Anda di halaman 1dari 17

KERACUNAN

P3K dan Gawat Darurat

Dosen Pembimbing :

Andi Iwan Prasetya MN, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh :

1. Azkia Nurul. A (2019041007)


2. Kadek Adinda. P (2019041011)
3. Lutfhi Rinaldi (2019041016)
4. Mutiara Indah (2019041022)
5. Vira Fitrah. M (2019041035)

PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI BANK DARAH


AKADEMI BAKTI KEMANUSIAAN
PALANG MERAH INDONESIA
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt karena berkat
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah “Keracunan”.
Atas bantuan dan bimbingan semua pihak maka makalah ini dapat
diselesaikan. Oleh karena itu, patutlah kami menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Andi Iwan Prasetya MN, S.Pd., M.Pd selaku dosen mata kuliah
Praktik P3K Gawat dan Darurat.
2. Orang tua kami yang banyak memeberikan motivasi dan bantuan baik
moril maupun materi, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
3. Teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kami memohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan di hati
pembaca. Masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan
pembaca pada umumnya.

Jakarta, 3 November 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB 2......................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2.1 Pengertian Racun dan Keracunan...................................................................3
2.2 Jenis Keracunan..............................................................................................3
2.3 Faktor Penyebab Keracunan...........................................................................4
2.4 Tanda dan Gejala Keracunan........................................................................5
2.5 Langkah Pertolongan pertama Keracunan.....................................................7
2.6 Penanganan dan Pencegahan Keracunan.....................................................10
2.7 Pengobatan Medis........................................................................................11
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................13
3.1 Kesimpulan...................................................................................................13
3.2 Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Situasi gawat darurat bisa dialami oleh siapa saja, dalam kondisi seperti itu
diperlukan melakukan pertolongan pertama. Salah satu gawat darurat yang bisa
mengancam nyawa manusia adalah keracunan. Racun merupakan suatu zat atau
senyawa yang masuk kedalam tubuh dengan berbagai kasus yang sering terjadi itu
bermacam - macam kasusnya. Seseorang yang terkena racun dapat menyebabkan
gangguan kesehatan, penyakit dan kematian.

Keracunan dapat terjadi di lingkungan sekitar kita mulai dari disebabkan oleh
makanan yang telah dikonsumsi, zat bahan kimia yang ada dalam produk rumah
tangga seperti obat-obatan, produk pembersih dan peptisida, menghirup gas
beracun. Di sekitar kita terdapat pula racun dari alam yaitu seperi tumbuhan dan
hewan. Tumbuhan beracun adalah jamur morel dan hewan beracun adalah ular
berbisa. Seketika ular itu telah menggigit maka racun tersebut akan menjalar
dengan cepat ke anggota tubuh lainnya. Oleh karena itu diperlukan pertolongan
pertama untuk mencegah komplikasi yang buruk.

Keracunan merupakan kejadian yang seharusnya tidak boleh terjadi karena


bila sudah terjadi, kemungkinan seseorang yang terkena racun tersebut jika tidak
di tangani dengan segera maka akan berakibat fatal. Pertolongan pertama terhadap
keracunan yang ditimbulkan oleh zat apapun haruslah dipersiapkan dengan
sebaik-baiknya. Pertolongan yang keliru atau secara berlebihan justru dapat
berbahaya. Identifikasi keracunan merupakan usaha untuk mengetahui zat, bahan,
dan obat yang diduga sebagai penyebab keracunan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Racun dan Keracunan
2. Apa saja jenis – jenis keracunan ?
3. Apa saja factor penyebab keracunan ?
4. Bagaimana tanda dan gejala keracunan ?
5. Bagaimana langkah - langkah dalam Pertolongan pertama Keracunan ?
6. Bagaimana cara penanganan dan Pencegahan Keracunan?
7. Bagaimana cara pengobatan medis keracunan ?

1.3 Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui Pengertian dari Racun dan Keracunan.
2. Untuk dapat mengetahui jenis – jenis keracunan.
3. Untuk dapat mengetahui factor penyebab keracunan.
4. Untuk dapat mengetahui tanda dan gejala keracunan.
5. Untuk dapat mengetahui langkah - langkah dalam Pertolongan pertama
Keracunan.
6. Untuk dapat mengetahui cara penanganan dan Pencegahan Keracunan.
7. Untuk dapat mengetahui cara pengobatan medis keracunan.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Racun dan Keracunan


Pengertian Racun

Racun adalah suatu zat alami atau sintetis yang dapat menyebabkan
kerusakan pada jaringan hidup dan memiliki efek yang merugikan atau fatal pada
tubuh, baik itu tertelan, terhirup, diserap atau disuntikkan melalui kulit. (Curtis D.
Klaassen et al.,2020).

Pengertian Keracunan

Keracunan adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh menelan,


menghirup, menyentuh, atau menyuntikkan zat yang berbahaya bagi tubuh.
(Mayoclinic, 2020).

2.2 Jenis Keracunan


Racun dapat ditelan, diserap melalui kulit, disuntikkan, dihirup, atau
mengenai mata. Overdosis obat adalah bentuk keracunan yang paling sering
ditemukan, hal tersebut mencakup obat yang dijual bebas di pasaran seperti
parasetamol dan obat resep seperti antidepresan .

Berikut ini adalah jenis racun yang sering ditemukan :

1. Produk rumah tangga, seperti pemutih, kosmetik, cat kuku

2. Beberapa jenis tumbuhan dan jamur. Contoh : jamur amanita muxcaria


dan phalloidine

3. Jenis bahan kimia dan pestisida rumah tangga tertentu. Contoh : timah
hitam, arsen

4. Karbon monoksida

3
5. Makanan yang belum dimasak dengan baik dan makanan berjamur atau
terkontaminasi bakteri dari daging mentah.

6. Alkohol, jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dalam waktu singkat

7. Overdosis obat atau zat rekreasional,

8. Obat-obatan yang diresepkan untuk hewan peliharaan

9. Gigitan ular dan serangga, seperti tawon dan lebah yang gigitan atau
sengatannya mengandung racun.

(NHS, 2021).

2.3 Faktor Penyebab Keracunan


Factor penyebab keracunan adalah Kebersihan dan proses mengolah
makanan. Point ini dapat menjadi salah satu factor apabila tidak hygienis. Baik itu
dalam pemilihan bahan makanan misalnya bahan makanan mentah (segar) yaitu
bahan makanan yang perlu pengolahan sebelum dihidangkan. Contohnya
daging,beras, sayuran, singkong, kentang. Contoh bakteri yang menginfeksi
daging mentah adalah Campylobacter. Keracunannya bisa 2-5 hari setelah makan
dan ditandai dengan demam dan najis mengandung darah. Kemudian
penyimpanan bahan makanan juga sebelum diolah perlu diperhatikan dari wadah
tempat penyimpanan sampai dengan cara penyimpanannya. Misalnya bumbu
dapur yg Digunakan dalam proses pengolahan makanan diletakkan berbeda
dengan tempat penyimpanan bahan beracun. Selain itu penyimpanan bahan
makanan yg mudah rusak seperti ikan, sayur, tomat, dsb yang Digunakan
sebaiknya disimpan dalam lemari es sesuai dengan suhu simpannya, sedangkan
yang tidak mudah rusak bisa disimpan pada suhu normal.

Kerusakan bahan makanan dapat terjadi karena :

- tercemar bakteri karena alam atau perlakuan manusia

- adanya enzim dalam makanan yang diperlukkan untuk proses pematangan


seperti pada buah-buahan

- kerusakan mekanis akibat gesekan, tekanan, benturan dsb

4
Pengolahan makanan sebelum menjadi makanan siap santap merupakan
salah satu titik rawan terjadinya keracunan, banyak keracunan terjadi akibat
petugas tidak memperhatikan aspek sanitasi. Pengolahan makanan yang baik
adalah yang mengikuti kaidah dan prinsip hygiene dan sanitasi yaitu GMP (Good
Manufacturing Practice) / CPOB. Setelah pengolahan adalah penyimpanan
makanan masak, makanan yang lunak sangat disukai bakteri. Bakteri akan tumbuh
dan berkembang dalam makanan yang berada dalam suasana yang cocok untuk
hidupnya sehingga jumlahnya menjadi banyak. Terdapat beberapa macam bakteri
yang dapat menghasilkan racun/toksin seperti bakteri yang racunnya yang
disimpan dalam ttubuhnya( endotoksin/entrotoksin) dan ada bakteri yang
mengeluarkan racun dari tubuhnya (endotoksin).

Proses penyimpanan makanan yang telah diolah harus diperhatikan hal-hal


yang dapat menyebabkan kontaminasi. Pengangkutan makanan juga berperan
dalam mencegah terjadinya pencemaran makanan. Pencemaran pada makanan
masak lebih tinggi resikonya dari pencemaran pada bahan makanan. Oleh karena
itu pengendalian yang perlu diperhatikan adalah pada makanan masak. Yang
terakhir adalah penyajian makanan, yang merupakan rangkaian akhir dari
perjalanan makanan. Makanan yang disajikan adalah makanan siap santap

2.4 Tanda dan Gejala Keracunan


Tanda dan gejala keracunan berbeda-beda tergantung jenis racunnya, tanda
dan gejala keracunan antara lain meliputi :

1. Wajah pucat kebiruan

2. Mual

3. Muntah

4. Keringat dingin

5. Sakit perut

5
6. Bibir kebiruan

7. Sakit dada

8. Batuk

9. Diare

10. Pusing

11. Penglihatan ganda

12. Demam

13. Sakit kepala

14. Palpitasi jantung

15. Sifat lekas marah

16. Kehilangan selera makan

17. Hilangnya kontrol kandung kemih

18. Kedutan otot

19. Mati rasa dan kesemutan

20. Kejang

21. Ruam kulit atau luka bakar

22. Pingsan

23. Tidak sadar (koma)

24. Lemah

25. Bau napas seperti bahan kimia

26. Muntah secara tiba-tiba

27. Sesak napas

6
28. Bingung atau mengantuk

29. Adanya botol obat kosong atau pil di lantai jika seorang anak telah
keracunan.

(Medlineplus, 2021; Mayoclinic, 2020).

Biasanya gejala yang dialami berbeda dari seorang ke seorang lainnya dan
tergantung kepada : sumber keracunan, jenis racun/bakteri, jumlah racun/bakteri
yang termakan, umur seseorang, ketahanan seseorang

Biasanya tanda dan gejala mulai timbul beberapa jam selepas makan
makanan yang tercemar atau beberapa hari kemudiannya. Waktu timbulnya gejala
setelah seseorang mengkonsumsi makanan beracun sangat bervariasi tergantung
mikroorganisme yang menginfeksi. Namun rata-rata mereka akan mengeluhkan
gangguan kesehatan setelah 30 menit sampai 2 minggu setelah menyantap
makanan beracun. Keluhan yang dirasakan juga bisa dari tingkat ringan sampai
berat.

2.5 Langkah Pertolongan pertama Keracunan


Langkah pertolongan pertama mendasar untuk keracunan adalah sebagai
berikut :

1. Periksa keamanan di tempat kejadian, utamakan keselamatan diri.

2. Kaji keadaan penderita, pastikan penderita mengalami keracunan atau


tidak dengan mencoba mengidentifikasi tanda dan gejala keracunan pada
penderita

3. Identifikasi racun jika memungkinkan dengan melihat sekitar tempat


kejadian untuk kemungkinan adanya racun atau tanyakan kepada penderita
tentang kemungkinan adanya penyebab dan sumber racun.

4. Bawa ke tempat teduh dan segar, usahakan supaya korban muntah


(mengeluarkan racun yang masih ada dengan memasukkan jari kemulut)

5. Setelah racunnya dikeluarkan, penderita diberi minum susu atau putih telur
mentah dari 2-3 butir telur untuk melepas jaringan yang rusak

7
6. Beri norit (jika ada) untuk menyerap racun yang ada dalam lambung
kemudian Istirahatkan

7. Jangan diberi minum sampai kondisinya lebih baik

8. Jika korban terlihat parah, secepatnya hubungi/bawa ke fasilitas kesehatan


terdekat

9. Lakukan tindakan berikut sampai bantuan datang sesuai keadaan korban


yang teracuni :

a. Jika racun tertelan :

 Buang apa pun yang tersisa di mulut orang tersebut dengan lap
posisikan kepala menunduk kebawah

 Baringkan korban dengan menyanggah bagian punggung


hingga kakinya dengan bantal sehingga posisi kakinya berada
di atas kepala.

 Saat sadarkan diri, minta korban untuk memuntahkan racun


yang tertelan.

 Jika racun yang dicurigai adalah pembersih rumah tangga atau


bahan kimia lainnya, baca label wadah dan ikuti petunjuk
untuk keracunan yang tidak disengaja.

b. Jika racun terkena kulit :

 Lepaskan pakaian yang terkontaminasi menggunakan sarung


tangan.

 Bilas kulit selama 15 sampai 20 menit dengan air bersih yang


mengalir

c. Jika racun mengenai mata :

 Gunakan sarung tangan untuk menghindari paparan racun


secara langsung dengan kulit.

8
 Bilas mata dengan lembut dengan air dingin atau hangat
selama 20 menit atau sampai bantuan datang

d. Jika racun terhirup :

 Jika korban masih sadar segera minta korban untuk menjauhi


ruangan atau area yang tekontaminasi

 Jika korban tidak sadar dan memungkinkan untuk memasuki


area yang terkontaminasi maka masuki area dengan
mengambil beberapa napas dalam-dalam dari udara segar, lalu
tahan napas saat masuk, pegang kain basah di atas hidung dan
mulut.

 Bawa orang tersebut ke tempat yang mempunyai udara segar


sesegera mungkin.

 Jangan menyalakan korek api atau menggunakan korek api


karena beberapa gas dapat terbakar.

10. Jika orang tersebut muntah, bersihkan jalan nafas penderita, bungkus kain
di sekitar jari sebelum membersihkan mulut dan tenggorokan, putar
kepalanya ke samping untuk mencegah tersedak.

11. Lakukan CPR jika orang tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda


kehidupan

12. Buat orang itu tetap nyaman, orang tersebut harus berguling ke sisi kiri,
dan tetap di sana saat mendapatkan atau menunggu bantuan medis.

13. Minta seseorang mengumpulkan botol pil, paket atau wadah dengan label,
dan informasi lain tentang racun untuk dikirim bersama dengan tim
ambulans.

14. Jelaskan kepada tim medis mengenai gejala, usia, berat badan orang
tersebut bila memungkinkan.

(Medlineplus, 2021; Aksi-KPPBM, 2011; Mayoclinic, 2020)

9
2.6 Penanganan dan Pencegahan Keracunan
Penanganan utama untuk keracunana dalah dengan mengganti cairan
tubuh yang keluar (karena muntah/diare) baik mengganti dengan minuman
maupun cairan infus. Bila perlu penderita dirawat di RS namun ini tergantung dari
beratnya dehidrasi yang dialami, respom terhadap terai, dan kemampuan untuk
meminum cairan tanpa muntah.

Berikut cara penanganannya :

1. Pemberian obat ant muntah/diare

2. Bila terjadi demam dapat juga diberikan obat pnurun panas

3. Antibiotic jarang diberikan untuk kasus keracunan makanan. Karena


pada beberapa kasus, pemberian antibotik ini dapat memperburuk
keadaan,. Hanya pada kasus tertentu yang spesifik antibiotic dapat
diberikan untuk memperpendek waktu penyembuhan

4. Bila mengaami keracunan makanan jamur/bahan kimia tertentu


(pestisida), penanganan yang cepat harus segera diberikan termasuk
pemberian cairan infus, tindakan darurat untuk menyelamatkkan nyawa
ataupun pemberian penangkal racun seperti karbon aktif

Berbagai racun bisa terdapat di sekitar kita, terkadang anak-anak tidak bisa
membedakan benda yang beracun dengan yang tidak beracuan, oleh karena itu
lakukan hal-hal berikut untuk melindungi anak-anak dan orang sekitar dari zat
beracun :

1. Simpan semua obat - obatan , pembersih, kosmetik, dan bahan kimia


rumah tangga di tempan yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.

2. Kenali berbagai tanaman di rumah, pekarangan, dan sekitarnya, ajari anak


mengenai tanaman yang beracun, buang semua tanaman beracun atau
jauhkan dari jangkauan anak. Jangan pernah makan tanaman liar, jamur,
akar, atau buah beri kecuali jika sudah mempelajarinya.

10
3. Ajari anak tentang bahaya zat yang mengandung racun.

4. Tandai semua zat yang mengandung racun.

5. Jangan simpan bahan kimia rumah tangga dalam wadah makanan,


meskipun diberi label. Sebagian besar zat non-makanan beracun jika
dikonsumsi dalam dosis besar.

6. Jika khawatir bahwa racun industri mungkin mencemari tanah atau air
terdekat, laporkan kekhawatiran ke departemen kesehatan setempat atau
Badan Perlindungan Lingkungan negara.

(Medlineplus, 2021)

7. Ikuti 6 langkah mencegah keracunan makanan (pemilihan bahan makanan,


penyimpanan makanan mentah, pengolahan bahan makanan, penyimpanan
makanan jadi, pengangkutan dan penyajian makanan)

Selain dari yang diatas untuk meminimalisir terjadinya keracunan juga


bisa memasak daging/ungags seluruhnya atau matang. Dengan memastikan
kematangan masakan dapat meyakinkan bahwa bakteri yang mungkin terdapat
pada bahan makanan tersebut telah mati seluruhnya. Selalu mencuci tangan, piasi
dan peralatan yang sebelumnya Digunakan untuk memproses daging mentah guna
menghindari kontaminasi bakteri dari bahan mentah.

2.7 Pengobatan Medis


Pada saat pertolongan medis tiba atau saat korban dirawat di rumah sakit
petugas medis mungkin akan memberikan beberapa obat kepada korban
keracunan sebagai penetralisir/penangkal racun, berikut ini adalah beberapa obat
yang mungkin diberikan oleh petugas medis :

5. Arang aktif, arang mengikat racun hingga mengehentikannya diserap lebih


lanjut ke dalam darah

6. Anti-racun, anti-racun berfungsi mencegah racun bekerja atau menangkal


efek berbahaya dari racun

11
7. Obat penenang, dapat diberikan jika orang tersebut gelisah karena
keracunan yang dialami.

8. Ventilator, digunakan jika orang tersebut mengalami gangguan pernafasan


atau nafasnya berhenti

9. Anti-epilepsi, digunakan jika korban keracunan tersebut mengalami kejang

(NHS, 2021).

12
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keracunan adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh menelan,
menghirup, menyentuh, atau menyuntikkan zat yang berbahaya bagi tubuh.
Keracunan memerlukan penanganan medis darurat. Akan tetapi, pertolongan
pertama bisa membantu mencegah risiko berbahaya yang disebabkan oleh
keracunan.

Cara mengatasi atau mengobati keracunan pada seseorang bisa berbeda-


beda tergantung dari kondisi dan penyebab keracunannya, entah karena makanan,
obat, maupun zat kimia. Maka dari itu, penting bagi Anda mengetahui cara
melakukan pertolongan pertama pada korban keracunan selama menunggu
bantuan medis tiba. Hal ini dapat mencegah terjadinya komplikasi yang buruk.

3.2 Saran
Pembaca hendaknya mengetahui jenis-jenis dan penangananracun
berdasarkan jenis racunnya sehingga bisa memberikan pertolongan yang cepat dan
benar dan pembaca dapat menambah informasi mengenai keracunan di berbagai
referensi lainnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Astrid Fidrianto, E. W. (2011). Manual Relawan Kesehatan dan Petolongan


Pertama Berbasis Masyarakat. Jakarta: Palang Merah Indonesia (PMI).
http://staffnew.uny.ac.id/upload/197912032015042001/pendidikan/
PERTEMUAN%209-10%20PPPK.pdf
https://id1lib.org/book/11019589/486cad
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidup-sehat/pertolongan
pertama/pertolongan-pertama-untuk-keracunan/%3famp=1
https://medlineplus.gov/ency/article/007579.htm
https://www.nhs.uk/conditions/poisoning/treatment/
https://www.britannica.com/science/poison-biochemistry

14

Anda mungkin juga menyukai