Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

TERAPI NEBULIZER DI RUANG IGD RSUD KRMT


WONGSONEGOROS
SEMARANG

Disusun untuk memenuhi tugas profesi ners


Keperawatan Gawat Darurat

Disusun Oleh :
SEPTIANA YOGI A.K
1808239

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2019
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
PEMBERIAN TERAPI NEBULIZER

Inisial Klien : Tn.F


Diagnosa Medis : Asma bronchiale
No Register : xxxxx
Tanggal : 12 September 2019

1. Diagnosa Keperawatan dan Dasar Pemikiran

Ketidakefektivan bersihan jalan nafas berhubungan dengan adanya bronkospasme

Data Subjektif:
• Pasien mengatakan mengalami sesak nafas sejak tadi sore (±3 jam SMRS)
• Pasien mengeluh batuk disertai keluar dahak sejak seminggu yang lalu

Data Objektif:
• HR: 92 kali/mnt, S : 36,2oC, RR: 22x kali/mnt
• SPO2 = 95%
• Tampak gelisah
• Tedapat suara weehzing
• Tampak dispnea
• CRT < 2 detik

Dasar pemikiran :
Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak ±3 jam sebelum masuk rumah sakit .
Pasien juga memiliki riwayat asma dan terdapat suara wheezing (mengi) saat dikaji.
Suara napas tambahan tersebut mengindikasikan adanya secret yang tertahan.
Asma adalah obstruksi jalan napas difus reversible. Obstruksi ini disebabkan oleh
satu atau lebih dari yang berikut ini:
a. Kontraksi otot-otot yang mengelilingi bronchi yang menyempitkan jalan napas.
b. Pembengkakan membrane yang melapisi bronkhi.
c. Pengisian bronchi dengan mucus yang kental.
Tiga gejala umum pada asma adalah batuk, dypsnea, dan mengi. Sputum, yang
terdiri atas sedikit mucus yang mengandung masa gelatinosa bulat sulit untuk
dibatukkan. Sputum (mucus) yang sulit untuk dikeluarkan dapat semakin menghambat
jalan napas pasien dengan asma.
Nebulizer merupakan alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk larutan
menjadi aerosol secara terus menerus dengan tenaga yang berasal dari udara yang
dipadatkan atau gelombang ultrasonic. Nebulizer juga dapat difungsikan untuk
memberikan obat pengencer sputum dan pelega pernapasan melalui inhalasi. Oleh
karena itu, perlu dilakukan tindakan pemberian obat dengan nebulizer untuk
mengencerkan dahak dan memperlancar jalan napas.
2. Tindakan Keperawatan yang Dilakukan
Melakukan pemberian obat broncodilator (ventolin ) melalui nebulizer.

3. Prinsip-Prinsip Tindakan
a. Bersih
b. Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah tindakan, terutama pada klien yang
menggunakan bronchodilator.
c. Observasi pengembangan paru dan pasang oksigen setelah pemberian obat apabila
diperlukan.
d. Prinsip nebulizer adalah mengubah obat (larutan) menjadi aerosol, sehingga dapat
dihirup pasien dengan menggunakan masker atau mouthpiece
e. Prosedur :
1) Cuci tangan
2) Persiapkan peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan :
 Nebulizer set dan masker
 Obat yang diperlukan (ventolin)
3) Jelaskan kepada klien tentang tujuan prosedur dan langkah-langkah prosedur
yang akan dilaksanakan.
4) Atur posisi klien senyaman mungkin (semifowler/duduk)
5) Jaga pivacy klien
6) Isi nebulizer dengan obat yang dianjurkan dokter
7) Hubungkan nebulizer dengan sumber listrik dan hidupkan nebulizer.
8) Pasangkan masker pada klien
9) Instruksikan klien untuk menghirup uap yang dihasilkan nebulizer dan
bernapas panjang.
10) Setelah obat yang diberikan telah habis menjadi uap, matikan nebulizer.
11) Rapikan klien.
12) Cuci tangan.

4. Analisa Tindakan

Pemberian terapi broncodilator (ventolin ) melalui nebulizer merupakan terapi


yang efektif diberikan pada pasien dengan asma bronciale. Tujuan di berikannya
nebulizer pada Tn. F, adalah agar dapat difungsikan untuk memberikan obat pengencer
sputum dan pelega pernapasan melalui inhalasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan
tindakan pemberian obat dengan nebulizer untuk mengencerkan dahak dan
memperlancar jalan napas. Akan tetapi untuk resiko terjadinya infeksi nosokomial
cukup besar karena prinsip pemberian yang bersih dan seringkalinya pasien
menggunakan peralatan (masker nebulizer) dengan pemakaian berulang.

.
5. Bahaya dan Pencegahan

Terapi nebulizer memiliki resiko seperti infeksi, airway reactivity, pulmonary dan efek
sistemik, serta drug reconsentration. Perlu ada perawat yang mendampingi untuk
memantau perkembangan atau perubahan yang terjadi pada pasien.

6. Hasil yang Didapatkan dan Maknanya

S : pasien mengatakan sesak berkurang dan merasa lebih lega saat bernafas
O:
 HR: 86 kali/mnt, S : 36,1oC, RR: 22x kali/mnt
 SPO2 = 97%
 CRT < 2 detik
 Tidak terdapat suara weehzing
 Tampak lebih nyaman, kooperatif saat diberikan terapi dengan nebulizer

A : Masalah ketidak efektivan bersihan jalan nafas telah teratasi


P : Hentikan intervensi

7. Tindakan Keperawatan lain


• Mengobservasi tanda-tanda vital
• Pantau frekuensi dan kedalaman pernapasan.
• Pertahankan jalan napas paten. Tempatkan pasien pada posisi yang nyaman.

8. Evaluasi Diri

Tindakan pemberian obat melalui nebulizer dilakukan sesuai dengan prosedur.


Walaupun prinsipnya bersih, akan tetapi saat pelaksanaan tindakan yang tidak memakai
sarung tangan tetap dilakukan secara cermat dan teliti agar prosedur pemberian dapat
dilaksanakan sesuai prosedurnya.

Pembimbing Mahasiswa

(……………………..) (Septiana Yogi A.K)

Anda mungkin juga menyukai