c. Stres yang dialami oleh staff ICU saat berinteraksi dengan keluarga
pasien
Komunikasi yang buruk adalah sumber stres bagi staff ICU khususnya
dalam hal ini adalah perawat. Tingkat stres perawat semakin
meningkat ketika perawat tidka mempunyai informasi yang cukup
mengenai kondisi klinis pasien sehingga tidak mampu pertanyaan
keluarga. Kondisi demikian akan diperberat lagi bila komunikasi
antara dokter dan keluarga juga buruk.
Rekomendasi untuk mengurangi stres yang dialami staff di ICU:
1) Perlunya pelatihan dan konseling bagi perawat. Pelatihan yang
diberikan diharapkan mampu membantu perawat untuk
menemukan cara mengidentifikasi faktor yang menimbulkan stres
dan mendapatkan mekanisme koping untuk mengatasinya
2) Perawat saat mengadapi kondisi kritis pasien membutuhkan
dukungan dari multiprofesional seperti unit paliative care,hospice,
pekerja sosial yang membantu dalam mensupport keluarga dan
pasien
d. Pengaruh dan Dukungan Budaya Bagi Keluarga
Decision making yang dilakukan oleh keluarga pasien juga
dipengaruhi oleh budaya dan kepercayaan yang dianut oleh keluarga.
Oleh karena itu tim ICU perlu memahami dan menghargai budaya dan
kepercayaan yang dianut oleh keluarga. Oleh karena itu perlu
dibangun hubungan yang efektif antara tim ICU khususnya perawat
dengan keluarga. Hal yang perlu diperhatikan perawat dalam
membangun hubungan yang efektif tersebut adalah kesadaran diri
pribadi, pengetahuan yang cukup tentang budaya dan kepercayaan
pasien dan keluarga, pengkajian mengenai budaya pasien dan
keluarga, menghagai adanya dinamika perbedaan dan komunikasi
yang efektif antara perawat dan keluarga
e. Dukungan agama dan spiritual
Rekomendasi dari dari hasil penelitian bahwa dukungan agama dan
spritual bagi pasien merupakan salah satu terapi efektif yang
mendukung pasien melewati masa kritis bagi pasien. Perawat
mempunyai peran besar dalam memberi dukungan secara agama dan
spiritual. Namun demikian terkadang perawat tidak mempunyai
kemampuan yang cukum untuk memberi dukungan tersebut karena
perbedaan agama dan keyakinan. Perawat perlu melibatkan pekerja
sosial dalam memberikan dukungan agama, melibatkan para ulama,
melibatkan kelurga agar pasien mendapatkan pendampingan secara
agama saat melewati masa ktitis.
Rekomendasi untuk dukungan agama dan spiritual adalah
1) Pelatihan kepada perawat cara mengkaji kebutuhan spiritual dan
cara pendampingan spiritual secara umum
2) Mengkaji kebutuhan pasien untuk mendapatkan kenyamanan
secara spiritual saat mengahadapi masa ktitis
3) Melibatkan keluarga dan pekerja sosial, ahli agama untuk
pendampingan spiritual bagi pasien
f. Kunjungan keluarga
Kunjungan keluarga bagi pasien sering dibatasi karena beberapa
aturan yang diterapkan di ICU. Namu demikian dari beberapa
penelitiian menunjukkan bahwa kunjungan keluarga membawa
manfaat yang positif bagi pasien. Penelitian yang dilakukan pada 24
pasien dengan cedera neurumuskular bahwa kunjungan keluarga
mampu menurunkan tekanan intra kranial pasien. Suatu studi
etnografi menyimpulkan bahwa kunjungan kelurga justru membantu
perawat dalam memahami perawat dan keterlibatan keluarga
bermanfaat membantu dalam perawatan pasien.