DISUSUN OLEH :
Hari : Jumat
A. Keluhan Utama
Sesak Napas
B. Diagnosis Medis
Pneumonia
C. Diagnosis Keperawatan
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif berhubungan dengan spasme jalan
napas sekresi yang tertahan ditandai dengan batuk berdahak, mengeluh
sesak napas, nadi berubah, pola napas berubah (D.0001)
D. Data Yang Mendukung Diagnosis Keperawatan
DS :
Pasien mengatakan sesak napas sejak 3 hari yang lalu
Pasien mengatakan sesak napas dirasakan jika dalam keadaan duduk,
berbaring.
Pasien mengatakan batuk dan ada dahaknya
DO :
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : compos mentis
GCS : E4V5M6
Frekuensi napas meningkat : 26x/menit (nilai normal 16-20x/menit)
Frekuensi nadi meningkat : 110x/menit (nilai normal 60-120x/menit)
Suhu : 36,5 derajat celcius
SPO2 : 96%
Pasien tampak sulit bernapas
E. Dasar Pemikiran
Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar
yang mengandung O2 kedalam tubuh serta menghembuskan udara yang
bayak mengandung CO2 (karbondioksida) sebagai sisa dari oksidasi
keluar dari tubuh. Penghisapan udara ini disebut inspirasi dan
menghembuskan disebut ekspirasi. Terganggunya sistem pernapasan dapat
mengakibatkan gangguan dalam sirkulasi udara dan proses pertukaran gas,
yang pada akhirnya dapat mengakibatkan terganggunya proses transportasi
makanan kedalam jaringan dan sel-sel tubuh manusia.
Pneumonia adalah inflamasi paru yang ditandai dengan konsulidasi
karena eksudat yang mengisi alveoli dan bronkiolus (Terry & Sharon,
2013). Pneumonia adalah salah satu penyakit infeksi saluran prnapasan
bawah akut dengan gejala batuk dan disertai dengan sesak napas yang
disebabkan agen infeksius seperti virus, bakteri, mycoplasma (fungi), dan
aspirasi substansi benda asing, berupa radang paru-paru yang disertai
eksudasi dan konsulidasi (Nurarif dan Kusuma, 2015).
Masalah keperawatan yang muncul pda pasien pneumonia biasanya
adalah sesak nafas, batuk berdahak namun dahak susah dkeluarkan yang
dapat mengganggu aktivitas, sehingga perlu adanya terapi pemberian
bronodilator menggunakan nebulizer untuk mengatasi masalah bersihan
jalan napas tidak efektif dan untuk mengurangi sesak napas serta batuk
berdahak yang susah dikeluarkan. Beberaa penelitian telah menunjukkan
bahwa terapi bronkodilator efektif untuk mengurangi sesak napas dan
mengeluarkan secret (Purnomo et al, 2017).
F. Prinsip Tindakan
Standar Operasional Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer :
No
Aspek Yang Dinilai
.
A Pra interaksi
1. Melihat program terapi pasien
2. Mengecek urutan prosedur
3. Menyiapkan peralatan
B Fase Orientasi
1. Mencuci tangan
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
4. Memastikan identitas : cek gelang pasien( nama, TTL,alamat, usia)
5. Menanyakan kesediaan
6. Mempertahankan privasi
C Fase kerja
1. Mendekatkan alat
2. Mendengarkan suara napaas menggunakan stetoskop
3. Mengambil obat kemudian memasukkan ke dalam tempat obat pada
mesin nebulizer
4. Memasang tutup adaptor kemudian menyalakan dengan menekan
tombol ON
5. Memasang masker pada hidung pasien
6. Menganjurkan pasien napas panjang sambil menghisap udara yang
keluar dari nebulizer
dan melalui mulut sebanyak 10 kali
7. Mematikan nebulizer dan melakukan clapping untuk mempermudah
mengeluarkan sekret
8. Melepaskan masker, menganjurkan pasien untuk batuk dan
mengeluarkan dahak
mendengarkan lagi suara napas dengan stetoskop
9. Mengulangi prosedur no 6-10 s.d obat habis
10. Membersihkan area sekitar mulut pasien dengan tissue
11. Membereskan alat
D Fase terminasi
1. Mengevaluasi respon pasien
2. Membereskan alat & mencuci tangan
3. Melakukan dokumentasi
E Penampilan selama tindakan
1. Ketenangan
2. Ketelitian
3. Menjaga keamanan pasien dan perawat
G. Analisis Tindakan
Mual
Muntah
Tremor
Bronkospasme
Takikardi
Putu, N., Sukma, W., S, W. C. W., Y, P. C. D., Studi, P., Dokter, P., Kedokteran,
F., Udayana, U., & Udayana, U. (2020). Profil Sitologi Efusi Pleura Maligna
di RSUP Sanglah Tahun 2015/2017. Medika Udayana, 9(1), 22–27.