplikatif terkait, dapat menghasilkan
65
Gambar 4.1
Operasionalisasi ilmu keperawatan
dari teori tersebut. Sedangkan teori adalah serangkaian konsep yang saling
Teori disusun secara induktif, deduktif ataupun retroduktif. Cara apapun yang
ditempuh untuk menciptakan suatu teori, maka untuk mencapai akhir dari sebuah
materi/substansi teori, dan pemikiran logis. Selain itu, menyusun teori bukan
pekerjaan yang lurus dan mudah karena tidak banyak model konseptual yang
tersedia bagi pengembangan suatu teori tertentu. Oleh karena itu, perbedaan
model konseptual dan teori keperawatan terletak pada lingkar abstraksi, dimana
model konseptual lebih abstrak dari teori, dan teori mengandung konsep, definisi,
dan proposisi yang lebih konkrit serta memberikan spesifikasi fenomena yang
lebih besar dan penjelasan hubungan postulat yang lebih rinci. Bagaimana
66
ilustrasi hubungan antara falsafah, paradigma, model konseptual dan teori
Gambar 4.2
Hubungan falsafah, paradigma, model konseptul dan teori keperawatan
secara empiris
Falsafah Keyakinan
67
UNIT 5
PENGEMBANGAN MODEL KONSEPTUAL DAN TEORI KEPERAWATAN
DAN HUBUNGANNYA DENGAN FALSAFAH DAN
PARADIGMA KEPERAWATAN
A. Pendahuluan
dimulai dari metatheory sebagai yang paling abstrak, hingga practice theory
sebagai yang lebih konkrit. Level ke tiga dari teori keperawatan adalah grand
theory yang menegaskan fokus global dengan board perspective dari praktik
fenomena keperawatan.
dalam memandang manusia sebagai makhluk biologis dan respon manusia dalam
keadaan sehat dan sakit, serta berfokus kepada respons mereka terhadap suatu
sehingga perlu dijabarkan dan dibuat dalam bentuk yang lebih konkrit
spesifik seperti spesifik untuk kelompok usia tertentu, kondisi keluarga, kondisi
kesehatan, dan peran perawat. Pandangan lain oleh Fawcett (1995) dalam Sell
68
memiliki cakupan yang luas, kurang abstrak dibanding model konseptual tetapi
tersusun atas konsep-konsep umum yang relatif abstrak dan hubungannya tidak
dapat di uji secara empiris. Contohnya yaitu teori Roy (manusia sebagai sistem
systemcognator dan sub system regulator. Hasil dari proses adaptasi akan
B. Model konseptual
(Alligood, 2014).
69
laporan yang luas menjelaskan konsep-konsep, serta laporan yangmenyatakan
hubungan relatif abstrak dan umum antaradua atau lebih konsep (Fawcett,
2. Lingkungan yang bukan hanya merupakan sumber awal masalah tetapi juga
3. Kesehatan.
C. Teori keperawatan
cara yang teratur untuk melihat suatu fenomena. Dalam kajian ilmiah teori dapat
didefinisikan dalam berbagai cara dengan sudut pandang khusus dari seorang
penulis. Tujuan dari teori dalam disiplin ilmu adalah untuk membimbing
membantu kita untuk mengatur pikiran dan ide, tetapi juga dapat membantu
mengarahkan kita pada apa yang harus dilakukan dan kapan dan bagaimana
70
nilai-nilai dan keyakinan tentang disiplin, membantu untuk membingkai
hubungan perawat-pasien.
ini untuk memeriksa situasi. Dalam menghadapi situasi yang baru kerangka kerja
berkomunikasi dengan perawat lain dan dengan anggota lain dari tim kesehatan .
Ada berbagai jenis tingkatan teori yang dan perkembangannya. Berikut ini akan
1. Meta-theory
dll.
71
2. Philosophical
filosofi perawat dapat membedakan antara nilai dan keyakinan yang ada di
dalam dirinya dan di dalam teori sehingga memacu untuk timbulnya suatu
3. Conseptual Model
spesifik dari pada philosophy tetapi kurang jelas dan spesifik dibandingkan
System Models
4. Grand theory
ilmu. Teori dapat dikatakan sebagai grand teori ketika abstract mengarah pada
2014).Grand theory dapat berguna pada penelitian dan praktik karena lebih
72
5. Middle range theory
Contoh dari middle range theory antara lain : theory comfort dari Kolkaba
6. Practice theory
untuk kompres.
yaitu: model, kerangka kerja dan model konseptual. Model adalah suatu
visual dari teori, menggunakan narasi yang terbatas menampilkan hubungan yang
konsep struktural dan hubungan dalam teori. Sebuah model konseptual atau
73
kerangka kerja mirip dengan teori dalam hal ketertarikan terhadap suatu
fenomena dan berisi konsep dan proposisi. Dalam model konseptual atau
lingkupnya lebih luas, namun kurang pasti dan kurang spesifik bila dibandingkan
1. Levine
74
b. Responsibilitas tanggung jawab. Perawat bertanggung jawab dalam
lingkungan.
Levine berfokus pada satu orang pasien, implikasi utama dalam pengaturan
terapeutik.
2. Betty Neuman
yang dinamis dan terbuka, difokuskan pada definisi masalah keperawatan dan
3. Dorothy E. Orem
sesuai keadaan, baik sehat maupun sakit. Pada dasarnya diyakini bahwa
75
untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi
keperawatan
merupakan sistem terbuka dan adaptif yang dapat merespon stimulus yang
datang baik dari dalam maupun luar individu (Roy, 1991 dalam Rogers-
Keller, 2009). Manusia sebagai sistem diilustrasikan pada gambar 5.1 berikut
Gambar 5.1
Ilustrasi Roy tentang manusia sebagai sistem terbuka dan
interaksinya dengan stimulus
76
2. Model konsep adaptasi
suatu sistim yang hidup, terbuka dapat menyesuaikan diri dari perubahan
suatu unsur, zat, materi yang ada dilingkungan.Sebagai sistim yang dapat
social) sebagai satu kesatuan yang mempunyai inputs (masukan), control dan
(keluaran/hasil).
a. Input
adalah suatu sistem yang dapat menyesuaikan diri yaitu dengan menerima
masukan dari lingkungan luar dan lingkungan dalam diri individu itu
berlawanan atau responnya yang berubah ubah dari suatu stimulus. Hal
berbeda dan sesuai dari besarnya stimulus yang dapat ditoleransi oleh
manusia.
77
individu yang berkembang dari pengalaman masa lalu seperti nilai,
dan kognitif yaitu persepsi dan proses informasi, belajar, keputusan dan
emosi. Selain itu prilaku dikatakan sebagai aksi dan reaksi yang timbul
78
baik internal dan eksternal dalam keadaan yang spesifik. Regulator dan
empat efektor atau cara penyesuaian diri yaitu: fisiologis, konsep diri,
proses fisik dan kimiawi dan prilaku yang menyinggung aspek fisik
dari aktifitas semua sel, jaringan, organ dan sistem yang membangun
yang dihadapinya, dan hal ini dapat dilihat dari perubahan fisiologis
tanggung jawab dalam grup. Dengan kata lain setiap stimulus yang
dalam kelompok
79
3) Mode AdaptasiFungsi Peran (role function mode) adalah harapan
Gambar 5.2 dan 5.3 berikut ini akan mengilustrasikan bagaimana stimulus
pengalaman ini akan disimpan dalam memori jangka panjang serta suatu
reaksi apa yang terjadi jika berhadapan dengan stimulus yang identik.
80
Gambar 5.2
Mekanisme koping regulator menurut Roy
Gambar 5.3
Mekanisme koping kognator menurut Roy
akan diproses oleh tubuh dengan dipengaruhi juga oleh persepsi individu
81
kemampuan penyelesaian masalah serta emosi individu saat stimulus itu
c. Output
Sedangkan adaptasi itu sendiri merupakan proses dan hasil dari apa yang
dengan lingkungannya.
Respon yang timbul dalam proses adapatasi dapat berupa respon adaptif dan
82
Perilaku adaptasi yang muncul bervariasi, tergantung dari metode
individu.
Gambar 5.4
Model manusia sebagai sistem adaptasi menurut Roy
Stimuli internal Respons :
dan external
Input Proses kontrol Efektor Output
- Adaptif
- Fokal (mampu
- Kontextual mengatasi
- Mekanisme - Fs. Fisiologi
- Residual masalah)
koping - Konsep Diri
Kemampuan - Maladaptif
- Regulator - Fs. Peran
adaptasi (distress)
- Kognator - Interdependen
83
Umpan Balik
mode adaptasi yaitu fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependen.
prilaku yang maladaptif, terdiri dari stimulus fokal, kontekstual dan residual.
yang berbasis data tentang status adaptasi individu, termasuk prilaku dan
meliputi pernyataan yang jelas tentang kriteria hasil dari dan intervensi yang
84
Observasi, pemeriksaan dan keahlian wawancara. Faktor yang
2) Pengakajian fisiologis.
85
3) Pengkajian konsep diri
5) Pengkajian Interdependensi.
kelompok.
difokuskan oleh perawat atau tim keperawatan sebagai data dasar untuk
86
adaptive atau inefefektive (maladaptive). Data dikelompokkan dalam:
Tabel 5.1
Indikasi kesulitan adaptasi
Inefektifitas sub sistem regulator Inefektifitas sub sistem kognator
- Peningkatan deyut jantung dan - Gangguan persepsi/ proses
tekanan darah. informasi.
- Tegang. - Pembelajaran inefektive.
- Hilang nafsu makan. - Tidak mampu membuat
- Peningkatan kortisol serum justifikasi.
- Afektive tidak sesuai.
1) Pengkajian stimulus
87
mengidentifikasi factor-faktor kontektual (faktor presipitasi) dan
diidentifikasi
Tabel 5.2
Stimulus yang mempengaruhi perilaku adaptasi
Budaya Status sosial ekonomi, etnis (suku/ras), sistim
kepercayaan.
Keluarga Struktur keluarga, tugas keluarga
Fase perkembangan Usia, jenis kelamin, tugas, keturunan dan faktor
keturunan.
Intergritas dari cara-cara Fisiologis (termasuk patologi penyakit), konsep
penyesuaian (modes diri,fungsi peran, interdependensi.
adaptive)
Efektivefitas kognator Persepsi, pengetahuan, skill.
Pertimbangan Perubahan lingkungan internal dan ekternal,
lingkungan menajemen pengobatan, penggunaan obat-
obatan,alkohol, dan merokok.
c. Diagnosa keperawatan
1) Metode pertama
88
bingung/agitasi, bernafas dengan bibir dimoncongkan, sianosis.
2) Metode kedua
3) Metode ketiga
Tabel 5.3
Typologi masalah yang berkaitan dengan adaptasi.
89
MODE FISIOLOGIS
1. Oksigenasi. 6. Sensoris.
- Hipoksia/syoks. - Nyeri akut.
- Gangguan ventilasi. - Nyeri kronis.
- Inadekuat pertukaran gas - Sensori overload.
- Inadekuat transport gas - Gangguan sensori primer.
- Gangguan perfusi jaringan - Potensial injuri.
- Kehilangan kemampuan
2. Nutrisi perawatan diri.
- Malnutrisi. - Gangguan persepsi.
- Mual,muntah. - Potensial injuri/ hilang kemam-
- Anoreksia. puan merawat diri.
KONSEP DIRI
Pandangan terhadap fisik. Pandangan terhadap personal.
- Penurunan konsep seksual. - Cemas tidak berdaya.
- Agresi. - Harga diri rendah.
- Kehilangan. - Merasa bersalah.
- Seksual disfungtion.
d. Merumuskan tujuan
90
Tujuan adalah harapan perilaku akhir dari manusia yang dicapai. Itu
keadaan perilaku pasien itu indikasi koping dari sub sistim regulator dan
kognator.
e. Rencana tindakan
manusia atau tingkat adaptasi, begitu juga hilangnya seluruh stimulus dan
91
Tabel 5.4
Kriteria standar intervensi keperawatan menurut Roy
STANDAR TINDAKAN GANGGUAN FISIOLOGIS
Memenuhi kebutuhan Oksigen. Memenuhi kebutuihan aktivitas dan
Kriteria: Istirahat/tidur.
1. menyiapkan tabung oksigen dan flow Kriteria
meter. 1. melakukan latihan gerak pada pasien tidak
2. menyiapkan hemodifier berisi air. sadar.
3. menyiapkan slang nasal dan masker. 2. melakukan mobilisasi pad pasien pasca
4. memberikan penjelasan pada pasien. operasi.
5. mengatur posisi pasien. 3. mengatur posisi yg nyama pada pasien.
6. memasang slang nsal dan masker. 4. menjaga kebersihan lingkungan.
7. memperhatikan reaksi pasien. 5. Mengopservasi reaksi pasien.
92
7. perawat dan keluarga selalu memberikan pujian atas sikap pasien yang dilakukan secara
benar dalam perawatan.
8. Perawat dan keluarga selalu bersikap halus dan meneriman jika ada sikap yang negatif
dari klein.
STANDAR TINDAKAN PADA GANGGUAN INTERDEPENSI
1. membantu pasien memenuhi kebutuhan makan dan minum.
2. membantu pasien memenuhi kebutuhan eliminasi.
3. membantu pasien memenuhi kebutuhan kebesihan diri (mandi).
4. membantu pasien untuk berhias atau berdandan.
f. Evaluasi
4. Aplikasi klinis
Selama lebih dari 30 tahun Model Adaptasi Roy telah digunakan untuk
populasi klinik.
proses keperawatan
pasien
93
c. Manajemen rumah sakit umum : sebagai konseptual framework untuk
Peran perawat yang diharapkan berdasarkan teori Roy. Perawat harus mampu
meningkatkan respon adaptif pasien pada situasi sehat atau sakit. Perawat
mekanisme koping yang lain. Pada situasi sehat, perawat berperan untuk
pasien harus mampu berespon secara adaptif terhadap perubahan yang terjadi
yang mudah untuk diterima. Jika perawat dapat berperan secara maksimal,
94
maka pasien dapat bertahan dengan melaksanakan fungsi perannya secara
optimal.
Kepustakaan
95
Fawcett. J., (2005)Contemporary nursing knowledge: analisys and evaluation of
nursing models and theorist, 2th edition. Philadelphia : FA Davis
Company
George. (1995). Nursing theories (the base for profesional nursing practice), Fourth
Edition. USA : Appleton & Lange.
Jones and Barlett (2009) Nursing theories, a framework for profesional practice.
Diakses melalui http://www.ebscohost.com/diakses tanggal31Desember
2014 jam 22.05 WIB
Mariner, A.(1998). Nursing theorists and their works. (4th ed) Philadelphia:
Lippincott: Raven Publisher
Pearson A.; Vaughan B. (1986). Nursing model for practice. Bedford Square
London, William Heinemann Medical Books
Roy, Sr. C. (2007). Nursing knowledge development and clinical practice. New
York: Springer Publishing Company.
Roy, Sr. C. (2009) The Roy adaptation model (3rd edition). Upper Saddle River :
Pearson
Tomey, A. M.; Alligood M.R (2006). Nursing theoriest, utilization and application.
Elsevier : Mosby
96
Walker, L. O.; Avant, K. C. (2004). Strategies for theory construction in nursing.
Fifth edition. Norwalk, CT : Appleton &Lange
97