Anda di halaman 1dari 1

Secara administratif terletak dikampung Cicurug, Desa Cicurug Kecamatan Majalengka.

Lokasi ini
relatif mudah dijangkau dengan kendaraan roda empat dan roda dua melalui jalan beraspal yang
sudah mencapainya. Secara atronomis terletak dikoordinat 6º51’08” LS dan 108º13’52” BT

Pada tahun sekitar 1480-an Sunan Gunung Jati mengutus Pangeran Muhamad yang dikenal sebagai
Pangeran Pamelekaran putra Pangeran Panjunan menyebarkan agama Islam di Majalengka.
Pangeran Muhammad yang memiliki keahlian mendalang, dan disebut juga Pangeran Dalang disertai
ayahnya Pangeran Panjunan putra Syekh Datuk Kahfi ditugaskan oleh Sunan Gunung Jati untuk
menyebarkan ajaran Islam di kawasan Barat yang sekaligus merupakan benteng pertahanan apabila
Talaga mengadakan penyerangan. Sehingga dengan modal kemampuan mendalang dan Pangeran
Panjunan sebagai Ulama besar penyebaran ajaran Islam di SIndangkasih tidak banyak hambatan.

Kemampuan Pangeran Muhamad dalam hal ke-Islaman cukup mendalam, telah menjadikan
penyebaran agama Islam semakin lancar. Pada awal tahun 1500-an Pangeran Muhamad memperistri
Siti Armilah seorang putri pemuka agama Islam di Sindang Kasih. Siti Armilah membantu suaminya
menyebarkan ajaran agama Islam. Perkawinan Pangeran Muhamad dengan Siti Armilah dikaruniai
seorang putra bernama Pangeran Santri. Pangeran Santri inilah yang kemudian menikah dengan
Ratu Pucuk Umun dari Kerajaan Sumedang Larang. Pangeran Muhamad meninggal pada tahun 1546
dan dimakamkan di tempat ini. Versi lain kendatangan Pangeran Muhamad ke Majalengka adalah
untuk mencari pohon maja yang akan dijadikan obat di Cirebon.

Makam Pangeran Muhamad terletak di tengah persawahan di daerah perbukitan berjarak sekitar 3
km dari pusat kota Majalengka. Makam ini termasuk makam yang banyak dikunjungi para peziarah.

Makam Pangeran Muhamad menempati areal seluas sekitar 4150 m2. Areal ini terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu halaman parkir, halaman yang berisi makam-makam juru kunci, dan makam Pangeran
Muhamad. Makam Pangeran Muhamad terletak di bagian paling belakang atau paling utara. Makam
ditempatkan dalam satu cungkup permanen berukuran 5 x 6 m, berlantai keramik putih, beratap
genting. Makam ditandai dengan adanya jirat dan dua nisan yang terletak di bagian utara dan
selatan jirat. Jirat makam ini berupa bangunan berdenah segi empat berteras tiga. Jirat dibuat dari
bahan permanen dengan permukaan dilapisi keramik. Nisan dibuat dari batu pipih dengan bentuk
dasar segi empat dan pada bagian atas berbentuk undakan yang diakhiri bentuk rata pada bagian
atasnya. Makam ditutupi dengan kelambu berwarna putih yang disangga empat tiang besi.

Anda mungkin juga menyukai