SKRIPSI
SKRIPSI
i
ii
iii
iv
v
vi
RIWAYAT HIDUP
Pada tahun 2008 peneliti lulus dari SD Negri Kauman 1 Kabupaten Jombang,
pada tahun 2011 peneliti lulus dari SMP Negri 2 Kabupaten Jombang, pada tahun
2014 peneliti lulus dari SMK PGRI 1 kabupateng Jombang dan pada tahun 2014
peneliti lulus seleksi masuk STIkes “Insan Cendekia Medika” Jombang melalui jalur
regular. Peneliti memilih program studi S1 Keperawatan dari tiga pilihan program
vii
MOTTO
viii
PERSEMBAHAN
Seiring dengan do’a dan puji syukur peneliti persembahkan skripsi ini untuk :
1. Allah SWT, yang selalu member kemudahan disetiap langkah, member petunjuk,
membuka pintu kesabaran, dan selalu membimbing ke jalan yang Engkau ridhoi.
Tidak lupa sholawat dan salam selalu terlimpahkan kepada kehadirat Rasullah
Muhammad S.A.W.
2. Ibu Suciati dan Bapak Janji Sutrisno tercinta. Tak ada kata yang pantas ananda
ucapakan selain beribu – ribu “Terima Kasih” Karena telah mendo’akan penulis
suksesnya penulis dikemudian hari. Tidak ada do’a yang terkabulkan selain do’a
dari orang tua yang tulus dan ikhlas. Terima kasih kepada kedua orang tua
tercinta yang telah berusaha susah payah banting tulang untuk merawat dan
membesarkan penulis sampai saat ini dengan penuh cinta dan kasih sayang
walaupun penulis sebagai anaknya sering melakukan hal – hal yang bisa membuat
hatinya terluka.
3. Kakak tercinta Ferry Setiawati sutrisno dan Priyo Agung Tristianto, Terima kasih
atas do’a dan semangatnya selama ini. Terima kasih atas canda tawa kita selama
ini. Hanya karya kecil ini yang dapat adik persembahkan. Maaf adik belum bisa
menjadi adik yang terbaik, tapi adik akan selalu berusaha menjadi yang terbaik,
agar bisa menjadi sosok berbakti, sholehah bermanfaat dan dapat menjadi
ix
4. Dosen – dosen S1 Keperawatan STIKES ICME Jombang dan Almamater saya
kelas 8B, Terima kasih untuk kekompakkan dan kerjasama serta selalu
6. Teman – teman terbaikku Merita Ayu Lestari, Nirwana Dewi, Ria Aprilia,
Lismiati, Lailatul Fitrika, Neva Aprilia, Ismi Sulaika, Ellin Puji Aprillia terima
membutuhkan bantuan, semoga tahun ini kita lulus menjadi perawat professional
7. Teman mainku Tia Prasetia terima kasih untuk do’a – do’a kalian yang telah
Kekasihku Caca Setyawan Andi terima kasih sudah menemaniku selama 3 tahun ini,
terima kasih atas semangat dan supportmu dan terima kasih atas semua kebaikanmu
untukku, kupersembahkan karya kecilku ini untukmu dan semoga kamu selalu
menemaniku disampingku selamanya.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, serta shalawat salam selalu
tercurahkan kepada Rasullah SAW atas segala petunjuk dan karunianya sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Terapi Musik Klasik
Terhadap Tingkat Stres pada Lansia Di Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan
Peneliti menyadari sepenuhnya, tanpa bantuan berbagai pihak skripsi ini tidak
akan terwujud. Untuk itu dengan rasa bangga perkenankan peneliti menyampaikan
terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Allah SWT dan junjungan Nabi
Muhammad SAW, karena atas ridhonya saya dapat menyelesaikan pendidikan ini.
Dalam penyusunan skripsi ini peneliti telah banyak mendapatkan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada yang
petunjuk kepada peneliti serta telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga hingga
terselesaikannya skripsi ini. Kedua orang tua dan sahabat yang selalu memberi
dukungan dan semangat baik materi maupun spiritual selama menempuh pendidikan
xi
skripsi ini. Serta semua pihak yang tidak bisa penelti sebutkan satu persatu, yang
ini. Oleh karena itu diharapkan kritik maupun saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini mendapat ridho dari Allah SWT dan
Peneliti
xii
ABSTRAK
Oleh :
Nimas Ajeng Tristianti
14.321.0085
Stres merupakan suatu kondisi umum lansia yang terjadi pada kondisi sosial, kejadian
hidup, dan lingkungan. Stres muncul pada lansia disebabkan karena adanya tekanan atau
gangguan yang tidak menyenangkan yang biasanya tercipta ketika lansia tersebut melihat
ketidaksepadanan antara keadaan dan sistem sumber daya alam yang dimiliki Tujuan
penelitian ini adalah untuk Menganalisis pengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat stres
pada lansia di Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.
Desain penelitian ini adalah Pre Experimental dengan menggunakan pendekatan metode
One Group Pre Post Test Design. Populasi dalam penelitian ini adalah 32 seluruh lansia di
Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang yang sehat
jasmani dan rohani dengan jumlah sampel 30 lansia dengan teknik Simple Random Sampling.
Variabel Independent yaitu terapi musik klasik serta variabel Dependent yaitu tingkat stres
pada lansia. Pengumpulan data menggunakan skala Depression Anxiety Scale. Teknik
pengolahan data menggunakan Editing, Coding, Scoring, Tabulating serta uji statistiknya
menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres sebelum diberikan terapi musik berupa
stres normal 6.7% stres ringan 23.3% stres sedang 46,7% stres berat 23.3% dan setelah
diberikan terapi musik terjadi perubahan tingkat stres menjadi stres normal 20.0% stres
ringan 40.0% stres sedang 36.7% stres berat 3.3%. Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test
menunjukkan bahwa nilai ρ = 0,001 < α 0,05 sehingga H1 diterima.
Kesimpulannya adalah ada pengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat stres pada lansia di
Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.
xiii
ABSTRACT
By:
Nimas Ajeng Tristianti
14.321.0085
Stress is a the general condition of a senior citizens that occurs on the social conditions, the
incident life, and the environment .Stress appear on senior citizens because there was pressure or
disorder that usually created an unpleasant when senior citizens were to see not same between the
shrouds of and the system of natural resources that owned the purpose of this research is to analyze
the influence of classical music therapy on the level of stress on senior citizens at the posyandu elderly
denanyar village, in Jombang district Jombang
A design of this study is pre experimental by adopting both a method of one group pre post
test drives in including on the instrument types .Percent of the population in 32 this research is that an
entire kind of rheumatoid arthritis at the posyandu of rheumatoid arthritis village denanyar
Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang who and physical and spiritual health with 30 percent of
the sample of rheumatoid arthritis by applying a technique simple random sampling .Variables
reaches as high as independent promised to supply therapy classical music as well as variables
reaches as high as dependent namely the levels of the stress on of rheumatoid arthritis .The collection
of data using the scale of depression anxiety scale doubles .The technique of data processing using
editing , coding , of its scoring , tabulating and then to the road statistic use statistical tests wilcoxon
signed the rank test drives in.
The research results show that their level of stress before it was given in the form of music
therapy normal stress 6.7 % a little stress 23.3 % stress being 46,7 % heavy stress 23.3 % and having
given music therapy rate change the level of stress be normal stress 20.0 % a little stress 40.0 % stress
being 36.7 % heavy stress 3.3 % .Wilcoxon testing shows signed rank test shows that the total amount
ρ = 0,001 < α 0.05 so that h1 accepted
The conclusion is there an effect therapy classical music on the stress on elderly are elderly
denanyar village in jombang district jombang .
xiv
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN…………………………………………………… v
MOTTO………………………………………………………………………. ix
PERSEMBAHAN .......................................................................................... x
ABSTRACT ................................................................................................... xv
BAB 1 PENDAHULUAN
xv
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ . 5
xvi
6.1 Kesimpulan. ................................................................................... 59
LAMPIRAN ................................................................................................... 63
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.7 Tabulasi silang Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Tingkat
Stres pada Lansia usia 60-74 tahun di Posyandu Lansia Desa
Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang Pada Bulan
April 2018 .................................................................................. 50
xviii
DAFTAR GAMBAR
xix
DAFTAR LAMPIRAN
xx
DAFTAR LAMBANG
2. % : prosentase
4. X : perlakuan
7. N : jumlah populasi
8. n : jumlah sampel
DAFTAR SINGKATAN
xxi
BAB 1
PENDAHULUAN
keseluruhan aspek kehidupan termasuk kesehatan. Pada masa lanjut usia secara
social (Azizah, 2011). Orang yang berusia lanjut akan menjadi sangat rentan
diri berkurang dan konsentrasi berkurang. Stres muncul pada lansia disebabkan
karena adanya tekanan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang biasanya
Data WHO pada tahun 2017 menunjukan lansia berjumlah 13,5% dari total
populasi (WHO, 2017). Indonesia adalah termasuk Negara yang memasuki era
dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia yang berusia 60 tahun ke atas
2017 terdapat 23,66 juta jiwa penduduk lansia di Indonesia (9,03%). Di Indonesia
sendiri jumlah lansia mencapai 11,6% yang mengalami stres (Kemensos, 2016).
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2017 jumlah lansia
1
2
di Jawa Timur mencapai 12,25% lansia dari jumlah penduduk di Jawa Timur
yang tercatat. Di Jawa Timur angka kejadian stres pada lansia mencapai 7,81%,
stres menjadi salah satu problem gangguan mental yang sering ditemukan pada
lansia (Kaplan, 2016). Data di Jombang menyebutkan bahwa 30% dari jumlah
Secara umum kemunduran fisiologis yang terjadi pada lansia baik secara fisik
gangguan mental seperti stres. Seseorang yang mengalami stres dapat dilihat dari
yang ditimbulkan dari gejala stres itu sendiri yaitu dapat berupa murung,
nafsu, gelisah, aktivitas dan ingatan menurun, tidak mampu berkonsentrasi, cepat
marah dan sering mengeluh tentang hal-hal yang dikerjakan. Disamping itu,
akibat yang lain yang berpengaruh dengan perasaan dan cara pandang yaitu
emosi, tidak mampu menemukan kesenangan, merasa putus asa, dan kehilangan
harga diri serta terkadang memiliki pikiran untuk bunuh diri. Jika dilihat dari
keluhan fisik, stres akan berakibat pada gangguan tidur, kelelahan, kekurangan
energi, sakit kepala, sakit pinggang, gangguan pencernaan seperti perut mual,
Metode yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres pada lansia salah
satunya yaitu berupa Terapi Musik Klasik. Musik merupakan salah satu cara
untuk membantu mengatasi stres. Musik klasik memiliki pengaruh besar pada
kondisi psikologi sosial lansia karena musik klasik memiliki efek yang besar
terhadap ketegangan dan kondisi rileks pada diri seseorang. Musik klasik juga
menimbulkan rasa aman dan sejahtera, serta melepaskan rasa gembira dan sedih
(Musbikin, 2009). Selain itu terapi musik dapat membangkitkan gelombang otak
stressor pada lansia(Hartin Saidah, Eko Agus Cahyono, 2016). Pemberian Terapi
Musik klasik yaitu dalam seminggu dua kali dalam durasi musik 30 menit.
judul tentang Pengaruh Musik Klasik terhadap Tingkat Stres pada Lansia di
Apakah ada Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Tingkat Stres Pada
Jombang.
4
Menganalisis pengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat stres pada lansia di
Jombang.
Jombang.
3. Menganalisis pengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat stres pada lansia
Jombang.
gerontik.
5
khususnya bagi klien, keluarga, dan bagi perawat untuk dijadikan informasi
sebagai salah satu terapi komplementer untuk mengatasi tingkat stres pada
lansia.
6
BAB 2
PENDAHULUAN
keseluruhan aspek kehidupan termasuk kesehatan. Pada masa lanjut usia secara
Lansia ialah periode organism telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan
fungsi dan juga telah menunjukan kemunduran sejalan dengan waktu (WHO,
2009).
6
7
bagian, meliputi :
sebagai berikut
Tahun 1998 tersebut dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan lanjut usia ialah
lanjut usia (khususnya secara umum di Indonesia) dapat dimulai dari usia
1. Keturunan
2. Nutrisi
3. Status kesehatan
4. Pengalaman hidup
5. Lingkungan
6. Stres
1. Sel
f. Terganggunya mekanisme.
2. Sistem pernafasan
9
a. Berat otak menurun menjadi 10-20% (setiap orang berkurang dalam setiap
harinya).
3. Sistem pendengaran
bunyi atau suara-suara nada tinggi, suara yang tidak jelas yaitu terjadi
ketegangan jiwa/stres.
4. Sistem penglihatan
penglihatan.
kegelapan lebih lambat, dan susah untuk melihat cahaya dalam gelap.
(Bandiyah, 2009).
peran yang penting dalam kemunduran pada lansia. Kemunduran pada lansia
semakin cepat apabila memiliki motivasi yang rendah, jika motivasi yang
sikap sosial tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia oleh pendapat -
pendapat klise yang jelek terhadap lansia. Pendapat - pendapat klise yaitu
1. Definisi
Proses menua ialah proses sepanjang hidup yang dimulai dari suatu waktu
tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua ialah proses
neonatus, toddler, pra school, school, remaja, dewasa dan lansia. Tahap
berbeda ini di mulai baik secara biologis maupun psikologis (Padila, 2013).
fungsional dan nyata setelah usia 70 tahun (Andres dan Tobi Kane, 2010).
biologiknya yang lanjut usia sebagai akibat tidak baiknya faktor nutrisi,
perbedaan penting dengan perkataan lain: pertanda penuaan ialah bukan pada
tampilan organ atau organisme saat istrahat, akan tetapi bagaimana organ
atau organisme tersebut dapat beradaptasi terhadap stres dari luar (Kane,
2010).
Stres adalah suatu kondisi umum yang terjadi pada lansia dan terjadinya
alasan kondisi ini dilihat pada saat mengkaji kondisi sosial, kejadian hidup, dan
utama berupa kesedihan. Gejala ini ternyata cukup banyak dijumpai dengan
sedang, atau berat. Ditinjau dari aspek klinis, stres dapat berdiri sendiri,
merupakan gejala dari penyakit lain, mempunyai gejala fisik beragam, atau
2.2.2 Epidemiologi
13
Menurut Jain, 2004 dan Manning, 2003 (dalam Himawati, 2010) stres
bahwa pada tahun 2020, stres akan naik dari nomor empat menjadi nomor dua
sepanjang umur sekitar 15% dan sekitar 25% pada wanita. Insiden gangguan
stres berat sebesar 10% pada pasien rawat jalan dan 15% pada pasien rawat inap
Usia rerata gangguan stres berat sekitar 40 tahun, dimana sekitar 50%
pasien berkisar antara 20-50 tahun. Inseden meningkat pada usia < 20 tahun
sebagaiBerikut :
a. Dimensi Biologis
b. Dimensi Psikologis
kehidupanya.
14
3. Negative Cognitive Style, adanya pikiran negatif atas suatu fenomena yang
Pada dasarnya faktor penyebab stres dapat ditinjau dari berbagai segi baik
stres.
Gejala stres meliputi trias stres, yang terdiri dari mood stres, hilangnya
f. Tidur terganngu
trias stres serta gejala tambahannya (Hawari, 2011). Orang yang rentan terkena
5. Mudah mengalah
6. Enggan bicara
9. Keluhan psikosomatik
17. Lebih suka menyisih diri, tidak suka bergaul, pergaulan sosial amat
18. Terbatas
Kategori stres menurut Durand & Barlow (2010) berdasarkan berat tidaknya
dan tidak pasti) dan fungsi fisik yang terganggu (seperti perubahan pola
tidur, perubahan pola makan, dan berat badan yang signifikan atau
b. Mania
c. Hypomanic Episode
kecemasan di waktu yang sama. Juga dikenal dengan sebutan episode manik
disforfik.
1. Stres tahap I
Tahap ini merupakan tahap yang paling ringan dan biasanya disertai
tanpa disadari cadangan energi dihabiskan (all out) disertai gugup yang
berlebihan.
2. Stres tahap II
keluhan – keluhan yang disebabkan karena cadangan energi yang tidak lagi
18
cukup sepanjang hari karena tidak cukup untuk istirahat. Keluhan – keluhan
e. Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa berat dan serasa mau pingsan).
4. Stres tahap IV
19
stres tahap III, oleh dokter dinyatakan tidak sakit dan tidak terdapat kelainan
fisik. Bila ini terjadi yang bersangkutan akan terus memaksakan diri untuk
bekerja tanpa mengenal istirahat, dan gejala yang muncul pada stres tahap IV
adalah :
merespon.
sebabnya.
5. Stres tap V
sederhana.
d. Timbul rasa takut dan cemas yang meningkat, mudah bingung dan panik.
6. Stres tahap VI
20
perasaan takut mati. Tidak jarang orang yang mengalami stres tahap VI
berulang kali dibawa ke Unit Gawat Darurat bahkan ke ICCU, meskipun pada
1. Stres ringan
Stres ringan adalah stressor yang dihadapi setiap orang dewasa secara
teratur, seperti terlalu banyak tidur, kemacetan lalu lintas , kritikan dari
atasan. Situasi seperti ini biasanya berlangsung beberapa menit atau jam.
2. Stres sedang
tidak terselesaikan dengan rekan, anak sakit, atau ketidakhadiran yang lama
yaitu sakit perut, mules, otot – otot terasa tegang, perasaan tegang, gangguan
3. Stres berat
secara terus menerus, kesulitan financial yang berlangsung lama karena tidak
pada usisa lanjut. Makin sering dan makin lama stres, makin tinggi resiko
Situasi kronis yang dapat terjadi dalam beberapa bulan dan dalam kurun
kedepannya.
dihadapai (Swarth, 2002). Depression Anxiety Scale (DASS 42) merupakan alat
ukur stres yang dikemukakan oleh Lovibond pada tahun 1995. Alat ukur yang
Anxiety Scale). DASS adalah laporan yang diisi oleh orang yang bersangkutan
untuk mengukur tingkat emosi negatif dan depresi, ansietas dan stres. Item
22
pertanyaan yaitu terdiri dari 14 pertanyaan, dengan 4 poin jawaban. Kategori ini
1. Normal : 0-14
(Lovibond, 2003)
1. Dampak Fisiologis
fisik, seperti: mudah masuk angin, mudah pening – pening, kejang otot
a. Gangguan pada organ tubuh hiperaktif dalam salah satu sistem tertentu.
c. Gangguan lain, seperti pening, tegang otot, rasa bosan, dan sebagainnya.
2. Dampak Psikologik
b. Kuwalahan/keletihan emosi.
3. Dampak Perilaku
langkah kedepan.
Terapi musik terdiri dari dua kata, yaitu “terapi” dan “musik”. Kata“terapi”
menolong orang lain. Kata “musik” dalam terapi musik digunakan untuk
Musik adalah terapi yang bersifat nonverbal. Dengan bantuan musik pikiran
Jenis musik yang digunakan untuk terapi adalah musik instrumental dan
musik klasik (Aditia, 2012, dalam Pratiwi, Desi Ratnasari, 2014). Musik
aman dan sejahtera, melepas rasa gembira dan sedih, menurunkan tingkat stres,
1. Suara
suara dalam musik dijelaskan dalam tala (tinggi nada), durasi (beberapa lama
2. Nada
dapat dibagi – bagi ke dalam nada yang memilik tinggi nada tertentu menurut
jumlah ketukan dalam birama dan not mana yang dihitung dan dianggap
(Rahmawati, 2005).
4. Melodi
dibunyikan sendiri yaitu tanpa iringan atau dapat merupakan bagian dari
melodi, harmoni, atau aspek komposisi lainnya, maka jadilah ia musik klasik
(Sheppard, 2005). Musik klasik adalah komposisi musik yang lahir dari budaya
peridisasi tertentu, mulai dari periode klasik, diikuti oleh barok, rokoko, dan
romantic. Pada era inilah nama – nama besar seperti Bach, Mozart, atau Haydn
melahirkan karya – karyanya yang berupa sonata, simfoni, komerto solo, string
kuartet, hingga opera (Mcneill, 2008). Selain itu musik klasik juga diartikan
sebagai semua musik dengan keindahan intelektual yan tinggi dari semua
zaman, baik itu berupa simfoni, Mozart, cantata Bach, atau karya – karya abad
20. Istilah “keindahan intelektual” itu sendiri memiliki pengertian yang relatif
26
bagi setiap orang. Dalam pengertian ini, musik dari era modern seperti Kitaro
tergantung dari sisi mana musik tersebut dapat dinikmati. Apabila lebih banyak
Terapi musik akan memberi makna yang berbeda bagi setiap orang namun
4. Meningkatkan memori
kedekatan emosional.
tubuh.
7. Musik dapat menaikan tingkat endofrin (zat candu otak yang dapat
memiliki pengaruh besar terhadap pikiran. Hal ini tersebut terbukti dari efek
yang tercipta dari musik tersebut, ada musik membuat gembira, sedih, terharu,
terasa sunyi, mengingat masa lalu, meningkatkan konsentrasi, dan lain – lain.
Musik memiliki 3 bagian yang penting, yaitu bit (beat), ritme, dan harmonis.
Beat dapat mempengaruhi roh. Setiap musik yang kita dengarkan walaupun hal
system ini secara otomatis walau tanpa disimak atau memperhatikan. Jika
kreatif.
ritme, melodi, dan harmoni yang teratur dan dapat menghasilkan gelombang
ketenangan yang mebuat otak siap menerima masukan baru, efek rileks, dan
menidurkan (Nuseha dan Djaafar, 2010). Selain itu musik klasik berfungsi
mengatur hormon – hormon yang berhubungan dengan stres antara lain ACTH,
Proses kegiatan terapi musik dapat dilakukan oleh seorang dokter, guru,
psikolog, maupun orang tua yang memiliki anak ataupun kerabat yang
29
2. Assesmen
potensi yang masih dapat dikembangkan. Adapun aspek yang dilihat ketika
siapa yang dijadikan target sasaran perlakuan. Setelah itu peneliti dan lansia
3. Rencana Perlakuan
assesmen yang dilakukan. Jika lansia lebih banyak terhambat dalam segi fisik
30
yang diberikan semua harus direncanakan. Perlu diingat oleh lansia jika
sasaran atau objek telah mengalami perubahan atau perbaikan maka kegiatan
Menurut para pakar terapi musik, tubuh manusia memiliki pola getar dasar.
Kemudian vibrasi musik yang terkait erat dengan frekuensi dasar tubuh atau
pola getar dasar memiliki efek penyembuhan yang hebat pada seluruh tubuh,
Elemen musik terdiri dari lima unsur penting, yaitu pitch (frekuensi),
volume (intensity), timbre (warna nada), interval, dan rhytm (tempo atau durasi)
(Heather, 2010: 40). Contohnya pitch yang tinggi, dengan rhytm cepat dan
perasaan tidak nyaman. Sebaliknya, pada pitch yang rendah dengan rhythm
yang lambat dan volume yang rendah akan menimbulkan efek rileks (Wigram,
2002: 49).
Frekuensi mengacu pada tinggi dan rendahnya nada serta tinggi rendahnya
kualitas suara yang diukur dalam Hertz, yaitu jumlah daur perdetik dimana
31
frekuensi yang bisa diterima oleh korteks auditori (Wilgram, 2002 : 50).
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka Konsep adalah suatu uraian dan visualisasi tentang hubungan atau
kaitan antara konsep – konsep atau variabel – variabel yang akan di amati atau di
Keterangan :
32
33
3.2 Hipotesis
2010).
Dari kajian di atas tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini dapat
H1 : Ada Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Tingkat Stres Pada Lansia
Jombang.
BAB 4
METODE PENELITIAN
yang diusulkan tersebut termasuk ke dalam jenis atau metode yang mana tentang
menggunakan pendekatan metode one group pre post test design. One group pre
post test design merupakan cara pengukuran terhadap satu kelompok tanpa adanya
01 X 02
Keterangan : 35
01 : Test awal (Pretest)
X : Perlakuan
34
35
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Juni 2018.
4.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2011). Populasi dari
penelitian ini adalah semua lansia di Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan
4.4.2 Sampel
n= N
1 + N (d2)
Keterangan :
n = Jumlah sampel
36
N = Jumlah populasi
n= N
1 + N(d2)
= 32
1 + 32(0,052)
= 32
1+ 32.0,0025
= 32
1,08
= 30
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian lansia di Posyandu
lansia.
Sampling penelitian adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam
penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili
keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2014). Teknik sampling, yang digunakan
dalam penelitian ini adalah probality sampling dan metode Simple random
sampling pengambilan sampel dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang
ada dalam anggota populasi (Hidayat, 2014). Cara pengambilan sampel dengan
melakukan undian semua jumlah populasi seperti arisan dan yang keluar dari
Penyusunan Proposal
Populasi
Semua lansia di Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten
Jombang yang berusia 60 – 74 tahun sejumlah 32 lansia
Sampel
Sebagian lansia di Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang
Kabupaten Jombang sejumlah 30 lansia
Sampling
Simple random sampling
Desain Penelitian
Pre Experiment dengan pendekatan one group pre post test design
Pengumpulan data
Editing, coding, scoring, tabulating
Analisa data
Univariate, bivariate, uji wilcoxon
Gambar 4.1 : Kerangka kerja Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Tingkat stress
pada Lansia di Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang
Kabupaten Jombang.
4.6 Identifikasi Variabel
lain. Suatu keadaan yang menciptakan suatu dampak pada variablel dependent
38
musik klasik.
oleh variabel lain. Faktor yang diamati dan struktur untuk menentukan ada
tidaknya pengaruh dari variabel bebas (Nursalam, 2011). Dalam penelitian ini
Tabel 4.7 : Definisi operasional Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Tingkat
stres padaLansia di Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan
Jombang Kabupaten Jombang.
Gangguan alam
perasaan hati (mood)
Variabel yang ditandai oleh Depression Kuesioner O 1. Normal
Dependent : kemurungan dan Anxiety Scale R (0-14)
Tingkat stres kesedihan yang (DASS 42) D 2. Stres ringan
pada lansia mendalam dan I (15-18)
berkelanjutan sampai N 3. Stres sedang
hilangnya kegairahan A (19-25)
hidup, sehingga l 4. Stres berat
mengalami (26-33)
39
Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data yang disusun dengan hajat
untuk memperoleh data yang sesuai baik data kualitatif maupun data kuantitatif
yang sudah tersusun dengan baik dan responden memberikan jawaban sesuai
skala Depression Anxiety Scale (DASS 42). Kemudian dilakukan penelitian dan
dan pada hari ke empat belas memberikan postest sesudah dilakukan treatmen
30 menit dalam sekali percobaan. Setelah selesai penelitian kuesioner yang telah
di isi oleh responden terkumpul, peneliti melakukan tabulasi dan analisa data.
6. Cari tempat yang nyaman dan tenang agar tidak terganggu pada saat pemberian
terapi musik. Pemberian terapi musik akan diberikan seminggu 3x dalam waktu
1. Pengolahan Data
a. Editing
b. Coding
data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting
pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code
41
book) untuk memudahkan kembali melihat dan arti suatu kode dari suatu
variabel.
1) Responden
Responden 1 = R1
Responden 2 = R2
Responden 3 = R3
2) Umur
60 – 65 = U1
66 – 70 = U2
70 – 74 = U3
3) Jenis kelamin
Laki-laki = J1
Perempuan = J2
4) Pekerjaan
Swasta = Pk2
PNS = Pk3
TNI/Polisi = Pk4
Tani/Nelayan = Pk5
Lainnya = Pk6
5) Lingkungan
Bising = L1
Tenang = L2
42
c. Scoring
d. Tabulating
menurut sifat - sifat yang dimiliki. Pada data ini dianggap bahwa data telah
diproses sehingga harus segera disusun dalam suatu pola format yang telah
100 % = Seluruhnya
76 % - 99 % = Hampir seluruhnya
50 % = Setengah responden
(Arikunto, 2010).
1. Analisis Univariate
Analisa data tes tingkat stres pada lansia kemudian dianalisis untuk
menentukan skor akhir dan kemudian dikonversi kedalam data kuantitatif untuk
P = SP x 100%
SM
Keterangan :
SM = skor maksimal
a. Normal : 0-14
2. Analisis bivariate
atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010), yaitu kriteria terapi musik klasik dan
dengan α 0,05 p value > α (0,05) maka H0 diterima atau H1 ditolak, yang berarti
tidak ada pengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat stres pada lansia. P
value < α (0,05) maka H0 ditolak atau H1 diterima, yang berarti ada pengaruh
1. Informed Consent
Informed Consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian,
mengetahui dampaknya.
nama. Responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
3. Confidentiality (kerahasiaan)
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat,
2014).
45
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang dilaksanakan di Posyandu Lansia
2018 dengan jumlah responden 30 orang. Hasil penelitian disajikan dalam dua bagian
yaitu data umum dan data khusus. Data umum dimuat karakteristik, umur, jenis
kelamin, pekerjaan, lingkungan. Sedangkan data khusus terdiri dari terapi musik klasik,
stres pada lansia usia 60 - 74 tahun serta tabel silang yang menggambarkan ada
Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Tingkat Stres pada Lansia Usia 60 - 74 Tahun
terletak pada dataran rendah, sebagian besar wilayah desa merupakan dataran.
2. Batas wilayah
45
46
3. Sedang 11 36,7
4. Berat 1 3,3
Total 30 100,0
Sumber : Data primer 2018
responden memiliki tingkat stres ringan setelah diberikan terapi musik klasik
3. Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Tingkat Stres pada Lansia usia 60 –74
tahun
Tabel 5.7 Tabulasi silang Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Tingkat Stres
pada Lansia usia 60 - 74 tahun di Posyandu Lansia Desa Denanyar
Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang Pada Bulan April 2018
diberi terapi musik sebagian besar dari responden mengalami stres sedang
berubah menjadi stres ringan setelah diberikan terapi musik klasik yaitu
Dari hasil uji statistik wilcoxon diperoleh angka signifikan atau nilai
probabilitas (0,001) jauh lebih rendah standart signifikan dari 0,05 atau (p<),
maka data Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti ada pengaruh terapi musik
klasik terhadap tingkat stres pada lansia usia 60 - 74 tahun di Posyandu Lansia
5.2 Pembahasan
diskusi hasil penelitian seperti yang telah dipaparkan dalam hasil penelitian
Menurut peneliti hal ini pada usia 70 – 74 tahun sebagian besar mulai kurang
mampu untuk merawat diri sendiri serta kurang mampu untuk melakukan suatu
pekerjaanya. Oleh karena itu lansia pada umur 70 – 74 tahun sangat rentan sekali
penurunan status fungsional, serta adanya paparan berbagai faktor risiko dan
usia 70 – 74 tahun sebagian besar mulai kurang mampu untuk merawat diri sendiri
dan hubungan interpersonal yang kurang serta tidak mampu untuk melakukan
suatu pekerjaan tertentu. Hal ini juga dipengaruhi oleh perlakuan keluarga dalam
waktunya di luar rumah. Sehingga sebagian besar lansia pada kelompok umur
tersebut kurang mendapat perhatian dan dapat menimbulkan terjadinya stres pada
Menurut peneliti hal ini dikarenakan pada wanita yang mengalami stres yaitu
disebabkan karena wanita mempunyai peran penting dalam hal keluarga yaitu
sebagai ibu rumah tangga yang melayani semua keperluan anak dan suaminya.
Sehingga pada umumnya perempuan memiliki tingkat stres yang lebih tinggi.
Dalam penelitian ini didapatkan bahwa jenis kelamin lansia cenderung banyak
lansia perempuan yang mengalami stres (Marchira & Wirasto, 2007). Hal ini dapat
disebabkan karena perempuan umumnya memiliki ambang stres yang lebih tinggi.
Secara alamiah, stres yang lebih sering ditemukan pada perempuan merupakan
Menurut peneliti menyatakan bahwa ibu rumah tangga adalah beban dalam
peran seorang ibu untuk melakukan pekerjaan yang ada di rumah. Selain menjadi
Ibu Rumah Tangga, ibu juga berperan dalam menggantikan suami untuk
banyaknya peran menjadi Ibu Rumah Tangga menimbulkan factor pemicu stres
yang terjadi.
Banyaknya peranan yang harus ditanggung oleh seorang ibu rumah tangga,
dapat menjadi stresor dari berbagai aspek dalam perannya tersebut. Taylor (1995)
dalam bukunya mengatakan bahwa individu yang melakukan terlalu banyak tugas
dalam kehidupannya terbukti memiliki tingkat stres yang lebih tinggi. Repetti
(dalam Blechman & Brownell, 1998) mengatakan bahwa kesehatan fisik dan
51
mental pada wanita secara langsung dipengaruhi oleh kebutuhan mereka dalam
melakukan coping terhadap peran yang multiple seperti sebagai seorang ibu,
pekerja, dan orang tua dari anak-anaknya. Hal tersebut dalam sebuah keluarga
menimbulkan stres pada lansia yaitu disebabkan karena adanya lingkungan yang
padat oleh penduduk dan lingkungan yang sangat bising oleh kendaraan bermotor
ataupun proyek bangunan. Hal tersebut sering terjadi stres dikarenakan oleh faktor
lingkungan tersebut.
Seseorang mengalami stres dapat dipicu oleh hubungan sosial dengan orang
lain di sekitarnya atau akibat situasi sosial lainnya. Contohnya seperti stres
bisa terkena stres karena lingkungan tempat tinggalnya. Lingkungan yang padat,
macet, dan bising bisa menjadi sumber stres. Selain itu, lingkungan yang kotor,
buruk, penuh dengan pencemaran juga dapat membuat merasa tidak nyaman dan
pikiran selalu was – was akan dampak buruk pencemaran pada kesehatannya,
5.2.2 Tingkat stres pada Lansia usia 60 – 74 tahun setelah diberikan terapi musik klasik.
Menurut peneliti menyatakan bahwa ibu rumah tangga adalah beban dalam
peran seorang ibu untuk melakukan pekerjaan yang ada di rumah. Selain menjadi
Ibu Rumah Tangga, ibu juga berperan dalam menggantikan suami untuk
banyaknya peran menjadi Ibu Rumah Tangga menimbulkan faktor pemicu stres
yang terjadi.
Banyaknya peranan yang harus ditanggung oleh seorang ibu rumah tangga,
dapat menjadi stresor dari berbagai aspek dalam perannya tersebut. Taylor (1995)
dalam bukunya mengatakan bahwa individu yang melakukan terlalu banyak tugas
dalam kehidupannya terbukti memiliki tingkat stres yang lebih tinggi. Repetti
(dalam Blechman & Brownell, 1998) mengatakan bahwa kesehatan fisik dan
mental pada wanita secara langsung dipengaruhi oleh kebutuhan mereka dalam
melakukan coping terhadap peran yang multiple seperti sebagai seorang ibu,
pekerja, dan orang tua dari anak-anaknya. Hal tersebut dalam sebuah keluarga
5.2.3 Analisis Pengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat stres pada lansia usia 60 –
74 tahun
musik sebagian besar dari responden (71,4%) mengalami stres sedang berubah
menjadi stres ringan setelah diberi terapi musik klasik yaitu sejumlah 10 orang.
Dari hasil uji statistik wilcoxon diperoleh angka signifikan atau nilai
probabilitas (0,000) jauh lebih rendah standart signifikan dari 0,05 atau (p<),
maka data Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti ada pengaruh terapi musik
53
klasik terhadap tingkat stres pada lansia usia 60 - 74 tahun di Posyandu Lansia
Menurut peneliti terapi musik mempengaruhi tingkat stres pada lansia usia 60
pada menurunkan tingkat stres pada lansia. Media musik dapat berdampak baik
bagi yang mengalami tingkat stres dikarenakan terapi musik dapat membuat lansia
menjadi tenang dan nyaman saat mendengarkan terapi musik sehingga dapat
Musik memiliki pengaruh besar terhadap pirikan. Hal tersebut terbukti dari efek
yag tercipta dari musik tersebut. Ada musik yang membuat gembira, sedih,
terharu, terasa sunyi, menginta masa lalu, meningkatkan konsentrasi, dan lain
sebagainya. Musik memliki 3 bagian penting yaitu bit (beat), ritme, dan harmoni.
harmoni dapat mempengaruhi roh. Setiap musik yang kita dengarkan walaupun
hal tersebut tidak sengaja didengarkan, akan berpengaruh pada otak. Penelitian
Menurut Cheryl Dileo, profesor musik serta Direktur Pusat Penelitian Seni
menjadi tenang. Musik juga dapat mengaktifkan syaraf menjadi rileks sehingga
membantu pernapasan pasien menjadi lebih baik. Sedangkan menurut studi dari
secara berulang sebuah karya musik klasik akan dapat membantu menurunkan
gejala stres. Musik yang didengar seseorang akan menghasilkan rangsangan ritmis
yang kemudian ditangkap oleh organ pendengaran yang kemudian disalurkan oleh
syaraf auditory. Secara umum musik menimbulkan gelombang vibrasi yang dapat
yang ditimbulkannya direkam pada EEG (Electri Ensepealo Grafi) terutama pada
fluktuatuing sipoles yang terbentuk dari dendrti-dendrit sel kortikal dan badan sel.
bersatu dengan kompleks pada korteks serebri. Aktivitas banyak unit dendrit
bagian otak yang banyak berperan dalam fingsi pendengaran dan kemampuan
verbal, sedangkan corpus collasum adalah bagian otak yang berfungsi sebagai
lintas transformasi sinyal dari belahan otak kiri ke belahan otak kanan. Hasil
informasi ini akan dikirim melalui jaringan saraf tertentu ke susunan saraf pusat
ritme, melodi, dan harmoni yang teratur sehingga menstimulus otak untuk
tubuh. Selain itu musik yang memiliki ritme yang teratur seperti musik klasik bisa
merangsang gelombang otak yaitu gelombang otak alfa. Gelombang otak ini
mood. Serotonin dalam tubuh kemudian diubah menjadi hormon melatonin yang
memiliki efek regulasi terhadap relaksasi tubuh yang pada akhirnya stres yang
dirasakan oleh responden dapat menurun sebagai akibat dari perubahan mood.
Hormon melatonin diproduksi secara alami dalam tubuh apabila matahari sudah
secara alami dalam tubuh juga semakin menurun seiring dengan bertambahnya
usia.
dengan pengaruh terapi musik terhadap kondisi psikologis individu telah banyak
dilakukan, dan hasilnya memperlihatkan adanya reaksi fisik dan jiwa sebagai
56
responden terhadap terapi musik. Reaksi tersebut dapat berupa ketengan relaksasi,
ataupun berupa perubahan dalam ritme pernafasan, tekanan darah pada jantung
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian dalam
penelitian yang berjudul ”pengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat stres pada
Kabupaten Jombang”.
6.1 Kesimpulan
1. Tingkat stres sebelum diberikan terapi musik klasik pada lansia usia di Posyandu
2. Tingkat stres setelah diberikan terapi musik klasik pada lansia usia di Posyandu
3. Ada pengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat stres pada lansia di Posyandu
6.2 Saran
1. Bagi Kader
tingkat stres pada saat posyandu dan kegiatan senam agar lansia menjadi lebih
2. Bagi Perawat
57
58
penelitian terapi musik klasik terhadap tingkat stres sehingga bisa dijadikan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Aryani A. Faktor – Faktor yang berhubungan dengan Depresi pada Lansia di Desa
Mandong Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten. Universitas Muhammadiyah
Surakarta. 2018
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Pusat Data dan Informasi. Jakarta Selatan.
Margaretha MS., Agung SP., (2013). Stres Pada Lansia. No.1. Februari 2013
Suidah, H., Cahyono, EA., (2016). Intervensi Terapi Musik Klasik Sebagai Penanganan
Depresi Pada Lansia. Vol.9, Nomor 2, Hal 10 - 11, Juli 2016.
Surya. 2016. Jumlah prosentase pada tingkat stress lansia di Jawa Timur. Vol.08,
Nomor 02, Agustus 2016.
Taamu., Nurjannah., dkk., (2017). Penyebab Depresi Pada Usia LANJUT Di Panti
Tresna Werdha Minaula. Vol.13. No.1. Hal 5. Maret 2017
Lampiran 1
Kepada
Yth. Calon Responden Penelitian
Dengan Hormat,
respponden dalam penelitian saya ini. Informasi yang didapatkan, saya jamin
dan tidak akan saya gunakan untuk maksud – maksud lainnya. Apabila saudara –
Lampiran 2
INFORMED CONSENT
Nama (inisial) :
Alamat (inisial) :
resiko dari penelitian yang berjudul “Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap
Responden
63
Lampiran 3
SOP
(STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
Kabupaten Jombang
Waktu : 30 menit
Pelaksanaan
2. Memberikan terapi
Musik klasik dengan
jenis hipnoterapi
dalam menurunkan
stress volume 50
3. Evaluasi Setelah diberikan terapi Mengungkapkan 5 menit
musik klasik lansia perasaan
merasa nyaman
4. Penutup 1. Memberikan motivasi 1. Memperhatikan 5 menit
dan pujian kepada 2. Mendengarkan
seluruh lansia yang 3. Menjawab salam
telah mengikuti terapi
musik klasik.
2. Mengucapkan terima
kasih kepada para
lansia.
3. Mengucapkan salam
Penutup.
65
Lampiran 4
Lampiran 5
PetunjukPengisian :
1. Untuk data umum, isilah sesuai dengan kondisi anda.
2. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat anda.
3. Berilah tanda (√) pada kotak yang telah disediakan yang anda anggap benar.
A. KARATERISTIK RESPONDEN :
1. Jenis Kelamin :
: Laki – Laki
: Perempuan
2. Umur
: 60 - 66 tahun
: 66 - 70 tahun
: 70 - 74 tahun
3. Pekerjaan
: Swasta
: PNS
: TNI/Polisi
:Tani/Nelayan
: Lainnya
4. Lingkungan
: Tenang
: Bising
68
TOTAL SKOR
Lampiran 6
Lampiran 7
71
Lampiran 8
72
Lampiran 9
73
Lampiran 10
l
74
75
Lampiran 11
TABULASI DATA
No. DATA UMUM DATA KHUSUS DATA KHUSUS
Resp Jenis Pekerj Lingkun STRESS (SEBELUM) STRESS (SESUDAH) Kod
Umur Skor Kategori Kode Skor Kategori
. Kelamin aan gan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 e
1 2 1 1 1 3 1 2 3 1 1 1 2 0 2 3 2 2 3 26 Berat 4 2 1 2 2 1 1 1 2 0 2 2 2 2 3 23 Sedang 3
2 2 1 1 1 3 1 2 1 2 0 1 1 3 1 3 3 1 1 23 Sedang 3 2 1 2 1 1 0 1 1 2 1 3 2 1 1 19 Sedang 3
3 2 1 2 1 1 0 0 1 1 3 2 3 2 0 3 3 1 3 23 Sedang 3 1 0 0 1 1 2 1 2 2 0 2 2 1 2 17 Ringan 2
4 2 1 3 1 1 1 2 2 0 2 2 0 3 1 3 2 1 1 21 Sedang 3 1 1 2 1 0 2 2 0 2 1 2 2 1 1 18 Ringan 2
5 2 1 5 2 3 0 1 1 0 2 2 3 1 0 1 1 3 0 18 Ringan 2 3 1 1 1 0 2 2 3 2 1 1 1 3 0 21 Sedang 3
6 2 2 1 1 2 1 2 3 1 3 1 1 1 0 1 0 1 2 19 Sedang 3 2 1 2 2 1 2 1 1 1 0 1 0 1 2 17 Ringan 2
7 2 2 5 1 2 0 2 1 0 2 2 3 1 1 1 1 3 0 19 Sedang 3 2 0 2 1 0 2 1 2 1 1 1 1 2 0 16 Ringan 2
8 2 2 5 2 1 1 0 1 1 2 0 2 1 3 3 3 0 0 18 Ringan 2 1 1 0 1 1 2 0 2 1 2 2 2 0 0 15 Ringan 2
9 2 2 5 1 3 1 1 0 1 1 0 2 0 2 1 1 1 3 17 Ringan 2 2 1 1 0 1 0 0 2 0 2 1 1 1 2 14 Normal 1
10 2 2 1 2 3 1 0 2 1 3 3 2 2 1 0 2 1 0 21 Sedang 3 3 1 0 2 1 2 2 2 2 1 0 0 1 0 17 Ringan 2
11 2 2 1 2 3 0 0 1 1 2 0 2 0 2 0 1 2 0 14 Normal 1 2 0 0 1 1 2 0 2 0 1 0 1 2 0 12 Normal 1
12 2 2 1 2 3 1 0 1 2 2 0 0 0 0 2 2 1 0 14 Normal 1 3 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 9 Normal 1
13 2 2 5 2 3 1 0 0 1 3 1 0 1 0 3 2 1 0 16 Ringan 2 2 1 0 0 1 2 1 0 1 0 2 2 1 0 13 Normal 1
14 2 2 1 1 3 1 2 3 1 1 2 2 3 1 3 3 1 1 27 Berat 4 2 1 2 2 1 1 2 2 3 1 2 2 1 1 23 Sedang 3
15 2 2 1 1 3 1 1 3 1 0 2 2 2 2 3 3 0 2 25 Sedang 3 1 2 1 1 1 0 2 2 2 2 2 2 0 2 20 Sedang 3
16 2 2 3 1 3 1 2 3 2 2 2 1 1 3 3 3 2 1 29 Berat 4 1 1 1 2 1 0 2 1 1 1 2 2 1 1 17 Ringan 2
17 2 3 1 1 2 2 0 1 2 0 1 1 1 2 3 2 0 3 20 Sedang 3 2 2 0 1 2 0 1 1 1 2 1 2 0 2 17 Ringan 2
18 2 3 1 1 3 1 2 3 2 3 1 1 3 2 3 3 0 3 30 Berat 4 3 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 25 Sedang 3
19 2 3 1 1 3 1 0 2 3 2 3 2 2 0 1 3 2 3 27 Berat 4 3 1 1 2 2 2 2 2 2 0 1 2 2 3 25 Sedang 3
20 2 3 1 1 3 1 2 1 2 3 2 2 2 3 3 3 1 3 31 Berat 4 3 1 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 1 3 30 Berat 4
21 2 3 1 1 3 1 2 3 0 2 1 1 1 3 2 1 0 2 22 Sedang 3 2 1 2 2 0 2 1 1 1 1 1 1 0 2 17 Ringan 2
22 2 3 1 2 3 1 0 1 2 0 1 1 1 2 0 2 0 3 17 Ringan 2 2 1 0 1 2 0 1 1 1 1 0 2 0 2 14 Normal 1
23 2 3 1 1 0 1 0 3 2 3 1 2 0 1 3 3 0 3 22 Sedang 3 0 1 0 3 2 3 1 2 0 1 3 3 0 3 22 Sedang 3
24 2 3 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 1 3 2 0 1 24 Sedang 3 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 0 1 18 Ringan 2
25 2 3 1 1 1 0 0 2 3 3 0 3 2 0 3 3 0 1 21 Sedang 3 1 0 0 2 2 2 0 2 2 0 2 3 0 1 17 Ringan 2
26 2 3 3 2 0 0 1 0 1 3 1 1 0 1 2 1 3 1 15 Ringan 2 0 0 1 0 1 2 1 1 0 1 2 1 2 1 13 Normal 1
27 2 3 4 1 2 2 3 0 1 3 0 3 1 2 3 3 0 2 25 Sedang 3 2 2 2 0 1 2 0 2 1 2 2 2 0 2 20 Sedang 3
28 2 3 1 1 3 1 3 1 2 3 3 2 0 1 3 2 2 0 26 Berat 4 2 1 2 1 2 3 2 2 0 1 3 2 2 0 23 Sedang 3
29 2 3 1 2 3 1 0 1 2 0 1 1 1 2 0 2 0 3 17 Ringan 2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 0 3 20 Sedang 3
30 2 3 1 1 0 1 0 3 2 3 1 2 0 1 3 3 0 3 22 Sedang 3 0 1 0 2 2 2 1 2 0 1 2 2 0 3 18 Ringan 2
76
Lampiran 12
Frequency Table
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Perempuan 30 100,0 100,0 100,0
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
60-66 th 5 16,7 16,7 16,7
66-70 th 11 36,7 36,7 53,3
Valid
70-74 th 14 46,7 46,7 100,0
Total 30 100,0 100,0
pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
IRT 20 66,7 66,7 66,7
Swasta 1 3,3 3,3 70,0
PNS 3 10,0 10,0 80,0
Valid
TNI/Polri 1 3,3 3,3 83,3
Tani 5 16,7 16,7 100,0
Total 30 100,0 100,0
Lingkungan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Bising 20 66,7 66,7 66,7
Valid Tenang 10 33,3 33,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
Stress (Pre)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Normal 2 6,7 6,7 6,7
Ringan 7 23,3 23,3 30,0
Valid Sedang 14 46,7 46,7 76,7
Berat 7 23,3 23,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
Stress (Post)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Normal 6 20,0 20,0 20,0
Ringan 12 40,0 40,0 60,0
Valid Sedang 11 36,7 36,7 96,7
Berat 1 3,3 3,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
77
Crosstabs
Crosstabs
Crosstabs
NPar Tests
Total 30
a. Stress (Post) < Stress (Pre)
b. Stress (Post) > Stress (Pre)
c. Stress (Post) = Stress (Pre)
a
Test Statistics
Stress (Post) -
Stress (Pre)
b
Z -3,800
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
81
Lampiran 13
Lampiran 14
83
84
85