Anda di halaman 1dari 5

ANALISA SINTESA

TINDAKAN KEPERAWATAN : PEMBERIAN NEBULIZER PADA PASIEN


DENGAN SGB DI RUANG ICU RSUP DR KARIADI SEMARANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Stase Minggu ke I Keperawatan Kritis

Pada Program Profesi Ners

Ike Sulistiawati

G3A020023

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

TAHUN 2021
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

“PEMBERIAN OBAT MELALUI NEBULIZER”

DI ICU RSUP DR KARIADI SEMARANG

Inisial pasien (usia) : Ny. F ( 32 tahun)


Diagnosa medis : SGB
Tanggal masuk : 02 Januari 2021

1. Diagnosa Keperawatan dan Dasar Pemikiran

a. Diagnosa keperawatan : Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan


penurunan kemampuan batuk, akumulasi sekret

b. Dasar pemikiran

- Klien terpasang ET (trakheostomy)

- Bunyi nafas ronkhi

- Terdapat banyak sekret/mucus/saliva/ di mulut dan ET

- Terpasang nasal oxygen canul 10 liter/menit via ET

- Mesin ventilator sudah dilepas sejak 3 hari yang lalu

2. Tindakan keperawatan yang di lakukan

Pemberian obat melalui nebulizer

3. Prinsip – prinsip tindakan

a. Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah tindakan terutama pada pasien yang
menggunakan bronkodilator

Rasional : TTV sebagai salah satu indikator apakah tindakan yang kita lakukan dapat
mengurangi sesak yang terjadi pada pasien atau tidak

b.Observasi pengembangan paru dan pasang oksigen setelah pemberian obat apabila
diperlukan.
Rasional :Pengembangan paru yang tidak maksimal menunjukkan bahwa pasien masih
dalam keadaan sesak, sehingga perlu di berikan O2 yang diharapkan dapat
mengurangi sesak yang pasien rasakan.

c.Prinsip nebulizer adalah mengubah obat (larutan) menjadi aerosol,sehingga dapat


dihirup pasien dengan menggunakan masker atau mouthpiece
Rasional : Bertujuan untuk memudahkan obat masuk ke saluran nafas dan memudahkan
pengenceraan sekret yang ada di dalam saluran nafas terutama di bronkus.

d.Persiapkan peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan


- Nebulizer set dan masker

- Air steril

- Obat yang diperlukan (NaCl 0,9%, Combivent)

Rasional : Memudahkan dalam melakukan tindakan.

e. Jelaskan kepada klien tentang tujuan prosedur dan langkah-langkah prosedur yang
akan dilaksanakan.

Rasional :  Informed consent bentuk tanggung jawab dan tanggung gugat.

f. Atur posisi klien senyaman mungkin (semifowler)

Rasional : Posisi nyang menurut pasien nyaman dapat mengurangi sesak yang
dirasakan,

g. Jaga pivacy klien

Rasional : Privacy klien terjaga.

h. Cuci tangan

Rasional : Mencegah transmisi mikroorganisme

i. Isi nebulizer dengan obat yang dianjurkan dokter dan air steril 4-6 cc dan pilih
tekanan nebulizer yang sesuai.
Rasional : Menjaga kelembapan mukosa serta memudahkan cairan menguap menjadi
aerosol .
 j. Pasangkan masker pada klien lalu hubungkan nebulizer dengan sumber listrik dan
hidupkan nebulizer serta instruksikan klien untuk menghirup uap yang dihasilkan
nebulizer dan bernapas panjang semampunya.
Rasional : Dengan menghirup uap yang berasal dari nebulizer, akan mempercepat
kerja dari obat yang diberikan.
k. Setelah obat yang diberikan telah habis menjadi uap, matikan nebulizer. Lalu rapikan
klien.
Rasional : Pasien terlihat rapi kembali.
l. Cuci tangan.
Rasional : Mencegah transmisi mikroorganisme

4. Analisa Sintesa
Penurunanan tingkat kesadaran

Refleks batuk menurun

Pertukaran O2 dan CO2 dimembran kapiler alveolar terganggu

Menstimulasi histamis memproduksi mukus

Akumulasi sekret dijalan nafas dan alveoli

Perlu melakukan pemberian nebulizer

Ekpektorasi sekret yang ada di paru

5. Bahaya yang dapat terjadi


Pemberian obat melalui nebulizer harus disesuaikan dengan kondisi klien. Pemberian yang
terlalu lama dan dosis yang terlalu tinggi akan mengakibatkan kelemahan otot - otot
pernafasan yang selanjutnya akan terjadi depresi  pernafasan. Apabila kondisi ini tidak
segera ditangani akan meningkatkan resiko gagal nafas.
Cara pencegahannya : Perlu pemantauan atau observasi selama proses nebulizer dilakukan
dan lebih hati – hati dalam pemberian dosis obat, sesuaikan dengan order yang diberikan
oleh dokter.
6. Hasil yang di dapat
 Sekret menjadi lebih encer dan mudah untuk dikeluarkan.
 Pernapasan menjadi lebih lega.
 Selaput lendir pada saluran napas menjadi tetap lembab.
 Mengobati peradangan pada saluran napas bagian atas.

7. Evaluasi

S : Pasien mengatakan sesak berkurang, sudah bisa mengeluarkan dahak lewat trakeostomi

O : tampak sekret kental di lubang trakeostomy

A : bersihan jalan napas tidak efektif belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

8. Kepustakaan

a. Doenges E. Marlynn. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.


b. Smeltzer, Suzanne C. (2002). Keperawatan Medikal-Bedah Brunner and
Suddarth   Ed.8 Vol.3. Jakarta: EGC.
c. Hudak & Gallo. (2011). Keperawatan Kritis, Edisi VI Vol I. Jakarta: EGC.
d. Kusyati, E. (2003). Keterampilan dan Prosedur Keperawatan Dasar. Semarang :
Kilat Press.

Anda mungkin juga menyukai