BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
1. Pengkajian
sering terjadi pada bayi dan anak, kasus terbanyak terjadi pada anak usia
data sebagai berikut : An. R, Laki - laki, berusia 2 tahun. masuk ke IGD
batuk sejak 2 hari yang lalu dan demam, nafas anak terlihat sesak.
dapatkan data : ibu An. R mengatakan anaknya masih batuk, ibu An. R
pasien tampak gelisah, TTV suhu 37,80C, Nadi 97 x/i, RR 35 x/i, tampak
73
certidex 2x2mg, puyer batuk 3x1, paracatamol 3x100 mg, nebu ventolin
(inhalasi / 8 jam).
oleh bacteri, virus dan jamur, ataupun benda asing yang ditandai dengan
gejala panas tinggi, gelisah, dispnea, nafas cepat dan dangkal, muntah,
terlihat otot bantu pernafasan, adanya suara tambahan, penderita biasa juga
dan wheezing.
kasus dengan teori yang ada di mana menurut teori pasien dengan
sedangkan pada kasus usia anak baru 2 tahun. Sedangkan untuk data yang
lain mengarah pada tanda dan gelaja yang ditunjukan dimana anak dengan
2. Diagnosa keperawatan
bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan, pola nafas tidak
mengatakan anak batuk dan pilek, anak tampak gelisah, pernafasan 35x/i,
anaknya demam, dan panasnya tidak turun, kulit teraba hangat, pasien
bersihan jalan nafas tidak efektif, pola nafas tidak efektif, hipertermia,
defisit nutrisi dan nyeri akut (SDKI, 2017) Sedangkan menurut Amin
kasus dan teori yang ada dimana diagnosa yang mendukung untuk data yang
bersihan jalan nafas tidak efektif, pola nafas tidak efektif, dan hipertermia.
Untuk diagnosa yang lain tidak dapat diangkat oleh peneliti karena data
memerlukan 3 data mayor yang sesuai dengan kejadian yang ada. Misalkan
2017) kita memerlukan data mayor yang sangat penting berupa hasil
3. Intervensi keperawatan
tujuan yang akan dicapai serta kriteria hasil. Umumnya perencanaan yang
tindakan keperawatan sesuai dengan masalah yang ada atau sesuai dengan
76
2012)
I. PENGERTIAN
Latihan mengeluarkan sekret yang terakumulasi dan mengganggu di
saluran nafas dengan cara dibatukkan
II. TUJUAN
1. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
2. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laborat
3. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret
III. KEBIJAKAN
1. Klien dengan gangguan saluran nafas akibat akumulasi secret
2. Pemeriksaan diagnostik sputum di laboratorium
IV. PERALATAN
1. Kertas tissue
2. Bengkok
3. Perlak/alas
4. Sputum pot berisi desinfektan
5. Air minum hangat
V. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Tahap PraInteraksi
Mengecek program terapi
Mencuci tangan
Menyiapkan alat
2. Tahap Orientasi
Memberikan salam dan sapa nama pasien
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
3. Tahap Kerja
Menjaga privacy pasien
Mempersiapkan pasien
78
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
kesimpulan :
subjektif dan observasi yang telah dilakukan pada An. R sudah sesuai
dialami telah hampir sesuai dengan tinjauan teoritis yang ada namun pada
mendukung meliputi yang pertama bersihan jalan nafas tidak efektif b.d
sekresi yang tertahan, yang kedua pola nafas tidak efektif b.d deformitas
yang telah ada dan diharapkan dapat mengatasi masalah keperawatan yang
muncul.
80
B. Saran
bronkopneumonia.
bronkopneumonia.
3. Bagi Masyarakat
terutama pada ibu dan ayah untuk dapat memperhatikan tanda – tanda
bersihan jalan nafas tidak efektif pada anak yang dapat menyebabkan