Anda di halaman 1dari 32

LEMBAR

PENILAIAN TUGAS

LAPORAN INI TELAH DIPERIKSA

di Bandung tanggal : .......................................

dengan Nilai Angka : .......................................

Dosen Mata Kuliah,

Anita Putri Wijayanti, S.Kep., Ners., MM.

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami juga bersyukur
atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat
mengumpulkan bahan-bahan materi untuk makalah ini. Kami telah berusaha
semampu kami untuk mengumpulkan berbagai macam bahan untuk makalah
tugas mata kuliah Biomedik dan Terminologi Medis yang
berjudul Terminologi Keracunan.
Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun
untuk menyempurnakan makalah ini agar menjadi lebih baik lagi. Demikianlah
makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, kami mohon maaf
yang sebesarnya dan sebelumnya kami mengucapkan terima kasih.

Bandung, Desember 2016

(Kelompok 1)

2
DAFTAR ISI

LEMBAR PENILAIAN TUGAS................................i


KATA PENGANTAR.........................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................1
1.2 Pokok Permasalahan.............................................................3
1.3 Tujuan Laporan......................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Racun................................................................2
2.2...............................................................................................
Jenis - Jenis Zat Berbahaya.....................................................2
2.3...............................................................................................
Gejala Keracunan....................................................................3
2.4...............................................................................................
Pencegahan Keracunan..........................................................3
2.5...............................................................................................
Macam Macam Racun.............................................................4
A. Keracunan Karbon Monoksida.......................................4
B. Keracunan Makanan......................................................5
C. Keracunan Air Raksa
......................................................................................
12
D. Keracunan Anti Beku
......................................................................................
12
E. Keracunan Ethylene Glycol
......................................................................................
15

3
F. Keracunan Darah
......................................................................................
16
G. Keracunan Sinar Matahari
......................................................................................
17
H. Keracunan Selenium
......................................................................................
18
I. Keracunan Karbon Alcohol
......................................................................................
19
J. Keracunan Karbon Moonflower
......................................................................................
22
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
....................................................................................................
24
3.2 Saran
....................................................................................................
24
Daftar Pustaka
....................................................................................................
25

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keracunan makanan merupakan satu penyakit gastroenteritis akut.


Penyakit ini terjadi karena kontaminasi bakteri hidup atau toksin yang di
hasilkanny pada makanan atau karena kontaminasi zat-zat organic dan racun
yang berasal dari tanaman dan binatang.

Berbagai kasus keracunan, sudah sering kita dengar dari media massa.
Mungkin, kita sendiri pun pernah mengalaminya. Ada beberapa faktor yang bias
menyebabkan seseorang keracunan.

Selama ini kasus keracunan yang sering terjadi adalah akibat seseorang
menelan makanan yang telah dicemari racun yang dikeluarkan oleh bakteri,
staphylococcus. Sebenarnya bakteri ini jika tertelan tidak akan menimbulkan
sesuatu yang buruk, akan tetapi ia dapat menghasilkan racun enterotoxin yang
akan menyebabkan keluarnya cairan berlebihan dari usus halus.

1.2 Pokok Permasalahan


1. Apa pengertian dari racun?
2. Apa jenis zat dapat berbahaya?
3. Apa saja gejala keracunan?
4. Bagaimana mencegah keracunan?
5. Apa saja macam-macam keracunan?

1.3 Tujuan Laporan


1. Untuk mengetahui pengertian racun.
2. Untuk mengetahui jenis zat berbahaya.
3. Untuk mengetahui gejala dari keracunan.
4. Untuk mengetahui cara mencegah keracunan.
5. Untuk mengetahui macam-macam keracunan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Racun

Racun adalah zat yang berbahaya bagi tubuh . Ada berbagai jenis racun.
Banyak zat beracun produk memiliki sekitar rumah. Bahkan obat-obatan yang
tidak diambil sebagai diarahkan bisa berbahaya. Racun bisa masuk kedalam tubuh
dengan cara bernapas dalam, menelan atau menyerap melalui kulit .

2.2 Jenis Jenis Zat yang Berbahaya

Zat yang bisa meracuni meliputi:

1. Produk pembersih

2. Produk rumah tangga, seperti remover cat kuku dan produk perawatan pribadi

3. Thinner

4. Pestisida yang digunakan di rumah atau di halaman

5. Bahan kimia yang digunakan di halaman, seperti herbisida, pupuk dan fungisida

6. Logam, seperti timah

7. Merkuri, yang dapat ditemukan dalam termometer tua dan baterai

8. Resep dan over the counter obat-obatan bila dikombinasikan atau mengambil
cara yang salah

9. Obat-obatan terlarang

10. Karbon monoksida gas

2
11. Makanan yang terkontaminasi

12. Tanaman, seperti poison ivy dan racun pohon ek

13. Tertentu racun dari ular dan serangga

2.3 Gejala Keracunan

Efek keracunan tergantung pada apa substansi terkena, dan jenis dan jumlah
paparan. Usia, berat badan dan bagaimana sehat juga dapat mempengaruhi gejala.
Keracunan dapat menyebabkan efek jangka pendek, seperti ruam kulit atau muntah.
Dalam kasus-kasus serius, dapat menyebabkan kerusakan otak, koma atau
kematian. Berikut ini adalah beberapa kemungkinan gejala keracunan:

1. Muntah

2. Diare

3. Mual

4. Kemerahan atau luka di sekitar mulut

5. Drooling atau mulut kering

6. Dilatasi pupil (murid yang lebih besar dari normal) atau murid terbatas (murid
yang lebih kecil dari normal)

7. Ruam

8. Kebingungan

9. Gemetar atau kejang

3
10. Kesulitan bernapas

11. Sadar (pingsan)

2.4 Pencegahan Keracunan?

Cara terbaik untuk menjaga terhadap keracunan adalah untuk menghindari


paparan terhadap zat berbahaya. Berikut ini adalah beberapa tips:

1. Jauhkan semua bahan rumah tangga berbahaya di lemari terkunci, keluar dari
jangkauan anak-anak. Zat berbahaya termasuk obat-obatan, produk pembersih
rumah tangga dan apapun yang mengandung bahan kimia berbahaya (seperti
penghapus cat kuku dan bug repellent). Childproofing rumah dengan kunci
pengaman anak dan penjaga mungkin ide yang baik.

2. Kenakan pakaian pelindung (seperti sarung tangan) ketika menggunakan


pembersih dan bahan kimia.

3. Hindari menggunakan pestisida, bahan kimia cat tipis atau lainnya di dalam
rumah atau garasi. Cobalah untuk menemukan non-kimia solusi. Jika
menggunakan bahan kimia di dalam, menjaga area yang berventilasi baik.

4. Jangan mencampur bahan kimia. Mereka mungkin menjadi beracun bila


dicampur. Pemutih dan amonia hanya salah satu contoh, ketika dicampur
bersama-sama, mereka menciptakan gas beracun yang dapat mematikan.

5. Label semuanya di dalam lemari obat . Tanyakan kepada diri sendiri, "Jika orang
dewasa membutuhkan obat tertentu, bisa dia menemukan yang tepat dengan
mudah, tanpa menebak?"

6. Singkirkan obat lama atau kadaluarsa dan produk rumah tangga.

7. Jauhkan obat-obatan dan bahan kimia dalam wadah asli mereka.

8. Ikuti petunjuk pada etiket saat menggunakan produk.

4
9. Apakah pemanas gas dan gas, minyak lainnya atau kayu bakar peralatan
diservis secara teratur. Pastikan peralatan ini benar dibuang.

10. Jangan pernah menjalankan mobil di garasi , selain ketika mengemudi masuk
dan keluar.

11. Instal detektor karbon monoksida untuk membuat aman dalam kasus
kebocoran karbon monoksida di rumah .

2.5 Macam- Macam Racun

A. Keracunan karbon monoksida

Karbonmonoksida (CO) merupakan gas yang tidak dapat dilihat dan dicium
baunya. Dalam kadar tinggi zat ini dapat membunuh manusia. Gas CO dihasilkan
dari proses pembakaran gas, bensin, kayu dan batubara. Proses pembakaran yang
berlebihan dapat menghasilkan gas CO dalam jumlah membahayakan. Kematian
akibat keracunan gas CO dapat terjadi akibat gas CO yang berasal dari kendaraan
bermotor.

Orang yang mengalami keracunan gas CO pada tingkat ringan sampai


sedang, biasanya merasakan sakit kepala hebat, tampak bingung dan terasa mual.
Jika kadarnya tinggi atau terpapar dalam waktu lama dalam jumlahnya tinggi, maka
akan timbul gangguan kesadaran sampai kematian.

Kematian akibat gas CO terjadi karena kandungan oksigen dalam jaringan


berkurang drastis sehingga menimbulkan kerusakan dan kematian jaringan. Gas CO
mempunyai daya ikat yang lebih kuat dengan sel darah merah dibandingkan dengan
oksigen. Hal ini mengakibatkan sel darah merah akan berikatan dengan gas CO
sehingga oksigen yang sampai di jaringan berkurang. Bila merasa mengalami
keracunan gas CO maka segera lakukan :

1. Jika berada dalam ruang tertutup, segera keluar ruangan untuk mencari udara
segar.

5
2. Buka semua ventilasi (jendela dan pintu) agar terjadi pertukaran udara.

3. Matikan semua jenis alat pembakaran, seperti mesin mobil atau motor, kompor,
pembakaran sampah atau lainnya.

4. Segera pergi ke pusat pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan


pemeriksaan dan penanganan.

6
B. Keracunan makanan

Kejadian keracunan makanan, biasanya disebabkan karena


mengkonsumsi makanan & minuman yang telah terkontaminasi dengan bakteri,
parasit atau virus. Bahan kimia berbahaya juga dapat menyebabkan terjadinya
keracunan makanan jika mereka mengkontaminasi makanan baik saat panen
ataupun proses lainnya. Meskipun kebanyakan kasus keracunan makanan tidak
terdiagnosa & dilaporkan, tetapi menurut CDC, di Amerika diperkirakan terdapat
76 juta orang yang mengalami kasus keracunan makanan setiap tahunnya. Dari
jumlah tersebut, 5000 orang meninggal dunia. Sedangkan di Indonesia, meskipun
tidak terdapat data yang pasti, bisa jadi angka tersebut lebih besar lagi. Hal ini
karena masih rendahnya pengetahuan sebagian besar masyarakat mengenai
kebersihan makanan.
Pada sebagian besar kasus keracunan makanan, gejala yang timbul
hampir mirip dengan flu perut/flu usus. Gejala tersebut dapat berlangsung mulai
dari hitungan jam hingga hari, berikut gejala terjadinya keracunan makanan:

1. Kram perut

2. Mual

3. Muntah

4. Diare, kadang bercampur dengan darah

5. Demam

6. Dehidrasi

Biasanya kasus keracunan makanan tidak terlalu berat & dapat sembuh dalam
waktu 24-48 jam. Tetapi dapat juga terjadi kasus keracunan makanan hingga
menyebabkan kematian.
Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya keracunan makanan, yang
medicastore ambil dari emedicinehealth.com :

7
1. Norovirus
Adalah kelompok virus yang menyebabkan penyakit yang tidak terlalu
berat (sering disebut dengan flu perut/flu usus). Gejala yang timbul adalah
mual, muntah, diare, nyeri perut, sakit kepala & demam. Gejala-gejala tersebut
biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 2-3 hari. Virus ini menjadi
penyebab paling umum dalam kasus keracunan makanan pada orang dewasa &
biasanya masuk kedalam tubuh melalui air, sayuran & kerang yang
terkontaminasi oleh feses, dapat juga dari orang ke orang
2. Rotavirus
Dapat menyebabkan terjadinya keracunan makanan yang sedang hingga
berat, biasanya diti dengan diare cair & demam. Merupakan penyebab umum
keracunan makanan pada bayi & anak-anak, dan biasanya masuk kedalam
tubuh dari orang ke orang melalui kontaminasi feses pada makanan ataupun
saat berbagi tempat bermain.
3. Hepatitis A
Virus hepatitis A dapat menyebabkan keracunan makanan yang diti
dengan demam, hilangnya nafsu makan, nyeri perut & merasa lelah, yang
kemudian diikuti dengan mata & kulit yang berwarna kuning (jaundice). Gejala
tersebut biasanya berlangsung kurang dari 2 bulan, tetapi dapat kambuh &
muncul lagi dalam jangka waktu hingga 6 bulan. Virus tersebut masuk kedalam
tubuh dari orang ke orang melalui kontaminasi makanan oleh feses.
Bakteri dapat menyebabkan terjadinya keracunan makanan melalui 2 cara.
Beberapa bakteri dapat menginfeksi usus, yang menyebabkan terjadinya
peradangan & kesulitan untuk menyerap nutrisi & air, sehingga timbul diare.
Bakteri jenis lain dapat menghasilkan senyawa kimia dalam makanan (sering
disebut dengan toksin) yang berbahaya bagi sistem pencernaan manusia. Saat
termakan, senyawa kimia tersebut dapat menimbulkan mual, muntah, kegagalan
ginjal bahkan kematian.
4. Salmonella
Salmonella adalah bakteri yang dapat menyebabkan terjadinya keracunan
makanan dengan gejala mual, muntah, diare berat & sakit kepala serta nyeri
persendian (beberapa minggu kemudian). Pada orang dengan kekebalan tubuh

8
yang bermasalah (seperti pada penderita gagal ginjal, penderita HIV/AIDS atau
mereka yang menjalani kemoterapi), salmonella dapat menyebabkan penyakit
yang membahayakan jiwa. Bakteri tersebut biasanya masuk kedalam tubuh
melalui makanan yang tidak dimasak hingga matang (seperti pada telur, unggas,
makanan laut ataupun produk susu).

5. Campylobacter
Dapat menyebabkan gangguan kesehatan dengan gejala demam, diare
cair, sakit kepala & sakit pada otot. Campylobacter merupakan bakteri
penyebab keracunan makanan yang paling sering ditemui di dunia. Biasanya
masuk kedalam tubuh melalui konsumsi unggas mentah, susu mentah ataupun
air yang terkontaminasi oleh kotoran hewan.

6. Escherichia coli (E coli)

Dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang diti dengan diare cair


dalam jumlah banyak & dapat menjadi diare yang bercampur dengan darah.
Terdapat berbagai tipe dari bakteri jenis ini. Yang terberat dapat menyebabkan
terjadinya kegagalan ginjal & kematian (sekitar 3-5 % dari seluruh kasus).
Bakteri tersebut masuk kedalam tubuh melalui makan daging yang kurang
matang, susu yang tidak dipasteurisasi atau air minum yang terkontaminasi.

7. Shigella (traveler's diarrhea)


Dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang diti dengan demam, diare
yang bercampur lendir atau darah atau keduanya. Biasanya masuk kedalam
tubuh melalui air yang telah terkontaminasi dengan kotoran manusia.

8. Listeria monocytogenes
Listeriosis adalah gangguan kesehatan yang diti dengan mual & muntah.
Pada beberapa orang yang terinfeksi dapat berkembang menjadi meningitis
dari bakteri ini. Biasanya masuk kedalam tubuh melalui makanan yang tidak
dimasak, seperti daging, sayuran, keju lembut & susu yang tidak dipasteurisasi.
Wanita hamil & bayi yang baru lahir mempunyai resiko yang lebih besar untuk
menderita infeksi yang serius.

9
9. Clostridium botulinum (botulism)

Dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang mempengaruhi sistem


syaraf. Gejala biasanya diti dengan pngan yang kabur, kemudian kesulitan
berbicara & kelemahan seluruh tubuh. Gejala lebih lanjut adalah kesulitan
bernafas & ketidak mampuan untuk menggerakkan lengan atau kaki. Bayi &
anak-anak terutama memiliki resiko yang lebih besar. Biasanya masuk kedalam
tubuh melalui makanan dalam kemasan kaleng yang mengandung toksin
tersebut.

10. Vibrio cholerae

Dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang diti dengan kram perut,


mual, muntah & demam menggigil. Biasanya masuk kedalam tubuh melalui
daging atau makanan laut yang tidak dimasak dengan sempurna (mentah).

11. Vibrio parahaemolyticus

Dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang diti dengan kram perut,


mual, muntah & demam. Biasanya masuk kedalam tubuh melalui memakan
makanan laut yang mentah atau kurang matang, terutama tiram. Biasanya
jarang menjadi penyebab keracuna makanan. Gangguan kesehatan yang
dialami dapat terjadi karena penyiapan makanan yang kurang baik ataupun
pemilihan makanan yang tidak tepat (misalnya mengkonsumsi jamur beracun).

12. Jamur beracun

Gangguan kesehatan yang dialami dapat beragam, mulai dari yang ringan
hingga membahayakan jiwa, tergantung dari jenis jamur yang dikonsumsi.
Gejala yang sering timbul adalah mual, muntah & diare. Beberapa jenis jamur
dapat menghasilkan toksin syaraf, yang menyebabkan berkeringat, gemetar,
halusinasi & bahkan koma.

13. Keracunan ciguatera

10
Disebabkan karena mengkonsumsi ikan yang mengandung toksin yang
berasal dari ganggang di laut dalam. Dapat menimbulkan gangguan kesehatan
yang diti dengan mati rasa di daerah sekitar mulut , yang dapat menyebar ke
tangan & kaki, mual, muntah, sakit pada otot & kelemahan, sakit kepala,
pusing & denyut jantung yang tidak beraturan. Toksin tersebut juga dapat
menimbulkan gangguan pada indera perasa, dimana rasa panas akan terasa
dingin & sebaliknya. Biasanya ikan yang mengandung toksin tersebut berasal
dari perairan tropis.

14. Pestisida
Dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang diti dengan pngan kabur,
kelemahan, sakit kepala, kram, diare, peningkatan produksi lendir & tangan
serta kaki yang gemetar. Toksin masuk ketubuh melalui mengkonsumsi sayur
& buah yang terkontaminasi pestisida tanpa dicuci terlebih dahulu. Penanganan
utama untuk kejadian keracunan makanan adalah dengan cara mengganti
cairan tubuh yang keluar (karena muntah atau diare) baik dengan minuman
ataupun cairan infus. Bila perlu, penderita dapat dirawat di rumah sakit. Hal ini
tergantung dari beratnya dehidrasi yang dialami, respon terhadap terapi &
kemampuan untuk meminum cairan tanpa muntah.
Berikut adalah beberapa hal yang dilakukan untuk menangani kasus keracunan
makanan, yang medicastore ambil dari www.emedicinehealth.com :

a. Pemberian obat anti muntah & diare.

b. Bila terjadi demam dapat juga diberikan obat penurun panas.

c. Antibiotika jarang diberikan untuk kasus keracunan makanan. Karena pada


beberapa kasus, pemberian antibiotika dapat memperburuk keadaan.
Hanya pada kasus tertentu yang spesifik, antibiotika diberikan untuk
memperpendek waktu penyembuhan.

d. Bila mengalami keracunan makanan karena jamur atau bahan kimia


tertentu (pestisida). Penanganan yang lebih cepat harus segera diberikan,
termasuk diantaranya pemberian cairan infus, tindakan darurat untuk

11
menyelamatkan nyawa ataupun pemberian penangkal racunnya seperti
misalnya karbon aktif. Karena kasus keracunan tersebut sangat serius,
sebaiknya penderita langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan
perawatan yang tepat.

Langkah-langkah sederhana berikut ini dapat mencegah terjadinya kasus keracunan


makanan, seperti yang medicastore ambil dari www.cdc.gov :

1. Masaklah daging, unggas & telur hingga masak seluruhnya. Dengan


memastikan kematangan masakan dapat meyakinkan bahwa bakteri yang
mungkin terdapat pada bahan masakan tersebut telah mati seluruhnya.

2. Pisahkan wadah antara bahan makanan yang masih mentah dengan yang
sudah matang. Hindari kemungkinan kontaminasi bakteri dari bahan mentah
dengan selalu mencuci tangan, pisau & peralatan yang sebelumnya digunakan
untuk memproses daging mentah. Sebelum digunakan pada makanan yang
sudah matang.

3. Dinginkan. Simpan makanan yang masih tersisa pada lemari es segera. Bakteri
dapat tumbuh dengan cepat pada suhu ruangan, jadi sebaiknya simpan
makanan yang tersisa bila tidak dikonsumsi dalam waktu 4 jam kedepan.

4. Bersihkan. Cuci buah segar & sayuran di bawah air yang mengalir untuk
menghilangkan tanah & kotoran yang mungkin ada. Sebaiknya buang lapisan
terluar dari kol atau sawi putih. Karena bakteri dapat tumbuh pada permukaan
tempat memotong makanan, sebaiknya hindari meninggalkan sayur & buah
pada suhu ruangan dalam waktu yang lama. Selain itu, jangan menjadi sumber
dari penyakit juga, selalu cucilah tangan dengan sabun & air sebelum
menyiapkan makanan. Hindari menyiapkan makanan ketika sedang mengalami
diare.

5. Bila terjadi kasus keracunan makanan, laporkan secepatnya pada petugas


kesehatan terdekat. Untuk dapat menghindari terjadinya kejadian yang lebih
parah lagi.

12
6. Khusus bila hendak membeli makanan diluar rumah, sebaiknya perhatikan hal-
hal berikut ini :

a. Bila makan diluar, perhatikan kebersihan makanannya.

b. Jangan memakan makanan yang sudah berbau asam/basi.

c. Jangan memakan makanan yang tampak sudah ditumbuhi oleh jamur.

d. Bila minum es, perhatikan es batu yang digunakan karena es balok


biasanya dibuat dengan air mentah untuk tujuan pengawetan ikan & bukan
diperuntukkan untuk dikonsumsi.

13
C. Keracunan air raksa
Keracunan merkuri juga dapat dikarenakan paparan air-larut bentuk merkuri
(seperti merkuri klorida atau methylmercury ),
menghirup uap merkuri, atau memakan seafood
yang terkontaminasi dengan merkuri.

Merkurius dan sebagian besar senyawa yang


sangat beracun dan harus ditangani dengan hati-
hati, dalam kasus yang melibatkan tumpahan merkuri (seperti dari termometer atau
lampu neon), prosedur pembersihan khusus digunakan untuk menghindari paparan
dan tumpahan. Vacum cleaner dan sapu menyebabkan penyebaran yang lebih besar
dari merkuri dan tidak harus digunakan. Selain, baik belerang, seng, atau bubuk lain
yang mudah membentuk amalgam (paduan) dengan merkuri pada suhu biasa
ditaburkan di atas daerah sebelum itu sendiri yang dikumpulkan dan dibuang
dengan benar

Merkurius dapat dihirup dan diserap melalui kulit dan selaput lendir,
sehingga kontainer merkuri aman disegel untuk menghindari tumpahan dan
penguapan. Pemanasan merkuri, atau senyawa merkuri yang dapat terurai ketika
dipanaskan, selalu dilakukan dengan ventilasi yang memadai untuk menghindari
paparan merkuri uap. Bentuk yang paling beracun merkuri yang senyawa organik ,
seperti dimethylmercury dan methylmercury . Namun, senyawa anorganik, seperti
cinnabar juga sangat beracun oleh konsumsi atau inhalasi. Merkuri dapat
menyebabkan keracunan baik kronis dan akut.

D. Keracunan anti beku

Keracunan antibeku adalah salah satu bentuk


yang paling umum dari keracunan pada hewan kecil,
dan ini adalah karena sangat sering ditemukan dalam
rumah tangga. Keracunan antibeku biasanya terjadi
menetes ketika dari antibeku radiator mobil, di mana
ia kemudian menjilat dari tanah dan dicerna oleh
hewan. Kucing mungkin juga datang ke dalam

14
kontak dengan antibeku yang telah ditambahkan ke toilet. Hal ini terjadi di rumah-
rumah di mana penduduk akan menggunakan antibeku selama bulan-bulan dingin
"musim dingin" pipa mereka. Bahkan jika tidak mengambil tindakan ini di rumah
sendiri, itu adalah sesuatu yang harus diperhatikan ketika mengunjungi rumah-
rumah lainnya, atau ketika berlibur di tempat tinggal musim dingin.
Ini adalah racun, ethylene glycol, yang membuat antibeku mematikan.
Etilen glikol memiliki rasa manis itu, karena ini, binatang akan mengkonsumsi
cairan dalam jumlah sebelum aftertaste menjadi jelas dan menyebabkan untuk
berhenti. Pada saat itu, sudah terlambat. Tidak mengambil sejumlah besar etilena
glikol untuk menyebabkan kerusakan fatal pada sistem; kurang dari tiga ons, atau
88 ml, antifreeze cukup untuk racun binatang. Keracunan antibeku mempengaruhi
otak, hati, dan ginjal. Etilen glikol juga ditemukan dalam pendingin mesin dan
cairan rem hidrolik. Gejala keracunan antifreeze di kucing: Euphoria/delirium,
Goyah gerakan/gerakan tidak terkoordinasi, Mual, muntah, berlebihan buang air
kecil, diare, Jantung berdetak cepat, depresi, kelemahan,
kejang/kejang/tremor/gemetar,pingsan,koma.Pengobatan Keracunan Antifreeze di
Kucing. Jika menyaksikan kucing menelan antifreeze, atau menduga itu
berdasarkan gejala dan akses mungkin untuk substansi, akan perlu untuk segera
mendorong hewan peliharaan untuk muntah.
Untuk pertolongan pertama segera (jika positif bahwa hewan peliharaan
telah menelan zat ini beracun), cobalah untuk menginduksi muntah dengan solusi
hidrogen peroksida sederhana dari satu sendok teh per lima pon berat badan dengan
tidak lebih dari tiga sendok teh diberikan sekaligus. Metode ini sebaiknya hanya
digunakan jika racun telah tertelan dalam dua jam sebelumnya, dan hanya harus
diberikan tiga kali, ditempatkan terpisah pada interval sepuluh menit. Jika hewan
peliharaan tidak muntah setelah dosis ketiga, tidak menggunakannya, atau apa
lebih lanjut, mencoba untuk merangsang muntah.
mungkin ingin menghubungi dokter hewan sebelum mencoba untuk
merangsang muntah, karena dapat berbahaya untuk dilakukan dengan beberapa
racun, beberapa racun akan lebih berbahaya kembali melalui kerongkongan
daripada yang mereka lakukan turun. Jangan menggunakan apa-apa lebih kuat dari
hidrogen peroksida tanpa persetujuan dokter hewan, dan tidak mengusahakan
muntah kecuali bila benar-benar yakin apa yang kucing telah tertelan. Jika kucing

15
sudah muntah, jangan mencoba untuk memaksa muntah lebih.
Sebuah kata akhir, jangan memaksakan muntah jika kucing tidak sadarkan diri,
mengalami kesulitan bernapas, atau menunjukkan t-t stres yang serius atau shock.
Apakah kucing muntah atau tidak, setelah perawatan awal, harus terburu-
buru untuk fasilitas hewan segera. Dokter hewan akan dapat dengan aman
mengelola penangkal untuk meracuni, seperti arang aktif untuk mencegah
penyerapan lebih lanjut dari racun, dan 4-methylpyrazole, yang dapat mengobati
keracunan antibeku sangat efektif jika diberikan segera setelah konsumsi. Kucing
mungkin perlu diadakan dalam perawatan intensif untuk waktu yang singkat untuk
mengamati dan mencegah gagal ginjal.
Kucing yang memiliki antibeku dikonsumsi dalam jumlah yang sangat kecil
dapat bertahan hidup, namun akan mengembangkan gagal ginjal dalam beberapa
hari menelan. Kematian karena kerusakan ginjal adalah umum di antara hewan
yang telah diracuni oleh antibeku.
Pencegahan Keracunan Antifreeze Keracunan antibeku dapat mudah
dihindari dengan mengikuti beberapa tindakan pencegahan sederhana:
Simpan wadah tertutup rapat antibeku dan disimpan keluar dari jangkauan hewan
peliharaan.
Berhati-hatilah untuk tidak tumpah antibeku, dan jika tumpah, pastikan
bahwa itu adalah segera dan menyeluruh dibersihkan. Buang wadah antifreeze
digunakan dengan benar. Periksa radiator mobil secara teratur, dan perbaikan
kebocoran segera. Jangan biarkan kucing berkeliaran tanpa pengawasan di mana
ada akses ke antibeku: jalan, selokan, garasi, dan jalan, misalnya. Sekarang ada
antibeku produk yang tersedia yang menggunakan glikol propilen yang lebih aman
sebagai agen, yang Makanan Amerika dan Drug Administration telah dicap sebagai
non-beracun. Carilah antibeku dengan bahan ini sebaliknya, untuk menjaga hewan
peliharaan lebih aman dari keracunan.

E. Keracunan ethylene glycol

16
Etilen glikol keracunan disebabkan oleh konsumsi etilena glikol (bahan
utama di kedua otomotif antibeku dan hidrolik minyak rem ). Ini adalah, beracun
berwarna, tidak berbau, hampir nonvolatile cairan dengan rasa manis dan kadang-
kadang dikonsumsi oleh anak-anak dan anjing untuk manisnya. Setelah menelan
gejala keracunan mengikuti perkembangan tiga langkah dimulai dengan mabuk dan
muntah-muntah , sebelum menyebabkan asidosis metabolik , kardiovaskular
disfungsi, dan akhirnya gagal ginjal akut . Penyebab utama dari toksisitas bukan
ethylene glycol itu sendiri namun metabolit . Metabolit utama yang menyebabkan
keracunan adalah asam glikolat dan asam oksalat .

Diagnosa medis keracunan yang paling l dilakukan dengan pengukuran


etilena glikol dalam darah. Namun banyak rumah sakit tidak memiliki fasilitas
untuk melakukan tes ini dan perlu bergantung pada kelainan pada tubuh biokimia
untuk mendiagnosis keracunan. Diagnosis juga dapat dibantu dengan memeriksa
urin untuk kehadiran kristal kalsium oksalat. Pengobatan terdiri dari awalnya
menstabilkan pasien diikuti dengan menggunakan penangkalnya . Penangkal
digunakan baik etanol atau fomepizola (Antizol). Penangkal bekerja dengan
menghalangi enzim yang bertanggung jawab untuk metabolisme ethylene glycol
dan karena itu menghentikan perkembangan keracunan.

Hemodialisis juga digunakan untuk membantu menghilangkan ethylene


glycol dan metabolitnya dari darah. Selama perawatan medis dilakukan prognosis
umumnya baik dengan pasien yang paling membuat pemulihan penuh. Keracunan
relatif umum dan karena rasanya, anak-anak dan hewan kadang-kadang akan
mengkonsumsi sejumlah besar etilen glikol. Denatonium benzoat , agen bittering,

17
ditambahkan ke produk antibeku banyak untuk mencoba untuk mencegah
konsumsi.

Gejala keracunan etilen glikol biasanya mengikuti perkembangan tiga langkah,


meskipun individu diracuni tidak akan selalu mengembangkan setiap tahap.

1. Tahap 1 (0,5 sampai 12 jam) terdiri dari neurologis dan pencernaan gejala, orang
mungkin tampak mabuk , menunjukkan gejala seperti pusing , inkoordinasi
gerakan otot , nistagmus , sakit kepala , bicara cadel, dan kebingungan . Iritasi
[1]
pada lambung dapat menyebabkan mual dan muntah . Seiring waktu, tubuh
memetabolisme ethylene glycol menjadi racun lainnya.

2. Tahap 2 (12 sampai 36 jam) adalah hasil akumulasi asam organik dibentuk oleh
metabolisme ethylene glycol dan terdiri dari peningkatan denyut jantung ,
tekanan darah tinggi , hiperventilasi , dan asidosis metabolik . Selain itu kadar
kalsium rendah dalam darah , refleks otot terlalu aktif , kejang otot , interval QT
perpanjangan, dan gagal jantung kongestif dapat terjadi. Jika tidak diobati,
kematian paling sering terjadi selama periode ini. [1]

3. Tahap 3 (24 sampai 72 jam) gagal ginjal adalah akibat keracunan etilen glikol.
Gejala termasuk nekrosis tubular akut , sel darah merah dalam urin , protein
berlebih dalam urin , punggung bawah nyeri, penurunan produksi urin , tidak
ada produksi urin , darah tingkat tinggi kalium , dan gagal ginjal akut . [2] [3] Jika
terjadi gagal ginjal itu biasanya reversibel, meskipun beberapa minggu atau
bulan dari perawatan suportif termasuk hemodialisis mungkin diperlukan
sebelum fungsi ginjal kembali.

F. Keracunan darah

Septicaemia (juga septicemia atau Septisemia


adalah istilah medis yang berkaitan mengacu pada
kehadiran organisme patogen dalam aliran darah,
menyebabkan sepsis. Istilah ini belum tajam
didefinisikan . Telah digunakan secara tidak

18
konsisten di masa lalu oleh profesional medis, misalnya sebagai sinonim dari
bakteremia , menyebabkan beberapa kebingungan.

Sepsis berat biasanya dirawat di unit perawatan intensif dengan cairan


intravena dan antibiotik . Jika penggantian cairan tidak cukup untuk menjaga
tekanan darah , khusus vasopressor obat dapat digunakan. Ventilasi mekanis dan
dialisis mungkin diperlukan untuk mendukung fungsi paru-paru dan ginjal, masing-
masing. Untuk memandu terapi, kateter vena sentral dan kateter arteri dapat
ditempatkan; pengukuran variabel hemodinamik lain (seperti cardiac output , atau
saturasi oksigen vena campuran) juga dapat digunakan.

Pasien sepsis memerlukan langkah-langkah pencegahan untuk deep vein


thrombosis , stres ulkus dan ulkus tekanan , kecuali kondisi lain mencegah hal ini.
Beberapa pasien mungkin manfaat dari kontrol ketat kadar gula darah dengan
insulin (penargetan stres hiperglikemia ), dosis rendah kortikosteroid atau diaktifkan
drotrecogin alfa (rekombinan protein C ).

G. Keracunan sinar matahari

Photodermatitis, kadang-kadang disebut sebagai "keracunan matahari" atau


photoallergy adalah bentuk dermatitis kontak alergi di mana
alergen harus diaktifkan oleh cahaya untuk menyadarkan
respon alergi, dan menyebabkan ruam atau efek sistemik
lainnya pada paparan berikutnya. Eksposur kedua dan
selanjutnya menghasilkan kondisi kulit fotoalergi yang sering
eczematous. Banyak obat dan kondisi dapat menyebabkan
sensitivitas matahari, termasuk:

1. Psoralen, ter batubara, foto-aktif pewarna (Eosin, akridin oranye)

2. Musk ambrette, methylcoumarin, lemon minyak (mungkin ada dalam


wewangian)

3. PABA (ditemukan dalam tabir surya)

19
4. Salicylanilide (ditemukan dalam pembersih industri)

5. St John Wort , digunakan untuk mengobati depresi klinis

6. Hexachlorophene (ditemukan di beberapa sabun antibakteri)

7. Kontak dengan getah dari Hogweed Raksasa . Rue umum (Ruta graveolins)
merupakan tanaman fototoksik umum ditemukan di kebun.

8. Tetrasiklin antibiotik

9. NSAID .

10. Fluoroquinolone antibiotik: Sparfloxacin pada 2% kasus.

11. Amiodarone , digunakan untuk mengobati fibrilasi atrium.

12. Penyakit disebabkan makanan yg kurang baik.

Photodermatitis juga bisa disebabkan oleh tanaman. Ini disebut


phytophotodermatitis. Dapat mengakibatkan pembengkakan, rasa terbakar, gatal
merah suatu ruam kadang menyerupai kecil lepuh , dan pengelupasan kulit. Mual
juga dapat terjadi. Mungkin juga ada bercak besar ke daerah-daerah kecil dimana
gatal dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama. Di daerah ini jeruk untuk warna
coklat sedap dipng dapat terbentuk, biasanya di dekat atau di wajah. Pencegahan
termasuk menghindari paparan sinar matahari dan mengenakan sun block pada
daerah yang terkena.

1. Menutupi: mengenakan baju lengan panjang, celana panjang , dan topi bertepi
lebar setiap kali paparan keras adalah kemungkinan

2. Hindari bahan kimia yang dapat memicu reaksi

3. Kenakan tabir surya setidaknya faktor 30 dengan tingkat perlindungan UVA


yang tinggi

20
4. Kenakan sarung tangan dan / atau tetap di dalam ruangan setelah memegang
buah-buahan atau tanaman yang bisa meningkatkan kepekaan terhadap cahaya

H. Keracunan selenium
Meskipun beracun dalam dosis besar, selenium adalah penting mikronutrien
untuk hewan. Pada tumbuhan, hal itu terjadi sebagai mineral penonton, kadang-
kadang dalam proporsi beracun dalam hijauan (beberapa tanaman mungkin
terakumulasi selenium sebagai pertahanan terhadap dimakan oleh hewan, tetapi
tanaman lain seperti locoweed membutuhkan selenium, dan pertumbuhan mereka
menunjukkan adanya selenium dalam tanah ). Lihat lebih lanjut tentang nutrisi
tanaman di bawah ini.
Selenium merupakan komponen yang tidak biasa asam amino
selenocysteine dan selenomethionine . Pada manusia, selenium merupakan elemen
jejak nutrisi yang berfungsi sebagai kofaktor untuk pengurangan dari antioksidan
enzim, seperti glutation peroksidase dan beberapa bentuk thioredoxin reduktase
ditemukan pada hewan dan beberapa tumbuhan (enzim ini terjadi di semua
organisme hidup, namun tidak semua bentuk dalam tumbuhan membutuhkan
selenium).
Para glutation peroksidase keluarga enzim (GSH Px-) mengkatalisis
reaksi tertentu yang menghilangkan spesies oksigen reaktif seperti hidrogen
peroksida dan organik hydroperoxides : 2 GSH + H 2 O 2 GSH-Px ---- GSSG + 2
H 2 O. Selenium juga berperan dalam fungsi tiroid dan kelenjar di setiap sel yang
menggunakan hormon tiroid, dengan berpartisipasi sebagai kofaktor untuk tiga
dikenal hormon tiroid deiodinases , yang mengaktifkan dan kemudian menonaktifkan
berbagai hormon tiroid dan metabolitnya. Ini dapat menghambat penyakit
Hashimotos itu , di mana sel-sel tubuh sendiri tiroid diserang sebagai orang asing.
Penurunan 21% pada antibodi TPO dilaporkan dengan asupan 0,2 mg selenium. [26]

I. Keracunan alcohol

Ketika seseorang telah keracunan alkohol mereka telah mengkonsumsi sejumlah


racun dari alkohol, biasanya dalam waktu yang singkat. Kadar alkohol sangat tinggi
itu dianggap beracun (beracun). Pasien dapat menjadi sangat bingung, tidak
responsif, bingung, memiliki pernapasan dangkal, dan bahkan dapat keluar atau pergi

21
ke koma . Keracunan alkohol dapat mengancam
nyawa dan biasanya memerlukan perawatan medis
yang mendesak. Pesta minum adalah penyebab
umum dari keracunan alkohol. Namun, juga dapat
terjadi tanpa sengaja, seperti ketika seseorang tidak
sengaja minum alkohol yang mengandung produk
rumah tangga (lebih jarang terjadi). Ketika seseorang mengkonsumsi minuman
beralkohol, hati mereka telah untuk menyaring alkohol, racun, dari darah mereka.
Kami menyerap banyak alkohol lebih cepat daripada makanan - alkohol sampai ke
aliran darah kita lebih cepat.
Namun, hati hanya dapat memproses jumlah terbatas alkohol; sekitar
satu unit alkohol setiap jam. Jika minum dua unit dalam satu jam, akan ada unit
tambahan dalam aliran darah . Jika selama satu jam berikutnya minum lagi dua unit,
akan memiliki dua unit mengambang di dalam aliran darah pada akhir sesi dua jam
setelah minum . Semakin cepat minum, semakin tinggi BAC (konsentrasi alkohol
darah) menjadi. Jika minum terlalu cepat, dapat spike BAC sangat tinggi. Minum
cepat dapat membawa BAC begitu tinggi sehingga fungsi mental dan fisik menjadi
terkena dampak negatif. Bernafas, detak jantung dan muntah refleks - yang
dikendalikan oleh jenis saraf - mungkin tidak bekerja dengan baik. menjadi
terengah-engah, mungkin tersedak, dan irama jantung menjadi tidak teratur
mungkin. Jika BAC cukup tinggi, fungsi-fungsi fisik bisa berhenti bekerja, pasien
berhenti bernapas dan melewati keluar (kehilangan kesadaran).
Di Amerika Serikat sekitar 50.000 kasus keracunan alkohol dilaporkan setiap
tahunnya. Tentang satu pasien meninggal setiap minggu di Amerika Serikat dari
keracunan alkohol.

Mereka yang berisiko tertinggi menderita keracunan alkohol adalah


mahasiswa, pecandu alkohol kronis, mereka yang mengambil obat yang mungkin
berbenturan dengan alkohol, dan kadang-kadang anak-anak yang mungkin minum
karena mereka ingin tahu bagaimana rasanya. Bahkan ketika berhenti minum, BAC
dapat terus meningkat hingga 30-40 menit, sehingga memperburuk gejala jika telah
dikonsumsi banyak.

22
T-t dan gejala berikut mungkin menunjukkan perkembangan dari yang mabuk untuk
keracunan alkohol:

1. Kebingungan

2. Hipotermia (tubuh seseorang tetes suhu)

3. Kulit pucat, kadang-kadang dapat mengambil semburat kebiruan

4. Individu tidak responsif tetapi sadar (pingsan)

5. Individu melewati keluar

6. Ritme pernapasan yang tidak biasa

7. Sangat memperlambat pernapasan

8. Muntah

Dalam kasus-kasus benar-benar serius pernapasan mungkin berhenti


sepenuhnya, suatu serangan jantung dapat terjadi, ada risiko tersedak dalam
muntahan mereka sendiri, mungkin muntah terhirup ke paru-paru menyebabkan
kerusakan yang mengancam jiwa. Hipotermia dapat menjadi berbahaya. Jika
individu kehilangan terlalu banyak cairan (berat dehidrasi ) ada risiko kerusakan
otak. Jika kadar glukosa darah mereka mungkin menurun sesuai (kejang). Jika
keracunan alkohol ekstrim pasien dapat pergi ke dalam koma dan akhirnya mati.
Artikel ini berfokus pada aspek kesehatan keracunan alkohol, daripada bahaya lain,
seperti terlibat perkelahian, kehilangan harta benda atau mengalami masalah dengan
hukum.
Pengobatan dan membantu seseorang dengan keracunan alkohol
Pelayanan Kesehatan Nasional (NHS), Inggris, mengatakan bahwa jika percaya
seseorang menderita keracunan alkohol harus memanggil ambulans, dan
menyediakan bantuan berikut sampai tiba:

1. Cobalah untuk menjaga individu terjaga

23
2. Cobalah untuk menjaga mereka dalam posisi duduk, bukan berbaring

3. Jika mereka mampu mengambil, memberi mereka air

4. Jika orang tersebut tidak sadar menempatkan mereka dalam posisi pemulihan dan
memeriksa mereka bernapas

5. Jangan memberi mereka kopi, itu akan memperburuk dehidrasi mereka

6. Jangan berbaring mereka di punggung mereka

7. Jangan memberi mereka alkohol lagi untuk minum

8. Jangan membuat mereka berjalan

Di rumah sakit, tergantung pada tingkat BAC pasien dan tingkat


keparahan t dan gejala, staf hanya dapat memantau mereka sampai tingkat alkohol
mereka telah jatuh. Sebuah tabung dapat dimasukkan ke dalam tenggorokan mereka
untuk membantu pernapasan, mereka mungkin diberi infus untuk mengontrol hidrasi
dan glukosa darah dan kadar vitamin, mereka dapat dilengkapi dengan kateter urin
jika mereka telah menjadi mengompol. Dalam beberapa kasus perut pasien dapat
dipompa - cairan yang memerah melalui tabung yang turun mulut atau hidung.
Jika pasien, yang kadang-kadang mungkin seorang anak, telah metanol
tidak sengaja minum atau isopropil alkohol dan telah keracunan alkohol mereka
mungkin membutuhkan dialisis ginjal untuk mempercepat penghapusan racun dari
sistem mereka. Keracunan alkohol adalah serius - dan kadang-kadang mematikan -
konsekuensi dari minum alkohol dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Minum
terlalu banyak dan terlalu cepat dapat mempengaruhi pernapasan, denyut jantung dan
refleks muntah dan berpotensi menyebabkan koma dan kematian.
Pesta minum - cepat menenggak lima atau lebih minuman berturut-turut
adalah penyebab utama dari keracunan alkohol. Keracunan alkohol juga dapat terjadi
bila sengaja atau tidak sengaja minum produk rumah tangga yang mengandung
alkohol. Seseorang dengan keracunan alkohol memerlukan perhatian medis segera.
Jika mencurigai seseorang telah keracunan alkohol, memanggil bantuan medis
darurat segera. Alkohol pengobatan keracunan terdiri dari menyediakan dukungan

24
pernapasan dan cairan intravena dan vitamin sampai alkohol benar-benar keluar dari
tubuh.

J. Keracunan moonflower

MoonFlower merupakan keracunan yang diakibatkan oleh serbuk sari


yang dikeluarkan oleh jenis bunga tertentu yang bermahkota bunga lebar dan
berwarna putih. Daftar dua spesies sebagai moonflower:
Ipomoea muricata (moonflower ungu) dan Ipomoea alba (putih
moonflower) Penelanan. I.muricata dapat menyebabkan halusinasi dan efek
kolinergik seperti diaforesis, salivasi, lakrimasi, dan diare. Baik halusinasi atau efek
antikolinergik lainnya terjadi dengan I. alba keracunan.
Gambaran klinis kasus yang dilaporkan kepada DPIC yang paling konsisten dengan
sifat antikolinergik spesies Datura. Skopolamin dan hyoscyamine, yang keduanya
adalah konstituen utama dari spesies Datura, yang paling terkonsentrasi dalam biji
dan dapat menyebabkan keracunan pada orang terkena antikolinergik.
Gejala biasanya terjadi toksisitas Datura dalam waktu 60 menit setelah konsumsi dan
berlangsung selama 24-48 jam. Menelan Datura bermanifestasi sebagai suatu
sindrom yang terdiri dari tanda-tanda klasik antikolinergik sentral dan perifer dan
gejala. Efek racun Tengah termasuk kebingungan, agitasi, kegelisahan, halusinasi,
kejang, dan koma. Efek racun perifer termasuk membran mukosa kering, haus, wajah
memerah, penglihatan kabur, hipertermia, retensi urin, dan motilitas usus menurun
Pengobatan terdiri dari perawatan suportif, dekontaminasi gastrointestinal (misalnya,
arang aktif),. Benzodiazepin seperti yang diperlukan untuk agitasi, dan, dalam kasus
yang parah, physostigmine, obat penawar untuk keracunan antikolinergik.
D. inoxia adalah tanaman dengan bunga putih besar yang mekar saat senja, ia
memiliki kebiasaan tumbuh lebat sampai dengan 200 biji ditanggung dalam polong
dengan duri erat spasi 4 D.. inoxia berhubungan dengan pabrik lain sering
disalahgunakan, D. stramonium (Jimson gulma). D. 5-7 stramonium memiliki fitur
klinis toksisitas mirip dengan D. inoxia. 8-10 fitur Pabrik digambarkan oleh orang tua
dari remaja terkena konsisten dengan D. inoxia tapi tidak D. stramonium atau
tanaman moonflower lainnya.

25
Gejala setelah menghirup serbuk sari bunga , atau meminum daun bunga
yang dijadikan teh biasanya pasien yang keracunan tersebut akan mengalami
tanda-tanda lemas otot, efek racun Tengah termasuk kebingungan, agitasi,
kegelisahan, halusinasi, kejang, dan koma. Efek racun perifer termasuk membran
mukosa kering, haus, wajah memerah, penglihatan kabur, hipertermia, retensi urin,
dan motilitas usus menurun. Gejala lainnya keracunan moonflower yaitu pusing,
pupil melebar, gangguan penglihatan, denyut jantung cepat, mual dan sembelit,
kejang dan kejang dapat terjadi dan dalam kegagalan sirkulasi dosis tinggi diikuti
oleh koma dan bahkan sampai kematian. Cooke mengatakan gejala disajikan untuk
sekitar dua hari setelah konsumsi, tapi tes forensik menunjukkan racun tetap di hati
dan perut selama dua minggu.
Pengobatan terdiri dari perawatan suportif, dekontaminasi
gastrointestinal (misalnya, arang aktif),. Benzodiazepin seperti yang diperlukan
untuk agitasi, dan, dalam kasus yang parah, physostigmine, obat penawar untuk
keracunan antikolinergik.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari paparan atau penjelasan diatas, maka dpat disimpulkan bahwa racum
merupakan zat yang berbahaya bagi tubuh manusia baik melalui saluran
pencernaan, saluran pernafasan, melalui kulit atau mukosayang menimbulkan
gejala klinis. Maka harus ada pencegahan dan antisipasi dengan cara menghindari
pemakaian pestisida, dan menghindari racun dari jangkauan anak-anak, serta
mengurangi dan menghentikan mengonsumsi alcohol, sehingga terhindar dari
keracunan.

3.2 Saran

1. Sebaiknya menghindari mengosumsi minuman yang mengandung alcohol, dan


mengindari penggunaan obat obatan secara berlebihan.

2. Sebaiknya menghindari penggunaan zat pewarna, formalin, dan msg kedalam


makanan

26
3. Kepada Orangtua yang mempunyai anak yang belum dewasa harus
memperhatikan penyimpanan bahan-bahan kimia jauh dari jangkauan anak dan
diberi label sehingga anak dapat membaca dan lebih berhati-hati

DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia.org/wiki/Mercury_(element)
http://yudhine.wordpress.com/2010/02/15/keracunan-karbon-monoksida/
http://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksida
http://goodwilles.blogspot.com/2011/08/antibeku-antifreeze-keracunan-di-
kucing.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Ethylene_glycol_poisoning
http://en.wikipedia.org/wiki/Sepsis
http://en.wikipedia.org/wiki/Selenium
http://www.rightdiagnosis.com/s/selenium_poisoning/intro.htm
http://www.medscape.com/viewarticle/716598
http://www.mayoclinic.com/health/alcohol-poisoning/DS00861
http://www.intoxikon.am/Pubs/Facts%20on%20ALCOHOL
%20POISONING_4_7_05.pdf
http://pkukmweb.ukm.my/~ahmad/tugasan/s3_99/ong_kok.html
http://www.pom.go.id/public/siker/desc/produk/Timbal.pdf
http://www.spesialis.info/?macam-macam-keracunan,383
http://familydoctor.org/familydoctor/en/prevention-wellness/staying-healthy/first-
aid/poisoning.html
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq
%3Dmoonflower%2Bpoisoning%26hl%3Did%26biw%3D1366%26bih
%3D600%26prmd

27
%3Dimvns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://jama.ama-
assn.org/content/290/10/1309.full&usg=ALkJrhixPtjb1cXbgNq9zgXH9oPD1n4juw

28

Anda mungkin juga menyukai