BAB I
PENDAHULUAN
Promosi rumah sakit saat ini dirasakan “tabu” karena kata promosi tersebut
dikonotasikan dengan arti membujuk serta mengarahkan seseorang agar mengunjungi rumah
sakit tertentu. Padahal sebagaimana yang telah kita ketahui, promosi merupakan salah satun
media yang sangat baik apabila promosi tersebut sesuai dengan kondisi sesungguhnya rumah
sakit tersebut, jujur, informatif, medidik dan dapat membuat seseorang lebih jelas dan
memahami tentang pelayanan kesehatan yang akan mereka dapatkan.
Disisi lain, Indonesia sudah dijadikan ajang promosi bagi rumah sakit dari negara lain.
Selain menerapkan kampanye periklanan di Indonesia, rumah sakit tersebut juga melakukan
beragam cara berkomunikasi melalui kegiatan kehumasan (Public Relations) dan lini bawah
(Below the line) secara gencar dan berkelanjutan, untuk mendapatkan sebanyak mungkin
konsumen Indonesia.
Berubahnya nilia-nilai secara global dan masuknya negara kita ke alam persaingan
global, mengharuskan kita mengubah paradigma tentang rumah sakit. Saat ini, rumah sakit
tidak bisa lagi dipandang hanya sebagai institusi sosial belaka, tetapi sudah menjadi institusi
ang bersifat sosio ekonomis.
Dengan paradigma baru ini maka kaidah-kaidah bisnis juga berlaku bagi “industri”
rumah sakit tanpa meninggalkan jati diri rumah sakit sebagai institusi sosial yang sarat dengan
norma, moral dan etika.
Rumah sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan membutuhkan promosi untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Namun pelayanan rumah sakit
merupakan jenis pelayanan yang unik dan berbeda bila dibandingkan dengan bidang jasa
pelayanan yang lainnya. Pedoman etik yang jelas sangat diperlukan dalam melakukan
promosi bagi rumah sakit.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan pasal 4 menyatakan
bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang
optimal. Selanjutnya pada pasal 10 menyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan
1
pemeliharaan kesehatan, yang meliputi peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemilihan kesehatan (rehabilitatif)
yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Mengacu pada peraturan Undang-Undang tersebut diatas maka kiranya dapat
dinyatakan bahwa di setiap rumah sakit harus dilaksanakan upaya peningkatan kesehatan,
salah satunya melalui kegiatan promosi kesehatan. Dengan demikian perlu untuk menyusun
satu pedoman yang bersifat self regulating, sehingga komunitas rumah sakit dapat mengatur
dirinya sendiri. Agar penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit dapat dilaksanakan
maka harus dilengkapi dengan pedoman pengorganisasian maupun pedoman pelayanan
pendidikan tentang cara penyelenggaraan promosi kesehatan yang harus dilaksanakan dan
dipatuhi oleh semua komunitas rumah sakit.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
Yayasan Nur Hidayah berdiri dengan akte notaris Umar Samhudi, SH nomor
tanggal akte 38/21 November 1996. Dengan ketua adalah bapak Thohayandi, BA yang
beralamatkan di Dusun Ngibikan Canden Jetis Bantul. Yayasan keluarga ini bergerak di bidang
pendidikan, kesehatan, keagamaan. Pada tahun 2009 diresmikannya penggantian nama dan
struktur Yayasan Nur Hidayah menjadi Yayasan Nur Hidayah Mandiri Sejahtera dengan ketua
yaitu dr. Sagiran Sp B, M Kes. Kegiatan bidang keagamaan mulai dirintis dengan
diresmikannya balai Pengobatan Nur Hidayah di Ngibikan Canden Jetis Bantul pada tanggal
22 Juni 1997 diresmikan oleh Bupati Bantul Jenis layanannya berupa rawat jalan oleh
paramedis 24 jam home visite dan home care. Usaha dikembangkan dengan membuka
pelayanan kesehatan berupa praktek pribadi di Jl. Imogiri Timur 11,5 Blawong Jetis Bantul
sejak akhir tahun 1999.
Seiring dengan permintaan masyarakat mulai datang untuk dilayani setiap saat
baik diruang praktek maupun kunjungan rumah jumlah pasien terus meningkat. Gagasan
untuk mendirikan klinik 24 jam semakin kuat ketika kian disadari bahwa masyarakat amat
membutuhkan pelayanan kesehatan secara keseluruhan yang islami dan bermutu tinggi.
Dilokasi setempat belum didapatkan pelayanan buka 24 jam.
Pelayanan 24 jam dimulai dengan ijin Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Nomor
503/476/2003 berupa praktek berkelompok. Dengan layanan Poli umum UGD dan perawatan
IMC. Usaha ini tetap dengan nama Klinik Nur Hidayah sesuai dengan yayasan dan benar-
benar menjadi cahaya bagi umat menuju petunjukNya. Pelayanan dikembangkan baik berupa
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dengan tujuan supaya dapat berperan aktif
membantu program pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta
memberi peluang lapangan kerja dan ibadah bagi sumber daya insani yang terkait.
Selanjutnya dikembangkan dengan jenis layanan : Klinik 24 jam, poli umum, UGD, spesialis
penyakit Dalam, Spesialis Anak, Spesialis saraf (konsultan), Spesialis Mata (konsultan),
Obsgyn (konsultan), ijin praktek bidan, perawatan IMC, home care home visite, fisioterapi,
kerjasama dengan lab “CITO”, dan bhakti sosial Klinik Nur Hidayah diresmikan pada hari Ahad
tanggal 29 Juni 2003 oleh bapak Bupati Bantul Drs. H. M. Idham Samawi dengan motto 24
jam selalu bersama anda, menuju hidup sehat dan islami.
Pada tahun 2005 Penyelenggaraan laboratorium secara mandiri. Diselenggarakan
pelayanan radiology dengan bekerjasama dengan perorangan. Dijalin kerja sama dengan
beberapa lembaga pendidikan sebagai tempat PKL atau magang.
Pada tahun 2006 Gempa bumi melanda Bantul dan sekitarnya di penghujung
bulan Mei 2006. Klinik Nur Hidayah yang berada di salah satu daerah terparah akibat gempa
ditunjuk oleh Dinas Kesehatan propinsi DIY menjadi Rumah Sakit Lapangan sebagai salah
satu pusat penanganan korban gempa, menyebabkan perubahan jenis layanan dan
perubahan jenis ruangan dengan pengurangan ruang IMC, pembangunan bangsal sementara,
dan pembangunan ruang operasi mayor, serta terjadinya lonjakan pasien pada semua jenis
layanan. Sampai akhir tahun 2006, peningkatan pasien tetap stabil sehingga manajemen
3
memutuskan untuk mengintensifkan pengembangan Klinik menjadi rumah sakit agar dapat
memberikan layanan yang optimal kepada pasien.
Pada tahun 2007 dengan jumlah pasien yang kian meningkat dari tahun ke tahun,
Mei 2007 diputuskan untuk memulai pembangunan gedung pengembangan Klinik menjadi
Rumah Sakit Bedah Nur Hidayah.
Atas doa dan support dari berbagai pihak, akhir Oktober 2007 pembangunan
gedung pengembangan Klinik menjadi Rumah Sakit selesai dilaksanakan. 13 Januari 2008
RSK Bedah Nur Hidayah diresmikan. Dengan motto Professional-Bersahabat-Islami,
seluruh keluarga besar Nur Hidayah berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan
yang lebih optimal kepada seluruh lapisan masyarakat.
Pada pertengahan tahun 2009 yaitu pada bulan Juni tahun 2009, direncanakan
pembangunan rumah sakit seperti ruangan bersalin, kamar bayi, dan bangsal anak untuk
proses konversi menjadi Rumah Sakit Umum tipe D. Dan atas doa dan suposrt dari berbagai
pihak, RSK Bedah Nur Hidayah akhirnya menjadi Rumah Sakit Umum dengan Surat Ijin
Penyelenggaraan Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh Dinas Perijinan Kabupaten Bantul No
: 445/DP/P.RSU/01/X/2010.
4
BAB. III
VISI, MISI, NILAI DASAR dan MOTTO RS
C. Tujuan
1. Sebagai media ibadah melalui pelayanan kesehatan Islami untuk meraih ridho
Allah SWT
2. Terwujudnya kesejahteraan dunia akherat unutk seluruh karyawan melalui
ketaqwaan, kerja profesional dan berkomitmen dengan pendidikan yang
berkesinambungan
3. Tercapainya kepuasan pelanggan melalui manajemen yang efektif dan efisien
denagn didukung teknologi yang optimal sehingga terselenggaranya pelayanan
kesehatan bermutu tinggi dengan tarif
4. Kinerja keuangan yang sehat dan berjangka panjang sehingga memberikan
manfaat bagi semua stakeholder
5
D. LOGO RUMAH SAKIT
Logo atau lambang RSNH adalah lingkaran dengan bola kristal berwarna hijau dengan
di tengahnya ada gambar bulan sabit merah dan huruf NH sebagaimana gambar
berikut :
6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH
PENGURUS RS
PENGAWAS
DPRS
DPS
DIREKSI
BIDANG PELAYANAN
BIDANG KEPERAWATAN KOMPLEMENTER, BIDANG BAGIAN UMUM &
BIDANG PELAYANAN MEDIS
& KEBIDANAN KEROHANIAN & PENUNJANG MEDIS KEUANGAN
KETAKMIRAN
INSTALASI
Gawat Darurat & Rawat Jalan
Hemodialisa
Rawat Inap & HCU
Bedah Sentral & CSSD
VK & KIA
Farmasi
Gizi
Penunjang Diagnostik
Admisi, CS, RM & SIMRS
Sanitasi, K3 & Sarpras
Struktur organisasi Rumah Sakit Nur Hidayah menganut system kross fungsional
dimana pembagian kerja berdasarkan keterampian dan tugas yang sama namun juga harus
mengerjakan kegiatan organisasi yang ditugaskan manjemen. Komando dipegang oleh direksi
sehingga para manajer harus melaporkan semua kegiatan kepada direksi rumah sakit.
Struktur organisasi kross fungsional di Rumah Sakit Nur Hidayah memungkinkan bidan dan
bagian berkoordinasi dengan semua instalasi sepanjang sesuai dengan uraian tugas ,
tanggung jawab dan wewenang yang telah di tetapkan rumah sakit.
Struktur organisasi Rumah Sakit Nur Hidayah terdiri dari struktural dan non struktural.
Organisasi struktural terdiri dari :
A. Pengurus RS
B. Dewan Pengawas Pengawas Rumah Sakit
C. Dewan Pengawas Syariah
D. DIREKSI
1. Direktur
2. Wakil Direktur
7
E. KEPALA BIDANG/ KEPALA BAGIAN
1. Kepala Bidang Pelayanan Medis
2. Kepala Bidang Keperawatan dan Kebidanan
3. Kepala Bidang Komplementer, Kerohanian
& Ketakmiran
4. Kepala Bidang Penunjang Medis
5. Kepala Bidang Penunjang Non Medis
6. Kepala Bagian Umum dan Keuangan
F. KEPALA INSTALASI
1. Kepala Instalasi Gawat Darurat,
& Rawat Jalan
2. Kepala Instalasi Hemodialisa
3. Kepala Instalasi Rawat Inap & HCU
4. Kepala Instalasi Bedah Sentral & CSSD
5. Kepala Instalasi VK & KIA
6. Kepala Instalasi Farmasi
7. Kepala Instalasi Gizi
8. Kepala Instalasi Penunjang Diagnostic
9. Kepala Instalasi Admisi, CS, Rekam Medis
& SIMRS
10. Kepala Instalasi Sanitasi, K3 & Sarpras
8
BAB V
SRUKTUR ORGANISASI BAGIAN PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)
RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH
Peran Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) di RS Nur Hidayah salah satunya
adalah berpartisipasi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia melalui
program dan kegiatan yang telah rumuskan dalam program kerja PKRS.
Dibutuhkan SDI untuk dapat menjalankan kegiatan PKRS, dalam menjalankan semua
program PKRS telah di buat struktur organisasi agar dapat memudahkan berkomunikasi,
berikut struktur organisasi PKRS :
Direktur
PJ PKRS
9
BAB VI
URAIAN TUGAS DAN JABATAN
10
j. Cek secara berkala papan pengumuman, info dokter,
tulisan dan informasi di internal rumah sakit
k. Melakukan update dan pengelolaan media (cetak, sosial
dan elektronik)
l. Melaksanakan program HSR
m. Melaksanakan pelatihan untuk masyarakat
n. Personal selling kepada pasien rawat inap dan
kunjungan pasien setelah pulang
o. Personal selling dokter internal
p. Mengusulkan pembuatan regulasi
q. Memberikan laporan atas hasil kerja secara rutin dan
insidental sesuai dengan keperluan
3. Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian
a. Melakukan survai kepuasan pelanggan
b. Melakukan pencatatan kegiatan PKRS secara lengkap
dan benar
4. Peran serta dalam kegiatan rumah sakit
a. Mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat)
pengembangan kompetensi karyawan
b. Terlibat dalam kegiatan dan kepanitiaan di rumah sakit
baik diniyah maupun profesional
5 Indikator 1. Sesuainya isi leaflet pada setiap bagian
Keberhasilan 2. Tergantinya spanduk di 6 titik 2 bulan sekali
3. Adanya leaflet baru untuk program unggulan
4. Terupdatenya informasi pelayanan di 6 titik
5. Adanya akrilik papan nama dokter sesuai jadwal
6. Terbuatnya 3 banner RS ( HSR, pelayanan dan RS
Syariah)
7. Adanya bukti kunjungan ke 56 PPK 1 di area 1
8. Adanya notulensi daftar hadir pertemuan manejemen
dengan PPK 1
9. Adanya pertemuan tokok masyarakat
10. Terselenggaranya pertemuan komunitas DM, HD 3 bulan
sekali
11. Adanya komunitas Jantung
12. Terlaksananya kegiatan HSR di area 1 dan 2
6 Target kerja Nilai evaluasi pelaksanaan kinerja 80%
11
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
INTERN
EKSTERN
Hubungan tata kerja di bagian Unit PKRS bersifat garis komunikasi, koordinasi dan
informasi dalam pelaksanaan kegiatan. Dilakukan melalui pertemuan langsung atau
menggunakan media elektronika
Hubungan Intern :
Unit PKRS memberikan pelayanan dan membina hubungan baik dengan pemberi
layanan di rumah sakit (Customer Relation Office)
Antara pasien dan dokter Unit PKRS berfungsi sebagai komunikator dalam
memberikan segala informasi dan kemudahan bagi konsumen dan bisa melalui
strategi pemberdayaan, bina suasana, advokasi dan kemitraan.
Unit PKRS dengan bidang pelayanan medis dan penunjang medis, berfungsi sebagai
penghubung pelayanan yang ada di RS kepada customer melalui media promosi baik
cetak maupun media sosial
Unit PKRS dengan bagian keuangan dan manajemen berfungsi sebagai penyedia
informasi tentang tarif, pelayanan, kunjungan, kebutuhan customer terhadap
pelayanan yang ada di rumah sakit.
Hubungan Ekstern:
Bagian Unit PKRS merupakan media komunikator kepada pihak ketiga yaitu Asuransi,
Rekanan dan pihak lain yang membutuhkan informasi tentang rumah sakit
12
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KULAIFIKASI PERSONIL
13
WAKTU TOTAL
FREKUENSI KEGIATAN PER SHIF PER HARI BEBAN KERJA PER SHIF
PENYELESAIA FREKUENSI PER WAKTU
No. RINCIAN KEGIATAN FUNGSIONAL
N PER KALI HARI BULANAN
P S M
(MENIT) P S M
25 7 7 10
PROGRAM KERJA SDM - - -
1 Pembuatan Regulasi bagian PKRS 90 0,12 270 - - -
2 Penghitungan Beban Kerja PKRS 240 0,01 33 - - -
3 Pembuatan Laporan bagian 60 0,28 420 - - -
4 Monitoring regulasi dan evaluasi kinerja staff PKRS 60 0,08 120 - - -
5 Koordinasi internal 120 0,04 120 - - -
6 Koordinasi lintas bagian 60 0,32 480 - - -
7 Koordinasi pemasaran bersama 90 0,08 180 - - -
8 Laporan dan proker pemasaran bersama 90 0,08 180 - - -
EKSTERIOR - - - -
9 Monitoring :
a. Penggantian koran
b. Cek Leaflet dan Pasang
c. Majalah
d. Kotak Saran kritik 120 1 3.000
e. Media Tempelan
f. Spanduk, Banner dan Poster
g. Jadwal dokter up to date
10 Penyediaan dan pengelolaan jadwal dokter yang up to date 30 0,08 60
PROGRAM PENUTUP GAP LAYANAN KESEHATAN -
11 Pengelolaan dan Publikasi melalui media elektronik (TV, Web, FB, Twitter) 60 1 1.500
12 Pembuatan success story layanan rumah sakit 1 bulan sekali 60 0,04 60
13 Pengelolaan mading (keberhasilan RS, Grafik peningkatan pasien) 1 bulan sekali 60 0,04 60 - - -
14 Pemuatan berita di media cetak rata-rata 1 bulan sekali 60 0,04 60 - - -
PROGRAM MENUTUP GAP LAYANAN PELANGGAN - - - -
15 Prospek rekanan baru CSR 300 0,320 2.400
16 Pembuatan laporan perkembangan kegiatan rekanan 180 0,020 90
17 Silaturahmi ke rekanan lama / CSR 300 0,240 1.800
18 Penrimaan tamu dan pembuatan scedule acara 60 0,16 240 - - -
19 Baksos Rutin RSNH 360 0,24 2.160 - - -
20 Kerjasama dengan perusahaan CSR ( Kegiatan Sosial) 240 0,16 960 - - -
21 Tindak lanjut dan persiapan baksos 120 0,24 720
22 Program mengikuti kegiatan kemasyarakatan dan instansi 180 0,08 360 - - -
23 Pemberian sponsorship 20 0,16 80 - - -
24 Penyediaan dan pengelolaan sovenir 15 0,04 15 - - -
25 Pemberian bingkisan lebaran 360 0,0389 350 - - -
26 Pertemuan tokoh masyarakat dengan direksi 90 0,0111 25 - - -
27 Laporan ketercapaian KPI dan laporan bulanan 60 0,08 120 - - -
28 Desa Sehat 180 0,16 720 - - -
29 Pengelolaan pasien PSIT 240 0,08 480 - - -
30 Pengajian Ahad Kliwon 60 0,04 60 - - -
31 Tindak lanjut monev 120 0,16 480 - - -
PROMOSI - - - -
32 Pembuatan kalender 180 0,011 50 - - -
33 Pembuatan pameran 120 0,0056 17 - - -
34 Pembuatan media informasi internal maupun eksternal - - -
35 a. Leaflet
b. Spanduk
60 0,2 300
c. Poster
d. Banner
e. Stiker
36 Pengelolaan SMS center 30 0,12 90 - - -
37 Program kerjasama asuransi swasta (penawaran kerjasama) 300 0,08 600 - - -
38 Personal selling /promosi internal (termasuk edukasi regulasi PKRS) 240 0,16 960 - - -
39 Personal selling /promosi PPK 300 0,32 2.400 - - -
40 Pengelolaan rujukan dan register pasien (gigi) 90 0,48 1.080 - - -
Personal selling pasien rawat inap ( sekaligus pemasaran HC/HV dan jadwal
41 kontrol) & pengawasan kebersihan 150 0,32 1.200
42 Personal selling pasien Av-Sunt 45 1,00 1.125
43 Pendokumentasian kegiatan rumah sakit ( foto kegiatan) 5 0,16 20
44 Pembuatan proposal kerjasama dengan rekanan 60 0,04 60
45 Melipat leaflet 120 0,20 600
46 Program penyuluhan kesehatan gigi 180 0,200 900 - - -
47 Penawaran kerjasama sekolah sehat 240 0,320 1.920
48 Pengelolaan Komunitas DM 120 0,011 33 - - -
49 Pengelolaan komunitas Ginjal 120 0,011 33
50 Pengelolaan komunitas donor darah 240 0,011 67 - - -
SURVAI - - - -
51 Survei Customer 190 0,03889 185 - - -
52 Laporan Survei customer 120 0,03889 117 - - -
53 Survei Masyarakat 300 0,058 438 - - -
54 Laporan survei masyarakat 120 0,039 117 - - -
55 Survei tarif kompetitor 190 0,006 26 - - -
7605 9,266111111
Total waktu bulanan (menit) 29.940 Total waktu per shif bulanan (menit) - - -
Total waktu bulanan (jam) 499 Total waktu per shif bulanan (jam) - - -
Jam kerja efektif bulanan (25x/orang) 163 Total jam kerja bulanan 175 175 250
JUMLAH SDM TOTAL YANG DIPERLUKAN 3,07 KEBUTUHAN SDM PER SHIF - - -
Berdasarkan perhitugan beban kerja PKRS, saat ini unit PKRS membutuhkan 3,07
tenaga, artinya membutuhkan 3 tenaga fulltimer dan sisanya 0,7 (partimer). Karyawan
parttime bisa di ambilkan dari fulltimer yang ingin menambah jam kerja atau mengambil dati
14
luar rumah sakit nur hidayah. Perhitungan kebutuhan SDI harus dilakukan pemutahiran terus
menerus. Sehingga apabila ada pengembangan pelayanan harus dilakukan perhitungan
ulang kualifikasi dan jumlah karyawan mengunakan ketentuan sebagaimana di atas.
Setiap pekerjaan diperkirakan waktu yang dibutuhkan dan rata – rata waktu dalam 1
bulan .pengalian waktu penyelesiaan pekarjaan dikalikan frekunsi kegiatan per tupoksi jika
ditotal maka akan didaptakan hasil total waktu pengerjaan instalnasi.total waktu tersebut di
bagi dengan waktu kerja efektif .,hasilnya adalah jumlah total kebutuhan staf pelaksana
Formal informal
Jumlah 3
15
Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga, ditemukan
jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga yang ada.
16
b. Menjadi karyawan di Institusi Islam
c. Lain-lain, sebutkan.........................................................................................
6. Bagaimanakah pelayanan kesehatan yang baik atau bermutu menurut
anda?
7. Siapakah yang bertanggung jawab untuk menciptakan pelayanan yang baik
tersebut?
8. Selain upaya perbaikan mutu pelayanan di dalam gedung, RS Nur Hidayah
mempunyai cita-cita untuk meningkatkan pengetahuan dan derajat
kesehatan serta mengemban misi da’wah Islam kepada masyarakat di
sekitarnya. Sesuai profesi Anda, peran apa yang akan Anda lakukan untuk
mewujudkan cita-cita tersebut?
9. Bagaimana profil seorang karyawan di pelayanan kesehatan yang baik
menurut anda?
10. Bila anda diterima bekerja di RS Nur Hidayah,
a. Bagaimana sistem jaga yang anda inginkan? (shift per 7-8 jam, 12 jam atau
24 jam)
b. Apakah menjadi karyawan part timer atau full timer yang Anda inginkan?
c. Bersediakah Anda untuk bertanggung jawab pelayanan selam 24 jam,
sehingga ada jadwal jaga pagi, siang/ sore maupun malam hari?
d. Bersediakah Anda untuk menggantikan teman yang sedang berhalangan?
e. Berapa gaji yang Anda inginkan? (harus ditulis dalam nominal rupiah per
bulan)
Tes Wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap kemampuan
berkomunikasi serta sejauh mana kemampuan dalam menyelesaikan ketika
terjadi permasalahan di lingkungan rumah sakit yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan.
Calon karyawan dinyatakan lulus ujian seleksi apabila hasil tes tertuis minimal 75%
dan keempat orang yang melakukan tes wawancara merekomendasikan pelamar tersebut
sebagai calon karyawan rumah sakit.
Tidak lolos : Tidak lolos:
Mengulang/mengundurkan Mengulang/mengundurkan
diri diri
Tetap
Part timer
17
Keterangan :
Keterangan Waktu
Masa Orientasi : 1 bulan
Mengulang masa orientasi : 1 bulan
Masa magang : 2 bulan
Mengulang masa magang : 2 bulan
Kelulusan :
1. Orientasi
Lulus Orientasi : 80% - 100%
Lulus Bersyarat : 60% - 79%
Tidak Lulus : < 55%
Bagi karyawan yang lulus bersyarat maka mengulang masa orientasi selama 1
bulan.
2. Magang
Lulus Magang : 80% - 100%
Lulus bersyarat : 60% - 79%
Tidak Lulus : < 55%
Bagi karyawan yang lulus bersyarat maka mengulang masa magang selama 2
bulan.
18
BAB IX
PROGRAM ORIENTASI
Kegiatan orientasi di Rumah sakit Nur Hidayah meliputi dua tahap yaitu kegiatan pada masa
orientasi dan kegiatan pada masa magang. Kedua kegiatan tersebut dijelaskan sebagai
berikut :
i. Kegiatan Masa Orientasi
Kegiatan orientasi dilakukan pada setiap karyawan baru yang masuk ke unit PKRS.
Pada saat orientasi, karyawan harus menguasai materi-materi yang diberikan dalam kurun
waktu satu bulan. Materi orientasi terbagi menjadi 3 yaitu materi umum, diniyah dan materi
khusus. Orientasi umum diselenggarakan oleh bagian SDI, sedangkan orientasi khusus
dilaksanakan oleh instalasi yang menajalankan orientasi tersebut.
Materi Orientasi Umum :
1. Pengetahuan tentang RS
a. Profil RS
b. Visi, Misi, Moto dan Nilai Dasar RS
c. SOTK RS dan pejabatnya
d. Peraturan kekaryawanan
e. Denah RS
f. Produk Layanan RS
g. Etik & Hukum RS
2. Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien (PMKP)
a. Pengelola kegiatan PMKP
b. Prioritas perbaikan mutu
c. Pencatatan & pelaporan indikator mutu
d. Pelaporan IKP
3. Pencegahan & Pengendalian Infeksi (PPI)
a. Cuci tangan
b. Penggunaan APD
c. Pemilahan sampah
4. Keselamatan & Kesehatan Kerja
a. Penggunaan APAR
b. Evakuasi Bencana
c. Bantuan Hidup Dasar
d. Alur penanganan kecelakaan kerja
19
Materi Orientasi Diniyah :
1. Pelayanan Islami
a. Sarana & prasarana ibadah pasien & keluarga
b. Bimbingan Talqin
c. Bimbingan Ibadah orang sakit
2. Peningkatan Iman & Taqwa
a. Kegiatan menghafal Al Quran (Jasqu, LBQ, dll)
b. Taklim
c. Kegiatan PAK
20
Kertas kerja penilaian masa orientasi karyawan baru di Unit PKRS adalah sebagai berikut :
PENILAIAN KET.
NO ELEMEN EVALUASI SB B K SK
70%- 60%-
> 85% < 60%
85% 69%
PENGETAHUAN TENTANG RS
1 Profil RS
2 Visi dan Misi, moto dan nilai dasar
3 SOTK RS dan pejabatnya
4 Peraturan kekaryawanan
5 Denah RS
6 Produk layanan RS
7 Etik & hukum RS
PMKP
1 Pengelolaan kegiatan PMKP
2 Prioritas perbaikan mutu
pencatatan dan pelaporan indikator
3 mutu
4 Pelaporan IKP
PPI
1 Cuci tangan
2 Penggunaan APD
3 Pemilahan sampah
Keselamatan & Kesehatan Kerja
1 Penggunaan APAR
2 Evakuasi bencana
3 Banguan hidup dasar
4 Alur penanganan kecelakaan kerja
MATERI DINIYAH
Pelayanan Islami
Sarana & prasarana ibadah pasien
1 & keluarga
2 Bimbingan talqin
3 Bimbingan ibadah orang sakit
Peningkatan Iman & Taqwa
21
Kegiatan menghafal Al-Quran
1 (Jas-Qu, LBQ)
2 Taklim
3 Kegiatan PAK
PENILAIAN
Setelah dua bulan melewati masa magang, karyawan akan dilakukan evaluasi.
Evaluasi dilakukan oleh Kabag Umum & Keuangan untuk menilai materi umum, Bagian
Kerohanian untuk menilai materi Diniyah dan Kepala Instalasi penunjang diagnostik untuk
menilai materi khusus terkait kompetensi teknis karyawan baru.
22
BAB X
PENILAIAN KINERJA SDI
23
Penilaian kinerja didasarkan pada tugas pokok dan fungsi masing-masing staf.
Materi penilaian kinerja meliputi tiga hal yaitu :
I. Materi Umum
A. Pemahaman RS
1. Visi, Misi, Motto, dan Nilai Dasar RS
2. SOTK dan pejabatnya
3. Peraturan kekaryawanan
4. Denah RS
5. Produk layanan RS
6. Etik & hukum RS
B. Pelaksanaan uraian tugas
1. Uraian tugas inti
2. Uraian tugas Islami
3. Uraian tugas program
II. Penilaian Kondite
Kedisiplinan sebagai karyawan (angka keterlambatan, loyalitas dan komitmen)
III. Penilaian Diniyah
1) Kehadiran Jasqu/LBQ
2) Kehadiran Taklim
3) Kehadiran PAK
5. Prosedur Penilaian Kinerja SDI
1) Tetapkan waktu penilaian kinerja pada masing-masing staf
2) Hubungi tim penguji (kepala bidang/bagian, kepala instalasi, kepala bagian umum
& keuangan, komite syariah/bina rohani/perwakilan rumah tahfidz) untuk konfirmasi
jadwal pelaksanaan ujian.
3) Hubungi staf yang akan dinilai kinerjanya terkait waktu pelaksanaan ujian dan
materi yang akan diujikan
4) Siapkan berkas-berkas meliputi : daftar hadir, form penilaian dan materi ujian untuk
diserahkan kepada tim penguji
5) Menyelenggarakan ujian penilaian kinerja staf sesuai jadwal
6) Rekap nilai yang diberikan oleh tim penguji dan menampilkannya dalam bentuk
laporan hasil evaluasi staf.
7) Mintakan persetujuan laporan hasil penilaian kinerja staf kepada direktur
8) Sampaikan hasil penilaian kinerja kepada kabid/kepala instalasi terkait dan staf
9) Arsipkan hasil penilaian kinerja staf pada personal file
6. Kertas Kerja Penilaian Kinerja Unit PKRS
24
Nama Jabatan Atasan Langsung Periode penilaian :
Bulan :
Tahun :
25
produk
layanan RS
6 Etik & Pengetahuan Tercapainy SDI 100
hukum tentang Etik & a %
hukum pengetauan
karyawan
tentang etik
& hukum
Pelaksanaan uraian tugas
1 Uraian Terlaksana Instal 80%
Tugas inti nya uraian asi
tugas inti
2 Uraian Terlaksana Instal 80%
nya uraian
Tugas asi
tugas Islami
Islami
3 Uraian Terlaksana Instal 80%
nya uraian
Tugas asi
tugas
program program
Penilaian Kondite
1 Angka Tingkat kehadiran Tercapainy SDI 80%
keterlambat prsesnsi a
an kedisiplinan
karyawan
minimal
80%
2 Loyalitas komitemen Tidak SDI 100
dan karyawan untuk adanya %
komitme tetap menjadi laporan
bagian dari RSNH melamar
dalam kondisi kerja di
apapun tempat lain
dan
menjaga
nama baik
RSNH
Penilaian Diniyah
26
1 Kehadiran Tingkat kehadiran Tercapainy Koms 1x
Jas- dalam Jas-Qu/LBQ a kehadiran yar setia
Qu/LBQ Jas-Qu 1 p
bulan sekali bula
n
2 Kehadiran Tigkat kehadiran Tercapaian Koms 2x
Taklim taklim ya yar setia
kehadiran p
taklim 2x bula
dalam 1 n
bulan
3 Kehadiran Tingkat kehadiran Tercapainy Koms 6x
PAK Pengajian Ahad a kehadiran yar setia
Kliwon PAK p thn
minimal 6x
dalam 1
tahun
27
BAB XI
RAPAT
Rapat yang diselenggarakan di unit PKRS terdiri dari 2 macam yaitu rutin dan rapat
insidental.
A. Rapat Rutin
1. Merupakan kegiatan rapat yang dilakukan secara rutin
2. Jenis rapat rutin adalah
Nama Rapat Pengertian Frekuensi rapat
Rapat Bulanan Rapat yang dihadiri oleh pengelola Sebulan Sekali
rumah sakit untuk melaporkan
capaian kegiatan pelayanan dan
mutu unit laboratorium
Forum mutu Rapat yang dihadiri oleh pengelola Sebulan sekali
dan komite-komite dipimpin oleh
Komite PMKP untuk membahas
semua permasalahan tentang
program PMKP di rumah sakit
Rapat koordinasi Rapat yang diselenggarakan oleh Sebulan sekali
internal unit laboratorium dengan peserta
rapat semua staf laboratorium
Rapat koordinasi Rapat yang dihadiri oleh para Sebulan sekali
setingkat kepala instalasi membahas semua
permasalahan terkait pelayanan di
rumah sakit
Rapat koordinasi Rapat yang dihadiri oleh kepala Sebulan sekali
antar tingkat instalasi laboratorium dengan para
kabid/kabag atau tingkat struktural
diatasnya untuk membahas semua
permasalahan terkait pelayanan di
rumah sakit
Rapat koordinasi Rapat yang dihadiri oleh berbagai Tiga bulan sekali
antar profesi profesi di rumah sakit untuk
28
membahas semua permasalahan
terkait pelayanan di rumah sakit
3. Kelengkapan rapat : Undangan, Daftar hadir, notulen rapat, dokumentasi berupa foto
bila di perlukan
B. Rapat Insidental
1. Merupakan rapat yang diselenggarakan sweaktu-waktu apabila ada masalah yang
perlu segera dibahas atau diselesaikan
2. Contoh rapat insidental adalah rapat audit kasus, rapat penyelesaian keluhan, konflik
dan perbedaan pendapat
3. Jam. Waktu, materi, dan peserta rapat disesuaikan dengan kebutuhan
4. Kelengkapan raoat : Undangan, Materi, Absensi, Notulensi dan dokumentasi foto jika
diperlukan.
29
BAB XII
PELAPORAN
A. Laporan Harian
Laporan harian unit PKRS meliputi :
1. Laporan kegiatan masing PKRS bagian Media meliputi :
- Distribusi leaflet dan brosur
- Monitoring media edukasi (leaflet, kotak sarkri, pemasaangan koran,
kebersihan dll)
- Pendokumentasian kegiatan RS
- Release kegiatan RS di Web
- Pengelolaan dan inventarisasi leaflet
- Inventarisasi PKRS
- Optimalisasi media sosial (FB, Web, IG)
- Koesioner pasien Ranap
- Register dan pengelolaan kotak pesan kesan
- Pengelolaan rujukan
- Pengelolaan rekanan
2. Laporan jumlah kunjungan pasien rawat jalan
3. Laporan jumlah pemeriksaan penunjang
B. Laporan Bulanan
Laporan bulanan terdiri dari :
1. Laporan jumlah pasien personal selling internal dan eksternal
2. Laporan kegiatan layanan sosial
3. Laporan monitoring monev
4. Laporan rujukan masuk
5. Laporan Program kerja PKRS
6. Laporan Market share
7. Laporan Indikator
8. Laporan 20 dusun besar
9. Laporan pengelolaan keluhan, konfilik dan perbedaan pendapat
10. Laporan Indikator unit
11. Laporan capaian kerjasama
12. Laporan jumlah kerjasama dengan mitra/instansi
13. Laporan realisasi RKA
14. Laporan kegiatan HSR
30
C. Laporan Tahunan
Unit PKRS membuat laporan tahunan terdiri dari :
1. Laporan kinerja bagian PKRS
2. Laporan penggunaan dana HSR
3. Laporan rujukan masuk
4. Laporan kegiatan layanan sosial kerjasama dengan donatur
5. Kegiatan luar gedung (kegiatan HSR)
6. Laporan indikator
31
DAFTAR PUSTAKA
32