Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

GIGITAN SERANGGA DAN BINATANG BERBISA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kegawatdaruratan umum

Dosen: Irma Hamdayani, S.ST.,M.Keb

OLEH :

KELOMPOK 11

Nurjanah NPM 1810630100020

Mira Nurmalasari NPM 1810630100027

Kelas 3A Semester V

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

TAHUN AJARAN 2020/ 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang MahaEsa yang telah memberikan


rahmat-nya kepada kami semua sehingga kami mampu menyelesaikan tugas
makalah ini dengan lancer dan tanpa halangan suatu apapun. Dalam
makalah ini, kami membahas dan menjelaskan tentang Pertolongan
Pertama Pada Gigitan Serangga Dan Binatang Berbisa.Segala upaya
telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun bukan mustahil
dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan.Oleh karena
itu, kami mengharapkan saran dan komentar yang dapat dijadikan masukan
dalam menyempurnakan makalah ini dimasa yang akan datang. Semoga
makalah ini bisa memberikan banyak manfaat dan keuntungan bagi
pembaca dalam memenuhi kebutuhannya. Serta dapat dijadikan referensi
untuk pembelajaran selanjutnya.

Karawang ,06 Oktober2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3


2.1 Pengertian Sengatandan Gigitan Serangga dan binatang berbisa ............ 3
2.2 Pertolongan pertama terkena sengantan dan gigitan binatang …………4
2.3 Tanda gejala terkena gigitan serangga dan binatang berbisa ................... 4
2.4 Penatalaksanaan medis dan keperawatan ................................................. 5

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 6


3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 6
3.2 Saran ......................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 7


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kehidupan manusia tidak terlepas dengan lingkungan, diantarannya


dengan hewan. Selain segi yang menguntungkan jelasterdapatjugasegi yang
merugikan.Segi negative inilah yang kita ketemukan.Tidak saja berupa
gigitan tetapi terdapat pula yang lainnya, sesuai dengan jenisbinatang
(maurung, 2014).Banyak sekali jenisbinatang berbisa dan beracun, apapun
jenisnya, berikan beberapa pertolongan, serta pengetahuan tentang
penanganan awal gigitan binatang tersebut (Ermawati,2015).
Kasus yang banyak ditanggulangi dalam gigitan binatang adalah
pertama, gigitan binatang yang beracun.Racun adalah zat atausenyawa yang
masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara yang menghambat dalam tubuh
dengan berbagai cara yang menghambat respons pada system biologis dan
dapat menyebabkan gangguan kesehatan, penyakit dan bahkan kematian.
Keracunan sering dihubungkan dengan pangan atau bahan kimia. Pada
kenyataannya bukan hanya pangan atau bahan kimia saja yang dapat
menyebabkan keracunan. Disekeliling kita ada racun alam yang terdapat
pada beberapa binatang yaitu ular berbisa dan sengatan serangga.Kedua
gigitan anjing yang menyebabkan penyakit rabies (Tygerson dkk,2009).

Di Indonesia korban gigitan binatang cukup tinggi sehingga angka kematian


mencapai 50 persen yaitu di propinsi Sumatera Utara, Sumatera Utara
merupakan propinsi dengan kasus rabies tertinggi. Jumlah kasus gigitan
binatang didaerah ini antara lain 3.800 kasus di Sumatera Utara, 2.477 kasus
di Sumatera Selatan dan 1.387 kasus di Sumatera Utara, 2.477 kasus di
Sumatera Selatan dan 1.387 kasus di Sulawesi Utara yang rata-rata terjadi
setiap tahunnya (Departemen Kesehatan RI, 2014). Tahun 2014 korban
gigitan binatang di daerah Sumatera Barat sebanyak 159 orang. Kasus itu
53 orang karena digigit ular dan 86 korban kasus sengatan serangga
sedangkan korban gigitan anjing sebanyak 20 orang. Sedangkan tahun
2015 angka gigitan binatang meningkat yaitu sebanyak 196 orang korban
dibawa kerumah sakit. Dari korban itusebanyak 56 orang digigit ular dan
110 karena sengatan serangga , sedangkan 30 orang karena gigitan anjing
(Departemen Kesehatan, 2013).

1.1. RumusanMasalah
Kami telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan. Adapun beberapa
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:
1. Pengertian sengatan dan gigitan serangga dan binatang berbisa
2. Pertolongan pertama sengtan dan gigitan serangga dan binatang berbisa
3. Apa Tanda gejala terkena sengtan dan gigitan serangga dan binatang
berbisa
4. Bagaimana Penatalaksanaan medis dan keperawatan

1.2. Tujuan Umum


Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen dalam mata kuliah
Kegawatdaruratan Umum

1.3. Tujuan Khusus


Makalah ini disusun berdasarkan tujuan tertentu, antara lain adalah
untuk:
1. Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen dalam mata kuliah
Kegawatdaruratan Umum
2. Untuk mengetahui Pertolongan pertama sengtan dan gigitan serangga
dan binatang berbisa
3. Untuk mengetahui Tanda gejala terkena sengtan dan gigitan serangga
dan binatang berbisa
4. Untuk mengetahui Penatalaksanaan medis dan keperawatan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Gigitan Serangga Dan Binatang Berbisa


sengatan serangga merupakan reaksi hipersensitivitas atau reaksi
alergi yang timbul setelah kulit tubuh kontak dengan serangga atau
racun atau alergen masuk pada kulit akibat gigitan, tusukan.
Bisa atau zootoksin (secara harfiah "racun hewan") adalah semua
jenis toksin yang yang digunakan oleh beberapa kelompok
spesies hewan, untuk keperluan pertahanan dan berburu mangsa.
racun adalah toksin biologis yang terdapat dalam suatu bagian tubuh
tertentu dari hewan, yang diserap melalui lapisan epitel (baik
dari usus maupun melalui kulit). Hewan-hewan yang memiliki bisa
antara lain adalah ular, laba-laba, kalajengking, dan lebah.
Insect Bites adalah gigitan atau serangan serangga. Gigitan serangga
sering kali menyebabkan bengkak, kemerahan, rasa sakit (senat-senut),
dan gatal-gatal. Reaksi tersebut boleh dibilang biasa, bahkan gigitan
serangga ada yang berakhir dalam beberapa jam sampai berhari-hari.
Selain nyamuk,gigitan serangga lain seperti lebah dapat
meniSmbulkan reaksi dan rasa sakit yang cukup parah. Beberapa orang
bisa jadi akan sesak napas tiba-tiba, bersin, batuk, pucat, pusing, mual,
atau mengalami kejang perut setelah tersengat lebah. Sengatan lebah
juga dapat menyebabkan reaksi alergi yang bahkan membawa
kematian.
Gigitan binatang berbisa adalah gigitan atau serangan yang
diakbiatkan oleh gigitan hewan berbisa seperti ular, laba-laba,
kalajengking, dan lain-lain. Hampir semua kasus gigitan berbahaya
melibatkan family Elapidae (kobra, kraits, mamba dan ular laut) dan
family viperidae (rattle, pit viper, true vipers). Spesies yang paling
banyak menggigit dan mengakibatkan kematian di Afrika Utara adalah
(Echips sp. (saw-scaled vipers)di Amerika Tengah dan Selatan adalah
spesies Bothtrops asper dan B . Atrox.
a. Pertolongan Pertama Terkena Gigitan Dan Sengantan Binatang
Berbisa:
a) Perawatan sengatan atau gigitanserangga
1. Kebanyakan sengatan yang tidak bersifat alergi dapat dirawat sendiri
2. Segera lepaskan alat sengatan atau gigitan untuk mengurangi rasa
nyeri dan bengkak. Kompreses dapat dilakukan selama 20 menit
setiap satu jam sekali jika diperlukan. Lapisi dengan kain untuk
menghindari kulit menjadi beku.
3. Jika sangat gatal, minum obat gatal yang mengandung bahan aktif
difenhidramin
4. Jika terasa nyeri, minum obat pereda nyeri yang mengandung
parasetamol
5. Cuci daerah luka dengan sabun dan air. Oleskan salep antibiotic pada
lokasi luka.
6. Jangan mencokel luka
7. Tinggikan posisi luka untuk mengurangi pembengkakan
8. Jika terjadi alergi, segera hubungi dokter

b) Perawatan sengatan atau gigitan hewan berbisa


1. Penderita segera dibaringkan
2. Jangan di beri alkhol, minuman yang mengandung alkohol
3. Torniket diatas luka gigitan, alternatif lain dapat dilkukan
pembalutan dengan yang kuat.
4. Dinginkan bagian diatas luka dengan es batu.
5. Penderita segera dibawa ke rumah sakit

b. Tanda Dan Gejala Terkena Sengatan Dan Gigitan


a) Tanda dan Gejala Gigitan Atau Sengatan Serangga
1. Nyeri
2. Bengkak
3. Kemerahan di sekitar gigitan
4. Lemah
5. Pusing berputar-putar
6. Gatal

b) Tanda dan Gejala akibat gigitan ular berbisa


a. Gejala lokal
1) Edema
2) Nyeri tekan
3) Eksimosis (30 menit- 24 jam)

b. Gejala Sistematik
1) Hipotensi
2) Nyeri kepala
3) Mual, hipersalivasi, muntah
4) Berkeringat
5) Menggigil
6) Kelemahan otot
c. Gejala hematotksik : Perdarahan
d. Gejalan eurotoksik : Hipertonik

c. Keperawatan terkena sengatan dan gigitan binatang


a) Gigitan Dan Sengatan Serangga
1. Kebanyakan sengatan yang tidak bersifat alergi dapat dirawat sendiri
2. Segera lepaskan alat sengatan atau gigitan untuk mengurangi rasa
nyeri dan bengkak. Kompres dapat dilakukan selama 20 menit setiap
satu jam sekali jika diperlukan. Lapisi dengan kain untuk
menghindari kulit menjadi beku.
3. Jika sangat gatal, minum obat gatal yang mengandung bahan aktif
difenhidramin
4. Jika terasa nyeri, minum obat pereda nyeri yang mengandung
parasetamol
5. Cuci daerah luka dengan sabun dan air. Oleskan salep antibiotic pada
lokasi luka.
6. Jangan mencokel luka
7. Tinggikan posisi luka untuk mengurangi pembengkakan
8. Jika terjadi alergi, segera hubungi dokter

b) Gigitan Binatang Berbisa


1. Penderita segera di baringkan
2. Jangan di beri alkhol minuman yang mengandung alkhol
3. Pasang torniket diatas luka gigitan, alternatif lain dapat dilkukan
pembalutan dengan yang kuat.
4. Dinginkan bagian diatas luka dengan es batu.
5. Penderita segera dibawa ke rumahsakit
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
sengatan serangga merupakan reaksi hipersensitivitas atau reaksi alergi
yang timbul setelah kulit tubuh kontak dengan serangga atau racun atau
alergen masuk pada kulit akibat gigitan, tusukan.
Bisa atau zootoksin (secara harfiah "racun hewan") adalah semua
jenis toksin yang yang digunakan oleh beberapa kelompok
spesies hewan, untuk keperluan pertahanan dan berburu mangsa.
Insect Bites adalah gigitan atau serangan serangga. Gigitan serangga
sering kali menyebabkan bengkak, kemerahan, rasa sakit (senat-senut),
dan gatal-gatal.
Gigitan binatang berbisa adalah gigitan atau serangan yang diakbiatkan
oleh gigitan hewan berbisa seperti ular, laba-laba, kalajengking, dan
lain-lain.
Tanda dan Gejala Gigitan Atau Sengatan Serangga (Nyeri,Bengkak,
Kemerahan di sekitar gigitan, Lemah, Pusing berputar-putar, Gatal)
Tanda dan Gejala akibat gigitan ular berbisa (Gejala local,Gejala
SistematikGejala hematotksik Gejalan eurotoksik)
perawatan terkena sengatan dan gigitan binatang Kebanyakan sengatan
yang tidak bersifat alergi dapat dirawat sendiri. Gigitan Binatang
Berbisa segera di bawa ke faskes.

3.2 SARAN
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan baik dari segi materi maupun bahasanya.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Rohani, Nur . 2008. Insect Bites. Jakarta. Transmedia


Fitriani, Dewi. 2013. Pengobatan mandiri.Jakarta. PT Bhuana IlmuP opuler
RosdiawatiIda.2020. Penanganan Kegawatdaruratan Berbasis Masyarakat.
Tasikmalaya. EDU PUBLISER
RiniSetyoIka, Suharsono Toni, UlyaIkhdaSuryanto, KartikawatDewi,
FathonMukhamad. 2019. PertolonganPertamaGawatDarurat. Malang. UB
Press.
Fitriani, Dewi. 2013. Pengobatanmandiri.Jakarta. PT BhuanaIlmuPopuler
RosdiawatiIda.2020.
PenangananKegawatdaruratanBerbasisMasyarakat.Tasikmalaya. EDU
PUBLISER

Anda mungkin juga menyukai