Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PT. ____ INDONESIA MANUFACTURING

BIDANG PENGAWASAN KELEMBAGAAN, KEAHLIAN K3 DAN BIDANG SISTEM


MANAJEMEN K3

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE - 39

KELOMPOK 3

1. AND
2. HEN
3. ADI
4. SIT
5. KUS
6. AGU

PENYELENGGARA
PT. LENTERA SAFETY
BEKASI, 22 MARET 2017

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 3
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 3
1.2. Maksud dan Tujuan ............................................................................... 5
1.3. Ruang Lingkup ...................................................................................... 5
1.4. Dasar Hukum ........................................................................................ 5

BAB II KONDISI PERUSAHAAN ......................................................................... 7


2.1. Gambaran Umum Tempat Kerja ......................................................... 7
2.2. Visi ………………………………………………………………….. 10
2.3. Misi …………………………………………………………………. 10
2.4. Kebijakan Sistem Manajemen Terintegrasi (MK3L) .....……………. 10
2.5. Struktur Organisasi SMK3 ………………………………………….. 12
3. Temuan Hasil Obeservasi....................................................................... 12
3.1. Temuan Positif ....................................................................................... 12
3.2. Temuan Negatif yang perlu ditingkatkan ............................................. 13

BAB III ANALISA...................................................................................................... 14


3.1. Analisa Temuan Positif ........................................................................ 14
3.2. Analisa Temuan Negatif yang perlu ditingkatkan ................................ 15

BAB IV PENUTUP..................................................................................................... 18
4.1. Kesimpulan .......................................................................................... 18
4.2. Saran ……............................................................................................. 19
4.3 Daftar Pustaka ………………………………………………………... 20

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Kegagalan (Risk off Failures) pada setiap proses atau aktifitas pekerjaan, dan atau

saat terjadi kecelakaan kerja seberapapun kecilnya, akan mengakibatkan efek kerugian

(Loss). Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah kondisi pekerja

(Unsafe act) atau kelelahan (Fatigue), kondisi kerja (Unsafe Condition) dan pekerjaan

yang tidak aman (Unsafe Working Condition). Hal –hal tersebut yang mengakibatkan

kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan, ditengarai penyebab awalnya (Pre-

Cause) adalah salah satunya kurangnya training dan karakteristik dari pekerjaan itu

sendiri. Di dunia industri, penggunaan tenaga kerja mencapai puncaknya dan

terkonsentrasi di tempat atau lokasi proyek yang relatif sempit. Ditambah sifat pekerjaan

yang mudah menjadi penyebab kecelakaan kerja (elevasi, temperatur, arus listrik,

mengangkut benda-benda berat dan lain sebagainya), sudah sewajarnya bila pengelola

proyek atau industri mencantumkan masalah keselamatan dan kesehatan kerja pada

prioritas pertama.

Menyadari pentingnya aspek keselamatan dan kesehatan kerja dalam

penyelenggaraan proyek, terutama pada implementasi fisik, maka

perusahan/industri/proyek umumnya memiliki organisasi atau unit kerja dengan tugas

khusus yang menangani masalah keselamatan kerja. Ruang lingkup kerja organisasi atau

unit tersebut dimulai dari menyusun program, membuat prosedur dan mengawasi, serta

membuat laporan penerapan di lapangan. Dalam rangka Pengembangan Program

Kesehatan Kerja yang efektif dan efisien, diperlukan informasi yang akurat, dan tepat

3
waktu untuk mendukung proses perencanaan serta menentukan langkah kebijakan

selanjutnya. Penyusunan program, membuat prosedur, pencatatan dan mengawasi serta

membuat laporan penerapan di lapangan yang berkaitan dengan keselamatan kerja bagi

para pekerja kesemuanya merupakan kegiatan dari manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja. Dalam rangka menghadapi era industrialisasi dan era globalisasi serta pasar bebas

(AFTA) kesehatan serta Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), keselamatan kerja

merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan industrial ekonomi antar

negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota termasuk Indonesia.

Beberapa komitmen global baik yang berskala bilateral maupun multilateral telah

mengikat bangsa Indonesia untuk memenuhi standar tersebut. Standar acuan terhadap

berbagai hal terhadap industri seperti kualitas, manajemen kualitas, manajemen

lingkungan, serta keselamatan dan kesehatan kerja. Apabila saat ini industri pengekspor

telah dituntut untuk menerapkan Manajemen Kualitas (ISO-9000, QS-9000) serta

Manajemen Lingkungan (ISO-14000) maka bukan tidak mungkin tuntutan terhadap

penerapan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja juga menjadi tuntutan pasar

internasional. Untuk menjawab tantangan tersebut Pemerintah yang diwakili oleh

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah menetapkan sebuah peraturan

perundangan mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

yang tertuang dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomuor : PER.05/MEN/1996.

Tujuan dan sasaran sistem Manajemen K3 adalah terciptanya sistem K3 di tempat

kerja yang melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan

dan penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.

4
B. Maksud dan Tujuan

Maksud dilaksanakannya PKL ini adalah untuk :

1. Dengan diadakannya kegiatan PKL ini diharapkan para calon Ahli K3 Umum dapat

melihat secara langsung dan mempraktekkan teori-teori yang telah dipelajari di

kelas terhadap pelaksanaan yang ada dilapangan, sehingga syarat untuk menjadi ahli

K3 yang profesional dan handal dapat terwujud dan terpenuhi terutama dalam hal

pengawasan kelembagaan K3 dan SMK3.

2. Menjadi bekal dan dasar pengetahuan bagi para Ahli K3 dalam hal penerapannya di

tempat kerja setelah selesai melaksanakan pelatihan dan mendapatkan sertifikat

layak menjadi seorang Ahli K3 umum.

3. Sebagai bahan pertimbangan positif maupun hal-hal yang membutuhkan perbaikan

bagi PT. ____ INDONESIA MANUFACTURING dalam melaksanakan Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

C. RUANG LINGKUP

1. Bidang Pengawasan Kelembagaan dan Keahlian K3

2. Bidang Pengawasan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

D. DASAR HUKUM

Dasar Hukum Kelembagaan K3, Keahlian K3 Dan Bidang Sistem Manajemen K3

1.1 Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 2 tentang hak setiap warga negara atas

penghidupan yang layak

1.2 Undang – Undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

5
1.3 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

1.4 Peraturan Pemerintah No 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1.5 Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 155/Men/1984 tentang Pembentukan,

Susunan dan Tata Kerja Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional

(DK3N), Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Wilayah (DK3W) dan Panitia

Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)

1.6 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina

Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukkan Ahli Keselamatan

Kerja.

1.7 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 02/MEN/1992 tentang Tata Cara

Penunjukkan Kewajiban dan Wewenang dan Ahli Keselamatan dan Kesehatan

Kerja.

6
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT ____ Indonesia Manufacturing adalah perusahaan swasta yang bergerak


dalam bidang manufaktur komponen otomotis kelas dunia terutama shock absorber dan
steering sistem untuk pasar global OEM dan REM dengan kualitas terbaik dan aman
untuk kepuasan pihak-pihak yang berkepentingan. Didirikan di Bekasi, pada tanggal 08
Maret 1978, adapun gambaran umum perusahaan sbb:
Nama Perusahaan :PT. ____ Indonesia Manufacturing
Alamat : Gedung Graha Kirana (Representative office)
Jl. Yos Sudarso Kav. Jakarta
Cikarang Plant (Office & Factory)
Jl. Jababeka V Kav.
Jababeka Industrial Estate, Cikarang Bekasi
Luas Tanah : 93,161.00 m2 (Land)
& Luas Pabrik : 10,000.00 m2 (Land Blok U)
71,652.00 m2 (Factory)
Didirikan : 08 Maret 1978 (produksi mulai pada bulan Juni 1979)
Modal pada saat didirikan US$ 1 Juta
Bisnis : Memproduksi Shock Absorber untuk 2 Roda & 4 Roda
Komposisi modal : ____ Corporation (55%)
PT. Astra Honda Motor (45%)
Jumlah pegawai : • Pria : 2,363 orang
(Per Maret 2017) • Perempuan : 60 orang
• Expatriate : 4 orang
• Total : 2,423 orang
Mesin Utama : • Electrostatic Painting & CED
• Spring Coiling
• Aluminium Casting
• HCr Plating
• Vacuum Carburizing

7
• Zinc Plating
• Machining Process
• Assembling
Produk yang dihasilkan:
A. 2 Roda (Honda, Suzuki, Kawasaki):
1. Front Fork
Berbagai tipe Front Fork Joint set berkualitas tinggi yang diproduksi oleh ____
indonesia telah melalui proses manufaktur dan sinergi yang baik.
2. Rear Cushion
Berbagai tipe Rear Cushion sepeda motor berkualitas tinggi yang diproduksi oleh
____ indonesia telah melalui proses manufaktur dan sinergi yang baik.
3. Steering Stem
Steering Stem adalah komponen motor yang menghubungkan handlebars pada
steerer tube dari sebuah front fork.

B. 4 Roda (Honda, Toyota, Daihatsu, Suzuki):


1. Front Shock Absorber Autoobiles
Berbagai tipe shock absorber mobil berkualitas tinggi yang diproduksi oleh ____
indonesia untuk memenuhi keselamatan dan kenyamanan.
2. Rear Shock Absorber For Automobiles
Berbagai tipe Rear Shock Absorber berkualitas tinggi yang diproduksi oleh ____
indonesia telah melalui proses manufaktur dan sinergi yang baik.
C. Komponen (Honda):
1. Hypoid Gear
Fasilitas teknologi telah diinvestasikan untuk memproduksi Ultra High Precision
Differential & Transfer Gear set untuk mobil.
2. Open Stay
Open Stay (Gas Damper) digunakan untuk pintu-pintu mobil hatch back dan mobil
yang lainnya

8
Pelanggan PT. ____ Indonesia Manufacturing:
PT. ____ Indonesia Mfg. melayani permintaan pelanggan akan komponen otomotif. Pemimpin
industi otomotif mendapatkan keuntungan dari kerjasama dengan PT. ____ Indonesia Mfg.
Selain memenuhi kebutuhan pasar domestik, PT. ____ Indonesia Mfg. juga melayani pasar
internasional.
Local Customer:

PT Astra Honda Motor PT Suzuki Indomobil PT Kawasaki Motor


Motor Indonesia

PT Honda Prospect Motor PT. Krama Yudha Tiga PT Astra Daihatsu Motor
Berlian Motors

Internasional Custamer:
Honda Philippines, Inc. (Philippine)
____ Corp (Japan)
American ____ Inc. (America)

Kesempatan Kerjasama
Kebijakan
PT. ____ Indonesia Manufacturing terbuka kepada semua pemasok yang tertarik bekerjasama
dalam aktifitas manufaktur. Kriteria utama kami dalam memilih rekan kerja adalah kompetitif
harga, kualitas produk, keamanan pengiriman, dan inovasi yang bekelanjutan untuk memenuhi
kepuasan pelanggan.

Produk-Produk
1. Aluminium die casting
2. Hot forging
3. Sinter metal
4. Stamping part
5. Machining part
9
6. Rubber part
7. Pipe
8. Round steel bars
9. Surface treatment

2.2. VISI

Menyediakan komponen otomotif kelas dunia, terutama shock absorber dan steering

sistem untuk pasar global OEM dan REM dengan kualitas terbaik dan aman untuk

kepuasan pihak-pihak yang berkepentingan.

2.3. MISI

1. Menjadi pemimpin industri shock absorber OEM di kawasan ASEAN dan sebagai

pemasok global shock absorber dan steering sistem.

2. Menciptakan kepuasan pelanggan dengan kualitas tertinggi, harga bersaing, sumber

daya manusia yang kompeten, komitmen sebagai perusahaan yang ramah

lingkungan, aman, efisien & produktif.

2.4. Kebijakan Sistem Manajemen Terintegrasi (MK3L)

PT ____ Indonesia Manufacturing, sebagai perusahaan swasta yang bergerak dibidang

komponen otomotif, khususnya manufaktur shock absorber , steering system dan

produk lainnya, memiliki komitmen yang kuat untuk melaksanakan system

management lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja yang bertujuan untuk

memberikan kepuasan pelanggan melalui kualitas produk yang bermutu tinggi yang

berbasis teknologi, menjaga dan melestarikan lingkungan sekitarnya serta bertekat

10
untuk mencapai suatu kondisi kerja yang bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit

akibat kerja, dengan memenuhi persyaratan standar yang berlaku .

Untuk memastikan terpenuhinya komitmen tersebut, perusahaan melaksanakan


program yang terfokus pada:
1. Peningkatan kualitas produk melalui upaya peningkatan keterampilan dan
kesadaran pekerja terkait dengan kualitas lingkungan, keselamatan dan
kesehatan kerja dalam aspek kegiatan perusahaan.
2. Pencegahan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan atau akibat hubungan
kerja serta pencemaran lingkungan sedini mungkin dengan meminimalisasi
risiko kerja dan dampak pencemaran lingkungan kerja, melakukan
penghematan energy dan sumber daya alam lainnya.
3. Pemenuhan peraturan dan persyaratan lainnya yang terhubung dengan produk
manufaktur komponen alata berat, pelestarian lingkungan hidup, keselamatan
dan kesehatan kerja.
4. Peningkatan system manajemen terintegrasi secara berkesinambungan.

Manajemen PT ____ Indonesia Manufacturig dan segenap jajarannya


mengkoordinasikan seluruh pekerja dan pihak-pihak dalam penerapan dan pencapaian
sasaran kebijakan ini.

11
2.5. Struktur Organisasi SMK3
Untuk Strukur Organisasi SMK3 ada dan terlaksana dengan baik sesuai jobdest
masing-masing. Posisinya secara struktural berada di level menengah namun untuk
alur instruksi langsung di bawah kendali top management.

3. TEMUAN HASIL OBSERVASI

Berdasarkan hasil observasi di lapangan, diperoleh temuan sebagai berikut:

3.1. Temuan Positif

 Safety breafing terlaksana dengan baik.

 Adanya Ahli k3 umum, K3 Kebakaran, K3 Kimia, K3 Listrik, Operator Forklift,

Operator Boiler.

 Komitmen dan kebijakan penerapan SMK3 telah dilakukan dengan baik.

 Adanya Struktur Tanggap Darurat kebakaran, dan telah MOU dengan pemadam

kebakaran kawasan.

 Struktur Organisasi SMK3 sudah terbentuk dan berjalan dengan baik.

 Rambu-rambu K3 terpasang dengan baik.

 Perusahaan telah menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi seluruh karyawan

sesuai dengan jenis pekerjaannya dan dilakukan dengan konsisten oleh seluruh

karyawan yang bekerja.

 Terdapat petunjuk jalur evakuasi dan Assembly Point (Titik Kumpul).

 Terdapat fasilitas konsumsi/catering dan telah tersertifikasi.

 Terdapat klinik beserta Dokter yang on call, telah mendapatkan ijin Hyperkes 24 jam.

12
 Pelatihan evakuasi untuk Simulasi kejadian kebakaran seluruh karyawan dilakukan

satu tahun sekali.

 Perusahaan melakukan Pemantauan Lingkungan setiap 6 bulan sekali.

 Membuat bulan K3 di bulan Maret sebagai langkah untuk menumbuhkan kepedulian

karyawan terhadap Keselamatan dan Kesehatan kerja.

 Terdapat struktur organisasi P2K3 dan berjalan dengan baik.

 Terdapat struktur organisasi Emergency untuk genset, operator sudah terserifikasi Ahli

K3 listrik.

3.2. Temuan Negatif yang perlu ditingkatkan

 Sistem penerimaan tamu belum terlaksana dengan baik, hal ini terbukti dari tidak

diberikannya kartu visitor untuk seluruh peserta kunjungan lapangan pembinaan Ahli

K3 angkatan 39, hanya koordinator lentera safety.

 Poster, Logo mengenai UU No.1 Tahun 1970 perlu diperbanyak di masing-masing

gedung, hal ini terbukti hanya ditemukan 1 titik.

 Pada saat observasi lapangan belum semua area tersedia kotak P3K.

 Hasil opservasi kami melalui wawancara pernah melakukan audit tetapi tidak

ditunjukan dokumen pelaksaaan Audit.

 Kebijakan sudah ada tetapi pada saat observasi kami tidak menemukan kebijakan K3

tersebut tertempel.

13
B A B III
ANALISA

Hasil observasi kelompok 3 saat kunjungan industri di PT. ____ Indonesia Manufacturing

Rabu, 22 Maret 2017, adalah sebagai berikut:

3.1. TEMUAN POSITIF

No Bidang Temuan Analisa Rekomendasi


PotensiBahaya
1 Kelembagaan Safety breafing 1. UUD 1945 pasal 27 (2)
terlaksana tentang penghidupan yang
dengan baik dan layak
diadakan bulan 2. UU No 1 tahun 1970 tentang
TERKENDALI
k3 di bulan Keselamatan dan kesehatan
maret setiap kerja
tahun.

2 Kelembagaan Struktur 1. PP No. 50 Tahun 2012


Organisasi tentang SMK3
SMK3 sudah
TERKENDALI
terbentuk dan
berjalan dengan
baik.
3 Kelembagaan Pelatihan 1. Kep-186/MEN/1999 Tentang
evakuasi untuk Unit Penanggulanggan
simulasi Kebakaran di Tempat Kerja,
kejadian pasal 2
kebakaran bagi TERKENDALI
seluruh
karyawan
dilakukan 1
tahun sekali.
4 Penerapan Komitmen dan 1. PP No. 50 tahun 2012
SMK3 kebijakan tentang SMK3
penerapan
TERKENDALI
SMK3 telah
dilakukan
dengan baik.

14
5 Penerapan Rambu-rambu 1. UU No 1 tahun 1970 tentang
SMK3 K3 terpasang pemasangan gambar
dengan baik keselamatan kerja
2. PP No. 50 tahun 2012
TERKENDALI
tentang SMK3
3. Permenaker No. 8 tahun
2010 tentang rambu
kewajiban penggunaan APD
6 Penerapan Perusahaan telah 1. UU No 1 Tahun 1970
SMK3 menyediakan (Keselamatan dan Kesehatan
Alat Pelindung Kerja) tentang penyediaan
Diri bagi TERKENDALI APD oleh pengurus.
Karyawannya 2. Permennaker No.08 Tahun
2010 tentang penyediaan
APD oleh pengurus.
7 Penerapan Perusahaan telah 1. UU No 1 Tahun 1970
SMK3 menyediakan tantang Keselamatan dan
Assembly Ponit kesehatan kerja.
TERKENDALI
(Titik Kumpul) 2. PP 50 tahun 2012 tentang
dan Petunjuk SMK3.
Jalur Evakuasi.
8 Penerapan Perusahan telah 1. Permenaker 01/MEN/1976
SMK3 menyediakan Tentang Wajib Latihan
Klinik dan Hiperkes Bagi Dokter
TERKENDALI
Dokter telah Perusahaan
tersertifikasi
dari Hiperkes
9 Penerapan Perusahaan 1. Permenaker
SMK3 melakukan PER.13/MEN/2011 Tentang
Pemantauan Nilai Ambang Batas Faktor
TERKENDALI
Lingkungan Fisika dan Faktor Kimia di
setiap 6 bulan tempat kerja.
sekali.
10 Kelembagaan Ada struktur 1. Kep. 311/BW/2002 Tentang
organisasi sertifikasi kopentensi
Emergency keselamatan dan kesehatan
genset, operator TERKENDALI kerja teknisi listrik
sudah
terserifikasi Ahli
K3 listrik.

3.2. TEMUAN NEGATIF yang perlu ditingkatkan


No Lokasi Temuan Analisa Rekomendasi
PotensiBahaya
1 Pabrik / Sistem - Tidak termonitor 1. UU No. 13 Tahun 2003

15
site penerimaan dengan baik tentang ketenagakerjaan.
tamu belum jumlah 2. UU No 1 Tahun 1970
terlaksana tamu/orang lain (keselamatan dan kesehatan
dengan baik.
yang berada di kerja).
area pabrik,
- Dapat
memungkinkan
kejadian yang
tidak diinginkan
(Kerugian Asset
Perusahaan).

2 Pabrik / Poster, Logo Kurangnya informasi 1. UU No. 13 Tahun 2003


Site mengenai UU tentang pengetahuan tentang ketenagakerjaan
No.1 Tahun keselamatan dan 2. UU No. 1 Tahun 1970
1970 perlu kesehatan kerja tentang Keselamatan dan
diperbanyak di Kesehatan Kerja
masing-masing
gedung.
3 Pabrik / Belum Pertolongan Pertama 1. UU No 13 Tahun 2003
site tersediannya pada Kecelakaan tentang Ketenagakerjaan
kotak P3K tidak tertangani 2. UU No 1 Tahun 1970
secara dengan cepat. tentang Keselamatan dan
menyeluruh. Kesehatan Kerja
3. Permenaker No.
03/MEN/1982 tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja
4. UU No. 03 Tahun 1969
tentang Persetujuan
Konversi Organisasi
Perburuhan Internasional
Nomor 120 mengenai
Hygiene dalam Perniagaan
dan Kantor-Kantor.
5. Permenaker
No.15/MEN/VIII/2008
tentang P3K

4 Pabrik / Hasil opservasi Tidak bisa Permen No18/MEN/XI/2008


site kami melalui mengetahui hasil tentang penyelenggaraan audit
wawancara Audit SMK3 system SMK3
pernah
melakukan
audit tetapi
tidak ditunjukan

16
dokumen
pelaksaaan
Audit
5 Pabrik/ Kebijakan Tamu ataupun PP No. 50/2012 pasal 7 & 8
Site sudah ada tetapi karyawan tidak bisa tentang kebijakan K3
pada saat selalu membaca dan
observasi kami menerapkan
tidak kebijakan K3
menemukan tersebut
kebijakan K3
tersebut
tertempel.

17
B A B IV
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

Kecelakaan kerja merupakan masalah besar bagi keberlangsungan sebuah

industri, karena dapat menimbulkan kerugian baik bagi pekerja, pengusaha dan

pemerintah. Kerugian tersebut dapat berupa kerugian materil dan kerugian non

material. Oleh karena itu, guna mengurangi angka kecelakaan dan kerugian,

diperlukan penerapan Sistem Manajemen K3 di perusahaan yang bertujuan untuk

meningkatkan produktivtas kerja dan mutu produk yang dihasilkan oleh sebuah

industri. Penerapan SMK3 memiliki 5 prinsip dasar yaitu; penetapan kebijakan K3

serta menjamin komitmen, perencanaan K3, pelaksanaan rencana K3, pemantauan dan

evaluasi kinerja K3, dan peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3.

Secara umum PT ____ Indonesia Manufacturing telah menjalankan penerapan

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan Peraturan

Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan

dan Kesehatan Kerja.

18
4.2. SARAN

Beberapa saran terkait penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan


Kerja di PT Shiwa Indonesia Manufacturing adalah sebagai berikut:
1. Tata letak papan informasi tentang kejadian kecelakaan kerja, jika memungkinkan
dapat diletakan di area yang dapat terlihat dan terbaca oleh semua karyawan dan
orang lain yang memasuki area pabrik.
2. Sebagai ajang pelaksanaan continuous improvement, peningkatan kesadaran
karyawan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja dapat dilakukan beberapa
hal, antara lain:
 Menyebarluaskan informasi terkait K3, dapat berupa poster, banner, sign
board, dan lain sebagainya.
 Penyediaan Ruangan Khusus P3K.
 Tata cara penerimaan tamu.

19
4.3. DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Himpunan Peraturan Perundang-undangan Keselamatan dan Kesehatan


Kerja, 2011. Jakarta, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.
2. Profil Perusahaan, dan
3. Modul Ahli K3 Umum.

20

Anda mungkin juga menyukai