Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
kerja sama dari berbagai pihak, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Ibu Ns. Asmawati, M.Kep Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alifah
Padang
4. Ibu Ns. Ledia Restipa, M.Kep Ketua Prodi Keperawatan STIKes Alifah
Padang
5. Bapak dan ibu Dosen program studi keperawatan yang telah membantu
memberi saran dan masukan demi kelancaran menulis literatur review ini.
6. Seluruh Staf dan Dosen pengajar dari program studi Sekolah Tinggi Ilmu
selama perkuliahan.
7. Orang tua tercinta dan yang selalu senantiasa mendoakan yang terbaik,
9. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah
peneliti, mendapatkan balasan, kebaikan dari Tuhan Yang Maha Esa. Peneliti
menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan yang
di harapkan, untuk itu dengan segala kerendahan hati, peneliti menerima masukan,
kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
Peneliti
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................. 7
1. Tujuan Umum............................................................................................... 7
2. Tujuan Khusus.............................................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian............................................................................................ 8
1. Teoritis.......................................................................................................... 8
2. Praktis........................................................................................................... 9
E. Ruang Lingkup penelitian................................................................................. 9
A. Konsep Operasi................................................................................................. 10
B. Kecemasan ....................................................................................................... 13
C. Kerangka Teori................................................................................................. 25
D. Kerangka Konsep.............................................................................................. 27
E. Kerangka Definisi Operasional......................................................................... 27
F. Hipotesis........................................................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 57
B. Saran ............................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR SKEMA
Nomor Lampiran
1. Ganchart
2. Lembaran Konsultasi
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH
Skripsi, Maret 2021
Sriwahyuni
Hubungan Karakteristik Responden Dengan Tingkat Kecemasan Yang
Menjalani Tindakan Operasi
Vii + 58 halaman + 2 tabel + 1 skema + 2 lampiran
ABSTRAK
Sri Wahyuni
The Relationship between Characteristics of Respondents and Anxiety Levels
Who Underwent Operation Actions
Vii + 58 pages + 2 tables + 1 schematic + 2 attachments
ABSTRACT
Anxiety is a subjective emotion that makes individuals uncomfortable,
fears that are unclear and anxious, and accompanied by autonomic responses.
One of the psychological responses from patients who experience pre surgery and
post surgery can be anxiety. The psychological response due to surgery can range
from mild, moderate, severe anxiety to panic depending on each individual, it is a
maladaptive response that can cause disruption of physiological functions.
The purpose of this study was to see the relationship between the
characteristics of the respondent and the level of anxiety who underwent surgery.
The research method used is Literature Review by using an electronic based on
accredited and unaccredited National journals. The criteria for literature review
were filtered based on title, abstract using key frogs, gender, age, education,
major surgery anxiety which were then filtered again by looking at the entire text.
The number of articles that will be reviewed is 10 articles with a list of references
for 2015 - 2020.
The results of the study of 10 literature review articles show that literacy
results are gender, general, educational, major surgery anxiety. Of all literacy,
there is a relationship between gender and anxiety levels in patients undergoing
surgery, gender relations with anxiety levels in patients undergoing surgery, the
relationship between age and anxiety levels in patients undergoing surgery, the
relationship between education and anxiety levels in patients undergoing surgery
with p value = 0.05.
Characteristics of respondents, namely age, gender, education, affect
the level of anxiety in patients who will perform surgery. For this reason, it is
hoped that leaders and nurses will be more motivated and educated to patients so
that they are not anxious about performing surgery. It is hoped that the next
researchers will be able to continue this research by looking at other variables
related to factors related to the level of anxiety in surgery patients.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan secara menyeluruh yang didalamnya terdapat aktivitas yang dikerjakan oleh
profesi medis, keperawatan dan non medis, salah satu layanan yang ada di rumah sakit
adalah layanan pengobatan melalui operasi (Arif, 2017). Operasi adalah semua
menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini
umumnya dilakukan dengan membuat sayatan. Setelah bagian yang akan ditangani
penjahitan luka, tindakan operasi ini banyak menimbulkan kecemasan kepada pasien
(Ricky, 2018).
Data dari World Health Organization (WHO) tahun 2019 dalam Sartika
(2020), jumlah pasien dengan tindakan operasi dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Tahun 2018 terdapat 148 juta jiwa pasien diseluruh Rumah Sakit di dunia
dengan pasien operasi sebanyak 1,2 juta jiwa. Pada tahun 2019 diperkiraan 11% dari
rekonstruksi dan paliatif. Indikasi yang dilakukan dengan tindakan bedah antara lain
akibat trauma, laparatomi dan sectio caesarea (Kemenkes RI, 2017). Operasi
bagian organ abdomen yang mengalami masalah (hemoragi, perforasi, kanker dan
hernia inguinalis, kanker lambung, kanker colon dan rectum, obstruksi usus,
dilakukan, perawatan pre operatif merupakan tahapan awal dari kesuksesan tindakan
operasi secara keseluruhan. Kesalahan yang dilakukan pada tahap ini akan berakibat
fatal pada tahap berikutnya. Pengkajian secara integral dari fungsi klien meliputi
fungsi fisik biologis dan psikologis sangat diperlukan untuk keberhasilan dan
kesuksesan suatu tindakan operasi diawali pada fase pre operasi (E. Oswari, 2015).
perioperative. Selama periode ini proses keperawatan diarahkan pada upaya untuk
akurat dapat membantu pasien kembali pada fungsi optimalnya dengan cepat, aman
Salah satu dari respon psikologis dari pasien yang mengalami pada pre operasi
dan post operasi dapat berupa kecemasan. Respon psikologis karena tindakan
pembedahan dapat berkisar cemas ringan, sedang, berat sampai panik tergantung
mengontrol kecemasan yang dihadapi, sehingga terjadi disharmoni dalam tubuh. Pada
pasien pre operasi apabila mengalami tingkat kecemasan tinggi, maka hal itu
menyenangkan dan dialami oleh setiap makhluk hidup dalam keadaan sehari-hari.
kecemasan berat (kognitif sangat menurun, respon fisik meningkat, kebutuhan akan
meningkat), kecemasan sangat berat/panik (respon fight, flight atau freeze, tidak
pengalaman masa lalu, kekuatan dan keterbatasan. Kecemasan yang terjadi pada
kecemasan ini sangat di pengaruhi oleh karakteristik dari responden itu sendiri
(Septiana, 2018). Selain itu penyampaian prosedur atau informasi merupakan salah
satu tindakan yang digunakan dalam mengatasi atau mengurangi pada kecemasan
menghadapi tindakan pembedahan antara lain yaitu takut nyeri setelah pembedahan,
takut terjadi perubahan fisik (menjadi buruk rupa dan tidak berfungsi mengalami
kondisi yang sama, takut mengahadapi ruang operasi, peralatan bedah dan petugas,
takut mati saat dilakukan anastesi, dan takut akan gagal, takut akan perubahan fisik
(menjadi buruk rupa dan tidak berfungsi normal), keganasan (bila diagnosa yang
ditegakkan belum pasti), mati saat dilakukan anestesi, mengalami kondisi yang sama
dengan orang lain yang mempunyai penyakit yang sama, menghadapi ruang operasi,
kecemasan pada pasien pre operasi diantaranya umur tingkat kecemasan pasien yang
usia yang lansia juga memiliki tingkat kecemasan yang tinggi terhadap tindakana
operasi karena memikirkan hal yang akan terjadi seperti saat pembiusan, takut dengan
tindakan pembedahan. Selain itu dilihat dari pendidikan pendidikan pasien yang
rendah seperti SD, SMP, SMA berbeda tingkat kecemasan pasien yang berpendidikan
tinggi seperti D3 dan S1 karena semangkin tinggi pendidikan seseorang makan akan
bisa mengontrol tingkat kecemasan yang akan dialami (Kistan, 2019) . Kalau di lihat
dari jenis kelamin tingkat kecemasan pasien yang jenis kelamin perempuan lebih
Rumah sakit dan peritah daerah yang dilaksanakan sebanyak 642.632, yang dirinci
opeasi. Pada kelas A jumlah operasi besar adalah 8.364, kelas B operasi besar 76.969,
pada kelas C jumlah operasi besar adalah 65.987, pada kelas D jumlah operasi besar
Data WHO tentang tingkat kecemasan pasien pre operasi terdapat 35 juta
orang terkena kecemasan dan depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena
skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia dalam menghadapi persiapan pre operasi.
sekitar 11,6% populasi Indonesia (27.708.000 orang) yang usianya diatas 15 tahun dan
di Provinsi Sumatra Barat terdapat 155.208 jiwa penduduk dan sebanyak 47.692
kecemasan pasien yang akan menjalani operasi di Ruang Rawat Inap Melati RSUD
keluarga pada pasien yang akan menjalani tindakan operasi. Hasil penelitian Rizka
(2019) Gambaran tingkat kecemasan pada pasien pre operasi bedah mayor di RSUD dr
yaitu sebanyak 15 orang (27,5%) pada usia mayoritas 29-35 tahun yaitu 14 orang
(37,5%) dan berjenis kelamin yang sama banyak antara laki-laki dan perempuan yaitu
16
Mayoritas responden tidak memiliki kecemasan yaitu sebanyak 15 orang (37,5%) dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
17
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
ilmiah
f. Mengetahui literasi hubungan jenis kelamin pasien dengan kecemasan
artikel ilmiah
artikel ilmiah
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Peneliti
tindakan operasi
tenaga perawatan serta sebagai data dan hasil penelitian yang dapat
penelusuran dengan membaca berbagai sumber link, buku, jurnal yang terdiri
dari google scholar, SINTA, Elsevier, dan terbitan-terbitan lain yang berkaitan
dengan topik penelitian untuk menjawab isu dan permasalahan yang ada.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Pre Operasi
1. Pengertian
pada pasien pre operasi diantaranya umur tingkat kecemasan pasien yang
usia yang lansia juga memiliki tingkat kecemasan yang tinggi terhadap
tindakana operasi karena memikirkan hal yang akan terjadi seperti saat
B. Operasi Laparatomi
1. Pengertian Operasi
cara invasive dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan
fraktur tulang tengkorak, luka tembak atau tusuk, luka bakar sanagat
luas.
b. Urgen
dalam 24-30 jam. Contoh : infeksi kandung kemih akut, batu ginjal
c. Diperlukan
tyroid, katarak.
d. Elektif
e. Pilihan
menjadi :
1) Minor
2) Mayor
C. Kecemasan
1. Pengertian Kecemasan
tidak nyaman, ketakutan yang tidak jelas dan gelisah, dan disertai respon
(Siniwati, 2015).
kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar yang sangat berkaitan dengan
peraaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki
berbahaya.
2016).
b. Ansietas sedang
c. Ansietas berat
dan spesifik dan tidak dapat berfikir tentang hal ini. Semua
distorsi persepsi, tidak hanya pada ruang dan waktu tetapi pada
membuat asosiasi.
Rentang Respon Ansietas
(Stuart, 2016 ).
3. Sumber Koping
memenuhi kebutuhan.
c) Perilaku kompromi
tindakan operasi
c. Ekspresi kulturan
e. Umur
satuan waktu yang mengukur suatu benda atau makhluk, baik ang
hidup maupun yang mati. Semakin dewasa umur akan semakin siap
1) Pengertian
2) Tujuan Pendidikan
3) Jenis-jenis Pendidikan
di dalam keluarga.
(b) Pendidikan formal yaitu: pendidikan yang di berikan
sekolah.
keluarga.
4) Tingkat pendidikan
g. Jenis Kelamin
kecemasan pada pria dan wanita oleh (Sunaryo, 2017) dalam yang
merupakan hal yang wajar tetapi jika kecemasan terus berlarut hingga
mencapai tingkat kecemasan yang berat itu merupakan hal yang tidak
tekanan darah pasien naik dan tetap dilakukan operasi dapat mengganggu
efek dari obat anastesi dan dapat menyebabkan pasien terbangun kembali
akan berakibat meningkatkan tekanan darah, dada sesak, serta emosi tidak
stabil. Akibat dari kecemasan pasien pre operasi yang sangat hebat maka
ada kemungkinan operasi tidak bisa dilaksanakan, karena pada pasien yang
penyembuhan.
7. Sepuluh Tips Mengurangi Kecemasan Andrew Sheerwood
aman.
9) Atasi setiap masalah sebelum tidur, masalah yang tidak teratasi akan
segar.
10) Biasakan untuk menerima situasi yang kritis yang selalu saja terjadi
(Abdullah, 2015).
1 = hanya sedikit
2 = kadang-kadang
3 = sering
4 = selalu
(Hawari, 2011)
C. Kerangka Teori
nyaman, ketakutan yang tidak jelas dan gelisah, dan disertai respon otonom.
berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya (Stuart, 2016).
pasien pre operasi elektif yaitu faktor umur dimana umur semakin dewasa akan
merupakan salah satu yang berperan besar terhadap kecemsan pasien dalam
persiapan operasi dan kecemasan pasien dalam menghadapi operasi yang akan
dilaksanakan selain itu faktor sosial budaya dan lingkungan berdampak dan
dengan pre operasi elektif. Tipe kepribadian sebagai suatu bentuk pola pikiran,
emosi, dan perilaku yang berbeda mempunyai karakteristik yang menentukan
ini khususnya dapat terjadi pada pasien pre operasi elektif berbeda-beda.
berikut :
Operasi:
Pre operasi
1. Operasi Besar
2. Operasi Kecil Post Operasi
Umur
Pendidikan
E. Definisi Operasional
1 Variabel
Independen
peneliti lakukan
responden perempuan
c. Pendidikan Jenjang pendidikan yang yang di Telaah dan Review
seseorang.
F. Hipotesis
Ha: Ada hubungan umur pasien dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi
Ha: Ada hubungan jenis kelamin pasien dengan tingkat kecemasan pasien pre
Ha: Ada hubungan pendidikan pasien dengan tingkat kecemasan pasien pre
METODE PENELITIAN
b. Naskah fulltext
Elsevier, dan Portal garuda. Screning yaitu artikel disaring atas dasar judul,
abstrak dan kata kunci tingkat kecemasan, umur, jenis kelamin, pendidikan,.
teks yang sesuai dengan topik penelitian, dan Included yaitu artikel yang
tahun terakhir.’[
Pencarian Literatur
Garuda
kata kunci
Hasil pencarian yang akan diproses Hasil pencarian yang tidak diproses
kembali n = 15 kembali n = 15
keseluruhan teks
Hasil pencarian yang akan diproses Hasil pencarian yang tidak diproses
kembali n = 10 kembali n = 5
included
yang terindeks seperti Google Scholar, Garuda, PubMed dan Elsevier dari
B. Pembahasan
Operasi
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Yuli Permata sari
Pasien Pre Operasi Bedah Mayor diperoleh hasil analisis bahwa pasien
dengan yang berpendidikan tinggi (31,9%). Hasil uji statistik chi square
diperoleh nilai pvalue < 0,05 yaitu 0,000, maka dapat disimpulkan ada
accindental sampling. Analisa data terdiri dari analisa univariat dan bivariat.
berat dan (9,3%) pasien tidak cemas. Lebih dari separuh (74,7%) pasien
pre operasi berusia dewasa (21-60 tahun), (56 %) jenis kelamin laki-laki,
(72 %) mempunyai pengalaman operasi dan (61,3%) memiliki
yang tidak menyenangkan dan dialami oleh setiap makhluk hidup dalam
ditandai dengan rasa cemas, takut, tegang, lesu, tidak dapat istirahat
satuan waktu yang mengukur suatu benda atau makhluk, baik ang hidup
maupun yang mati. Semakin dewasa umur akan semakin siap dalam
pada semua usia, namun lebih sering pada usia dewasa muda karena
jurnal maka umur sangat erat kaitan nya dengan tingkat kecemasan pasien
operasi di Ruang 3a, 3b, dan 4 RSU Kota Tasikmalaya yang paling banyak
adalah kecemasan sedang, ada juga yang mengalami kecemasan ringan dan
kelamin yang sama banyak antara laki-laki dan perempuan yaitu sebanyak
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Melike Elif Teker
(2019) didapakan bahwa tingkat depresi dan kecemasan lebih tinggi pasca
operasi dibandingkan dengan periode pra operasi dengn nilap p value 0,001
hal ini di sebabkan oleh faktor usia, pendidikan, pengetahuan jenis kelamin
kelamin perempuan lebih besar resiko untuk terkena kecemasan pre operasi
pria dan wanita oleh (Sunaryo, 2017) dalam yang menulis dalam bukunnya
bahwa pada umummnya seorang laki-laki dewasa mempunyai mental yang
dibandingkan perempuan.
mengakibatkan karena perempuan lebih memikirkan efek dan hal hal yang
responden (100%).
tingkah laku.
mereka tidak akan bisa untuk mengalihkan permaslah yang ada sehingga
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Yuli Permata sari
pada yang berumur tua yaitu > 35 tahun (54,7%) dibandingkan dengan
yang berumur muda (47,8%). Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai
pvalue > 0,05 yaitu 0,629, maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan
yang signifikan antara umur dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi
bedah mayor.
kelamin yang sama banyak antara laki-laki dan perempuan yaitu sebanyak
orang (47,5%).
0,010).
dengan nilai pvalue 0,007 (p<0,05). ada hubungan antara umur terhadap
menghadapi operasi nilai pvalue 0,035 (p< 0,05), dan ada hubungan
satuan waktu yang mengukur suatu benda atau makhluk, baik ang hidup
maupun yang mati. Semakin dewasa umur akan semakin siap dalam
pada semua usia, namun lebih sering pada usia dewasa muda karena
dengan laki-laki (47,6%). Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai
pvalue > 0,05 yaitu 0,644, maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan
yang signifikan antara jenis kelamin dengan tingkat kecemasan pasien pre
sebanyak 10 orang (33,33%). dan pada jenis kelamin laki –laki yang
jenis kelamin perempuan lebih besar resiko untuk terkena kecemasan pre
kecemasan pada pria dan wanita oleh (Sunaryo, 2017) dalam yang
dewasa mempunyai mental yang kuat terhadap sesuatu hal yang dianggap
A. KESIMPULAN
tindakan operasi.
ilmiah
6. Mengetahui hubungan jenis kelamin pasien dengan kecemasan pasien
ilmiah
ilmiah.
B. SARAN
melanjutkan penelitian ini pada penelitian yang lebih baik dengan meneliti
Arif T.I & Dewi Lena, 2017. Pusat Pendidikan Dan Sumber Daya Kesehatan
Indonesia. Jakarta: Salemba Medika: 2010
Azizah, M. L., Zainuri, I., & Akbar, A. 2016. Buku Ajar Keperawatan
Kesehatan Jiwa., Sleman, Yogyakarta.: Indomedia Pustaka. Retrieved from
www.indomediapustaka.com
Hawari, Dadang. 2011. Manajemen Stres Cemas Dan Depresi. Jakarta: FKUI.
Heru Noor Ramadhan. Dkk. (2019). Gambaran Tingkat Kecemasan pada Pasien
yang Akan Menjalani Operasi Bedah Jantung di RSUP Dr. Kariadi Semarang
https://doi.org/10.36408/mhjcm.v6i1.378
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta:
Kemenkes RI. Diakses pada tanggal 20Desember 2020 dari
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2018.pdf
Kistan. 2019. Hubungan antara tingkat pendidikan dengan kecemasan pasien pra
Maulana, I., S, S., Sriati, A., Sutini, T., Widianti, E., Rafiah, I., Senjaya, S. (2019).
Penyuluhan Kesehatan Jiwa untuk Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat
tentang Masalah Kesehatan Jiwa di Lingkungan Sekitarnya. Media Karya
Kesehatan.https://doi.org/10.24198/mkk.v2i2.22175
Niken Anggraini. (2020). Waiting tim pre anastesi berhubungan dengan tingkat
kecemasan pasien pre opererasi di Instalasi Bedah Sentral RS PKU
Muhamadiyah Yogjakarta.
Potter dan Perry. 2010. Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan Praktik,
Edisi 7. EGC. Jakarta: Salemba Medika: 2010
Rizka (2019) Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Bedah
Mayor di RSUD dr Pirngadi Medan
Siti Romadoni. Dkk. (2016). Karakteristik dan dukungan keluarga dengan tingkat
kecemasan pasien pre operasi mayor di Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang
Sjamsuhidajat, R & Wim, de Jong (ed). 2016. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta:
EGC
Sopha, R. F., & Wardhani, I. Y. (2016). Stres dan Tingkat Kecemasan saat
Ditetapkan Perlu Hemodialisis Berhubungan dengan Karakteristik Pasien.
Jurnal Keperawatan Indonesia, 19(1), 55–61.
https://doi.org/10.7454/jki.v19i1.431
Vebriana Pane. (2019). Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi di
Ruang Bedah RSUD DR. Pirngadi Medan http://repo.poltekkes-medan.ac.id/
Wawan Erawan . dkk. (2017). Perbedaan tingkat kecemasan antara laki-laki dan
perempuan pada pre operasi laparatomi di RSUP.Prof. Dr.R.D Kandou
Manado
Yuli Perdana Sari. dkk. (2020). Analisis faktor-faktor yang berhubungan Dengan
tingkat kecemasan pada pasien preoperasi bedah mayor di Ruang teratai
RSUD dr. Adnan WD Payakumbuh.