Anda di halaman 1dari 50

KARYA TULIS ILMIAH

LITERATURE REVIEW MODEL WATERFALL PADASISTEM


INFORMASI REKAMMEDISPASIEN
RAWAT JALAN

INDRI RAHMAT NELANDI


NIM : 1101701014

PROGRAM STUDI D-3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI


KESEHATANSTIKES DHARMA LANDBOUW PADANG
2020

KARYA TULIS ILMIAH

LITERATURE REVIEW MODEL WATERFALL PADA SISTEM


INFORMASI REKAMMEDIS PASIEN
RAWAT JALAN

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Pendidikan D-3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

INDRI RAHMAT NELANDI


NIM : 1101701014

PROGRAM STUDI D-3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


STIKES DHARMA LANDBOUW PADANG
2020
STIKES DHARMA LANDBOUW PADANG
JURUSAN D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI

Karya Tulis Ilmiah, Agustus 2020


Indri Rahmat Nelandi

Literature ReviewModel Waterfall Pada Sistem Informasi Rekam Medis Pasien Rawat Jalan
vi + 43 Halaman + 2 Tabel + 2 Gambar + 5 Lampiran

ABSTRAK

Pencatatan data rekam medis merupakan hal yang sangat penting, dimana setiap riwayat
kesehatan dari pasien harus didokumentasikan. Pendokumentasian dengan baik maka akan
memudahkan tenaga medis dalam pengolahan data pasien. Pencatatan rekam medis di rumah
sakit atau puskesmas sangat beragam. Ada yang pencatatanya secara manual dan ada juga yang
sudah terkomputerisasi. Masalah yang dihadapi yaitu sistem informasinya masih dalam bentuk
manual, sehingga petugas kesulitan dalam bekerja seperti kesalahan dalam input data pasien,
membutuhkan waktu lama untuk mencari data pasien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
model waterfall pada sistem informasi rekam medis pasien rawat jalan.
Metode yang digunakan yaitu literature review dengan analisis deskriptif yang dilakukan
dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang ada kemudian di analisis, diuraikan, mencari
kesamaan, pandangan, dan ringkasan terhadap beberapa penelitian
Hasil dari literature review yaitu perancangan sebuah aplikasi rekam medis bagian
pendaftaran rawat di rumah sakit atau puskesmas. Diharapkan dengan adanya sistem informasi
tersebut dapat mempercepat proses perekaman data medis pasien rawat jalan sehingga pelaporan
datanya cepat dan akurat.
Sistem informasi yang sebelumnya manual banyak ditemukan masalah yang dihadapi oleh
petugas dan setelah dilakukan perancangan aplikasi dengan metode pengembangan waterfall,
maka petugas dapat bekerja secara optimal dan mempercepat proses pengolahan data pasien.

Kata Kunci : Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan, Metode Waterfall, Literature
Review

Daftar Pustaka : 16 (2006-2019)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing Karya Tulis Ilmiah dengan ini menerangkan bahwa :


Nama : INDRI RAHMAT NELANDI

Nim : 1101601014

JudulKaryaTulis : Literature ReviewModel Waterfall Pada Sistem Informasi Rekam


Medis Pasien Rawat Jalan

Program Studi : D-3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Telah di periksa dan disetujui Karya Tulis Ilmiahnya sesuai denganketentuan dan aturan yang

berlaku.

Padang, 11 Agustus 2020


Menyetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Prodi D-3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan STIKES Dharma Landbouw Padang

Mengetahui, Pembimbing

Ka. Prodi

(Oktamianiza, S.KM.,M.Kes) (Hendra Nusa Putra, S.Kom., M.Kom)

PERSETUJUAN PENGUJI
Karya Tulis Ilmiah ini berjudul “Literature Review Model Waterfall Pada Sistem

Informasi Rekam Medis Pasien Rawat Jalan” ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Seminar Karya Tulis Ilmiah Program Studi D-3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan STIKES

Dharma Landbouw Padang.

Pada tanggal : 24 Agustus 2020

Tim Penguji

Tanda Tangan

Penguji I : Dr.Linda Handayuni, SKM.,M.Si ( )

Penguji II : Ade Wisandra,S.Kom.,M.Kom ( )

Pembimbing : Hendra Nusa Putra, S.Kom., M.Kom ( )

Mengetahui
Ketua Program Studi

(Oktamianiza, S.KM.,M.Kes)

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-

Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Literature

Review Penerapan Model Waterfall Pada Sistem Informasi RekamMedis Pasien Rawat

Jalan”. PenulisanKarya Tulis Ilmiahini merupakan salah satu syarat menyelesaikan pendidikan

program D-3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan di STIKES Dharma Landbouw Padang.

Peneliti menyadari bahwa proses penulisanKarya Tulis Ilmiah ini tidak akan selesai tanpa

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada:

• Bapak Hendra Nusa Putra, S.Kom.,M.Kom selaku Dosen pembimbing yang telah

banyak membantu dan bersedia meluangkan waktu, pikiran serta tenaga sehingga

penulis dapat menyelesaikanKarya Tulis Ilmiah ini.

• Bapak dr. Salman Syam, M.KM Ketua STIKES Dharma Landbouw Padang.

• Ibu Dr.Linda Handayuni, SKM.M.,Siselaku wakil ketua 1 STIKES Dharma Landbouw

Padang.

• Ibu Oktamianiza, SKM. M.Kes. Ka.Prodi D-III Rekam Medis STIKES Dharma

Landbouw Padang.

• Bapak/ibu Staf Program DIII Rekam Medis Infomasi Kesehatan di STIKES Dharma

Landbouw Padang.

• Bapak dan Ibu staf Dosen di Program studi D-III Rekam Medis STIKES Dharma

Landbouw Padang.

• Kepada orang tua dan seluruh keluarga tercinta yang selalu mendoakan, memberikan

dorongan serta semangat dan selalu membantu baik dari moral maupun materil.
• Rekan-rekan angakatan 2017 D-III Rekam Medis Informasi Kesehatan di STIKES

Dharma Landbouw Padang yang telah memberikan masukan dan bantuan kepada

penulis dalam menyelesaikanKarya Tulis Ilmiah ini.

• Serta seluruh pihak yang telah membantu peneliti yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh

karena itu, Peneliti mengharapkan kritikan dan saran demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah

ini.Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, terutama bagi

peneliti dan semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Tuhan Yang

Maha Esa.

Padang, Agustus 2020

Peneliti

BUAT DAFTAR ISI DISINI!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Halaman

2.1Contoh Tampilan Layar Aplikasi Visual Basic................................................18

3.1 Kerangka Teori.....................................................................................................25

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

2.1 Artikel sebagai Literature Review.......................................................................23

5.1 Hasil Penelitian................................................................................................30


DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran

• Lembaran Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

• Implementasi Metode Waterfall Pada Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Rawat


Jalan Puskesmas Telagasari Karawang

• Implementasi Model Waterfall Pada Sistem Informasi Perekaman Data Medis Pasien
Rawat Jalan(Studi Kasus : Uptd Puskesmas Semplak Bogor)

• Rancangan Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Berbasis Visual Basic di
Rumah Sakit Umum Sundari Tahun 2015

• Penerapan Metode Waterfall Pada Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
Berbasis Web Mobile

BAB I

PENDAHULUAN
• Latar Belakang

Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padatpakar, dan

padat moral.Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai fungsi

pelayanan,pendidikan, dan penelitian serta mencangkup berbagai tingkat maupun jenis disiplin,

agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang professional baik di bidang teknis medis

maupun administrasi kesehatan.Untuk menjaga dan meningkatkan mutu rumah sakit harus

mempunyai suatu ukuran yang menjamin peningkatan mutu di semua tingkatan

(Rustiyanto,2012).

Departemen Kesehatan Republik Indonesia telah mengeluarkan peraturan menteri kesehatan

nomor 296/MENKES/PER/2008 tentang rekam medis yang bertujuan agar terciptanya kesehatan

dalam persepsi dan pelaksanaan rekam medis disetiap institusi pelayanan kesehatan. Dalam hal

penyelenggaraan rekam medis menjadi 3, yaitu pendaftaran, penyimpanan dan pengolahan data

rekam medis. Pendaftaran pasien dirumah sakit dapat dikategorikan menjadi pendaftaran pasien

rawat jalan, pendaftaran pasien rawat inap dan gawat darurat. Sedangkan menurut jenis

kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pasien lama dan pasien baru. Pasien

baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit untuk keperluan mendapatkan

pelayanan kesehatan. Sedangkan pasien lama adalah pasien yang pernah datang sebelumnya

untuk keperluan mendapatkan pelayanan kesehatan (Depkes RI. 2006).

Rekam medis merupakan salah satu bagian penting dalam membantu pelaksanaan

pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam Permenkes

No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis disebutkan bahwa rekam medis terdiri dari

catatan data-data pasien yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan. Catatan-catatan tersebut

sangat penting dalam pelayanan bagi pasien karena dengan data yang lengkap dapat memberikan
informasi dalam menentukan keputusan baik pengobatan, penanganan, tindakan medis,dan

lainnya. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang identitatas pasien,

anamnesa, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan, tindakan medik yang di

berikan kepada pasien dan pengobatan baik yang rawat inap maupun rawat jalan yang

mendapatkan pelayanan gawat darurat (Depkes RI. 2006).

Rekam medis adalah dokumen yang berisi catatan-catatan serta dokumen-dokumen yang

berisi mengenai identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan serta pelayanan lain yang

telah diberikan kepada pasien. Sedangkan rekam medis Puskesmas merupakan berkas atau

dokumen yang berisi catatan-catatan serta dokumen-dokumen mengenai identitas pasien,

pemeriksaan, pengobatan, tindakan serta pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien serta

berisi informasi lengkap mengenai data-data rekam medis pasien rawat jalan, rawat inap serta

gawat darurat di Puskesmas.Salah satu yang di butuhkan di bagian pendaftaran yaitu buku

register pasien (Peraturan Menteri kesehatan No. 269 Tahun 2008).

Sistem Informasi adalah sebagai suatu alat untukmenyajikan sistem informasi dengan cara

sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya untuk mendukung kinerja

peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas bagi berbagai instansi, baik instansi

pemerintahan negeri, swasta maupun perorangan atau individual.Menyajikan informasi guna

pengambilan keputusan pada perencanaan, pengorganisasian (O’Brien,2010).

Sistem Informasi Kesehatan adalah seperangkat tatanan yang meliputi data, informasi,

indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan

dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam

mendukung pembangunan kesehatan. Adapun keuntungan dari sistem informasi ini membantu
dalam pelayanankesehatansalah satunya adalah pengelolahan rekam medis (Peraturan

Pemerintah RI, No. 46 Tahun 2014).

Pendekatan yang lebih cocok dalam pembuatan sistem baru dan juga pengembangan

software, yaitu dengan menggunakan model waterfall. Model waterfall adalah model klasik yang

bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Model ini melakukan pendekatan

secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui

harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.

Berdasarkan data literature review ditemukan masalah yang terjadi pada yaitu pada

perekaman data pada pendaftaran pasien rawat jalan seperti pembuatan laporan kurang efektif

karena dilakukan secara manual, proses pelayanan kesehatan yang lama karena dilakukan secara

manual dan sering terjadi kesalahan pada saat proses perekaman data medis pasien, sering kali

terjadi kesalahan dalam penulisan nama pasien yang sama ketika berobat kesekian kalinya dan

kesulitan dalam pengelompokan data yang memerlukan waktu yang cukup lama serta kurang

terjaminnya keamanan data.

Dari permasalahan tersebut peneliti melakukan pengembangan pada sistem softwarenya

yaitu melakukan perancangan sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan dimana proses

perancangannya dilakukan dengan menggunakan metode waterfall yaitu menganalisa masalah,

mendesain program, melakukan pengkodean pada program yang dirancang, dan melakukan

pengujian terhadap program yang telah dirancang.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelititan tentang

“Literature Review Model Waterfall Pada Sistem Informasi Rekam Medis Pasien Rawat

Jalan.”
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan diatas, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimana Literature Review Model Waterfall Pada Sistem Informasi

Rekam Medis Pasien Rawat Jalan.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Berdasarkan rumusan di atas penelitian ini bertujuan untuk Model Waterfall Pada Sistem

Informasi Rekam Medis Pasien Rawat Jalan berdasarkan Literature Review.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 MendeskripsikanLiterature Review Model Waterfall Pada Sistem Informasi Rekam

Medis Pasien Rawat Jalan dengan menganalisa masalah yang di hadapi petugas rekam

medis di bagian pendaftaran rawat jalan

1.3.2.2 Mendeskripsikan Literature Review Model Waterfall Pada Sistem Informasi Rekam

Medis Pasien Rawat Jalan dengan mendesain program sesuai dengan kebutuhan petugas

rekam medis di bagian pendaftaran pasien rawat jalan

1.3.2.3 Mendeskripsikan Literature Review Model Waterfall Pada Sistem Informasi Rekam

Medis Pasien Rawat Jalan dengan pengkodeanterhadap program yang di rancang


1.3.2.4 Mendeskripsikan Literature Review Model Waterfall Pada Sistem Informasi Rekam

Medis Pasien Rawat Jalan dengan pengujian terhadap program yang sesuai dengan

kebutuhanpetugas pendaftaran rawat jalan.

1.4 Ruang Lingkup

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui Model Waterfall Pada Sistem Informasi

Rekam Medis Pasien Rawat Jalan berdasarkan Literature Review. Sumber data diperoleh dari 4

(empat) jurnal. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi, menilai, dan

menginterprestasi seluruh temuan-temuan pada suatu topik penelitian, untuk menjawab

pertanyaan penelitian (research question) yang telah ditetapkan sebelumnya (Kitchenham &

Charters 2007). Teknik pengambilan data pada jurnal yaitu, mencari kesamaan, mencari

ketidaksamaan, mencari pandangan, membandingkan, dan meringkas kesimpulan penelitian dari

jurnal yang telah dijadikan sumber untuk Literature Review yang telah dilakukan oleh peneliti

sebelumnya. Pencarian artikel tersebut menggunakan aplikasi Publish or Perish 7 dengan

database Google Scholar. Keyword yang digunakan dalam penelitian ini yaitu “Model waterfall

pada sistem informasi” ditemukan 40 artikel. Keyword selanjutnya “Implementasi metode

waterfall” ditemukan 10 artikel. Keyword selanjutnya “ Penerapan metode waterfall pada sistem

informasi pendaftaran pasien rawat jalan” ditemukan 1 artikel. Keyword terakhir yang digunakan

adalah “Rancangan sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan” ditemukan 1 artikel. Tahun

penerbitan artikel yang digunakan dalam penulisan literature review ini adalah 5 tahun terakhir

yaitu dari tahun 2015 sampai tahun 2020.

.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Definisi Rumah Sakit

Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar, dan

padat moral. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai

fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian serta mencangkup berbagai tingkat maupun jenis

disiplin, agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang professional baik di bidang teknis

medis maupun administrasi kesehatan.Untuk menjaga dan meningkatkan mutu rumah sakit harus

mempunyai suatu ukuran yang menjamin peningkatan mutu di semua tingkatan (Rustiyanto,

2012).

2.1.2 Tujuan Rumah Sakit

Tujuan Rumah Sakit menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2009

tentang rumah sakit adalah:

• Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

• Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah

sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit.

• Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit.

• Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya manusia rumah

sakit, dan Rumah Sakit.


2.1.3 Fungsi Rumah Sakit

Rumah Sakit menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, fungsi

rumah sakit adalah :

• Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar

pelayanan rumah sakit.

• Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang

paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.

• Penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka

peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatn.

• Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang

kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika

ilmu pengetahan bidang kesehatan.

Dalam upaya menyelenggarakan fungsinya, maka Rumah Sakit umum menyelenggarakan

kegiatan :

a. Pelayanan medis

b. Pelayanan dan asuhan keperawatan

c. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis

d. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan

e. Pendidikan, penelitian dan pengembangan

f. Administrasi umum dan keuangan.

2.2 Pengertian Rekam Medis

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,

pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Catatan adalah tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi tentang segala tindakan yang

dilakukan kepada pasien dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan. Dokumen adalah catatan

dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu, laporan hasil pemeriksaan penunjang, catatan

observasi dan pengobatan harian dan semua rekaman, baik berupa foto radiologi, gambar

pencitraan (imaging), dan rekaman elektro diagnostik. (Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia, No 269/MENKES/PER/III/2008).

2.2.1 Tujuan Rekam Medis

Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya

peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa dukungan suatu sistem pengelolahan

rekam medis yang baik dan benar, tidak akan tercapai tertib administrasi merupakan salah satu

faktor yang menentukan dalam upaya kesehatan di rumah sakit (Depkes RI. 2006).

2.2.2 Kegunaan Rekam Medis

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Tahun 2006 Kegunaan rekam medis

di lihat dari beberapa aspek yaitu :

• Aspek Administrasi/Administration

Berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut tindakan

berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam

mencapai tujuan pelayanan kesehatan. Pengelolahan data-data medis secara komputerisasi

juga aakan memudahkan semua pihak yang berwenang dalam hal ini petugas administrasi di

suatu instansi pelayanan kesehatan dapat segera menegetahui rincian biaya yang harus

dikeluarkan oleh pasien selama pasien menjalani pengobatan di rumah sakit.

• Aspek Medis/Medical
Berkas rekam medis mempunyai nilai medis, karena catatan tersebut digunakan sebagai

dasar untuk merencanakan pengobatan dan perawatan yang diberikan kepada pasien dan

dalam rangka mempertahakan serta meningkatkan mutu pelayanan melalui kegiatan audit

medis, manajemen resiko klinis serta keamanan/keselamatan pasien dengan kendali biaya.

• Aspek Hukum/Legal

Berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah adanya

jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta

penyediaan bahan sebagai tanda bukti untuk menegakan keadilan, rekam medis adalah milik

dokter dan rumah sakit sedangkan isinya yang terdiri dari identitas pasien, pemeriksaan,

pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien adalah sebagai

informasi yang dapat dimiliki oleh pasien sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan

yang berlaku (UU Praktek kedokteran RI No.29 Pasal 46 Tahun 2004).

• Aspek Keuangan/Financial

Berkas rekam medis mempunyai nilai finansial, karena isinya mengandung data atau

informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan. Kaitannya rekam medis dengan

aspek keuangan sangat erat sekali dalam hal pengobatan, terapi serta tindakan-tindakan apa

saja yang diberikan kepada seorang pasien selama menjalani perawatan di rumah sakit, oleh

karna itu penggunaan sistem teknologi komputer dalam proses penyelenggaran rekam medis

diharapkan dapat diterapkan pada instansi pelayanan kesehatan.


• Aspek Penelitian/Research

Berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya menyangkut data dan

informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek pendukung penelitian dan pengembangan

ilmu pengetahuan di bidang kesehatan,

• Aspek Pendidikan/Education

Berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut data atau

informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medis yang diberikan

kepada pasien, informasi tersebut dapat di pergunakan sebagai bahan atau referensi di

bidang profesi pendidikan kesehatan.

• Aspek Dokumentasi/Documentation

Berkas rekam medis mempunayai nilai dokumentasi, karena isisnya menyangkut sumber

ingatan yang harus di dokumentasi dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan

laporan rumah sakit. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dapat

diaplikasikan penerapannya didalam penyelenggaran dan pengelolahan rekam medis yang

cukup efektif dan efesien. Pendokumentasian data medis seorang pasien dapat dilaksanakan

dengan mudah dan efektif sesuai aturan serta prosedur yang telah ditetapkan.

2.3 Pengertian Rawat Jalan

Menurut Depkes RI, Tahun 2006. Penerimaan pasien rawat jalan dinamakan TPPRJ (Tempat

Penerimaan Pasien Rawat Jalan).Fungsi utamanya adalah menerima pasien untuk berobat ke

poliklinik yang dituju masing-masing pasien tersebut.Prosedur penerimaan pasien dapat


disesuaikan dengan sistem yang dianut oleh masing-masing rumah sakit atau Puskesmas

tersebut. Dilihat dari jenis kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

• Pasien Baru

Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit/puskesmas untuk

keperluan mendapatkan pelayanan kesehatan. Setiap pasien baru diterima di tempat

penerimaan pasien rawat jalan (TPPRJ) dan akan diwawancarai oleh petugas guna

mendapatkan informasi mengenai data identitas sosial pasien yang harus diisikan formulir

ringkasan riwayat klinik dan menanyakan kepada pasien peserta asuransi atau mau

mendaftar sebagai pasien umum. Selanjutnya di entry kan ke komputer data pasien .

• Pasien lama

Pasien lama adalah pasien yang pernah berobat/datang sebelumnya ke rumah

sakit/puskesmas. Maka pasien mendatangi tempat pendaftaran pasien rawat jalan (TPPRJ),

pasien dengan membawa kartu berobat/kartu berulang pasien ke puskesmas/rumah sakit

yang akan dituju. Kemudian petugas pendaftaran hanya memasukkan data pasien

berdasarkan nomor rekam medis pasien dan poli mana yang dituju.

2.4 Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah sebagai suatu alat untuk menyajikan sistem informasi dengan cara

sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya untuk mendukung kinerja

peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas bagi berbagai instansi, baik instansi

pemerintahan negeri, swasta maupun perorangan atau individual.menyajikan informasi guna

pengambilan keputusan pada perencanaan, pengorganisasian (O’Brien,2010).


2.4.1 Komponen Sistem Informasi

Menurut O’Brien Tahun 2010, komponen sistem informasi terbagi atas beberapa hal yaitu :

• Sumber daya data (sebagai data dan pengetahuan)

• Sumber daya manusia (sebagai pemakai akhir dan ahli SI)

• Sumber daya software (sebagai program dan prosedur)

• Sumber daya hardware (mesin dan media)

• Sumber daya jaringan (sebagai media komunikasi dan dukungan jaringan)

2.5 Pengertian Sistem Informasi Kesehatan

Sistem informasi kesehatan adalah sistem informasi yang didapat secara selektif menjaring

data daari tingkat paling bawah dan mengolahnya untuk mendukung pengambilan keputusan di

tingkat atas pada bidang kedokteran (Departemen Kesehatan Republik Indonesia,2001).

Sistem informasi kesehatan adalah suatu system yang menyediakan dukungan informasi

bagi proses pengambilan keputusan di setiap jenjang administrasi kesehatan, baik di tingkat

kabupaten/kota, provinsi, maupun pusat (Hartono,2002).

2.6 Teknologi Informasi

Teknologi informasi adalah berbagai aspek yang melibatkan teknologi, rekayasa dan teknik

pengelolaan yang digunakan dalam pengendalian dan pemprosesan informasi serta

penggunaannya; komputer (hardware dan software) dengan manusia (sosial, ekonomi dan

kebudayaan).Teknologi informasi terdiri dari semua bentuk teknologi yang terlibat dalam

pengumpulan, manipulasi, komunikasi, persembahan dan menggunakan data (data yang


ditransformasi kepada informasi) Teknologi informasi mengabungkan bidang teknologi seperti

pengkomputeran, telekomunikasi dan elektronik dengan bidang informasi seperti data, fakta dan

proses (Munir,2010).

2.7 Pengertian Model Waterfall

Menurut Pressman (2015:42), model waterfall adalah model klasik yang bersifat

sistematis, berurutan dalam membangun software. Nama model ini sebenarnya adalah “Linear

Sequential Model”. Model ini sering disebut juga dengan “classic life cycle” atau metode

waterfall. Model ini termasuk ke dalam model generic pada rekayasa perangkat lunak dan

pertama kalidiperkenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap

kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software Engineering (SE).

Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan waterfall

karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan

berurutan. Fase-fase dalam WaterfallModel menurut referensi Pressman :

a. Communication (Project Initiation & Requirements Gathering)

Sebelum memulai pekerjaan yang bersifat teknis, sangat diperlukan adanya komunikasi

dengan customer demi memahami dan mencapai tujuan yang ingin dicapai. Hasil dari

komunikasi tersebut adalah inisialisasi proyek, seperti menganalisis permasalahan yang

dihadapi dan mengumpulkan data-data yang diperlukan, serta membantu mendefinisikan fitur

dan fungsi software. Pengumpulan data-data tambahan bisa juga diambil dari jurnal, artikel,

dan internet.

b. Planning (Estimating, Scheduling, Tracking)

Tahap berikutnya adalah tahapan perencanaan yang menjelaskan tentang estimasi tugas-tugas

teknis yang akan dilakukan, resiko resiko yang dapat terjadi, sumber daya yang diperlukan
dalam membuat sistem, produk kerja yang ingin dihasilkan, penjadwalan kerja yang akan

dilaksanakan, dan tracking proses pengerjaan sistem.

c. Modeling (Analysis & Design)

Tahapan ini adalah tahap perancangan dan permodelan arsitektur sistem yang berfokus pada

perancangan struktur data, arsitektur software, tampilan interface, dan algoritma program.

Tujuannya untuk lebih memahami gambaran besar dari apa yang akan dikerjakan.

d. Construction (Code & Test)

Tahapan Construction ini merupakan proses penerjemahan bentuk desain menjadi kode atau

bentuk/bahasa yang dapat dibaca oleh mesin. Setelah pengkodean selesai, dilakukan

pengujian terhadap sistem dan juga kode yang sudah dibuat. Tujuannya untuk menemukan

kesalahan yang mungkin terjadi untuk nantinya diperbaiki.

e. Deployment (Delivery, Support, Feedback)

Tahapan Deployment merupakan tahapan implementasi software ke customer, pemeliharaan

software secara berkala, perbaikan software, evaluasi software, dan pengembangan software

berdasarkan umpan balik yang diberikan agar sistem dapat tetap berjalan dan berkembang

sesuai dengan fungsinya. (Pressman,2015:17).

2.8 Pengertian Visual Basic

Menurut Wahana tahun 2013, Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang

menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program

perangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model

pemrograman.Sedangkan menurut Koswara tahun 2013 Visual Basic adalah sebuah bahasa

pemrograman untuk membuat aplikasi visual berbasiskan sistemoperasi Microsoft Windows.


2.8.1 Aplikasi-aplikasi dalam Visual Basic

Menurut Sanjaya tahun 2004, aplikasi-aplikasi dalam Visual Basic terbagi menjadi 7

yaitu :

• Formadalah windows atau jendela di mana akan dibuat user interface/tampilan. Pada

bagian ini biasanya berisi tentang field-fieldyang dibuat sebagai tempat pemasukan data

• Kontrol adalah tampilan berbasis grafis yang dimasukkan pada form untuk membuat

interaksi dengan pemakai. Contoh: text box, label, command dan lainnya

• Properti adalah nilai/karakteristik yang dimiliki oleh sebuah objek Visual Basic.

Contoh: name, size, caption, text, dan lain-lain

• Metode adalah serangkaian perintah yang sudah tersedia pada suatu objek yang diminta

dapat diminta untuk mengerjakan tugas khusus

• Prosedur kejadian adalah kode yang berhubungan dengan suatu objek. Kode ini akan

dieksekusi ketika ada respon dari pemakai berupa event tertentu

• Prosedur umum merupakan kode yang tak berhubungan dengan suatu objek

• Modul adalah kumpulan dari prosedur umum dan definisi konstanta yang digunakan

oleh aplikasi.

2.8.2 Tampilan Layar Visual Basic

Perancangan yang akan dilakukan yaitu dengan menggunakan bahasa pemograman

berbasis sistem operasi Microsoft Windows. Berikut ini tampilan perancangan yang akan dibuat

dengan menggunakan bahasa pemograman Visual Basic :


Gambar 2.1
Contoh Tampilan Layar Aplikasi Visual Basic

1. Main Windows terdiri dari toolbar (baris judul), menu bar. Baris judul berisi nama proyek,

mode operasi Visual Basic sekarang, dan form yang aktif. Menu Bar merupakan menu drop-

down di mana anda dapat mengontrol operasi dalam lingkungan Visual Basic. Toolbar berisi

kumpulan gambar yang mewakili perintah yang ada di menu. Jendela utama juga

menampilkan lokasi dari form yang aktifrelatif terhadap sudut kiri atas layar (satuan ukuranya

twips), juga lebar dan panjang dari form yang aktif

2. Form Windows adalah pusat dari pengembangan aplikasi Visual Basic. Di sini tempat untuk

menggambar aplikasinya

3. Project Windows Berguna untuk menampilkan daftar form dan modul proyek. Proyek

merupakan kumpulan dari modul form,modul class, modul standar dan file sumber yang

membentuk suatu aplikasi


4. Toolbox adalah kumpulan dari objek yang digunakan untuk membuat user interface serta

kontrol bagi pemrogram aplikasi

5. Properties Windows berisi daftar struktur setting properti yang digunakan pada sebuah objek

terpilih. Kotak drop-down pada bagian atas jendela berisi daftar semua objek pada form yang

aktif. Ada dua tab tampilan: Alphabetic (urut abjat) dan Categorized (urut berdasar

kelompok). Di bawah bagian kotak terdapat properti dari objek terpilih

6. Form Layout Windows Berfungsi menampilkan posisi form relatif terhadap layar monitor.

2.9 Basis Data

Basis Data adalah sebagai suatu kumpulan data terhubung (interreletad data), disimpan

secara bersama-sama pada suatu media. Tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu

kerangkapan data (kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut harus seminimal mungkin dab

terkontrol (controlled redundancy), data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah

untuk digunakan atau ditampilkan kembali, data dapat digunakan satu atau lebih program-

program aplikasi secara optimal. Data disimpan tanpa mengalami ketergantungan dengan

program yang akan menggunakannya, data disimpan dengan sedemikian rupa sehingga proses

penambahan, pengembalian, dan modofikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol

(Edhy sutanta, Tahun 2014).

2.9.1 Tujuan Database

Tujuan database adalah agar kita dapat memperoleh/menemukan kembali data yang kita

cari dengan cepat dan mudah. Disamping itu pemanfaatan database untuk pengelolaan data, juga

memiliki tujuan-tujuan lain. Secara lebih lengkap, pemanfaatan database dilakukan untuk

memenuhi sejumlah tujuan seperti berikut ini : (Irzon,2005)


• Kecepatan dan Kemudahan (Speed)

Pemanfaatan Database memungkinkan kita untuk dapat menyimpan dataatau melakukan

perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan

lebih cepat dan mudah, daripada jika kita menyimpan data secara manual (non

elektronis) atau secara elektronis (tidak dalam bentuk database).

• Efisiensi ruang penyimpanan (Space)

Karena keterkaitan yang erat antar kelompok data dalam database, maka redundansi

data pasti akan selalu ada. Banyaknya redundansi ini tentu akan memperbesar ruang

penyimpanan (baik di memori utama maupun di memori sekunder) yang harus

disediakan. Dengan database, effisiensi/optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan

dapat dilakukan, karena kita dapat melakukan penekanan jumlah redundansi data, baik

dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi (dalam

bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan.

• Keakuratan (Accurancy)

Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan

aturan/batasan (constrait) tipe data, domain data, keunikan data, dan sebagainya, yang

secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah database, sangat berguna untuk menekankan

ketidakakuratan pemasukan penyimpanan data.

• Ketersediaan data (Availability)

Pertumbuhan data (baik sisi jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan waktu akan

semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Padahal tidak semua data itu
selalu kita gunakan/dibutuhkan. Karena itu kita dapat memilah adanya data

utama/master/referensi, data transaksi, data historis hingga data yang sudah kadaluarsa.

Berkaitan dengan data yang jarang digunakan atau tidak pernah kita gunakan lagi, kita

dapat mengaturnya untuk dilepaskan dari sistem database yang sedang aktif menjadi

off-line(seperti removable disk, atau tape).

• Kelengkapan (Completeness)

Lengkap/tidaknya data yang akan kita kelola dalam sebuah database bersifat relative

(baik terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu). Bila seorang pemakai

sudah menganggap bahwa data yang dipelihara sudah lengkap, maka pemakai yang lain

belum tentu berpendapat sama.

• Keamanan (Security)

Memang ada sejumlah sistem (aplikasi) pengola database yang tidak menerapkan aspek

keamanan dalam pengguna database.Tetapi untuk sistem yang besar dan serius, aspek

keamanan harus dapat diterapkan dengan ketat. Dengan begitu kita dapat menentukan

user yang boleh menggunakan database.

• Kebersamaan pemakaian (Sharibility)

Pemakai database seringkali tidak terbatas pada satu pemakai, satu lokasi, atau satu

aplikasi.Data penjualan dalam database dapat digunakan oleh banyak pemakai atau oleh

banyak sistem dalam perusahaan. Database yang dikelola oleh lingkungan sistem yang
mendukung lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi tetap

dengan menjaga/menghindari terhadap munculnya persoalan baru seperti inkosistensi

data (karena data yang sama diubah oleh banyak pemakai pada saat yang bersamaan)

atau kondisi deadblock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk

menggunakan data).

2.10 Literature Review

Metode Literature Review yaitu uraian tentang teori, temuan dari artikel lainnya yang

diperoleh dari baham acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian dilakukan dengan cara

mengidentifikasi, menilai, dan menginterprestasi seluruh temuan-temuan pada suatu topik

penelitian, untuk menjawab pertanyaan penelitian (research question) yang telah ditetapkan

sebelumnya (Kitchenham & Charters 2007). Literature review bisa digunakan untuk menyusun

kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti. Literature review juga

bisa dikatakan sebagai analisis berupa kritikan dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap

khusus dalam keilmuan

2.10.1 Artikel sebagai Literature Review

Metode Literature Review yaitu uraian tentang teori, temuan dari artikel lainnya yang

diperoleh dari baham acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Berikut tabel artikel

yang akan di telaah berdasarkan Literature Review :

No Nama Penulis Judul Artikel Nama Jurnal Tahun


1 Muhammad Implementasi Metode Indonesian 2019

Tabrani, Waterfall Pada Journal of

Zainal Perancangan Sistem Business

Mutaqin Informasi Pelayanan Intelligence


Rawat Jalan Puskesmas (IJUBI)

Telagasari Karawang
2 Siti Ernawati ImplementasiModel Techno Nusa 2017

Waterfall Pada Sistem Mandiri

Informasi Perekaman Data

Medis Pasien Rawat

Jalan(Studi Kasus : Uptd

Puskesmas Semplak

Bogor)
3 Zulham Andi Rancangan Sistem Ilmiah Perekam 2016

Ritonga Informasi Pendaftaran dan Informasi

Pasien Rawat Jalan Kesehatan Imelda

Berbasis Visual Basic di

Rumah Sakit Umum

Sundari Tahun 2015


4 Harma Penerapan Metode SISFOKOM 2017

Oktafia Waterfall Pada Sistem

Lingga Informasi Pendaftaran

Wijaya Pasien Rawat Jalan

Berbasis Web Mobile

Tabel 2.1 Artikel sebagai Literature Review


BAB III

KERANGKA TEORI

3.1 Kerangka Teori

Rekam Medis

Kerangka teori adalah hubungan antara berbagai variabel digambarkan dengan lengkap dan

menyeluruh dengan alur skema yang menuliskan sebab dan akibat suatu fenomena

(Hamid,2013). Sehingga dapat dituangkan dalam bentuk bagan sebagai berikut :

Permenkes RI Tahun 2008

Rawat Jalan

Sistem informasi
Sebagai suatu alat untuk menyajikan sistem informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga

bermanfaat bagi penerimanya( O’Brien,2010)

Metode pengembangan metode waterfall :


• Analisa masalah
• Desain program
• Pengkodean
• Pengujian

Rancangan Sistem Informasi Rekam Medis Pasien Rawat Jalan

Gambar 3.1 Kerangka Teori

BAB IV

METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian

Rancangan penelitian ini menggunakan Metode Literature Review yaitu uraian tentang

teori, temuan dari artikel lainnya yang diperoleh dari baham acuan untuk dijadikan landasan

kegiatan penelitian. Literature review bisa digunakan untuk menyusun kerangka pemikiran yang

jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti. Literature review juga bisa dikatakan sebagai

analisis berupa kritikan dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap khusus dalam keilmuan.

4.2 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data

sekunder. Data sekunder merupakan data pendukung yang bersumber dari berbagai literature

maupun referensi-referensi yang ada. Pencarian artikel tersebut menggunakan aplikasi Publish or

Perish 7 dengan database Google Scholar.

4.2.1Kriteria Inklusi

a. Variabel penelitian

b. Tahun terbit artikel 5 tahun terakhir ( 2015-2020 )

c. Penerapan metode waterfall pada sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan

4.2.2 Krikteria Eklusi

a. Jurnal tidak ada ISSN

b. Metode Penelitian

c. Artikel yang dibuka full teks dan tidak bisa di download

4.3 Metode Analisa Data


Data sekunder yang telah diperoleh dari literature dan referensi yang ada kemudian di

analisis dengan metode analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif dilakukan dengan cara

mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusun dengan analisis, tidak semata-mata

menguraikan, namun memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya. Langkah dalam

melakukan literature review adalah:

4.3.1 Langkah Literature review

• Formulasikan Permasalahan

• Pilihlah topik yang sesuai isu dan minat

• Permasalahan harus ditulis secara lengkap dan tepat

• Cari Literature

• Cari literature yang relevan dengan penelitian

• Dapatkan gambaran (overview) topik penelitian

• Sumber-sumber penelitian sangan membantu bila didukung pengetahuan topik yang

dikaji

• Sumber-sumber tersebut berikan gambaran/ringkasan penelitian sebelumnya

• Evaluasi Data

• Lihatlah kontribusi apa saja terhadap topik yang dibahas

• Cari dan temukan sumber data yang tepat sesuai kebutuhan guna mendukung

penelitian

• Data bisa berupa data kualitatif, data kuantitatif maupun data yang berasal dati

kombinasi keduanya
• Analisis dan Interpretasikan

• Diskusikan dan temukan serta ringkas literatur

4.3.2 Teknik Literature Review

Analisis data juga dilakukan dengan menggunakan teknik literature review

diantaranya :

a)  Mencari kesamaan (Compare)

Merupakan proses penelitian mencari kesamaan penelitian seperti kesamaan variabel,

hasil penelitian, desain dan analisis data penelitian.

b) Mencari ketidaksamaan (Contrast)

Merupakan proses penelitian mencari ketidaksamaan penelitian seperti perbedaan

variabel, hasil penelitian, desain dan analisis data penelitian.

c) Memberikan pandangan (Criticize)

Melakukan analisis terhadap hasil penelitian sebelumnya, analisis yang dilakukan

meliputi variabel, uji statistik, populasi dan sampel penelitian

d)  Membandingkan (Synthesize)

Melakukan analisis perbandingan terhadap variabel penelitian, uji statistik, analisis

data, populasi dan sampel penelitian.

e) Meringkas (Summarize)

Memberikan kesimpulan penelitian dari jurnal yang telah dijadikan sumber untuk

studi literatur (Literature Review) yang telah dilakukan oleh peneliti

sebelumnya.Ringkasan yang dianalisis bisa saja variabel penelitian, hasil uji statistik,

analisis data, populasi dan sampel penelitian.


BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Artikel Hasil Penelitian

Literature Review dilakukan dengan menggunakan 4 (empat) buah artikel. Berikut tabel

tentang pembahasan artikel yang telah di telaah :

Telaah Artikel
N
Tujuan Judul Peneliti Sumber Hasil
O Kelemahan Kelebihan

1 Mendeskrip Impleme Muham Indonesi Perancang Pada Pada


sikan ntasi mad a an yang di penelitian penelitian ini
literature Metode Tabrani, Journal hasilkan ini terdapat menekankan
review Waterfall Zainal of adalah kelemahann bahwasanya
Penerapan Pada Mutaqi Business halaman ya yaitu, memiliki
Model Perancan n Intellege login, hasil dan keunggulan
Waterfall gan nce menu pembahasan yaitu penulis
Pada Sistem (IJUBI) admin, nya sulit di memaparkan
Sistem Informas halaman pahami screenshoot
Informasi i pendaftara karena dari masing-
Rekam Pelayana n, penjelasan masing
Medis n Rawat halaman pada setiap pengujian
Pasien Jalan laporan tampilan yang
Rawat Puskesm kunjungan perancanga dilakukan
Jalan as pasien, n yang pada
dengan Telagasa halaman dibuat rancangan
menganalis ri pelayanan kurang yang dibuat
a masalah Karawan . Dengan menjelaska seperti,
yang di g adanya n cara kerja pengujian
hadapi aplikasi rancangan pada login
petugas rawat yang dibuat, admin,
rekam jalan ini susunan pengujian
medis di dapat penulisanny pendaftaran
bagian menguran a pun tidak pasien, dan
pendaftaran gi teratur pengujian
rawat jalan kesalahan sehingga data dokter
- pembaca
kesalahan sulit untuk
yang memahami
terjadi isi jurnal
pada
sistem
yang
masih
manual.

2 Mendeskrip Impleme Siti Techno Perancang Pada Pada


sikan ntasi Ernawat Nusa an yang di penelitian penelitian ini
literature Model i Mandiri hasilkan ini terdapat menekankan
pada
review Waterfall kelemahann bahwasanya
penelitian
Penerapan Pada ini adalah ya yaitu memiliki
Model Sistem user dapat pada bagian keunggulan
Waterfall Informas melakuka hasil dan yaitu peneliti
Pada Sistem i n aktifitas pembahasan menggunaka
Informasi Perekam sesuai pada desain n metode
Rekam an Data dengan user waterfall
hak akses,
Medis Medis interface dengan
user dapat
Pasien Pasien mencetak yaitu, menggunaka
Rawat Jalan Rawat bukti peneliti n 4 (empat)
dengan Jalan(Stu rekam kurang tahapan
mendesain di medis dan menjelaska seperti
program Kasus : dapat n secara analisa
sesuai Uptd mencetak rinci cara kebutuhan
laporan,
dengan Puskesm kerja sistem sistem,
user juga
kebutuhan as dapaat informasi desain,pengk
petugas Semplak mengakse yang telah odean, dan
rekam Bogor) s validasi di rancang, pengujian
medis di login , sehingga sistem. Jadi,
bagian dapat membuat empat
pendaftaran menginpu pembaca tahapan
tkan data
pasien kurang tersebut
pasien,
rawat jalan data memahami dijelaskan
karyawan, cara kerja satu persatu
data dari sistem oleh peneliti
jabatan, informasi sehingga
dapat yang di buat metode yang
menginpu digunakan
tkan data tersebut jelas
rekam dan
medis
prosesnya
pasien ,
dan dapat pun
mencetak dilakukan
laporan secara
pasien berurutan
dan
laporan
rekam
medis.
Dengan
adanya
sistem
informasi
perekama
n data
medis
pasien
rawat
jalan
sangat
membantu
tenaga
administra
si dalam
mengelola
data
pasien,
sehingga
dapat
menguran
gi
terjadinya
kerangkap
an nomor
pasien
yang
sama,
membantu
tenaga
medis
untuk
menentuk
an
diagnosa
kepada
pasien
dengan
lebih
cepat dan
dapat
memperm
udah
dalam hal
pelaporan
data
rekam
medis
yang ada
di
puskesma
s
3 Mendeskrip Rancang Zulham Ilmiah Perancang Pada Pada
sikan an Andi Perekam an yang di penelitian penelitian ini
literature Sistem Ritonga dan hasilkan ini terdapat menekankan
review Informas Informa pada kelemahan bahwasanya
Penerapan i si penelitian nya yaitu, memiliki
Model Pendaftar Kesehat ini Peneliti keunggulan
Waterfall an Pasien an adalahme menggunak yaitu peneliti
Pada Sistem Rawat Imelda nu rekam an metode menjelaskan
Informasi Jalan medis, waterfall, dan
Rekam Berbasis laporan, tetapi memaparkan
Medis Visual form peneliti gambar
Pasien Basic di untuk tidak pengembanga
Rawat Jalan Rumah menginpu menampilk n sistem
dengan Sakit t data dan an seperti
pengkodean Umum mengelola pengkodea flowmap,
terhadap Sundari data n yang sehingga
program Tahun pasien, dilakukan pembaca
yang di 2015 form terhadap mengetahui
rancang rawat pemograma tahap awal
jalan, n yang pemograman
form dirancang, yang akan di
laporan sehingga rancang
daftar pembaca
pasien, tidak
laporan mengetahui
rawat kode
jalan pemograma
pasien. nnya,
Aplikasi sedangkan
sistem metode
informasi waterfall
yang tersebut
dirancang memiliki
dapat beberapa
mengelola langkah
data yaitu
pasien menganalis
( input, a masalah,
edit, mendasain
hapus), program,
data rawat pengkoding
jalan an terhadap
(input, program,
edit, dan juga
hapus), melakukan
dan pengujian
laporan terhadap
( data program
pasien, yang
data rawat dirancang
jalan).
Aplikasi
ini juga
membantu
meminim
alisir
duplikasi
data dan
membuat
pekerjaan
petugas
lebih
cepat dan
efektif.
4 Mendeskrip Penerapa Harma SISFOK Perancang Pada Pada
sikan n Metode Oktafia OM an yang di penelitian penelitian ini
literature Waterfall Lingga hasilkan ini terdapat menekankan
review Pada Wijaya pada kelemahann bahwasanya
Penerapan Sistem penelitian ya yaitu, memiliki
Model Informas ini adalah peneliti keunggulan
Waterfall i halaman tidak yaitu peneliti
Pada Sistem Pendaftar login, memaparka memaparkan
Informasi an Pasien menu n use case
Rekam Rawat utama, pengkoding diagramnya,
Medis Jalan menu an pada kemudian
Pasien Berbasis rekam program peneliti juga
Rawat Jalan Web medis, yang di memaparkan
dengan Mobile menu rancang, kebutuhan
pengujian pasien,me sedangkan fungsional
terhadap nu pada dalam bentuk
program pendaftara metode tabel,
yang sesuai n pasien, waterfall sehingga
dengan menu pengkoding proses-
kebutuhan dokter, an tersebut proses yang
petugas menu merupakan dilakukan
pendaftaran obat, langkah serta
rawat jalan output dalam informasi-
data perancanga informasi
pasien, n program, yang
output apabila dihasilkan
data pengkoding oleh sistem
rekam an tidak lebih jelas
medis, dipaparkan,
output maka
data metode
dokter, waterfall
dan yang
output digunakan
data obat. pada jurnal
Sistem ini kurang
informasi diterapkan
yang dengan baik
dibuat ini
lebih
menghem
at waktu
staff dan
pasien
pada saat
pendaftara
n pasien
dan juga
dapat
memperm
udah
dalam
melakuka
n proses
pengolaha
n data
khususnya
saat
pendaftara
n pasien,
dapat
memperm
udah
pertugas
dalam
pengolaha
n data
rekam
medis
pasien,
dan
memperm
udah staff
dalam
pencarian
data-data
pasien.

Tabel 5.1 Hasil Penelitian


5.2 Pembahasan Tabel Penelitian

Literature Review Penerapan Model Waterfall Pada Sistem Informasi Rekam Medis Pasien

Rawat Jalan menggunakan 4 artikel. Judul artikel yang digunakan yaitu, pertama (1)

Implementasi Metode Waterfall Pada Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Rawat Jalan

Puskesmas Telagasari Karawang, kedua (2) Implementasi Model Waterfall Pada Sistem

Informasi Perekaman Data Medis Pasien Rawat Jalan(Studi Kasus : Uptd Puskesmas Semplak

Bogor), ketiga (3) Rancangan Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Berbasis Visual

Basic di Rumah Sakit Umum Sundari Tahun 2015, dan keempat (4) Penerapan Metode Waterfall

Pada Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Berbasis Web Mobile. Dalam

melakukan telaah artikel, ada 5 (lima) teknik yang dilakukan yaitu mencari kesamaan.

(compare), mencari ketidaksamaan (contrast), memberikan pandangan (criticize),

membandingkan (synthesize), dan meringkas (summarize).

5.2.1 Hasil kesamaan(Compare) terhadap artikel yang diambil

Persamaan penelitian pertama, sama-sama menggunakan variabel yang sama seperti

menggunakan metode waterfall dalam melakukan perancangan sebuah program, kedua

persamaan dalam hasil penelitian yaitu sama-sama menghasilkan rancangan sistem informasi

rekam medis di bagian pendaftaran pasien rawat jalan untuk mempermudah petugas rekam medis

dalam bekerja.
5.2.2 Hasil ketidaksamaan (Contrast) terhadap artikel yang diambil

Ketidaksamaan (contrast) penelitian yaitu dari segi analisa masalah untuk menentukan

gambaran rancangan yang akan di rancang, dimana artikel 1 menggunakan ERD (Entity

Relationship Diagram) yaitu suatu bentuk diagram yang menjelaskan antar objek-objek data

yang mempunyai hubungan antar relasi yang digunakan untuk menyusun struktur data dan untuk

menggambarkannya digunakan notasi, simbol, bagan, daln lain sebagainya . Sedangkan artikel 2

dan 4 melakukan analisa masalah dengan menggunakan use case diagram yaitu mendeskripsikan

sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat yang digunakan

untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak

menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Artikel ke 3 melakukan analisa masalah dengan membuat

bagan alir atau flowchart yaitu prosedur sistem secara logika yang berguna untuk

menggambarkan, menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur sehingga mudah dipahami

dan mudah dilihat berdasarkan urutan langkah dari suatu proses. Jadi dapat disimpulkan bahwa

ERD, use case diagram, dan flowchart merupakan tahapan dalam pemograman dengan prosedur

yang berbeda, tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu sama-sama berguna untuk merencanakan

sistem apa yang akan dirancang dan menentukan siapa saja yang menggunakannya.

Perbedaan lainnya yaitu artikel 1 (satu) melakukan desain sistem dengan menganalisa

masalah kebutuhan sistem dan analisis kebutuhan pengguna sehingga dari hasil analisis tersebut

peneliti menentukan masalah yang ada dan rancangan sistem yang sesuai dengan kebutuhan.

Artikel 2 (dua) melakukan desain dengan menganalisa kebutuhan sistem dan juga menentukan

desain basis data dan desain sistemnya dengan mendeskripsikan apa yang seharusnya dilakukan

oleh sistem dengan melakukan pendekatan konvesional yaitu menggunakan use case diagram.
Artikel 3 (tiga) melakukan perancangan sistem dengan memelakukan perancangan sistem dengan

cara menganalisa formulir input dan output dan juga menganalisa kelemahan formulir input dan

output yang akan dijalankan. Selanjutnya menggambarkan seluruh input dan output dari sistem

dengan menggunakan Diagram Alir Data dan juga mengurutkan logika-logika dari suatu

program komputer yang telah dirancang dengan menggunakan flowchart. Artikel 4 (empat)

melakukan perancangan sistem dengan manganalisa sistem yang akan dijalankan seperti, proses

pembuatan dan penyimpanan data, kemudian menetukan bahasa pemograman yang akan

digunakan seperti, PHP, HTML, CSS, dan MSQL. Kemudian perancangan menggunakan UML

dengan membuat use case diagramnya dan menentukan kebutuhan fungsional sistem, dimana

kebutuhan fungsional tersebut berisi proses-proses apa saja yang mampu dilakukan oleh sistem

berserta informasi-informasi yang dihasilkan oleh sistem.

5.2.3 Hasil pandangan (Critize) terhadap artikel yang diambil

Metode waterfall memiliki jumlah tahapan teori yang berbeda-beda seperti ada yang

menggunakan 4 (empat) tahapan yaitu analisa, desain, pengkodean, dan pengujian ( Ernawati,

2017), dan ada yang melakukan dengan 5 tahapan yaitu analisis kebutuhan perangkat lunak,

desain, pembuatan kode program, pengujian, dan pemeliharaan (Sagita dan Sugiarto, 2016). Dari

perbedaan tahapan tersebut, apabila artikel hanya menggunakan 4 (empat) atau 5 (lima) tahap

dalam proses perancangan program tidak masalah asalkan prosesnya dilakuka secara berurutan

dan sesuai dengan teori yang ada. Pada tahap menganalisa masalah ada yang menggunakan

ERD, Flowchart, dan Use Case Diagram tidak ada permasalahannya karena menganalisa

masalah adalah sebuah proses untuk memecahkan sesuatu ke dalam bagian-bagian yang saling

berkaitan satu sama lainnya (Gorys Keraf). Sedangkan ERD, Flowchart, dan use case diagram

tersebut merupakan tahapan pemograman, dimana cara menganalisa masalahnya berbeda, tetapi
dengan tujuan yang sama yaitu sama-sama berguna untuk merencanakan perancangan apa yang

akan dibuat agar perancangan tersebut sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

5.2.4 Hasil membandingkan (Synthesize) terhadap artikel yang diambil

Perbandingan penelitian dilihat dari segi menganalisa data pada artikel. Artikel 1 (satu)

lebih membahas mengenai analisis kebutuhan pengguna untuk proses perancangan yaitu dari

kebutuhan admin sampai kebutuhan kasir dan juga membahas tentang spesifikasi sistem

komputer seperti hardware dan software yang digunakan. Artikel 2 ( dua) lebih menjelaskan

tahapan dari metode yang digunakan yaitu menggunakan metode waterfall. Metode yang

digunakan tersebut dijelaskan secara satu per satu seperti dalam tahapan analisa masalah,

mendesain program, melakukan pengkodean terhadap sistem yang telah dirancang, dan

melakukan pengujian terhadap program yang dirancang dan sebelum melakukan perancangan

juga banyak melakukan analisa kebutuhan, desain basis data dengan menggunakan ERD, dan

desain sistem dengan menggunakan use case diagram. Artikel 3 (tiga) lebih banyak membahas

tentang proses analisa sebelum melalukan perancangan sistem seperti membuat proses bagan

alir, menganalisa input dan output rancangan yang akan dijalankan, program flowchart dan

diagram contextnya. Artikel 4 (empat) lebih membahas tentang hasil perancangan yang

dirancang mulai dari tampilan halaman login sampai tampilan output data obat, peneliti

memaparkan fitur aplikasi yang dirancang secara lengkap dan menjelaskan kegunaan dan siapa

saja yang bisa menggunakan aplikasi tersebut.

5.2.5 Hasil meringkas (Summarize) terhadap artikel yang diambil

Dari pembahasan ke 4 (empat) artikel tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap artikel

memiliki perbedaan dalam menganalisa masalah ada yang menganalisa kebutuhan sistem saja

tanpa menganalisa kebutuhan pengguna, ada yang menganalisa kebutuhan sistem dan
penggunanya , dan ada juga yang langsung menganalisa formulir input dan output yang akan

dijalankan. Semua proses analisa tersebut memang banyak memiliki perbedaan tetapi tujuan dari

analisa tersebut yaitu untuk mengetahui hal-hal yang akan dirancang agar sesuai dengan

kebutuhan penggunanya. Begitupun dengan metode yang digunakan, yaitu menggunakan metode

waterfall, dimana metode waterfall memiliki beberapa tahapan ada yang menggunakan 4 (empat)

tahapan dan ada juga menggunakan 5 (lima) tahapan, itu tergantung penelitinya saja, jadi

perbedaan dalam tahapan metode waterfall juga tidak dipermasalahkan.

BAB VI

KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

• Ke 4 (empat) artikel menggunakan metode waterfall dalam melakukan perancangan

sistem informasi di bagian pendaftaran pasien rawat jalan, tetapi tidak semua artikel

menjelaskan tahap demi tahap dalam metode tersebut, hanya saja artikel ke 2 (dua) yang

lebih menjelaskan tahapan dari metode waterfall tersebut yaitu tahap menganalisa

masalah, melakukan desain program, melakukan pengkodean terhadap program, dan

melakukan pengujian terhadap program yang telah di rancang.

• Setiap artikel memiliki perbedaan dalam menganalisa masalah yaitu ada yang

menganalisa kebutuhan sistem dan pengguna seperti artikel 1, ada yang menganalisa

kebutuhan sistem dan menentukan basis data dan juga desain sistemnya seperti artikel 2,
ada yang langsung menganalisa kelemahan formulir input dan outputnya seperti artikel 3,

dan ada yang hanya menganalisa sistemnya seperti artikel 4.

• Dari segi desain program dimana artikel 1 menggunakan ERD, artikel 2 dan 4 dengan use

case diagram, dan artikel 3 dengan flowchart.

• Dari segi pengkodean artikel 2 menggunakan bahasa pemograman server side dengan

PHP dan client side dengan HTML, CSS, dan Javascript.

• Dilakukan pengujian dengan menentukan valid atau tidak validnya sistem yang

dijalankan dan juga menentukan sesuai harapan atau tidak sesuai harapan sistem yang

telah di rancang.

6.2 Saran
A. Peneliti
1. Penelitian selanjutnya peneliti lebih menjelaskan lagi tahapan dari metode yang

digunakan dalam melakukn perancangan aplikasi seperti metode waterfall.

2. Apabila peneliti memaksimalkan penggunaan metode waterfall dalam melakukan

perancangan aplikasi dengan menjelaskan tahap demi tahap dalam proses perancangan

seperti tahap menganalisa masalah, mendesain program, melakukan pengkodean, dan

melakukan pengujian terhadap program yang dirancang, agar pembaca lebih

memahami metode apa yang digunakan dalam proses peracangan tersebut.

3. Melakukan desain program, peneliti lebih banyak menganalisa kebutuhan pengguna

dan sistem yang akan di desain, agar desain tersebut sesuai dengan kebutuhan yang

diinginkan.

B. Institusi
Rumah sakit lebih banyak memberikan edukasi kepada pengguna rancangan agar

rancangan tersebut digunakan sesuai dengan semestinya.

C. Pengguna Rancangan
Sebelum menggunakan rancangan tersebut, sebaiknya mengikuti edukasi atau pelatihan

terlebih dahulu agar rancangan tersebut dapat digunakan semestinya.

DAFTAR PUSTAKA

Andi, Zulham R. 2015. “ Rancangan Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Berbasis
Visual Basic di Rumah Sakit Umum Sundari Tahun 2015.” Volume 01, no.01(2016).

Depkes RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah SakitIndonesia.
Jakarta.

Ernawati, Siti. “Implementasi Model Waterfall Pada Sistem Informasi Perekaman Data Medis
Pasien Rawat Jalan (Studi Kasus : Uptd Puskesmas Semplak Bogor).” None 14, no. 2
(2017): 125–30.

Gunarti, Rina.2019. Pengembangan Rekam Medis di Layanan Kesehatan. Yogyakarta : Thema


Publishing.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75/PER/MENKES/2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Menteri Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.

Oktafia, Harma LW. 2017. “Penerapan Metode Waterfall Pada Sistem Informasi Pendftaran
Pasien Rawat Jalan Berbasis Web Mobile.” None 06, no. 02(2017).

Peraturan Menteri Kesehatan RI No.269/Menkes/SK/2008. Tentang Rekam Medis. Jakarta :


Menteri Kesehatan RI.

Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis.


Pressman, Roger. S. 2015. Software Engineering. New York: McGrawHill Education.

Rahmawati, Eka, Ragil Wijianto, and Ilmu Komputer. “Penerapan Model Waterfall Pada
Pengembangan Sistem” 15, no. 1 (2019): 53–60.

Rihardini, Mustika. 2012. Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat


Mandiri Perdesaan Pada Kelompok Simpan Pinjam Peremuan di Kecamatan Ranomeeto
Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2010. Makassar:
Universitas Hasanudin.

Rustiyanto, Ery.2012. Etika Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Yogyakarta :
Graha Ilmu.

STIKES Dharma Landbouw Padang, 2019. Pedoman Karya Tulis Ilmiah, Padang : STIKES DL
Sutanta, Edhy. 2014. Basis Data. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tabrani, Muhammad, dkk. 2019. Impelementasi Metode Waterfall Pada Perancangan Sistem
Informasi Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas Telagasari Karawang. IJUBI. Volume 2 No.2
(2019): 79-89.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.

Anda mungkin juga menyukai