Anda di halaman 1dari 16

WUDHU DAN TAYAMUM BAGI KESEHATAN MENTAL

KLOMPOK 1
Matakuliah : Ibadah dan Kesehatan Mental
Dosen Pengampu : Dra. Hj. Siti Faridah, M.Ag
OLEH :
Muhammad Hasan Amin : 1401451342
Rafi Zafran Arano : 1501451884
Muhammad Sofyan Setiawan :

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM
BANJARMASIN
2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bersuci adalah kegiatan dalam Islam yang sangat penting agar ibadah yang
kita kerjakan menjadi sah dan dapat diterima oleh Allah Swt. Kegiatan bersuci pun
merupakan ibadah yang pertama sebelum masuk ke ibadah yang lainnya. Seperti
ketika ingin melaksanakan sholat dan sebelumnya tidak dalam keadaan suci, maka
diwajibkan bagi orang tersebut untuk bersuci terlebih dahulu. Bersuci disini adalah
sebuah cara untuk menghilangkan hadats baik itu hadats besar maupun hadats kecil.

Bersuci ada beberapa macam jenis, yaitu beristinja’, mandi, berwudhu, dan
tayamum. Istinja’ adalah pekerjaan untuk menghilangkan najis setelah buang air kecil
dan air besar. Bisa dikatakan juga sebagai membersihkan dua kemaluan yaitu qubul
dan dubur (yang didepan dan dibelakang).

Mandi terbagi menjadi 2, yaitu ada yang mandi sunnah dan mandi wajib.
Mandi sunnah adalah mandi biasa yang didalamnya terdapat niat karena Allah Swt.
Pengertian tersebut adalah pengertian secara umumnya. Ada juga mandi sunnah yang
memang disyariatkan oleh Islam, yaitu mandi sebelum berangkaat sholat jum’at,
mandi 2 hari raya dan lain-lain yang terdapat dalam hadits-hadits.

Yang kedua adalah mandi wajib yang dikerjakan dengan sebab keluar mani
bagi laki-laki dan setelah haid atau nifas bagi perempuan. Mandi ini wajib hukumnya
karena apabila belum melaksanakan mandi, maka pekerjaan ibadah wajib lainnya
tidak akan sah.

Selanjutnya dalam bersuci, ada bagian wudhu, yaitu pekerjaan yang dilakukan
sebelum masuk ke ibadah yang syaratnya harus melalui pekerjaan tersebut, seperti
sholat, tawwaf, baca Qur’an dan lain-lain. Bagian ini bisa dikatakan bagian terpenting
dalam pelaksanaan ibadah lainnya. Dan ibadah ini merupakan pembuka bagi ibadah
sholat yang menjadi tiang agama serta amalan yang pertama dihisab. Kegiatan wudhu
ini harus menggunakan air yang suci lagi mensucikan. Maksudnya adalah air yang
tidak bercampur apa-apa yang merubah sifat air tersebut. Jika air yang ingin kita
gunakan untuk berwudhu ternyata tidak ada, maka yang dilakukan untuk mengganti
kegiatan tersebut adalah dengan bertayamum.

Tayamum adalah pekerjaan pengganti wudhu dan mandi wajib dengan


menggunakan debu sehingga ibadah yang disyaratkan keduanya bisa terlaksana.

Semua pekerjaan diatas merupakan pekerjaan yang penting sebelum


melakukan ibadah lainnya. Diantara semuanya itu, ada yang paling penting untuk
dijelaskan, yaitu tentang wudhu dan tayamum. Wudhu seperti telah dijelaskan diatas
sebagai pembuka ibadah sholat dan tayamum sebagai pengganti wudhu disaat
ketiadaan air. Jikalau wudhunya benar dan sempurna maka sahnya ibadah yang
mensyaratkan wudhu tersebut menjadi sah pula pada bagian wudhunya. Begitu pula
dengan tayamum.

Selain untuk ibadah, wudhu dan tayamum juga berguna sebagai kesehatan
mental. Oleh sebab itu penulis ingin memaparkan makalah tentang hubungan dan
manfaat wudhu dan tayamum bagi kesehatan mental.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian wudhu dan tayamum
2. Bagaimana hubungan wudhu dan tayamum terhadap kesehatan mental
3. Apa manfaat wudhu dan tayamum pada kesehatan mental
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian wudhu dan tayamum
2. Mengetahui hubungan wudhu dan tayamum terhadap kesahatan mental
3. Mengetahui manfaat wudhu dan tayamum terhadap kesehatan mental
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
a. Pengertian Wudhu

Wudhu secara bahasa berasal dari kata wudhu diambil dari kata
waḍā’a, yang artinya baik, bersih, murni atau tidak kecampuran dosa.1
Demikian juga menurut Supiana dan M. Karman bahwa, kata al-wuḍūu
berasal dari bahasa Arab yang diadopsi dari kata al- waḍāah yang artinya
baik dan bersih.2

Sedangkan menurut istilah syara’ wudhu berarti ”membasuh,


mengalirkan dan membersihkan dengan menggunakan air pada setiap
bagian dari anggota-anggota wudhu untuk menghilangkan hadast kecil.3
Menurut Abdul Al-Wahhab, wudhu adalah menyengaja membasuh
anggota badan tertentu yang telah disyari’atkan untuk melaksanakan
perbuatan yang membutuhkannya, seperti shalat dan thawaf.4 Akan tetapi,
jika kita perhatikan lebih seksama, semua perintah Allah itu tidak ada
yang sia-sia. Semua pasti bermanfaat untuk kita, baik di dunia maupun di
akhirat. Begitu pula perintah Allah untuk mengerjakan wudhu. Dalam
ayat di atas, selain memberikan

Dari pengertian di atas dapat kita ketahui bahwa wudhu


merupakan kegiatan bersuci dari hadats kecil dengan cara membasuh
anggota badan tertentu dengan air yang suci dan mensucikan disertai

1
Ibrahim Al-Bajuri, Al-Bajuri ‘Ala Ibn Qasim, (Surabaya: Maktabah Hidayah), hal. 45.
2
Supiana dan M. Karman, Materi Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004), hal. 4.
3
Muhammad Akrom, Terapi Wudhu; Sempurna Shalat, Bersihkan Penyakit, (Yogyakarta:
Mutiara Media,2010), hal. 17.
4
Supiana dan M. Karman, Materi Pendidikan Agama Islam, hal. 4.
dengan niat. Selain untuk membersihkan diri, wudhu juga merupakan
syarat sah mengerjakan ibadah, seperti shalat dan thawaf.

b. Pengertian Tayamum

Menurut bahasa, tayamum berarti menuju ke debu. Sedangkan


menurut pengertian syari’at, tayamum adalah mengusapkan debu ke
wajah dan kedua tangan dengan niat untuk mendirikan shalat atau
lainnya.5 Menurut para ulama Fikih, ada beberapa pengertian tentang
tayamum, yaitu:

a) Menurut Hanafiah, tayamum adalah mengusap wajah dan kedua


tangan dengan debu yang suci.
b) Menurut Malikiyah, tayamum adalah mengusap wajah dan kedua
tangan dengan debu yang suci disertai niat.aq
c) Menurut Syafi’iyah, tayamum adalah mendatangkan debu pada wajah
dan kedua tangan atau anggota dari keduanya sebagai ganti dari
wudhu’ atau mandi dengan syarat-syarat tertentu.
d) Menurut Hanabilah, tayamum adalah mengusap wajah dan kedua
tangan dengan debu yang suci dengan cara yang ditentukan.
Menurut Hanafiyah, tayamum merupakan pengganti yang mutlak
dari wudhu, maksudnya tayamum dapat menghilangkan hadats selama
tidak ada air ketika seseorang akan menunaikan shalat. Dengan
keterangan ini bisa kita ambil kesimpulan bahwa dengan sekali tayamum,
kita dapat melaksanakan shalat fardhu lebih dari sekali, waktu
bertayamum tidak harus menunggu masuknya waktu shalat, serta hal-hal
lain sebagaimana wudhu.
Pernyataan ini berbeda dengan jumhur, yakni kedudukan
tayamum menghilangkan hadats. Maka bila telah masuk waktu shalat
5
Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah, Fiqih Wanita (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2012), hal.
102.
orang yang hadats tidak menemukan air atau karena sebab lain yang
memperbolehkan seseorang bertayamum ia dapat menunaikan shalat
walau dalam keadaan hadats dengan bertayamum karena darurat,
sebagaimana kasus mustahadhoh (orang perempuan yang istihadho).
Ulama telah sepakat bahwa tayamum menjadi pengganti dari
thaharah kecil (berhadats kecil), tetapi mereka berbeda pendapat
mengenai tentang tayamum sebagai pengganti thaharah besar (hadats
besar).6
Jadi tayamum adalah suatu keringanan bagi orang yang tidak
dapat menggunakan air untuk berwudhu, baik karena penyakit atau
karena tidak adanya air.
B. Hubungan Antara Wudhu Dan Tayamum Dengan Kesehatan Mental
Dari beberapa jurnal yang penulis dapatkan banyak manfaat dari
wudhu terhadapa kesehatan mental seperti megurangi kecemasan. Berikut
hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Anindya Sekar Utami yang berjudul
Pengaruh Berwudhu Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Siswa SMA Yang
Menghadapi Ujian Nasional. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
ada pengaruh penurunan kecemasan setelah berwudhu.
Selain itu, juga ada beberapa informasi dari jurnal terkait pengaruh
berwudhu dapat mengurangi tingkat insomnia. Penelitian dilakukan oleh
Annisa Rahmania dengan judul Pengaruh Terapi Wudhu Sebelum Tidur
Terhadap Skala Insomnia Pada Remaja Di Sma Negeri 7 Prabumulih
Sumatera Selatan. Berdasarkan hasil pengambilan data penelitian yang
dilakukan di SMA Negeri 7 Prabumulih pada bulan Mei - Juni dengan jumlah
sampel sebanyak 36 responden, dapat disimpulkan sebagai berikut:

6
Tim Penyusun Fak. Tarbiyah, Buku Ajar Praktik Ibadah (IAIN SU, 2012), hal. 37.
a) Rata- rata kejadian insomnia sebelum terapi wudhu adalah 23,36 dengan
median 23,00, standar deviasi 3,563. Angka kejadian insomnia terendah
adalah 11 dan angka kejadian insomia tertinggi adalah 30.
b) Sedangkan rata- rata kejadian insomnia sesudah terapi adalah 19,97
dengan median 20,00, standar deviasi 2,063. Angka kejadian insomnia
terendah adalah 17 dan angka kejadian insomia tertinggi adalah 26.
c) Berdasarkan uji normalitas data dengan menggunakan shapiro wilk di
dapatkan data berdistribusi tidak normal, sehingga uji paired t test tidak
dapat dilakukan. Uji alternatif non parametrik dari paired t test adalah
wilcoxon. Berdasarkan uji wilcoxon didapatkan P value <0,05 yaitu 0,000,
berarti ada pengaruh terapi wudhu dengan penurunan skala insomnia.
Adapun penelitian yang hampir mirip dengan yang dilakukan oleh
Mey Rinawati yaitu yang berjudul Pengaruh Terapi Wudhu Sebelum Tidur
Terhadap Kejadian Insomnia Pada Usia Lanjut Di Dusun Tilaman
Wukirsari Imogiri Bantul Yogyakarta.
C. Manfaat Wudhu Dan Tayamum Terhadap Kesehatan Mental

Dalam kaitannya dengan kesehatan, kayfiat wudhu banyak sekali


manfaatnya. Ketika berkumur-kumur, berarti kita telah mengeluarkan kotoran
dan bakteri yang berasal dari sisa-sisa makanan yang berada di mulut. Jika
tidak dibersihkan, kotoran dan bakteri ini akan menyebabkan berbagai
penyakit yang ringan, maupun serius.
Hal ini seperti yang dikatakan B. Ginting, seorang dokter gigi bahwa,
gigi berlubang disebabkan oleh bakteri stapilokokus dan bakteri
streptokokus serta pengasaman kotoran sisa makanan yang melekat pada gigi.7
Selain itu, dokter gigi, Lita Darmawan juga mengatakan bahwa, bakteri yang
masuk ke dalam darah ini akan menempel pada lapisan lemak di pembuluh
darah jantung dan plak di area sekitarnya semakin tebal. Akibatnya aliran

7
B. Ginting, Mulut Sehat Gigi Kuat (Bandung: Indonesia Publishing House, 1985), hal. 21.
darah terganggu dan tersumbat.8 Tersumbatnya aliran darah ini akan dapat
mengganggu kerja jantung dan akan membahayakan organ-organ lain, karena
organ-organ itu akan kekurangan makanan yang seharusnya dibawa oleh
aliran darah.
Dari kedua pendapat di atas, dapat kita ketahui bahwa penyakit yang
disebabkan oleh mulut dan gigi tidak bersih bukan hanya penyakit ringan,
seperti pilek, gigi berlubang dan karies gigi. Tetapi mulut dan gigi yang tidak
bersih ini juga dapat menyebabkan penyakit berat, seperti penyakit jantung,
dipteri, dan radang paru. Hal ini diperkuat oleh pendapat Plinius, seorang
Bacteriolog, yang mengatakan bahwa:
Pada bekas air cuci mulut atau berkumur itu terdapat bibit penyakit
yang tidak kurang dari 40 milliar, yang terdiri dari bermacam-macam bibit
penyakit, seperti baksil vibrio, spiril, coccus, dan diantaranya terdiri dari
penyakit diploccus, steptococcus, staphyococcus, protozoa, spitochaeta, dan
virus. Disamping itu berbagai penyakit yang melewati selaput lendir, mulut
dan hidung adalah salesma atau pilek, Agina, Dypteria, Bronchitis,
pneomonia (radang Paru), tubercolose, pertussis (batuk
rajang), Tussisconsulviva, dan influenza.9

Bakteri ini apabila tidak dibersihkan akan membahayakan kesehatan


manusia. Misalnya bakteri yang berada di gigi akan membuat gigi berlubang
dan karies gigi. Selain itu, pada tubuh yang rentan/lemah, bakteri ini akan
dengan mudah menelusup ke dalam pembuluh darah dan menyebar kemana-
mana.

Dengan demikian, benarlah bahwa berkumur dapat mencegah berbagai


macam penyakit yang berasal dari bakteri di dalam mulut, misalnya gigi
berlubang, penyakit jantung, dipteri, bronkitis, radang paru, dan lain-lain.
Dengan berkumur-kumur pada saat berwudhu, bakteri yang ada di dalam

8
Lita Darmawan, Cara Instan Membuat Gigi Sehat dan Cantik dengan Dental Cosmetics +
Kiat Merawat Gigi yang Tepat dan Efektif (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007), hal. 29.
9
Al-Hafidz Ahsin W, Fikih Kesehatan (Jakarta: Amzah, 2007), hal. 84.
mulut akan dikeluarkan, sehingga tidak sampai mengganggu kesehatan
seseorang.

Dalam berwudhu, kita juga dianjurkan untuk melakukan istinsyaq dan


istintsar. Istinsyaq dan istintsar ini bertujuan untuk membersihkan hidung dari
berbagai kotoran, virus, dan bakteri yang berada dalam lubang hidung. Hal ini
dkarenakan hidung merupakan alat pernafasan yang digunakan untuk
menghirup udara dari luar. Sementara itu, udara yang kita hirup belum tentu
bebas dari kotoran, virus, dan bakteri. Oleh karena itu, dalam hidung terdapat
bulu hidung dan selaput lendir yang bertugas menyaring udara yang masuk,
sehingga kotoran, virus, dan bakteri itu menempel pada bulu-bulu hidung dan
tidak ikut masuk ke dalam paru-paru.

Kotoran, virus, dan bakteri yang menempel dalam bulu-bulu hidung itu
harus cepat dibersihkan sebelum mengganggu kesehatan seseorang. Oleh
karena itu, benarlah jika ketika berwudhu kita dianjurkan untuk melakukan
istinsyaq dan istintsar sebanyak tiga kali agar kotoran, virus, dan bakteri yang
berada di dalam lubang hidung tersebut ikut keluar. Hal ini diperkuat oleh
pendapat Bahar Azwar yang menjelaskan bahwa:

Wudhu dapat membersihkan hidung, tenggorokan, dan pintu tuba


eustachius, jalan ke telinga. Ia merupakan penangkal utama Infeksi Saluran
Napas Atas (ISPA), penyakit yang terbanyak di Indonesia; Tubercolosa (TBC)
paru yang masih sering ditemukan; dan berbagai infeksi daerah telinga,
hidung, dan tenggorokan. Selain itu, ia dapat mengenal kanker
nofasaring secara dini, yang banyak ditemukan di Indonesia.10

Akbar kelola dalam bukunya Nikmatnya Shalat Bersama


Rasulullah juga mengatakan bahwa, memasukkan air ke hidung dapat
menghilangkan 11 bakteri membahayakan yang ada dalam hidung, yang

10
Bahar Azwar, Fikih Kesehatan; Dari Ibadah, Pengobatan, sampai Penyakit Flu Burung
(Jakarta: Quantum Media, 2005), hal. 32.
menjadi sebab penyakit saluran nafas, radang paru-paru, penyakit rongga
hidung, dan lain-lain.11 Muhammad salim juga mengungkapkan hasil
penelitiannya bahwa:

Jika seseorang memasukkan air ke hidung sekali saja ketika berwudhu,


maka hal itu dapat membersihkan hidung dari separuh kuman. Sedangkan
memasukkan air dua kali, dapat menambah 1/3 kebersihan hidung. Dan jika
seseorang memasukkannya atau menghirup air sampai tiga kali, maka hidung
benar-benar bersih dari kuman.12

Dari beberapa pendapat di atas dapat kita ketahui bahwa istinsyaq dan
istintsar sebanyak tiga kali dapat membuat hidung benar-benar bersih dan
terbebas dari kotoran, virus, dan bakteri penyebab berbagai penyakit. Dengan
hilangnya kotoran, virus, dan bakteri yang berada dalam lubang hidung
tersebut, maka penyakit yang disebabkan oleh masuknya bakteri dari lubang
hidung, seperti infeksi Saluran Napas Atas (ISPA), radang paru-paru, infeksi
daerah telinga, hidung, dan tenggorokan ini akan terhindari.

Muhammad Syafi’ie El-Bantanie dalam bukunya Dahsytanya Terapi


Wudhu, mengutip pendapat M. Hembing Wijayakusuma, bahwa:

Telinga terdiri dari dua satuan fungsional, yaitu sebagai alat


pendengaran dan sebagai bagian dari sistem keseimbangan tubuh. Mengusap
telinga setiap berwudhu akan menghasilkan rasa lebih sensitif terhadap
getaran suara yang ditangkap oleh sel-sel pendengaran yang berbentuk
rambut-rambut halus.13

Hilmi Al-Khuli mengatakan bahwa:

Mengusap telinga berguna untuk menghilangkan debu yang menempel


atau kotoran dari udara yang menumpuk dan menempel pada zat lilin yang
dikeluarkan oleh telinga. Penumpukan tersebut dapat menyebabkan lemahnya

11
Akbar Kelola, Nikmatnya Shalat Bersama Rasulullah (Yogyakarta: Elangit7, 2008),hal.5.
12
Muhammad Akrom, Terapi Wudhu; Sempurna Shalat, Bersihkan Penyakit (Yogyakarta:
Mutiara Media, 2010), hal. 110.
13
Muhammad Syafi’ie El-Bantanie, Dahsyatnya Terapi Wudhu (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2010), hal. 69.
pendengaran, bahkan peradangan telinga yang bila menyebar ke bagian dalam
dapat mengacaukan keseimbangan tubuh karena telinga bagian dalam menjadi
pusat keseimbangan tubuh.14

Dari kedua pendapat di atas, dapat kita ketahui bahwa mengusap


telinga akan membersihkan kotoran yang menempel di telinga, sehingga dapat
mencegah lemahnya pendengaran dan peradangan pada telinga. Dengan
begitu, sistem keseimbangan tubuh tidak akan terganggu. Sapuan terhadap
telinga dengan intensitas tekanan yang optimal, akan meningkatkan kekebalan
tubuh dan dapat mencegah berbagai serangan virus, seperti virus influenza.

Kayfiat wudhu yang lain adalah membasuh wajah, membasuh telapak


tangan sampai siku, mengusap kepala, mengusap telinga, dan membash kaki.
Dalam kaitannya dengan sistem syaraf, sebagian besar titik syaraf manusia
berada pada anggota wudhu tersebut. Titik syaraf ini berhubungan dengan
organ-organ lain dalam tubuh manusia. Apabila titik syaraf ini dipijat, maka
organ-organ tersebut akan terefleksi. Inilah yang dikatakan bahwa wudhu bisa
dijadikan sarana untuk pijat refleksi.

Para ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang banyaknya


titik refleksi yang berada pada anggota wudhu. Ahmad Fathoni El-Kaysi
berkata bahwa, jika wudhu dilakukan dengan benar, maka 182 titik-titik
daerah terapi terefleksi.15 Kus Hadiprayitno, dalam bukunya Refleksiologi,
mengatakan bahwa, titik refleksi pada bagian tangan dan kaki itu mencapai 67
buah.16 Sedangkan J.H. Tarumetor Tairas, dalam bukunya Refleksologi,
Penyembuhan Penyakit Dengan Pijat Pembuluh Darah Dan Pusat

14
Hilmi Al-Khuli, Menyingkap Rahasia Gerakan-Gerakan Sholat; Keajaiban Gerakan-
Gerakan Sholat terhadap Kesehatan Psikologis dan Fisik Manusia (Yogyakarta: DIVA Press, 2008),
hal. 78.
15
Ahmad Fathoni El-Kaysi, Berobat dengan Wudlu; Mencegah dan Mengobati Berbagai
Penyakit dengan Wudlu (Yogyakarta: Cakrawala, 2010), hal. 66.
16
Mutia Purwanti, Pengobatan Timur, SEFT dan Terapy Hati, dalam
http://terapyhati.com/artikel-kesehatan/, diakses tanggal 27 Februari 2018.
Syaraf mengatakan bahwa, titik-titik sentra refleks pembuluh darah dan
syaraf bertumpu di kaki dan tangan yang berjumlah miniml 91 titik yang dapat
diformulasikan untuk mengobati sekitar 170 jenis penyakit.

Meskipun para ahli berbeda pendapat tentang banyaknya titik syaraf


yang terdapat pada anggota wudhu, tetapi mereka tetap setuju bahwa dalam
anggota wudhu terdapat banyak titik refleksi yang berhubungan dengan
organ-organ lain dalam tubuh manusia. Dengan membasuh sambil memijat
titik-titik yang berada pada anggota wudhu tersebut, akan bisa mencegah dan
mengobati penyakit-penyakit yang berhubungan dengan organ-organ lain
tersebut.

Menurut Sunyoto, ahli pijat refleksi, terapi penyembuhan dengan pijat


refleksi ini bertujuan untuk menstimulasi peredaran darah yang akan
membawa makanan ke organ yang bersangkutan, serta mengangkut sisa
pembakaran kotoran.17 Dengan lancarnya peredaran darah tersebut, maka
organ-organ tidak akan kekurangan makanan, sehingga dapat menjalankan
fungsinya dengan baik. Dibawah ini adalah gambaran cara kerja wudhu
sebagai pijat refleksi:

Tatkala otot-otot tubuh lemah secara langsung akan mengakibatkan


jaringan otot-otot yang berada di telapak kaki atau tangan menjadi lemah atau
rusak. Akibatnya, tulang telapak kaki atau tangan tidak berada pada sendi
yang semestinya. Hal ini kemudian akan berpengaruh pada posisi titik-titik
syaraf yang kemungkinan akan bergeser secara otomatis akan mempengaruhi
distribusi darah ke seluruh bagian tubuh. Karena darah merupakan zat yang
membawa semua kebutuhan yang diperlukan bagi tubuh dan membuang racun
yang berbahaya bagi tubuh, maka ketika alirannya terganggu secara langsung
kesehatan dan komdisi tubuh akan terganggu.18

17
Sunyoto, Pijat Refleksi I (Semarang: Dahara Prize, 2006), hal. 4.
18
Sholeh Gisymar, Terapi Wudhu: Kiat Sehat, Murah dan Berkah Melalui Hidroterapi dan
Pijat Refeleksi (Surakarta: NUUN, 2008) hal. 96-97.
Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater dan sekaligus
neurology berkebangsaan Austria, menemukan sesuatu yang menakjubkan
terhadap wudlu. Ia mengemukakan bahwa, pusat-pusat syaraf yang paling
peka adalah sebelah dahi, tangan, dan kaki. Pusat-pusat syaraf tersebut sangat
sensitif terhadap air segar. Dari sini ia menghubungkan hikmah wudhu yang
membasuh pusat-pusat syaraf tersebut.

Imam Musbikin dalam bukunya Wudhu sebagai Terapi juga


memberikan contoh-contoh berbagai penyakit dan cara penyembuhannya
dengan memijat pada daerah refleksi tertentu. Beliau juga menyebutkan
bahwa memijat daerah refleksi bisa melancarkan sirkulasi darah pada organ
yang bersangkutan, sehingga penyakit yang berhubungan dengan organ itu
bisa disembuhkan.

Sementara itu, Ahli terapi alternatif, Sholeh Gisymar, dalam


bukunya Terapi Wudhu menyamakan proses wudhu dengan proses pijat
refleksi sistem terapi zona. Hal ini dikarenakan ketika seseorang berwudhu
maka ia telah melakukan pemijatan pada tempat tertentu dan dalam jangka
waktu tertentu seperti halnya proses pemijatan terapi zona. Selain itu,
sebagian besar titik refleksi juga terdapat pada anggota wudhu, yakni sekitar
182 titik. Beliau memberikan contoh cara berwudhu yang bisa merefleksi
anggota wudhu yang dibasuh sehingga bisa mencegah dan menyembuhkan
berbagai penyakit yang berhubungan dengan titik refleksi pada anggota
wudhu. Beliau juga menunjukkan contoh beberapa penyakit yang terefleksi
ketika berwudhu, antara lain radang paru-paru, tekanan darah tinggi, tumor,
kanker, diabetes, migrain, dan maag.

Dari uraian di atas, dapat kita ketahui bahwa membasuh anggota


wudhu disertai dengan pemijatan pada titik-titik tertentu akan melancarkan
aliran darah kita dan dapat merefleksi organ-organ yang bersangkutan.
Dengan lancarnya aliran darah terebut, maka dapat mencegah dan
menyembuhkan berbagai macam penyakit yang berhubungan dengan organ-
organ tertentu.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Wudhu yaitu membasuh, mengalirkan dan membersihkan dengan


menggunakan air pada setiap bagian dari anggota-anggota wudhu untuk
menghilangkan hadast kecil. Dan tayamum adalah mengusapkan debu ke wajah dan
kedua tangan dengan niat untuk mendirikan shalat atau lainnya sebagai pengganti
wudhu ketika ketiadaan air untuk berwudhu.

Banyak penelitian yang menerangkan hubungan antara wudhu dan tayamum


dengan kesehatan mental, antara lain adalah

1. Pengaruh Berwudhu Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Siswa SMA Yang


Menghadapi Ujian Nasional.
2. Pengaruh Terapi Wudhu Sebelum Tidur Terhadap Skala Insomnia Pada
Remaja Di Sma Negeri 7 Prabumulih Sumatera Selatan.
3. Pengaruh Terapi Wudhu Sebelum Tidur Terhadap Kejadian Insomnia Pada
Usia Lanjut Di Dusun Tilaman Wukirsari Imogiri Bantul Yogyakarta.
Manfaat wudhu dan tayamum bagi kesehatan mental adalah sebagai bentuk
kebersihan dan bentuk refleksi bagi tubuh manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Akrom, Muhammad. Terapi Wudhu; Sempurna Shalat, Bersihkan Penyakit.


Yogyakarta: Mutiara Media,2010.
Al-Bajuri, Ibrahim. Al-Bajuri ‘Ala Ibn Qasim. Surabaya: Maktabah Hidayah.
Al-Khuli, Hilmi. Menyingkap Rahasia Gerakan-Gerakan Sholat; Keajaiban Gerakan-
Gerakan Sholat terhadap Kesehatan Psikologis dan Fisik Manusia.
Yogyakarta: DIVA Press, 2008.
Azwar, Bahar. Fikih Kesehatan; Dari Ibadah, Pengobatan, sampai Penyakit Flu
Burung. Jakarta: Quantum Media, 2005.
Darmawan, Lita. Cara Instan Membuat Gigi Sehat dan Cantik dengan Dental
Cosmetics + Kiat Merawat Gigi yang Tepat dan Efektif. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2007.
El-Bantanie, Muhammad Syafi’ie. Dahsyatnya Terapi Wudhu. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo, 2010.
El-Kaysi, Ahmad Fathoni. Berobat dengan Wudlu; Mencegah dan Mengobati
Berbagai Penyakit dengan Wudlu. Yogyakarta: Cakrawala, 2010.
Ginting, B. Mulut Sehat Gigi Kuat. Bandung: Indonesia Publishing House, 1985.
Gisymar, Sholeh. Terapi Wudhu: Kiat Sehat, Murah dan Berkah Melalui Hidroterapi
dan Pijat Refeleksi. Surakarta: NUUN, 2008.
Kelola, Akbar. Nikmatnya Shalat Bersama Rasulullah. Yogyakarta: Elangit7, 2008.
Sunyoto, Pijat Refleksi I. Semarang: Dahara Prize, 2006.
Supiana dan M. Karman. Materi Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004.
Tim Penyusun Fak. Tarbiyah. Buku Ajar Praktik Ibadah. IAIN SU, 2012.
Uwaidah, Syaikh Kamil Muhammad. Fiqih Wanita. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2012.
W, Al-Hafidz Ahsin. Fikih Kesehatan. Jakarta: Amzah, 2007.

Internet :

Mutia Purwanti, Pengobatan Timur, SEFT dan Terapy Hati, dalam


http://terapyhati.com/artikel-kesehatan/, diakses tanggal 27 Februari 2018.

Anda mungkin juga menyukai