KOMUNIKASI DAN
EDUKASI
(MKE)
Kenapa Manajemen Komunikasi
Dan Edukasi penting ???
Memberikan asuhan pasien merupakan upaya yang
kompleks dan sangat bergantung pada komunikasi dari
informasi.
4
Komunikasi Dilakukan Secara :
Komunikasi Verbal
Komunikasi yang dilakukan secara lisan melalui
percakapan.
Komunikasi Nonverbal
Komunikasi tanpa kata seperti sikap, gerakan tubuh, gerak
isyarat, dan ekspresi wajah yang menyertai pesan yang
disampaikan secara verbal.
6
MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN
EDUKASI (MKE)
Maksud dan Tujuan
perhatian khusus perlu diberikan terhadap format dan bahasa yang
digunakan dalam berkomunikasi serta pemberian edukasi kepada
pasien dan keluarga.
TENTANG
18
Dalam melaksanakan pengembangan PKRS ada beberapa
langkah kegiatan, yaitu:
1. Hubungan Kebutuhan
2. Hubungan Kepercayaan
3. Hubungan Keprofesian
4. Hubungan Hukum
22
Aspek medikolegal hubungan antara dokter-pasien ada 2
hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu:
23
Model Patient-centered Care
Perawat
Dokter = Fisio
Team Leader” terapis Apoteker
“Interdisciplinary
Team Model” Integrasi Dokter Pasien Ahli
Gizi
Radio
Kompetensi grafer Analis Lainnya
yg memadai
1. Penggunaan obat-obatan yang didapat pasien secara efektif dan aman (bukan
hanya obat yang diresepkan untuk dibawa pulang), termasuk potensi efek
samping obat;
2. Penggunaan peralatan medis secara efektif dan aman;
3. Potensi interaksi antara obat yang diresepkan dan obat lainnya termasuk obat
yang tidak diresepkan serta makanan.
4. Diet dan nutrisi;
5. Manajemen nyeri;
6. Teknik rehabilitasi;
7. Cara cuci tangan yang benar.
Metode edukasi mempertimbangkan nilai-nilai dan pilihan
pasien dan keluarga, serta memperkenankan interaksi yang
memadai antara pasien-keluarga dan staf klinis.
Kesempatan untuk interaksi antara staf, pasien, dan keluarga pasien dapat
memberikan umpan balik (feed back) untuk memastikan bahwa informasi
dimengerti, berfaedah, dan dapat digunakan. Profesional pemberi asuhan (PPA)
memahami kontribusinya masing- masing dalam pemberian pendidikan pasien,
dengan demikian mereka dapat berkolaborasi lebih efektif.
Kolaborasi, dapat membantu menjamin bahwa informasi yang diterima pasien dan
keluarga adalah komprehensif, konsisten, dan efektif. Dalam pemberian edukasi
harus dilengkapi dengan materi tertulis.
Komunikasi efektif sebagai dasar untuk memberikan
edukasi kepada pasien dan keluarga agar mereka
memahami kondisi kesehatannya sehingga pasien
berpartisipasi lebih baik dalam asuhan yang diberikan dan
mendapat informasi dalam mengambil keputusan tentang
asuhannya.