Anda di halaman 1dari 8

RESUME TENTANG ISPA (INFEKSI SALURAN

PERNAPASAN AKUT)

Oleh:

Anggi

2017.C.09a.0825

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2019/2020
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak
dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara
bersamaan (Meadow, Sir Roy. 2002:153).

B. Etiologi
Etiologi ISPA terdiri dari lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan richetsia.
Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptococcus,
Staphylococcus, Pneumococcus, Haemophylus, Bordetella  dan Corinebacterium.
Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adenovirus,
Coronavirus, Picornavirus, Micoplasma, Herpesvirus dan lain-lain.

C. Manifestasi Klinis
ISPA merupakan proses inflamasi yang terjadi pada setiap bagian saluran
pernafasan atas maupun bawah, yang meliputi infiltrat peradangan dan edema
mukosa, kongestif vaskuler, bertambahnya sekresi mukus serta perubahan struktur
fungsi siliare (Muttaqin, 2018).
Sedangkan tanda gejala ISPA menurut Depkes RI (2012) adalah :
a. Gejala dari ISPA Ringan
Seseorang anak dinyatakan menderita ISPA ringan jika ditemukan satu atau
lebih gejala-gejala sebagai berikut:
1. Batuk
2. Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara (missal
pada waktu berbicara atau menangis).
3. Pilek, yaitu mengeluarkan lender atau ingus dari hidung.
4. Panas atau demam, suhu badan lebih dari 370 C atau jika dahi anak diraba.
b. Gejala dari ISPA Sedang
Seorang anak dinyatakan menderita ISPA sedang jika dijumpai gejala dari
ISPA ringan disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut:
1. Pernafasan lebih dari 50 kali per menit pada anak yang berumur kurang dari
satu tahun atau lebih dari 40 kali per menit pada anak yangberumur satu
tahun atau lebih. Cara menghitung pernafasan ialah dengan menghitung
jumlah tarikan nafas dalam satu menit. Untuk menghitung dapat
digunakan arloji.
2. Suhu lebih dari 39º C (diukur dengan termometer).
3. Tenggorokan berwarna merah.
4. Timbul bercak-bercak merah pada kulit menyerupai bercak campak.
5. Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga.
6. Pernafasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur).
7. Pernafasan berbunyi menciut-ciut.
c. Gejala dari ISPA Berat
Seorang anak dinyatakan menderita ISPA berat jika dijumpai gejala-gejala
ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai
berikut:
1. Bibir atau kulit membiru.
2. Lubang hidung kembang kempis (dengan cukup lebar) pada waktu bernafas.
3. Anak tidak sadar atau kesadaran menurun.
4. Pernafasan berbunyi seperti orang mengorok dan anak tampak gelisah.
5. Sela iga tertarik ke dalam pada waktu bernafas.
6. Nadi cepat lebih dari 160 kali

D. Komplikasi
1. Gangguan pernafasan
2. Abses paru
3. Radang selaput lendir
4. Gagal jantung
5. Pneumonia
6. Otitis media akut
7. Konjungtivitis
8. Faringitis
E. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang yang lazim dilakukan adalah :

1. Pemeriksaan kultur/ biakan kuman (swab); hasil yang didapatkan


adalah biakan kuman (+) sesuai dengan jenis kuman,
2.  Pemeriksaan hitung darah (deferential count); laju endap darah
meningkat disertai dengan adanya leukositosis dan bisa juga disertai
dengan adanya thrombositopenia dan,
3. Pemeriksaan foto thoraks jika diperlukan (Suryadi, Yuliani R, 2001)

F. Manajemen Asuhan keperawatan


1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian merupakan langkah awal dari proses keperawatan secara
komprehensif meliputi aspek bio-psiko-sosiokultural. Pada tahap ini semua
data atau informasi tentang klien dikumpulkan melalui wawancara,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan diagnostik.

1) Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
2. Riwayat penyakit sekarang
3. Riwayat penyakit dahulu
4. Riwayat penyakit keluarga
2) Pemeriksaan pernafasan
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Perkusi
4. Auskultasi

2. Diagnosa Keperawatan

1. Pola nafas tidak efektif berhubugan dengan sekret (D.0005 hal 25).
2. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan menelan makanan (D.0019 hal 56).
3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan agen virus/bakterI (D.0142
hal 304)
4. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit (D.0130 hal 284)
5. Nyeri akut berhubungan dengan agen biologi (D.0077 hal 172)
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Berdasarkan pengkajian 17 Tanggal April 2020 Pukul 09.00 WIB. Di
Puskesmas Kayon Palangka Raya, dengan tehnik anamnesa (wawancara),
observasi, pemeriksaan fisik, dan data dari buku keperawatan klien, di dapatkan
data-data sebagai berikut.

B. Identitas Klien
Nama An. Y, tempat/tanggal lahir Palangka Raya, 25 November 2018,
agama Islam, suku bangsa Banjar, pendidikan Belum sekolah, alamat Jl. Garuda
XI , diagnosa medis ISPA, tanggal pengkajian 17 Maret 2020.

C. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan anaknya demam tinggi, batuk, pilek.

D. Riwayat Penyakit
1. Riwayat kesehatan sekarang
Pada hari Sabtu pukul 19.00 WIB 14 Maret 2020 ibu klien mengatakan
badan anaknya terasa panas disertai batuk pilek sempat diberikan obat
syrup hufagrip penurun panas untuk mengurangi keluhan tersebut tetapi
demamnya kembali lagi, kemudian dibawa ke Puskesmas Kayon Palangka
Raya pada hari senin pukul 08.00 WIB untuk melakukan perawatan dan
diberikan sanmol dan stimulo
2. Riwayat kesehatan lalu
Ibu pasien mengatakan riwayat prenatal selama hamil (tidak ada), riwayat
natal An. N lahir normal cukup bulan, riwayat post natal setelah lahir An.
N langsung nangis spontan, tidak ada penyakit sebelumnya.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan

E. Analisa Data
DS: Ibu pasien mengatakan anaknya batuk, pilek sudah 3 hari
DO:
1. Pasien tampak lemas.
2. Pasien tampak batuk pilek
3. Terdapat suara napas tambahan ronchi.
4. TTV:
- TD: -
- N:120x/menit
- RR: 26x/menit
- S: 38,9°C

Diagnosa 1 Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif


Intervensi:
1. Kaji ttv (tanda-tanda vital)
2. Atur posisi klien yang nyaman untuk klien
3. Ajarkan dan anjurkan klien latihan napas dalam dan batuk efektif.
4. Kolaborasikan dengan dokter dalam pemberian obat.

Implementasi

1. mengkaji ttv (tanda-tanda vital)


2. mengatur posisi klien yang nyaman untuk klien
3. mengajarkan klien latihan napas dalam dan batuk efektif.
4. Melakukan kolaborasikan dengan dokter dalam pemberian obat.

Evaluasi SOAP

S: ibu pasien mengatakan anakya masih batuk pilek


O:
1. Pasien tampak lemas
2. Pasien tampak batuk
3. Terdapat suara napas tambahan ronchi.
4. Pasien koperatif
5. TTV:
- TD: -
- N:120x/menit
- RR: 26x/menit
- S: 38,9°C
P: Masalah belum teratasi
A: Lanjutkan intervensi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
ISPA (lnfeksi Saluran Pernafasan Akut) yang diadaptasi dari bahasa
Inggris Acute Respiratory Infection (ARl) mempunyai pengertian sebagai
berikut:
1. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikoorganisme kedalam tubuh
manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
2. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alfeoli beserta
organ secara anatomis mencakup saluran pemafasan bagian atas.
3. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai 14 hari. Batas 14 hari
diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa
penyakit yang digolongkan ISPA. Proses ini dapat berlangsung dari 14
hari.

B. Saran
Setelah membaca laporan ini penulis menyarankan agar pembaca dapat
memahami tentang gejala, penyebab ISPA dan untuk tenaga kesehatan
diharapkan dapat menyesuaikan tidakan berdasarkan prinsip pengelolaan
ISPA.

Anda mungkin juga menyukai