Anda di halaman 1dari 6

Nursing Science Journal (NSJ) p-ISSN: 2722-4988

Volume 1, Nomor 2, Desember 2020 e-ISSN : 2722-5054


Hal 1-5

LITERATUR REVIEW: PENERAPAN BATUK EFEKTIF DAN FISIOTERAPI DADA


UNTUK MENGATASI KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS PADA KLIEN
YANG MENGALAMI TUBERCULOSIS (TBC)
Wahyu Widodo1, Siska Diyah Pusporatri,2

Akademi Keperawatan Pemkab Purworejo


Purworejo, (0275)3140576
Email:wahyumkepwidodo@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang : Tuberculosis (TB) merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium Tuberculosis masuk kedalam saluran pernafasan dan menyerang paru-paru sehingga
pada bagian alveolus terdapat bintil-bintil atau peradangan pada dinding alveolus akan mengecil.
Prevalensi TB paru berdasarkan diagnose dokter menurut provinsi 2013-2018 Indonesia menduduki
0,4% dari seluruh jumlah populasi. Tujuan : untuk mengetahui penerapan batuk efektif dan fisioterapi
dada dalam mengurangi ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada klien tuberculosis. Metode :
penelitian yang digunakan dengan menganalisis artikel dan dilakukan penelusuran melalui google
scholar dengan menggunakan kata kunci “fisioterapi dada dan batuk efektif”, “fisioterapi dada dan batuk
efektif”+ “tuberculosis”, “penatalaksanaan batuk efektif dan fisioterapi dada”+ “tuberculosis”,
“pengaruh batuk efektif dan fisioterapi dada”+ “tuberculosis”. Hasil : dari 5 jurnal didapatkan bahwa
terjadi perubahan irama nafas, mampu mengeluarkan sekret, sesak nafas berkurang setelah dilakukan
batuk efektif dan fisioterapi dada. Kesimpulan : penerapan batuk efektif dan fisioterapi dada pada
pasien TB yang mengalami ketidakefektifan bersihan jalan nafas mampu mengurangi sesak nafas dan
mengeluarkan spuntum dan disarankan klien bisa untuk melakukan batuk efektif dan fisioterapi dada
secara mandiri.
Kata Kunci : Asuhan Keperawatan, Tuberculosis, Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
ABSTRACT
Background : Tuberculosis is a disease caused by mycobacterium tuberculosis that get into respiratory
tract and the lungs so that there was rash in alveoli or inflammation, the alveolar walls then will shrink.
The prevalence of tuberculosis based on doctor diagnosis by provience 2013-2018 indonesia occupies
0,4% of the population. Purpose : The Purpose of writing literature review is to conduct research on
clients who have tuberculosis with ineffective airway clearance. Method : The method research used by
analyzing articles and searching through google scholar by using the keywords “chest physiotherapy
and effective cough”, “chest physiotherapy and effective cough”+”tuberculosis”, “management of
effective cough and chest physiotherapy” + “tuberculosis”, “effect of effective cough and chest
physiotherapy” + “tuberculosis”. Results : The result from 5 journals found that there was a change in
breathing rhythm, are able t secrete, shorthnes of breath decreases after effective coughing and chest
physiotherapy. Conclusions : The conclutions application of effective cough and chest physiotherapy
in tuberculosis patients who experience ineffective airway clearance can reduce shortness breath and
spuntum and it is recommended that client can do effective chough and chest physiotherapy
independently
Keywords : Nursing care, Tuberculosis, Ineffectiveness of the airway clearance
1
Latar Belakang Penyakit tuberculosis merupakan penyaki
Tuberkulosis Paru merupakan suatu menular yang disebabkan mycrobacterium
penyakit infeksi yang disebabkan oleh tuberculosis yang menyerang paru-paru melalui
mycobacterium tuberculosis yakni kuman aerob saluran pernafasan, saluran pencernaan dan luka
yang dapat hidup terutama pada paru atau organ terbuka pada kulit, selanjutnya dapat terjadi
tubuh lainnya yang mempunyai tekanan parsial proses peradangan (inflamasi) di alveoli yang
oksigen yang tinggi. Kuman ini mempunyai nantinya akan menimbulkan penumpukan
kandungan lemak yang tinggi pada membrane spuntum yang berlebih dan menimbulkan
selnya sehingga menyebabkan bakteri ini tahan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas
terhadap asam dan tidak tahan terhadap sinar (Nurarif & Kusuma, 2015).
ultraviolet, karena itu penularannya terutama Dampak yang terjadi jika ketidakefektifan
pada malam hari (Rabb, 2010). bersihan jalan nafas tidak segera diatasi, dapat
Tuberkulosis paru adalah terjadinya menimbulkan kekurangan oksigen dalam sel
penumpukan atau akumulasi secret pada saluran tubuh .Sel tubuh yang kekurangan oksigen akan
pernafasan bagian atas. Hal ini terjadi karena sulit berkonsentrasi karena metabolism
bakteri merusak daerah parenkim paru terganggu akibat kurangnya suplai oksigen
menyebabkan terjadinya reaksi inflamasi yaitu dalam darah. Otak merupakan organ yang
produksi secret yang berlebihan dapat sangat sensitive terhadap kekurangan oksigen,
menyebabkan gangguan pernafasan karena apabila kekurangan oksigen lebih dari lima
obstruksi jalan nafas sehingga timbulah masalah menit dapat terjadi kerusakan sel otak
ketidakefektifan bersihan jalan nafas (Andra & permanen.
Yessie, 2013). Rencana keperawatan yang dilakukan
Menurut World Health Organitazion yaitu manajemen jalan nafas, meliputi
(WHO) Indonesia menempati urutan ketiga fisioterapi dada, motivasi klien untuk
jumlah kasus tuberculosis setelah India dan Cina mengeluarkan secret (batuk efektif). Terapi
dengan jumlah sebesar 700 ribu kasus. Angka yang diberikan itu mengajarkan batuk efektif.
kematian masih sama dengan tahun 2011 Menurut Perry & Potter dalam Alie (2015),
sebesar 27 per 100.000 penduduk, tetapi angka Batuk efektif adalah suatu metode batuk dengan
insidennya turun menjadi 185 per 100.000 benar, dimana klien menghemat energy
penduduk di tahun 2012. Di Indonesia jumlah sehingga tidak mudah lelah dan dapat
prevalensi TB paru berdasarkan diagnose dokter mengeluarkan dahak secara maksimal. Menurut
menurut provinsi 2013-2018 berjumlah 0,4% marni (2016), batuk efektif merupakan upaya
dari seluruh jumlah populasi, sedangkan di Jawa untuk mengeluarkan dahak agar paru-paru tetap
Tengah jumlah 0,4%. (Riskesdas, 2018). bersih. Cara melakukan batuk efektif menurut
Pranowo (2016) adalah yang pertama yaitu
1
menganjurkan pasien untuk minum hangat, Metode
kemudian tarik nafas dalam (lakukan sebanyak Metode penelitian yang digunakan pada
3 kali) setelah tarik nafas yang ketiga, penelitian ini adalah literature review, yaitu
menganjurkan pasien untuk batuk yang kuat. mengumpulkan dan menganalisis jurnal
Setelah dilakukan batuk efektif dahak bisa penelitian mengenai penerapan batuk efektif
keluar meskipun sedikit. dan fisioterapi dada. Artikel yang dipilih adalah
Selanjutnya selain batuk efektif dapat artikel yang dipublikasikan sejak tahun 2015
dilakukan terapi nonfarmakologi yaitu sampai 2020 yang dapat diakses full teks dalam
melakukan fisioterapi dada. Fisioterapi dada format pdf dan bahasa Indonesia.
adalah suatu tindakan untuk membersihkan
jalan nafas dan spuntum, mencegah akumulasi
Hasil
spuntum, dan memperbaiki saluran pernafasan
Hasil analis dan sintesis dari 5 artikel
(Sari, 2016). Prosedur dari fisioterapi dada
menunjukkan bahwa bahwa batuk efektif dan
adalah auskultasi suara nafas pasien untuk
fisioterapi dada dapat digunakan untuk
mengetahui letak penumpukan spuntum
mengeluarkan spuntum dan mengurangi sesak
sehingga memudahkan ketika mengatur posisi
nafas pada masalah ketidakefektifan bersihan
pasien.
jalan nafas yang dialami oleh klien tuberculosis

Tabel 1.1 Hasil Analisa dan Sintesa Jurnal

No Judul Metode penelitian Subjek Hasil


penelitian
1. Fisioterapi dada dan Metode penelitian yang Subjek penelitian Hasil dari penelitian ini diperoleh
batuk efektif sebagai adalah dekriptif dengan ini berfokus pada penerapan fiioterapi dada dan batuk
penatalaksanaan pendekatan observasional satu pasien yang efektif dilakukan 3 hari dengan
besihan jalan nafas pada melalui studi kasus untuk menjalani frekueni latihan 2x dan setelah
pasien TB paru di memperoleh gambaran peawatan dilakukan fisioterapi dada dan batuk
RSUD kota kendari penerapan fisioterapi efekif terjadi perubahan irama nafas
(Rusna Tahir, Dhea Sry dada dan batuk efektif dari tidak teratur menjadi teratur.
Ayu Imalia S, Siti pada pasien TB paru
Muhsinah 2019)
2. Penerapan batuk efektif Metode peneltian ini Subjek penelitian Hasil dari penelitian ini adalah
mengatasi menggunakan metode ini diterapkan didapatkan hasil suara ronkhi masih
ketidakefektifan untuk menyelidiki dan pada satu pasien terdengar tetapi hanya disebelah
bersihan jalan nafas mempelajari suatu tb. kanan saja dan sudah berkurang dari
pada Tn.M dengan kejadian mengenai hari sebelumnya dan mampu
tuberculosis (Siti keadaan seseorang yang mengeluarkan sekret.
Fatimah, Syamsudin dilakukan secara
2019) integrative, komperhensif
3 Asuhan keperawatan Metode penelitian ini Subjek penelitian Klien 1 seluruh kriteria hasil berhasil
ketidakefektifan menggunakan ini menggunakan terlampaui dalam batas waktu yang
bersihan jalan nafas pengumpulan data dalam 2 pasien yang telah ditentukan yaitu selama 3x24
behubungan dengan studi kasus ini adalah mengalami jam sehingga masalah
akumulasi secret pada metode wawancara dan tuberculosis ketidakefektifan bersihan jalan nafas
pasien tuberculosis di metode observasi melalui dapat teratasi sedangkan klien 2
2
No Judul Metode penelitian Subjek Hasil
penelitian
RSI sakinah mojokerto. pemeriksaan fisik dengan seluruh kriteria hasil belum
(Arum Yulaeni,Ima menggunakan stetoskop, terlampaui dalam batas waktu yang
Rahmawati, Agus thermoter, serta dari hasil ditentukan sehingga masalah
Haryanto 2018) pemeriksaan keperawatan ketidakefektifan
laboratorium. bersihan jalan nafas hanya teratasi
sebagian.
4. Penerapan batuk efektif Metode penelitian yang Subjek penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan
dan fisioterapi dada digunakan pendekatan ini menggunakan bahwa studi kasus adanya
pada pasien tb paru studi kasus dengan 2 pasien tb yang peningkatan pengeluaran sekret pada
dengan wawancara terstrukur, mengalami klien dengan tb paru yang mendapat
ketidakefektifan studi dokumen, dan ketidakefektifan tindakan fisioterapi dada dan batuk
bersihan jalan nafas di observasi menggunakan bersihan jalan efektif sehingga klien mampu
RSUD koja Jakarta instrument yang sudah nafas. mempertahankan jalan nafas yang
utara (Egeria Dorina ditetapkan. efektif
Sitorus, dkk 2018)
5. Pengelolaan Metode penelitian ini Subjek penelitian Hasil setelah dilakukan pengelolaan
ketidakefektifan menggunakan metode ini menggunakan didapatkan masalah ketidakefektifan
bersihan jalan nafas pendekatan metodologi pasien bersihan jalan nafas teratasi sebagian,
pada Tn.M dengan keperawatan meliputi tuberculosis yang klien dapat mengeluarkan dahak dn
tuberculosis paru di diagnosa keperawatan, dilakukan selama sesak nafas berkurang.
ruang dahlia RSUD tindakan keperawatan, 2 hari
ungaran. (Antoninho dan evaluasi
Coni Santana, Ummu keperawatan.
Muntamah 2019)

Pembahasan Sedangkan untuk perbedaan yang terjadi


Tindakan yang pertama yaitu pada ke 5 ju artikel tersebut memiliki perbedaan
mengajarkan batuk efektif. Menurut Perry & masing-masing dengan hasil yang berbeda.
Potter dalam Alie (2015), Batuk efektif adalah Pada artikel yang pertama terjadi
suatu metode batuk dengan benar, dimana klien perubahan irama nafas dari tidak teratur menjadi
menghemat energi sehingga tidak mudah lelah teratur pada satu pasien yang menjalani
dan dapat mengeluarkan dahak secara perawatan dimana penelitian tersebut
maksimal. Tindakan keperawatan yang kedua menggunakan metode deskriftif dengan
yaitu melakukan fisioterapi dada. Fisioterapi pendekatan observasional melalui studi kasus.
dada adalah suatu tindakan untuk Pada artikel kedua terjadi perbedaan yang
membersihkan jalan nafas dan spuntum, signifikan sebelum dan sesudah dilakukan
mencegah akumulasi spuntum, dan tindakan batuk efektif dan fisioterapi dada
memperbaiki saluran pernafasan (Sari, 2016). dimana penelitian ini peneliti menggunakan 2
Pada penelitian ke 5 artikel di atas kelompok yaitu kelompok fisioterapi dada dan
menunjukkan bahwa teknik batuk efektif dan kelompok batuk efektif, dimana peneliti
fisioterapi dada untuk mengatasi menggunakan metode rancangan Quasy
ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada klien eksperiment, jumlah sample 30 orang tiap
tuberculosis. kelompok cara pengambilan sample consecutive

3
sampling dan menggunakan uji t-independen nafas tidak efektif pada klien yang mengalami
dan t-dependen. tuberculosis.
Pada artikel ketiga menggunakan metode
penelitian ini menggunakan pengumpulan data Kesimpulan
dalam studi kasus ini adalah metode wawancara Berdasarkan penjelasan diatas yang
dan metode observasi melalui pemeriksaan fisik terdiri dari 5 artikel ilmiah yang telah dilakukan
dengan menggunakan stetoskop, thermometer, review maka telah terbukti bahwa dari
serta dari hasil pemeriksaan laboratorium penelitian batuk efektif dan fisioterapi dada
dimana peneliti menggunakan 2 klien yang dapat digunakan sebagai cara untuk mengatasi
mengalami tuberculosis dan terdapat perbedaan ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang
antara 2 klien dimana klien 1 masalah dialami oleh klien tuberculosis. Dalam hal ini
keperawatan terlampaui dalam waktu 3x24 jam penulis mengucapkan terima kasih kepada
dan klien 2 masalah keperawatan hanya teratasi Direktur Akper Pemkab Purworejo, dosen
sebagian. pembimbing dan teman-teman sekalian yang
Pada artikel keempat terdapat peningkatan telah memberikan dukungan moril maupun
pengeluaran sekret pada klien dengan TB paru materil dalam penyelesaian literature review.
yang mendapat tindakan fisioterapi dada dan
batuk efektif sehingga klien mampu Ucapan Terima Kasih
mempertahankan jalan nafas yang efektif pada 2 Penulis mengucapkan terima kasih kepada
pasien. direktur akper pemkab purwoejo dan ketua
Pada artikel kelima, menggunakan metode lembaga penelitian dan pengabdian kepada
pendekatan metodologi keperawatan meliputi masyarakat yang telah memfasilitasi jalannya
pengkajian, diagnose keperawatan, tindakan penelitian hingga pubilkasi.
keperawatan, dan evaluasi keperawatan dengan
menggunakan 1 pasien tuberculosis dimana Daftar Pustaka
masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas Alie, Yulianti dan Rodiyah.2015. Pengaruh
teratasi sebagian, klien dapat mengeluarkan Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran
Spuntum pada Pasien Tuberculosis di
dahak dan sesak nafas berkurang.
Peterangan Kabupaten Jombang.
Pandangan yang diberikan kepada klien Jombang. Jurnal Metabolisme, 2(3), 15–
yaitu sesuai dengan konsep yang menyatakan 21.https://doi.org/10.1111/jce.12992.This

latihan batuk efektif dan fisioterapi dada


Andra, SW & Yessi, MP 2013, Keperawatan
merupakan suatu bentuk untuk membebaskan Medical Bedah, Yogyakarta: Nura Medika
jalan nafas yang dinilai masih cukup efektif
Antoninho Coni Santana, Ummu Muntamah
untuk mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan
2019) Pengelolaan ketidakefektifan
bersihan jalan nafas pada Tn.M dengan
4
tuberculosis paru di ruang dahlia RSUD Humanistic Network for Science and
ungaran. Technology Health Notions , Volume 2
Number 12 ( December 2018 ). 2(12),
1231–1233.
Ardiansyah, M (2012). Medical Bedah.
Yogyakarta : Diva Press Siti Fatimah, S. (2019). Penerapan teknik batuk
efektif mengatasi ketidakefektifan bersihan
Hidayat, Aziz Alimul A. 2012. Pengantar jalan napas pada Tn. m dengan
tuberkulosis. Jurnal Keperawatan Karya
Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi
Bhakti, 5(1), 26–30.
Konsep dan Proses Keperawatan Buku 2.
Jakarta : Salemba Medika Sitorus, E. D., Lubis, R. M., & Kristiani, E.
(2018). Penerapan Batuk Efektif dan
Fisioterapi Dada pada TB Paru yang
Nurarif & Kusuma 2016. Asuhan Keperawatan
Mengalami Ketidakefektifan Bersihan
Praktis Berdasarkan Penerapan Jalan Napas Di RSUD Koja Jakarta Utara.
Diagnosa NANDA NIC NOC Dalam Jurnal Kesehatan, 4(November 2014), 37–
Berbagai Kasus. Jogjakarta: Media 41.
Action
Tahir, R., Sry Ayu Imalia, D., & Muhsinah, S.
(2019). Fisioterapi Dada dan Batuk Efektif
Rab, Tabani. (2010). Ilmu Penyakit Paru. sebagai Penatalaksanaan Ketidakefektifan
Jakarta: Trans Info Media Bersihan Jalan Nafas pada Pasien TB Paru
di RSUD Kota Kendari. Health
Riskesdas. (2018). Riset Kesehatan Dasar Information : Jurnal Penelitian, 11(1), 20–
Republik Indonesia Tahun 2018. 25. https://doi.org/10.36990/hijp.v11i1.87

Santana, A. C., & Muntamah, U. (2019). Sari, D. P. (2016). Upaya Mempertahankan


Pengelolaan Ketidakefektifan Bersihan Kebersihan Jalan Napas Dengan
Jalan Napas pada Tn. M dengan Fisioterapi Dada Pada Anak Pneumonia.
Tuberculosis Paru di Ruang Dahlia RSUD Electronic Theses and Dissertations
Ungaran. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/44483
Setyawati, D., Sukraeny, N., Sciences, H.,
Sciences, H., & Sciences, H. (2018). Yulaeni Arum 2018. Asuhan Keperawatan
Health Notions , Volume 2 Number 12 ( Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
December 2018) Cold Compress on Berhubungan Dengan Akumulasi Sekret
Vertebra ( Cervical ) on The Pain Scale of
Pada Pasien TB Paru, RSI Sakinah
Postoperative Patients 1231 | Publisher :
Mojokerto.

Anda mungkin juga menyukai