Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PENYEDIAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI INDUSTRI

Diajukan Sebagai

Tugas Mata Kuliah K3

Disusun Oleh :

Dea Syakilla Syafitri (P21335120009)

Dosen Pembimbing :

1. Agus Joko Susanto, SKM, MKKK

2. Kuat Prabowo, SKM, MKes

3. Indah restiati, MKes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN

Jl. Hang Jebat III No.4 No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kec. Kby. Baru, Kota
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120

2021
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul tentang “PENYEDIAAN ALAT
PELINDUNG DIRI (APD) DI INDUSTRI ” yang merupakan salah satu tugas
untuk mata kuliah K3 pada semester ketiga.

Kami juga berterimakasih kepada Bapak Agus Joko Susanto, SKM,


MKKK, Bapak Kuat Prabowo, SKM, MKes, Ibu Indah restiati, MKes yang telah
memberikan tugas makalah ini sehingga pengetahuan penulis dalam penulisan
makalah ini semakin bertambah dan hal itu sangat bermanfaat bagi penulis di
kemudian hari.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan, namun demikian telah memberikan manfaat bagi penulis. Akhir
kata penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan
saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati.

Jakarta, 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
1.3. Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
2.1. Pengertian APD ................................................................................................. 3
2.2. Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD) .............................................................. 6
1. Alat Pelindung Kepala/ Helmet .................................................................... 6
2. Alat Pelindung Muka dan Mata .................................................................... 7
3. Alat Pelindung Telinga ................................................................................. 8
4. Alat Pelindung Pernafasan ............................................................................ 9
5. Alat Pelindung Tangan................................................................................ 10
6. Alat Pelindung Kaki .................................................................................... 10
7. Pakaian Pelindung ....................................................................................... 11
8. Pelampung................................................................................................... 12
9. Rompi Nyala ............................................................................................... 12
2.3. Cara Memelihara APD..................................................................................... 13
2.4. Perilaku Penggunaan APD............................................................................... 15
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 17
3.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 17
3.2. Saran ................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 19

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi seseorang dalam pekerjaan yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga

kerja dari bahaya di tempat kerja (Depnaker, 2006). APD adalah alat pelindung

diri yang dipakai oleh tenaga kerja secara langsung untuk mencegah kecelakaan

yang disebabkan oleh berbagai faktor yang ada atau timbul di lingkungan kerja

(Soeripto, 2008).

APD sangatlah diperlukan dalam setiap kegiatan kerja karena APD berfungsi

sebagai alat pelindung diri untuk mencegah adanya kecelakaan kerja yang

disebabkan oleh faktor-faktor yang ada di lingkungan kerja terlebih lagi dibidang

industri. APD sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu :

a. Alat pelindung diri yang digunakan untuk uapaya pencegahan terhadap

kecelakaan kerja, kelompok ini disebut Alat Pelindung Keselamatan Industri.

Alat pelindung diri yang termasuk dalam kelompok ini adalah alat yang

digunakan untuk perlindungan seluruh tubuh.

b. Alat pelindung diri yang digunakan untuk pencegahan terhadap gangguan

kesehatan (timbulnya suatu penyakit), kelompok ini disebut Alat Pelindung

Kesehatan Industri.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan APD?

1
2. Apa saja jenis dari APD?

3. Bagaimana cara memelihara APD?

4. Bagaimana perilaku penggunaan APD?

1.3. Tujuan

1. Menjelaskan tentang APD

2. Menjelaskan jenis-jenis APD

3. Menjelaskan cara memelihara APD

4. Menjelaskan perilaku penggunaan APD

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian APD

Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi seseorang dalam pekerjaan yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga

kerja dari bahaya di tempat kerja (Depnaker, 2006). APD adalah alat pelindung

diri yang dipakai oleh tenaga kerja secara langsung untuk mencegah kecelakaan

yang disebabkan oleh berbagai faktor yang ada atau timbul di lingkungan kerja

(Soeripto, 2008).

Dari pengertian tersebut, maka Alat Pelindung Diri (APD) dibagi menjadi 2

kelompok besar yaitu :

a. Alat pelindung diri yang digunakan untuk uapaya pencegahan terhadap

kecelakaan kerja, kelompok ini disebut Alat Pelindung Keselamatan Industri.

Alat pelindung diri yang termasuk dalam kelompok ini adalah alat yang

digunakan untuk perlindungan seluruh tubuh.

b. Alat pelindung diri yang digunakan untuk pencegahan terhadap gangguan

kesehatan (timbulnya suatu penyakit), kelompok ini disebut Alat Pelindung

Kesehatan Industri

Dalam penggunaannya, ada beberapa kriteria Alat Pelindung Diri (APD) agar

dapat efektif dalam penggunaan dan pemeliharaannya menurut tarwaka (2008),

yaitu:

3
a. Alat pelindung diri harus mampu memberikan perlindungan efektif pada

pekerja atas potensi bahaya yang dihadapi.

b. Alat pelindung diri mempunyai berat yang seringan mungkin, nyaman dipakai

dan tidak merupakan beban bagi pemakainya.

c. Tidak menimbulkan gangguan kepada pemakainya.

d. Mudah untuk dipakai dan dilepas kembali.

e. Tidak mengganggu penglihatan, pendengaran dan pernapasan serta gangguan

kesehatan lainnya pada waktu dipakai.

f. Tidak mengurangi persepsi sensori dalam menerima tanda-tanda peringatan.

g. Suku cadang alat pelindung diri yang bersangkutan cukup tersedia di pasaran.

h. Mudah disimpan dan dipelihara pada saat tidak digunakan.

i. Alat pelindung diri yang dipilih harus sesuai standar yang ditetapkan.

Penyediaan Alat pelindung Diri (APD) di industri dimaksudkan sebagai upaya

pengendalian bahaya. Ada beberapa kelompok kontrol yang dapat dibentuk untuk

menghilangkan atau mengurangi bahaya K3, yakni diantaranya :

4
1. Eliminasi, yaitu menghilangkan bahaya dengan memodifikasi desain.

Misalnya memperkenalkan perangkat mengangkat mekanik untuk

menghilangkan penanganan bahaya manual

2. Subtitusi, mengganti sesuatu yang berbahaya dengan sesuatu yang

memiliki bahaya lebih sedikit. Misalnya, menurunkan kekuatan, ampere,

tekanan, suhu, dll

3. Kontrol teknik / Perancangan, Rekayasa Teknik, Reorganisasi dari

Pekerjaan, atau keduanya. Misalnya, menginstal sistem ventilasi, mesin

penjagaan, interlock, dll .;

4. Kontrol administrative, Merupakan pengendalian risiko dan bahaya

dengan peraturan-peraturan terkait dengan keselamatan dan kesehatan

kerja. Misalnya, tanda-tanda keselamatan, daerah berbahaya tanda, tanda-

tanda foto-luminescent, tanda untuk trotoar pejalan kaki, peringatan sirene

/ lampu, alarm, prosedur keselamatan, inspeksi peralatan, kontrol akses,

sistem yang aman, penandaan, dan izin kerja, dll .;

5. Alat Pelindung Diri (APD) , adalah suatu alat yang mempunyai

kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi

sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. (Permen

Naker no. 8/2010. Misalnya, kacamata safety, perlindungan pendengaran,

pelindung wajah, respirator, dan sarung tangan.

5
2.2. Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD)

1. Alat Pelindung Kepala/ Helmet

Alat pelindung kepala adalah alat pelindung yang berfungsi untuk

melindungi kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau terpukul benda tajam

atau benda keras yang melayang atau meluncur di udara, terpapar oleh radiasi

panas, api, percikan bahan-bahan kimia, jasad renik (mikroorganisme) dan suhu

yang ekstrim. Adapun jenis-jenis dari alat pelindung kepala, yaitu :

 Topi pengaman (safety helmet), untuk melindungi kepala dari benturan,

kejatuhan, pukulan benda-benda keras atau tajam

 Hood, berfungsi untuk melindungi kepala dari bahaya-bahaya bahan kimia,

api, dan panas radiasi yang tinggi.

 Tutup kepala (hair cap), berfungsi untuk melindungi kepala dari kotoran debu

dan melindungi rambut dari bahaya terjerat oleh mesin-mesin yang berputar

6
2. Alat Pelindung Muka dan Mata

Alat pelindung mata dan muka adalah alat pelindung yang berfungsi untuk

melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya, paparan partikel-

partikel yang melayang di udara dan di badan air, percikan benda-benda kecil,

panas, atau uap panas, radiasi gelombang elektromagnetik yang mengion maupun

yang tidak mengion, pancaran cahaya, benturan atau pukulan benda keras atau

benda tajam. Alat pelindung mata terdiri dari :

 kacamata (spectacles) dengan atau tanpa pelindung samping (shideshield),

 goggles (cup type/boxtype), dan

 tameng muka (face shreen/faceshield).

7
3. Alat Pelindung Telinga

Alat pelindung telinga adalah alat pelindung yang berfungsi untuk

melindungi alat pendengaran terhadap kebisingan atau tekanan. Alat pelindung

pendengaran terbagi menjadi 2, yaitu sumbat telinga (ear plug) dan tutup telinga

(ear muff)

 Ear plug adalah sumbat telinga yang berguna untuk menahan frekuensi

tertentu saja, sedangkan frekuensi pembicaraan tidak terganggu. Ear plug

dapat dibuat dari kapas, malam (wax), plastik, karet alami dan sintetik.

 Ear muff terdiri dari 2 buah tutup telinga dan sebuah headband. Isi dari tutup

telinga dapat berupa cairan atau busa yang berfungsi untuk menyerap suara

dengan frekuensi tinggi.

8
4. Alat Pelindung Pernafasan

Alat pelindung pernapasan beserta perlengkapannya adalah alat pelindung

yang berfungsi untuk melindungi organ pernapasan dengan cara menyalurkan

udara bersih dan sehat dan/atau menyaring cemaran bahan kimia, mikro-

organisme, partikel yang berupa debu, kabut (aerosol), uap, asap, gas/ fume, dan

sebagainya. Menurut cara kerja nya dibedakan menjadi :

 Chemical Respirator, respirator ini tidak boleh digunakan di tempat kerja yang

terdapat gas atau uap yang ekstrem, kadar gas/uap dalam udara tempat kerja

cukup tinggi/mengalami kekurangan oksigen.

 Kombinasi mechanical den filter respirator, respirator ini digunakan pada

penyemprotan pestisida dan pengecatan. Respirator ini dilengkapi dengan

filter dan adsorben sehingga relative lebih berat.

9
5. Alat Pelindung Tangan

Pelindung tangan (sarung tangan) adalah alat pelindung yang berfungsi

untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan dari pajanan api, suhu panas, suhu

dingin, radiasi elektromagnetik, radiasi mengion, arus listrik, bahan kimia,

benturan, pukulan dan tergores, terinfeksi zat patogen (virus, bakteri) dan jasad

renik.

6. Alat Pelindung Kaki

Alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki dari tertimpa atau

berbenturan dengan benda-benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas

atau dingin, uap panas, terpajan suhu yang ekstrim, terkena bahan kimia

berbahaya dan jasad renik, tergelincir. Alat pelindung kaki atau sepatu

keselamatan dibedakan menjadi :

10
 Sepatu pengaman digunakan untuk pengecoran baja terbuat dari bahan kulit

yang dilapisi logam krom atau asbes.

 Sepatu khusus yang digunakan untuk bahaya peledakan. Sepatu ini tidak boleh

ada paku-paku yang dapat menimbulkan percikan bunga api.

 Sepatu karet anti elektrostatik untuk melindungi pekerja dari bahaya listrik.

 Sepatu pengaman untuk pekerja bangunan. Sepatu ini ujungnya dilapisi baja

untuk melindungi jari kaki.

7. Pakaian Pelindung

Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi badan sebagian atau

seluruh bagian badan dari bahaya temperatur panas atau dingin yang ekstrim,

pajanan api dan benda-benda panas, percikan bahan-bahan kimia, cairan dan

logam panas, uap panas, benturan dengan mesin, peralatan dan bahan, tergores,

radiasi, binatang, mikro-organisme patogen dari manusia, binatang, tumbuhan dan

lingkungan seperti virus, bakteri dan jamur.

11
8. Pelampung

Pelampung berfungsi melindungi pengguna yang bekerja di atas air atau

dipermukaan air agar terhindar dari bahaya tenggelam dan atau mengatur

keterapungan (buoyancy) pengguna agar dapat berada pada posisi tenggelam

(negative buoyant) atau melayang (neutral buoyant) di dalam air. Dalam

pemakaiannya baju pelampung sering bersamaan life jacket light yang berfungsi

memberi tanda lokasi orang di laut terutama pada malam hari.

9. Rompi Nyala

Rompi nyala merupakan rompi yang menggunakan bahan yang dapat

menyala jika terkena cahaya. Sangat bermanfaat jika digunakan pada kondisi

12
gelap atau malam hari karena dapat bercahaya dengan cara memantulkan dari

sumber cahaya sehingga pekerja yang menggunakan rompi ini dapat dengan

mudah ditemukan

2.3. Cara Memelihara APD

No Jenis APD Cara Pembersihan Cara Penyimpanan


1. Respirator Tidak boleh Disimpan pada lokasi
menggunakan solven yang
dan minyak, boleh kering, bersih dan tidak
menggunakan terkontaminasi, hindari
sabun, suhu air tidak dari
boleh lebih debu dan sinar matahari
dari 49oC. Boleh langsung. Sediakan
menggunakan plastik klip.
sodium hipocloride.
2. Kacamata Dilap dengan kain Hindari dari benturan
Pelindung lembut/tissue, dan
bila permukaan buram gesekan dengan benda
dapat yang
dibasuh dengan air dan keras.
bila perlu
ditambahkan sabun
lunak.
3. Earplug/ Cuci earplug dengan Masukkan earplug ke
sumbat menggunakan sabun dalam
telinga lunak, lebih wadah. Simpan di
baik bila dengan air tempat sejuk
hangat. dan kering. Hindari
Hindarkan penggunaan tempat
alcohol yang lembab dan terkena
dan pembersih lain dari sinar
solven, matahari langsung.
kemudian keringkan
pada suhu
kamar.

13
4. Safety shoes/ Lakukan pembersihan Simpan di tempat sejuk
sepatu dengan dan
pelindung menggunakan sikat kering dengan sirkulasi
sepatu atau udara
lap kain basah/kering. yang cukup. Hindarkan
Penggunaan detergen tempat
bisa yang lembab dan terkena
merusak kulit sepatu. sinar
matahari langsung.
5. Sarung tangan Sarung tangan karet Simpan di tempat kering
Karet dapat dicuci dan
dengan air dan detergen. bersih
Pengeringan dapat
dilakukan
pada suhu kamar
maupun sinar
matahari

6. Faceshield/ Pencucian dapat Simpan di tempat kering


pelindung dilakukan dan
wajah dengan menyeka dengan bersih dan hindarkan
menggunakan kain lap dari benda
basah keras dan tajam.
maupun air.
7. Safety google/ Pencucian dengan Simpan di tempat bersih
pelindung menggunakan dan
mata air bersih dan detergen. Kering

Jika APD tersebut rusak, maka pekerja dapat memberitahu kepada

perusahaan atau atasan agar APD yang rusak tersebut dapat diganti dengan yang

baru. Seperti yang tercantum dalam Permenakertrans No.8 Tahun 2010, pasal 6

ayat 2 “Pekerja/buruh berhak menyatakan keberatan untuk melakukan pekerjaan

apabila APD yang disediakan tidak memenuhi ketentuan dan persyaratan.”

Pasal 8 dalam Permenakertrans tersebut juga menyebutkan:

(1) APD yang rusak, retak atau tidak dapat berfungsi dengan baik harus dibuang

dan/atau dimusnahkan.

14
(2) APD yang habis masa pakainya/kedaluwarsa serta mengandung bahan

berbahaya, harus dimusnahkan sesuai dengan peraturan perundangan-undangan.

(3) Pemusnahan APD yang mengandung bahan berbahaya harus dilengkapi

dengan berita acara pemusnahan.

Bagi pengusaha atau pengurus yang tidak menyediakan APD sesuai SNI

secara cuma-cuma bagi pekerja, mewajibkan penggunaan APD di tempat kerja

sesuai yang disebutkan dalam peraturan, dan tidak mengumumkan secara tertulis

dan memasang rambu-rambu APD dapat dikenakan sanksi sesuai UU No.1 tahun

1970 tentang Keselamatan Kerja. Perlu diketahui, besarnya manfaat APD pada

saat bekerja tidak menjamin semua pekerja yang memakainya, karena ternyata

masih banyak juga pekerja yang tidak menggunakannya.

Keefektifan penggunaan APD tergantung dari pemilihan APD yang sesuai,

penggunaan yang benar, pemeliharaan dan penggantian secara berkala sesuai

kebijakan yang berlaku, dan tergantung kepatuhan para pekerja dalam

menggunakan APD.

Dasar hukum:

 UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

 Permenakertrans No.Per.08/Men/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri (APD)

 SNI 19-1958-1990 tentang Pedoman Alat Pelindung Diri

2.4. Perilaku Penggunaan APD

Perilaku penggunaan APD adalah tindakan atau aktivitias dalam penggunaan

seperangkat alat oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian

tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.

15
Penggunaan APD merupakan tahap paling akhir dari pengendalian kecelakaan

maupun penyakit akibat kerja. Namun, pada kenyataannya masih banyak pekerja

yang tidak menggunakannya, walaupun telah diketahui besarnya manfaat dan

telah tersedianya APD. Hal tersebut disebabkan karena banyak faktor yang

mempengaruhi perilaku pekerja sehingga tidak menggunakan alat pelindung diri

tersebut (Yusmardian, 2005)

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penggunaan APD :

a. Pengetahuan, merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

b. Sikap, yaitu reaksi atau respon dari seseorang terhadap suatu stimulus atau

objek.

c. Kondisi APD, yaitu berkaitan dengan fasilitas/ketersediaan APD yang akan

meningkatkan prestasi kerja dari setiap tenaga kerja.

d. Pengawasan, berupa pengamatan dan evaluasi secara kualitatif dan kuantitatif.

e. Dukungan sosial, baik dari rekan kerja maupun dari pimpinan. Peran rekan

kerja berupa ajakan untuk menggunakan APD sedangkan peran atasan/

pimpinan adalah berupa adanya anjuran, pemberian sanksi maupun pemberian

hadiah.

16
BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

APD merupakan alat pelindung diri yang digunakan pekerja untuk

melindungi dirinya dari kecelakaan kerja pada saat bekerja. Penyediaan Alat

pelindung Diri (APD) di industri dimaksudkan sebagai upaya pengendalian

bahaya. Ada beberapa kelompok kontrol yang dapat dibentuk untuk

menghilangkan atau mengurangi bahaya K3, yaitu eliminasi, subtitusi,

perancangan, pengendalian administrasi, dan APD.

Jenis- jenis dari APD, yaitu alat pelindung kepala, alat pelindung muka dan

mata, alat pelindung telinga, alat pelindung pernapasan, alat pelindung tangan,

alat pelindung kaki, pakaian pelindung, pelampung, rompi nyala. Dalam

penggunaannya APD memiliki cara pemeliharaan nya masing masing agar APD

tidak mudah rusak. Perilaku penggunaan APD adalah tindakan atau aktivitias

dalam penggunaan seperangkat alat oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh

atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan

kerja. Penggunaan APD merupakan tahap paling akhir dari pengendalian

kecelakaan maupun penyakit akibat kerja.

3.2. Saran

Penggunaan APD di perusahaan sangatlah penting, karena APD sebagai alat

pelindung diri yang berfungsi untuk melindungi diri dari kecelakaan kerja.

Namun, sayang nya masih banyak pekerja yang mengabaikan hal itu. Sebaiknya

17
lebih diperhatikan lagi terhadap penting nya penggunaan APD demi menunjang

kenyamanan dan keamanan pada saat bekerja.

18
DAFTAR PUSTAKA

Dahyar, Chyntia Permata. 2018. Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada
Pekerja PT. X. Jurnal Promkes Vol. 6 No. 2 Desember 2018 : 178 – 187.

Redjeki, Sri. 2016. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Badan


Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/4945/4/Chapter2.pdf

http://eprints.umm.ac.id/52066/3/BAB%20II.pdf

19

Anda mungkin juga menyukai