Anda di halaman 1dari 32

Lampiran

Peraturan Direktur RS Nur Hidayah


Nomor : 151/RSNH/PDNH/III/2017
Tanggal : 13 Jumadil Akhir 1438 H
12 Maret 2016 M

PEDOMAN PENGORANISASIAN PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT


RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH

BAB I
PENDAHULUAN

Promosi rumah sakit saat ini dirasakan “tabu” karena kata promosi tersebut
dikonotasikan dengan arti membujuk serta mengarahkan seseorang agar mengunjungi rumah
sakit tertentu. Padahal sebagaimana yang telah kita ketahui, promosi merupakan salah satun
media yang sangat baik apabila promosi tersebut sesuai dengan kondisi sesungguhnya rumah
sakit tersebut, jujur, informatif, medidik dan dapat membuat seseorang lebih jelas dan
memahami tentang pelayanan kesehatan yang akan mereka dapatkan.
Disisi lain, Indonesia sudah dijadikan ajang promosi bagi rumah sakit dari negara lain.
Selain menerapkan kampanye periklanan di Indonesia, rumah sakit tersebut juga melakukan
beragam cara berkomunikasi melalui kegiatan kehumasan (Public Relations) dan lini bawah
(Below the line) secara gencar dan berkelanjutan, untuk mendapatkan sebanyak mungkin
konsumen Indonesia.
Berubahnya nilia-nilai secara global dan masuknya negara kita ke alam persaingan
global, mengharuskan kita mengubah paradigma tentang rumah sakit. Saat ini, rumah sakit
tidak bisa lagi dipandang hanya sebagai institusi sosial belaka, tetapi sudah menjadi institusi
ang bersifat sosio ekonomis.
Dengan paradigma baru ini maka kaidah-kaidah bisnis juga berlaku bagi “industri”
rumah sakit tanpa meninggalkan jati diri rumah sakit sebagai institusi sosial yang sarat dengan
norma, moral dan etika.
Rumah sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan membutuhkan promosi untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Namun pelayanan rumah sakit
merupakan jenis pelayanan yang unik dan berbeda bila dibandingkan dengan bidang jasa
pelayanan yang lainnya. Pedoman etik yang jelas sangat diperlukan dalam melakukan
promosi bagi rumah sakit.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan pasal 4 menyatakan
bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang
optimal. Selanjutnya pada pasal 10 menyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan

1
pemeliharaan kesehatan, yang meliputi peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemilihan kesehatan (rehabilitatif)
yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Mengacu pada peraturan Undang-Undang tersebut diatas maka kiranya dapat
dinyatakan bahwa di setiap rumah sakit harus dilaksanakan upaya peningkatan kesehatan,
salah satunya melalui kegiatan promosi kesehatan. Dengan demikian perlu untuk menyusun
satu pedoman yang bersifat self regulating, sehingga komunitas rumah sakit dapat mengatur
dirinya sendiri. Agar penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit dapat dilaksanakan
maka harus dilengkapi dengan pedoman pengorganisasian maupun pedoman pelayanan
pendidikan tentang cara penyelenggaraan promosi kesehatan yang harus dilaksanakan dan
dipatuhi oleh semua komunitas rumah sakit.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Yayasan Nur Hidayah berdiri dengan akte notaris Umar Samhudi, SH nomor
tanggal akte 38/21 November 1996. Dengan ketua adalah bapak Thohayandi, BA yang
beralamatkan di Dusun Ngibikan Canden Jetis Bantul. Yayasan keluarga ini bergerak di bidang
pendidikan, kesehatan, keagamaan. Pada tahun 2009 diresmikannya penggantian nama dan
struktur Yayasan Nur Hidayah menjadi Yayasan Nur Hidayah Mandiri Sejahtera dengan ketua
yaitu dr. Sagiran Sp B, M Kes. Kegiatan bidang keagamaan mulai dirintis dengan
diresmikannya balai Pengobatan Nur Hidayah di Ngibikan Canden Jetis Bantul pada tanggal
22 Juni 1997 diresmikan oleh Bupati Bantul Jenis layanannya berupa rawat jalan oleh
paramedis 24 jam home visite dan home care. Usaha dikembangkan dengan membuka
pelayanan kesehatan berupa praktek pribadi di Jl. Imogiri Timur 11,5 Blawong Jetis Bantul
sejak akhir tahun 1999.
Seiring dengan permintaan masyarakat mulai datang untuk dilayani setiap saat
baik diruang praktek maupun kunjungan rumah jumlah pasien terus meningkat. Gagasan
untuk mendirikan klinik 24 jam semakin kuat ketika kian disadari bahwa masyarakat amat
membutuhkan pelayanan kesehatan secara keseluruhan yang islami dan bermutu tinggi.
Dilokasi setempat belum didapatkan pelayanan buka 24 jam.
Pelayanan 24 jam dimulai dengan ijin Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Nomor
503/476/2003 berupa praktek berkelompok. Dengan layanan Poli umum UGD dan perawatan
IMC. Usaha ini tetap dengan nama Klinik Nur Hidayah sesuai dengan yayasan dan benar-
benar menjadi cahaya bagi umat menuju petunjukNya. Pelayanan dikembangkan baik berupa
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dengan tujuan supaya dapat berperan aktif
membantu program pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta
memberi peluang lapangan kerja dan ibadah bagi sumber daya insani yang terkait.
Selanjutnya dikembangkan dengan jenis layanan : Klinik 24 jam, poli umum, UGD, spesialis
penyakit Dalam, Spesialis Anak, Spesialis saraf (konsultan), Spesialis Mata (konsultan),
Obsgyn (konsultan), ijin praktek bidan, perawatan IMC, home care home visite, fisioterapi,
kerjasama dengan lab “CITO”, dan bhakti sosial Klinik Nur Hidayah diresmikan pada hari Ahad
tanggal 29 Juni 2003 oleh bapak Bupati Bantul Drs. H. M. Idham Samawi dengan motto 24
jam selalu bersama anda, menuju hidup sehat dan islami.
Pada tahun 2005 Penyelenggaraan laboratorium secara mandiri. Diselenggarakan
pelayanan radiology dengan bekerjasama dengan perorangan. Dijalin kerja sama dengan
beberapa lembaga pendidikan sebagai tempat PKL atau magang.
Pada tahun 2006 Gempa bumi melanda Bantul dan sekitarnya di penghujung
bulan Mei 2006. Klinik Nur Hidayah yang berada di salah satu daerah terparah akibat gempa
ditunjuk oleh Dinas Kesehatan propinsi DIY menjadi Rumah Sakit Lapangan sebagai salah
satu pusat penanganan korban gempa, menyebabkan perubahan jenis layanan dan
perubahan jenis ruangan dengan pengurangan ruang IMC, pembangunan bangsal sementara,
dan pembangunan ruang operasi mayor, serta terjadinya lonjakan pasien pada semua jenis
layanan. Sampai akhir tahun 2006, peningkatan pasien tetap stabil sehingga manajemen

3
memutuskan untuk mengintensifkan pengembangan Klinik menjadi rumah sakit agar dapat
memberikan layanan yang optimal kepada pasien.
Pada tahun 2007 dengan jumlah pasien yang kian meningkat dari tahun ke tahun,
Mei 2007 diputuskan untuk memulai pembangunan gedung pengembangan Klinik menjadi
Rumah Sakit Bedah Nur Hidayah.
Atas doa dan support dari berbagai pihak, akhir Oktober 2007 pembangunan
gedung pengembangan Klinik menjadi Rumah Sakit selesai dilaksanakan. 13 Januari 2008
RSK Bedah Nur Hidayah diresmikan. Dengan motto Professional-Bersahabat-Islami,
seluruh keluarga besar Nur Hidayah berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan
yang lebih optimal kepada seluruh lapisan masyarakat.
Pada pertengahan tahun 2009 yaitu pada bulan Juni tahun 2009, direncanakan
pembangunan rumah sakit seperti ruangan bersalin, kamar bayi, dan bangsal anak untuk
proses konversi menjadi Rumah Sakit Umum tipe D. Dan atas doa dan suposrt dari berbagai
pihak, RSK Bedah Nur Hidayah akhirnya menjadi Rumah Sakit Umum dengan Surat Ijin
Penyelenggaraan Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh Dinas Perijinan Kabupaten Bantul No
: 445/DP/P.RSU/01/X/2010.

4
BAB. III
VISI, MISI, NILAI DASAR dan MOTTO RS

A. Visi Umum Rumah Sakit


1. Visi Rumah Sakit Nur Hidayah adalah “Menjadi Rumah Sakit Holistik Islam yang
profesional terkemuka di Yogyakarta dan sekitarnya”
2. Misi Rumah Sakit Nur Hidayah
a. Memberikan pelayanan kesehatan dan komplementer Islami sesuai standar
akreditasi dan sertifikasi Syariah dengan mengutamakan kepuasan pelanggan.
b. Berperan dalam meningkatkan perilaku hidup sehat dan Islami masyarakat
dengan mengembangkan kegiatan sosial promotif dan edukatif.

B. Nilai Dasar Rumah Sakit


1. Ikhlas
Berbuat sesuatu bukan untuk mendapatkan pujian dari siapapun, tapi untuk
mencari ridlo dan pahala dari Allah SWT
2. Professional
Bekerja dengan cerdas dan terampil sesuai standar profesi, selalu mengikuti
perkembangan ilmu terkini.
3. Disiplin
Menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu, tepat cara
dan tepat guna dengan selalu memperhatikan nilai-nilai agama, norma, etika dan
hokum yang berlaku
4. Jujur
Kesesuaian antara lisan, hati dan perbuatan, tidak berbohong serta tidak
melanggar hak orang lain
5. Bersahabat
Selalu bersikap ramah, sopan, saling hormat dan menghargai serta mampu
bekerjasama

C. Tujuan
1. Sebagai media ibadah melalui pelayanan kesehatan Islami untuk meraih ridho
Allah SWT
2. Terwujudnya kesejahteraan dunia akherat unutk seluruh karyawan melalui
ketaqwaan, kerja profesional dan berkomitmen dengan pendidikan yang
berkesinambungan
3. Tercapainya kepuasan pelanggan melalui manajemen yang efektif dan efisien
denagn didukung teknologi yang optimal sehingga terselenggaranya pelayanan
kesehatan bermutu tinggi dengan tarif
4. Kinerja keuangan yang sehat dan berjangka panjang sehingga memberikan
manfaat bagi semua stakeholder

5
D. LOGO RUMAH SAKIT
Logo atau lambang RSNH adalah lingkaran dengan bola kristal berwarna hijau dengan
di tengahnya ada gambar bulan sabit merah dan huruf NH sebagaimana gambar
berikut :

Logo atau lambang diatas mempunyai makna :


1. Lingkaran melambangkan kesolidan tim untuk melayani ummat
2. Bola kristal berarti kesehatan yang prima
3. Warna hijau melambangkan kenyamanan
4. Bulan sabit merah adalah lambang komitmen untuk pelayanan kesehatan Islam
5. Huruf NH merupakan singkatan dari Nur Hidayah

6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH

PENGURUS RS

PENGAWAS
DPRS
DPS

DIREKSI

KOMITE SYARIAH KOMITE PMKP


KOMITE MEDIK KOMITE PPI
TIM / PANITIA KOMITE KEP & KEB SPI
KOMITE E & H

BIDANG PELAYANAN
BIDANG KEPERAWATAN KOMPLEMENTER, BIDANG BAGIAN UMUM &
BIDANG PELAYANAN MEDIS
& KEBIDANAN KEROHANIAN & PENUNJANG MEDIS KEUANGAN
KETAKMIRAN

INSTALASI
Gawat Darurat & Rawat Jalan
Hemodialisa
Rawat Inap & HCU
Bedah Sentral & CSSD
VK & KIA
Farmasi
Gizi
Penunjang Diagnostik
Admisi, CS, RM & SIMRS
Sanitasi, K3 & Sarpras

Garis tebal : Komando


Garis putus-putus : Koordinasi

Struktur organisasi Rumah Sakit Nur Hidayah menganut system kross fungsional
dimana pembagian kerja berdasarkan keterampian dan tugas yang sama namun juga harus
mengerjakan kegiatan organisasi yang ditugaskan manjemen. Komando dipegang oleh direksi
sehingga para manajer harus melaporkan semua kegiatan kepada direksi rumah sakit.
Struktur organisasi kross fungsional di Rumah Sakit Nur Hidayah memungkinkan bidan dan
bagian berkoordinasi dengan semua instalasi sepanjang sesuai dengan uraian tugas ,
tanggung jawab dan wewenang yang telah di tetapkan rumah sakit.
Struktur organisasi Rumah Sakit Nur Hidayah terdiri dari struktural dan non struktural.
Organisasi struktural terdiri dari :
A. Pengurus RS
B. Dewan Pengawas Pengawas Rumah Sakit
C. Dewan Pengawas Syariah
D. DIREKSI
1. Direktur
2. Wakil Direktur

7
E. KEPALA BIDANG/ KEPALA BAGIAN
1. Kepala Bidang Pelayanan Medis
2. Kepala Bidang Keperawatan dan Kebidanan
3. Kepala Bidang Komplementer, Kerohanian
& Ketakmiran
4. Kepala Bidang Penunjang Medis
5. Kepala Bidang Penunjang Non Medis
6. Kepala Bagian Umum dan Keuangan

F. KEPALA INSTALASI
1. Kepala Instalasi Gawat Darurat,
& Rawat Jalan
2. Kepala Instalasi Hemodialisa
3. Kepala Instalasi Rawat Inap & HCU
4. Kepala Instalasi Bedah Sentral & CSSD
5. Kepala Instalasi VK & KIA
6. Kepala Instalasi Farmasi
7. Kepala Instalasi Gizi
8. Kepala Instalasi Penunjang Diagnostic
9. Kepala Instalasi Admisi, CS, Rekam Medis
& SIMRS
10. Kepala Instalasi Sanitasi, K3 & Sarpras

G. KOMITE DAN AUDITOR


1. Komite Syariah
2. Komite PMKP
3. Komite Medik
4. Komite Keperawatan & Kebidanan
5. Komite Etik & Hukum
6. Komite PPI
7. Satuan Pemeriksaan Internal
8. Auditor Halal Internal

8
BAB V
SRUKTUR ORGANISASI BAGIAN PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)
RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH

Peran Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) di RS Nur Hidayah salah satunya
adalah berpartisipasi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia melalui
program dan kegiatan yang telah rumuskan dalam program kerja PKRS.
Dibutuhkan SDI untuk dapat menjalankan kegiatan PKRS, dalam menjalankan semua
program PKRS telah di buat struktur organisasi agar dapat memudahkan berkomunikasi,
berikut struktur organisasi PKRS :

Direktur

Kepala Bagian Umum


& Keuangan

PJ PKRS

Staf Staf Staf Staf

9
BAB VI
URAIAN TUGAS DAN JABATAN

1. Staf promosi kesehatan rumah sakit


a. Pegertian
Staf promosi kesehatan rumah sakit adalah karyawan yang diangkat oleh direktur
sebagai pelaksana dan pengelola operasional kegiatan kehumasan, promosi
kesehatan, hospital social responsibility (HSR) dan pemasaran rumah sakit di bawah
langsung bagian umum dan keuangan
b. Uraian tugas :
1 Tugas Pokok Melaksanakan kegiatan kehumasan, promkes, Hospital Social
Responsibility (HSR) dan marketing
2 Atasan Langsung Kepala Bagian Umum & Keuangan
3 Wewenang Menjalankan teknis pelaksanaan pelayanan pemasaran dan
kehumasan
4 Uraian Tugas 1. Perencanaan
a. Membuat perencanaan setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan
b. Mengikuti pertemuan internal bagian PKRS
2. Operasional
a. Menjalin kemitraan dengan pemberi pelayanan
kesehatan tingkat I (PPK tk. 1) puskesmas, dokter/bidan
praktek/BP/RB pihak lain untuk terlaksananya
kerjasama pengelolaan pasien : surat rujukan, rujukan
balik, dan penjelasan pelayanan RS
b. Pembentukan dan pengelolaan komunitas promosi
kesehatan baik didalam maupun luar rumah sakit
c. Menyebarluaskan informasi pelayanan, fasilitas rumah
sakit baik didalam maupun luar rumah sakit
d. Melakukan personal selling kepada PPK 1 sesuai
dengan wilayah yang telah ditetapkan
e. Membantu kepala bagian umum & keuangan berkaitan
dengan layanan atau tugas-tugasnya
f. Pengadaan dan pengelolaan sovenir rumah sakit
g. Menjalin kemitraan dengan perusahaan, instansi
pemerintah, yayasan keagamaan dan lainnya dalam
kegiatan HSR
h. Mengelola leaflet, pengumuman dan promosi kesehatan
lain didalam maupun luar rumah sakit
i. Membuat dan memperbarui informasi. Edukasi yang
ada di internal dan eksternal rumah sakit

10
j. Cek secara berkala papan pengumuman, info dokter,
tulisan dan informasi di internal rumah sakit
k. Melakukan update dan pengelolaan media (cetak, sosial
dan elektronik)
l. Melaksanakan program HSR
m. Melaksanakan pelatihan untuk masyarakat
n. Personal selling kepada pasien rawat inap dan
kunjungan pasien setelah pulang
o. Personal selling dokter internal
p. Mengusulkan pembuatan regulasi
q. Memberikan laporan atas hasil kerja secara rutin dan
insidental sesuai dengan keperluan
3. Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian
a. Melakukan survai kepuasan pelanggan
b. Melakukan pencatatan kegiatan PKRS secara lengkap
dan benar
4. Peran serta dalam kegiatan rumah sakit
a. Mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat)
pengembangan kompetensi karyawan
b. Terlibat dalam kegiatan dan kepanitiaan di rumah sakit
baik diniyah maupun profesional
5 Indikator 1. Sesuainya isi leaflet pada setiap bagian
Keberhasilan 2. Tergantinya spanduk di 6 titik 2 bulan sekali
3. Adanya leaflet baru untuk program unggulan
4. Terupdatenya informasi pelayanan di 6 titik
5. Adanya akrilik papan nama dokter sesuai jadwal
6. Terbuatnya 3 banner RS ( HSR, pelayanan dan RS
Syariah)
7. Adanya bukti kunjungan ke 56 PPK 1 di area 1
8. Adanya notulensi daftar hadir pertemuan manejemen
dengan PPK 1
9. Adanya pertemuan tokok masyarakat
10. Terselenggaranya pertemuan komunitas DM, HD 3 bulan
sekali
11. Adanya komunitas Jantung
12. Terlaksananya kegiatan HSR di area 1 dan 2
6 Target kerja Nilai evaluasi pelaksanaan kinerja 80%

11
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Yanmed Jangmed Keuangan Manajemen

INTERN

PASIEN UNIT DOKTER


PKRS

EKSTERN

ASURANSI REKANAN Pengunjung LAIN-LAIN

 Hubungan tata kerja di bagian Unit PKRS bersifat garis komunikasi, koordinasi dan
informasi dalam pelaksanaan kegiatan. Dilakukan melalui pertemuan langsung atau
menggunakan media elektronika
Hubungan Intern :
 Unit PKRS memberikan pelayanan dan membina hubungan baik dengan pemberi
layanan di rumah sakit (Customer Relation Office)
 Antara pasien dan dokter Unit PKRS berfungsi sebagai komunikator dalam
memberikan segala informasi dan kemudahan bagi konsumen dan bisa melalui
strategi pemberdayaan, bina suasana, advokasi dan kemitraan.
 Unit PKRS dengan bidang pelayanan medis dan penunjang medis, berfungsi sebagai
penghubung pelayanan yang ada di RS kepada customer melalui media promosi baik
cetak maupun media sosial
 Unit PKRS dengan bagian keuangan dan manajemen berfungsi sebagai penyedia
informasi tentang tarif, pelayanan, kunjungan, kebutuhan customer terhadap
pelayanan yang ada di rumah sakit.
Hubungan Ekstern:
 Bagian Unit PKRS merupakan media komunikator kepada pihak ketiga yaitu Asuransi,
Rekanan dan pihak lain yang membutuhkan informasi tentang rumah sakit

12
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KULAIFIKASI PERSONIL

1. Perhitungan Kebutuhan SDI Promosi kesehatan rumah sakit


Metode penghitungan jumlah kebutuhan tenaga yang digunakan di RS Nur Hidayah
adalah Metoda Ilyas yaitu metode penghitungan jumlah tenaga dengan menggunakan
pendekatan demand. Artinya, metoda ini menghitung beban kerja yang harus dikerjakan
atas dasar permintaan untuk menghasilkan unit pelayanan jasa per waktu yang
dibutuhkan. Dengan demikian, beban kerja tergantung juga volume aktivitas/kegiatan
yang harus dilakukan oleh setiap tenaga kerja atau unit yang ada di rumah sakit. Informasi
akurat yang dibutuhkan untuk menghitung beban kerja pada masing-masing karyawan
adalah sebagai berikut :
a. Kejelasan aktivitas/kegiatanutama atau penunjang setiap karyawan dan unit
kerjanya
b. Kejelasan waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas/kegiatan utama atau
penunjang
c. Jenis dan jumlah aktivitas/kegiatan per hari, per minggu, per bulan atau per tahun
d. Jumlah jam kerja efektif (produktif) per hari pada unit kerja di rumah sakit
e. Jumlah hari kerja efektif dalam setahun pada unit kerja di rumah sakit
Untuk memudahkan menghitung beban kerja, maka perlu dibuat matrik beban kerja
unit dengan memasukkan semua jenis kegiatan yang dilakukan unit kerja yang ada di
rumah sakit untuk menghasilkan pelayanan jasa unit. Dengan merinci setiap
aktivitas/kegiatan pada unit yang ada di rumah sakit, maka akan dihasilkan beban kerja
perhari dalam satuan waktu menit atau jam dari unit tersebut. Bila pekerjaan bersifat
mingguan maka beban kerja per hari dibagi hari kerja rumah sakit.Perhitungan SDI
dengan metode Ilyas sangat membutuhkan peran serta para pimpinan bagian/unit kerja.
Para pimpinan bagian/unit kerja ini bertanggung jawab dalam menentukan jenis
aktivitas/kegiatan yang akurat, jumlah dan waktu untuk melakukan setiap
aktivitas/kegiatan serta memastikan bahwa tidak ada duplikasi kegiatan, sehingga
metode perhitungan ini akan dapat bekerja dengan baik. Para pimpinan bagian/unit kerja
dapat menghitung beban kerja setiap unit perhari dalam satuan waktu menit atau jam per
hari kerja. Rumus perhitungan SDI dengan metode Ilyas adalah sebagai berikut :
Beban kerja /hari = B.K i-j = J T x W.T
§ B.Ki-j = Jenis Beban Kerja
§ J.T. = Jumlah Transaksi per hari
§ W.T. = Waktu(menit atau jam) untuk setiap jenis Transaksi

13
WAKTU TOTAL
FREKUENSI KEGIATAN PER SHIF PER HARI BEBAN KERJA PER SHIF
PENYELESAIA FREKUENSI PER WAKTU
No. RINCIAN KEGIATAN FUNGSIONAL
N PER KALI HARI BULANAN
P S M
(MENIT) P S M
25 7 7 10
PROGRAM KERJA SDM - - -
1 Pembuatan Regulasi bagian PKRS 90 0,12 270 - - -
2 Penghitungan Beban Kerja PKRS 240 0,01 33 - - -
3 Pembuatan Laporan bagian 60 0,28 420 - - -
4 Monitoring regulasi dan evaluasi kinerja staff PKRS 60 0,08 120 - - -
5 Koordinasi internal 120 0,04 120 - - -
6 Koordinasi lintas bagian 60 0,32 480 - - -
7 Koordinasi pemasaran bersama 90 0,08 180 - - -
8 Laporan dan proker pemasaran bersama 90 0,08 180 - - -
EKSTERIOR - - - -
9 Monitoring :
a. Penggantian koran
b. Cek Leaflet dan Pasang
c. Majalah
d. Kotak Saran kritik 120 1 3.000
e. Media Tempelan
f. Spanduk, Banner dan Poster
g. Jadwal dokter up to date
10 Penyediaan dan pengelolaan jadwal dokter yang up to date 30 0,08 60
PROGRAM PENUTUP GAP LAYANAN KESEHATAN -
11 Pengelolaan dan Publikasi melalui media elektronik (TV, Web, FB, Twitter) 60 1 1.500
12 Pembuatan success story layanan rumah sakit 1 bulan sekali 60 0,04 60

13 Pengelolaan mading (keberhasilan RS, Grafik peningkatan pasien) 1 bulan sekali 60 0,04 60 - - -
14 Pemuatan berita di media cetak rata-rata 1 bulan sekali 60 0,04 60 - - -
PROGRAM MENUTUP GAP LAYANAN PELANGGAN - - - -
15 Prospek rekanan baru CSR 300 0,320 2.400
16 Pembuatan laporan perkembangan kegiatan rekanan 180 0,020 90
17 Silaturahmi ke rekanan lama / CSR 300 0,240 1.800
18 Penrimaan tamu dan pembuatan scedule acara 60 0,16 240 - - -
19 Baksos Rutin RSNH 360 0,24 2.160 - - -
20 Kerjasama dengan perusahaan CSR ( Kegiatan Sosial) 240 0,16 960 - - -
21 Tindak lanjut dan persiapan baksos 120 0,24 720
22 Program mengikuti kegiatan kemasyarakatan dan instansi 180 0,08 360 - - -
23 Pemberian sponsorship 20 0,16 80 - - -
24 Penyediaan dan pengelolaan sovenir 15 0,04 15 - - -
25 Pemberian bingkisan lebaran 360 0,0389 350 - - -
26 Pertemuan tokoh masyarakat dengan direksi 90 0,0111 25 - - -
27 Laporan ketercapaian KPI dan laporan bulanan 60 0,08 120 - - -
28 Desa Sehat 180 0,16 720 - - -
29 Pengelolaan pasien PSIT 240 0,08 480 - - -
30 Pengajian Ahad Kliwon 60 0,04 60 - - -
31 Tindak lanjut monev 120 0,16 480 - - -
PROMOSI - - - -
32 Pembuatan kalender 180 0,011 50 - - -
33 Pembuatan pameran 120 0,0056 17 - - -
34 Pembuatan media informasi internal maupun eksternal - - -
35 a. Leaflet
b. Spanduk
60 0,2 300
c. Poster
d. Banner
e. Stiker
36 Pengelolaan SMS center 30 0,12 90 - - -
37 Program kerjasama asuransi swasta (penawaran kerjasama) 300 0,08 600 - - -
38 Personal selling /promosi internal (termasuk edukasi regulasi PKRS) 240 0,16 960 - - -
39 Personal selling /promosi PPK 300 0,32 2.400 - - -
40 Pengelolaan rujukan dan register pasien (gigi) 90 0,48 1.080 - - -
Personal selling pasien rawat inap ( sekaligus pemasaran HC/HV dan jadwal
41 kontrol) & pengawasan kebersihan 150 0,32 1.200
42 Personal selling pasien Av-Sunt 45 1,00 1.125
43 Pendokumentasian kegiatan rumah sakit ( foto kegiatan) 5 0,16 20
44 Pembuatan proposal kerjasama dengan rekanan 60 0,04 60
45 Melipat leaflet 120 0,20 600
46 Program penyuluhan kesehatan gigi 180 0,200 900 - - -
47 Penawaran kerjasama sekolah sehat 240 0,320 1.920
48 Pengelolaan Komunitas DM 120 0,011 33 - - -
49 Pengelolaan komunitas Ginjal 120 0,011 33
50 Pengelolaan komunitas donor darah 240 0,011 67 - - -
SURVAI - - - -
51 Survei Customer 190 0,03889 185 - - -
52 Laporan Survei customer 120 0,03889 117 - - -
53 Survei Masyarakat 300 0,058 438 - - -
54 Laporan survei masyarakat 120 0,039 117 - - -
55 Survei tarif kompetitor 190 0,006 26 - - -
7605 9,266111111
Total waktu bulanan (menit) 29.940 Total waktu per shif bulanan (menit) - - -

Total waktu bulanan (jam) 499 Total waktu per shif bulanan (jam) - - -

Jam kerja efektif bulanan (25x/orang) 163 Total jam kerja bulanan 175 175 250

JUMLAH SDM TOTAL YANG DIPERLUKAN 3,07 KEBUTUHAN SDM PER SHIF - - -

JUMLAH SDM FULLTIMER 3 KEBUTUHAN SDM PER HARI -

JUMLAH SDM PARTIMER 0,07


JUMLAH JAM JAGA PARTIMER 12
JUMLAH JAGA PARTIMER 1,8

Berdasarkan perhitugan beban kerja PKRS, saat ini unit PKRS membutuhkan 3,07
tenaga, artinya membutuhkan 3 tenaga fulltimer dan sisanya 0,7 (partimer). Karyawan
parttime bisa di ambilkan dari fulltimer yang ingin menambah jam kerja atau mengambil dati

14
luar rumah sakit nur hidayah. Perhitungan kebutuhan SDI harus dilakukan pemutahiran terus
menerus. Sehingga apabila ada pengembangan pelayanan harus dilakukan perhitungan
ulang kualifikasi dan jumlah karyawan mengunakan ketentuan sebagaimana di atas.
Setiap pekerjaan diperkirakan waktu yang dibutuhkan dan rata – rata waktu dalam 1
bulan .pengalian waktu penyelesiaan pekarjaan dikalikan frekunsi kegiatan per tupoksi jika
ditotal maka akan didaptakan hasil total waktu pengerjaan instalnasi.total waktu tersebut di
bagi dengan waktu kerja efektif .,hasilnya adalah jumlah total kebutuhan staf pelaksana

2. Pola Ketenagaan dan kualifikasi personil

Nama Jabatan Pengertian Kualifikasi Tenaga Yang


Dibutuhkan

Formal informal

Koordinator (PJ PJ operasional S1 umum Pelatihan 1


Operasional) adalah karyawan
yang memenuhi
syarat utuk diberi
tugas,
tanggungjawab dan
wewenang unutk
memastikan
pelayanan di bagian
PKRS.

Staf pelaksana staf pelaskana SMA/D III Pelatihan 2


adalah karaywan
yang diangkat oleh
direktur sebagai
pelaksana
operasional kegiatan
rumah sakit di
bagian PKRS

Jumlah 3

3. Kualifikasi Penarikan Calon (Recruitment) dan Seleksi Karyawan

a. Penarikan Calon (Recruitment) Karyawan


Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk
mengundang para pelamar sebanyak mungkin sehingga PKRS memiliki kesempatan
yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang
diinginkan.

15
Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga, ditemukan
jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga yang ada.

b. Seleksi/penyaringan calon karyawan


Adalah proses menyeleksi pelamar sehingga Instalasi rekam medis dapat
memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan.Seleksi
dimulai dari penyaringan surat lamaran yang masuk ke bagian SDM rumah sakit.
Petugas SDM akan menghubungi Kepala Instalasi Rekam Medis apabila batas waktu
yang ditetapkan untuk penarikan calon karyawan sudah terlampaui. Petugas SDM
melaporkan jumlah pelamar yang masuk, apabila kuota belum terpenuhi, maka
petugas SDM melakukan perpanjangan waktu penarikan calon karyawan sampai
diperoleh jumlah pelamar yang cukup.
Selanjutnya Kepala bagian umum dan keuangan memilih berkas surat lamaran
yang masuk dan menentukan Calon pelamar yang sesuai dengan kriteria yang
ditentukan. Apabila tidak ditemukan berkas pelamar yang sesuai maka
memberitahukan kepada SDI agar dilakukan penarikan calon karyawan kembali.
Berkas pelamar yang dipilih oleh Kepala kepala bagian umum dan keuangan
kemudian diserahkan kepada petugas SDI dan selanjutnya dihubungi dan dijadwalkan
untuk melakukan tes seleksi calon karyawan di rumah sakit.
Materi tes seleksi calon karyawan meliputi materi umum dan Al-Islam dan
materi tentang kefarmasian. Materi umum dan Al- Islam meliputi pengetahuan tentang
syahadat, tauhid, tata cara berbusana islami, tujuan bekerja di rumah sakit,dan lain-
lain.
Adapun materi tes yang dimaksud adalah sebagai berikut:
A. Materi Umum dan Al-Islam : berlaku untuk semua kualifikasi pelamar
Waktu yang diberikan adalah 60 menit dan diarahkan selalu diawali dengan
menulis Basmalah pada awal pekerjaan anda dan Hamdalah di akhir jawaban
pada lembar jawaban dengan huruf Arab. Adapun pertanyaan materi umum dan
Al Islam sebagai berikut:
1. Tulislah kalimat Syahadat dalam huruf arab beserta artinya
2. Apakah yang anda ketahui tentang tauhid?
3. Dalam lingkungan kerja di RS Nur Hidayah ada peraturan memakai busana
muslimah bagi karyawan putri dan tidak boleh merokok bagi semua
karyawan. Bagaimana menurut pendapat anda?
4. Apakah tujuan Anda bekerja di RS Nur Hidayah?
5. Apakah tujuan Anda sebenarnya : (pilih salah satu)
a. Menjadi pegawai negeri

16
b. Menjadi karyawan di Institusi Islam
c. Lain-lain, sebutkan.........................................................................................
6. Bagaimanakah pelayanan kesehatan yang baik atau bermutu menurut
anda?
7. Siapakah yang bertanggung jawab untuk menciptakan pelayanan yang baik
tersebut?
8. Selain upaya perbaikan mutu pelayanan di dalam gedung, RS Nur Hidayah
mempunyai cita-cita untuk meningkatkan pengetahuan dan derajat
kesehatan serta mengemban misi da’wah Islam kepada masyarakat di
sekitarnya. Sesuai profesi Anda, peran apa yang akan Anda lakukan untuk
mewujudkan cita-cita tersebut?
9. Bagaimana profil seorang karyawan di pelayanan kesehatan yang baik
menurut anda?
10. Bila anda diterima bekerja di RS Nur Hidayah,
a. Bagaimana sistem jaga yang anda inginkan? (shift per 7-8 jam, 12 jam atau
24 jam)
b. Apakah menjadi karyawan part timer atau full timer yang Anda inginkan?
c. Bersediakah Anda untuk bertanggung jawab pelayanan selam 24 jam,
sehingga ada jadwal jaga pagi, siang/ sore maupun malam hari?
d. Bersediakah Anda untuk menggantikan teman yang sedang berhalangan?
e. Berapa gaji yang Anda inginkan? (harus ditulis dalam nominal rupiah per
bulan)
Tes Wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap kemampuan
berkomunikasi serta sejauh mana kemampuan dalam menyelesaikan ketika
terjadi permasalahan di lingkungan rumah sakit yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan.
Calon karyawan dinyatakan lulus ujian seleksi apabila hasil tes tertuis minimal 75%
dan keempat orang yang melakukan tes wawancara merekomendasikan pelamar tersebut
sebagai calon karyawan rumah sakit.
Tidak lolos : Tidak lolos:
Mengulang/mengundurkan Mengulang/mengundurkan
diri diri

Tetap

Karyawan Orientasi Magang Penetapan Kontrak 2 thn


RS status

Part timer

17
Keterangan :
Keterangan Waktu
Masa Orientasi : 1 bulan
Mengulang masa orientasi : 1 bulan
Masa magang : 2 bulan
Mengulang masa magang : 2 bulan

Kelulusan :
1. Orientasi
Lulus Orientasi : 80% - 100%
Lulus Bersyarat : 60% - 79%
Tidak Lulus : < 55%
Bagi karyawan yang lulus bersyarat maka mengulang masa orientasi selama 1
bulan.
2. Magang
Lulus Magang : 80% - 100%
Lulus bersyarat : 60% - 79%
Tidak Lulus : < 55%
Bagi karyawan yang lulus bersyarat maka mengulang masa magang selama 2
bulan.

18
BAB IX
PROGRAM ORIENTASI

Kegiatan orientasi di Rumah sakit Nur Hidayah meliputi dua tahap yaitu kegiatan pada masa
orientasi dan kegiatan pada masa magang. Kedua kegiatan tersebut dijelaskan sebagai
berikut :
i. Kegiatan Masa Orientasi
Kegiatan orientasi dilakukan pada setiap karyawan baru yang masuk ke unit PKRS.
Pada saat orientasi, karyawan harus menguasai materi-materi yang diberikan dalam kurun
waktu satu bulan. Materi orientasi terbagi menjadi 3 yaitu materi umum, diniyah dan materi
khusus. Orientasi umum diselenggarakan oleh bagian SDI, sedangkan orientasi khusus
dilaksanakan oleh instalasi yang menajalankan orientasi tersebut.
Materi Orientasi Umum :
1. Pengetahuan tentang RS
a. Profil RS
b. Visi, Misi, Moto dan Nilai Dasar RS
c. SOTK RS dan pejabatnya
d. Peraturan kekaryawanan
e. Denah RS
f. Produk Layanan RS
g. Etik & Hukum RS
2. Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien (PMKP)
a. Pengelola kegiatan PMKP
b. Prioritas perbaikan mutu
c. Pencatatan & pelaporan indikator mutu
d. Pelaporan IKP
3. Pencegahan & Pengendalian Infeksi (PPI)
a. Cuci tangan
b. Penggunaan APD
c. Pemilahan sampah
4. Keselamatan & Kesehatan Kerja
a. Penggunaan APAR
b. Evakuasi Bencana
c. Bantuan Hidup Dasar
d. Alur penanganan kecelakaan kerja

19
Materi Orientasi Diniyah :
1. Pelayanan Islami
a. Sarana & prasarana ibadah pasien & keluarga
b. Bimbingan Talqin
c. Bimbingan Ibadah orang sakit
2. Peningkatan Iman & Taqwa
a. Kegiatan menghafal Al Quran (Jasqu, LBQ, dll)
b. Taklim
c. Kegiatan PAK

Materi orientasi khusus :


1. SOTK Instalasi dan pejabatnya
2. Uraian tugas dan rincian kewenangan
3. Standar kompetensi profesi dan keislaman
4. Mutu Instalasi
5. Prosedur kerja
6. SIM RS
7. Sarana & Prasarana
8. Materi lain sesuai kebutuhan
Setelah satu bulan, karyawan baru yang telah menjalankan masa orientasi akan
dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan oleh Kabag Umum & Keuangan untuk menilai materi
umum, Bagian Kerohanian untuk menilai materi Diniyah dan Kepala Instalasi untuk menilai
materi khusus.
Evaluasi dilakukan dengan memberikan penilaian terhadap materi yang diberikan
selama masa orientasi berdasarkan kriteria – kriteria penilaian sebagai berikut :
Singkatan Huruf Angka
SB Sangat Baik/Mumtaz >85%
B Baik/Jayyid 70%-85%
K Kurang/Naqis 60%-69%
SK Sangat Kurang/Dhoif <60%

20
Kertas kerja penilaian masa orientasi karyawan baru di Unit PKRS adalah sebagai berikut :

PENILAIAN KET.

NO ELEMEN EVALUASI SB B K SK
70%- 60%-
> 85% < 60%
85% 69%
PENGETAHUAN TENTANG RS
1 Profil RS
2 Visi dan Misi, moto dan nilai dasar
3 SOTK RS dan pejabatnya
4 Peraturan kekaryawanan
5 Denah RS
6 Produk layanan RS
7 Etik & hukum RS
PMKP
1 Pengelolaan kegiatan PMKP
2 Prioritas perbaikan mutu
pencatatan dan pelaporan indikator
3 mutu
4 Pelaporan IKP
PPI
1 Cuci tangan
2 Penggunaan APD
3 Pemilahan sampah
Keselamatan & Kesehatan Kerja
1 Penggunaan APAR
2 Evakuasi bencana
3 Banguan hidup dasar
4 Alur penanganan kecelakaan kerja
MATERI DINIYAH
Pelayanan Islami
Sarana & prasarana ibadah pasien
1 & keluarga
2 Bimbingan talqin
3 Bimbingan ibadah orang sakit
Peningkatan Iman & Taqwa

21
Kegiatan menghafal Al-Quran
1 (Jas-Qu, LBQ)
2 Taklim
3 Kegiatan PAK

ii. Kegiatan Masa Magang


Pada masa magang karyawan diberikan materi khusus terkait kompetensi teknis yang
harus dikuasai oleh PKRS pada tahun pertama. Kompetensi teknis yang dimaksud
adalah :

PENILAIAN

NO ELEMEN EVALUASI SB B K SK KET.


70%- 60%-
> 85% < 60%
85% 69%
MATERI ORIENTASI KHUSUS
1 SOTK instalasi dan pejabatnya
Uraian tugas dan rincian
2
kewenangan
Standar kompetensi profesi dan
3
keIslaman
4 Mutu Instalasi
5 Prosedur kerja
6 Sim RS
7 Sarana & prasarana
8 Materi lain sesuaai kebutuhan :

Setelah dua bulan melewati masa magang, karyawan akan dilakukan evaluasi.
Evaluasi dilakukan oleh Kabag Umum & Keuangan untuk menilai materi umum, Bagian
Kerohanian untuk menilai materi Diniyah dan Kepala Instalasi penunjang diagnostik untuk
menilai materi khusus terkait kompetensi teknis karyawan baru.

22
BAB X
PENILAIAN KINERJA SDI

1. Penilaian Kinerja SDI


1. Maksud dan Tujuan Penilaian Kinerja
a. Agar setiap karyawan mengerti standar prestasi kerja yang harus dicapai dan
bagaimana mencapainya, yang keseluruhannya mengacu pada pelayanan kepada
pasien , sehingga dapat memuaskan konsumen dan selanjutnya dapat mengatasi
persaingan pasar, serta menghasilkan laba perusahaan yang dapat membuat
manajemen mampu untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan
mewujudkan tujuan bersama serta berkelanjutan.
b. Agar setiap karyawan termotivasi untuk meningkatkan kemampuan, usaha dan
sikap mental positifnya, sehingga dapat memperoleh keberhasilan dalam
karyanya.
c. Agar tercipta persatuan dan persatuan keluarga besar RS Nur Hidayah dengan
dilandasai hubungan yang harmonis antara atasan dan bawahan, antar rekan kerja
dan antar bagian untuk melayani pasien
d. Meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja karyawan serta efisiensi rumah sakit.
e. Menilai karyawan sebagai dasar untuk melakukan promosi, mutasi, pelatihan dan
pendidikan yang dibutuhkan, kompensasi, pengakuan dan penghargaan bagi
karyawan.
2. Waktu Pelaksanaan
Penilaian kinerja dilakukan minimal setiap tahun sekali bagi karyawan tetap pada akhir
tahun pada trimester keempat untuk menjadi dasar pertimbangan dalam pemberian
reward atau punishment, remunerasi dan pengelolaan karir karyawan
Karyawan kontrak minimal setahun sekali selambat-lambatnya sebulan sebelum masa
kontrak berakhir untuk memutuskan karyawan tersebut dilanjutkan masa kontraknya
atau tidak
Karyawan kontrak minimal setahun sekali selambat-lambatnya sebulan sebelum masa
kontrak berakhir untuk memutuskan karyawan tersebut dilanjutkan masa kontraknya
atau tidak
3. Pelaksana Penilaian Kinerja
Pelakasana penilai kinerja di RS Nur Hidayah adalah Kepala Bidang/bagian unit
terkait, kepala bagian umum dan keuangan, komiter syariah/bina rohani/perwakilan
rumah tahfidz dan kepala instalasi terkait.

4. Materi Penilaian Kinerja

23
Penilaian kinerja didasarkan pada tugas pokok dan fungsi masing-masing staf.
Materi penilaian kinerja meliputi tiga hal yaitu :
I. Materi Umum
A. Pemahaman RS
1. Visi, Misi, Motto, dan Nilai Dasar RS
2. SOTK dan pejabatnya
3. Peraturan kekaryawanan
4. Denah RS
5. Produk layanan RS
6. Etik & hukum RS
B. Pelaksanaan uraian tugas
1. Uraian tugas inti
2. Uraian tugas Islami
3. Uraian tugas program
II. Penilaian Kondite
Kedisiplinan sebagai karyawan (angka keterlambatan, loyalitas dan komitmen)
III. Penilaian Diniyah
1) Kehadiran Jasqu/LBQ
2) Kehadiran Taklim
3) Kehadiran PAK
5. Prosedur Penilaian Kinerja SDI
1) Tetapkan waktu penilaian kinerja pada masing-masing staf
2) Hubungi tim penguji (kepala bidang/bagian, kepala instalasi, kepala bagian umum
& keuangan, komite syariah/bina rohani/perwakilan rumah tahfidz) untuk konfirmasi
jadwal pelaksanaan ujian.
3) Hubungi staf yang akan dinilai kinerjanya terkait waktu pelaksanaan ujian dan
materi yang akan diujikan
4) Siapkan berkas-berkas meliputi : daftar hadir, form penilaian dan materi ujian untuk
diserahkan kepada tim penguji
5) Menyelenggarakan ujian penilaian kinerja staf sesuai jadwal
6) Rekap nilai yang diberikan oleh tim penguji dan menampilkannya dalam bentuk
laporan hasil evaluasi staf.
7) Mintakan persetujuan laporan hasil penilaian kinerja staf kepada direktur
8) Sampaikan hasil penilaian kinerja kepada kabid/kepala instalasi terkait dan staf
9) Arsipkan hasil penilaian kinerja staf pada personal file
6. Kertas Kerja Penilaian Kinerja Unit PKRS

24
Nama Jabatan Atasan Langsung Periode penilaian :
Bulan :
Tahun :

No Materi Definisi Formulasi Sumb Targ Bob Hasil Skor


ujian er et ot penil Akir
data aian
a b c d e f g h i=gxh
Materi Umum
Pemahaman rumah sakit :
1 Visi, Misi, Pengetahuan tercapainya SDI 100
Motto, Nilai tentang Visi, Misi, kompetensi %
Dasar Motto, Nilai Dasar pemahama
n tentang
RS
2 SOTK dan Pengetahuan Tercapainy SDI 100
pejabatnya tentang SOTK dan a %
pejabatnya pengtahuan
SOTK dan
pejabatnya
3 Peraturan Pegetahuan tercapainya SDI 100
kekaryawan tentang Peraturan pengetaun %
an kekaryawanan tentang
peraturan
kekaryawan
an
4 Denah RS Pengetahuan Tercapainy SDI 100
Denah RS a %
pengetahua
n tentang
denah RS
5 Produk Pengetahuan Tercapainy SDI 100
Layanan Produk layanan RS a %
RS pengetahua
n karyawan
terhadap

25
produk
layanan RS
6 Etik & Pengetahuan Tercapainy SDI 100
hukum tentang Etik & a %
hukum pengetauan
karyawan
tentang etik
& hukum
Pelaksanaan uraian tugas
1 Uraian Terlaksana Instal 80%
Tugas inti nya uraian asi
tugas inti
2 Uraian Terlaksana Instal 80%
nya uraian
Tugas asi
tugas Islami
Islami
3 Uraian Terlaksana Instal 80%
nya uraian
Tugas asi
tugas
program program
Penilaian Kondite
1 Angka Tingkat kehadiran Tercapainy SDI 80%
keterlambat prsesnsi a
an kedisiplinan
karyawan
minimal
80%
2 Loyalitas komitemen Tidak SDI 100
dan karyawan untuk adanya %
komitme tetap menjadi laporan
bagian dari RSNH melamar
dalam kondisi kerja di
apapun tempat lain
dan
menjaga
nama baik
RSNH
Penilaian Diniyah

26
1 Kehadiran Tingkat kehadiran Tercapainy Koms 1x
Jas- dalam Jas-Qu/LBQ a kehadiran yar setia
Qu/LBQ Jas-Qu 1 p
bulan sekali bula
n
2 Kehadiran Tigkat kehadiran Tercapaian Koms 2x
Taklim taklim ya yar setia
kehadiran p
taklim 2x bula
dalam 1 n
bulan
3 Kehadiran Tingkat kehadiran Tercapainy Koms 6x
PAK Pengajian Ahad a kehadiran yar setia
Kliwon PAK p thn
minimal 6x
dalam 1
tahun

27
BAB XI
RAPAT

Rapat yang diselenggarakan di unit PKRS terdiri dari 2 macam yaitu rutin dan rapat
insidental.
A. Rapat Rutin
1. Merupakan kegiatan rapat yang dilakukan secara rutin
2. Jenis rapat rutin adalah
Nama Rapat Pengertian Frekuensi rapat
Rapat Bulanan Rapat yang dihadiri oleh pengelola Sebulan Sekali
rumah sakit untuk melaporkan
capaian kegiatan pelayanan dan
mutu unit laboratorium
Forum mutu Rapat yang dihadiri oleh pengelola Sebulan sekali
dan komite-komite dipimpin oleh
Komite PMKP untuk membahas
semua permasalahan tentang
program PMKP di rumah sakit
Rapat koordinasi Rapat yang diselenggarakan oleh Sebulan sekali
internal unit laboratorium dengan peserta
rapat semua staf laboratorium
Rapat koordinasi Rapat yang dihadiri oleh para Sebulan sekali
setingkat kepala instalasi membahas semua
permasalahan terkait pelayanan di
rumah sakit
Rapat koordinasi Rapat yang dihadiri oleh kepala Sebulan sekali
antar tingkat instalasi laboratorium dengan para
kabid/kabag atau tingkat struktural
diatasnya untuk membahas semua
permasalahan terkait pelayanan di
rumah sakit
Rapat koordinasi Rapat yang dihadiri oleh berbagai Tiga bulan sekali
antar profesi profesi di rumah sakit untuk

28
membahas semua permasalahan
terkait pelayanan di rumah sakit

3. Kelengkapan rapat : Undangan, Daftar hadir, notulen rapat, dokumentasi berupa foto
bila di perlukan

B. Rapat Insidental
1. Merupakan rapat yang diselenggarakan sweaktu-waktu apabila ada masalah yang
perlu segera dibahas atau diselesaikan
2. Contoh rapat insidental adalah rapat audit kasus, rapat penyelesaian keluhan, konflik
dan perbedaan pendapat
3. Jam. Waktu, materi, dan peserta rapat disesuaikan dengan kebutuhan
4. Kelengkapan raoat : Undangan, Materi, Absensi, Notulensi dan dokumentasi foto jika
diperlukan.

29
BAB XII
PELAPORAN

A. Laporan Harian
Laporan harian unit PKRS meliputi :
1. Laporan kegiatan masing PKRS bagian Media meliputi :
- Distribusi leaflet dan brosur
- Monitoring media edukasi (leaflet, kotak sarkri, pemasaangan koran,
kebersihan dll)
- Pendokumentasian kegiatan RS
- Release kegiatan RS di Web
- Pengelolaan dan inventarisasi leaflet
- Inventarisasi PKRS
- Optimalisasi media sosial (FB, Web, IG)
- Koesioner pasien Ranap
- Register dan pengelolaan kotak pesan kesan
- Pengelolaan rujukan
- Pengelolaan rekanan
2. Laporan jumlah kunjungan pasien rawat jalan
3. Laporan jumlah pemeriksaan penunjang

B. Laporan Bulanan
Laporan bulanan terdiri dari :
1. Laporan jumlah pasien personal selling internal dan eksternal
2. Laporan kegiatan layanan sosial
3. Laporan monitoring monev
4. Laporan rujukan masuk
5. Laporan Program kerja PKRS
6. Laporan Market share
7. Laporan Indikator
8. Laporan 20 dusun besar
9. Laporan pengelolaan keluhan, konfilik dan perbedaan pendapat
10. Laporan Indikator unit
11. Laporan capaian kerjasama
12. Laporan jumlah kerjasama dengan mitra/instansi
13. Laporan realisasi RKA
14. Laporan kegiatan HSR

30
C. Laporan Tahunan
Unit PKRS membuat laporan tahunan terdiri dari :
1. Laporan kinerja bagian PKRS
2. Laporan penggunaan dana HSR
3. Laporan rujukan masuk
4. Laporan kegiatan layanan sosial kerjasama dengan donatur
5. Kegiatan luar gedung (kegiatan HSR)
6. Laporan indikator

31
DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1426/Menkes/SK/XII/2008


Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit
Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi, Komisi Akreditasi rumah Sakit tahun 2012
Instrumen Penilaian Standar Akreditasi Rumah Sakit (Edisi I), Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Tahun 2011

32

Anda mungkin juga menyukai