Anda di halaman 1dari 7

RESUME TENTANG BRONKOPNEUMONIA

Oleh:

Anggi

2017.C.09a.0825

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2019/2020
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Bronchopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang mempunyai pola
penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di dalam
bronchi dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya.

B. Etiologi
Secara umun bronchopneumonia diakibatkan oleh adanya penurunan
mekanisme pertahanan tubuh terhadap virulensi organisme patogen. Orang yang
normal dan sehat mempunyai mekanisme pertahanan tubuh terhadap organ
pernafasan yang terdiri atas: reflek glotis dan batuk, adanya lapisan mukus,
gerakan silia yang menggerakkan kuman keluar dari organ, dan sekresi humoral
setempat.
C. Manifestasi Klinis
Bronchopneumonia biasanya didahului oleh suatu infeksi di saluran
pernafasan bagian atas selama beberapa hari. Pada tahap awal, penderita
bronchopneumonia mengalami tanda dan gejala yang khas seperti menggigil,
demam, nyeri dada pleuritis, Long.1996:39 dikutip Nurarif & Kusuma. 2015).
Terdengar adanya krekels diatas paru yang sakit, dan terdengar ketika terjadi
konsolidasi (pengisian rongga udara oleh eksudat).

D. Komplikasi
1. Atelektasis : pengembangan paru yang tidak sempurna
2. Emfisema : terdapatnya pus pada rongga pleura.
3. Abses paru : pengumpulan pus pada jaringan paru yg mengalami
peradangan.
4. Endokarditis : peradangan pada endokardium
5. Meningitis : peradangan pada selaput otak.
6. Endokarditis : peradangan pada endokardium
E. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Leukosit meningkat mencapai 15.000-40.000/mm3.
b. Laju endap darah meningkat mencapai 100mm
c. ASTO meningkat pada adanya infeksi streptococcus.
d. GDA menunjukkan adanya hipoksemia tanpa hiperkapnea atau sebuah
retensi CO2
e. Urin biasanya berwarna lebih tua, mungkin terdapat adanya albumin urin
ringan lantaran adanya peningkatan suhu tubuh.

2. Pemeriksaan Radiologi
Tampak adanya bercak- bercak pada bronkus hingga lobus.

F. Manajemen Asuhan keperawatan


1. Pengkajian Keperawatan
a. Demografi meliputi;nama, umur, jenis kelamin, dan pekerjaan.
b. Pernafasan: Nafas pendek, bunyi nafas : Krekels lembab, kasar. Warna :
Pucat dengan sianosis bibir dan dasar kuku abu- abu keseluruhan.
c. Sirkulasi : Pembengkakan ekstremitas bawah, peningkatan tekanan darah
Peningkatan frekuensi jantung disritmia, warna kulit / membrane mukosa :
normal atau abu-abu/ sianosis perifer. Pucat dapat menunjukan anemia.
d. Makanan / cairan yaitu gejalanya : Mual / muntah, nafsu makan buruk
emfisem. Ketidakmampuan untuk makan karena distress pernafasan.
e. Aktifitas / istirahat Ketidakmampuan melakukan aktifitas sehari- hari
karena sulit bernafas. Ketidakmampuan untuk tidur, perlu tidur dalam
posisi duduk tinggi.
f. Hygiene yaitu penurunan kemampuan melakukan aktifitas sehari- hari.
Mengakibatkan kebersihan buruk, bau badan.
g. Keamanan Gejala : Riwayat alergi atau sensitive terhadap zat / faktor
lingkungan.

2. Diagnosa Keperawatan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan inflamasi
trakeobonkial. Pembentukan edema, peningkatan produksi sputum.
b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan membrane alveolus
kapiler, gangguan kapasitas pembawa oksigen darah, gangguan
penerimaan oksigen
c. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan proses inflamasi dalam
alveoli
d. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
kehilangan cairan berlebihan, penurunan masukan oral
e. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
f. intoleransi aktifitas berhubungan dengan insufisiensi oksigen.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Berdasarkan pengkajian yang didapatkan pada hari Selasa, tanggal 24 Maret
2020, jam 09.00 wib. Di ruang Flamboyan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya, dengan tehnik anamnesa (wawancara), observasi, pemeriksaan fisik, dan
data dari buku keperawatan klien, di dapatkan data-data sebagai berikut.

B. Identitas Klien
Nama An. N, tempat/tanggal lahir Palangka Raya, 31 Desember 2019
agama Kristen, suku bangsa Dayak, pendidikan Belum sekolah, alamat Jl.
Anggrek I , diagnosa medis Bronkopneumonia, tanggal masuk 22 Maret 2020
tanggal pengkajian 24 Maret 2020.

C. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan anaknya sesak nafas, batuk dan demam.

D. Riwayat Penyakit
1. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu pasien mengatakan mereka datang ke RS 2 hari yang lalu dengan
keluhannya badannya panas (demam), batuk, dan sesak nafas.
2. Riwayat kesehatan lalu
Ibu pasien mengatakan riwayat prenatal selama hamil (tidak ada), riwayat
natal An. N lahir normal cukup bulan, riwayat post natal setelah lahir An.
N langsung nangis spontan, tidak ada penyakit sebelumnya.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit sesak nafas

E. Analisa Data
DS:ibu mengatakan anak saya masih sesak nafas dan batuk
DO :
1. Pasien tampak lemah.
2. pasien tampak sesak napas
3. Pasien tampak batuk
4. Terpasang O2 2 liter/menit.
5. Terdapat suara napas tambahan ronchi.
6. Terlihat bernapas dengan cuping hidung.
7. TTV:
- TD: -
- N:100x/menit
- RR: 26x/menit
- S: 36,2°C
- Nebulizer (+)
MK: Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif

Diagnosa 1 Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif


Intervensi:
1. Kaji ttv (tanda-tanda vital)
2. Atur posisi klien yang nyaman untuk klien
3. Ajarkan dan anjurkan klien latihan napas dalam dan batuk efektif.
4. Kolaborasikan dengan dokter dalam pemberian obat.

Implementasi

1. mengkaji ttv (tanda-tanda vital)


2. mengatur posisi klien yang nyaman untuk klien
3. mengajarkan klien latihan napas dalam dan batuk efektif.
4. Melakukan kolaborasikan dengan dokter dalam pemberian obat.

Evaluasi SOAP

S: ibu pasien mengatakan anakya masih sesak napas dan batuk

O:

1. Pasien tampak lemah


2. Pasien tampak sesak napas
3. Pasien tampak batuk
4. Pasien terlihat bernapas dengan cuping hidung dan terdapat suara
napas ronchi.
5. TTV:
- TD: -
- N:100x/menit
- RR: 26x/menit
- S: 36,2°C

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bronchopneumonia adalah infeksi yang menyebabkan paru-paru
meradang. Kantung-kantung udara dalam paru yang disebut alveoli
dipenuhi nanah dan cairan sehingga kemampuan menyerap oksigen
menjadi kurang. Kekurangan oksigen membuat sel-sel tubuh tidak bisa
bekerja.
B. Saran
Setelah membaca laporan ini penulis menyarankan agar pembaca dapat
memahami tentang gejala, penyebab bronkopneumonia dan untuk tenaga
kesehatan diharapkan dapat menyesuaikan tidakan berdasarkan prinsip
pengelolaan bronkopneumonia.

Anda mungkin juga menyukai