PEMBAHASAN
3
pasien atau keluarga dengan pendekatan model ini harus diperhatikan
beberapa kunci antara lain:
1) Perilaku yang tidak diberikan penguatan biasanya akan menurun
2) Bentuk reward sebagai penguatan berbeda antara satu pasien dengan
pasien lain jadi ketahuilah apa yang disukai pasien sebagai reward.
3) Reward yang teratur dan konsisten diperlukan dalam melakukan
perbaikan pada tahap awal.
4) Jika sudah menunjukkan perubahan perilaku maka pemberian reward
tetap diperlukan.
5) Proses perubahan perilaku bukanlah sebuah hukuman
6) Merubah perilaku yang buruk yang menurut pasien menyenangkan
memerlukan strategi khusus.
4
c. Humanistic learning theories
Metode pembelajaran humanistik memberikan cara mendidik
komprehensif dengan memandang pasien dan keluarga sebagai makhluk
yang holistik dari sudut pandang tempat, waktu, bagaimana dan apa yang
menjadi kebutuhan belajar pasien. Elemen dari humanistik learning
theories yang memabantu dalam meningkatkan kemampuan belajar pasien
di rumah adalah :
1) Cinta atau kasih sayang : pasien akan termotivasi belajar bila proses
belajar yang dilakukan sebagai wujud rasa kasih sayang perawat kepada
pasien dan keluarganya. Contoh : kita melatih Range of Motion (ROM)
pasien stroke dengan keras dan disiplin agar pasien tidak mengalami
kontraktur dan bisa cepat berjalan.
2) Kreativitas : Pasien dan keluarga akan termotivasi untuk belajar apabila
kreativitas posistif yang dilakukan dihargai oleh perawat. Contoh : Kita
memberikan dukungan pada keluarga yang sudah berinisiatif
menggunakan botol berisi air hangat untuk mengurangi keluhan nyeri
pada lutut yang menderita rhematik.
3) Perkembangan : Setiap kemajuan yang ditemukan merupakan hadiah
yang patut disyukuri oleh perawat, keluarga dan pasien.
4) Konsep diri : setiap proses belajar yang dilakukan akan optimal, jika
proses belajar tetap memberikan penghargaan terhadap setiap kelebihan
pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang dimiliki oleh pasien dan
keluarga.
5) Otonomi : Proses edukasi akan berdampak positif jika pasien diberikan
kepercayaan dan diberikan kebebasan dalam memilih dan melakukan
aktifitas belajar yang diinginkan.
6) Mengatur diri sendiri : Untuk mewujudkan tujuan proses belajar maka
sebaiknya pasien dan keluarga diberikan kesempatan untuk mengatur
sendiri kegiatan belajar yang dipilih.
5
Menurut teori ini proses belajar sangat dipengaruhi oleh bagaimana
cara pasien atau keluarga mendapatkan pengetahuan, nilai-nilai, standar
moral, dan standar perilaku yang ada dilingkungannya. Menurut model ini
kesiapan pasien untuk mulai belajar tentang kesehatan sangat dipengaruhi
oleh faktor internal dan faktor eksternal. Upaya perubahan perilaku akan
semakin kuat jika perubahan didorong oleh faktor internal. Untuk itu
tenaga kesehatan harus memahami faktor internal yang memungkinkan
pasien untuk belajar (Locus of Control). Model ini mungkin tidak banyak
bisa diberlakukan pada pasien lanjut usia dan orang dengan depresi, karena
dengan kasus tersebut justru dukungan dari luar akan lebih berarti.
6
d. Cultural consideration : Perawat dalam melakukan edukasi hendaknya
memperhatikan faktor etnik, budaya dan kepercayaan yang terkait dalam
penanganan pasien. Jika perawat bisa memahami dan menggabungkan
antara konsep modern dan tradicional yang berbasis budaya pasien, maka
transformasi akan lebih optimal.
7
Strategi terbaik yang dapat dipilihkan untuk melakukan edukasi pada
pasien dirumah antara lain diskusi, storytelling dan demonstrasi. Alat yang
digunakan dapat berupa computer, video, model, audiocassette tape,
pamphlets, poster, foto, cheklist dan karton.
a. Strategi pembelajaran pada kelompok khusus
Strategi pembelajaran secara khusus perlu dirancang dengan baik
sesuai dengan kondisi pasien. Secara umum yang dijadikan ketentuan
dalam menetapkan strategi pembelajaran khusus adalah umur, kondisi fisik
dan psikologis pasien.
1) Pasien lansia
Pasien lansia memiliki karakteristik khsusus sebagai dampak dari
proses menuanya. Akibat proses menua lansia akan mengalami
penurunan fungsi indera yang berdampak pada penurunan kemampuan
menerima stimulus. Penurunan kognitif dan intelegensi mempengaruhi
kemampuan lansia dalam mengintepretasikan informasi, menganalisa
permasalahan dan penurunan daya ingat sehingga akan mempengaruhi
kecepatan proses belajar pasien. :
Cara yang dianjurkan untuk edukasi pada lanjut usia
a) Penyampaian informasi harus pelan
b) Jangan buru-buru mengarapkan respon pasien
c) Waktu yang disiapkan lebih banyak
d) Setiap sesi berikan informasi yang tidak terlalu banyak
e) Ulang informasi secara teratur
f) Gunakan analog
g) Berikan penguatan dengan menunjukkan video hasil rekaman
h) Gunakan kertas biru atau hijau
i) Gunakan kertas yang tidak mengkilap
j) Pastikan kaca mata lansia bersih
k) Huruf yang ukuran lebih besar dan jelas
l) Gunakan kalimat pendek dan sederhana
m) Pastikan muka kita dilihat jelas oleh lansia
n) Kurangi bising disekitar
8
o) Gunakan alat bantu dengar
p) Berikan waktu pada pasien untuk mengulang
q) Gunakan kombinasi teknik verbal, tulisan dan gambar
9
a) Buat pemeriksaan bukan membuat asumsi sendiri tentang kondisi
pasien
b) Bangun hubungan saling percaya
c) Tunjukkan perilaku yang sikap yang positif
d) Ikut sertakan dan perkuat peran keluarga dalam meningkatkan self
esteem pasien
e) Berbagi tujuan
f) Gunakan alat yang relevan yang bisa membangun keberanian, jelas
dan tidak mengabaikan aspek moral.
g) Hindari informasi dan rangsangan yang berlebihan
h) Seting wajah yang lembut untuk mengurangi stress dan
meningkatkan konsentrasi pasien
i) Berikan informasi secara verbal dan tertulis (jelaskan dan beri
leaflet)
5) Pasien anak-anak
Pada pasien anak-anak terutama pada infant dan toddler serta
preschool harus memperhatikan hal-hal berikut: Disarankan
menggunakan alat-alat seperti boneka, wayang, binatang, dan alat-alat
kesehatan yang digunakan pada kelompok anak-anak.
7) Care giver
Care giver adalah orang yang secara langsung dan terus menerus
melakukan kontak dengan pasien. Yang menjadi care giver bisa social
10
worker, perawat, keluarga dan tenaga terlatih lainnya. Edukasi yang
harus diberikan kepada care giver adalah :
a) Peran, fungsi, hak dan kewenangan care giver
b) Cara mengetahui sumber dukungan bagi bagi pasien
c) Teknik komunikasi
d) Penguatan bahwa mereka merupakan bagian yang penting dalam
pelayanan
e) Latihan ketrampilan
f) Sistem kerja, pergantian dan pengalihan pelayanan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
Pendidikan pasien dan keluaraga di rumah khususnya untuk individu-
individu yang sedang memerlukan pengobatan dan atau perawatan. Selain itu
promosi kesehatan di tujukan kepada pasien dan keluarga karena keluarga pasien
diharapkan dapat membantu menunjang proses penyembuhan dan pemulihan
pasien.
12