TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian ASI
Air susu ibu (ASI) merupakan cairan ciptaan Allah yang berguna
ibu merupakan yang terbaik dan air susunya memiliki bentuk yang paling
baik bagi tubuh bayi. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-
(Indrasari, 2019).
Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi
dan zat yang dibutuhkan selama 6 bulan pertama kehidupan bayi (Triana &
Ardhiyanti, 2019).
a. Anatomi Payudara
sebagian kecil seratus anterior dan obliqus eksterna. Bentuk dan ukuran
menyusui dan multipara. Payudara menjadi besar pada saat hamil dan
b. Puting Susu
berfungsi memeras air susu keluar dari alveoli (Murti et al., 2017).
Gambar 2.1 Anatomi Payudara
b. Fisiologi Laktasi
ASI, yaitu:
a) Reflek Prolaktin
hisapan bayi yang merangsang puting susu dan kalang payudara, akan
Kadar prolaktin pada ibu yang menyusui akan menjadi normal pada
saat itu tidak akan ada peningkatan prolatin walaupun ada hisapan
dari anak, namun pengeluaran air susu tetap berlangsung. Pada ibu
keadaan seperti:
b. Anastesi
c. Operasi
e. Hubungan kelamin
f. Obat-obatan tranqulizer hipotalamus sepertireserpin,
klorpromazin, fenotiazid
berasal dari sel akan mendorong air susu keluar dari alveoli kemudian
a. Melihat bayi
c. Mencium bayi
b. Takut
c. Cemas
Bila ada stress dari ibu yang menyusui maka akan ada suatu
blokade dari reflek let down. Ini disebabkan oleh karena adanya
sakit. Rasa sakit ini akn menjadi stress lagi bagi ibu sehingga stress
akan bertambah.
Karena refek let down tidak sempurna maka bayi yang haus
stress bagi ibunya. Bayi yang haus dan tidak puas ini akan berusaha
puting susu dan luka-luka ini akan menambah sakit pada ibu
Deli Tua didapatkan hasil dari 32 orang ibu nifas menunjukkan, responden
(46,9%), responden dengan pengetahuan baik dan mengalami ASI tidak lancar
dan mengalami ASI lancar berjumlah 5 orang (15,6%), dan responden dengan
(43,8%). Hasil uji chi-square dengan p-value= 0,006 < α (α= 0,05).
Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Post Partum Normal Di Wilayah Kerja
dilakukan pada ibu 6-8 jam post partum primipara dan multipara dengan
selama 3 hari dimana diperoleh ada perbedaan jumlah produksi ASI hari ketiga
sebanyak 42,6cc dan ada pengaruh perawatan payudara terhadap produksi ASI
makanan yang ibu makan cukup akan gizi dan pola makan yang teratur, maka
produksi ASI akan berjalan dengan lancar. Makanan yang seharusnya di
ASI, maka anjurkan pada ibu nifas untuk makan makanan yang bergizi
nifas minum air putih yang banyak agar ibu nifas tidak mengalami dehidrasi
sehingga suplai ASI dapat berjalan lancar dan ibu nifas harus banyak istirahat
c. Perawatan payudara
Menurut (Dewi, 2019) Perawatan payudara bermanfaat merangsang
mandi pagi dan sore. Untuk mengurangi rasa sakit pada payudara maka
kompres air dingin setelah menyusui untuk mengurangi rasa sakit dan
ASI pada ibu nifas antara lain : ASI yang banyak merembes keluar putting,
berat bayi naik sesuai dengan umur, dan jika ASI cukup bayi akan tertidur
pada payudara ibu, maka produksi dan pengeluaran ASI akan semakin
banyak. Akan tetapi, frekuensi penyusuan pada bayi prematur dan cukup
bulan berbeda. Studi mengatakan bahwa bayi prematur dan cukup bulan
berbeda. Studi mengatakan bahwa pada produksi dan kelancaran ASI bayi
prematur akan optimal dengan pemompaan ASI lebih dari 5 kali per hari
bayi prematur belum dapat menyusu. Sedangkan pada bayi cukup bulan,
pada bayi prematur dapat disebabkan berat badan lahir yang rendah dan
belum sempurnanya fungsi organ. Sedangkan bayi yang lahir aterm akan
e. Faktor psikologis
Menurut (Dewi, 2019) Ibu yang cemas dan stres dapat menganggu
lancar pada ibu yang merasa rileks dan nyaman. Studi lebih lanjut
diperlukan untuk mengkaji dampak dari berbagai tipe stres ibu khususnya
disebabkan karena adanya proses transisi dalam proses menjadi orang tua,
f. Umur
ibu yang lebih tua akan mulai terjadi penuruanan fungsi hormon
pada umur ini tingkat kematangan emosional sudah tercapai dan sudah
g. Paritas
langsung pada proses menyusui dan pengeluaran ASI, hal ini karena
h. Pendidikan
i. Pekerjaan
daripada menusui anaknya. Pada ibu bekerja di luar rumah tidak ada waktu
produksi ASI terdapat beberapa kriteria yang dipakai sebagai patokan untuk
f. Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI setiap kali bayi mulai
menyusui;
g. Ibu dapat mendengar suara menelan yang pelan ketika bayi menelan
ASI
j. Posisi perlekatan mulut bayi benar saat menyusu, sehingga puting ibu
tidak lecet
Dalam keadaan normal usia 0-5 hari biasanya berat badan bayi
akan menurun. Setelah usia 10 hari berat badan bayi akan kembali
seperti lahir;
l. Jika ASI cukup, setelah menyusu bayi akan tertidur /tenang selama 3-
tidak rewel dan dapat tidur pulas.. Secara alamiah ASI diproduksi
berwarna kuning.
a. Pijat Oksitosin
oksitosin atau reflex let down. Selain untuk merangsang refleks let down
b. Perawatan payudara
penghasil ASI yang merupakan makanan pokok bayi baru lahir sehingga
harus dilakukan sedini mungkin (Azwar, 2008). Perawatan payudara adalah
dibantu orang lain yang dilaksanakan mulai hari pertama atau kedua setelah
itu juga menjaga kebersihan payudara agar tidak mudah terkena infeksi
c. Teknik Marmet
payudara, sehingga reflek ASI menjadi optimal. Tujuan teknik ini adalah
untuk mengosongkan ASI dari sinus laktiferus yang terletak di bawah areola,
dari payudara, semakin baik produksi ASI di payudara (Mas’adah & Rusmini,
2015).
agar ibu berhasil dalam memberikan ASI secara eksklusif. Beberapa yang
perlu diperhatikan para ibu yang sedang memberikan ASI pada bayi adalah
produksi ASI. Jumlah ASI yang sedikit bisa diatasi dengan mengkonsumsi
daun pepaya, kacang panjang dan jantung pisang. Jantung pisang
mengandung protein, dan mineral seperti fosfor, kalsium dan besi, serta
mudah didapatkan dan harganya yang murah (Febriyona, R., & Tuna, M.
2019).
adalah daun katuk. Daun katuk Sauropus androgynus (L.) Merr) dikenal dua
jenis tanaman katuk yaitu katuk merah dan katuk hijau. Daun katuk yang
sering dikonsumsi adalah daun katuk hijau. Daun katuk kaya vitamin (A, B1,
dan C), protein, lemak, dan mineral. Selain itu, daun katuk juga mengandung
untuk menjadi obat tradisional. Manfaat daun katuk selain untuk melancarkan
alami. Saat ini, daun katuk sudah diproduksi sebagai sediaan fitofarma yang
B. Pijat Oksitosin
untuk merangsang refleks oksitosin atau reflekslet down. Pijat oksitosin ini
dilakukan dengan cara memijat pada daerah pungung sepanjang kedua sisi
segera hilang. Jika ibu rileks dan tidak kelelahan dapat membantu
bisa dilakukan kapanpun ibu mau dengan durasi 3-5 menit, lebih disarankan
tulang belakang ini juga dapat merileksasikan ketegangan pada punggung dan
mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit. (Mas’adah &
Rusmini, 2015)
Saat ibu merasa nyaman atau rileks, tubuh akan mudah melepaskan
mammae melalui duktus laktiferus menuju ke sinus laktiferus dan disana ASI
akan disimpan. Pada saat bayi menghisap puting susu, ASI yang tersimpan di
sinus laktiferus akan tertekan keluar kemulut bayi (Pilaria & Sopiatun, 2018)
Pijat oksitosin dilakukan dua kali sehari, setiap pagi dan sore. Pijat ini
dilakukan selama 15 sampai 20 menit. Pijat ini tidak harus selalu dilakukan
oleh petugas kesehatan. Pijat oksitosin dapat dilakukan oleh suami atau
membantu memijat pada ibu, juga memberikan suport atau dukungan secara
2018)
5. Reflek Prolaktin
lobus anterior.
memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan masuk ke sistem
yang dilipat ke depan dan meletakan tangan yang dilipat di meja yang
4. Melakukan pemijatan dengan meletakan kedua ibu jari sisi kanan dan
kiri dengan jarak satu jari tulang belakang, gerakan tersebut dapat
Woha Bima diperoleh Produksi ASI pada ibu postpartum yang diberikan
Produksi ASI pada ibu postpartum yang tidak diberikan intervensi pijat
3. Ada pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum
Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Pengeluaran ASI Pada Ibu Post Partum
dengan tindakan non farmakologi yaitu melalui pijat oksitosin dengan cara
keluarnya ASI, sehingga ibu akan merasakan puas, bahagia, percaya diri, dan
ASI
Pemijatan Oksitosin
Rangsangan parasimpatis
Lengkung refleks
Traktus asendens
Hipotalamus
Hipofisis Posterior
Oksitosin