Anda di halaman 1dari 6

ANALISA SINTESA TINDAKAN BATUK EFEKTIF

PADA PADA Tn. B DENGAN TUBERCULOSIS (TB) PARU DI


ANGGREK 1 RSUD Dr. MOEWARDI

Di Susun Oleh :
DEVI YULIYANTI
NIM SN211028

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Analisis Sintesis Tindakan Batuk Efektif Pada Tn. B
Di Ruang Anggrek 1 Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta

Hari : Kamis
Tanggal : 6 Januari 2022
Jam : 12.00
A. Keluhan utama :Pasien mengeluh sesak napas,batuk berdahak dan sulit keluar
B. Diagnosa medis :Tuberculosis (TB) Paru
C. Diagnosis keperawatan : Bersihkan jalan napas tidak efektif b.d hipersekresi
jalan napas
D. Data yang mendukung diagnosis keperawatan
DS: Pasien mengatakan sesak nafas
DO: - Pasien tampak menggunakan oksigen
- Pasien tampak lemas dan gelisah
- Batuk produktif, sekret berwarna putih ke kuningan kadang bercampur
darah
- Tanda-tanda vital :
TD : 134/82mmHg
N : 98x/menit
RR: 20x/menit
S : 37.2⁰C
O2 : 4 lpm
E. Dasar pemikiran
Tuberculosis paru (TB) adalah suatu penyakit infeksi kronik yang sudah
sangat lama dikenal pada manusia, misalnya dia dihubungkan dengan tempat
tinggal di daerah urban, lingkungan yang padat, dibuktikan dengan adanya
penemuan kerusakan tulang verterbatorak yang khas TB dari kerangka yang
digali di Heidelberg dari kuburan zaman neolitikum (Sudoyo, 2014).
Tuberkulosis paru yang sering dikenal dengan TBC paru disebabkan
bakteri Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis) dan termasuk penyakit
menular. TBC paru mudah menginfeksi pengidap HIV AIDS, orang dengan
status gizi buruk dan dipengaruhi oleh daya tahan tubuh seseorang. Penularan
TBC paru terjadi ketika penderita TBC paru BTA positif bicara, bersin atau batuk
dan secara tidak langsung penderita mengeluarkan percikan dahak di udara dan
terdapat ±3000 percikan dahak yang mengandung kuman (Kristini, 2020).
Batuk adalah gejala yang paling dini dan merupakan gangguan yang paling
sering dikeluhkan. Biasanya batuk ringan sehingga dianggap batuk biasa atau
akibat rokok. Proses yang paling ringan ini menyebabkan sekret akan terkumpul
pada waktu penderita tidur dan dikeluarkan saat penderita bangun pagi hari.
Untuk mengeluarkan sekret dengan caranya dengan batuk yang benar yaitu batuk
efektif ( Manalu& Herper, 2014).
F. Prinsip tindakan keperawatan
Fase prainteraksi
Mempersiapkan alat
Fase Orientasi
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan tindakan
Menjelaskan langkah prosedur
Menanyakan kesiapan klien
Fase kerja
Mencuci tangan
Menanyakan klien apakah sudah tahu cara melakukan batuk efektif
Menjelaskan prosedur batuk efektif dan membimbing pasien :
1. Mengatur posisi pasien duduk
2. Memasang perlak/pengalas serta bengok pada pangkuan klien
3. Meminta klien meletakkan 1 tangan di dada dan 1 tangan di abdomen
4. Melatih klien melakukan napas perut (menarik nafas dalam melalui hidung sampai
3 hitungan, mulut dalam keadaan tertutup )
5. Meminta klien untuk merasakan pengembangan abdomen ( cegah lengkung
punggung )
6. Meminta klien untuk menahan napas sampai 3 hitungan
7. Meminta klien menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan ( lewat mulut,
bibir seperti meniup )
8. Meminta klien untuk merasakan mengempisnya abdomen dan kontraksi dari otot
abdomen
9. Meminta klien untuk melakukan napas dalam 2 kali dan yang 3 inspirasi, tahan
nafas dan batukkan dengan kuat
10. Menampung sekret yang keluar dalam bengkok/sputum pot

Membereskan alat
Mencuci tangan
Fase terminasi
Melakukan Evaluasi
Menyampaikan rencana tindak lanjut
Berpamitan
Dokumentasi
G. Analisa tindakan
Berdasarkan penelitian Maulana (2021) batuk efektif dapat membantu
pasien mengoptimalisasi pengeluaran dahak. Batuk efektif mengandung makna
dengan batuk yang benar, akan dapat mengeluarkan benda asing, secret
semaksimal mungkin dengan panggunaan tenaga yang seminimal mungkin.
Pelatihan teknik batuk efektif diberikan kepada responden kelompok perlakuan
sebanyak 3 kali yaitu di saat pasien sudah mengeluarkan sputum sebelum
perlakuan, saat dirumah responden sebanyak 2 kali sekaligus mengeluarkan
sputum. Sebelum dilakukan terapi batuk efektif sarankan pasien untuk meminum
air hangat agar sputum yang menumpuk dapat diencerkan dan mempermudah
pengeluaran sputum.
Batuk efektif yang benar caranya pertama yang dilakukan adalah duduk
agak condong kedepan agar ekspansi paru dapat maksimal kemudian tarik nafas
dalam dua kali lewat hidung keluarkan lewat mulut agar meningkatkan
peningkatan paru secara maksimal dan membantu mengeluarkan secret,
kemudian tarik nafas dalam lagi dengan bahu diangkat, dada dilonggarkan
selama 1-2 detik lalu batukkan dengan kuat agar sekret yang menumpuk bias
keluar secara maksimal. Pelatihan batuk efektif inilah yang diberikan peneliti
kepada kelompok perlakuan sehingga diperoleh hasil 12 responden dapat
mengeluarkan sputum secara maksimal dan 3 responden belum dapat
mengeluarkan sputum secara maksimal karena disaat peneliti memberikan
pelatihan teknik batuk efektif responden kurang konsentrasi sebab sanak keluarga
lagi dating menjenguk, responden merasa lelah sehingga pengeluaran sputumnya
kurang maksimal, sputumnya sudah sedikit.
H. Bahaya dilakukannya tindakan
Berdasarkan jurnal keperawatan yang di ambil bahwa tidak ada bahaya yang
ditimbulkan dalam melakukan teknik batuk efektif.
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
1. Berikan posisi semi fowler atau fowler
2. Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran
J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
S: Pasienmengatakansesak sedikit berkurang
O: Pasientampak lebih rileks
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Observasi tanda-tanda vital
- Berikan posisi semi fowler atau fowler
- Latih batuk efektif secara teratur
- Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran
K. Evaluasi diri
Sudah melakukannya dengan baik akan tetapi tidak akan puas dan akan terus
belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Kristini, Dewi T. Potensi Penularan Tuberculosis Paru pada Anggota


Keluarga. The Indonesian Jurnal of Public Health. Volume 15, Nomor 1, Mei
2020
Manalu, Helper Sahat P. 2014. Jurnal Etiologi Kesehatan : Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Kejadian TB Paru dan Upaya Upaya
Penanggulangannya. Volume 9 No. 4 Desember 2014
Maulana, Ahmad. 2021. Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian
Keperawatan: PengaruhIntervensiTeknikBatukEfektifDenganPengeluaran
Sputum PadaPasienTuberkulosis. Volume 1 No. 1
Sudoyo, Aru W, dkk. 2014.Buku Ajar IlmuPenyakitDalam. Jilid I Edisi
VI. Jakarta: Interna Publishing
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. StandarIntervensiKeperawatan
Indonesia.Jakarta: DewanPengurusPusat PPNI

Mengetahui,
Mahasiswa Praktikan, Pembimbing Klinik/CI,

( Devi Yuliyanti) ( )

Anda mungkin juga menyukai