Anda di halaman 1dari 32

Tugas keperawatan komplementer

ENERGI TERAPI DAN PENANGANAN PENYAKIT DENGAN


ENERGI TERAPI

DISUSUN OLEH :

SUTARNI OKTAVIANA

RABIAH SRI INDRIANI

PRODI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN
AVICENNA KENDARI
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul "Terapi Energi Dalam Keperawatan" mata kuliah
Keperawatan Komplementer.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan motivasi berbagai
pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-
rekan yang telah membantu Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat konstruktif sehingga kami dapat menyempurnakan makalah ini.

Kendari, 25 juli 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................
C. Tujuan Penulisan...................................................................................
D. Manfaat Penulisan................................................................................
E. Metode Penulisan.................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Terapi Energi..............................................................................
B. Jenis-jenis Terapi Energi.........................................................................
C. Cara Melaksanakan Terapi Energi.......................................................
D. Proses Penyembuhan Melalui Terapi Energi............................................
E. Waktu Pelaksanaan Terapi Energi..........................................................
F. Indikasi dan Kontraindikasi Terapi Energi...............................................
G. Dampak Terapi Energi.............................................................................
H. Peran Perawat Dalam Terapi Komplementer..........................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terapi komplementer adalah lingkup yang luas dari sumber penyembuhan
yang meliputi sistem kesehatan, modalitas dan praktek yang didasari oleh teori
dan kepercayaan mereka. secara sederhana, pengobatan komplementer bisa
diartikan sebagai metode penyembuhan yang caranya berbeda dari pengobatan
konvensional di dunia kedokteran, yang mengandalkan obat kimia dan
operasi. Terapi komplementer kedokteran dibagi empat jenis terapi yaitu
chiropractic, teknik relaksasi, terapi masase dan akupunktur, lainnya terapi
komplementer yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Reiki merupakan salah satu dari 1800 jenis terapi komplementer yang ada
di dunia. Reiki ditemukan pertama kali oleh Mikao Usui pada tahun 1922.
Reiki berasal dari bahasa Jepang yaitu rei yang artinya alam semesta dan ki yang
berarti energi kehidupan, jadi reiki berarti energi alam semesta yang dikarunia
Tuhan sang maha pencipta kepada manusia yang diperoleh sejak ia dilahirkan.
Teknik Penyembuhan reiki adalah teknik penyembuhan sangat sederhana dan
mudah dipelajari oleh semua orang hanya dalam waktu inisiasi 30-45 menit
dan langsung dapat digunakan untuk menyembuhkan diri sendiri maupun orang
lain yang bersifat permanen. Dalam makalah ini akan dibahas tentang definisi,
kontraindikasi dan aplikasi klinis terapi energi reiki.
Penyembuhan dengan prana tak hanya bisa menanggulangi penyakit fisik,
tetapi juga masalah emosi, psikologis dan juga spiritual. Hal itu dikarenakan
kualitas energi prana membentuk pribadi dan diri manusia. Energi prana
mempengaruhi cara orang berfikir, mempengaruhi seseorang dalam bertindak,
mempengaruhi dalam mengambil keputusan dan mempengaruhi kehidupan
seseorang secara holistik.Terapi Reiki dan Terapi Prana merupakan jenis dari
Terapi Komplementer yang menerapkan energy dalam proses penyembuhan
penyakit pada pasien berdasarkan hal tersebut maka akan dibahas mengenai
Terapi Energi dalam Keperawatan

B. Rumusan Masalah

1. Apakah definisi terapi energi?


2. Apa saja jenis-jenis terapi energi ?
3. Bagaimanakah cara pelaksanaan terapi energi ?
4. Bagaimanakah proses penyembuhan dalam terapi energi ?
5. Bagaimanakah waktu pelaksanaan terapi energi?
6. Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari terapi energi ?
7. Apa saja dampak dari terapi energi ?
8. Bagaimanakah peran perawat dalam terapi komplementer ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami definisi terapi energy.


2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami jenis-jenis terapi energi.
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara pelaksanaan
terapi energy.
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami proses penyembuhan
dalam terapi energy.
5. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami waktu pelaksanaan
terapi energy.
6. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami indikasi dan kontraindikasi
dari terapi energy.
7. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami dampak dari terapi energy.
8. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami peran perawat dalam
terapi komplementer.

iii
D. Manfaat Penulisan

Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui, mengerti, dan memahami


definisi terapi energy, jenis-jenis terapi energi , cara pelaksanaan terapi
energy , proses penyembuhan dalam terapi energy , waktu pelaksanaan terapi
energy , indikasi dan kontraindikasi dari terapi energy, dampak dari terapi
energy, peran perawat dalam terapi komplementer

E. Metode Penulisan
Kami menggunakan dua metode penulisan yaitu dengan studi pustaka dan
penelusuran IT. Pada metode studi pustaka, kami membaca dan menganalisis
beberapa literature kemudian kami menggunakan refrensi tersebut pada
tulisan ini. Selanjutnya pada metode penelusuran IT, kami mencari tambahan
refrensi pada dunia rambah internet untuk melengkapi data- data yang telah kami
peroleh pada literature.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Terapi Energi


a. Terapi Reiki
Reiki merupakan salah satu dari 1800 jenis terapi komplementer yang ada
di dunia. Reiki ditemukan pertama kali oleh Mikao Usui pada tahun 1922. Reiki
berasal dari bahasa Jepang yaitu rei yang artinya alam semesta dan ki yang
berarti energi kehidupan, jadi reiki berarti energi alam semesta yang dikarunia
Tuhan sang maha penciptakepada manusia yang diperoleh sejak ia dilahirkan.
Energi ini dapat digunakan untuk memelihara kesehatan serta menyembuhkan diri
sendiri ataupun orang lain

b. Terapi Prana
Prana adalah istilah sansekerta yang berarti energi vital atau daya hidup
yang memberikan kehidupan bagi seluruh alam semesta termasuk kehidupan
manusia. Prana adalah universal. Di China disebut Chi, di Jepang Ki, di
Yunani Pneuma, di Polynesia Mana, dan dalam bahasa Ibrani disebut dengan
Ruah yang kesemuanya mempunyai arti yang sama yaitu ‘Nafas Kehidupan’.

B. Jenis-jenis Terapi Energi


Adapun Jenis-jenis dari terapi energi yaitu :

a. Terapi Reiki
Teknik Penyembuhan reiki adalah teknik penyembuhan sangat sederhana
dan mudah dipelajari oleh semua orang hanya dalam waktu inisiasi 30-45 menit
dan langsung dapat digunakan untuk menyembuhkan diri sendiri maupun orang
lain yang bersifat permanen. Kemampuan reiki bisa diperoleh seketika melalui
proses attunement/penyelarasan atau inisiasi yang dilakukan oleh reiki master.

iii
Setelah dilakukan proses penyelarasan energi terhadap sumber energi alam
semesta oleh reiki master, secara langsung seseorang memiliki kemampuan
memanfaatkan energi reiki. Cara menggunakanya energi reiki sangat mudah,
hanya meniatkan akan menggunakan energi reiki dan meletakkan tangan pada
cakra (pintu gerbang energi tubuh) atau bagian tubuh yang
sakit.
Proses attunement akan memberi efek detokfisikasi pada fisik, biasanya
berupa kelebihan energi yang disertai tanda-tanda rasa panas, mengantuk,
meningkatnya frekuensi buang air kecil maupun besar. Detokfisikasi ini akan
diakhiri dengan rasa bugar, tenang dan nyaman sesudahnya. Pada attunement
tingkat kedua, detoksifikasi terjadi pada lapisan mental dan emosional
sehingga pembawaan lebih sabar dan tenang.
Terakhir adalah attunement tingkat master, pada tahap ini detoksifikasi
akan terjadi pada lapisan spiritual. Biasanya akan lebih mendekatkan diri
kepada Tuhan, lebih tenang dan mempunyai kepekaan yang tinggi (Anthony,
2000. http://www.reikiattunements.net).
Praktisi reiki atau master reiki merupakan mediator untuk
mengalirkan energi alam kedalam tubuh manusia melalui kedua tangannya.
Tubuh manusia tersusun atas tubuh fisik dan non fisik yang saling berhubungan,
saat tubuh non fisik terganggu maka tubuh fisikpun akan tergangu. Terapi reiki
tidak langsung ke ditujukan pada bagian fisik tubuh melainkan dialirkan dalam
bentuk gelombang elektro magnetik melalui medan radiasi tubuh atau aura. Saat
melakukan penyembuhan, seorang praktisi reiki akan menyerap energi reiki dari
alam semesta dan menyalurkannya ke tubuh nonfisik si pasien melalui
cakra/pintu gerbang energi yang ada dalam tubuh manusia. Hasil yang
diharapkan adalah terjadi keselarasan/keseimbangan energi dalam tubuh,
meningkatkan kerja sel tubuh sehingga fungsi tubuh akan membaik dan dapat
melakukan pemeliharaan dan perbaikan kesehatan.
Aktivasi cakra (pusat penyalur energi) dalam tubuh dapat menjaga
keseimbangan berbagai sistem dalam tubuh, hal ini dapat memelihara kesehatan
fisik dan mental manusia. Tujuan akhir aktivasi cakra ini adalah menciptakan
manusia yang sehat jiwa dan raga. Meski lebih banyak ditujukan untuk tindakan
preventif, aktivasi cakra juga dapat menyembuhkan gejala penyakit yang disebut
cakra healing
Sesuai namanya, chakra healing dapat menyembuhkan secara
langsung berbagai penyakit, meski terbatas pada penyakit ringan. Kalau pusing,
pilek atau stres, masih bisa ditanggulangi namun untuk penyakit berat seperti
kanker, gastritis kronis, gangguan jantung, dan lainnya, lazimnya
dikombinasikan dengan metode pengobatan lain. Penting untuk diingat bahwa
reiki bukan untuk pengobatan alternative kanker namun reiki adalah terapi
komplementer yang digunakan untuk meringankan efek samping dari pengobatan
kanker.
Chakra healing memanfaatkan tenaga bioenergi yang terdapat
dalam tubuh manusia. Bioenergi ini merupakan tenaga vital yang mempunyai
sifat dasar hampir sama dengan energi lain seperti energi panas atau energi
listrik. Jika darah mengalir lewat pembuluh, bioenergi tadi mengalir lewat suatu
"lorong" yang dinamai meridian. Meridian ini berpangkal pada titik-titik tertentu
pada tubuh, membentuk pusat-pusat energi yang disebut cakra.
Ada tujuh cakra utama yang terdapat pada tubuh manusia yaitu:
Cakra mahkota cakra ajna,cakra tenggoroan cakra jantung, Cakra
solarplexus, cakraseks, cakra dasar

iii
1. Cakra dasar terletak di dasar tulang punggun
Berfungsi sebagai akar penunjang kehidupan, dan dilambangkan dengan
warna merah berkilauan. Energi dari Bumi masuk lewat cakra ini. Cakra dasar
mampu mengendalikan dan memberi energi pada susunan tulang, sistem otot, dan
reproduksi darah, jika ada gangguan menyangkut kerja otot atau tulang, cakra
inilah sumber masalahnya.
2. Cakra seksual.
Terletak di sekitar organ seksual, sering diidentifikasi dengan warna
oranye. Tugasnya mengendalikan dan memberi energi pada organ-organ di rongga
panggul, termasuk organ reproduksi, saluran kemih dan sekitarnya. Penyakit yang
sering bersumber dari pusat energi ini: kemandulan, impotensi, infeksi saluran
kemih, serta pembesaran prostat.
3. Cakra solar plexus.
Letaknya di bagian kosong pertemuan antara tulang rusuk dan ulu hati,
dilambangkan dengan warna kuning. Titik ini berfungsi sebagai pusat emosi,
seperti berani, ulet, aktif, marah, benci, hingga sakit hati. Selain itu, cakra
ini mampu mengendalikan energi pada hati, pankreas, lambung, usus besar, dan
usus kecil. Juga berhubungan dengan sistem pencernaan dan pembuangan sisa
makanan.
4. Cakra jantung
Terdapat pada bagian tengah dada depan dan belakang, lazimnya
divisualisasikan dalam warna hijau zamrud cemerlang. Dikenal juga sebagai pusat
emosi halus, seperti belas kasih, kedamaian, kegembiraan, keramahan,
kepekaan, sumber cinta kasih dan nurani. Cakra jantung mengendalikan
energi pada jantung, kelenjar timus serta paru-paru.
5. Cakra tenggorokan
Diasosiasikan dengan warna biru yang berfungsi sebagai pusat energi yang
mengekspresikan pemikiran, perasaan, dan keinginan. Dalam kerja samanya
dengan organ-organ tubuh lain, cakra tenggorokan bertanggung jawab atas
pemberian energi pada tenggorokan, saluran pernafasan serta kelenjar tiroid.
6. Cakra master atau cakra ajna.
Pusat energi satu ini punya kedudukan cukup istimewa karena
melambangkan kebijaksanaan. Warnanya biru keunguan atau nila, yang bertugas
untuk mengendalikan dan memberi energi pada kelenjar-kelenjar, sistem
endokrin, dan cakra utama lainnya.
7. Cakra mahkota.
Posisinya paling tinggi di antara pusat energi yang ada, karena terletak
pada bagian atas kepala atau ubun-ubun. Cakra ini bertanggung jawab
mengendalikan dan memberi energi pada sistem saraf, otak serta
keseimbangan kiri-kanan. Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan
gangguan saraf terjadi bila cakra mahkota terganggu.

b. Terapi Prana
Prana merupakan energi yang berorientasi terhadap makrosmos.
Contoh dari energi-energi yang termasuk dalam kelompok ini adalah : Reiki,
Ling Chi, Karuna, Seichim, Prana (Choa Kok Sui), Drisana,Neriya, Golden
Triangle, Ra-Sheeba, dan lain-lain. Penyembuhan dengan prana tak hanya
bisa menanggulangi penyakit fisik, tetapi juga masalah emosi, psikologis dan
juga spiritual.
Hal itu dikarenakan kualitas energi prana membentuk pribadi dan diri
manusia. Energi prana mempengaruhi cara orang berfikir, mempengaruhi
seseorang dalam bertindak, mempengaruhi dalam mengambil keputusan dan
mempengaruhi kehidupan seseorang secara holistik.Prinsip-prinsip dasat transfer
energi merupakan konsep ilmiah,dapat diterapkan dalam kasus penyembuhan
prana dimana energi prana yang digunakan untuk mempengaruhi reaksi
dalam tubuh, dengan demikian menyembuhkan penyakit apapun yang ada
dalam tubuh. Konsep dasar adalah bahwa ketika seseorang menderita penyakit,
prana atau tingkat energi terpengaruh. Penyembuhan prana membantu
seseorang untuk memulihkan energi vitalnya dengan bekerja pada chakra
prana pasien dan aura.

iii
Energi Prana tersedia sangat berlimpah dimuka bumi ini, sumbernya
antara lain di udara, bumi dan matahari. Sumber-sumber prana :
1. Matahari
prana matahari adalah prana yang berasal dari sinar matahari. Prana ini
menyegarkan seluruh tubuh dan memberikan kesehatan yang baik. Prana ini bisa
kita peroleh dengan menyerap cahaya atau berjemur disinar matahari (sunbathing)
dan meminum air putih yang telah dijemur di sinar matahari. Tidak disarankan
untuk berjemur terlalu lama, karena prana matahari sangat kuat, jika terlalu
banyak akan berbahaya bagi tubuh.
2. Udara
prana yang terkandung didalam udara disebut prana udara atau butir-butir
vitalitas udara. Prana udara diserap paru-paru dengan bernafas. Dengan
bernafas dalam, perlahan, dan berirama, akan lebih banyak prana udara yang
terserap daripada dengan bernafas pendek, tidak dalam.
3. Bumi
prana yang terkandung didalam bumi dinamakan prana bumi atau
butir-butir vitalitas bumi. Prana ini diserap melalui telapak kaki. Berjalan
tanpa alas kaki akan memperbanyak prana bumi yang terserap tubuh.
4. Pohon
beberapa pohon tertentu (seperti pohon pinus atau pohon raksasa yang
subur dan sudah tua) memancarkan sebagian besar kelebihan prananya. Pohon-
pohon dan tanaman memperoleh prana dari matahari, udara, tanah dan air. Orang
sakit dan orang yang lelah, akan sangat terbantu apabila mereka berbaring atau
beristirahat dibawah pohon-pohon tersebut.
5. Makanan
banyak prana yang berasal dari buah-buahan dan sayur-sayuran
segar.
6. Air
air menyerap prana dari matahari, udara, dan juga dari tanah dimana air
itu mengalir seperti sungai kecil, sungai besar dan muara.
C. Cara Melaksanakan Terapi Energi a. Terapi Reiki
Prosedur pelaksanaan terapi komplementer reiki bisa dilakukan dengan 2
cara yaitu bisa dilakukan sendiri dan bisa juga dibantu oleh terapis reiki:

1. Penyembuhan Diri Sendiri


1) Lakukan Attunement (cara membuka diri untuk menerima energi getaran
yang lebih tinggi untuk keperluan penyembuhan pribadi), proses ini adalah untuk
menyelaraskan diri kita dengan energi Alam semesta, melalui seorang
pembimbing tingkat Master Teacher.
2) REIKI LEVEL 1
Setelah Attunement :
a. Santai, pasrah, senyum (SPS)
b. Kibaskan telapak tangan 2-3 kali
c. Niatkan untuk menyalurkan energi Reiki tanpa memikirkan caranya.
d. Rasakan aliran, semburan, hawa hangat dari telapak tangan.
e. Rasakan energi diantara kedua telapak tangan

3) Penyembuhan diri sendiri (Self Healing)


a. Duduklah di kursi atau bersila di lantai, punggung tegak dan selalu SPS
b. Berdo`a memohon bantuan, bimbingan dan kesembuhan dari Tuhan
YME.
c. Aktifkan cakra mahkota dan cakra telapak tangan sendiri (Kibaskan
tangan 2-3 kali)
d. Buka aura diri sendiri ( depan dan belakang ) tetap santai
e. Niatkan untuk menyalurkan Rei Ki hingga terasa mengalir di telapak
tangan.
f. Tempelkan kedua telapak tangan pada bagian-bagian tubuhtertentu
(masing-masing selama + 60 hitungan), yaitu dengan urutan mulai dari
bagian depan tubuh sebelah atas sampai bagian tubuh sebelah bawah,
demikian juga untuk bagian tubuh bagian belakang

iii
g. Tutup aura tubuh kita dengan cara menyisir dari atas ke bawah sebanyak
2 kali (sekali untuk bagian depan dan sekali untuk bagian belakang).
h. Berterima kasih kepada Tuhan YME atas segala bantuan
i. yang telah diterima. Relax sejenak sebelum berdiri atau teruskan
dengan latihan grounding.

4) GROUNDING
a. Lakukan setiap hari atau setelah self healing, duduklah dengan santai,
(sebaiknya duduk di atas kursi dan punggung tegak lurus).
b. Kedua telapak tangan berada di atas paha dalam keadaan terbuka dan
terlentang.
c. Berdo`a mohon bantuan, bimbingan dan kesembuhan dari Tuhan YME.
d. Bayangkanlah cahaya putih (kuning emas) yang terang benderang dari
langit turun memasuki cakra mahkota.Proses Perjalanan Cahaya Tersebut
Adalah:
1. Cahaya tersebut menghangatkan cakra mahkota dan
membuat cakra mahkota membuka lebar seperti bunga teratai
dan bercahaya terang benderang.
2. Cahaya tersebut menembus cakra mahkota di bagian
tengahnya dan terus mulai memasuki kepala.
3. Semakin jauh cahaya masuk kepala memenuhi seluruh kepala
dan mulai mendorong cakra mata ketiga dari
dalam,mengakibatkan cakrta mata ketiga juga mekar sepenuhnya.
4. Cahaya memenuhi seluruh kepala dan turun memenuhi
tenggorokan, mendoroang cakra tenggorokan untuk mekar
sepenuhnya.
5. Cahaya yang telah memenuhi kepala dan tenggorokan turun ke
rongga dada, memenuhi seluruh rongga dada mendorong cakra
jantung hingga mekar sepenuhnya. Cahaya juga memenuhi
seluruh rongga perut, membuat cakra pusar, cakra sex dan
terakhir cakra dasar mekar sepenuhnya. (pada saat cahaya
menjalar keseluruh rongga tubuh kita, cahaya tersebut akan
membasmi penyakit-penyakit yang ada atau membenahi susunan
organ tubuh kita)`
6. Cahaya turun melalui kaki, bila anda melakukan Tekhnik
grounding ini sambil bediri atau duduk di kursi, bayangkan cahaya
turun dari kedua cakra telapak kaki. Sedangkan bila anda
melakukannya sambil duduk besila, bayangkan cahaya turun dari
cakra dasar.
7. Cahaya yang telah turun dari cakra telapak kaki atau cakra dasar
memasuki bumi, menembus seluruh lapisan bumi, hingga sampai

iii
ke pusat bumi. (Katakan bahwa cahaya yang turun kebumi tidak
membahayakan mahluk hidup yang ada dibawah)
8. Berkatilah bumi dengan cinta kasih sepenuhnya.
9. Menerima cahaya dan cinta kasih, bumi akan membalasnya
dengan cahaya berwarna hijau yang naik dari pusat bumi ketubuh
melalui cakra telapak kaki atau cakra dasar.
10. Perintahkan pikiran bawah sadar untuk menjaga agar tubuh selalu
terhubung dengan cahaya dari langit dan bumi ini dan menaikkan
sinar tersebut terus menerus.
11. Cahaya ini akan membuat kapsul berwarna hijau yang
membungkus tubuh kita (proteksi).
12. Setelah selesai ucapkan kembali terima kasih kepada Tuhan YME.
Penyeimbangan Energi YIN-YANG: lakukan meditasi reiki:
a. Meditasi Rei Ki cukup dilakukan seminggu sekali.
b. Duduklah dengan punggung tegak & tetap dalam keadaan SPS.
c. Cakra Mahkota & Cakra Telapak Tangan dalam keadaan aktif.
d. Berdo`a mohon bantuan dan bimbingan Tuhan YME.
e. Kibaskan tangan 2-3 kali, niatkan untuk menyalurkan ReiKi dari tangan
kiri ke seluruh tubuh bagian kiri dan telapak tangan kanan ke seluruh
tubuh bagian kanan.
f. Kemudian tempelkan telapak tangan kanan diatas paha kanan dan
telapak tangan kiri diatas paha kiri. Hal ini dilakukan selama + 5 atau 10
menit. h) Setelah selesai ucapkan terima kasih kepada Tuhan YME
atas segala bantuan yang telah diberikan.

2. Penyembuhan Kepada Orang Lain


1. Berdoa bersama pasien memohon bantuan, bimbingan dan
kesembuhan
2. Mengaktifkan Cakra Mahkota dan Cakra Telapak Tangan sendiri
3. Mengaktifkan Cakra Mahkota pasien.
4. Membuka Aura pasien (seakan akan membuka selubung aura dari atas
ke bawah).
5. Santai, Pasrah, Senyum, kibaskan tangan 2-3 kali.
6. Niatkan menyalurkan Reiki hingga dirasa energi mengalir dari telapak
tangan.
7. Tempelkan tangan, tidak ada niat untuk menyembuhkan dan
menyalurkan energi lagi.
8. Lama menempelkan tangan ke tubuh pasien + 5 sampai 10 menit.
9. Santai, pasrah, senyum ( apabila tidak dirasa aliran, tarik tangan,
kibaskan, niatkan mengalirkan Reiki, tempelkan lagi ke posisi terakhir.
10. Kalau masih tidak ada aliran, santai – Reiki energi cerdas dan otomatis.
Bagian tubuh tersebut memang tidak butuh energi )
11. Bila yang mengobati lebih dari satu orang, maka biasanya dilakukan
secara sinkron yaitu: 1 orang yang memimpin dan yang lain ikut
membantu, pada saat setelah menempelkan akan mengatakan sinkronkan
kepada Penyembuh lain, sambil mengatakan : saya mengsinkronkan
energi saya kepada Pak/Ibu yang memimpin.
12. Setelah selesai tutup aura tubuh pasien dengan cara menyisir dari atas
ke bawah sebanyak 2 kali (sekali untuk bagian depan, sekali untuk bagian
belakang).
13. Biarkan pasien relax sejenak sebelum duduk / berdiri.
14. Berterimakasih kepada Tuhan YME

iii
Meditasi Alpha Reiki

a . Bersikap posisi duduk tegak tapi nyaman.


b . Bernafas secara pelan perhatian pada nafas semakin dipelankan
c . Pejamkan mata untuk lebih meningkatkan fokus.
d . Rasakan perasaan KEBERADAAN DI SAAT KINI.
e . Rasakan nafas yang masuk dan keluar, perhatian pada titik antara bibir
atas dan ujung hidung (sentuh dengan telunjuk bagian tersebut untuk
mengetahui lokasinya).
f . Tetap melanjutkan bernafas secara perlahan dan secara sadar perhatian
pada proses nafas, tanpa menganalisa.

iii
g . Bila pikiran berkelana..tidak apa, kembalikan saja fokus: “PERHATIKAN
NAFAS”. (Lakukan setiap kali pikiran berkelana, hindari kesal, ini sering
terjadi saat kita pemula
h . Dengan perasaan kasih, rasakan nafas masuk sejuk dan keluar hangat
i . Berbaik pada diri dan sabar, rilekskan pikiran dan biarkan
mengalir
j . Tetap fokus pada nafas
k . Anda telah berhasil melakukannya, tingkatkan durasinya secara bertahap
3-5 menit kemudian sampai melewati 10 menit.
Semakin panjang waktunya semakin baik, bahkan sampai sejam. Saat
kita mampu mengatur KESADARAN, maka semakin mudah kita untuk fokus,
biarkan ego semakin terlarut keruang yang sangat luas dimana: “SEMUA ITU
APA ADANYA, DAN SEMUA ITU SATU” (Henrikus, tanpa tahun). (U.S.
Department of health and human services, diakses pada 13 November 2016).
Terapi Reiki juga dapat dilakukan dari jarak jauh. Simbol penyembuhan
Reiki dari jarak jauh (distant healing) adalah Hon Sha Ze Sho Nen yang
memiliki arti no past, no present, no future (tidak ada masa lalu, tidak ada
masa sekarang dan tidak ada masa depan). Jarak dan waktu tidak menjadi
masalah ketika menggunakan simbol Reiki ini. Trauma dan pengalaman hidup
yang lain, kehidupan sebelum atau kehidupan sekarang dapat mempengaruhi dan
membayangi kehidupan manusia.
Selama melakukan penyembuhan jarak jauh, jangan berfokus pada
usaha penyembuhan masalah seperti: sakit kepala. Kirimkan energi Reiki
tanpa batas kemanapun juga, karena energi Reiki tersebut akan pergi
ketempat yang dibutuhkan. Ketika melakukan penyembuhan jarak jauh, energi
akan bekerja pada tubuh penerima, pada chakra dan pada aura namun tidak
sebanyak dibandingkan ketika kontak fisik, karena perlu waktu sebelum energi
meresap ke tubuh dan meringankan masalah, seperti: nyeri. Penyembuhan jarak
jauh hanya memakan waktu beberapa menit dibandingkan dengan penyembuhan
tangan Terapi penyembuhan dengan reiki sebaiknya dilakukan dalam kondisi
tenang dan si pasien siap menerima. Jangan menggunakan pakaian dari kulit dan
benda-benda yang terbuat dari logam. Benda ini sebaiknya dilepas terlebih
dahulu karena kedua bisa menghambat penyaluran energi.
Terapi Reiki juga dapat dilakukan dari jarak jauh. Simbol penyembuhan
Reiki dari jarak jauh (distant healing) adalah Hon Sha Ze Sho Nen yang
memiliki arti no past, no present, no future (tidak ada masa lalu, tidak ada
masa sekarang dan tidak ada masa depan). Jarak dan waktu tidak menjadi
masalah ketika menggunakan simbol Reiki ini. Trauma dan pengalaman hidup
yang lain, kehidupan sebelum atau kehidupan sekarang dapat mempengaruhi dan
membayangi kehidupan manusia.
Selama melakukan penyembuhan jarak jauh, jangan berfokus pada usaha
penyembuhan masalah seperti: sakit kepala. Kirimkan energi Reiki tanpa batas
kemanapun juga, karena energi Reiki tersebut akan pergi ketempat yang
dibutuhkan. Ketika melakukan penyembuhan jarak jauh, energi akan bekerja
pada tubuh penerima, pada chakra dan pada aura namun tidak sebanyak
dibandingkan ketika kontak fisik, karena perlu waktu sebelum energi meresap
ke tubuh dan meringankan masalah, seperti: nyeri. Penyembuhan jarak jauh
hanya memakan waktu beberapa menit dibandingkan dengan penyembuhan
tangan.

b. Terapi Prana
Adapun tekni-teknik dalam melaksanakan terapi prana adalah sebagai berikut:
1. Membuat tangan peka
2. Menelusuri aura-dalam
3. Menyapu (membersihkan): umum dan setempat
4. Meningkatkan kemampuan pasien menerima cara perawatan ini (Prana yang
diproyeksikan dapat ditolak karena alasan-alasan berikut ini : pertama, jika ia
mempunyai prasangka buruk terhadap jenis penyembuhan seperti ini; kedua,
jika ia tidak menyukai pribadi penyembuh; dan ketiga, jika ia sendiri tidak ingin
sembuh).
5. Pemberian energi dengan prana:
Teknik Chakra tangan

iii
a. Menyerap/menarik prana
b. Menyalurkan prana
6. Memantapkan prana yang disalurkan
7. Melepaskan energi prana yang diproyeksikan
Prosedur pelaksanaan terapi komplementer prana:
Cara latihan dasar prana sekarang dilanjutkan menggunakan energi
prana untuk terapi. sebelum melanjutkan tehnik penyembuhan dilanjutkan dulu
cara memperkuat energi prana kita gunakan saja cara yang mudah tapi efektif :
1. letakkan tangan di depan dada telapak tangan kanan dan kiri
terbuka saling berhadapan.
2. Jarak antara telapak tangan kira-kira 15-20 cm.
3. Pejamkan mata dengan tenang. biarlah diri tenang beberapa saat.
4. Niatkan menghimpun energi prana air/prana api/prana angin/rrana
tanah/prana listrik silahkan dipilih salah satu dulu.
5. Jangan membayangkan dan berpikir bagaimana cara kerjanya karena
jiwa kita lebih cerdas dan akan melaksanakan niat kita.
6. Dengan telapak tangan saling berhadapan nikmati yang terasa di antara
telapak kanan dan kiri. silahkan dinikmati semaunya makin lama makin
baik.
Setelah sering dilatih sebelum dilanjutkan ke terapi coba kita latihan
merubah suasana dulu misalnya keadaan ruangan yang panas kita rubah
menjadi sejuk atau sebaliknya.Caranya sama seperti latihan diatas. misal ingin
menghangatkan ruangan kita ambil posisi seperti latihan diatas lalu niat
menghimpun prana api sekitar 10 menit. setelah itu cukup dengan niat lepaskan
dengan rilek ke seluruh ruangan. tanya pada orang sekitar kita
merasakan perubahan suasana, kalau belum ada perubahan silahkan latihan
lagi.Latihan kepekaan tangan berfungsi untuk melatih rasa dan kepekaan
telapak tangan dalam meraba energi halus (aura, tubuh halus lain dan sebagainya)
caranya :
1. Duduk bersila dengan rilek angkat ke dua tangan didepan dada seperti
kita berdoa.
2. Pejamkan mata niat mengikuti gerakan alam.
3. Jangan dibuat-buat/direkayasa namun bila ada gerakan lembut ikuti saja.
4. Kuncinya pasrah, latihan menundukan akal. kalau tidak pasrah latihan ini
akan sulit.
5. Dalam tingkat lanjut kita benar-benar merasakan gerakan sirkulasi darah,
detak jantung, pergerakan sel kita sama persis dan seirama dengan
geraknya angin, geraknya daun dan gerakan benda-benda lain di jagad
raya.
D. Proses Penyembuhan Melalui Terapi Energi
a. Terapi Reiki
Bagi praktisi reiki yang sudah dapat memahami reiki dengan baik, dapat
memanfaatkan gelombang frekuensi radio untuk melakukan penyembuhan. Pada
acara-acara talk show interaktif di pemancar radio non pemerintah, penulis telah
berkali-kali melakukan broadcast energy reiki untuk penyembuhan dan kebugaran
para pendengarnya dan hasilnya sangat menggembirakan.
Pernah lebih seratus orang yang mengikuti acara tersebut menyempatkan
diri untuk menelepon dan menyatakan dan merasakan getaran-getaran, maupun
kehangatan dari energy reiki yang di transper dan tidak sedikit yang
menyatakan sembuh dari gangguan kesehatan ringan yang di alami seperti
sakit kepala, migraine, pegalinu, stress, dan sebagainya, meskipun waktu
yang di pergunakan untuk mentransfer energy reiki tersebut hanya berkisar dua
menit saja. Cara melakuan penyembuhan dengan gelombang radio sangat
mudah.
Kepada pendengar siaran di berikan petunjuk sebagai berikut :
1. Lepaskan alas kaki
2. Duduklah dengan punggung lurus (boleh berdiri/berbaring)
3. Kedua tangan di atas paha, dengan posisi telapak tangan
menghadap keatas (terbuka)
4. Mata di pejamkan
5. Tarik nafaas dalam-dalam, hembuskan perlahan-lahan, rileks

iii
6. Sewaktu menghembuskan nafas keluar, niatkan untuk membuang
keruwetan, rasa sakit. Ulang beberapa kali, sampai benar-benar dalam
keadaan rileks dan siap menerima energy reiki.
Kemudian praktisi reiki mentransfer energy reiki dengan posisi tangan
keduanya di angkat ke atas, setinggi solar flexus dengan posisi telapak tangan
menghadap kedepan. Walaupun energy reiki frekuensi yang jauh lebih tinggi
daripada gelombang radio, energy reiki mampu mengikuti gelombang radio
tersebut sehingga lebih terpusat dan terarah. Hal ini berlaku juga dengan
gelombang telepon atau berbagai jenis gelombang telekomunikasi lainnya.
Setelah selesai anda siap mengirimkan energy. Dalam hal kecelakaan
(tabrakan, jatuh) parah, energy reiki dapat dikirimkan dalam bentuk cahaya.
Energy/cahaya dari jenis meditasi ini efektif bila diberikan perorangan. Crystal
Meditation ini bukan hanya berguna untuk melakukan penyembuhan tetapi
juga untuk membersihkan diri kita dari pengaruh emosi rendah/energy
negative, bahkan dilakukan oleh orang yang belum mengenal metode
penyembuhan reiki.

b. Terapi Prana
Praktisi akan menggunakan tangan mereka untuk menyerap dan
menyalurkan prana itu ke daerah-daerah dimana energi aura pasien yang
sakit, menghilangkan energi buruk dan menggantinya dengan energi segar.
Hasilnya sering langsung. Karena penyembuhan prana bekerja pada “tubuh
energi”, ia mampu mengambil gangguan potensial atau penyakit sebelum mereka
terwujud dalam pasien. Setiap sesi pengobatan disesuaikan dengan kondisi dan
kombinasi spesifik warna energi dan getaran yang digunakan untuk efek
pengobatan atau penyembuhan.
Sementara penyembuhan prana dapat dilakukan secara mandiri atau
digabungkan dengan pengobatan kedokteran modern. Jika Anda menderita
masalah serius atau persisten, praktisi akan mendorong Anda untuk konsultasi
dengan dokter serta melanjutkan pengobatan secara medis.
E. Waktu Pelaksanaan Terapi Energi

Terapi Energi bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja baik terapi
reiki ataupun terapi prana . Dalam melaksanakan terapi energy sangat dibutuhkan
tingkat konsentrasi yang baik karena berpengaruh cepat atau lamanya
melaksanakan terapi tersebut. Dianjurkan untuk melaksanakan terapi energy
baik terapi reiki ataupun terapi prana seminggu sekali. Terapi Energi dapat juga
dikolaborasikan dengan pengobatan medis untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.

F. Indikasi dan Kontraindikasi Terapi Energi


a. Indikasi Terapi Reiki
Terapi penyembuhan dengan reiki sebaiknya dilakukan dalam kondisi
tenang dan si pasien siap menerima. Jangan menggunakan pakaian dari kulit dan
benda-benda yang terbuat dari logam. Benda ini sebaiknya dilepas terlebih
dahulu karena kedua bisa menghambat penyaluran energi.
b. Kontraindikasi Terapi Reiki
Tidak ada kontraindikasi dalam penggunaan reiki dapat digunakan sendiri
ataupun digabungkan dengan terapi jenis lain. Adakalanya masalah kesehatan
yang kita alami begitu serius sehingga kita perlu memanfaatkan semua yang ada
disekitar kita. Contohnya : reiki sangat luar biasa bila menyembuhkan luka,
bahkan yang besar sekalipun. Tetapi, apabila penyakit tersebut sangat kronik dan
memerlukan pembedahan, maka kita perlu menemui dokter bedah tersebut.
Pada masa ini kita boleh reiki pada tubuh kita sebanyak mungkin karena ia dapat
memepercepat proses penyembuhan dan mengurangi rasa sakit dan bekas luka.
Penyakit serius seperti kanker tetap perlu diobati dan diuruskan oleh kumpulan
perubahan dalam setiap segi reiki tetap akan mengingkatkan aliran menyeluruh
dari tubuh dan kemampuan tubuh untuk sembuh kembali. Reiki juga akan
mengurangi kesan sampingan dari penyembuhan pengobatan seperti kemoterapi
dan terapi radiasi, serta memaksimalkan potensi penyembuhannya. Sementara sesi
penyembuhan reiki akan difokuskan pada puncak penyebab penyakit tersebut

iii
c. Indikasi Terapi Prana
Indikasi dari terapi perana ini antara lain:
1. Bagi Terapis
a. Terapis tidak tertular atau tidak terkontaminasi penyakit pasien,
karena praktisi tidak menyentuh pasien dan ntidak menarik energi negatif
dari tubuh pasien.
b. Terapis hanya menyalurkan energi positif selanjutnya energi positif ini
bekeja mencari energi negatif yang terbanyak di dalam tubuh pasien dan
mendorong keluar dari tubuh pasien.
c. Terapis tidak akan kelelahan atau kehabisan tenaga, karena hanya
menyalurkan.
d. Terapis tidak mengolah maupun menahan nafas.
e. Semakin sering terapis melakukan penyambuhan atau penyaluran
energi akan semakin baik sirkulasi energi positif didalam diri praktisi
tersebut
2. Bagi Pasien
a. Mampu mengoptimalkan metabolisme, kebugaran dan stamina tubuh
secara jasmani.
b. Mampu mencapai tingkat kesehatan spiritual atau rohani tubuh
yang lebih baik dan sehat.
c. Mampu mencapai tingkat kecerdasan tubuh secara jasmani dan
spiritual atau rohani yang lebih baik.
d. Untuk aplikasi penyembuhan dan pemulihan tubuh (baik untuk diri sendiri
ataupun untuk orang lain)
e. Ketika penyembuhan dengan prana di kolaborasikan dengan pengobatan
medis. Kesembuhan pasien bisa 2-3 kali lipat lebih cepat dibandingkan
dengan pengobatan hanya menggunakan obat medis saja.
d. Kontraindikasi Terapi Prana
Ada banyak sumber dari alam yang menghasilkan prana, tetapi tidak
semua sumber dapat bermanfaat baik untuk tubuh kita (baik secara jasmani
dan, ataupun rohani). Oleh karena itu pasien yang akan melakukan terapi prana
sebaiknya memilih terapis yang berpengalaman atau yang telah kita percayai.

G. Dampak Terapi Energi


1. Dampak Positif
a. Menyembuhkan gangguan fisik atau psikologis kronis dan akut
b. Dapat meningkatkan kesejahteraan seseorang dan membantu untuk
mencapai tujuan, dan makmur dalam pribadi maupun kehidupan
professional
c. Membantu untuk menanamkan sejumlah spiritualitas dalam praktisi dari
bentuk terapi
d. Membuat relaksasi dan membantu tubuh untuk melepaskan stres dan
ketegangan
e. mempercepat kemampuan penyembuhan diri
f. Tidur lebih baik
g. Mengurangi risiko tekanan darah tinggi
h. Dapat membantu dengan accute (cedera) dan masalah-masalah kronis
(asma, eksim, sakit kepala, dll)
i. Membantu meringankan rasa sakit,
j. Menghapus penyumbatan energi, mengatur aliran energi dari sistem
endokrin membawa tubuh dalam keseimbangan dan keharmonisan,
k. Membantu tubuh dalam membersihkan diri dari racun,
l. Mengurangi beberapa efek samping obat-obatan dan membantu tubuh
untuk pulih dari terapi obat setelah operasi dan kemoterapi,
m. Mendukung sistem kekebalan tubuh,
n. Meningkatkan vitalitas dan menunda proses penuaan
o. Meningkatkan frekuensi getaran tubuh,
p. Membantu pertumbuhan rohani dan emosional

iii
2. Dampak Negatif
Sampai saat ini, belum ditemukan adanya efek samping setelah seseorang
di terapi dengan energi prana dan reiki. Akan tetapi, penanganan menggunakan
energi prana dan reiki yang kurang tepat, mampu memicu gangguan penyakit
ringan seperti telinga berdengung, muncul alergi dan beberapa anggota tubuh
seperti jari kelingking tangan kesemutan. Oleh sebab itu, jika ingin mendapatkan
pengobatan dengan energi prana dan reiki pastikan praktisi yang didatangi
merupakan praktisi yang telah bersertifikat nasional dan di keluarkan oleh
asosiasi prana dan reiki ternama, seperti dari Asosiasi Prana Indonesia. dan
jika ingin belajar penyembuhan dengan prana dan reiki, pastikan untuk mencari
seorang guru pembimbing yang kompeten dan telah berpengalaman.

H. Peran Perawat Dalam Terapi Komplementer


Peran perawat yang dapat dilakukan dari pengetahuan tentang terapi
komplementer diantaranya sebagai konselor, pendidik kesehatan, peneliti,
pemberi pelayanan langsung, coordinator dan sebagai advokat. Sebagai konselor
perawat dapat menjadi tempat bertanya, konsultasi, dan diskusi apabila klien
membutuhkan informasi ataupun sebelum mengambil keputusan. Sebagai
pendidik kesehatan, perawat dapat menjadi pendidik bagi perawat di sekolah
tinggi keperawatan seperti yang berkembang di Australia dengan lebih
dahulu mengembangkan kurikulum pendidikan (Crips & Taylor, 2001). Peran
perawat sebagai peneliti di antaranya dengan melakukan berbagai penelitian
yang dikembangkan dari hasil-hasil evidence-based practice.
Perawat dapat berperan sebagai pemberi pelayanan langsung misalnya
dalam praktik pelayanan kesehatan yang melakukan integrasi terapi
komplementer (Snyder & Lindquis, 2002). Perawat lebih banyak
berinteraksi dengan klien sehingga peran koordinator dalam terapi
komplementer juga sangat penting. Perawat dapat mendiskusikan terapi
komplementer dengan dokter yang merawat dan unit manajer terkait. Sedangkan
sebagai advokat perawat berperan untuk memenuhi permintaan kebutuhan
perawatan komplementer yang mungkin diberikan termasuk perawatan alternatif
(Smith et al.,2004).

iii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Reiki merupakan salah satu dari 1800 jenis terapi komplementer yang ada
di dunia. Reiki ditemukan pertama kali oleh Mikao Usui pada tahun 1922.
Teknik Penyembuhan reiki adalah teknik penyembuhan sangat sederhana dan
mudah dipelajari oleh semua orang hanya dalam waktu inisiasi 30-45 menit dan
langsung dapat digunakan untuk menyembuhkan diri sendiri maupun orang lain
yang bersifat permanen. Bagi praktisi reiki yang sudah dapat memahami reiki
dengan baik, dapat memanfaatkan gelombang frekuensi radio untuk melakukan
penyembuhan.
Penyembuhan dengan prana tak hanya bisa menanggulangi penyakit fisik,
tetapi juga masalah emosi, psikologis dan juga spiritual. Hal itu dikarenakan
kualitas energi prana membentuk pribadi dan diri manusia Energi prana
mempengaruhi cara orang berfikir, mempengaruhi seseorang dalam bertindak,
mempengaruhi dalam mengambil keputusan dan mempengaruhi kehidupan
seseorang secara holistik. Tidak ada kontraindikasi dalam penggunaan reiki dan
prana dapat digunakan sendiri ataupun digabungkan dengan terapi jenis lain.
Peran perawat yang dapat dilakukan dari pengetahuan tentang terapi
komplementer diantaranya sebagai konselor, pendidik kesehatan, peneliti,
pemberi pelayanan langsung, coordinator dan sebagai advokat.

B. Saran
Perawat sebagai salah satu profesional kesehatan, dapat turut serta
berpartisipasi dalam terapi komplementer. Peran yang dijalankan sesuai dengan
peran-peran yang ada. Arah perkembangan kebutuhan masyarakat dan keilmuan
mendukung untuk meningkatkan peran perawat dalam terapi komplementer
karena pada kenyataannya, beberapa terapi keperawatan yang berkembang diawali
dari alternatif atau tradisional terapi
.
DAFTAR PUSTAKA

Annuaki. 2012. Layanan Terapi Aura dan Prana


http://annunaki.me/produk/layanan-terapi-aura-dan-prana/ (diakses
tanggal 12 November 2016 )
Bakri, Syamsul. 2006. Tasawuf reiki, sehat jasmani rhani dengan energi
reiki.Yogyakarta: Pustaka Marwa.
Depkes.2010. Seberapa Besar Manfaat Pengobatan Alternatif
http://www.gizikia.depkes.go.id/archives/artikel/seberapa-besar-manfaat-
pengobatan-alternatif (diakses tanggal 12 November 2016 pukul
14.30 WITA)
Effendi, Tjiptadinata. Aplikasi Reiki dalam Penyembuhan Diri Sendiri dan Orang
Lain. Elex Media Komputindo
Riko Rahardian & Leean Deandra. Through Esential Reiki Kesempurnaan
Esential melalui Inti Reiki
Suryadi. 2008. Prana Kausal Tubuh .
http://id.prmob.net/prana/kausal- tubuh/weda-1350733.html (diakses
tanggal 12 November 2016 pukul 11.00 WITA)
Udayati. 2012. Artikel Prana . http://pranaindonesia.wordpress.com/artikel-
prana/manfaat-penyembuhan-prana/ (diakses tanggal 12 November 2016 pukul
14.00 WITA)

Wahyu Budi Utomo. 2010. Reiki, Alternatif Terapi Energi yang Mudah.
http://spiritofacupuncture.wordpress.com/2010/02/03/reiki-alternatif-terapi-
energi-yang-mudah/ (diakses tanggal 12 November 2016 pukul 10.00
WITA)

iii

Anda mungkin juga menyukai