Oleh :
HASIL PENELITIAN
Oleh :
OLEH :
Disetujui :
Dosen Pembimbing
Diketahui Direktur
Akademi Perekam Medik dan Informasi Kesehatan (APIKES) Imelda
Medan
i
PERNYATAAN
TUGAS AKHIR
Saya yang bertanda tangan dibawah ini mengetahui bahwa Karya Tulis Ilmiah ini
adalah hasil karya saya sendiri, kecuali ada beberapa kutipan dan ringkasan yang
masing-masing disebut sumbernya.
ii
LEMBAR PENGUJIAN
OLEH
RINI MAHARANI HUTASUHUT
NIM : 1313466035
Disahkan:
Direktur Akademi Perekam Medik dan Informatika Kesehatan Imelda
Medan
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
Nama : Rini Maharani Hutasuhut
Tempat,Tanggal Lahir: Hutasuhut, 11 November 1995
Agama : Islam
Anak ke : 2 dari 4 bersaudara
Alamat : JL. Omp gende Sipirok
iv
AKADEMIK PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
IMELDA (APIKES) MEDAN
ABSTRAK
Salah satu bentuk pelayanan dokumen rekam medis di rumah sakit adalah
pelayanan rekam medis. Salah satu factor untuk mempertahankan agar rumah
sakit dapat berkembang diperlukan pelayanan yang bermutu, efektif dan efisien.
Oleh karena itu perlu adanya evaluasi terhadap para dokter agar dapat melengkapi
resume medis. Hal ini memberi dampak eksistensi rumah sakit agar terjaga.
Pengaruh aspek ergonomi ruang penyimpanan terhadap bagaimana kecepatan
penyediaan pelayanan dokumen rekam medis di sebuah rumah sakit sangat
mempengaruhi tingkat pelayanan bagi pengguna layanan kesehatan khususnya
RSUD Tapanuli Selatan. Yang menjadi masalah pengaruh aspek ergonomi ruang
penyimpanan tidak signifikan sehingga mempengaruhi kecepatan penyediaan
pelayanan dokumen rekam medis. Karya tulis ilmiah ini dilakukan untuk
mengetahui 1) pengaruh aspek ergonomi ruang penyimpanan rekam medis, 2)
kecepatan pelayanan dokumen rekam medis. Subjek penelitian adalah seluruh
petugas dibidang rekam medis (D-III) dengan jumlah petugas sebanyak 6 orang
dengan metode penelitian deksriptif kuantitatif yang bertujuan untuk memperoleh
gambaran suatu variabel saat penelitian sedang berlangsung. Dengan
menggunakan analisi data antara fisik-fisik egonomis yaitu pencahayaan, sirkulasi
udara, kebisingan. Pengambilan data dilakukan dengan kusioner dan pengamatan
yang dibagikan langsung dengan petugas rekam medis dan dapat mengetahui
sejauh mana kecepatan penyediaan pelayanan dokumen rekam medis di RSUD
Tapanuli Selatan menunjukkan bahwa responden yang menyatakan penilaian baik
terdapat 2 responden (33,3%), responden yang menyatakan penilaian sedang
sebanyak 3 responden (66,6%), dan responden yang menyatakan dengan penilaian
kurang sebanyak 1 responden (16,7%). Dari hasil penelitian diperoleh aspek
ergonomi ruang penyimpanan rekam medis dengan kategori sedang dan kecepatan
pelayanan dokumen rekam medis kategori sedang.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan kasih-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
Selama penilitian dan sampai terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini tidak
terlepas dari doa, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak, baik materi maupun
moril. Oleh karena itu, kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak/Ibu :
vi
8. Fitriyani Lubis, SST.MIK selaku Penguji III
9. Siti Permata Sari, M.Kes selaku wali kelas yang selalu memberikan
10. Rizca Annur Hadya, SST sebagai dosen pembimbing saya dalam
11. Seluruh Staf Dosen APIKES Imelda Medan yang telah membekali Penulis
12. Seluruh Staf Dosen Apikes Imelda yang telah membekali penulis dengan
ilmu pengetahuan.
13. Ayahanda dan Ibunda, abang dan adik-adik dan seluruh keluarga yang
12. Teman-teman satu kelas stambuk 2016, dan sahabat-sahabat saya Desi,
Liza, Hitri, Melan, Yanti, Melda, Riri, Eva, Ade, Nia Anju, Sarbia, Mala.
Akhir kata penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat
selanjutnya.
Peneliti
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................... ii
LEMBAR PENGUJIAN .......................................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................ iv
ABSTRAK ................................................................................................ v
KATA PENGANTAR .............................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xi
viii
3.2.1. Tempat Penelitian ................................................ 28
3.2.1. Waktu Penelitian .................................................. 28
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................... 28
3.2.1. Populasi................................................................ 28
3.2.1. Sampel Penelitian ................................................ 29
3.4. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ..................... 29
3.4.1. Variabel Penelitian............................................... 29
3.4.2. Defenisi Operasional ........................................... 30
3.5. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ................................ 32
3.5.1. Jenis Data ............................................................. 32
3.5.2. Cara Pengumpulan Data ...................................... 33
2.5.3. Teknik Pengukuran .............................................. 34
3.6. Analisa Data Penelitian.................................................. 37
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 48
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1. Ukuran Rak File ................................................................................. 15
3.1. Definisi Operasional .......................................................................... 31
3.2. Kecepatan Penyediaan Dokumen Rekam Medis di Rumah Sakit
Daerah Tapanuli Selatan .................................................................... 32
3.3. Ukuran Dimensi Dokumen Rekam Medis ....................................... 33
4.2. Distribusi Frekuensi Data Demografi Petugas Ruang Rekam Medis
Berdasarkan Jenis Kelamin ................................................................ 38
4.3. Distribusi Frekuensi Data Demografi Petugas Ruang Rekam Medis
Berdasarkan Umur ............................................................................. 38
4.4. Distribusi Frekuensi Data Demografi Petugas Ruang Rekam Medis
Berdasarkan Pendidikan..................................................................... 39
4.5. Distribusi Frekuensi Data Demografi Petugas Ruang Rekam Medis
Berdasarkan Lama Kerja.................................................................... 39
4.6. Distribusi Kualitas pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah
Tapanali Selatan Juli Tahun 2016 ...................................................... 40
4.7. Distribusi Frekuensi Aspek Ergonomi di Rumah Sakit Berdasarkan
Faktor Rak Penyimpanan Dan Faktor Kecepatan Petugas Rekam
Medis Dalam Mengambil Berkas ..................................................... 40
4.8. Distribusi Frekuensi Aspek Ergonomi di Rumah Sakit Berdasarkan
Faktor Kecepatan Petugas Rekam Medis Dalam Mengambil
Berkas ................................................................................................ 41
4.9. Distribusi Frekuensi Aspek Ergonomi di Rumah Sakit Berdasarkan
Rak Penyimpanan Berkas Rekam Media ........................................... 42
x
DAFTAR LAMPIRAN
Informasi Kesehatan
III : Surat Izin Penelitian dari Akademik Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan
V : Lembar Kuesioner
VI : Master Tabel
xi
BAB I
PENDAHULUAN
integral dari suatau organisasi soaial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik
(Bizzartic, 2010)
sarana pelayanan kesehatan, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta
adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas,
tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan tentang pengobatan, baik
rawat inap, rawat jalan maupun pengobatan melalui pelayanan rawat darurat
(Rustiyanto, 2010)
1
2
Rumah sakit merupakan suatu institusi yang komplek, pada pakar, dan pada
maupun jenis disiplin, agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi Yang
mempunyai tugas spesifik, diantaranya adalah unit rekam medis (Budi, 2011)
Rekam medis bukan hanya sisitem pencatatan saja tetapi merupakan suatu
memuat riwayat sejak pertama kali pasien datang diberi pelayanan kesehatan
sampai pada saat ini telah banyak rumah sakit di indonesia yang memiliki mutu
pelayanan yang baik dan di dukung sarana dan prasarana yang canggih. Dengan
banyaknya rumah sakit maka diperlukan juga sistem manajemen baik agar tidak
kalah dengan rumah sakit lain. Jika sistem manejemen dikelola dengan baik
maka rumah sakit akan maju dan berkembang, tetapi jika sisitem manajemen
rumah sakit tidak baik maka tertib administrasinya juga tidak baik.
Hal ini juga bisa diamati dari ruang penyimpanan atau filing yang ada di
rumah sakit tersebut dan dapat dilihat dari rak penyimpanannya. Jika dalam
ruang penyimpanan dokumen rekam medis itu terlalu sempit dan penyediaan rak
file dokumen rekam medis tersebut tidak sesuai dengan banyaknya dokumen
rekam medis yang ada maka, penyimpanan dokumen rekam medis menjadi
padat yang menyebabkan rekam medis dan sampul pelindung menjadi rusak dan
selain itu rak penyimpanan rekam medis terlihat kurang rapi, dan bila ada
3
pelindung rekam medis banyak nomor rekam medis yang hilang atau sobek
sehingga akan berdampak terhadap mutu pelayanan rekam medis di rumah sakit.
Selanjutnya dengan dasar tersebut sudah jelas bahwa rumah sakit benar-benar
mutu pelayanan.
desentralisasi yaitu dengan cara pemisahan antara rekam medis poli klinik
dengan rekam medis penderita dirawat, berkat rekam medis rawat jalan dan
penyimpanan berkas rekam medis tidak terpusat disatu tempat saja dan secara
teori cara sentralisasi lebih baik diterapkan daripada desentralisasi, tetapi pada
yang sangat minim sehingga tidak dapat menyimpan berkas rekam medis terlalu
banyak. sehingga tempat untuk penyimpanan berkas atau dokumen rekam medis
pasien rawat jalan dan rawat inap bertumpuk dibawah rak penyimpanan, situasi
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan Penelitian
hadapi dalam rumah sakit mengenai aspek ergonomi dan aspek aspek yang
di rumah sakit umum daerah tapanuli selatan dimasa yang akan datang.
2. Bagi Penelitian
penyimpanan rekam medis yang sesuai dengan kebutuhan dan sebagai sarana
5
uutuk menerapkan ilmu yang di peroleh selama kuliah dengan yang ada di
sebagai bukti bahwa penulis telah meneyelesaikan tugas akhir sebagai syarat
kesehatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Rekam medis merupakan keterangan baik yng tertulis maupun yang terekam
pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik
yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang bmendapatkan pelayanan gawat
berkas yang berikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
yang berkaitan dengan keadaan pasien, riwayat penyakit dan pengobatan masa
lalu serta saat ini yang ditulis oleh profesi kesehatan yang memberikan pelayanan
Dengan melihat kedua pengertian diatas dapat dikatakan bahwa suatu berkas
rekam medis mempunyai arti yang lebih luas daripada hanya sekedar catatan
biasa, karena di dalam catatan tersebut sudah memuat segala informasi meyangkut
seorang pasien yang akan dijadikan dasar untuk menentukan tindakan lebih lanjut
kepada pasien.
Tanpa dukugan suatu sistem pengelolaan rekam medis baik dan benar tertib
6
7
catatan atau dokumen yang akurat dan adekuat dari pasien, mengenai kehidupan
dan riwayat kesehatan, riwayat penyakit dimasa lalu dan sekarang, juga
kesehatan.
merupakan salah satu faktor penentuan dalam rangka upaya penigkatan pelayanan
kesehatan.
Menurut Hatta ( 2009 ) Tujuan rekam medis dibagi dalam dua kelompok
1. Tujuan Primer
dengan pelayana pasien. Tujuan primer terbagi dalam beberapa kepentingan yaitu:
1. Untuk kepentingan pasien, rekam medis merupakan alat bukti utama yang
mampu membenarkan adanya pasein dengan identitas yang jelas dan telah
diberikan.
sumber.
2. Tujuan Sekunder
Tujuan sekunder rekam medis ditujukan kepada hal yang berkaitan dengan
kebijakan
kegiatan rekam medis dengan cepat dan benar. Untuk terlaksanya tujuan tersebut
1. Setiap pasien yang datang berobat baik rawat jalan maupun rawat inap,
2. Pada unit-unit pelayanan harus tersedia buku register yang diisi setiap saat
jawabnya.
9
tidak hanya menyangkut antara pasien dengan pemberi pelayanan saja. Dibawah
1. Sebagai alat komunikasi antar dokter dengan ahlinya yag ikut ambil
pasien.
sakit.
dan pendidikan.
pasien.
Kengunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain
1. Aspek Administrasi
medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan. Seiring dengan
rekam medis saat ini diperlukan karena kita melihat proses pengobatan dan
tindakan yang diberikan atas diri seorang pasien dapat di akses secara langsung
kesehatan dapat segera megetahui rincihan biaya yang harus dikeluarkan oleh
2. Aspek Medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis, karena catatan tersebut
harus diberikan kepada seorang pasien dan dalam rangka mempertahankan serat
meningkat mutu pelayanan melalui kegiatan audit medis, manejemen risiko klinis
3. Aspek Hukum
menyangkut masalah adanya jaminan hukum atas dasa keadilsn, dalam rangka
11
usaha menegakkan keadilan, rekam medis adalah milik dokter dan rumah sakit
tindakan dan pelayanan lain yang telah di berikan kepada pasien adalah sebagai
informasi yang dapat dimiliki oleh pasien sesuai dengan peraturan dan perundang-
4. Aspek Keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, isinya mengandung data
medis dengan aspek keuangan sangat keungan sangat erat sekali dalam hal
pengobatan, terapi serta tindakan tindakan apa saja yang diberikan kepada
seorang pasien selama menjalani perawatan dirumah sakit, oleh karena itu
medis sangat diharuskan sekali untuk di terapkan pada setiap instansi kesehatan.
5. Aspek Penelitian
6. Aspek Pendidikan
7. Aspek Dokumentasi
bahan untuk pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit ( Depkes RI, 1997 ).
mempuyai kegunaan yang sangat luas, karena tidak hanya menyangkut antara
pasien dengan pemberi pelayanan kesehatan saja, maka kegunaan rekam medis
1. Sebagai alat komunikasi antara dokter antara tenaga ahli lainnya yang ikut
kepada pasien.
pasien.
13
(Hatta, 2009 ).
Sebelum menentukan suatu sistem yang akan dipakai prlu terlebih dahulu
Sebelum menetukan suatu sistem yang akan dipakai perlu terlebih dahulu
1) Kebaikannya :
ruangan
mudah distandarisasikan.
2) Kekurangan :
dengan rekam medis pederita dirawat. Rekam medis poliklinik disimpan disatu
1. Kebaikannya :
cepat.
2. Kekurangan :
Secara teori sistem sentralisasi lebih baik dari pada cara sistem desentalirasi,
tetapi pada pelaksananya sangat tergantung pada situasi ada kondisi masing-
penyimpanan rekam medis. Ukuran rak tersebut diatur sedemikian rupa petugas
tersimpan dalam rak file. Untuk menentukan kapasitas rak yang digunakan untuk
pengarsipan, dan tebal dokumen rekam medis sistem penyimpanan di filing hasue
disesailan antara dokumen rekam medis dengan ukuran rak filing. Jika ukuran rak
filing terlalu sempit atau terlalu besar akan berpengaruh pada penyimpanan
Untuk menyimpan rekam medsi ada 2 jenis alat yang dipergunakan, yakini
terbuka (rak) dan tertutup (filing kabinet), penggunaan rak lebuih murah
rekam medis juga lebih mudah, karena tidak perlu membuka lagi sebagaimana
Dengan rak terbuka dapat dimungkinkan dapat lebih dari seorang untuk
Quide dam folder berwarna (kode warna), penggunaan rak terbuka telah
kemungkinannya.
17
Kelemahan pada rak terbuka adalah kurang aman, baik dari unsur
pencurian, debu dan bahaya kebakaran. Jika kurang pengawasan, setiap orang
yang lewat dapat dengan cepat dan mudah mengambil atau memindahkan
Ruang penyimpanan rekam medis harus tempak bersih, rapi dan teratur.
Faktor ini akan mempengaruhi efisiensi kerja staf kearsipan dan akan
menimbulkan respon bagi para pengguna. Kantor yang tidak teratur tampak
Meja harus bersih, semua folder dan kertas-kertas termaksud rekam medis
khususnya mengenai rekam medis yang masih berguna untuk keperluan pekerjaan
maupun yang tidak berguna lagi disimpan secara khusus. Terutama bagi rekam
medis yang kegunaanya cukup penting, hal ini untuk menghindari penyahgunaan
oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Rekam medis yang tidak berguna
diperlukan
mudah
18
mudah
terwujud.
kegiatan dan tugas yang cocok dengan kapabilitas manusia dan limitnya faktor
tata letak ruang dan peralatan yang mudah dijangkau bagi manusia dalam
melaksanakan aktivitasnya.
1. Prinsip Fiskal :
2. Prinsip Kognitif :
1. Adanya standarisasi
2. Membuat stereotipe
tebal, miring
untuk mempermudah tata kerja dalam mencapai efisieansi dan efektifitas kerja.
Ergonomi juga berpengaruh terhadap kesalahan kerja yaitu jika sikap dan cara
kerja seseorang diantaranya posisi duduk pada saat bekerja di dukung dengan
peralatan dan tata letak tidak yag dirancang secara ergonomi akan lebih nyaman
1. Pencahayaan
2. Sumber Cahaya
jendela.
Panas yang berlebihan dari suhu kompurter, untuk mengatasi hal tersebut
maka diperlukan tata ruang yang dapat meredam dan menstabilkan cahaya dan
4. Gangguan Suara
berasal dari Air Conditiner, suara manusia, suara speker yang terlalu keras, dan
rapat, memasang peredam suara, atau kita melakukan pekerjaan tersebut di tempat
5. Ergonomik
komputer tersebut digunakan. Bertambah panasnya suhu udara adalah hal yang
penting untuk diperhatikan, karena perubahan suhu udara yang sedikit saja akan
diperlukan peralatan lain untuk menetralisir suhu yang tinggi tersebut, diantaranya
cedera, serta sejumlah resiko kesehatan yang lain. Kehamilan, menopouse dan
kondisi lain yang mempengaruhi tingkat hormon umur yang semakin bertambah
kinerja user selama user bekerja menggunakan layar tampilan. Agar user selalu
merasa nyaman dalam bekerja, biasakan untuk sealalu bekerja dalam keadaan
sesantai mungkin dan dalam posisi yang benar. Hindari posisi yang dapat
mengakibatkan ketidaknyamanan.
23
otot dan lakukan olahraga ringan beberapa kali sehari. Mengusahakan untuk tidak
mengetik dalam jangka waktu yang lama yang memberikan tekanan fisik yang
berat.
pengalaman bahwa istirahat dalam waktu singkat dan sering jauh lebih bermanfaat
Memeriksa kebiasaan kerja anda dan file pekerjaa yang hendak user
lakukan. Bagilah waktu anda untuk bekerja secara bergantian sehingga user tidak
duduk dalam selang waktu yang lama atau melakukan satu aktifitas yang sama
terus menerus hal ini selain untuk menghindari kelelahan juga untuk mencegah
dari kejenuhan.
pendek dengan keberhasilan yang diukur dari sejauh mana teknik ergonomi
peraga lainnya.
timdan melakukan :
24
1. Penilaian
(responsive). Pelayanan adalah suatu bagian atau urutan yang terjadi dalam
interaksi langsung antara seseorang dengan orang lai atau mesin secara fisik dan
Pelayanan yaitu terget waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang
pemeriksaan oleh dokter dan perawat dalam waktu kurang dari 5 menit dari
sisitem realtime, didefesiansikan sebagai waktu dari saat kejadian ( internal atau
disebut dengan event response time. Sasaran dari penjadwalan ini adalah
terdapat penderitaan gawat darurat atau darurat yang dilayani dengan tindakan life
saving oleh petugas gawat darurat lebih dari 15menit : waktu yang diperlukan
pasien sejak masuk rumah sakit sampai dilakukan alih rawat, rawat jalan, operasi
penanganan > 2 jam bila penyebabnya tindakan atau resusitasi maka dinyatakan
pertama.
pertama.
time ( waktu tanggap) sebagai indicator proses untuk mencapai indicator hasil
yang berupa survei rate ( angka kelangsungan hidup ). Hal tersebut dipengaruhi
dari pendekatan sistem pelayanan yang terdiri dari pendekatan sistem pelayanan
d) Penunjang
e) Komunikasi
f) Transformasi
1. Antropometri
2. Biometri
3. Faal Kerja
Berkaitan dengan tingkah laku kerja baik secara anatomi maupun secara
prosedur operasional.
kerangka teori maka dapat dikatakan bahwa sistem penyimpanan rekam medis
4.kebisingan
Dalam uraian kajian teori kedua variabel penelitian yakni pengaruh aspek
METODE PENELITIAN
keadaan secara objektif. Metode penelitian ini digunakan untuk memecahkan atau
di Rumah Sakit Umum Daerah Tapanuli Selatan yang berlokasi di JL. Rumah
Rumah Sakit Umum Daerah Tapanuli Selatan adalah merupakan salah satu
rumah sakit milik pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara yang didirikan
pada tahun 1937, dimana letak bangunan berada di jalan rumah sakit No. 1 kota
Sipirok .
3.3.1. Populasi
29
30
Populasi dalam penelitian ini adalah pewagai tamatan D-III Rekam Medis
di Rumah Sakit Umum Daerah Tapanuli Selatan yang berjumlah 6 orang pegawai
sampel.
3.3.2. Sampel
adalah total populasi dirumah sakit umum daerah Tapanuli Selatan. Keseluruhan
orang
3. Pegawai bagian penerima pasien ruang rekam medis rumah sakit umum
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
yang dimiliki atau didapat oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep
maka definisi operasional variabel dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Jumlah rekam medis di rak penyimpanan yaitu jumlah rekam medis yang
2. Sarana penyimpanan di unit rekam medis yaitu fasilitas sarana atau alat
3. SOP (Standar Operation Prosedure) yaitu suatu prosedur yang telah dibuat
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek peneliti
dengan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada objek sebagai
sumber informasi yang dicari (Notoatmodjo, 2012). Data primer diperoleh dari
kusioner yang diberikan kepada petugas rekam medis di Rumah Sakit umum
1. Metode Angket
yang berupa formulir formulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek,
(Notoatmodjo, 2012).
2. Metode Observasi
Observasi adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi,
melihat, dan mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu yang ada hubungannya
P= X 100 %
Keterangan :
P : Persentase
N : Jumlah soal
35
dalam atribut tertentu sehingga penyusunannya disusun secara terurut dari yang
rendah sampai yang tinggi menurut suatu ciri tertentu (Nasir, 2011).
Keterangan :
membuat kuesioner
kuesioner :
1. Jelas.
4. Menghindari bias.
5. Mudah mengutarakan.
Ada beberapa hal yang harus di perhatikan ketika kita membuat pertanyaan
Adapun dalam pembuat kuesioner pada kali ini di bagi menjadi 2 yaitu :
rekam medis.
penelitian berupa surat izin penelitian dan surat balasan dari tempat penelitian
37
Data yang akan dikumpulkan diolah dengan langkah langkah sebagi berikut :
1. Collection
2. Editing
Memeriksa kuisoner yang telah masuk apakah sudah terisi dengan baik
dan benar.
3. Klasifikasi
4. Penyajian data
Salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah
dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang
diinginkan.
Dalam penelitian ini analisa data dilakukan secara kuantitatif yaitu metode
gambaran yang jelas tentang bentuk pelayanan prosedur dan penyimpanan rekam
Selatan dengan jumlah responden sebanyak 6 orang. Maka hasil yang diperoleh
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Demografi Petugas Ruang Rekam Medis
Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah (F) Persentase (%)
1 Laki-laki 4 66,7%
2 Perempuan 2 33,3%
Total 6 100%
Berdasarkan tabel 4.2 di atas terlihat bahwa umur responden di wilayah kerja RSUD
Tapsel yang paling banyak dalam penelitian ini adalah untuk laki-laki 4 responden
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Data Demografi Petugas Ruang Rekam Medis
Berdasarkan Umur
No Umur Jumlah (F) Presentase (%)
1 20 tahun - 25 tahun 1 16,7%
2 26 tahun - 35 tahun 3 50%
3 > 36 tahun 2 33,3%
Total 6 100%
Berdasarkan tabel 4.3 di atas terlihat bahwa umur responden di wilayah kerja RSUD
Tapsel yang paling banyak dalam penelitian ini adalah 15 tahun 25 tahun 1 responden
responden (33,3%).
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Data Demografi Petugas Ruang Rekam Medis
Berdasarkan Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah (F) Presentase (% )
38
39
1 SLTA 2 33.3%
2 D3 Rekam Medik 3 50%
3 Sarjana 1 16,7%
Total 6 100%
Berdasarkan tabel 4.4 diatas terlihat bahwa tingkat pendidikan responden di ruang
Rekam Medik RSUD Tapsel yang paling banyak dalam penelitian ini adalah D3 Rekam
Medik sebanyak 5 responden (83.3%) dan yang paling sedikit adalah SLTA yaitu 1
responden (16,7%).
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Data Demografi Petugas Ruang Rekam Medis
Berdasarkan Lama Kerja
No Lama Kerja Frekuensi Presentase (%)
1 1 3 tahun 1 16,7%
2 3 10 tahun 3 50%
3 > 10 tahun 2 33,3%
Total 6 100%
Berdasarkan tabel 4.5 diatas responden lama kerja 1 3 tahun sebanyak 1 orang
(16,7%), responden lama kerja 3 10 tahun sebanyak 3 orang (50%), dan responden lama
Jadi dari distribusi frekuensi tersebut jawaban yang diberikan responden atas
tingkat pengetahuan petugas rekam medis tentang pegaruh aspek ergonomi ruang
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Aspek Ergonomi di Rumah Sakit Berdasarkan Rak
Penyimpanan Berkas Rekam Medis
Jawaban Responden
Responden Ya Tidak Total
F % F % F %
R1 4 80% 1 20% 5 100%
R2 3 60% 2 40% 5 100%
R3 3 60% 2 20% 5 100%
R4 3 60% 2 40% 5 100%
R5 3 60% 2 40% 5 100%
R6 2 40% 3 60% 5 100%
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, hasil pengolahan data denga menggunakan uji
frekuensi diperoleh informasi untuk variabel rak penyimpanan berkas rekam medis
mayoritas responden memberi jawaban setuju untuk setiap pernyataan yang diajukan
dalam kuesioner.
4.6 Pembahasan
adalah ruangan yang memiliki cukup luas sebagai tempat penyimpanan berkas rekam
medis. Ruangan penyimpanan rekam medis yang ergonomis adalah ruangan yang
terpisah dengan pengolahan data agar setiap petugas dapat bekerja dngan efisiensi
Dari hasil penelitian yang dilakukan yang berjudul pengaruh aspek ergonomi
Rekam Medis di RSUD Tapanuli Selatan tahun 2016, baik terdapat 2 responden (33,3%),
dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi aialah manusia
pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi
ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah menurunkan
setres yang dihadapi, upanya antara lain berupa suhu udara, cahaya, kebisingan dan
Ergonomi terkait dengan karakterstik fungsional dari manusia itu sendiri seperti
kemampuan penginderaan respon, daya ingat, posisi optimum tangan dan kaki. Oleh
sebab itu dalam pembangunan suatu ruangan sangat diperlukan perhatian dalam segi
ergonomis harus sangat diperhatikan karena sangat berpegaruh sekali terhadap hasil
yang akan di capai dalam pembangunan suatu ruangan yng memiliki sisi
suatu ruangan kerja agar tidak menimbulkan masalah bagi pekerja yang berada dalam
ruangan itu sendiri agar memperlancat keseluruhan proses pencapaian yang maksimal
dalam bekerja.
pekerjaan dengan nyaman dan aman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang
dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang, mungkin muncul akan dapat dihindari.
Pekerjaan dikatakan nyaman jika pekerja yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan
43
dengan meras nyaman. Untuk mencapai kenyamanan dan rasa aman didalam suatu
ruangan sangat penting disini aspek keergonomisan suatu ruangan harus sangat
diperhatikan.
pendaftaran pasien rawat inap gunanya jika ada pasien yang berulang dan membutuhkan
berkas catatan medis yang ada sebelumnya proses pengambilan berkas dapat lebih muda
dan lebih efektif. Sistem pencahayaan dan temperature juga harus diperhatikan untuk
tersebut.
berpengaruh mengganggu proses kerja petugas didalam ruangan tersebut. Untuk itu
medis berdasarkan durasi waktu penyimpanan status pasein dari rekam medis kepoli
rawat jalan berjalan dengan manyoritas lambat di karenakan setelah berkas medis
sampai dibagian distribusi, berkas rekam medis tersebut dipilah-pilah terlebih dahulu
berdasarkan poli dan tujuan masing-masing. Setelah berkas rekam medis dipilah-pilah,
berkas rekam medis dikumpul menjadi banyak agar sekaligus dalam penyampaian ke
poli.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dokumen Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Tapanuli Selatan Tahun
1. Alur kerja dan ruang kerja pelayanan rekam medis di RSUD Tapanuli
dengan ruang petugas rekam medis yang lain sehingga mempersulit dalam
pada jalur yang lurus karena letak meja petugas satu dengan yang lain
agak berjahuan.
3. Sarana kerja di ruang filling belum baik karena penataannya kurang rapi,
penataan file kedalam rak file juga belum rapi karena masih ada yang
(50%), dan responden lama kerja > 10 tahun sebanyak 2 orang (33,3%).
44
45
yaitu untuk pasien baru rawat jalan selama 3 menit sedangkan pasien lama
rawat jalan 10 menit. Dan untuk pasien baru rawat inap selama 2 menit,
5.2 Saran
masing.
2. Bagi Petugas
penelitian sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
46
INFORMED CONSENT
Nama :
Alamat :
Menyatakan bersedia menjadi responden pada penelitian yang akan dilakukan oleh :
Saya yakin bahwa penelitian ini tidak mengakibatkan efek samping terhadap fisik dan
mental saya dan kerahasiaan identitas saya sangat dijaga oleh penulis. Oleh karena itu saya
Responden
( )
MASTER TABEL
PENGARUH ASPEK ERGONOMI RUANG PENYIMPANAN TERHDAP KECEPATAN PENYEDIAAN PELAYANAN
DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAEARAH TAPANULI SELATAN TAHUN 2016
Identitas Pertanyaan
No Total
Jenkel Umur Pendidikan Lama Kerja X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
1 1 3 1 3 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 4
2 2 1 2 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 6
3 2 3 1 2 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 6
4 1 2 2 2 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 7
5 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8
6 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8
Keterangan:
Nim : 1313466035
Benar telah melakukan revisi Karya Tulis Ilmiah saya yang berjudul Pengaruh aspek
Demikian surat ini saya perbuat untuk dipergunakan seperlunya. Atas perhatian Bapak saya
Diketahuioleh
Penguji I
Nim : 1313466035
Benar telah melakukan revisi Karya Tulis Ilmiah saya yang berjudul Pengaruh aspek
Demikian surat ini saya perbuat untuk dipergunakan seperlunya. Atas perhatian Bapak saya
Diketahuioleh
Penguji II
Nim : 1313466035
Benar telah melakukan revisi Karya Tulis Ilmiah saya yang berjudul Pengaruh aspek
Demikian surat ini saya perbuat untuk dipergunakan seperlunya. Atas perhatian Bapak saya
Diketahuioleh
Penguji III