Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

(MAGANG)
D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI
KESEHATAN
DI UNIT REKAM MEDIS RS KEN SARAS
BULAN DESEMBER 2015

HANIK ILYANA
D22.2013.01380

Gambaran Institusi
A. Sejarah Singkat RS Ken Saras
RS Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin
Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak
di Kecamatan Bergas, Ungaran, Kab. Semarang,
Provinsi Jawa Tengah dengan luas tanah 50.000 m
dan luas bangunan 16.000 m, terdiri dari 5 lantai.
Saat ini RS Ken Saras adalah sebuah Rumah Sakit
Kelas C yang kedepannya akan dikembangkan
menjadi Rumah Sakit Kelas B.
B.
Visi
Menjadi sebuah Rumah Sakit yang PRIMA, melalui
pelayanan kesehatan yang PROFESIONAL, dan
pendekatan yang bersifat HOLISTIK,
BERKESINAMBUNGAN serta PARIPURNA.

C. Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang komprehensif.
2. Menyelenggarakan pengembangan Sumber Daya Manusia
secara berkesinambungan melalui Pelatihan maupun
Pendidikan, sehingga SDM memiliki motivasi pelayanan yang
PRIMA, profesional, komitmen dan berkompetensi tinggi di
bidangnya, terampil, namun penuh kasih sayang kepada
sesama.
3. Menyediakan sarana dan prasarana untuk pelayanan kesehatan
yang PRIMA, dengan terus menerus mengikuti perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ), sehingga Rumah
Sakit memiliki potensi kompetitif ditingkat LOKAL maupun
GLOBAL.
4. Mengembangkan JENIS-JENIS PELAYANAN KESEHATAN
TERTENTU secara PRIMA sesuai kebutuhan masyarakat dan
tuntutan zaman, sehingga masyarakat merasa aman nyaman
dalam asuhan medis dan perawatan di RS. KEN SARAS.
5. Menciptakan lingkungan Rumah Sakit yang bersih, sehat dan
tertata rapi, sehingga masyarakat memperoleh manfaat positif
karena kehadiran RS. KEN SARAS yang BERWAWASAN
LINGKUNGAN.

Hasil Pengamatan
1. Sistem Pelayanan di TPPRJ
Pelaksanaan pelayanan pendaftaran pasien rawat jalan sudah
sesuai dengan teori, mulai dari pasien mengambil nomor
antrian, pendaftaran pasien, pengumpulan persyaratan pasien
BPJS hingga pasien selesai didaftar sudah sesuai dengan
Standar Prosedur Operasional yang telah dibuat dan berlaku di
RS KEN SARAS.
2. Sistem Pelayanan di URJ
Pelaksanaan sistem pelayanan di URJ sudah sesuai dengan teori.
Pendaftaran pasien yang masuk ke URJ dicatat di Sistem
Informasi Rumah Sakit yang juga berfungsi sebagai sensus
harian pasien poliklinik.
3. Sistem Pelayanan di IGD
Alur dan prosedur rekam medis di IGD di RS KEN SARAS sudah
sesuai dengan teori dan SPO yang berlaku. Pasien yang dirawat
di IGD masuk terlebih dahulu dan keluarga atau pihak yang
bersangkutan mendaftarkannya di IGD.

4. Sistem Pelayanan di TPPRI


Alur dan prosedur sistem pelayanan di RS KEN
SARAS sudah sesuai dengan teori dan SPO yang
ada. Pasien yang akan dirawat inap harus
menyerahkan surat perintah dirawat dari dokter.
Petugas pendaftaran mencarikan kamar sesuai
yang dikendaki dengan menelpon admin bangsal.
5. Sistem Pelayanan di URI
Alur dan prosedur rekam medis dibagian Unit
Rawat Inap sudah sesuai dengan teori dan SPO
yang berlaku
6.Sistem Pelayanan di IPP
Alur dan prosedur rekam medis di IPP di RS KEN
SARAS sudah sesuia dengan dengan teori
7. Unit Rekam Medis
a. Assembling
Pelaksanaan asssembling di RS KEN SARAS

b. Koding
Pelaksanaan koding sudah sesui dengan teori.
Dimana DRM yang dikirim ke koding sudah
melalui proses assembling terlebih dahulu.
c. Indeksing
Pelasksanaan indeksing di RS KEN SARAS
sudah sesuai dengan teori.
d. Filing
Sistem filing di RS KEN SARAS sudah sesuia
dengan teori . Untuk ruang filing di RS KEN
SARAS penyimpanannya menggunakan sistem
penyimpanan secara sentralisasi
e. Analising/Reporting
Pelaksanaan Analisisng/Reporting sudah
sesuia dengan teori.

8. Sistem Pelayanan dan Pembiayaan Asuransi Kesehatan


Sistem pelayanan dan pembiayaan Asuransi Kesehatan seperti BPJS dan lain sebagainya di
RS KEN SARAS sudah sesuai teori, dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan dan proses
yang mudah tidak memberatkan pasien tersebut. Untuk pihak rumah sakit sendiri jika ingin
mengklaim asuransi dari BPJS juga sudah ada bagian klaim INA CBG.
9. Desain Formulir
Pada Formulir Pemberian Informasi dan Persetujuan Tindakan Medis Awal Pasien Baru
Rawat Inap belum pernah dilakukan revisi tetapi sudah cukup baik .Untuk anatomi sudah
cukup baik hanya saja tidak ada instruksi untuk pengisian formulir tersebut. Untuk aspek
kelengkapan sudah cukup lengkap dan baik. Kemudian perlu ditambahkan margin pada
sebelah kanan sehingg isi formulir semua terlihat ketika selesai dimaping dan judul
seharusnya diletakan di atas tengah.
10. Komputerisasi Rekam Medis
Di RS KEN SARAS semua pelayanan sudah menggunakan sistem komputerisasi mulai dari
pendaftaran hingga Analising/ Reporting.
11. SIK
a. Statistik Rumah Sakit
Statistik Rawat Jalan
Berdasarkan perhitungan data statistik total lima Poli RS KEN SARAS pada tahun 2014
rawat jalan untuk rata-rata kunjungan pasien 30 pasien perhari, rata-rata kunjungan baru
adalah 12 pasien, angka kunjungan baru terhadap total kunjungan pasien adalah 40
pasien baru per 100 kunjungan, rasio pasien dengan penduduk sekitar adalah 1 pasien
per 1000 penduduk.
Presentasi pelayanan per spesialistik yang paling baik mutunya adalah poli dalam karena
jumlah presentase nya paling banyak .

Statistik Gawat Darurat


Berdasarkan perhitungan data statistik RS KEN SARAS
tahun 2013 pada tahun 2013 Gawat Darurat untuk
rata-rata kunjungan pasien GD adalah 10 pasien
perhari, angka pasien mati GD adalah 9 pasien mati
per 100 kunjungan, dan rasio pasien GD dengan
perawat GD adalah 1 pasien per 1 perawat.

Statistik Rawat Inap


Indikator

Ideal

Bangsal

Keterangan

ICU

NICU

PERINATOLOGI

BOR

66-85%

16.56%

8.53%

7.36%

Tidak ideal

LOS

6-9 hari

2 Hari

2 Hari

3 Hari

Tidak ideal

TOI

1-3 hari

12 Hari

22 Hari

66 Hari

Tidak ideal

BTO

40-50 hari

8 Kali

2 Kali

2 Kali

Tidak ideal

GDR

25 /1000
pas

352 pas

400 pas

0 Pas

Hanya
bangsal
perinatologi
yang ideal

NDR

45/ 1000
pas

73 pas

0 pas

0 Pas

Hanya
bangsal icu
yang tdk ideal

12.

Analisa Kuantitatif dan Kualitatif Rekam


Medis
Berdasarkan hasil Analisa Kuantitatif di RS KEN
SARAS dari 5 DRM bedah dan 5 DRM Non Bedah
diperoleh hasil ketidak lengkapan DRM Non bedah 40
% dan ketidaklengkapan DRM bedah 10 %.
Ketidaklengkapan isi DRM kasus non bedah lebih
sering Karena dokter lupa mengisi nama dan tanda
tangan. Untuk DRM kasus bedah untuk keseluruhan
sudah lengkap.
Sedangkan untuk kelengkapan Analisa Kualitatif
rata-rata sudah konsisten.
13. KKPMT
14. Ergonomi
Identifikasi Beban Kerja URM

petugas TPPRJ mampu mendaftar pasien ratarata 226


kali per hari, petugas TPPRI
mendaftar pasien rata-rata 15
kali per hari,

Identifikasi Keergonomisan Lingkungan URM


Hasil hasil Pengamatan Luas Ruangan URM RS KEN
SARAS 60 m2, jenis Ventilasi yang digunakan General
Ventilation (AC ) dengan suhu 180C . Posisi ruang
Rekam Medis kurang baik karena tidak ada jarak
antara meja petugas satu dengan yang lain.

Workflow and Work Space


Alur kerja atau work flow di Unit Rekam Medis
dengan teori, yaitu DRM dari Assembling kemudian
diserahkan ke petugas Koding/Indeksing kemudian
DRM diserahkan kepada petugas Analising/Reporting
dan kemudian DRM diserahkan kepada petugas
Filing.
Tetapi meja koding jauh dengan meja Assembling
sehingga penyerahan dokumen memerlukan waktu
lebih lama dibandingkan kalau meja Assembling
dekat dengan meja Koding

15. Visum et Repertum dan tata laksakannya,


Inform Consent
Visum et Repertum
Berdasarkan hasil pengamatan alur dan
prosedur visum di RSUD Majenang sudah sesuai
dengan teori. Dimana
pasien yang akan
melakukan
visum
menyerahkan surat
permintaan
visum dari kepolisian selanjutnya
mendaftar ke poli sesuai dengan kasusnnya.
Inform Consent
Pelaksanaan prosedur Inform Consent sudah
sesuai dengan teori yaitu diberikan sebelum
dilakukanya tindakan medis dengan pasien atau
keluarga menandatangani Inform Consent
tersebut. Untuk pasien yang menyutujui
tindakan medis maka akan menandatangani
Surat Persetujuan Tindakan Kedokteran. Jika

Identifikasi Masalah Kebutuhan Loket


Kebutuhan loket di RS KEN SARAS kurang karena
berdasarkan perhitungan secara teori perlu 4 loket.
Sedangkan di RS KEN SARAS hanya ada 2 loket
Filing
Berdasarkan Akreditasi MKI 16 tentang Catatan dan
informasi dilindungi dari kehilangan, kerusakan,
gangguan, serta akses dan penggunaan oleh yang
tidak berhak. di RS KEN SARAS masih terdapat DRM
yang rusak dan akses pengambilan DRM yang secara
bebas dapat diambil oleh petugas mana saja. Dan
kurangnya pemeliharaan DRM karena masih dijumpai
DRM yang disimpan dalam kkardus-kardus bekas yang
difungsikan sebagai tempat penyimpanan DRM untuk
pasien meninggal.

Prioritas Masalah
Prioritas masalah yang saya ambil yaitu
kurangnya loket pendaftaran di RS Ken
Saras. Berdasarkan perhitungan
kebutuhan loket RS Ken Saras
seharusnya memiliki 4 loket
pendaftaran, tetapi kenyataan yang ada
RS Ken Saras hanya memiliki 2 loket
pendaftaran. Akibat kurangnya loket
pendaftaran , banyak pasien yang
menganti sehingga pelayanan yang
diberikan juga kurang maksimal.

Penyebab Masalah
1. kurangnya ketelitian terhadap
perhitungan pada saat pembuatan
loket
2. Tidak adanya kebijakan terkait
kebutuhan loket jika pasien yang
datang semakin banyak.

Startegi Pemecahan Masalah

Melakukan perhitungan kebutuhan loket

Berdasarkan perhitungan kebutuhan loket


tersebut RS KEN SARAS perlu penambahan
1 loket atau penambahan 2 komputer
untuk sarana pedaftaran, sehingga pasien
tidak terlalu lama menunggu di tempat
pedaftaran. Sebaiknya pada loket
komputer 1, 2, 3 digunakan untuk pasien
BPJS atau asuransi lainnya dan untuk
komputer 4 sebaiknya digunakan untuk
mendaftar pasien umum karena pada era
kesehataan saat ini pasien umum lebih
sedikit dibandingkan dengan pasien BPJS
atau asuransi lainnya.

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai