Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Trauma thoraks adalah luka atau cedera yang mengenai rongga

thorax yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding thorax ataupun

isi dari cavum thorax yang disebabkan oleh benda tajam atau benda

tumpul dan dapat menyebabkan keadaan gawat thorax akut (Sudoyo,

2010).

Trauma adalah penyebab kematian terbanyak pada dekade 3

kehidupan diseluruh kota besar didunia dan diperkiraan 16.000 kasus

kematian akibat trauma per tahun yang disebabkan oleh trauma toraks di

amerika. Sedangkan insiden penderita trauma toraks di amerika serikat

diperkirakan 12 penderita per seribu populasi per hari dan kematian yang

disebabkan oleh trauma toraks sebesar 20-25%.Dan hanya 10-15%

penderita trauma tumpul toraks yang memerlukan tindakan operasi, jadi

sebagian besar hanya memerlukan tindakan sederhana untuk menolong

korban dari ancaman kematian (Sudoyo, 2010).

Di Australia, 45% dari trauma tumpul mengenai rongga toraks.

Dengan adanya trauma pada toraks akan meningkatkan angka mortalitas

pada pasien dengan trauma. Trauma toraks dapat meningkatkan kematian

akibat Pneumotoraks 38%, Hematotoraks 42%, kontusio pulmonum 56%,

dan flail chest 69% (Nugroho, 2015).


Pada trauma dada biasanya disebabkan oleh benda tajam,

kecelakaan lalu lintas atau luka tembak.Bila tidak mengenai jantung,

biasanya dapat menembus rongga paru-paru. Akibatnya, selain terjadi

pendarahan dari rongga paru-paru, udara juga akan masuk ke dalam

rongga paru-paru. Oleh karena itu, pau-paru pada sisi yang luka akan

mengempis. Penderita Nampak kesakitan ketika bernapas dan mendadak

merasa sesak dan gerakan iga disisi yang luka menjadi berkurang

(Sudoyo, 2010)

Trauma tumpul thoraks sebanyak 96.3% dari seluruh trouma

thoraks, sedangkan sisanya sebanyak 3,7% adalah trauma tajam.

Penyebab terbanyak dari trauma tumpul thoraks masih didominasi oleh

korban kecelakaan lalu lintas (70%). Sedangkan mortalitas pada setiap

trauma yang disertai dengan trauma thoraks lebih tinggi (15,7%) dari

pada yang tidak disertai trauma thoraks (12,8%) pengolahan trauma

thoraks, apapun jenis dan penyebabnya tetap harus menganut kaidah

klasik dari pengolahan trauma pada umumnya yakni pengolahan jalan

nafas, pemberian pentilasi dan control hemodianamik (Patriani, 2012).

Jadi menurut kelompok trauma thorak adalah luka atau cedera

fisik sehingga dapat menyebabkan kematian utama pada anak-anak atau

orang dewasa. Di dalam thoraks terdapat dua organ yang sangat vital bagi

kehidupan manusia, yaitu paru-paru dan jantung. Paru-paru sebagai alat

pernapasan dan jantung sebagai alat pemompa darah


B. Rumusan masalah

a. Bagaimana teori Trauma thoraks?

b. Bagaimana konsep asuhan keperawatan Trauma thoraks pada pasien

yang mengalami trauma thorak ?

c. Bagaimana tindakan keperawatan pada pasien Trauma thoraks?

C. Tujuan penulisan

a) Tujuan Umum

Dapat menambah pengetahuan mahasiswa mengenai Trauma thorak serta asuhan

keperawatan yang dapat dilakukan terhadap pasien dengan masalah Trauma

thoraks.

b) Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu mengetahui teori Trauma thoraks.

2. Mahasiswa mampu mengetahui konsep teori asuhan

keperawatan pada pasien Trauma thoraks.

3. Mahasiswa mampu tindakan keperawatan pada pasien Trauma

thoraks.

D. Manfaat

1. Mahasiswa mampu memahami teori Trauma thoraks.

2. Mahasiswa mampu konsep teori asuhan keperawatan pada pasien

Trauma thoraks.

3. Mahasiswa mampu memahami tindakan keperawatan pada pasien

Trauma thoraks
DAFTAR PUSTAKA

Aru W, Sudoyo. (2010). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid II, edisi V.
Jakarta: Interna Publishing

Nugroho, T. Putri, B.T, & Kirana, D.P. (2015). Teori asuhan keperawatana
gawat darurat. Padang : Medical book

Patriani. (2012). Asuhan Keperawatan pada pasien trauma dada. http://asuhan-


keperawatan-patriani.pdf.com/2008/07/askep-trauma-dada.html.
Diakses pada tanggal 31 Desember 2020

Anda mungkin juga menyukai