Anda di halaman 1dari 71

TINJAUAN BEBAN KERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI

PUSKESMAS PASIRLANGU DALAM MENDUKUNG


SISTEM INFORMASI PUSKESMAS

REVIEW OF THE WORKLOAD OF MEDICAL RECORD IN


PASIRLANGU HEALTH CARE IN SUPPORT OF
PUSKESMAS INFORMATION SYSTEM

TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
Pendidikan Program Diploma III Gelar Ahli Madya
Program Studi Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan Politeknik TEDC Bandung

Oleh :

SRIADI SAGITA RINI


E71171046

PROGRAM STUDI REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


POLITEKNIK TEDC BANDUNG
2020
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Tinjauan Beban Kerja Petugas Rekam Medis Di


Puskesmas Pasirlangu Dalam Mendukung Sistem
Informasi Puskesmas
Penulis : Sriadi Sagita Rini
NIM : E71171046
Program : Diploma III
Program Studi : Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Diterima dan Disetujui Untuk Dipertahankan


Dalam Ujian Sidang Tugas Akhir

Pembimbing

Wowo Trianto, SAP, SKM, M.Kom


NIDN.0403098003

Ketua Program Studi


Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Rizqy Dimas Monica, S.Pd.,M. Kes


NIDN. 041108-9201

i
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Sriadi Sagita Rini
Nim : E71171046
Jurusan/Program Studi : Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang berjudul “TINJAUAN
BEBAN KERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI PUSKESMAS
PASIRLANGU DALAM MENDUKUNG SISTEM INFORMASI
PUSKESMAS”, ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, dengan
berdasar kepada teori dari hasil pembelajaran selama mengikuti perkuliahan,
adapun pengambilan atau pengkutipan tulisan orang lain didalam tugas akhir ini
di tunjukan sesuai dengan cara-cara penulisan karya ilmiah yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada paksaan
dari siapa pun, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Cimahi, Juni 2020


Yang Membuat Pernyataan,

Materai Rp 6.000,

Sriadi Sagita Rini

ii
LEMBAR PENGESAHAN

TINJAUAN BEBAN KERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI PUSKESMAS


PASIRLANGU DALAM MENDUKUNG SISTEM
INFORMASI PUSKESMAS

Tugas Akhir Telah Disahkan Dan Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Dalam Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Ahli Madya
Perekam Medis Dan Informasi Kesehatan

Cimahi, Juni 2020

SRIADI SAGITA RINI E71171046

Menyetujui,

Penguji I, Penguji II,

Cika Hasanah, SST.RMIK., M.MRS Sapta L,. S.Pd., SST., RMIK., MM.RS

Ketua Program Studi


Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Pembimbing

Rizqy Dimas Monica, S.Pd., M.Kes Wowo Trianto, SAP, SKM, M.Kom
NIDN. 0411089201 NIDN.0403098003
Mengetahui,
Wakil Direktur I,

Castaka Agus S, M.Kom.,MCS


NIDN. 0410048704
iii
LEMBAR TIM PENGUJI

Judul : TINJAUAN BEBAN KERJA PETUGAS REKAM


MEDIS DI PUSKESMAS PASIRLANGU DALAM
MENDUKUNG SISTEM INFORMASI PUSKESMAS

Penulis : Sriadi Sagita Rini


NIM : E71171046
Program : Diploma III
Program Studi : Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Telah Dinyatakan Lulus Dalam Ujian Sidang


Pada Tanggal, Juni 2020

Penguji I, Penguji II,

Cika Hasanah, SST.RMIK., M.MRS Sapta L,. S.Pd., SST., RMIK., MM.RS

iv
ABSTRAK

Sriadi Sagita Rini


E71171046
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

TINJAUAN BEBAN KERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI


PUSKESMAS PASIRLANGU DALAM MENDUKUNG SISTEM
INFORMASI PUSKESMAS

5 Bab, 71 Halaman, 1 Gambar, 8 Tabel, 7 Lampiran

Berdasarkan pengamatan sementara, pada Februari 2020 penulis


menemukan masalah yang erat kaitannya dengan beban kerja Adalah Kurangnya
pegawai rekam medis, di Puskesmas Pasirlangu. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan gambaran mengenai beban kerja petugas Rekam Medis di Puskesmas
Pasirlangu untuk kelancaran pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif
dengan pendekatam kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu dengan
wawancara, observasi, studi kepustakaan.
Hasil penelitian Beban Kerja Petuga Rekam ada yang tidak sesuai dengan
SOP rekam medis, seperti lamanya pengembalian berkas rekam medis, dan
kebersihan puskesmas yang di pegang oleh petugas rekam medis. Dari setiap
petugas rekam medis yang menyelesaikan berkas rekam medis perbulannya 600
berkas rekam medis dan dalam perhari 20 berkas rekam medis. Sebaiknya Petugas
Rekam Medis di Puskesmas Pasirlangu Harus di berikan motivasi untuk
memupuk kinjerja yang lebih baik lag.i Petugas Rekam Medis di Puskesmas
Pasirlangu seharusnya di berikan pendidikan dan pelatihan maksimal 1 Tahun
sekali.

Kata Kunci : Rekam Medis, Beban Kerja, Sistem Informasi Puskesmas


Kepustakaan : 1996-2019

v
ABSTRACT

Sriadi Sagita Rini


E71171046
Medical Record and Health Information

REVIEW OF THE WORKLOAD OF MEDICAL RECORD IN


PASIRLANGU HEALTH CARE IN SUPPORT OF PUSKESMAS
INFORMATION SYSTEM

5 Chapters, 71 Pages, 1 Images, 8 Tables, 7Attachment

Based on temporary observations, in February 2020 the authors found a


problem that closely related to the workload is the lack of employee medical
record, in the Puskesmas Pasirlangu. This research is expected to give an
overview about the workload of medical record officers in Pasirlangu Puskesmas
for the smooth health services to the community.
The method used in this research is a descriptive study with a qualitative
approach. Data collection techniques are with interviews, observations, literature
studies.
The results of the Petuga record workload study are not compliant with
medical record SOPS, such as the length of the return of a medical record, and
the hygiene of the Puskesmas held by the medical record officer. From any
medical record officer completing the monthly medical record file 600 a medical
record file and within 20 days of medical record files. Should the medical record
officer in Puskesmas Pasirlangu should be given motivation to cultivate a better
kinjerja lag. I medical record officer at Pasirlangu Puskesmas should give
education and training maximum 1 year.

Keywords : Medical Record, Workload, Puskesmas Information System


Literature: 1996-2019

vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN

Raihlah ilmu. Ketika sedang mencari ilmu, belajarlah buat tenang serta sabar.”-
(Umar bin Khattab)

“Barang siapa belum sempat merasakan pahitnya menuntut ilmu walaupun sesaat,
dia hendak menelan hinanya kebodohan sejauh hidupnya.” (Imam Syafi’i)

Pendidikan terbaik dari seorang ibu adalah kasih sayang. Dan bukti adanya kasih
sayang adalah bahasa dan perlakuan yang lembut. (Mario Teguh)

"Doa dan usaha disertai kesabaran dan restu orang-tua adalah kunci keberhasilan
yang paling baik".

PERSEMBAHAN
Karya ilmiah yang saya buat persembahan untuk bapak dan ibuku yang selalu
memberikan motivasi dan doa selama hidupku, kakak- kakaku, yang selalu
menyemangati dan selalu memotivasiku dalam belajar.Dan untuk teman-teman
seperjuanganku terimakasih sudah membantu dalam menyusun tugas akhir.

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya,
Tugas Akhir dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk
medapatkan gelar Sarjana Pendidikan dengan judul “Tinjauan Beban Kerja
Rekam Medis di Puskesmas Pasirlangu Dalam Mendukung System Informasi
Puskesmas”.dapat disusun sesuai dengan harapan. Tugas Akhir Skripsi ini dapat
diselesaikan tidak lepas dari bantuan dan kerja sama dengan pihak lain. Berkenan
dengan hal tersebut, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Bapak Drs. R. Gerinata Ginting, M.Ed, selaku Pembina Yayasan Daya Juang
bangsa yang telah memfasilitas pembelajaran ini.
2. Bapak DR. Gerinata Ginting, S.E., M.M selaku Direktur Politeknik TEDC
Bandung yang telah memberi kebijakan dalam proses pembelajaran sehinnga
penulis dapat melaksanakan perkuliahan dengan baik selama ini.
3. Castaka Agus S, M.kom., MCS, selaku Wakil Direktur I Bidang Akademik
Politeknik TEDC Bandung yang telah memberikan bimbingan dan arahan.
4. Alm. Dra. Srimara, THT., B.Sc., MM.Pd, MM.Kes selaku Panutan bagi
Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Politeknik TEDC
Bandung Yang telah memberi ilmu-ilmu yang bermanfaat, dan membimbing
dalam proses pembelajaran selama ini dengan sepenuh hati.
5. Ibu Rizqi Dimas Monica, M. Kes. selaku ketua Program Studi Rekam Medis
dan Informasi Kesehatan
6. Bapak Wowo Trianto, SAP, SKM, M.Kom selaku Dosen pembimbing Tugas
Akhir terimakasih sudah membimbing dan mengarahkan dalam proses Tugas
Akhir.
7. Dr. Daniel Tristo,MM., selaku Kepala Puskesmas Pasirlangu Daerah Cisarua
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian
dalam tugas akhir.
8. Kepada Bapa dan Ibu saya yang selalu mendukung dan mendoakan sehingga
karya tulis ilmiah ini selesai tepat waktu.

viii
9. Kepada Abdul Rafi Kamaluddin yang selalu menyemangati, setia
menemani , mendoakan dan membantu dalam pengerjaan Tugas Akhir
10. Yulianti Pratiwi, Reihan Salwa, Srimulyani, Wais Kumizalmi, Sabrina
Chairunnisa, Dewi Wulandari Kontje, Fathia Mawar Firdaus sahabat-sahabat
tercinta yang tak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih yang selalu
membantu, mendo’akan, menemani, dan memberikan semangat dalam
penulisan Tugas Akhir ini.
Namun penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Karya Tulis
Ilmiah ini masih belum sempurna karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman
yang penulis miliki. Untuk itu penulis menerima saran dan kritik dari para
pembaca, untuk membangun dan menambah pengetahuan penulis lebih dalam
lagi.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih, semoga Karya Tulis Ilmiah ini
bermanfaat untuk para pembaca pada umumnya dan untuk penulis pada
khususnya.

Cimahi, Juni 2020


Penulis

Sriadi Sagita Rini

ix
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN.....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
LEMBAR TIM PENGUJI......................................................................................iv
ABSTRAK...............................................................................................................v
ABSTRACT............................................................................................................vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN...........................................................................vii
KATA PENGANTAR..........................................................................................viii
DAFTAR ISI............................................................................................................x
DAFTAR TABEL................................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................3
C. Batasan Masalah......................................................................................3
D. Tujuan Penelitian.....................................................................................3
1. Tujuan Umum...................................................................................3
2. Tujuan Khusus..................................................................................3
E. Kegunaan dan Manfaat Penelitian...........................................................4
1. Bagi Puskesmas................................................................................4
2. Bagi Penulis......................................................................................4
3. Bagi Akademik.................................................................................4
F. Sitematika Penulisan...............................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................6
A. Konsep Sumber Daya Manusia (SDM)...................................................6
1. Pengertian Sumber Daya Manusia...................................................6
2. Tujuan Sumber Daya Manusia.........................................................7

x
3. Fungsi Sumber Daya Manusia.........................................................7
4. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia...............................8
5. Manajemen Sumber Daya Manusia.................................................9
6. Fungsi – fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia......................10
7. Konsep Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM).....................12
B. Konsep Puskesmas................................................................................15
1. Pengertian Puskesmas....................................................................15
2. Fungsi Puskesmas...........................................................................16
C. Konsep Rekam Medis............................................................................17
1. Pengertian Rekam Medis................................................................17
2. Tujuan Rekam Medis.....................................................................18
3. Kegunaan Rekam Medis................................................................18
4. Nilai Guna Rekam Medis...............................................................20
5. Manfaat Rekam Medis...................................................................20
6. Tugas Pokok dan Fungsi Rekam Medis.........................................21
7. Kepemilikan Rekam Medis............................................................21
8. Dasar Hukum Rekam Medis..........................................................22
9. Sistem Penomoran Rekam Medis...................................................22
10. Pengembalian dan Penyimpanan Berkas (Record Storage and
Retrival)..........................................................................................23
11. Sistem Penjajaran Rekam Kesehatan.............................................24
D. Sistem Informasi Puskesmas.................................................................27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................29
A. Metodelogi Penelitian............................................................................29
B. Informan Penelitian...............................................................................30
C. Kerangka Konsep..................................................................................30
D. Definisi Oprasional Variabel.................................................................31
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data...................................................32
F. Teknik Pengmpulan Data......................................................................33
1. Observasi........................................................................................33
2. Wawancara.....................................................................................33

xi
3. Studi Kepustakaan..........................................................................33
4. Waktu dan Lokasi Penelitian..........................................................34
G. Jadwal Pelaksanaan...............................................................................34
H. Anggaran Penyusunan Proposal Tugas Akhir.......................................34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................35
A. Gambaran Umum Puskesmas Pasirlangu..............................................35
B. Sejarah Puskesmas Pasirlangu...............................................................35
C. Visi dan Misi Puskesmas Pasirlangu.....................................................36
1. Visi.................................................................................................36
2. Misi.................................................................................................36
3. Tujuan.............................................................................................37
4. Motto..............................................................................................37
D. Hasil Penelitain Dan Pembahasan.........................................................37
1. Bagaimana Kondisi Pekerjaan Sistem Rekam Medis di Puskemas
Pasirlangu.......................................................................................37
2. Beban Kerja di Puskesmas Pasirlangu...........................................38
3. Upaya apa yang dilakukan untuk menanggulangi Permasalahan
Petugas di Puskesmas Pasirlangu...................................................45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................46
A. Kesimpulan............................................................................................46
B. Saran......................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................48
LAMPIRAN
LEMBAR RIWAYAT HIDUP

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Tugas Akhir............................................................34


Tabel 3.2 Anggaran Penyusunan Tugas Akhir........................................................34
Tabel 4.1 Kualifikasi Petugas Penyimpanan Rekam Medis di Puskesmas
Pasirlangu................................................................................................39
Tabel 4.2 Kegiatan Pokok danWaktu Kerja Petugas D3 Rekam Medis di
Puskesmas Pasirlangu..............................................................................39
Tabel 4.3 Kegiatan Pokok danWaktu Kerja Petugas Rekam Medis di Puskesmas
Pasirlangu................................................................................................40
Tabel 4.4 Standar Kelonggaran...............................................................................44
Tabel 4.5 Kunjungan Pasien 2019 di Puskesmas Pasirlangu..................................44
Tabel 4.6 Tabel Pencapaian Berkas Rekam Medis.................................................44

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Struktur Organisasi Puskesmas Pasirlangu


Lampiran 2 : SOP Rekam Medis
Lampiran 3 : SOP Rekam Medis
Lampiran 4 : SOP Rekam Medis
Lampiran 5 : Gambaran Puskesmas Pasirlangu
Lampiran 6 : Pedoman Wawancara
Lampiran 7 : Form Ceklis

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sehat merupakan kondisi dimana seluruh tubuh bisa dikatakan dalam
keadaan baik. Menurut Undang-Undang Kesehatan RI No 36 Tahun 2009
menyatakan bahwa “Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari tubuh, jiwa dan
social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan
ekonomis “ Untuk mewujudkan keadaan sehat tersebut, maka diperlukannya
sarana pelayanan kesehatan, salah satu sarana pelayanan kesehatan yang
dapat dijangkau dengan masyarakat sehingga mampu memenuhi keadaan
sehat tersebut adalah Puskesmas.
Menurut (Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No
75/Menkes/PER/III/2014) Tentang Pusat Kesehata Masyarakat menyatakan
bahwa, Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas sebagai salah satu pelayanan kesehatan tingkat pertama di
masyarakat ini agar tercapai pelayanan kesehatan yang baik di masyarakat, di
butuhkan penyelenggaraan Rekam Medis yang baik sesuai aturan yang
berlaku. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 269/Menkes/PER/III/2008
Tentang Rekam Medis pasal 2 ayat (1), menyebutkan bahwa Rekam Medis
adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobataan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien
Rekam Medis sebagai pelayanan kesehatan non medis di puskesmas
memiliki peranan yang sangat penting dalam memberikan suatu pelayanan
kesehatan terhadap pasien di Puskesmas. Peran perekam medis sangatlah
penting karena penyelenggaraan rekam medis merupakan proses kegiatan
dimulai pada saat diterimanya pasien di puskesmas, dilanjutkan dengan

1
2

penanganan berkas rekam medis yang meliputi penyelenggaraan, penyimpanan


serta pengeluaran berkas dari ruang penyimpanan.
Salah satu unsur penting untuk mendukung keberhasilan dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan adalah ketersediaan Sumber Daya
Manusia. Sumber Daya Manusia menjadi unsur utama dalam suatu aktivitas
yang dilakukan, Peralatan yang handal atau canggih tanpa peran aktif sumber
daya manusia, tidak berarti apa-apa. Penyusunan rencana sumber daya
manusia bagi suatu organisasi atau instansi dimksudkan untuk menjamin agar
kebutuhan sumber daya dapat terpenuhi secra menyeluruh.
Perencanaan sumber daya manusia adalah sebagai proses untuk
menentukan jumlah dan jenis manusia yang dibutuhkan oleh suatu organisasi
dalam waktu dan tempat yang tepat serta melakukan tugas sesuai dengan
yang diharapkan. Penyusunan rencana sumber daya manusia bagi suatu
organisasi dimaksudkan untuk menjamin agar kebutuhan sumber daya
manusia dapat terpenuhi secara konstan, baik dari segi kualitas maupun
kuantitas (Seno,2015)
Elemen penting dalam melakukan perencanaan sumber daya manusia
adalah dengan melakukan analisis kebutuhan sumber daya manusia. Salah
satu indicator untuk menentukan kebutuhan sumber daya manusia di institusi
pelayanan kesehatan adalah berdasarkan bebean kerja pekerjaan nyata yang
dilakukan oleh personil dibagian atau unit tempat kerja (Indriana, 2009)
Sumber daya manusia di Puskesmas yang disesuaikan dengan
kebutuhan Puskesmas berdasarkan pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat. Termasuk untuk ketersediaan sumber daya manusia Puskesmas
pada Instalasi Rekam Medis Salah satu kegiatan petugas Rekam Medis di
Puskesmas adalah penyimpanan berkas Rekam Medis Penyimpanan Berkas
Rekam Medis adalah system penataan rekam medis dalam suatu tempat yang
khusus agar penyimpanan dan pengembalian menjadi mudah dan cepat.
Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No.55 tahun 2013
Tentang penyelenggaraan pekerjaan perekam medis standar minimal profesi
perekam medis yaitu D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dan Menurut
3

Peraturan Mentri Kesehatan No. 22 tahun 2014 Tentang jabatan fungsional


Perekam Medis dan angka kreditnya Bab VI Pasal 17 Bahwa di lingkungan
fasilitas kesehatan memiliki petugas Rekam Medis terampil 2 orang dan ahli
1 orang, maka dapat di katakan di Puskesmas Pasirlangu Memiliki
kekurangan jumlah Petugas Rekam Medis sesuai standar profesi.
Berdasarkan Hasil Studi Pendahuluan, pada Februari 2020 penulis
menemukan masalah yang erat kaitannya dengan beban kerja Adalah
Kurangnya pegawai rekam medis, di Puskesmas Pasirlangu.
Berdasarkan permasalahan diatas penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul “Tinjauan Beban Kerja Petugas Rekam Medis di
Puskesmas Pasirlangu Dalam Mendukung Sistem Informasi Puskesmas”

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Kondsi Pekerjaan Sistem Rekam Medis di Puskesmas
Pasirlangu?
2. Bagaimana beban kerja di Puskesmas Pasirlangu?
3. Upaya apa yang dilakukan untuk menanggulangi permasalahan petugas
di Puskesmas Pasirlangu?

C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis membatasi
permasalahannya hanya pada beban kerja dan kebutuhan petugas rekam
medis di Puskesmas Pasirlangu.

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
beban kerja petugas Rekam Medis di Puskesmas Pasirlangu untuk
kelancaran pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
2. Tujuan Khusus
4

a. Mengetahui bagaimana kondisi pekerjaan system rekam medis di


Puskesmas Pasirlangu
b. Bagaimana mengefektifkan cara beban kerja di Puskesmas Pasirlagu
c. Mengetahui upaya apa yang dilakukan untuk menanggulangi
permasalahan pada kebutuhan petugas rekam medis di Puskesmas
Pasirlangu

E. Kegunaan dan Manfaat Penelitian


1. Bagi Puskesmas
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk
puskesmas dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang
terjadi khususnya pada tinjauan beban kerja bagian rekam medis di
puskesmas pasirlangu dalam menunjang system informasi.
2. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman bagi penulis.
Mengetahui tinjauan beban kerja bagian rekam medis di puskesmas
pasirlangu dalam mendukung system informasi puskesmas.
3. Bagi Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi mahasiswa/i
khususnya yang ada di program studi rekam medis dan informasi
kesehatan yang ada di politeknik TEDC Bandung dan nantinya bisa
menjadi suatu masukan terhadap pengetahuan yang berhubungan dengan
Tinjauan Beban Kerja Bagian Rekam Medis di Puskesmas Pasirlangu
Dalam Mendukung System Informasi Puskesmas.

F. Sitematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini dibahas mengenai pendahuluan, latar belakang
penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka
5

Dalam bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang akan menjadi


dasat dari topik penelitian.
Bab III Metedologi Penelitian
Dalam bab ini akan dibahas mengenai metodologi penelitian yang
akan digunakan, waktu dan tempat penelitian, teknik pengumpulan data,
krangka berfikir, jadwal pelaksanaan penelitian.
BAB IV Hasil Dan Pembahasan
Pada bab ini akan dijelaskan sejarah dari Puskesmas Pasirlangu,
membahas permasalahan Tinjauan Beban Kerja Rekam Medis di Puskesmas
Pasirlangu Dalam Mendukung System Informasi Puskesmas.
BAB V Penutup
Pada bab ini akan membahas kesimpulan dari penelitian dan saran-
saran yang membangun serta bermanfaat bagi pengembangan baik untuk
peneliti, pihak rumah sakit, dan pihak institusi pendidikan.
Daftar Pustaka
Memuat sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam
penulisan tugas akhir ini.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Konsep Sumber Daya Manusia (SDM)


1. Pengertian Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kemampuan terpadu dari
daya piker dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya
dilakukan oleh keturunan dan ligkungannya, sedangkan prestasi kerjanya
dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya. (Hasibuan,
2010)
Sedangkan Menurut Elbadiansyah (2019:1) Sumber daya manusia
(SDM) adalah berupa manusia yang digerakan dan dipekerjakan dalam
sebuah organisasi atas perusahaan sebagai sumber penggerak, pemiki dan
perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.
Secara konsepyual, Sumber Daya Manusia merupakan makhluk
yang unik dan mempunyai karakteristik yang muti kompleks dan hal ini
dapat dilihat dari berbagai aspek diantaranya :
a. SDM merupakan Komponen Kritis
Semakin tinggi tingkat pemanfaatan sumber daya manusia
akan mengakibatkan semakin tinggi pula hasil guna sumber daya
lainnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa capital resource sangat
bergantung terhadap adanya sumber daya manusia.
b. SDM Tidak Instan Kebutuhan
Sumber daya manusia yang handal dan berkualitas tidak
diperoleh dengan seketika. Dibutuhkan perencanaan dengan seksama
agar didapatkan orang yang berkualitas sesuai dengan organisasi,
disamping itu sumber daya yang ada harus diberikan pendidikan dan
pelatihan yang continue sesuai dengan kebutuhan beban kerja dan
minatnya.

6
7

c. SDM Tidak dapat distok


SDM tidak dapat disimpan untuk kebutuhan dimasa depan,
sehingga perlu direncanakan sesuai dengan kebutuhan organisasi
yang berkembang.
d. SDM adalah subyek yang dapat absolete
SDM bisa menjadi using, dimana pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki tidak berkembang. Untuk mencegah
terjadinya hal tersebut diperlukan pendidikan dan pelatihan lanjutan
bagi SDM yang bersangkutan.
2. Tujuan Sumber Daya Manusia
Menurut Stone (2011) terdapat dua Tujuan Pokok, yaitu:
a. Membantu menentukan tujuan organisasi, termasuk perencanaan
pencatatan kesempatan kerja yang sama pada karyawan dan tujuan
tindakan
b. Melihat pengaruh program dan kebijakan alternatif SDM dan
menyerahkan pelaksanaan alternatif yang paling menunjang kepada
keefektifan organisasi.
3. Fungsi Sumber Daya Manusia
Fungsi sumber daya manusia berikut menurut M.Fuad (2006:109) adalah:
a. Sebagai Tenaga Kerja
Tenaga kerja disebut juga “Man Power” merupakan seluruh
penduduk yang memiliki usia siap erja (produktif). Tenaga kerja
mempunyai kemampuan untuk memberikan jasa setiap satuan waktu
yang berguna untuk menghasilkan barang berupa produk atau jasa
yang dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
b. Sebagai Tenaga Ahli
Sumber daya manusia dapat berfungsi sesuai dengan
kemampuannya salah satunya adalah tenaga ahli dari suatu
perusahaan.
8

c. Sebagai Pemimpin
Sumber daya manusia yang memiliki kapasitas lebih besar
dengan skill dan pengalaman yang mempuni dapat berfungsi sebagai
pemimpin bagi suatu golongan, perusahaan maupun organisasi.
d. Sebagai Tenaga Usahawan
Sumber daya manusia yang dapat menjadi tenaga usahawan
adalah mereka yang yang dapat melaksanakan pekerjaan yang
berhubungan dengan kemandirian dalam rangka menciptakan suatu
produk baru yang bermanfaat bagi orang banyak maupun
lingkungannya.
4. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan
terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa,
pengintegrasian, pemeliaraan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka
mencapai tujuan organisasi. (Mangkunegara, 2012).
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, penggerakan, dan
pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisah tenaga kerja
untuk mencapai tujuan organisasi (Bangun2012)
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni dalam
mengatur proses hubungan dan proses tenaga kerja agar efektif dan
efisien serta membantu terwujudnya tujuan perusahaan, pegawai, dan
masyarakat. (Hasibuan, 2010)
Berdasarkan pendapat para ahli diatas disimpulkan bahwa
manajemen sumber daya manusia adalah suatu perencanaan,
pengorganisasian terhadap pengadaan tenaga kerja agar efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
9

5. Manajemen Sumber Daya Manusia


Menurut Kasmir (2016) menjelaskan manajemen sumber daya
manusia memiliki beberapa tujuan diantaranya :
a. Mempengaruhi
Pimpinan harus mampu mempengaruhi seluruh karyawan
untuk melakukan kegiatan sesuai dengan keinginan perusahaan,
melalui pemberian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
b. Memotivasi
Pemimpin harus mampu mendorong, menyemangati
karyawan agar terus bargairah dan bersemangat dalam bekerja.
Memotivasi dapat terjadi dari diri karyawan apabila karyawan
merasa nyaman, atau dari luar dirinya seperti apa yang diberikan
perusahaan.
c. Loyal
Pimpinan harus mampu membuat karyawan setia kepada
perusahaan. Karyawan akan senang dan betah bekerja diperusahaan
dan tidak membongkar rahasia perusahaan kepada pihak luar.
Pimpinan juga harus mampu menekan tingkat keluar masuk
(turnover) karyawan dengan mengakomodasi seluruh kepentingan
karyawan secara professional dan proprosinal.
d. Komitmen
Pimpinan harus mampu untuk meningkatkan komitmen
karyawan terhadap perusahaan. Komitmen karyawan dapat dilihat
dari kepatuhan kepada segala aturan yang telah ditetapkan
perusahaan. Pimpinan dianggap gagal jika karyawan tidak komitmen
terhadap janji dan peraturan yang telah ditetapkan.
e. Kepuasan
Pimpinan harus mampu untuk memberikan kepuasan kerja
kepada seluruh kryawan sehingga terus mau bekerja. Kepuasan kerja
10

karyawan sangat penting karena akan berdampak kepada hal-hal


lainnya, seperti motivasi kerja dan kinerja
f. Kinerja
Pimpinan harus mampu meningkatkan kinerja karyawan,
karena dengan karyawan yang berkinerja tinggilah perusahaan
mampu menghasilkan laba yang optimal. Kinerja karyawan
dipengaruhi oleh beberapa factor seperti kemampuan, keahlian,
motivasi kerja, kepuasan kerja serta kepemimpinan.
g. Kesejahteraan
Pimpinan harus mampu memberikan kesejahteraan yang
lebih baik dibandingkan dengan yang diberikan perusahaan lain,
sehingga motivasi, komitmen, kepuasan kerja dan kinerja karyawan
juga akan terus menerus meningkat.
6. Fungsi – fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Hasibuan (2013) menyebutkan bahwa fungsi manajemen
sumber daya manusia meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian. Berikut
adalah penjelasan yang meliputi fungsi manajemen sumber daya
manusia:
a. Perencanaan
Merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efisien agar
sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya
tujuan. Perencanaan dilakukan dengan menetapkan program
kepegawaian. Program kepegawaian meliputi pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian
karyawan. Program Kepegawaian yang baik akan membantu
tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
b. Pengorganisasian
11

Kegiatan untuk mengorganisasikan semua karyawan dengan


menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang,
integrase, dan koordinasi dalam bagan organisasi. Organisasi hanya
merupakan alat untuk mencapai tujuan dengan organisasi yang baik
akan membantu terwujudnya tujuan efektif.
c. Pengarahan
Kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar mau bekerja
sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya
tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Pengarahan dilakukan
pimpinan dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan semua
tugasnya dengan baik.
d. Pengendalian
Kegiatan mengendalikan semua karyawan agar mentaati
peraturan – peraturan perusahaan dan bekerja sesuai rencana.
Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan, diadakan tindakan
perbaikan dan penyempurnaan rencana. Pengendalian karyawan
meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku, kerjasama, pelaksanaan
pekerjaan, dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan.
e. Pengadaan
Proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan
indukasi untuk mendapatkan karyawan sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya
tujuan.
f. Pengembangan
Proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual,
dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan
dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan masa kini maupun masa depan.
g. Kompensasi
Pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, baik
berupa uang maupun barang, kepada karyawan sebagai imbalan jasa
12

yang diberikan kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil


dan layak diartikan sesuai dengan prestasi kerja, sedangkan layak
diartikan dapat memenuhi kebutuhan primer serta berpedoman pada
batas upah minimum pemerintahan dengan berdasarkan internal
maupun eksternal konsisten.
h. Pengintegrasian
Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan
dengan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama yang serasi dan
saling menguntungkan. Perusahaan memperoleh laba, karyawan
dapat memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya. Pengitegrasian
merupakan hal yang penting dan sulit dalam Manajemen Sumber
Daya Manusia (MSDM), karena mempersatukan dua kepentingan
yang bertolak belakang.
i. Pemeliharaan
Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik,
mental dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama
sampai pension. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program
kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar karyawan
serta pedoman kepada internal dan eksternal konsistensi.
j. Kedisiplinan
Merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang
terpenting dank unci terwujudnya tujuan. Karena tanpa disiplin yang
baik sulit terwujud tujuan yang maksimal. Kedisiplinan adalah
kegiatan keinginan dan kesadaran untuk menaati peraturan
-peraturan perusahaan dan norma – norma social.
k. Pemberhentian
Putusnya hubunan kerja seseorang dari suatu perusahaan.
Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan
perusahaan, kontrak kerja berakhir, pension, dan sebab lainnya.
7. Konsep Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM)
a. Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia
13

Perencanaan sumber daya manusai atau perencanaan tenaga


kerja dapat diartikan sebagai salah satu proses menentukan
kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan peramalan pengembangan,
pengimplementasian dan pengendalian kebutuhan tersebut yang
berintegrasi dengan perencanaan organisasi agar tercipta jumlah
pegawai, penempatan pegawai yang tepat dan bermanfaat secara
ekonomis (Anwar Prabu Mangkunegara, 2009)
b. Manfaat Perencanaan Sumber Daya Manusia
Sejalan dengan tujuan perencanaan SDM di lingkungan
sebuah organisasi atau perusahaan, maka terdapat beberapa manfaat
yang didapat jika implementasinya berlangsung secara obyekti.
Menurut Nawawi (2009) manfaat perencanaan sumber daya manusai
adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendayagunaan Sumber
Daya Manusia (SDM). Pendayagunaan sumber daya manusai
akan berlangsung efektif dan efisien karena perencanaan sumber
daya manusia harus dimulai dengan kegiatan pengaturan
kembali atau menepatkan ulang (resaffing atau replacement )
SDM yang dimiliki. Penempatan ulang dimaksudkan agar
semua SDM yang dimiliki bekerja pada jabatan atau pekerjaan
yang sesuai dengan kemampuannya. Dengan kata lain setiap
pekerjaan atau jabatan dilaksanakan oleh SDM yang kualifaid,
yang dapat memberikan kontribusi maksimal pada pencapain
tujuan organisasi atau perusahaan.
2) Menyelenggarakan aktivitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Berdasarkan potensinya masing – masing dengan tugas – tugas
yang sasarannya berpengaruh pada peningkatan efisiensi dan
efektivitas pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan.
Dengan kata lain setiap dan semua SDM berpulang untuk
berperilaku proaktif dalam bekerja, karena setiap tugas dan
masalah yang berada dalam lingkup kemampuannya akan dapat
14

diselesaikan secara baik. Sebagai prestasi yang memberikan


kepuasan dalam bekerja.
3) Meningkatkan kecamatan dan penghematan biaya (cost) dan
tenaga dalam melaksanakan rekrutmen dan seleksi. Rekrutmen
dan seleksi untuk menindak lanjuti perencanaan SDM harus
didahului dengan melaksanakan promosi dan pemindaian
jabatan, mempensiunkan dan menghentikan pekerja sesuai
alasan masing – masing dengan demikian pembiayaan (cost)
dapat dihemat, karena melalui ketetapan penempatan ulang tidak
akan terjadi penetapan yang keliru, sehingga tidak perlu
menyediakan pembiayaan untuk mengangkat atau menambah
SDM dari sumber eksternal, jika masih tersedia dari sumber
internal yang memenuhi kualifikasi untuk mengisi kekosongan.
Disamping itu kontribusi SDM akan meningkat sebanding atau
melebihi pembiayaan (cost) SDM yang dipergunakan.
4) Perencanaan SDM yang professional mendorong usaha
menciptakan dan menyempurnakan sistem informasi SDM agar
selalu akurat siap pakai untuk berbagi kegiatan Manajemen
SDM lainnya. Selanjutnya informasi dari perencanaan SDM
dapat digunakan untk melengkapi informasi dalam sistem
informasi SDM. Berikutya informasi dari sistem informasi yang
terus menerus dikembangkan itu, dapat digunakan untuk
melengkapi Sistem Informasi Manajemen (SIM) organisasi atau
perusahaab.
5) Perencanaan SDM dapat meningkatkan koordinasi antara
manajemen unit kerja atau departemen, yang akan berkelanjutan
juga dalam melaksanakan kegiatan manajemen SDM lainnya,
bahkan dapat dikembangkan dalam melaksanakan kegiatan
bisnin yang memerlukan kerjasama.
c. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja
1) Pengertian Beban Kerja
15

Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang


harus diselesaikan oleh tenaga kesehatan professional dalam
satu tahun dalam satu sarana pelayanan kesehatan (Depkes RI,
2004).
Beban Kerja sebagai kegiatan yang diberikan kepada
pegawai dalam suatu organisasi dalam satu organisasi maupun
institusi mempunyai peran yang penting untuk menetapkan
kebutuhan akan pegawai yang perlukan dalam kelancaran suatu
penyelesaian pekerjaan dimana perhitungan beban kerja tersebut
memerlukan suatu mettode atau tehnik tertentu agar sesuai
dengan keinginan dari institusi.
Pengukuran waktu kerja pada operasi perusahaan disebut
atau tidak biasanya didasarkan atas lama waktu untuk membuat
suatu produk atau melaksanakan pelayanan (Jasa). Pertanyaan
khusus jumlah waktu yang harus digunakan untuk melaksanakan
kegiatan tertentu di bawah kondi kerja normal ini sering disebut
tenaga standar kerja. Tehnik analisis beban kerja ini merupakan
penggunaaan resiko.

B. Konsep Puskesmas
1. Pengertian Puskesmas
Menurut peraturan Mentri Kesehatan No.36 tentang Perubahan
atas peraturan Mentri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 Puskesmas
adalah unit pelaksanaan teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu
wilayah kereja.
Pusat Kesehtan Masyarakat (Puskesmas) adalah suatu sarana
pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia.
Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis dinas Kabupaten atau Kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja (Departemen Kesehatan RI 2011).
16

Menurut (Azwar 1996) Puskesmas adalah suatu unit pelaksanaan


fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat
pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan
kegiatannya secara menyeluruh, terpadu yang berkesinambungan pada
suatu yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Jika ditinjau
dari sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan
kedudukan Puskesmas adalah sebagai ujung tombak sistem pelayanan
kesehatan di Indonesia sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan di
Indonesia, maka Puskesmas bertanggung jawab dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat, juga bertanggung
jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kedokteran.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional
yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat di samping membrikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok.
2. Fungsi Puskesmas
Puskesmas seuai dengan fungsinya sebagai pusat pengembangan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, menyediakan
dan menyelenggarakan pelayanan yang bermutu dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas dalam
rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional yaiu
terwujudnya kesehatan yang setinggi – tingginya bagi masyarakat.
Fungsi Puskesmas dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga), yaitu :
a. Sebagai pusat pergerakan pembangunan berwawasan kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya melalui sebagai berikut :
1) Upaya menggerakan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah
kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan yang
berwawasan kesehatan.
17

2) Keaktifan memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari


penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah
kerjanya.
3) Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.

b. Pusat pemberdayaan masyarakat


1) Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga, dan masyarakat memiliki kesadaran, kemauan, dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup
sehat serta menetapkan, menyelenggarakan, dan memantau
pelaksanaan program kesehatan serta memberikan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya.
2) Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan
rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat
dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan
ketergantungan.
c. Pusat pelayanan kesehata pertama.
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama
secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, melalui
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat.

C. Konsep Rekam Medis


1. Pengertian Rekam Medis
Rekam Medis adalah kumpulan fakta tentang kehidupan seseorang
dan riwayat penyakitnya termasuk keadaan sakit, pengobatan saat ini dan
masa lampau, yang ditulis oleh para praktisi kesehatan dalam upaya
mereka memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien (Gemala R.
Hatta, 2013).
18

Menurut Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


269/MENKES/PER/III/2008, “Rekam Medis adalah berkas yang
berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien“
Menurut Dirjen Yanmed (2006), “Rekam Medis adalah keterangan
baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnesa,
pemeriksaan fisik laboratorium, diagnosis serta segala pelayanan dan
tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik
dirawat inap, rawat jalan, maupun yang mendapatkan pelayana gawat
darurat.
2. Tujuan Rekam Medis
Menurut Direktorat Jendral Pelayanan Medik (2006), “Tujuan
utama rekam medis dalah tercapainya tertib administrasi dalam rangka
upaya peningkatan pelayanan kesehatan rumah sakit. Tanpa didukung
suatu sistem pengelolaan yang baik dan benar, mustahil tertib
administrasi rumah sakit akan dapat berhasil sebagaimana yang
diharapkan. Sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu faktor
yang menentukan didalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit.
3. Kegunaan Rekam Medis
Menurut Dirjen Yanmed (2006) kegunaan rekam medis dapat
dilihat dari beberapa aspek, antara lain:
a. Aspek Administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administras,
karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan
tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
b. Aspek Medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik karena
catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar merencanakan
pengobatan atau perawatan yang diberikan kepada seorang pasien
19

dan dalam rangka mempertahankan serta meningkatkan mutu


pelayanan melalui kegitan audit medis, manajemen resiko klinis
serta keamanan atau keselamatan pasien dan kendali biaya.

c. Aspek Hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum karena
isinya menyangkut masalah adanya kepastian hukum atas dasar
keadilan dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan
bahan tanda bukti untuk menegakkan isinya yang terdiri dari
identitas pasien, pemeriksaan pengobatan, tindakan dan pelayanan
lain yang telah diberikan kepada pasien adalah sebagai informasi
yang dapat dimiliki oleh pasien sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku (UU Praktik Kedokteran RI No.
29 Tahun 2004 Pasal 46 ayat (1).
d. Aspek Keuangan
Berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena isinya
mengandung data atau informasi yang dapat dipergunakan sebagai
aspek keuangan. Kaitannya rekam medis dengan aspek keuangan
sangat erat sekali dalam hal pengobatan, terapi serta tindakan –
tindakan apa saja yang diberikan kepada seorang pasien selama
menjalani perawatan sebagai bahan untuk menetapkan biaya
pembayaran pelayanan di rumah sakit.
e. Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian,
karena isinya mengandung data atau informasi tentang
perkembangan kronologis dari kegiatan pelayanan medik yang
diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai
bahan referensi pengajaran di bidang profesi kesehatan.
f. Aspek Pendidikan
20

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan,


karena isinya tentang perkembangan kronologis dan kegiatan
pelayanan medis yang di berikan kepada pasien. Informasi tersebut
dapat di pergunakan sebagai bahan atau referensi pengajaran di
bidang profesi si pemakai.

g. Aspek Dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi,
karena isinya menjadi sumber ingatan yang harus di dokumentasikan
dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah
sakit.
4. Nilai Guna Rekam Medis
Menurut Ery Rusdianto (2009) mengemukakan nilai guna rekam
medis, antara lain:
a. Bagi Pasien
1) Meneyediakan bukti asuhan keperawatan atau tindakan medis
yang diterima oleh pasien
2) Menyediakan data bagi pasien jika pasien datang untuk yang
kedua kalinya dan seterusnya.
3) Menyediakan data yang dapat melindungi kepentingan hukum
pasien dalam kasus-kasus konpensasi pekerja kecelakaan pribadi
atau malpraktek
b. Bagi fasilitas layanan kesehatan
1) Memiliki data yang dipakai untuk profesional kesehatan

2) Sebagai bukti atas biaya pembayaran pelayanan medis pasien


3) Mengevaluasi penggunaan sumber daya
5. Manfaat Rekam Medis
Menurut Rano (2017:68), Manfaat rekam medis dibuat terutama
untuk kepentingan pasien, rekam medis juga dapat dimanfaatkan untuk
21

berbagai hal lain sejauh tidak melanggar peraturan perundang-undangan


yang berlaku
Menurut Permenker RI No. 269 tahun 2008 pasal 13, manfaat
rekam medis sebagai berikut :
a. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien
b. Alat bukti ntuk penegak hukum, disiplin kedokteran umum dan
kedokteran baik umum atau gigi
c. Keperluan pendidikan dan penelitian
d. Dasar pembiayaan pelayanan kesehatan
e. Data statistik kesehatan
6. Tugas Pokok dan Fungsi Rekam Medis
a. Tugas Pokok
Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelayanan rekam
medis dan pemantauan mutu rekam medis diseluruh unit pelayanan
administrasi pasien rawat inap rumah sakit.
b. Fungsi
1) Pemantauan dan penilain mutu pelayanan rekam medis, dan
penerimaan atau admisi pasien
2) Menyelenggarakan kegiatan penyusunan perencanaan kegiatan,
anggaran pelayanan, dan oengendalian mutu rekam medis
3) Mengkoordinasikan menyelenggarakan dan mengkoordinasikan
kegaiatan pelayanan informasi tempat dan admisi pasien rawat
inap.
4) Menyelenggarakan kegiatan pengawasan dan pengadilan
perencanaan kebutuhan da pelayanan rekam medis administrasi
pasien.
5) Menyelenggarakan kegiatan kesekertariatan unit rekam medis
6) Mengelola sumber daya agar dapat berfungsi secara efektif dan
efisien.
7) Melakukan evaluasi formulir rekam medis
7. Kepemilikan Rekam Medis
22

Menurut Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


269/MENKES/PER/III/2008 tentang kepemilikan rekam medis, antara
lain:
a. Berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan
b. Isi rekam medis merupakan milik pasien.
c. Isi rekam medsi dalam bentuk ringkasan rekam medis
d. Ringkasan rekam medis dapat diberikan, dicatat, atau dicopy oleh
pasien atau orang yang diberi kuasa atau atas persetujuan tertulis
pasien atau keluarga yang berhak untuk itu.
8. Dasar Hukum Rekam Medis
a. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/II/2008 Tentang Rekam Medis
b. Dirjen Yanmed Tahun 2006 Tentang Pedoman Rengelolaan Rekam
Medis Indonesia.
9. Sistem Penomoran Rekam Medis
Menurut Gemalla R. Hatta ( 2017: 332-333) Ada 4 macam sistem
pemberian nomor pasien masuk (admission number) yang umumnya
dipakai untuk rumah sakit dan beberapa pelayanan kesehatan yang lebih
kecil masih menggunakan sistem alfabetis.
a. Sistem Nomor Seri (Serial Numbering System)
Sistem penomoran disebut serial sebab nomornya berseri,
misalnya Amin masuk rawat pukul 08.00 tanggal 12, diberikan
nomor 786544. Ny. Susi, mendaftar pukul 08.15 pada hari yang
sama maka ia menerima nomor yang tersedia brikutnya yakni
786545. Jadi sistem seri nomornya adalah beberapa pasien akan
menerima sesuai dengan nomor berikutnya yang tersedia. Setiap
penderita mendapat nomor baru untuk setiap kunjungan kerumah
sakit, misalnya berkunjung 5 kali, maka pasien tersebut mendapat 5
nomor yang berbeda. Semua nomor tersebut harus dicatat pada Kartu
Indeks Utama Pasien yang bersangkutan. Sedangkan rekam
23

medisnya disimpan di berbagi tempat sesuai nomor yang telah


diperolehnya.
b. Sistem Nomor Unit (Unit Numbering System)
Sistem ini memberikan satu unit rekam medis baik kepada
pasien berobat jalan maupun pasien untuk dirawat. Penderita
berkunjung pertama kali untuk berobat jalan ataupun dirawat, ia
akan diberikan satu nomor yang akan dipakai selamanya untuk
kunjungan seterusnya dan rekam medisnya tersimpan di dalam satu
berkas dengan nomor yang sama.
c. Sistem Nomor Sei-Unit (Serial-Unit Numbering System)
Setiap pasien yang berkunjung kerumah sakit, akan diberikan
satu nomor baru, tetapi rekam medis yang terdaulu digabungkan dan
disimpan di bawah rekam medis dengan nomor yang paling terbaru.
Dengan cara ini terciptalah satu unit rekam medis. Bila rekam medis
lama di ambil dan dipindahkan tempatnya ke nomor yang baru, maka
tempat yang lama akan diberi petunjuk (out guide) yang
menunjukkan rekam medis disimpan atau dipindahkan. Tanda
petunjuk tersebut diletakkan menggantikan tempat rekam medis
yang lama.
d. Sistem Penyimpanan Abjad (Alphabetic Filling System)
Sistem penyimpanan secara abjad biasanya digunakan untuk
fasilitas kesehatan yang lebih kecil. Dalam sistem ini, nama terakhir
pasien di gunakan sebagai sumber pertama yang mengidentifikasi
atas nama depan dan mana tengahnya. Penggunaan sistem ini sangt
sederhana tanpa harus mengakses nomor.
10. Pengembalian dan Penyimpanan Berkas (Record Storage and
Retrival)
Menurut Gemala R.Hatta (2017: 338-340) Tanggung jawab lain
dari bagian MIK adalah menilai bahwa rekam medis kesehatan telah
aman disimpan ndan bahwa mekanisme tempat sangat efisien dalam
proses pengambilan berkas untuk pelayanan pasien atau tujuan lainnya.
24

Penyimpanan rekam kesehatan berbasis kertas (peper-based patients


records) memungkinkan tingginya kendala pada tempat juga kertas
ataupun folder khusus.
Kendala terhadap rekam kesehatan berbasis kertas tidak hanya
pada sistem penyimpanan. Banyak cara dalam sistem penyimpana berkas
seperti microfilm, format yang di-scan atau penyimpanan secara
elektronik. Fungsi kearsipan dari bagian MIK menjadi dasar tertinggi dan
penting. Tanpa sistem arsip yang baik, tidak mungkin untuk melihat dan
mengambil rekam kesehatan yang dibutuhkan.
11. Sistem Penjajaran Rekam Kesehatan
Sistem penjajaran terbagi atas 3 klasifikasi; huruf, penomoran dan
huruf, serta angka untuk rumah sakit kecil atau klinik atau tempat praktek
dokter sistem penjajaran dengan huruf dapat dipakai oleh karena jumlah
berkas yang banyak, sebaiknya digunakan sistem penjajaran dengan
menggunakan nomor. Untuk menentukan atau mencari berkas di rumah
sakit biasanya digunakan indeks utama pasien (IUP), baik secara manual
yaitu dengan menggunakan kartu (KIUP) atau melalui basis data
elektronis. Isi daei IUP seperti yang telah diutarakan di atas.
a. Sistem Penjajaran Rekam Kesehatan (Kertas)
Banyak pilihan yang tersedia dalam melakukan penjajaran
rekam kesehatan (RK), di antaranya dengan menempatkan berkas
RK ke dalam lemari terbuka (open shelves), lemari kabinet (filling
cabinet) atau dengan menggunakan teknoligi microfilm maupun
digital scanning dan terakhir secara komputerisasi (rekam kesehatan
elektronik). Pilihan terhadap cara yang akan diambil tergantung pada
kebutuhan dan fasilitas rumah sakit. Pada rumah sakit masih
menggunakan RK dan format kertas, bila jumlah berkas RK masih
sedikit gunakan kertas saja. Sedangkatn untuk rumah sakit dengan
jumlah berkas RK yang banyka, kombinasi dari sistem di bawah ini
menjadi pilihan.
1) Sistem Penjajaran Berkas
25

Sistem penjajaran Penomoran langsung (straight numerical


filing system)
Contoh : 260360, 260361, 260362...dst
Kelebihan (a) Mudah mengambil berkas yang banyak dari rak
aktif dan tidak aktif (b) mudah mengerti bagi tenaga baru.
Kelemahan : petugas harus melihat seluruh angka, mudah keliru
2) Sistem Penjajaran Kelompok angka tepi (SKAT) (angka akhir)
(terminal ditit filing system)
Contoh : nomor 26 – 03 – 06
26 - -, angka ketiga (tertiary digit)
-03-, angka kedua (secondary digit)
- - 60, angka pertama (primary digit)
Kelebihan: (a) pertambahan jumlah rekam medis selalu terbesar
secara merata dalam rak penyimpanan. (b) petugas tidak
berdesak-desakan di satu tempat. (c) pekerjaan akan terbagi rata
mengerjakan jumlah rekam medis yang hampir sama setiap
harinyauntuk setiap seksi. (d) rekam medis yang tidak aktif
dapat di ambil dari rak penyimpanan dari setiap seksi, pada saat
ditambahnya rekam medis baru. (e) jumlah rekam medis untuk
tiap tiap seksi terkontrol dan bisa dihindarkan timbulnya rak-rak
kosong. (f) Memudahkan dalam perencanaan peralatan
penyimpanan. (g) Kekeliruan penyimpanan dapat dicegah atau
terkendali karna petugas hanya melihat 2 digit angka terakhir
dalam memasukan rekam medis ke rak penyimpanan. (h) Hanya
melihat angka pertama dengan rak yang mudah digafal. (i)
Disusun lagi melihat angka kedua dan kemudian Rm disimpan
berdasarkan angka ketiga, dan (j) Lebih mudah efisien dan
efektif
Kelemahan: Memerlukan tempat atau ruang yang lebih besar.
Oleh karena itu sebaran nomor sesuai dengan rak untuk rumah
26

sakit besar dengan volume yang besar dan rekam medis yang
tebal
3) Sistem Penjajaran Kelompok angka terakhir (middle digit filing
system)
Contoh : 29 – 14 – 98 99 – 04 – 99
29 – 14 – 99 99 – 04 - 00
30 – 14 – 00 00 – 05 – 01
Kelebihan : (a) Mudah mengambil untuk 100 berkas. Pengertian
angka tengah mudah dan penyebaran nomor-nomor lebih merata
pada rak penyimpanan, dan (d) Petugas dapat bekerja pada
seksi-seksi tertentu, sehingga menghindarkan kekeliruan
penyimpanan.
Kelemahan : (a) Memerlukan latihan dan bimbingan yang lebih
lama. (b) Terjadi rak-rak lowong untuk area tertentu, bila RM
dialihkan ke rak penyimpanan tidak aktif, dan (c) Sistem angka
tengah tidak dapat digunakan dengan baik untuk nomor-nomor
yang lebih dari angka.
4) Sistem Mikrofilm (microfilm)
Mengingat rekam kesehatan kertas mmbutuhkan ruang
penyimpanan yang luas dan cenderung bertambah dari waktu ke
waktu, sejak 40 tahun yang lalu mikrofilm mulai diperkenalkan
sebagai alternatif pilihan lain. Proses mikrofilm adalah suatu
proses mengubah lembaran rekam medis kertas menjadi bentuk
negatif film yang lebih kecil dari kuku kelingking orang dewasa
dan disebut menghimpun ribuan gambar atau ratusan berkas
rekam kesehatan. Versi ini baik untuk rekam inaktif. Jenis
mikrofilm dapat diberbentuk gulungan film kecil (roll) yang
menghimoun ribuan gambar atau ratusan berkas rekam
kesehatan. Versi ini baik untuk rekaman inaktif. Jenis mikrofilm
lain disebut jaket. Satu lembar jaket mikrofilm.
27

Biasanya tahapan pelaksanaan mikrofilm sebagai berikut: (i)


penyusutan atau retensi berkas inaktif atau yang jarang
digunakan; (ii) Penilaian berkas yang mau diretensi. (iii)
Pemotretan berkas yang akan diretensi. (iv) Pemberian jaket
mikrofilm, dan (v) Penjajaran bentuk mikrofilm dengan sistem
penyimpanan (disesuaikan dengan sistem yang dipilih, misalnya
sistem penjajaran kelompok angka tepi (SKAT) atau jenis
lainnya.

5) Sistem Penyimpanan Pencitraan (imaging)


Suatu proses mengubah atau mentrasfer gambar dalam
bentuk kertas film (radiology) ataupun gambar medis (seperti
grafik EKG, EEG, CTG, USG, Echo dan lain-lain) ke dalam
sofware melalui data digital seperti sacnner atau pencoitraan.
Dalam rekam medis manual (paper based record) film radiologi
disimpan tersendiri di unit radiologi, sedangkan untuk hasil
gambar USG, Echo, EEG, dan ECG biasanya ditempelkan pada
berkas rekam medis.

D. Sistem Informasi Puskesmas


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 31.
(2019). Tentang Sistem Informasi Puskesmas:
1. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.
2. Sistem Informasi Puskesmas adalah suatu tatanan yang menyediakan
informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam
28

melaksanakan manajemen Puskesmas dalam mencapai sasaran


kegiatannya.
3. Pencatatan adalah serangkaian kegiatan untuk mendokumentasikan hasil
pengamatan, pengukuran, dan/atau penghitungan pada setiap langkah
upaya kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas.
4. Pelaporan adalah penyampaian data terpilah dari hasil pencatatan kepada
pihak terkait sesuai dengan tujuan dan kebutuhan yang telah ditentukan.
5. Identitas Puskesmas adalah data yang menunjukan nama, kode, status
akreditasi, alamat, dan kategori Puskesmas.
6. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan perencanaan,
penggerakan dan pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan penilaian
kinerja yang secara sistematik dilaksanakan Puskesmas dalam rangka
menyelenggarakan tugas dan fungsi secara efektif dan efisien yang
didukung dengan pola kepemimpinan yang tepat.
7. Tim pengelola Sistem informasi Puskesmas yang selanjutnya Tim
Pengelola adalah tim yang dibentuk untuk melaksanakan pengolahan,
pemanfaatan dan penyiapan bahan laporan Sistem Informasi Puskesmas.
8. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota adalah satuan kerja perangkat daerah
yang bertanggung jawab menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang kesehatan di kabupaten/kota.
9. Dinas Kesehatan Provinsi adalah satuan kerja perangkat daerah yang
bertanggung jawab menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam
bidang kesehatan di provinsi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodelogi Penelitian
Banyak definisi mengenai metode penelitian seperti yang di
kemukakan oleh Sugiyono (2013:2) menyatakan bahwa Metodologi
Penelitian pada dasarnya merupakan ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam melakukan
penelitian adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Metode deskriptif adalah “suatu metode penelitian yang dilakukan
dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu
keadaan secara objektif” Notoatmodjo (2010:8)
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian naturalistic
karena penilaiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (naturas setting),
disebut juga ethnographi karena pada awalnya metode ini lebih banyak
digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut dengan
metode kualitatif karena data yang terkumpul dan anlisisnya lebuh bersifat
kualitatif (Sugiyono, 2017:8).
Metode penelitan analisis kuantitatif adalah metode penelitian yang
berlandasan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif atau statistic, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2017:8).
Dalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan tentang beban
kerja rekam medis, dengan cara melakukan observasi dan wawancara kepada
petugas bagian rekam medis dan mengamati petugas dengan topoksi nya
masing – masing.

29
30

B. Informan Penelitian
Informan penelitian adalah seseorang yang memiliki informasi
mengenai objek penelitian tersebut, informan dalam penelitian ini yaitu
berasal dari wawancara langsung yang disebut sebagai narasumber.
Untuk memaparkan hasil dari penelitian ini, terlebih dahulu harus
diawali dengan gambaran umum termasuk diantaranya gambaran informan
yang telibat, sebabnya perlu dikemukakan secara ringkas bagaimana profil
petugas puskesmas yang menjadi informan dalam penelitian ini. Sehingga
penulis menganggap bahwa informan ini dapat memiliki informan lainnya
yaitu sebagai berikut :
1. Kepala Puskesmas (Dokter Daniel Tristo, MM)
Bertugas menyusun rencana pelaksanaan dan kegiatan Puskesmas
Pasirlangu
2. Tata Usaha (Ibu Dwi)
Bertugas memimpin dan melaksanakan kegiatan administrasi
perkantoran
3. Rekam Medis (Pak Yuyun)
Bertanggung jawab atas penyimpanan penjajaran serta
pengambilan kembali berkas Rekam Medis

C. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian ini adalah kerangka konsep – konsep
yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang dilakukan
(Notoatmodjo:2010)
31

Kerangka konsep yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah


sebagai berikut :

INPUT PROSES OUTPUT

- SOP - Faktor Waktu Terlaksananya


- SDM - Faktor kecermatan Pelayanan Pndaftaran
- Faktor Gaya Pemberian Mendukung Sistem
Pelayanan Informasi

FEEDBACK

Sumber : Penulis 2020


Gambar 3.1 Kerangka Konsep

D. Definisi Oprasional Variabel


Definisi oprasional adalah berfungsi untuk membatasi ruang lingkup
atau pengertian variable – variable diamati atau diteliti. Definisi oprasional
juga berfungsi untuk mengarahkan kepada pengukir atau pengamat terhadap
variable – variable yang bersangkutan serta pengambilan instrument atau alat
ukur (Notoadmojo, 2010:112)
Untuk memudahkan dalam menjelaskan setiap variable, maka dari itu
penulis akan mendefinisikan setiap variable – variable yang akan diteliti yaitu
sebagai berikut :
1. SOP ( Standar Oprasional Kerja )
a. Cara mengisi rekam medis dengfan menggunakan blangko rekam
medis
b. Sebagai pedoman bagi petugas dalam mengisi rekam medis dengan
benar
32

c. Keputusan kepala Puskesmas Pasirlangu Nomor:


024/SK/08/III/PKM/2018 tentang Manajemen Informasi-Rekam
Medis
d. Permenkes no.269 tahun 2008 tentang Rekam Medis
e. Mengisi rekam medis pada tanggal yang sesuai dengan waktu
pemeriksaan
f. Menulis anamnesa
g. Menulis pemeriksaan fisik dan vital sign yang telah dilakukan
h. Menulis pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan,bila dilakukan
i. Menulis diagnosa penyakit
j. Menulis therapy yang telah diberikan
k. Menulis tindakan yang telah dilakukan, apabila dilakukan tindakan
l. Menulis konsul yang dilakukan, misalnya konsultasi ke gizi, kesling
dan sebagainya
m. Melampirkan hasil-hasil pemeriksaan penunjang, informed conset ,
surat jawaban rujukan dan sebagainya, bila ada
n. Memberikan paraf dan nama petugas pemeriksa
2. SDM Petugas Rekam Medis yang berkaitan dalam proses pendaftaran
pasien
3. Faktor Waktu Kecepatan waktu dan ketetapan waktu pelayanan yang
diberikan oleh pemberi layanan
4. Faktor gaya pemberian pelayana merupakan salah satu ukuran lain yang
biasanya digunakan dalam mengukur efektivitas kerja.

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data


Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara
deskriptif, yaitu degan cara mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan
dengan cara pengamatan langsung dilapangan, penulis juga melakukan
wawancara dengan petugas rekam medis untuk mendapatkan data kurang
lengkap dilapangan dan diolah menjadi hasil – hasil analisis untuk tinjauan
pelaksanaan pelayanan pasien Puskesmas Pasirlangu.
33

F. Teknik Pengmpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data (Sugiyono, 2013), Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti
adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Menurut Sugiyono (2013:145), observasi sebagai teknik
pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan
dengan teknik lain, yaitu wawancara maka observasi tidak terbatas pada
orang, tetapi obyek – obyek alam yang lain.
Penulis melakukan pengamatan langsung di lapangan yang di
lakukan dari tanggal 03 Februari 2020 sampai dengan 21 Februari 2020,
selain itu penulis juga ikut serta melaksanakan tugas yang dilakukan oleh
petugas di lapangan dan mengambil data langsung terhadap semua
kegiatan rekam medis Puskesmas Pasirlangu
2. Wawancara
Menurut Sugiyono (2013:137), wawancara digunakan sebagai
teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan
juga apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari responden yang
lebih mendalam
Penulis melakukan wawancara dengan petugas yang bersangkutan
dan petugas rekam medis untuk mendapatkan data yang masih belum
lengkap di lapangan. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan data yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti melalui peraturan langsung dari
petuas rekam medis.
3. Studi Kepustakaan
Definisi studi kepustakaan adalah suatu studi deskriptif yang
dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan
dengan topic atau masalah yang akan atau sedang di teliti dengan
kepustakaan sebagai sumber utama. (Budiman,2011:100)
34

Penulis juga melakukan peninjauan dari buku reverensi yang ada


kaitannya dengan variable yang ditekiti untuk mmperoleh bahan – bahan
yang akan dijadikan sebagai landasan teoritis, yang berhubungan dengan
permasalahan penelitian untuk memperkuat hasil penelitian.
4. Waktu dan Lokasi Penelitian
a. Waktu Penelitian
Penelitian di laksanakan pada tanggal 03 Februari 2020 sampai
dengan 21 Februari 2020
b. Lokasi Penelitian
Pada penelitian ini penulis mengambil lokasi di Puskesmas
Pasirlangu Cisarua Jl. Sukaraja Desa Pasirlangu Kecamatan Cisarua
Kabupaten Bandung Barat.

G. Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
Studi
Pendahuluan
dan pendidikan              
Penyusunan
Proposal              
Bimbingan              
Seminar
Proposal              
Penyusunan
Tugas Akhir              
Sidang Tugas
Akhir              
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Tugas Akhir
Sumber: Penulis 2020

H. Anggaran Penyusunan Proposal Tugas Akhir


Tabel 3.2 Anggaran Penyusunan Tugas Akhir

No Pengeluaran Nominal
1 ATK Rp. 220.000
2 Transportasi Rp. 400.000
3 Biaya Lain-lain Rp. 600.000
Total Rp. 1. 220.000
Sumber: Penulis 2020
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Puskesmas Pasirlangu


Puskesmas Pasirlangu Cisarua merupakan Puskesmas yang terletak di
Cisarua, tepatnya di Jalan Sukaraja Desa Pasirlangu Kecamatan Cisarua
Kabupaten Bandung Barat. Puskesmas ini di pimpin oleh seorang Kepala
Puskesmas yaitu Dr. Daniel Tristo, MM.

B. Sejarah Puskesmas Pasirlangu


Puskesmas Pasirlangu merupakan unit pelaksanaan teknis Dinas
Kesehatan Kota Bandung Barat yang terletak di Desa Pasirlangu, Kecamatan
Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Akses menuju Puskesmas Pasirlangu
mudah dijangkau untuk masyarakat. Hal ini tergambarkan dari hasil IKM
2017 diketahui bahwa sebanyak 100 orang sampel (100%) menyatakan
bahwa “Akses transportasi menuju puskesmas mudah dijangkau” Masyarakat
biasanya menggunakan kendaraan roda 2 dan roda 4. Selain itu, ada beberapa
petunjuk lokasi Puskesmas Pasirlangu yang terpasang.
Puskesmas Pasirlangu merupakan pecahan dari Puskesmas Cisarua
yang bermula sebagai PUSTU Pasirlangu Puskesmas Cisarua, berdiri pada
tahun 1994 dengan mengacu pada wilayah cakupan, dimana kecamatan
cisarua dengan 8 desa dengan jumlah penduduk 74.156 penduduk tidak
memungkinkan adanya satu puskesmas. Maka dari itu, puskesmas pasirlangu
didirikan membawahi 4 desa binaan yaitu Desa Tugu Mukti, Pasirlangu,
Cipada, dan Sadang Mekar, dengan jumlah penduduk tahun 2017 sebanyak
29.211 penduduk dan luas wilayahnya 2.572 Km2.
Dengan jumlah penduduk yang tersebar di 4 desa tersebut serta terlalu
jauhnya akses ke Puskesmas Cisarua serta kurangnya Pelayanan Kesehatan
maka berdirinya Puskesmas Pasirlangu sangat diharapkan oleh masyarakat.
Saat ini Puskesmas Pasirlangu Memiliki 3 POLINDES, 2 PUSTU yang dapat

35
36

memberikan Pelayanan Kesehatan kepada masyarakatnya, serta memiliki


Upaya Kesehatan Bersuber Daya Masyarakat (UKBM) diantaranya Posyandu
dan Bindu yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan Pelayanan Kesehatan
kepada masyarakat dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada
di masyarakat
Masyarakat memang masih membutuhkan keberadaan Puskesmas
Pasirlangu, dapat dilihat dari jumlah kunjungan yang meningkat pada tahun
2017 yaitu sebanyak Pasien Umum : 14.686, Pasien BPJS : 3.101. 10
penyakit masih tinggi di antaranya ISPA sebanyak 8.371 kasus, permasalahan
yang berhubungan dengan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) pun masih
tinggi misalnya kesehatan lingkungan. Permasalahan di UKM tersebut hanya
dapat di sentuh oleh Puskesmas karna konsep kewilayahan hanya ada di
Puskesmas tidak ada di Fasyankes lain. Sehingga dengan melihat data di atas
keberadaan Puskesmas Pasirlangu sangat di butuhkan oleh masyarakat.

C. Visi dan Misi Puskesmas Pasirlangu


1. Visi
“Menjadikan Puskesmas Pasirlangu sebagai Pusat Pelayanan
Kesehatan Masyarakat yang Terdepan menyeluruh dan terjangkau”
2. Misi
1. Meningkatkan derajat kesehatan dengan pelayanan promotif,
prefentif dan kuratif
2. Menciptakan kemandirian hidup sehat di wilayah kerja Puskesmas
Pasirlangu
3. Menjadikan layanan kegawat daruratan kebidana dasar sebagai
layanan unggulan di wilayah kecamatan cisarua
4. Mensejahterakan dan mengembangkan Sumber Dasa Manusia
(SDM) Kesehatan di Puskesmas Pasirlangu.
37

3. Tujuan
Turut serta berperan aktif dalam pembangunan masyarakat
khususnya di bidang kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pasirlangu
4. Motto
Tersenyum (Terdepan, Sehat, Nyaman, Utuh, Merata)

D. Hasil Penelitain Dan Pembahasan


1. Bagaimana Kondisi Pekerjaan Sistem Rekam Medis di Puskemas
Pasirlangu
a. Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
Pendaftaran pasien rawat jalan di puskesmas pasirlangu
petugas meminta Kartu Indeks Berobat (KIB) kepada pasien lalu di
catat kedalam buku register setelah itu di input kedalam Sistem
Informasi Pusksesmas (SIMPUS) kemudian di cari berkas Rekam
Medis pasien.
b. Pembuatan Sistem Rujukan
Pembuatan Sistem Rujukan di Puskesmas Pasirlangu pasien
melakukan kegiatan pelayanan terlebih dahulu kemudian di buatlah
sistem Rujukan sesuai dengan Rumah Sakit yang akan dituju.
c. Pengambilan Rekam Medis (Retrivel)
Pengambilan Berkas Rekam Medis di Puskesmas Pasirlangu
dilakukan berdasarkan sistem penomoran Unit untuk setiap pasien
dan setiap pasien mempunyai nomor Rekam Medis 1 untuk setiap
kali pelayanan di Puskesmas Pasirlangu.
d. Pembuatan Surat Sehat dan Surat Sakit
Pembuatan surat sehat dan surat sakit di Puskesmas
Pasirlangu di lakukan pengambilan berkas Rekam Medis milik
pasien yang akan membuat surat sehat atau surat sakit ke bagian
Rekam Medis untuk melakukan pembuatan surat sehat dan surat
sakit tersebut.
38

e. Penyimpanan Rekam Medis


Sistem penyimpanan Rekam Medis di Puskesmas Pasirlangu
menggunakan Sentralisasi yang artinya sistem penyimpananya di
gabung antara rawat jawalan dan rawat inap
f. Kebersihan
Petugas Rekam Medis mengerjakan sebagian pekerjaan
kebersihan di Puskesmas Pasirlangu.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan ada yang tidak
sesuai dengan SOP rekam medis, seperti lamanya pengembalian
berkas rekam medis, dan kebersihan puskesmas yang di pegang
oleh petugas rekam medis.
2. Beban Kerja di Puskesmas Pasirlangu
1) Rekam Medis mempunyai uraian Tugas:
a) Apel Pagi
b) Pendaftaran Pasien
c) Penyimpanan & pengambilan berkas
d) Kodifikasi Penyakit
e) Laporan Harian
f) Laporan Bulanan
g) Laporan Tahunan
h) Mengantar Laporan Ke Dinas Kesehatan
i) Bimbingan Teknis pada Mahasiswa
j) Pemeliharaan Komputer
Berdasarkan pada hasil penelitian penulis di Puskesmas
Pasirlangu diketahui jam kerja petugas Rekam Medis :

Hari Senin – Kamis : Pukul 08.00 – 14.00


Hari Jum’at : Libur
Hari Sabtu : Pukul 08.00 – 12.00
39

Tabel 4.1 Kualifikasi Petugas Penyimpanan Rekam Medis di


Puskesmas Pasirlangu

Unit Kerja Jumlah SDM Pendidikan


Rekam Medis 1 Orang D3 Rekam Medis

Rekam Medis 1 Orang D3 Kesehatan Lingkungan

Rekam Medis 1 Orang D3 Analis Kesehatan

Rekam Medis 1 Orang SMA

Sumber: Puskesmas pasirlangu 2020

Berdasarkan Tabel di atas kualifikasi petugas Rekam Medis


Terdapat 4 Orang pada bagian pelayanan Rekam Medis dengan latar
belakang D3 Rekam Medis, D3 Kesehatan Lingkungan, D3 Analis
Kesehatan dan SMA. Menurut Peraturan Mentri Kesehatan Republik
Indonesia No.55 tahun 2013 Tentang penyelenggaraan pekerjaan
perekam medis standar minimal profesi perekam medis yaitu D3 Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan. Jadi untuk petugas di Puskesmas
Pasirlangu membutuhkan Sumber Daya Manusia Sebanyak 3 orang D3
Rekam Medis.
Tabel 4.2 Kegiatan Pokok danWaktu Kerja Petugas D3 Rekam Medis
di Puskesmas Pasirlangu

Kegiatan Jam Waktu/Menit


Apel Pagi 07.00 – 07.30 30 Menit
Pendaftaran Pasien 08.00 – 13.00 5 jam (300 Menit)
Penyimpanan &
13.00 – 13.30 30 Menit
Pengembalian berkas
Kodifikasi Penyakit 13.30 – 14.00 30 Menit
Laporan Harian 14.00 – 14.30 30 Menit
Laporan Bulanan 14.30 – 15.15 45 Menit
Laporan Tahunan 15.15 – 15. 45 30 Menit
Mengantar Laporan Ke dinas
08.00 – 09.00 (Waktu Pertahun)
Kesehatan
Bimbingan Teknis Pada
15.45 – 16.10 30 Menit
Mahasiswa
Pemeliharaan Komputer 16.10 – 16.30 20 Menit
Kebersihan 16.30 – 17.00 30 Menit
Total Waktu 9 Jam/ Hari 540 Menit/ hari
Sumber : Hasil Pengamatan Penulis
40

Berdasarkan Tabel diatas kegiatan pokok petugas D3 Rekam


Medis dalam sehari Yang seharusnya petugas melakukan tugas pokok
sesuai aturan puskesmas dengan waktu 7 jam/hari, sedangkan hasil dari
pengamatan penulis petugas menghabiiskan waktu 9 jam/Hari yang di
ubah permenitnya dalam satu hari menjadi 540 Menit,
Tabel 4.3 Kegiatan Pokok danWaktu Kerja Petugas Rekam Medis di Puskesmas
Pasirlangu

Rata – Rata
Kategori SDM Kegiatan Pelayanan Total Waktu
Waktu/Menit
Pendaftaran Pasien Mengisi buku register
Umum dan mewawancarai
(D3 Analis pasien baru dan
Kesehatan) menanyakan kartu 3 Menit
persayatan seperti Kartu
Keluarga atau Kartu
Tanda Penduduk (KTP)
Meminta Kartu Indeks
Berobat (KIB) kepada
pasien lama
Pasien menyerahkan KIB
kepada petugas
pendaftaran untuk 1,5 Menit
mencatat nomor rekam
medis dalam pencarian 4,5 Menit
berkas rekam medis
Mengisi buku register 4,5 Menit
Pendaftaran Pasien
dan mewawancarai
BPJS
pasien baru dan
(D3 Kesehatan
menanyakan kartu
Lingkungan )
persyaratan seperti kartu
BPJS, Kartu Keluarga
jika tidak Membawa
menggunakan KTP
Lalu mengecek kartu
BPJS aktif atau tidak
Dan untuk pasien lama
41

petugas meminta Kartu


Indeks Berobat (KIB)
dan foto copy BPJS
untuk di tulis di buku
2 Menit
register
Pasien menyerahkan KIB
kepada petugas
pendaftaran untuk
mencatat nomor rekam
medis dalam pencarian
berkas rekam medis
Petugas menginput
seluruh pasien yang
Input Data
mengdaftar dari Pasien
(SMA)
Umum dan Pasien BPJS, 2,5 Menit
Pasien baru dan Pasien
lama

Total 13,5
6,5 Menit
Menit
Sumber : Hasil Pengamatan Penulis

Menurut tabel diatas waktu pengerjaan setiap Beban Kerja


Petugas 69 Menit yaitu D3 Rekam Medis dengan total waktu pengerjaan
55,5 Menit, D3 Analis Kesehatan dengan total waktu pengerjaan 4,5
Menit, D3 Kesehatan Lingkungan dengan total waktu pengerjaan 6,5
Menit dan SMA Dengan total waktu pengerjaan 2,5 Menit.
Dari Total pengerjaan tersebut D3 Rekam Medis Memiliki beban
kerja lebih banyak dari petugas lainnya, sehingga menghambat pekerjaan
yang sesuai standar profesi Rekam Medis.
a. Pendaftaran Pasien Baru
1) Pendaftaran Pasien Baru di Puskesmas Pasirlangu setiap 1 orang
pasien membutuhkan waktu 5 Menit di karenakan petugas
harus mewawancarai pasien baru agar data diisi secara lengkap
oleh pasien atau keluarga pasien.
42

2) Petugas pendaftaran meminjam KTP atau akrtu identitas pasien


yang lainnya untuk dilakukan pendataan.
3) Petugas menginputkan data diri pasien pada komputer dan
membuatkan Kartu Indeks Berobat (KIB)
4) Petugas menyerahkan Kartu Indeks Berobat (KIB) pasien
kepada keluarganya atau yang mengantarnya dan mengingatkan
agar selalu di bawa setiap kunjungan berobat
5) Petugas mengarahkan pasien atau keluarga pasien untuk
menyelesaikan pembayaran.
b. Pendaftaran Pasien Lama
1) Pendaftaran Pasien Lama di Puskesmas Pasirlangu petugas
meminjam Kartu Indeks Berobat (KIB) pasien untuk dilakukan
update data.
2) jika pasien tidak membawa Kartu Indeks Berobat (KIB) petugas
akan melakukan pencarian data pasien pada komputer
3) petugas membuatkan Kartu Indeks Berobat (KIB) baru dengan
nomor rekam medis yang sama pada saat pasien datang pertama
kali berobat dan mengingatkan agar selalu dibawa ketika
berobat.
c. Sistem Rujukan
1) Pembuatan Sistem Rujukan di Puskesmas Pasirlangu Petugas
mengambil berkas pasien di ruang dokter
2) Lalu petugas mencatat dibuku rujukan yang di simpan di
Puskesmas nama pasien yang akan dirujuk
3) Petugas bertanya kepada pasien atau keluarga pasien untuk
menanyakan Rumah Sakit mana yang ingin dituju
4) Petugas membuatkan rujukan sesuai Rumah Sakit yang ingin
dituju oleh pasien
5) Petugas meminta tandatangan dokter lalu di cap dan
memberikan surat rujukan kepada pasien
d. Pengembalian
43

1) Pengembalian berkas di Puskesmas Pasirlangu setelah pasien


berobat dan pasien pulang dokter di puskesmas pasirlangu
mengembalikan berkas Rekam Medis pasien dan berkas yang di
kembalikan oleh dokter sudah di berikan kodefikasi penyakit.
2) Petugas Rekam Medis memasukan berkas ketempat semula.
e. Pembuatan Surat Sehat dan Surat Sakit
1) Pembuatan Surat Sehat dan Surat Sakit di Puskesmas Pasirlangu
Petugas mengambil berkas Rekam Medis Pasien di ruang dokter
2) Petugas menulis di buku register nama pasien, umur pasien,
alamat pasien, pekerjaan pasien, dan izin istirahat berapa hari
(surat sakit)
3) Jika surat sehat petugas menulis nama pasien, umur pasien,
alamat pasien, pekerjaan pasien, dan ditanya oleh petugas untuk
apa surat sehat ini
4) Lalu petugas meminta tandatangan dokter dan di cap, jika surat
sehat pasien di kenakan biaya dan surat sehat atau sakit di
berikan kepada pasien.
f. Penyimpanan
1) Petugas menerima berkas Rekam Medis dari dokter yang
mengembalikan berkas Rekam Medis pasien
2) Jika berkas rekam medis tersebut ada yang belum di kodefikasi
penyakit oleh dokter petugas mengkodefikasi penyakit
3) Lalu petugas menyimpan berkas Rekam Medis Kedalam rak
penyimpanan.

g. Kebersihan
1) Petugas Rekam Medis di Puskesmas Pasirlangu selain
mendaftarkan pasien, petugas juga melakukan keberesihan
Puskesmas setiap harinya
2) Setelah itu petugas pulang
44

Tabel 4.4 Standar Kelonggaran

Standar Kelonggaran Hari/Minggu


Hari Jumat libur 1 Hari

Standar kelonggaran 1 hari (1minggu) dalam 1 tahun


terdapat 52 minggu maka 52 hari dalam 1 tahun.
Tabel 4.5 Kunjungan Pasien 2019 Di Puskesmas Pasirlangu

Kunjungan Pasien 2019 Jumlah Kunjungan


Oktober 1542
November 1672
Desember 1563
Jumlah 4,777

Jumlah Kunjungan Pasien Per 3 bulan pada tahun 2019


terdapat jumlah kunjungan pasien sebanyak 4,777.
Tabel 4.6 Tabel Pencapaian Berkas Rekam Medis
Berkas Rekam Medis
Yang terselesaikan
Perbulan Perhari
600 20
420 14
370 13

Total 1,390

Beberdasarkan tabel diatas jumlah pencapaian rekam


medis yang terselesaikan dalam per 3 bulan yaitu 1,390 berkas,
sedangkan pencapaian berkas rekam medis terselesaikan setiap
harinya yaitu 20 berkas rekam medis
Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan ada
beberapa petugas yang tidak sesuai, seperti D3 Analis
Kesehatan pada bagian pendaftaran pasien BPJS, D3 Kesehatan
Lingkungan pada bagian pendaftaran pasien Umum dan D3
Rekam Medis di bagian penyimpanan dan SMA pada bagian
entri data dengan Peraturan Mentri Kesehatan Republik
Indonesia No.55 tahun 2013 Tentang penyelenggaraan
pekerjaan perekam medis standar minimal profesi perekam
45

medis yaitu D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dan


Menurut Peraturan Mentri Kesehatan No. 22 tahun 2014
Tentang jabatan fungsional Perekam Medis dan angka kreditnya
Bab VI Pasal 17 Bahwa di lingkungan fasilitas kesehatan
memiliki petugas Rekam Medis terampil 2 orang dan ahli 1
orang, maka dapat di katakan di Puskesmas Pasirlangu Memiliki
kekurangan jumlah Petugas Rekam Medis sesuai standar
profesi.
Dari setiap petugas rekam medis yang menyelesaikan
berkas rekam medis perbulannya 600 berkas rekam medis dan
dalam perhari 20 berkas rekam medis yang di lakukan oleh
petugas D3 Rekam Medis dengan Total waktu pengerjaan 25,5
Menit.
3. Upaya apa yang dilakukan untuk menanggulangi Permasalahan
Petugas di Puskesmas Pasirlangu
Upaya yang telah di lakukan oleh Puskesmas Pasirlangu untuk
menanggulangi permasalahan petugas di Puskesmas Pasirlangu
Memaksimalkan sumber daya manusia yang ada. Dalam hali ini kepala
puskesmas dan kepegwaian melakukan perencanaan kebutuhan dengan
melaporkan kekurangannya kedinas kesehatan. Jadi untuk sementara
menunggu distribusi tenaga dari DINKES kepala puskesmas dan
kepegawaian mengarhakan tenaga kesehatan lain untuk mengisi
kekosongan yang ada di puskesmas sementara.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Tugas akhir mengenai “Tinjauan Beban
Kerja Petugas Rekam Medis di Puskesmas Pasirlangu Dalam Mendukung
Sistem Informasi Puskesmas” dapat disimpulkan bahwa :
1. Kondsi Pekerjaan Sistem Rekam Medis di Puskesmas Pasirlangu yang
tidak sesuai dengan SOP rekam medis, seperti lamanya pengembalian
berkas rekam medis, dan kebersihan puskesmas yang di pegang oleh
petugas rekam medis.
2. Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan ada beberapa petugas yang
tidak sesuai, seperti D3 Analis Kesehatan pada bagian pendaftaran pasien
BPJS, D3 Kesehatan Lingkungan pada bagian pendaftaran pasien Umum
dan D3 Rekam Medis di bagian penyimpanan dan SMA di Input Data
Dari setiap petugas rekam medis yang menyelesaikan berkas rekam
medis perbulannya 600 berkas rekam medis dan dalam perhari 20 berkas
rekam medis.
3. Upaya yang telah di lakukan oleh Puskesmas Pasirlangu untuk
menanggulangi permasalahan petugas di Puskesmas Pasirlangu
Memaksimalkan sumber daya manusia yang ada. Dalam hali ini kepala
puskesmas dan kepegwaian melakukan perencanaan kebutuhan dengan
melaporkan kekurangannya kedinas kesehatan. Jadi untuk sementara
menunggu distribusi tenaga dari DINKES kepala puskesmas dan
kepegawaian mengarhakan tenaga kesehatan lain untuk mengisi
kekosongan yang ada di puskesmas sementara.

46
47

B. Saran
1. Petugas Rekam Medis di Puskesmas Pasirlangu Harus di berikan
motivasi untuk memupuk kinjerja yang lebih baik lagi
2. Petugas Rekam Medis di Puskesmas Pasirlangu seharusnya di berikan
pendidikan dan pelatihan maksimal 1 Tahun sekali
3. Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan penulis, maka sebaiknya
perlu adanya penambahan petugas sebanyak 3 orang untuk bagian
pendaftaran pasien umum, pasien BPJS dan input data agar sesuai dengan
peraturan Permenkes No 22 tahun 2014 agar mengoptimalkan pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA

Elbadiansyah (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. Purwakerto: CV IRDH.


Hal 1.
Erawatini, F. (2017). Sistem Informasi Manajemen Kesehatan. Jember: UPT
Peneritan Universitas Jember.
Ery Rusdianto (2009). Etika Profesi Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan.
Fuad M. H. Christine, Nurlaela, Paulus Y E F (2006). Pengantar Bisnis. Jakarta:
Erlangga. Hal 109.
Gemala R.Hatta (2017). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Di Sarana
Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Universitas indonesia (UI-Press).
Hasibuan. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Hatta, G. R. (2017). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana
Pelayanan Kesehatan Revisi III. Jakarta: UI Press.
Herlambang, S. (2016). Manajemen pelayanan kesehatan rumah sakit.
Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Jayanti, K. D., Indra, P., & Cahyo, M. (2019). Perencanaan Kebutuhan Petugas
Rekam Medis Bagian Penerimaan Pasien di Puskesmas dengan Metode
ABK. Journal of Community Engagement and Empowerment, 1(2).
Larasati Sindi, 2014. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Wilayah Telkom Jawa Barat (Witel Bekasi),Vol, 5. No, 3 Jurnal
Manajemen Dan Organisasi
Mangkunegara. (2012). Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta.
Notoatmodjo. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Cipta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 31. (2019). Sistem
Informasi Puskesmas. Jakarta.
Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 22. (2014) Tentang
Jabatan Fungsional Perekam Medis dan Angka Kreditnya
Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269. (2008). Tentang
Kepemilikan Rekam Medis.

48
49

Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III.


(2008). Tentang Rekam Medis.
Sugiyono. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D.
Bandung: CV Alfabeta.
Suryanto, H. (2020). Analisis beban kerja dan kebutuhan sumber daya manusia
petugas rekam medis Puskesmas Adan-adan Kabupaten Kediri. Jurnal
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, 3(1), 29-35.
Thomas, H. Stone. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi Publik
Dan Bisnis: CV Afabeta.
Undang-Undang Nomor 29. (2004). Tentang Praktik Kedokteran. Jakarta.
Yanmed, D. (2006). Pengertian Rekam Medis
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4
LAMPIRAN 5
LAMPIRAN 6

PEDOMAN WAWANCARA

1. Apakah pernah mengajukan penambahan sumber daya manusia ?


Jawab : Saya telah mengusulkan untuk penambahan sumber daya manusia
di bagian rekam medis dan D3 lulusan rekam medis, lalu pihak puskesmas
mempertimbangkan terlebih dahulu dan sampai sekarang masih
memanfaatkan sumber daya manusia yang ada .

2. Kenapa Berkas Rekam Medis di bawa oleh pasien?


Jawab : Berhubung kita masih kekurang sumber daya manusia dan tidak
adanya petugas distribusi jadi berkas rekam medis di bawa oleh pasien
Khusus ke poli KIA

3. Bagaimana cara menghadapi pasien yang tidak membawa KIB dan


mengaku sebagai pasien baru?
Jawab : Upaya untuk menghadapi masalah tersebut petugas melakukan
pengecekan terlebih dahulu apa betul pasien ini baru atau pasien lama, jika
pasien tersebut adalah pasien lama kita memberikan KIB baru dengan
nomor rekam medis yang sama.

4. Mengapa petugas Rekam Medis disin memegang kebersihan Puskesmas?


Jawab : Karena petugas kebersihan di puskesmas pasirlangu tidak ada jadi
petugas rekam medis menjadi petugas kebersihan dan membersihkan
toilet juga. ya intinya kami selain kekurangan petugas rekam medis
kekurangan petugas kebersihan.
LAMPIRAN 7
FORM CEKLIS

Sangat Kurang Tidak


No Pernyataan Setuju
Setuju Setuju Setuju
1 Bapak/Ibu/Saudara/i merasa
sudah bekerja sesuai dengan
SOP
2 Bapak/Ibu/Saudara/I merasa
tidak adanya hambatan dalam
pekerjaan
3 Posisi bekerja
Bapak/Ibu/saudara/I membuat
nyaman dalam bekerja
4 Bapak/Ibu/Saudara/I merasa
nyaman dengan pekerjaan saat
ini di Rekam Medis
5 Bapak/Ibu/Saudara/I
menyetujui dengan jabatan
sebagai perekam medis
LEMBAR RIWAYAT HIDUP

BIODATA
Nama : Sriadi Sagita Rini
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 19 Oktober 1999
Alamat : Komplek Pondok Baru Cipageran Blok C 12 Rt 05
Rw 15 Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi
Utara Kota Cimahi
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan

RIWAYAT PENDIDIKAN
1. 2004 – 2005 : TK Raudlatul Athfal
2. 2005 – 2011 : SD Negeri Cipageran Mandiri 1
3. 2011 – 2014 : SMP Negeri 5 Cimahi
4. 2014 – 2017 : SMA Negeri 1 Cisarua
5. 2017 – 2020 : Politeknik TEDC Bandung

RIWAYAT ORGANISASI
1. Anggota Taekwondo SMPN 5 Cimahi 2011 – 2012
2. Bendahara Taekwondo SMPN 5 Cimahi 2013 - 2014
3. Anggota Himpunan Mahasiswa Kesehatan Politeknik TEDC Bandung 2018 –
2019

Anda mungkin juga menyukai