Dosen Pembimbing :
Disusun Kelompok 12 :
Jl. Hang Jebat III No.4 No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kec. Kby. Baru, Kota
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120
2021
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul tentang “Flu Burung” yang merupakan
salah satu tugas untuk mata kuliah Penyakit Berbasis Lingkungan pada semester
ketiga.
Kami juga berterimakasih kepada Ibu Sri Ani, SKM., MKM. yang telah
memberikan tugas makalah ini sehingga pengetahuan penulis dalam penulisan
makalah ini semakin bertambah dan hal itu sangat bermanfaat bagi penulis di
kemudian hari.
Jakarta, 2021
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
Pertama kali kasus flu burung terjadi di Indonesia yang menyerang ras terjadi
dibeberapa Kabupaten di Jawa Tengah. Pada bulan Agustus tahun 2003. Hungga
dibulan Oktober-November 2003, kasus penyakit tersebut meningkat dengan
jumlah kematian tinggi dan menyebar ke lokasi yang lain dan kemudian diketahui
sebagai flu burung. Penyakit tersebut selanjutnya menyerang peternakan
perbibitan serta perternakan ayam petelur dan ayam pendaging (boiler)
1
2
1.3. Tujuan
1. Menjelaskan agen penyebab dari flu burung
2. Menjelaskan karakteristik dari penyakit flu burung
3. Menjelaskan riwayat perjalanan penyakit flu burung
4. Menjelaskan epidemiologi penyakit flu burung
5. Menjelaskan peranan lingkungan terhadap penyakit flu burung
6. Menjelaskan tindakan apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah flu
burung
BAB II PEMBAHASAN
Virus flu burung memiliki berbagai sub-tipe yang dibedakan menurut antigen
haemagglutinin dan neuraminidase (glycoproteins) yang menyelubungi
permukaan virus. Enam belas antigen haemagglutinin yang berbeda (H1-H16) dan
sembilan neuraminidase telah dikenali dan masingmasing sub-tipe virus
diidentifikasi lewat kombinasi antigen tertentu yang dimiliki (misalnya H5N1 atau
H3N2). Keseluruhan 16 antigen haemagglutin dan 9 antigen neuraminidase
tersebut telah teridentifikasi pada populasi burung liar. Secara genetik, virus flu
burung terdiri dari delapan bagian asam ribonukleat (RNA) yang berbeda.
Berdasarkan sub tipenya terdiri dari Hemaglutinin (H) dan Neuramidase (N) .
Pada manusia hanya terdapat jenis H1N1, H2N2, H3N3, H5N1, H9N2, H1N2,
H7N7. Sedangkan pada binatang H1-H5 dan N1-N98. Strain yang sangat
virulen/ganas dan menyebabkan flu burung adalah dari subtipe A H5N1. Virus
tersebut dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 22ºC dan lebih dari
30 hari pada 30ºC. Virus akan mati pada pemanasan 60ºC selama 30 menit atau
56ºC selama 3 jam dan dengan detergent, desinfektan misalnya formalin, serta
cairan yang mengandung iodin. (Aditama TY., 2004)
3
4
2.2. Karakteristik
2.4. Epidemiologi
Penyakit flu burung yang disebabkan oleh virus avian infuenza jenis H5N1
pada unggas dikonfirmasikan telah terjadi di Republik Korea, Vietnam, Jepang,
Thailand, Kamboja, Taiwan, Laos, China, Indonesia dan Pakistan. Sumber virus
diduga berasal dari migrasi burung dan transportasi unggas yang terinfeksi. Pada
Januari 2004, di beberapa propinsi di Indonesia terutama Bali, Botabek, Jawa
Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Jawa Barat dilaporkan adanya kasus
kematian ayam ternak yang luar biasa. Awalnya kematian tersebut disebabkan
oleh karena virus new castle, namun konfirmasi terakhir oleh Departemen
Pertanian disebabkan oleh virus flu burung (Avian influenza (AI)).
Jumlah unggas yang mati akibat wabah penyakit flu burung di 10 propinsi di
Indonesia sangat besar yaitu 3.842.275 ekor (4,77%) dan yang paling tinggi
7
jumlah kematiannya adalah propinsi Jawa Barat (1.541.427 ekor). Kehebohan itu
bertambah ketika wabah tersebut menyebabkan sejumlah manusia juga
meninggal.
3.1. Kesimpulan
Flu Burung (Avian Influenza - AI) adalah penyakit unggas yang menular
disebabkan virus influenza tipe A dari keluarga Orthomyxoviridae. Virus ini
paling umum menjangkiti unggas (misalnya ayam peliharaan, Kalkun, Itik,
Puyuh, dan Angsa) juga berbagai jenis burung liar. Beberapa virus flu burung juga
diketahui bisa menyerang mamalia, termasuk manusia.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/307320608/130516920-Epidemiologi-Penyakit-Flu-
Burung diakses 12 September 2021 Pukul 20.20 WIB.
https://id.scribd.com/doc/187304410/Peranan-Faktor-Host-Agent-dan-
Lingkungan-Pada-Penyakit-Flu-Burung diakses 12 September 2021 Pukul
20.25 WIB.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/25470/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y diakses 12 September 2021 Pukul 20.30 WIB.
https://dreamfile.wordpress.com/2012/03/09/flu-burung-gejala-cara-penularan-
pencegahan-dan-pengobatannya/ diakses 12 September 2021 Pukul 20.35
WIB.
12