Literature ReviewModel Waterfall Pada Sistem Informasi Rekam Medis Pasien Rawat Jalan
vi + 43 Halaman + 2 Tabel + 2 Gambar + 5 Lampiran
ABSTRAK
Pencatatan data rekam medis merupakan hal yang sangat penting, dimana setiap riwayat
kesehatan dari pasien harus didokumentasikan. Pendokumentasian dengan baik maka akan
memudahkan tenaga medis dalam pengolahan data pasien. Pencatatan rekam medis di rumah
sakit atau puskesmas sangat beragam. Ada yang pencatatanya secara manual dan ada juga yang
sudah terkomputerisasi. Masalah yang dihadapi yaitu sistem informasinya masih dalam bentuk
manual, sehingga petugas kesulitan dalam bekerja seperti kesalahan dalam input data pasien,
membutuhkan waktu lama untuk mencari data pasien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
model waterfall pada sistem informasi rekam medis pasien rawat jalan.
Metode yang digunakan yaitu literature review dengan analisis deskriptif yang dilakukan
dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang ada kemudian di analisis, diuraikan, mencari
kesamaan, pandangan, dan ringkasan terhadap beberapa penelitian
Hasil dari literature review yaitu perancangan sebuah aplikasi rekam medis bagian
pendaftaran rawat di rumah sakit atau puskesmas. Diharapkan dengan adanya sistem informasi
tersebut dapat mempercepat proses perekaman data medis pasien rawat jalan sehingga pelaporan
datanya cepat dan akurat.
Sistem informasi yang sebelumnya manual banyak ditemukan masalah yang dihadapi oleh
petugas dan setelah dilakukan perancangan aplikasi dengan metode pengembangan waterfall,
maka petugas dapat bekerja secara optimal dan mempercepat proses pengolahan data pasien.
Kata Kunci : Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan, Metode Waterfall, Literature
Review
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Nim : 1101601014
Telah di periksa dan disetujui Karya Tulis Ilmiahnya sesuai denganketentuan dan aturan yang
berlaku.
Mengetahui, Pembimbing
Ka. Prodi
PERSETUJUAN PENGUJI
Karya Tulis Ilmiah ini berjudul “Literature Review Model Waterfall Pada Sistem
Informasi Rekam Medis Pasien Rawat Jalan” ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji
Seminar Karya Tulis Ilmiah Program Studi D-3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan STIKES
Tim Penguji
Tanda Tangan
Mengetahui
Ketua Program Studi
(Oktamianiza, S.KM.,M.Kes)
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-
Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Literature
Review Penerapan Model Waterfall Pada Sistem Informasi RekamMedis Pasien Rawat
Jalan”. PenulisanKarya Tulis Ilmiahini merupakan salah satu syarat menyelesaikan pendidikan
program D-3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan di STIKES Dharma Landbouw Padang.
Peneliti menyadari bahwa proses penulisanKarya Tulis Ilmiah ini tidak akan selesai tanpa
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis ingin
• Bapak Hendra Nusa Putra, S.Kom.,M.Kom selaku Dosen pembimbing yang telah
banyak membantu dan bersedia meluangkan waktu, pikiran serta tenaga sehingga
• Bapak dr. Salman Syam, M.KM Ketua STIKES Dharma Landbouw Padang.
Padang.
• Ibu Oktamianiza, SKM. M.Kes. Ka.Prodi D-III Rekam Medis STIKES Dharma
Landbouw Padang.
• Bapak/ibu Staf Program DIII Rekam Medis Infomasi Kesehatan di STIKES Dharma
Landbouw Padang.
• Bapak dan Ibu staf Dosen di Program studi D-III Rekam Medis STIKES Dharma
Landbouw Padang.
• Kepada orang tua dan seluruh keluarga tercinta yang selalu mendoakan, memberikan
dorongan serta semangat dan selalu membantu baik dari moral maupun materil.
• Rekan-rekan angakatan 2017 D-III Rekam Medis Informasi Kesehatan di STIKES
Dharma Landbouw Padang yang telah memberikan masukan dan bantuan kepada
• Serta seluruh pihak yang telah membantu peneliti yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh
karena itu, Peneliti mengharapkan kritikan dan saran demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah
ini.Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, terutama bagi
peneliti dan semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Tuhan Yang
Maha Esa.
Peneliti
DAFTAR TABEL
Nomor Lampiran
• Implementasi Model Waterfall Pada Sistem Informasi Perekaman Data Medis Pasien
Rawat Jalan(Studi Kasus : Uptd Puskesmas Semplak Bogor)
• Rancangan Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Berbasis Visual Basic di
Rumah Sakit Umum Sundari Tahun 2015
• Penerapan Metode Waterfall Pada Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
Berbasis Web Mobile
BAB I
PENDAHULUAN
• Latar Belakang
Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padatpakar, dan
padat moral.Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai fungsi
pelayanan,pendidikan, dan penelitian serta mencangkup berbagai tingkat maupun jenis disiplin,
agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang professional baik di bidang teknis medis
maupun administrasi kesehatan.Untuk menjaga dan meningkatkan mutu rumah sakit harus
(Rustiyanto,2012).
nomor 296/MENKES/PER/2008 tentang rekam medis yang bertujuan agar terciptanya kesehatan
dalam persepsi dan pelaksanaan rekam medis disetiap institusi pelayanan kesehatan. Dalam hal
penyelenggaraan rekam medis menjadi 3, yaitu pendaftaran, penyimpanan dan pengolahan data
rekam medis. Pendaftaran pasien dirumah sakit dapat dikategorikan menjadi pendaftaran pasien
rawat jalan, pendaftaran pasien rawat inap dan gawat darurat. Sedangkan menurut jenis
kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pasien lama dan pasien baru. Pasien
baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit untuk keperluan mendapatkan
pelayanan kesehatan. Sedangkan pasien lama adalah pasien yang pernah datang sebelumnya
Rekam medis merupakan salah satu bagian penting dalam membantu pelaksanaan
No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis disebutkan bahwa rekam medis terdiri dari
catatan data-data pasien yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan. Catatan-catatan tersebut
sangat penting dalam pelayanan bagi pasien karena dengan data yang lengkap dapat memberikan
informasi dalam menentukan keputusan baik pengobatan, penanganan, tindakan medis,dan
lainnya. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang identitatas pasien,
anamnesa, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan, tindakan medik yang di
berikan kepada pasien dan pengobatan baik yang rawat inap maupun rawat jalan yang
Rekam medis adalah dokumen yang berisi catatan-catatan serta dokumen-dokumen yang
berisi mengenai identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan serta pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien. Sedangkan rekam medis Puskesmas merupakan berkas atau
pemeriksaan, pengobatan, tindakan serta pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien serta
berisi informasi lengkap mengenai data-data rekam medis pasien rawat jalan, rawat inap serta
gawat darurat di Puskesmas.Salah satu yang di butuhkan di bagian pendaftaran yaitu buku
Sistem Informasi adalah sebagai suatu alat untukmenyajikan sistem informasi dengan cara
sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya untuk mendukung kinerja
peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas bagi berbagai instansi, baik instansi
Sistem Informasi Kesehatan adalah seperangkat tatanan yang meliputi data, informasi,
indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan
dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam
mendukung pembangunan kesehatan. Adapun keuntungan dari sistem informasi ini membantu
dalam pelayanankesehatansalah satunya adalah pengelolahan rekam medis (Peraturan
Pendekatan yang lebih cocok dalam pembuatan sistem baru dan juga pengembangan
software, yaitu dengan menggunakan model waterfall. Model waterfall adalah model klasik yang
bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Model ini melakukan pendekatan
secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui
Berdasarkan data literature review ditemukan masalah yang terjadi pada yaitu pada
perekaman data pada pendaftaran pasien rawat jalan seperti pembuatan laporan kurang efektif
karena dilakukan secara manual, proses pelayanan kesehatan yang lama karena dilakukan secara
manual dan sering terjadi kesalahan pada saat proses perekaman data medis pasien, sering kali
terjadi kesalahan dalam penulisan nama pasien yang sama ketika berobat kesekian kalinya dan
kesulitan dalam pengelompokan data yang memerlukan waktu yang cukup lama serta kurang
yaitu melakukan perancangan sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan dimana proses
mendesain program, melakukan pengkodean pada program yang dirancang, dan melakukan
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelititan tentang
“Literature Review Model Waterfall Pada Sistem Informasi Rekam Medis Pasien Rawat
Jalan.”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan diatas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana Literature Review Model Waterfall Pada Sistem Informasi
Berdasarkan rumusan di atas penelitian ini bertujuan untuk Model Waterfall Pada Sistem
Medis Pasien Rawat Jalan dengan menganalisa masalah yang di hadapi petugas rekam
1.3.2.2 Mendeskripsikan Literature Review Model Waterfall Pada Sistem Informasi Rekam
Medis Pasien Rawat Jalan dengan mendesain program sesuai dengan kebutuhan petugas
1.3.2.3 Mendeskripsikan Literature Review Model Waterfall Pada Sistem Informasi Rekam
Medis Pasien Rawat Jalan dengan pengujian terhadap program yang sesuai dengan
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui Model Waterfall Pada Sistem Informasi
Rekam Medis Pasien Rawat Jalan berdasarkan Literature Review. Sumber data diperoleh dari 4
(empat) jurnal. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi, menilai, dan
pertanyaan penelitian (research question) yang telah ditetapkan sebelumnya (Kitchenham &
Charters 2007). Teknik pengambilan data pada jurnal yaitu, mencari kesamaan, mencari
jurnal yang telah dijadikan sumber untuk Literature Review yang telah dilakukan oleh peneliti
database Google Scholar. Keyword yang digunakan dalam penelitian ini yaitu “Model waterfall
waterfall” ditemukan 10 artikel. Keyword selanjutnya “ Penerapan metode waterfall pada sistem
informasi pendaftaran pasien rawat jalan” ditemukan 1 artikel. Keyword terakhir yang digunakan
adalah “Rancangan sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan” ditemukan 1 artikel. Tahun
penerbitan artikel yang digunakan dalam penulisan literature review ini adalah 5 tahun terakhir
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar, dan
padat moral. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai
fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian serta mencangkup berbagai tingkat maupun jenis
disiplin, agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang professional baik di bidang teknis
medis maupun administrasi kesehatan.Untuk menjaga dan meningkatkan mutu rumah sakit harus
mempunyai suatu ukuran yang menjamin peningkatan mutu di semua tingkatan (Rustiyanto,
2012).
Tujuan Rumah Sakit menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2009
• Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya manusia rumah
Rumah Sakit menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, fungsi
kegiatan :
a. Pelayanan medis
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Catatan adalah tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi tentang segala tindakan yang
dilakukan kepada pasien dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan. Dokumen adalah catatan
dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu, laporan hasil pemeriksaan penunjang, catatan
observasi dan pengobatan harian dan semua rekaman, baik berupa foto radiologi, gambar
pencitraan (imaging), dan rekaman elektro diagnostik. (Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, No 269/MENKES/PER/III/2008).
Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya
peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa dukungan suatu sistem pengelolahan
rekam medis yang baik dan benar, tidak akan tercapai tertib administrasi merupakan salah satu
faktor yang menentukan dalam upaya kesehatan di rumah sakit (Depkes RI. 2006).
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Tahun 2006 Kegunaan rekam medis
• Aspek Administrasi/Administration
Berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut tindakan
berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam
juga aakan memudahkan semua pihak yang berwenang dalam hal ini petugas administrasi di
suatu instansi pelayanan kesehatan dapat segera menegetahui rincian biaya yang harus
• Aspek Medis/Medical
Berkas rekam medis mempunyai nilai medis, karena catatan tersebut digunakan sebagai
dasar untuk merencanakan pengobatan dan perawatan yang diberikan kepada pasien dan
dalam rangka mempertahakan serta meningkatkan mutu pelayanan melalui kegiatan audit
medis, manajemen resiko klinis serta keamanan/keselamatan pasien dengan kendali biaya.
• Aspek Hukum/Legal
Berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah adanya
jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta
penyediaan bahan sebagai tanda bukti untuk menegakan keadilan, rekam medis adalah milik
dokter dan rumah sakit sedangkan isinya yang terdiri dari identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien adalah sebagai
informasi yang dapat dimiliki oleh pasien sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan
• Aspek Keuangan/Financial
Berkas rekam medis mempunyai nilai finansial, karena isinya mengandung data atau
informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan. Kaitannya rekam medis dengan
aspek keuangan sangat erat sekali dalam hal pengobatan, terapi serta tindakan-tindakan apa
saja yang diberikan kepada seorang pasien selama menjalani perawatan di rumah sakit, oleh
karna itu penggunaan sistem teknologi komputer dalam proses penyelenggaran rekam medis
Berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya menyangkut data dan
informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek pendukung penelitian dan pengembangan
• Aspek Pendidikan/Education
Berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut data atau
informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medis yang diberikan
kepada pasien, informasi tersebut dapat di pergunakan sebagai bahan atau referensi di
• Aspek Dokumentasi/Documentation
Berkas rekam medis mempunayai nilai dokumentasi, karena isisnya menyangkut sumber
ingatan yang harus di dokumentasi dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan
laporan rumah sakit. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dapat
cukup efektif dan efesien. Pendokumentasian data medis seorang pasien dapat dilaksanakan
dengan mudah dan efektif sesuai aturan serta prosedur yang telah ditetapkan.
Menurut Depkes RI, Tahun 2006. Penerimaan pasien rawat jalan dinamakan TPPRJ (Tempat
Penerimaan Pasien Rawat Jalan).Fungsi utamanya adalah menerima pasien untuk berobat ke
tersebut. Dilihat dari jenis kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
• Pasien Baru
Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit/puskesmas untuk
penerimaan pasien rawat jalan (TPPRJ) dan akan diwawancarai oleh petugas guna
mendapatkan informasi mengenai data identitas sosial pasien yang harus diisikan formulir
ringkasan riwayat klinik dan menanyakan kepada pasien peserta asuransi atau mau
mendaftar sebagai pasien umum. Selanjutnya di entry kan ke komputer data pasien .
• Pasien lama
sakit/puskesmas. Maka pasien mendatangi tempat pendaftaran pasien rawat jalan (TPPRJ),
yang akan dituju. Kemudian petugas pendaftaran hanya memasukkan data pasien
berdasarkan nomor rekam medis pasien dan poli mana yang dituju.
Sistem Informasi adalah sebagai suatu alat untuk menyajikan sistem informasi dengan cara
sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya untuk mendukung kinerja
peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas bagi berbagai instansi, baik instansi
Menurut O’Brien Tahun 2010, komponen sistem informasi terbagi atas beberapa hal yaitu :
Sistem informasi kesehatan adalah sistem informasi yang didapat secara selektif menjaring
data daari tingkat paling bawah dan mengolahnya untuk mendukung pengambilan keputusan di
Sistem informasi kesehatan adalah suatu system yang menyediakan dukungan informasi
bagi proses pengambilan keputusan di setiap jenjang administrasi kesehatan, baik di tingkat
Teknologi informasi adalah berbagai aspek yang melibatkan teknologi, rekayasa dan teknik
penggunaannya; komputer (hardware dan software) dengan manusia (sosial, ekonomi dan
kebudayaan).Teknologi informasi terdiri dari semua bentuk teknologi yang terlibat dalam
pengkomputeran, telekomunikasi dan elektronik dengan bidang informasi seperti data, fakta dan
proses (Munir,2010).
Menurut Pressman (2015:42), model waterfall adalah model klasik yang bersifat
sistematis, berurutan dalam membangun software. Nama model ini sebenarnya adalah “Linear
Sequential Model”. Model ini sering disebut juga dengan “classic life cycle” atau metode
waterfall. Model ini termasuk ke dalam model generic pada rekayasa perangkat lunak dan
pertama kalidiperkenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap
kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software Engineering (SE).
Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan waterfall
karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan
Sebelum memulai pekerjaan yang bersifat teknis, sangat diperlukan adanya komunikasi
dengan customer demi memahami dan mencapai tujuan yang ingin dicapai. Hasil dari
dihadapi dan mengumpulkan data-data yang diperlukan, serta membantu mendefinisikan fitur
dan fungsi software. Pengumpulan data-data tambahan bisa juga diambil dari jurnal, artikel,
dan internet.
Tahap berikutnya adalah tahapan perencanaan yang menjelaskan tentang estimasi tugas-tugas
teknis yang akan dilakukan, resiko resiko yang dapat terjadi, sumber daya yang diperlukan
dalam membuat sistem, produk kerja yang ingin dihasilkan, penjadwalan kerja yang akan
Tahapan ini adalah tahap perancangan dan permodelan arsitektur sistem yang berfokus pada
perancangan struktur data, arsitektur software, tampilan interface, dan algoritma program.
Tujuannya untuk lebih memahami gambaran besar dari apa yang akan dikerjakan.
Tahapan Construction ini merupakan proses penerjemahan bentuk desain menjadi kode atau
bentuk/bahasa yang dapat dibaca oleh mesin. Setelah pengkodean selesai, dilakukan
pengujian terhadap sistem dan juga kode yang sudah dibuat. Tujuannya untuk menemukan
software secara berkala, perbaikan software, evaluasi software, dan pengembangan software
berdasarkan umpan balik yang diberikan agar sistem dapat tetap berjalan dan berkembang
Menurut Wahana tahun 2013, Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang
perangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model
pemrograman.Sedangkan menurut Koswara tahun 2013 Visual Basic adalah sebuah bahasa
Menurut Sanjaya tahun 2004, aplikasi-aplikasi dalam Visual Basic terbagi menjadi 7
yaitu :
• Formadalah windows atau jendela di mana akan dibuat user interface/tampilan. Pada
bagian ini biasanya berisi tentang field-fieldyang dibuat sebagai tempat pemasukan data
• Kontrol adalah tampilan berbasis grafis yang dimasukkan pada form untuk membuat
interaksi dengan pemakai. Contoh: text box, label, command dan lainnya
• Properti adalah nilai/karakteristik yang dimiliki oleh sebuah objek Visual Basic.
• Metode adalah serangkaian perintah yang sudah tersedia pada suatu objek yang diminta
• Prosedur kejadian adalah kode yang berhubungan dengan suatu objek. Kode ini akan
• Prosedur umum merupakan kode yang tak berhubungan dengan suatu objek
• Modul adalah kumpulan dari prosedur umum dan definisi konstanta yang digunakan
oleh aplikasi.
berbasis sistem operasi Microsoft Windows. Berikut ini tampilan perancangan yang akan dibuat
1. Main Windows terdiri dari toolbar (baris judul), menu bar. Baris judul berisi nama proyek,
mode operasi Visual Basic sekarang, dan form yang aktif. Menu Bar merupakan menu drop-
down di mana anda dapat mengontrol operasi dalam lingkungan Visual Basic. Toolbar berisi
kumpulan gambar yang mewakili perintah yang ada di menu. Jendela utama juga
menampilkan lokasi dari form yang aktifrelatif terhadap sudut kiri atas layar (satuan ukuranya
2. Form Windows adalah pusat dari pengembangan aplikasi Visual Basic. Di sini tempat untuk
menggambar aplikasinya
3. Project Windows Berguna untuk menampilkan daftar form dan modul proyek. Proyek
merupakan kumpulan dari modul form,modul class, modul standar dan file sumber yang
5. Properties Windows berisi daftar struktur setting properti yang digunakan pada sebuah objek
terpilih. Kotak drop-down pada bagian atas jendela berisi daftar semua objek pada form yang
aktif. Ada dua tab tampilan: Alphabetic (urut abjat) dan Categorized (urut berdasar
6. Form Layout Windows Berfungsi menampilkan posisi form relatif terhadap layar monitor.
Basis Data adalah sebagai suatu kumpulan data terhubung (interreletad data), disimpan
secara bersama-sama pada suatu media. Tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu
kerangkapan data (kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut harus seminimal mungkin dab
terkontrol (controlled redundancy), data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah
untuk digunakan atau ditampilkan kembali, data dapat digunakan satu atau lebih program-
program aplikasi secara optimal. Data disimpan tanpa mengalami ketergantungan dengan
program yang akan menggunakannya, data disimpan dengan sedemikian rupa sehingga proses
penambahan, pengembalian, dan modofikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol
Tujuan database adalah agar kita dapat memperoleh/menemukan kembali data yang kita
cari dengan cepat dan mudah. Disamping itu pemanfaatan database untuk pengelolaan data, juga
memiliki tujuan-tujuan lain. Secara lebih lengkap, pemanfaatan database dilakukan untuk
lebih cepat dan mudah, daripada jika kita menyimpan data secara manual (non
Karena keterkaitan yang erat antar kelompok data dalam database, maka redundansi
data pasti akan selalu ada. Banyaknya redundansi ini tentu akan memperbesar ruang
dapat dilakukan, karena kita dapat melakukan penekanan jumlah redundansi data, baik
• Keakuratan (Accurancy)
Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan
aturan/batasan (constrait) tipe data, domain data, keunikan data, dan sebagainya, yang
secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah database, sangat berguna untuk menekankan
Pertumbuhan data (baik sisi jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan waktu akan
semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Padahal tidak semua data itu
selalu kita gunakan/dibutuhkan. Karena itu kita dapat memilah adanya data
utama/master/referensi, data transaksi, data historis hingga data yang sudah kadaluarsa.
Berkaitan dengan data yang jarang digunakan atau tidak pernah kita gunakan lagi, kita
dapat mengaturnya untuk dilepaskan dari sistem database yang sedang aktif menjadi
• Kelengkapan (Completeness)
Lengkap/tidaknya data yang akan kita kelola dalam sebuah database bersifat relative
(baik terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu). Bila seorang pemakai
sudah menganggap bahwa data yang dipelihara sudah lengkap, maka pemakai yang lain
• Keamanan (Security)
Memang ada sejumlah sistem (aplikasi) pengola database yang tidak menerapkan aspek
keamanan dalam pengguna database.Tetapi untuk sistem yang besar dan serius, aspek
keamanan harus dapat diterapkan dengan ketat. Dengan begitu kita dapat menentukan
Pemakai database seringkali tidak terbatas pada satu pemakai, satu lokasi, atau satu
aplikasi.Data penjualan dalam database dapat digunakan oleh banyak pemakai atau oleh
banyak sistem dalam perusahaan. Database yang dikelola oleh lingkungan sistem yang
mendukung lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi tetap
data (karena data yang sama diubah oleh banyak pemakai pada saat yang bersamaan)
atau kondisi deadblock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk
menggunakan data).
Metode Literature Review yaitu uraian tentang teori, temuan dari artikel lainnya yang
diperoleh dari baham acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian dilakukan dengan cara
penelitian, untuk menjawab pertanyaan penelitian (research question) yang telah ditetapkan
sebelumnya (Kitchenham & Charters 2007). Literature review bisa digunakan untuk menyusun
kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti. Literature review juga
bisa dikatakan sebagai analisis berupa kritikan dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap
Metode Literature Review yaitu uraian tentang teori, temuan dari artikel lainnya yang
diperoleh dari baham acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Berikut tabel artikel
Telagasari Karawang
2 Siti Ernawati ImplementasiModel Techno Nusa 2017
Puskesmas Semplak
Bogor)
3 Zulham Andi Rancangan Sistem Ilmiah Perekam 2016
KERANGKA TEORI
Rekam Medis
Kerangka teori adalah hubungan antara berbagai variabel digambarkan dengan lengkap dan
menyeluruh dengan alur skema yang menuliskan sebab dan akibat suatu fenomena
Rawat Jalan
Sistem informasi
Sebagai suatu alat untuk menyajikan sistem informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan Metode Literature Review yaitu uraian tentang
teori, temuan dari artikel lainnya yang diperoleh dari baham acuan untuk dijadikan landasan
kegiatan penelitian. Literature review bisa digunakan untuk menyusun kerangka pemikiran yang
jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti. Literature review juga bisa dikatakan sebagai
analisis berupa kritikan dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap khusus dalam keilmuan.
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data
sekunder. Data sekunder merupakan data pendukung yang bersumber dari berbagai literature
maupun referensi-referensi yang ada. Pencarian artikel tersebut menggunakan aplikasi Publish or
4.2.1Kriteria Inklusi
a. Variabel penelitian
c. Penerapan metode waterfall pada sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan
b. Metode Penelitian
analisis dengan metode analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif dilakukan dengan cara
• Formulasikan Permasalahan
• Cari Literature
dikaji
• Evaluasi Data
• Cari dan temukan sumber data yang tepat sesuai kebutuhan guna mendukung
penelitian
• Data bisa berupa data kualitatif, data kuantitatif maupun data yang berasal dati
kombinasi keduanya
• Analisis dan Interpretasikan
diantaranya :
d) Membandingkan (Synthesize)
e) Meringkas (Summarize)
Memberikan kesimpulan penelitian dari jurnal yang telah dijadikan sumber untuk
sebelumnya.Ringkasan yang dianalisis bisa saja variabel penelitian, hasil uji statistik,
Literature Review dilakukan dengan menggunakan 4 (empat) buah artikel. Berikut tabel
Telaah Artikel
N
Tujuan Judul Peneliti Sumber Hasil
O Kelemahan Kelebihan
Literature Review Penerapan Model Waterfall Pada Sistem Informasi Rekam Medis Pasien
Rawat Jalan menggunakan 4 artikel. Judul artikel yang digunakan yaitu, pertama (1)
Implementasi Metode Waterfall Pada Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Rawat Jalan
Puskesmas Telagasari Karawang, kedua (2) Implementasi Model Waterfall Pada Sistem
Informasi Perekaman Data Medis Pasien Rawat Jalan(Studi Kasus : Uptd Puskesmas Semplak
Bogor), ketiga (3) Rancangan Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Berbasis Visual
Basic di Rumah Sakit Umum Sundari Tahun 2015, dan keempat (4) Penerapan Metode Waterfall
Pada Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Berbasis Web Mobile. Dalam
melakukan telaah artikel, ada 5 (lima) teknik yang dilakukan yaitu mencari kesamaan.
persamaan dalam hasil penelitian yaitu sama-sama menghasilkan rancangan sistem informasi
rekam medis di bagian pendaftaran pasien rawat jalan untuk mempermudah petugas rekam medis
dalam bekerja.
5.2.2 Hasil ketidaksamaan (Contrast) terhadap artikel yang diambil
Ketidaksamaan (contrast) penelitian yaitu dari segi analisa masalah untuk menentukan
gambaran rancangan yang akan di rancang, dimana artikel 1 menggunakan ERD (Entity
Relationship Diagram) yaitu suatu bentuk diagram yang menjelaskan antar objek-objek data
yang mempunyai hubungan antar relasi yang digunakan untuk menyusun struktur data dan untuk
menggambarkannya digunakan notasi, simbol, bagan, daln lain sebagainya . Sedangkan artikel 2
dan 4 melakukan analisa masalah dengan menggunakan use case diagram yaitu mendeskripsikan
sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat yang digunakan
untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak
bagan alir atau flowchart yaitu prosedur sistem secara logika yang berguna untuk
dan mudah dilihat berdasarkan urutan langkah dari suatu proses. Jadi dapat disimpulkan bahwa
ERD, use case diagram, dan flowchart merupakan tahapan dalam pemograman dengan prosedur
yang berbeda, tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu sama-sama berguna untuk merencanakan
sistem apa yang akan dirancang dan menentukan siapa saja yang menggunakannya.
Perbedaan lainnya yaitu artikel 1 (satu) melakukan desain sistem dengan menganalisa
masalah kebutuhan sistem dan analisis kebutuhan pengguna sehingga dari hasil analisis tersebut
peneliti menentukan masalah yang ada dan rancangan sistem yang sesuai dengan kebutuhan.
Artikel 2 (dua) melakukan desain dengan menganalisa kebutuhan sistem dan juga menentukan
desain basis data dan desain sistemnya dengan mendeskripsikan apa yang seharusnya dilakukan
oleh sistem dengan melakukan pendekatan konvesional yaitu menggunakan use case diagram.
Artikel 3 (tiga) melakukan perancangan sistem dengan memelakukan perancangan sistem dengan
cara menganalisa formulir input dan output dan juga menganalisa kelemahan formulir input dan
output yang akan dijalankan. Selanjutnya menggambarkan seluruh input dan output dari sistem
dengan menggunakan Diagram Alir Data dan juga mengurutkan logika-logika dari suatu
program komputer yang telah dirancang dengan menggunakan flowchart. Artikel 4 (empat)
melakukan perancangan sistem dengan manganalisa sistem yang akan dijalankan seperti, proses
pembuatan dan penyimpanan data, kemudian menetukan bahasa pemograman yang akan
digunakan seperti, PHP, HTML, CSS, dan MSQL. Kemudian perancangan menggunakan UML
dengan membuat use case diagramnya dan menentukan kebutuhan fungsional sistem, dimana
kebutuhan fungsional tersebut berisi proses-proses apa saja yang mampu dilakukan oleh sistem
Metode waterfall memiliki jumlah tahapan teori yang berbeda-beda seperti ada yang
menggunakan 4 (empat) tahapan yaitu analisa, desain, pengkodean, dan pengujian ( Ernawati,
2017), dan ada yang melakukan dengan 5 tahapan yaitu analisis kebutuhan perangkat lunak,
desain, pembuatan kode program, pengujian, dan pemeliharaan (Sagita dan Sugiarto, 2016). Dari
perbedaan tahapan tersebut, apabila artikel hanya menggunakan 4 (empat) atau 5 (lima) tahap
dalam proses perancangan program tidak masalah asalkan prosesnya dilakuka secara berurutan
dan sesuai dengan teori yang ada. Pada tahap menganalisa masalah ada yang menggunakan
ERD, Flowchart, dan Use Case Diagram tidak ada permasalahannya karena menganalisa
masalah adalah sebuah proses untuk memecahkan sesuatu ke dalam bagian-bagian yang saling
berkaitan satu sama lainnya (Gorys Keraf). Sedangkan ERD, Flowchart, dan use case diagram
tersebut merupakan tahapan pemograman, dimana cara menganalisa masalahnya berbeda, tetapi
dengan tujuan yang sama yaitu sama-sama berguna untuk merencanakan perancangan apa yang
Perbandingan penelitian dilihat dari segi menganalisa data pada artikel. Artikel 1 (satu)
lebih membahas mengenai analisis kebutuhan pengguna untuk proses perancangan yaitu dari
kebutuhan admin sampai kebutuhan kasir dan juga membahas tentang spesifikasi sistem
komputer seperti hardware dan software yang digunakan. Artikel 2 ( dua) lebih menjelaskan
tahapan dari metode yang digunakan yaitu menggunakan metode waterfall. Metode yang
digunakan tersebut dijelaskan secara satu per satu seperti dalam tahapan analisa masalah,
mendesain program, melakukan pengkodean terhadap sistem yang telah dirancang, dan
melakukan pengujian terhadap program yang dirancang dan sebelum melakukan perancangan
juga banyak melakukan analisa kebutuhan, desain basis data dengan menggunakan ERD, dan
desain sistem dengan menggunakan use case diagram. Artikel 3 (tiga) lebih banyak membahas
tentang proses analisa sebelum melalukan perancangan sistem seperti membuat proses bagan
alir, menganalisa input dan output rancangan yang akan dijalankan, program flowchart dan
diagram contextnya. Artikel 4 (empat) lebih membahas tentang hasil perancangan yang
dirancang mulai dari tampilan halaman login sampai tampilan output data obat, peneliti
memaparkan fitur aplikasi yang dirancang secara lengkap dan menjelaskan kegunaan dan siapa
Dari pembahasan ke 4 (empat) artikel tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap artikel
memiliki perbedaan dalam menganalisa masalah ada yang menganalisa kebutuhan sistem saja
tanpa menganalisa kebutuhan pengguna, ada yang menganalisa kebutuhan sistem dan
penggunanya , dan ada juga yang langsung menganalisa formulir input dan output yang akan
dijalankan. Semua proses analisa tersebut memang banyak memiliki perbedaan tetapi tujuan dari
analisa tersebut yaitu untuk mengetahui hal-hal yang akan dirancang agar sesuai dengan
kebutuhan penggunanya. Begitupun dengan metode yang digunakan, yaitu menggunakan metode
waterfall, dimana metode waterfall memiliki beberapa tahapan ada yang menggunakan 4 (empat)
tahapan dan ada juga menggunakan 5 (lima) tahapan, itu tergantung penelitinya saja, jadi
BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
sistem informasi di bagian pendaftaran pasien rawat jalan, tetapi tidak semua artikel
menjelaskan tahap demi tahap dalam metode tersebut, hanya saja artikel ke 2 (dua) yang
lebih menjelaskan tahapan dari metode waterfall tersebut yaitu tahap menganalisa
• Setiap artikel memiliki perbedaan dalam menganalisa masalah yaitu ada yang
menganalisa kebutuhan sistem dan pengguna seperti artikel 1, ada yang menganalisa
kebutuhan sistem dan menentukan basis data dan juga desain sistemnya seperti artikel 2,
ada yang langsung menganalisa kelemahan formulir input dan outputnya seperti artikel 3,
• Dari segi desain program dimana artikel 1 menggunakan ERD, artikel 2 dan 4 dengan use
• Dari segi pengkodean artikel 2 menggunakan bahasa pemograman server side dengan
• Dilakukan pengujian dengan menentukan valid atau tidak validnya sistem yang
dijalankan dan juga menentukan sesuai harapan atau tidak sesuai harapan sistem yang
telah di rancang.
6.2 Saran
A. Peneliti
1. Penelitian selanjutnya peneliti lebih menjelaskan lagi tahapan dari metode yang
perancangan aplikasi dengan menjelaskan tahap demi tahap dalam proses perancangan
dan sistem yang akan di desain, agar desain tersebut sesuai dengan kebutuhan yang
diinginkan.
B. Institusi
Rumah sakit lebih banyak memberikan edukasi kepada pengguna rancangan agar
C. Pengguna Rancangan
Sebelum menggunakan rancangan tersebut, sebaiknya mengikuti edukasi atau pelatihan
DAFTAR PUSTAKA
Andi, Zulham R. 2015. “ Rancangan Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Berbasis
Visual Basic di Rumah Sakit Umum Sundari Tahun 2015.” Volume 01, no.01(2016).
Depkes RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah SakitIndonesia.
Jakarta.
Ernawati, Siti. “Implementasi Model Waterfall Pada Sistem Informasi Perekaman Data Medis
Pasien Rawat Jalan (Studi Kasus : Uptd Puskesmas Semplak Bogor).” None 14, no. 2
(2017): 125–30.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75/PER/MENKES/2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Menteri Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Oktafia, Harma LW. 2017. “Penerapan Metode Waterfall Pada Sistem Informasi Pendftaran
Pasien Rawat Jalan Berbasis Web Mobile.” None 06, no. 02(2017).
Rahmawati, Eka, Ragil Wijianto, and Ilmu Komputer. “Penerapan Model Waterfall Pada
Pengembangan Sistem” 15, no. 1 (2019): 53–60.
Rustiyanto, Ery.2012. Etika Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
STIKES Dharma Landbouw Padang, 2019. Pedoman Karya Tulis Ilmiah, Padang : STIKES DL
Sutanta, Edhy. 2014. Basis Data. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tabrani, Muhammad, dkk. 2019. Impelementasi Metode Waterfall Pada Perancangan Sistem
Informasi Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas Telagasari Karawang. IJUBI. Volume 2 No.2
(2019): 79-89.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.