Anda di halaman 1dari 2

JAWABAN:

KASUS TEAMWORK
1. Bagaimana analisa terhadap kasus diatas?
Dari rumusan masalah kasus diatas dapat kita mengerti bahwa inti dari permasalahan kasus
diatas adalah terletak pada rendahnya tingkat kerjasama para perawat yang ada di dalam
RSUD X, dimana tidak adanya kerjasama dan juga komunikasi yang kurang baik, kurang
memiliki rasa saling percaya dan saling mendukung dalam pekerjaannya sebagai sesama
perawat dan juga kurang mengetahui nya visi dan misi organisasi, sehingga dapat
menimbulkan sikap saling tidak peduli terhadap sesama perawat di dalam sebuah RSUD
X tersebut, bahkan dapat menimbulkan sikap dimana saling menyalahkan antara para
perawat sehingga dapat menimbulkan juga konflik individu dari para masing-masing
perawat, dimana akan menjadi indikator masalah yang di hadapi oleh pihak RSUD X, yaitu
ketidaknyamannya para pasien yang berobat di RSUD X tersebut dan juga menjadi
penghambat pertumbuhan dari tingkat kemajuan RSUD X tersebut sehingga belum mampu
untuk mewujudkan visi-visi nya.
2. Bagaimana solusi yang bisa dilakukan?
Dalam analisa dari perumusan masalah diatas sebagai solusi dapat dimulai dari individu
dari masing-masing perawat terlebih dahulu untuk mengetahui dimana letak kesalahannya
yang dapat menimbulkan tingkat kerja sama dan komunikasi menjadi kurang efektif
sehingga timbul rasa saling menyalahkan, dan rasa saling kurang mempercayai antara
perawat dengan perawat lainnya yang menimbulkan rasa ketidaknyaman dari para
pasien itu sendiri, di karenakan perawat merupakan tumpuan dari semua kegiatan yang
ada didalam sebuah RS sehingga menjadi penentu keberhasilan maupun kegagalan dari
rumah sakit itu sendiri.
3. Apa kesimpulan yang dapat diambil dari analisa kasus tersebut?
Dalam analisa kasus diatas dapat diambil kesimpulan bahwa para perawat perlu
mengetahui pentingnya kerja sama dalam suatu organisasi terlebih dalam suatu RSUD,
sehingga dapat mencapai komunikasi yang efektif dan tinggkat kepercayaan masing-
masing perawat untuk saling membantu, saling mendukung, saling memberikan
pelayanan dengan kualitas terbaik dari masing-masing perawat terhadap para pasien,
sehingga dapat menimbulkan rasa kepercayaan antara pasien dan juga para perawat dan
menimbulkan hubungan yang harmonis, dan juga dapat menujukkan hasil dari usaha pihak
RSUD X menjadi lebih maksimal dan mampu dalam mewujudkan visi-visi tersebut dan
dapat menjadi faktor penentu dari citra dan kualitas rumah sakit.

KASUS KEPEMIMPINAN

1. Gaya kepemimpinan apa yang digunakan oleh Hartoyo?


Gaya kepemimpinan otoriter.
2. Bagaimana keuntungan dan kelemahan dari gaya kepemimpinan tersebut?
Keuntungan dari gaya kepemimpinan otoriter adalah tidak ada satupun yang bisa
menghalangi keputusan yang telah dia buat, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil.
Langkah yang dilakukan selalu penuh perhitungan dan sistematis. Kelemahan dari gaya
kepemimpinan otoriter adalah bawahan akan merakasan suasana yang kaku,
dan tegang, sehingga mengakibatkan timbulnya ketidakpuasan karena pemimpin
meniadakan inisiatif, selain itu juga dapat menimbulkan permusuhan antara bawahan dan
pemimpin, keluhan dari bawahannya tentang pemimpinannya, dan lainnya.
3. Apa konsekuensi yang terjadi jika Hartoyo tidak dapat merubah gaya
kepemimpinannya?
Jika Hartoyo tidak merubah gaya kepemimpinannya, akan berakibat banyaknya karyawan
yang tidak puas dengan kepemimpinan Hartoyo, sehingga para karyawan banyak yang
minta untuk dipindah tugaskan, keluar dari perusahaan, atau bahkan hal terburuknya
karyawan meminta pada pemilik perusahaan untuk memecat Hartoyo sebagai manajer
menengah departemen produksi.
4. Apa saran Anda untuk perusahaan, untuk merubah keadaan?
Saran dari saya perusahaan bisa membuat suatu acara dengan latar belakang kebersamaan
yang dilakukan dengan kerja tim yang tidak terpusat pada satu orang saja, melainkan semua
anggota tim ikut dalam memecahkan suatu kasus yang diberikan pada acara tersebut,
sehingga akan timbul kekompakan, kreativitas, dan semangat kerja yang tinggi dalam tim
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai