Oleh :
NURSITA WIDYA HERYAWATI
NIM. 2123017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Menempuh Ujian Akhir/Skripsi
Pada Program Studi Keperawatan Program Sarjana
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen
Oleh :
NURSITA WIDYA HERYAWATI
NIM. 2123017
PENDAHULUAN
dapat dilakukan dengan beberapa arah sayatan: (1) median untuk operasi
perut luas, (2) paramedian (kanan) umpamanya untuk massa appendiks, (3)
operasi kandung kemih atau uterus, (6) transversal, (7) subkostal kanan
diperkirakan lebih dari 100 juta pasien menerima layanan bedah dimana
diinginkan yang bisa dicegah. Data dari WHO melaporkan bahwa angka
luka pada bagian tubuh pasien sehingg amenimbulkan rasa nyeri. Nyeri
kembalinya aktivitas pasien dan menjadi salah satu alasan pasien untuk
tidak ingin bergerak atau melakukan mobilisasi dini. Pasien pasca operasi
pasca operasi.
penyembuhan dari suatu cedera atau penyakit tertentu yang telah merubah
cara hidup yang normal. Menurut Kusdu seperti yang dikutip oleh
secara bertahap setelah operasi. Pada 6 jam pertama pasien harus tirah
tumit, menegangkan otot betis, serta menekuk dan menggeser kaki. Setelah
6-10 jam pasien diharuskan untuk dapat miring ke kiri dan kekanan untuk
untuk dapat belajar duduk. Setelah pasien bisa duduk dianjurkan untuk
latihan berjalan
Beberapa tujuan dari mobilisasi antara lain: mempertahankan
RSUD Kanjuruhan.
1.4 Manfaat Penelitian
2. Bagi Institusi
TINJAUAN PUSTAKA
Pada tahun 2012 di Indonesia, tindakan operasi mencapai 1,2 juta jiwa
Issue I)
ileus menurut Dermawan, 2010: Nyeri kram pada perut yang terasa
darah dan mucus, tetapi bukan materi fekal dan tidak dapat flatus
2.1.6 Komplikasi
antiseptik
atau epivarsi
Luka pasca bedah tidak ditangani di IGD akan tetapi di ruang rawat
maupun kronis.
2. Luka kronis, yaitu luka yang gagal sembuh pada waktu yang
Luka akibat taruma juga di bagi menjadi luka terbuka dan tertutup.
tebalnya kulit.
seluruh jaringan.
6) Fraktur terbuka
b. Konstusio/ memar
f. Dislokasi sendi
g. Laserasiorgan interna seperti hepar atau lien.
luka akan terjadi melalui 3 tahapan yang dinamis, saling terkait dan
1. Fase hemostasis:
tromboplastin
2. Fase inflamasi:
yang luka.
1. Terjadi hari ke-2 atau ke-3 setelah luka
minggu 2-4
maturasi.
3. Epitalisasi:
4. Kontraksi:
fungsional.
lain:
yang telah merubah cara hidup yang normal. Menurut kasdu seperti
berjalan.
Maasalah keterlmbatan
penyembuhan luka
Klien Pasca Faktor ekstrinsik:
Laparatomy
Nutrisi yang tidak adekuat
Teknik oprasi
Obat obatan
Manajemen luka
Faktor Intrinsik:
Usia
Gangguan sirkulasi
Nyeri
Penyakit penyerta
Kondisi klien
(Brunner & Suddarth, 1997)
47
(Nursalam, 2014).
penyembuhan luka.
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
fenomena yakni antara faktor risiko dengan faktor efek antar faktor risiko
hubungan mobilisasi dini terhadap penyebuhan luka pada pasien post operasi
laparatomy
penelitian yang akan di gunakan yaitu Ruang rawat inap Diponegoro RSUD
49
3.3 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
3.4.2 Sampel
3.4.3 Sampling
1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
50
2. Kriteria eksklusi
dimiliki oleh anggota suatu kelompol yang berbeda dengan yang dimiliki
51
53
3.5 Definisi Operasional Analisis Hubungan Mobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan Luka Pada Pasien Post Operasi
Laparatomi
NO Variabel Definisi Parameter Alat Skala Skor dan Kriteria
Ukur
1. Mobilisasi 1. Pada tahap awal (6-8 jam 1. Iya Kuesio Ordinal a. Iya : 2
dini setelah operasi), saya tarik 2. Tidak ner b. Tidak : 1
nafas melalui hidung,
54
Kemudian hembuskan
nafas melalui mulut.
Frekuensi latihan adalah 12-
14 permenit
2. Pada tahap awal (6-8 jam
setelah operasi), 15
menitpertama setelah 2 jam
Pasca opersi caesarea saya
belajar miring kiri dan
miring kanan.
3. Pada tahap awal (6-8
jam setelah operasi), saya
menggerakkan dan
mengangkat lengan
kedepan dan kebelakang
,Kemudian kaki dan tangan
yangbisadiluruskan dan
ditekuk selama 1-2 jam.
4. Pada tahap awal (6-8 jam
setelah operasi), pergerakan
dengan merubah posisi dari
terlentang ke posisisi kanan
dan kiri secara bergantian
dalam waktu 15menit.
5. Pada tahap12-24 jam
atau lebih tubuhdapat
diposisikanuntukbelajardudu
kbaikbersandarataududuk
diatas tempat tidur selama 5
menit
6. Hari ke tiga yaitu setelah 48-
72 jam saya belajar berjalan
perlahan (pelan-pelan )
dalam jarak pendek ±2-3
meter
7. Pada 12 sampai 24 jam
setelah operasi lebih awal
badan sudah diposisikan
duduk, baik bersandar atau
55
1. Tahap persiapan
c. Peneliti mendapat surat balasan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Malang.
d. Peneliti menyerahkan surat balasan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Malang.
2. Tahap Penelitian
56
penelitian
responden
e. Peneliti memberi arahan dalam pengisian lembar inform consent dan lembar
kuisioner
g. Peneliti menerima lembar inform consent dan lembar kuisioner yang telah
3. Tahap Akhir
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
data atau suatu penelitian mengenai masalah yang umumnya banyak menyangkut
kepentingan umum atau banyak orang (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini,
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah sebuah hasil uji yang menyatakan derajat ketepatan
antara dua data yang berada pada objek penelitian dengan daya yang dapat
dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2014). Uji validitas adalah sebuah indeks
untuk menunjukkan alat ukur yang digunakan oleh peneliti benar-benar dapat
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah sebuah hasil uji yang menyatakan hasil indeks
menunjukkan sejauh mana sebuah alat ukur yang digunakan oleh peneliti
3. Uji Normalitas
normalitas pada data yang diperoleh setelah dilakukan pengambilan data. Uji
mempunyai distribusi normal atau tidak. Dalam regresi linier, asumsi ini
ditunjukkan oleh nilai error yang berdistribusi normal. Model regresi yang
baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati
normal sehingga layak untuk dilakukan uji statistik. Uji normalitas pada
1. Editing
Editing yakni sebuah kegiatan berupa penyuntingan (edit) data hasil dari
2. Coding
Coding adalah pemberian kode secara numerik pada data yang terdiri dari
Yakni mengisi koom-kolom yang tersedia pada lembar kode sesuai dengan
(Notoatmodjo, 2014).
4. Tabulating
2014).
5. Skoring
skor, serta memberikan kode-kode terhadap item yang tidak diberi skor
(Arikunto, 2010).
Analisis data adalah suatu proses merinci data yang akan ditulis pada
saat penyajian data. Dalam melakukan analisis data dari sebuah penelitian,
59
1. Analisis Univariate
penelitian. Bentuk dari analisis ini tergantung dari jenis datanya, pada data
tiap variabel.
2. Analisis Bivariate
3. Analisis Multivariate
variabel saja yakni variabel independen dan variabel dependen, maka untuk
multivariate. Uji statistik yang biasanya digunakan pada analisis ini adalah
taguh sikap ilmiah (scientific attitude) serta berpegang teguh terhadap etik penelitian,
prinsip-prinsip etis yang diterapkan pada sebuah kegiatan penelitian, mulai dari
1. Informed Consent
tersebut, sebagai ungkapan bahwa peneliti menghormati harkat dan martabat dari
subjek penelitian maka peneliti akan memberikan lembar inform consent. Disisi lain
Setiap orang memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi dan kebebasan
individu dalam memberikan informasi. Oleh sebab itu, peneliti tidak boleh
adanya hal tersebut peneliti hanya akan menggunakan coding dalam penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian perlu adanya prinsip keterbukaan dan dan
juga keadilan yang harus dijaga oleh peneliti secara jujur, terbuka dan juga hati-hati.
61
mungkin untuk masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian pada khususnya.
penelitian. Oleh sebab itu, pelaksana penelitian harus dapat mencegah ataupun
meminimalisir kejadian tidak diinginkan yang mungkin terjadi dalam proses penelitian.
62
DAFTAR PUSTAKA
Siagaan,H. 2016. Hubungan Tindakan Perawatan Luka Dengan Kepuasan Pasien Post
Operasi Di Ruang Rawat Inap Rsu Sidikalang Tahun 2011, 2(2), 143–150.
Ningrum,T., Mediani. H., & Isabella., C., 2017. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Kejadian Wound Dehiscence pada Pasien Post Laparatomi. JKP - Volume 5 Nomor 2
Agustus 2017
Ditya, W., Zahari., A & Afriwardi. 2017. Hubungan Mobilisasi Dini dengan Proses
Penyembuhan Luka pada Pasien Pasca Laparatomi di Bangsal Bedah Pria dan Wanita
Alto. W., 2012. Buku Saku Hitam Kedokteran Internasional, Jakarta Barat : Permata Puri
Media.
IN MEDIA