Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)

DI PT. AMAL TANI


BIDANG K3 UMUM, K3 LINGKUNGAN KERJA, K3 KESEHATAN KERJA,
SMK3, K5 MEKANIK, K3PESAWAT UAP & BEJANA TEKAN,
KELEMBAGAAN & KEAHLIAN K3, K3 INSTALASI LISTRIK, K3
KONSTRUKSI BANGUNAN, DAN K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE - 53

SUGIHARTO

PENYELENGGARA
PT LANTO MASA ANUGERAH
MEDAN, 26 JANUARI 2021 s.d 28 JANUARI 2023
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1


A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan .............................................................................. 2
C. Ruang Lingkup ..................................................................................... 3
D. Dasar Hukum ........................................................................................ 3
BAB II KONDISI PERUSAHAAN ................................................................ 3
A. Sejarah Singkat Perusahaan.................................................................. 6
B. Fasilitas Penunjang ............................................................................... 7
C. Sarana Pokok Perusahaan ..................................................................... 7
D. Prasarana dan Fasilitas ......................................................................... 8
E. Visi dan Misi Perusahaan...................................................................... 8
BAB III TEMUAN & ANALISA .................................................................... 9
A. Temuan & Analisa Positif .................................................................... 9
B. Temuan & Analisa Negatif ................................................................. 13
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 15
A. Kesimpulan ......................................................................................... 15
B. Saran ................................................................................................... 15

REFERENSI

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era Industrialisasi saat ini, perkembangan industri dan perubahan secara
global di bidang pembangunan di dunia semakin meningkat. Indonesia juga
melakukan perubahan-perubahan dalam pembangunan baik dalam bidang teknologi
maupun industri. Seiring dengan perkembangan sektor industri, terdapat banyak
sumber bahaya yang berpotensi menimbulkan bahaya. Kemungkinan bahaya besar
mengintai setiap pekerja baik itu kecelakaan ringan, kecelakaan besar, kebakaran,
ledakan, pencemaran lingkungan, dan penyakit akibat kerja yang mengakibatkan
pekerja mengalami kecacatan dan bahkan potensi meninggal dunia. Potensi bahaya
besar itu diakibatkan karena ketidakmampuan, ketidakcakapan, kurangnya
kompetensi dan kurangnya pemahaman terhadap alat-alat produksi.
Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam sebuah organisasi
atau perusahaan dalam mencapai sebuah keberhasilan. Pekerja merupakan sebuah
aset berharga bagi perusahaan dan satu-satunya aset yang tidak dapat digandakan,
oleh karena itu harus dijaga keselamatannya, kesehatannya, dibimbing dan
dikembangkan potensi mengenai kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja dan
kesehatan kerja, sehingga memberikan output yang optimal bagi perusahaan.
Dalam mengelola sumber daya manusia diperlukan sebuah manajemen yang
dapat mengelola sumber daya secara terencana, sistematis dan efisien agar
perusahaan dapat berkembang dengan baik dan tujuan perusahaan juga tercapai
dengan maksimal. Salah satu hal yang harus mendapatkan perhatian khusus dalam
manajemen sumber daya manusia adalah keselamatan kerja. Masalah keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara umum masih sering
terabaikan dan kondisinya diperkirakan termasuk rendah. Hal ini ditunjukkan dengan
masih tingginya angka kecelakaan kerja yang terjadi. Sehingga diperlukan penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada setiap
perusahaan di Indonesia.
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan
langkah yang tepat di mana semakin banyaknya angka korban jiwa akibat dari
kecelakaan kerja di berbagai sektor industri. Tujuan dari penerapan SMK3 ini adalah

1
untuk meminimalisir dampak yang akan timbul dari potensi bahaya yang ada di
dalam lingkungan kerja. Dampak yang mungkin terjadi antara lain, kecelakaan kerja,
penyakit yang timbul akibat suatu pekerjaan, kejadian berbahaya seperti kebakaran,
peledakan, dan lain-lain. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan dari penerapan
SMK3 maka perlu adanya seorang ahli dibidang K3 yang berkewajiban dan memiliki
wewenang untuk mengawasi kegiatan di lingkungan kerja sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang terkandung di dalam SMK3. Pelatihan dan pembinaan
ahli K3 perlu dilakukan agar sistem manajemen yang diharapkan dapat terealisasi.
Ahli bidang K3 berada di bawah naungan Kementerian Tenaga Kerja di mana pihak
Kementerian Tenaga Kerja yang akan memberikan pembinaan, pengarahan, serta
pengawasan tentang efisiensi penerapan SMK3 di lingkungan kerja yang mana
dibantu juga oleh Pembina Jasa Keselamatan dan Kesehatan kerja (PJK3), Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), serta Lembaga terkait lainnya.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai suatu rangkaian kegiatan dalam
pelatihan ahli K3 Umum untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan peserta
pelatihan dalam konteks yang lebih praktikal sehingga peserta memiliki semua
pengetahuan teoritis dan juga pengetahuan lapangan serta implementasi teori
tersebut secara langsung.

B. Maksud dan Tujuan


Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan salah satu bagian dari
kegiatan pembinaan calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U)
dalam mengidentifikasi bahaya dan risiko di tempat kerja. Melalui PKL, calon Ahli
K3 Umum dapat mengetahui tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan bidang
yang ditentukan dalam surat keputusan penunjukannya (SKP).
Adapun maksud dan tujuan dilakukannya PKL (Praktek Kerja Lapangan) pada
proses pembinaan calon Ahli K3 Umum yaitu :
1. Memberikan gambaran kepada calon ahli K3 dalam menghadapi kondisi nyata
yang terdapat di lapangan terkait penerapan dari SMK3.
2. Mengidentifikasi potensi bahaya yang ada di PT Amal Tani secara
terdokumentasi.

2
3. Untuk memberi pembinaan kepada calon ahli K3 dalam menganalisis beberapa
studi kasus yang terdapat di sebuah perusahaan sebagai contoh.
4. Untuk meningkatkan pengetahuan & pemahaman tentang peraturan perundang-
undangan K3, meningkatkan kemampuan, keahlian, serta keterampilan dalam
melakukan identifikasi bahaya di tempat kerja, dan meningkatkan kemampuan
dan keahlian serta keterampilan dalam menerapkan K3 sesuai dengan peraturan
perundang- undangan di tempat kerja.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup perusahaan selama kegiatan PKL untuk calon Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) adalah di perusahaan Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit dengan data-data sebagai berikut:
Nama : PT Amal Tani
Alamat : Desa Amal Tani, Tanjung Putri
Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat
Propinsi Sumatera Utara.
Tanggal : 04 Februari 2023
Waktu : Pukul 10:00 s.d 12:00 WIB

Ruang lingkup pengamatan sebagai berikut :


K3 Lingkungan Kerja, K3 Kesehatan Kerja, Smk3, K5 Mekanik, K3pesawat Uap &
Bejana Tekan, Kelembagaan & Keahlian K3, K3 Instalasi Listrik, K3 Konstruksi
Bangunan, Dan K3 Penanggulangan Kebakaran.

D. Dasar Hukum
1. K3 Umum
a. Undang -undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Undang – undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c. Permenakertrans No. PER. 08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri

3
2. K3 Lingkungan Kerja Dan Bahan Berbahaya Dan Beracun
a. Peraturan Pemerintah No 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun
b. Kepmenaker No. 187 Tahun 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di Tempat kerja

3. K3 Kesehatan Kerja
a. Permenakertrans No. 02 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan dan
Keselamatan Tenaga kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
b. Permenakertrans No. 03 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
c. Permenakertrans No. 15 Tahun 2008 tentang P3K di Tempat Kerja
d. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE. 01/MEN/1979 tentang
Pengadaan Kantin dan Ruang Makan
e. Kep. Dirjen Binwasnaker No. 53 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelatihan
dan Pemberian Lisensi Petugas P3K di Tempat Kerja

4. Penerapan Smk3
a. Undang – Undang No. 13 Tahun 2003
b. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3

5. K3 Mekanik
a. Permenaker No. 08 Tahun 2020 tentang Pesawat Angkat dan Angkut
b. Permenaker No. 38 Tahun 2016 tentang K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
c. Permenakertrans No. 02 Tahun 1982 tentang Kualifikasi Juru Las di
Tempat Kerja

6. K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan


a. Undang – undang Uap Tahun 1930 (Stoom Ordonantie 1930)
b. Peraturan Uap Tahun 1930 (Stoom Verodening)
c. Permenaker No. 01 Tahun 1988 tentang Kualifikasi dan Syarat – Syarat
Operator Pesawat Uap

4
d. Permenaker No. 37 Tahun 2016 tentang K3 Bejana Tekan dan Tangki
Timbun
e. Surat Edaran Menakertrans No. 05 Tahun 2011 tentang Lisensi Operator
Pesawat Uap

7. Kelembagaan Dan Keahlian K3


a. Undang – Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Permenaker No. 04 Tahun 1987 tentang P2K3 Serta Tata Cara
Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja

8. K3 Konstruksi Bangunan
a. Permenakertrans No. 01 Tahun 1980 tentang K3 Pada Konstruksi
Bangunan

9. K3 Instalasi Listrik
a. Permenaker No. 31 Tahun 2015 tentang Pengawasan Instalasi Petir
b. Permenaker No. 33 Tahun 2015 tentang K3 Listrik di Tempat Kerja

10. K3 Penanggulangan Kebakaran


a. Permenakertrans No. 04 Tahun 1980 Tentang Syarat – syarat Pemasangan
dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
b. Permenaker No. 02 Tahun 1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran
Otomatik
c. Kep. Menaker No. 186 Tahun 1999 TentangUnit Penanggulangan
Kebakaran

5
BAB II KONDISI PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan


PT Amal Tani adalah sebuah Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) yang berdiri sejak tahun 1963 sesuai dengan akte Pendirian Perusahaan
No.27 Tahun 1962 tertanggal 10 September 1963 yang dibuat oleh Notaris Marah
Sutan Nasution. Perusahaan ini memiliki kantor Pusat yang beralamat di Jl. Iskandar
Muda No.11-B Medan. Bidang unit usaha PT Amal Tani adalah Perkebunan dan
Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit yang terletak di Desa Amal Tani di Tanjung Putri,
Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat Sumatera Utara.
PT Amal Tani memiliki areal perkebunan seluas 3.185.04 Ha sesuai dengan
Hak Guna Usaha (HGU) yang telah diperpanjang pada tahun 2013 dengan
No.72/HGU/BPN RI/2013 tertanggal 23 Juli 2013. Sedangkan Pabrik Pengolahan
Kelapa Sawit PT Amal Tani didirikan pada tahun 2004 dengan kapasitas terpasang
sebesar 30 Ton/Jam dan hal ini telah didaftarkan di Departemen Pertanian Direktorat
Jenderal Bina Produksi Perkebunan dengan Nomor Surat HK.350/799/Dj.Bun.5/XI/
2001.
Dalam menjalankan usaha pengolahan minyak sawit, PT Amal Tani telah
mendapatkan izin-izin, persetujuan prinsip, pengesahan, dan Surat Pendaftaran dari
instansi yang berwenang seperti dari Bupati Kabupaten Langkat, Dinas Perkebunan
10 Kabupaten Langkat, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Langkat dan Dinas
Tenaga Kerja.
Sejak tahun 2015 Perusahaan telah mendaftarkan tenaga kerjanya untuk
pemeliharaan Kesehatan ke BPJS Kesehatan dimana sampai dengan Bulan September
2022 jumlah tenaga kerja yang telah didaftarkan di BPJS Kesehatan sebanyak 2.010
orang (pekerja, Istri dan anak). Sedangkan BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 586 orang
(khusus Pekerja).
Penghargaan yang telah diperoleh oleh PT Amal Tani antara lain yaitu :
1. Penghargaan Zero Accident Tahun 2022 dari Kementerian Tenaga Kerja RI
(Kebun dan PKS)
2. Penghargaan SMK3 Bendera Emas tahun 2022.

6
3. Sertifikat ISPO Sejak Tahun 2017, dan pada tanggal 5-9 September 2022 PT Amal
Tani telah di Audit untuk Resertifikasi (RC) Perpanjangan Sertifikat ISPO dengan
hasil tanpa MC, dan menunggu penerbitan Sertifikat ISPO sesuai dengan
Permentan No.38 Tahun 2022 dari Komisi ISPO Indonesia.
Fasilitas yang diberikan Perusahaan untuk kesejahteraan tenaga kerja antara
lain, yaitu:
1. Gaji
2. Tunjangan Perumahan
3. Beras (Pekerja, Istri dan Anak sampai 3 orang tanggungan)
4. BPJS Ketenagakerjaan (JHT, JKK, JKM dan Jaminan Pensiun)
5. BPJS Kesehatan (Pekerja, Istri dan 3 orang anak tanggungan)
B. Fasilitas Penunjang
1. Perumahan pekerja
2. Pos security
3. Mushola
4. Laboratorium
5. Gudang sparepart
6. Workshop
C. Sarana Pokok Perusahaan
1. Gedung utama/kantor
2. Stasiun penerimaan buah
3. Stasiun rebusan kelapa sawit
4. Stasiun penebah
5. Stasiun kempa
6. Stasiun pemurnian minyak sawit
7. Stasiun pabrik biji
8. Stasiun pengolahan air
9. Stasiun ketel uap
10. Stasiun pembangkit
11. Stasiun pengolahan limbah
12. Stasiun penimbunan dan pengiriman crude palm oil

7
D. Prasarana dan Fasilitas
1. Toilet
2. Taman bermain anak
3. Ruang terbuka hijau
4. Tempat parkir

E. Visi dan Misi Perusahaan


1. Visi
Visi dari PT Amal Tani Medan adalah untuk memberikan suatu hasil penelitian
menuju perbaikan dan peningkatan kualitas tanaman kelapa sawit sehingga
diharapkan dapat mendukung produk akhir dari komoditas ini dan hasilnya
memberikan manfaat bagi pemegang saham dan memenuhi komitmen terhadap
masyarakat dan lingkungannya.
2. Misi
Misi PT Amal Tani Medan adalah untuk memberikan kesejahteraan kepada pekerja,
dan meningkatkan sumber daya manusia para petani di Tanjung Putri.

8
BAB III TEMUAN & ANALISA

A. Temuan & Analisa Positif


Saran / Peraturan
No Foto / Info Temuan / Resiko
Rekomendasi Perundangan
1 Sekitar Perusahaan Memiliki rambu Dipatuhi sesuai UU No. 1 Tahun 1970
rambu K3 ( Safety SOP yang telah (Pasal 14 huruf b)
Sign ) ditetapkan “Memasang dalam
tempat kerja yang
dipimpinnya,
semua gambar
keselamatan kerja yang
diwajibkan dan
semua bahan
pembinaannya, pada
tempat2 yang mudah
dilihat dan dibaca
pegawainya.”
2 Sekitar Perusahaan Di sekitaran Penanaman Permenaker No.05
lingkungan kerja berbagai jenis Tahun 2018
banyak ditanami pohon yang bisa (Pasal 4)
pohon yang bisa mengurangi “Pelaksaan syarat-
mengurangi efek polusi udara syarat K3 Lingkungan
polusi udara baik kerja bertujuan untuk
yang dihasilkan mewujudkan
boiler dalam proses lingkungan kerja yang
pengolahan CPO aman, sehat dan
maupu Polusi nyaman dalam
Kendaraan. rangka mencegah
kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja”
3 Area PKS Tersedia fasilitas Dilakukan UU No 1 tahun 1970
kesehatan di area pemeliharaan (Pasal 3 ayat 1 huruf e)
tempat kerja dan pengecekan “Memberi pertolongan
secara rutin pada kecelakaan”
Permenakertrans No.
15 Tahun 2008
(Pasal 2)
(1) Pengusaha wajib
menyediakan petugas
P3K dan fasilitas P3K di
tempat kerja
(2) Pengurus wajib
melaksanakan P3K di
tempat kerja

9
4 Area PKS Adanya Kotak P3K Monitoring Permenakertrans No.
di beberapa titik Ketersedian dan 15 tahun 2008
PKS masa berlaku (Pasal 10)
pemakaian Permenakertrans No
obat2an secara -PER.15/MEN/VIII/
berkala 2008 Lampiran II
Terkait isi kotak P3K

5 Dokumen Sudah memiliki Monitoring Masa UU No. 1 Tahun 1970


tenaga ahli k3 berlaku sertifikat(Pasal 5)
dan sebelum “Direktur melakukan
berakhir pelaksanaan umum
diusulkan terhadap Undang-undang
pelatihan untuk ini, sedangkan para
perpanjangan
pegawai pengawas dan
sertifikat
ahli keselamatan kerja
ditugaskan menjalankan
pengawasan langsung
terhadap ditaatinya
Undang-undang ini dan
membantu
pelaksanaannya”
6 Dokumen Memiliki struktur Permohonan Permenaker
P2K3 yang sudah kembali jika No.04/MEN/1987
disahkan oleh terjadi perubahan (Pasal 2 ayat 1)
disnaker provinsi personil dari “Setiap tempat kerja
Sumatera Utara. struktur dengan kriteria tertentu
P2K3 pengusaha atau pengurus
wajib membentuk
P2K3”

10
7 Sertifikat Ahli Penerapan SMK3 Melakukan Audit Permenaker
yang terintegrasi secara rutin, No. 26 Tahun 2014
dengan sistem di dimana hasil audit (Pasal 2 ayat 1 & 2)
perusahaan dijadikan 1.Setiap Perusahaan
bahan wajib menerapkan
pertimbangan SMK3 yang terintegrasi
dalam upaya dengan system di
peningkatan perusahaan
SMK3 1. 2. Kewajiban
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1 berlaku
bagi perusahaan :
a. Mempekerja
kan pekerja/ buruh
paling sedikit 100
(seratus) orang ; atau
b. Mempunyai tingkat
potensi bahaya tinggi

8 Area PKS Adanya jalur Dipatuhi sesuai UU No 1 tahun 1970


evakuasi apabila SOP yang telah (Pasal 3 ayat 1 huruf d)
terjadi kebakaran ditetapkan “Memberi kesempatan
atau kejadian lain atau jalan
yang berbahaya menyelamatkan diri
pada waktu
kebakaran atau kejadian-
kejadian lain yang
berbahaya.”

9 Area PKS Adanya APAR Petunjuk / rambu Permenakertrans


(Alat APAR sebaiknya No.04/MEN/1980
Pemadam Api tidak (Pasal 4 ayat 1)
Ringan) di beberapa menggunakan “Setiap satu atau
titik Perusahaan kertas biasa tetapi kelompok alat
dengan material pemadam api ringan
yang lebih keras harus ditempatkan
agar lebih jelas dan pada posisi yang
tidak mudah rusak mudah dilihat dengan
serta dilakukan jelas, mudah dicapai
pengecekan APAR dan diambil serta
secara berkala. dilengkapi dengan
pemberian tanda”

11
10 Dokumen Adanya personil Dilakukan Kepmenaker No 186
unit perpanjangan Tahun 1999
penanggulangan sertifikasi (Pasal 2 Ayat 2 huruf
kebakaran di kompetensi d)
tempat kerja sebelum berakhir “Pembentukan unit
masa berlakunya penanggulangan
kebakaran di
tempat kerja”

11 Area PKS Memiliki Rambu Dipatuhi sesuai UU No 1 Tahun 1970


rambu K3 ( Safety SOP yang telah (Pasal 14 huruf b)
Sign ) ditetapkan “Memasang dalam
tempat kerja yang
dipimpinnya, semua
gambar keselamatan
kerja yang diwajibkan
dan semua bahan
pembinaan lainnya,
pada tempat-tempat
yang mudah dilihat dan
terbaca menurut
petunjuk pegawai
pengawas atau ahli
Keselamatan Kerja”
12 Area PKS Perusahaan telah Dilakukan Permenaker No.12
menggunakan alat pengecekan dan Tahun 2015
penangkal petir pemeliharaan (Pasal 3 huruf a)
secara rutin “Melindungi
keselamatan dan
Kesehatan tenaga kerja
yang berada di dalam
lingkungan tempat kerja
dari potensi bahaya
listrik”
13 Area PKS Adanya rounding Grounding Permenaker No.12
listrik diberikan penutup Tahun 2015
agar pekerja tidak “Melindungi
jatuh dan/atau keselamatan dan
tersandung Kesehatan tenaga kerja
yang berada di dalam
lingkungan tempat kerja
dari potensi bahaya
Listrik”

12
B. Temuan & Analisa Negatif
Peraturan Perundang-
Potensi Saran /
Lokasi Temuan undangan
No Bahaya Rekomendasi
(termasuk pasal dan ayat)
1 Area PKS Petugas Berisiko Wajib UU no 1 tahun 1970
bongkar muat terkena duri menggunakan (Pasal 13)
tidak buah TBS APD Lengkap “Barangsiapa akan
menggunakan (Sarung Tangan memasuki sesuatu tempat
sarung tangan yang sesuai) kerja, diwajibkan mentaati
berisiko semua petunjuk
terkena duri keselamatan kerja dan
buah TBS memakai alat-alat
perlindungan diri yang
diwajibkan.”

Permenakertrans
No.PER.08/MEN/VII/2010
(pasal 6 ayat 1)
“Pekerja/buruh dan orang
lain yang memasuki tempat
kerja wajib memakai atau
menggunakan APD sesuai
dengan potensi
bahaya dan risiko”
2 ` Area PKS Lambang kotak Tidak sesuai Menyesuaikan Permenakertrans
P3K masih ketentuan lambang P3K No.PER.15/MEN/VIII/2008
berwarna yang berlaku dengan (pasal 10 huruf a)
merah pada mengganti “Terbuat dari bahan yang
Permenakert menjadi warna kuat dan mudah dibawa,
rans hijau berwarna dasar putih dengan
lambang P3K berwarna
hijau”

3 Area PKS Jaringan kabel potensi Merapikan UU No. 1 Tahun 1970


kurang teratur bahaya jaringan kabel (Pasal 3 huruf b)
kebakaran dan menutup “Mencegah, mengurangi
akibat sambungan dan memadamkan
hubungan kebakaran”
pendek (Pasal 3 huruf q)
“Mencegah terkena aliran
listrik yang berbahaya”

13
4 Area PKS Pekerja Potensi Menggunakan UU Nomor 1 Tahun 1970
melepas risiko terjadi alat bantu ketika (Pasal 1 huruf a)
sambungan kecelakaan melepas “Mencegah dan mengurangi
lori angkut tertarik sambungan kecelakaan”
sawit tanpa ataupun
menggunakan terserempet
alat bantu lori

5 Kernel Station Tidak Potensi Wajib UU No 1 tahun 1970


menggunakan penyakit menggunakan (Pasal 13)
APD lengkap pendengaran APD Lengkap “Barangsiapa akan
(earmuff dan dan (earmuff) memasuki sesuatu tempat
masker). pernafasan kerja, diwajibkan mentaati
semua petunjuk keselamatan
kerja dan memakai alat-alat
perlindungan diri yang
diwajibkan”

6 Area PKS Terdapat Potensi Diberikan UU Nomor 1 Tahun 1970


genangan air risiko terjadi rambu untuk (Pasal 1 huruf a)
dan permukaan kecelakaan berhati hati “Mencegah dan mengurangi
yang basah akibat terpe- karena kecelakaan”
leset permukaan licin

14
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
1. PT Amal Tani sudah menerapkan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja
sesuai dengan peraturan perundang undangan yang ada dengan baik.
2. Tingkat kegiatan pekerja yang tinggi menjadi tantangan yang dihadapi oleh
perusahaan untuk memastikan setiap pihak dapat bekerja dengan aman, selamat
dan produktif.
3. Komitmen yang cukup baik dari perusahaan terhadap Keselamatan dan Kesehatan
Kerja meskipun masih terdapat beberapa aspek K3 yang belum terpenuhi dengan
maksimal.

B. Saran
1. Semua sistem yang telah diimplementasikan diharapkan dapat menjadi budaya
yang melekat bagi perusahaan.
2. Melaksanakan studi banding ke perusahaan lain yang bergerak di bidang usaha
yang sama perihal penerapan dan implementasi K3 agar menjadi improvement
perusahaan.
3. Memperbanyak poster rambu – rambu dan SOP tentang keselamatan kerja.

15
REFERENSI

• Undang -undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


• Permenakertrans No. PER. 08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung
Diri
• Undang – undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
• Kepmenaker No. 187 Tahun 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di Tempat kerja
• Peraturan Pemerintah No 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun
• Permenakertrans No. 02 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan dan
Keselamatan Tenaga kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
• Permenakertrans No. 03 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
• Permenakertrans No. 15 Tahun 2008 tentang P3K di Tempat Kerja
• Kep. Dirjen Binwasnaker No. 53 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelatihan
dan Pemberian Lisensi Petugas P3K di Tempat Kerja
• Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE. 01/MEN/1979 tentang
Pengadaan Kantin dan Ruang Makan
• Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
• Permenaker No. 08 Tahun 2020 tentang Pesawat Angkat dan Angkut
• Permenaker No. 38 Tahun 2016 tentang K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
• Permenakertrans No. 02 Tahun 1982 tentang Kualifikasi Juru Las di
Tempat Kerja
• Permenaker No. 08 Tahun 2020 tentang Pesawat Angkat dan Angkut
• Permenaker No. 38 Tahun 2016 tentang K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
• Permenakertrans No. 02 Tahun 1982 tentang Kualifikasi Juru Las di
Tempat Kerja
• Permenaker No. 04 Tahun 1987 tentang P2K3 Serta Tata Cara
Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
• Permenakertrans No. 01 Tahun 1980 tentang K3 Pada Konstruksi
Bangunan
• Permenaker No. 33 Tahun 2015 tentang K3 Listrik di Tempat Kerja

16
• Permenaker No. 31 Tahun 2015 tentang Pengawasan Instalasi Petir
• Permenakertrans No. 04 Tahun 1980 Tentang Syarat – syarat Pemasangan
dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
• Kep. Menaker No. 186 Tahun 1999 TentangUnit Penanggulangan
Kebakaran
• Permenaker No. 02 Tahun 1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran
Otomatik

17
Lampiran 1 Struktur Organisasi P2K3

18
Lampiran 2 Kebijakan Perusahaan
Lampiran 3 Komitmen Perusahaan
Lampiran 4 Daftar Inventaris Kebakaran Perusahaan

Anda mungkin juga menyukai