Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PT. FATHAN BERKAH ABADI

Bidang K3 Kelembagaan & Keahlian, dan SMK3

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


BATCH 24
TAHUN 2022

Disusun Oleh: Kelompok 4


Taufiq Widjaya

Ramadhan Indra Kurniawan

Mahesa Pratama

Setiawan Zullianto

Fadly Saputra

Ari Purnomo

Aulya Mayang Kusuma

Anissa Citra Ganda Pernama

PENYELENGGARA
PT. SAFETY FIRST INDONESIA
Yogyakarta, 17 November 2022
0
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat terselesaikan.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil video yang disiapkan oleh panitia dan hasil wawancara
dengan PT. Fathan Berkah Abadi yang sebagai salah satu syarat kelulusan dalam pelatihan calon
Ahli K3 Umum. Selama pelatihan, pelaksanaan PKL dan penyusunan laporan, penyusun telah
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, terkait hal tersebut, kami menyampaikan ucapan
terimakasih yang mendalam kepada :

1. Seluruh Staff PT. Fathan Berkah Abadi yang telah memberikan izin untuk melakukan kegiatan
kunjungan lapangan.
2. Seluruh Staff di PT. Safety First Indonesia selaku penyelenggara pelatihan Ahli K3
Umum,yang telah memberikan bimbingan dan saran untuk menyelesaikan kegiatan praktik
kerja lapangan (PKL) dan penyusunan laporan.
3. Seluruh Trainer dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogtakarta
(DIY) yang telah memberikan materi mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
4. Rekan-rekan peserta pelatihan Ahli K3 Umum periode 2022 yang telah mampu menjaga
suasana pelatihan yang kondusif dan dapat mewujudkan kerjasama yang baik.
Dalam penulisan tugas akhir ini, penyusunan menyadari bahwa semua ini jauh dari kata
sempurna baik dari segi isi maupun cara pengungkapan dan penyajian dalam bentuk tulisan. Oleh
karena itu, kritik serta saran yang membangun sangat diharapkan.dan semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi yang membaca khususnya bagi penulis.
Akhir kata, mohon maaf apabila dalam penulisan laporan ini dapat bermanfaat dan semoga
laporan ini dapat memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh penyelenggara pelatihan dan dapat
bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Yogyakarta, 17 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang..………………………………………....................................... 1

B. Maksud dan Tujuan………………………………………..…………………… 2

C. Ruang lingkup…………………………………..…………………………...….. 2

D. Dasar Hukum…………………………………………………………..….......... 2

BAB II KONDISI PERUSAHAAN…………………….…………………………. 3

A. Gambaran Umum Tempat Kerja……………………………………………... 3

B. Proses Produksi…………………………………………………......................... 3

C. Alur Kerja………...…………………………………………………….............. 4

D. Faktor Bahaya…………………………………………………………….......... 4

E. Potensi Bahaya di Tempat Kerja………………....…………………………… 5

F. Temuan-temuan Bahaya ditempat Kerja……..……..……………………....... 6

1. Temuan Positif…………………………………………………............... 6

2.Temuan Negatif………………………………………….……………... 6

BAB III ANALISA……………………………………………………….……....... 8

A. Analisa Temuan Positif…...…...………………………….……………………. 8

B. Analisa Temuan Negatif………………………………………………………... 17

BAB IV PENUTUPAN………………………………………………….................. 24

A. Kesimpulan……………………………………………………………………... 24

B. Saran…………………………………………………………………….............. 24

Daftar Pustaka …………………………………………………………….............. 26

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Keselamatan di tempat kerja telah lama menjadi perhatian pemerintah dan pelaku usaha.
Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena berkaitan erat dengan produktivitas karyawan dan
perusahaan. Semakin banyak cara untuk memastikan keselamatan tenaga kerja, semakin sedikit
kecelakaan. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk menyediakan sarana untuk
memastikan K3. Kesehatan kerja adalah penting dan perusahaan harus mempertimbangkannya. Zat
berbahaya dan beracun adalah alat atau zat lain yang dapat membahayakan kesehatan dan
kelangsungan hidup manusia, makhluk hidup lain, atau habitat lain. Karena sifat tersebut, dan bahan
berbahaya beracun dan limbahnya memerlukan penanganan khusus.

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) masih sering diabaikan di seluruh Indonesia. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya kecelakaan kerja. Secara keseluruhan, kondisi kesehatan dan
keselamatan (K3) bagi dunia usaha di Indonesia tergolong rendah karena dunia usaha tidak dapat
dipisahkan dari apa yang disebut tenaga kerja, padahal tenaga kerja merupakan unsur penting dalam
operasional usaha. Hal ini mencerminkan fakta bahwa daya saing perusahaan Indonesia di dunia
internasional masih sangat rendah. Indonesia akan kesulitan memasuki pasar global karena
penggunaan tenaga kerja yang tidak efisien. Terlepas dari kenyataan bahwa perkembangan
perusahaan sangat tergantung pada kualitas tenaga kerjanya. Oleh karena itu, pemerintah harus
mendorong penerapan peraturan atau aturan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja bersama
dengan kepentingan perusahaan.

Sebagai salah satu syarat pelatihan ahli K3 umum yang diselenggarakan oleh Kementerian
Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Manusia Republik Indonesia dan untuk meningkatkan
pengetahuan calon tenaga kesehatan dan keselamatan kerja umum, peserta wajib mengikuti
pelatihan lapangan (PKL). Dengan menyelesaikan PKL, calon ahli K3 umum diharapkan dapat
mempelajari dan mengimplementasikan teori yang diperoleh dengan melatih praktisi K3 di
lapangan.

Praktek Lapangan (PKL) dilaksanakan secara daring dengan sasaran PT. Fathan Berkah
Abadi. Perusahaan ini adalah produsen kuliner makanan yang telah menerapkan sistem manajemen
K3 di semua bidang kegiatan produksinya. Hal ini dibuktikan dengan sertifikasi yang diterima
perusahaan.

1
1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari laporan ini adalah :

1. Sebagai prasyarat untuk memperoleh Sertifikat Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Umum.
2. Mempraktikkan penerapan teori keselamatan kerja yang dipelajari dalam pembinaan di tempat
kerja.
3. Mendapatkan pemahaman yang jelas tentang praktik kesehatan dan keselamatan kerja di
tempat kerja, khususnya di bidang K3 Kelembagaan & Keahlian, dan SMK3.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup penulisan laporan ini meliputi :
1. Penerapan K3 di bidang K3 Kelembagaan& Keahlian.
2. Penerapan K3 di bidang K3 SMK3.

1.4 Dasar Hukum


1.4.1 Dasar Hukum K3 Kelembagaan& Keahlian

a. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja


b. UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
c. UU No. 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
d. PP No. 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan dan Perlindungan Lingkungan Hidup
e. Permenaker No. 02/Men/1992 Tentang Tata Cara Penunjukan Ahli K3
f. Permenaker No. 04/Men/1987 Tentang P2K3
g. Permenaker No. 8 Tahun 2020 Tentang Ketentuan Umum Ahli K3 Pesawat Angkat dan
Angkut
h. Permenaker No. 15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
i. Kepmenaker No. 1135/MEN/1987 Tentang Bendera K3

1.4.2 Dasar Hukum K3 SMK3


a. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
b. UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
c. PP No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3
d. Permen PUPR No.14 Tahun 2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung

2
BAB 2
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja


2.1.1 Gambaran Umum PT. Fathan Berkah Abadi
PT. Fathan Berkah Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri
makanan, khususnya roti dan kue. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 2016 dan memiliki 34
outlet di berbagai daerah yang diberi nama Alif’s Bakery & Cookies. Produk yang dijual di outlet
tersebut terdiri dari chiffon cake, roti manis, cake, roti hantaran, kue kering, dan jajanan pasar.
Produk-produk tersebut diproduksi sendiri oleh perusahaan ini di pabrik yang dimiliki. Perusahaan
ini memiliki 2 pabrik, pabrik utama memiliki luas tanah sebesar 1.280m2 dan luas pabrik sebesar
800m2 dengan jumlah karyawan sebanyak 140 orang. Untuk pabrik ke 2 memiliki luas sebesar
700m2 dengan jumlah karyawan sebanyak 30 orang. Total keseluruhan karyawan sebanyak 235
orang, 170 karyawan bekerja di pabrik dan 65 karyawan bekerja di outlet.
Dengan memiliki pabrik, tentu perusahaan ini memiliki mesin-mesin besar untuk produksi
produk-produknya tersebut. Kepemilikan mesin-mesin tersebut menjadi perhatian bagi perusahaan
ini bahwa perusahaan ini menyadari, perlu adanya perawatan dan pengecekan yang rutin. Selain itu,
bagi para karyawan pun menjadi perhatian pihak perusahaan yaitu dengan diberlakukannya
ketentuan untuk menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) ketika memasuki ruang produksi. Di
samping itu, pihak keamanan pun turut adil dalam penerapan keselamatan kerja bagi karyawan
yaitu dengan mewajibkan mereka menggunakan masker ketika mau memasuki wilayah pabrik dan
akan diberikan teguran secara langsung bagi yang melanggar, tetapi tetap difasilitasi dengan
memberikan masker pada karyawan terkait. Perusahaan ini juga memperhatikan kesehatan
karyawan dengan memberikan vitamin yang rutin dua minggu satu kali. Tidak hanya itu,
perusahaan juga memfasilitasi klinik bagi karyawan dengan memberikan pengecekan kesehatan
seperti tensi, kadar gula, kolesterol, dan asam urat. Perusahaan ini juga telah memiliki P2K3 yang
terdiri dari ketua yaitu direktur utama, sekretaris yaitu manager HR, dan 6 anggota yang terdiri dari
berbagai divisi.
2.1.2 Proses Produksi
PT Fathan Berkah Abadi ini memproduksi berbagai macam jenis produk, seperti chiffon
cake, roti manis, cake, roti hantaran, kue kering, dan jajanan pasar. Produk-produk tersebut pun
dibagi menjadi masing-masing divisi, sehingga masing-masing divisi tersebut memfokuskan
produknya pada produksi di setiap harinya. Dalam proses produksinya, masing-masing divisi akan

3
mengirimkan daftar bahan baku untuk produksi di hari tersebut kepada pihak Gudang Induk.
Gudang Induk merupakan tempat yang menyimpan seluruh bahan baku untuk seluruh produk.
Setelah masing-masing divisi mengirimkan daftar bahan baku untuk satu hari makan daftar tersebut
akan masuk ke sistem gudang. Setelah itu, pihak gudang akan menyiapkan seluruh bahan baku dan
melakukan proses pengiriman ke masing-masing divisi. Setelah diterima oleh masing-masing divisi,
bahan baku tersebut akan diproses oleh masing-masing karyawan di tiap divisi. Diproses dari mulai
diadonkan sampai dipacking rapi sesuai dengan jenis masing-masing produk, Setelah itu produk
akan dikirimkan ke masing-masing outlet yang tersebut di berbagai daerah. Di samping itu,
perusahaan ini memiliki produk utama yaitu chiffon cake. Dalam pembuatan chiffon cake ternyata
berbeda dengan pembuatan produk lainnya. Untuk chiffon cake itu sendiri ketika divisi menerima
bahan baku, kemudian langsung diproses untuk menjadi adonan. Setelah itu, adonan dimasukan ke
loyang khusus chiffon cake dan diberikan topping lalu dioven. Setelah selesai dioven, kue dikirim
ke ruang pendingin. Di ruang pendingin tersebut terdapat kipas-kipas/blower yang berguna untuk
mempercepat proses pendinginan kue. Ketika kue di ruang pendingin, kue diposisikan terbalik agar
ketinggian kue tidak menyusut. Setelah kue didinginkan, kemudian kue dikeluarkan dari loyang dan
dipacking untuk dikirimkkan ke seluruh outlet.
2.1.3 Alat Kerja
a. Oven
i. Oven Deck
ii. Oven Revolving
iii. Oven Retory
b. Mixer
c. Aerator
d. Pencetak adonan/loyang
e. Lift Barang
f. Genset
2.1.4 Faktor Risiko
a. Area Pabrik
Berikut ini merupakan identifikasi factor bahaya yang mungkin terjadi pada area office PT.
Fathan Berkah Abadi, antara lain :
a. Faktor Fisik
● Bahaya fisik yang timbul di area produksi antara lain : bahaya akibat getaran, bahaya
akibat tekanan panas, tergelincir, terjatuh, terjepit, dan lain-lain.

4
b. Faktor Psikologi
● Faktor psikologi disebabkan oleh pekerjaan yang dilakukan secara berulang selama 8
jam perhari dapat membuat kejenuhan.
c. Faktor Kimia
● Bahaya kimia : dapat terjadinya bocor gas akibat tidak teliti dalam pengecekan dapat
menyebabkan oven meledak
2.1.5 Potensi Risiko di Tempat Kerja
Potensi bahaya adalah segala sesuatu yang ada di tempat kerja yang dapat menimbulkan
terjadinya kecelakaan kerja. Potensi bahaya di tempat kerja PT. Fathan Berkah Abadi yaitu :

1. Terjepit
Pemakaian mesin-mesin produksi , serta cara kerja dan sikap kerja yang kurang sesuai,
sering kali dapat menimbulkan potensi bahaya. angka kecelakaan kerja yang sering terjadi
adalah terjepit. Pada umumnya tenaga kerja di perusahaan ini kurang berhati-hati dan tidak
patuh pada pedoman kerja sehingga kecelakaan kerja tersebut dapat terjadi.
2. Terpeleset
Potensi bahaya terpeleset sering kali di temukan ditempat kerja. Potensi bahaya ini terjadi
karena adanya lantai yang licin karena adanya tumpahan margarin, tepung atau bahan yg
lain, hal ini sering kali tidak di perhatikan oleh tenaga kerja sehingga berpotensi
menimbulkan bahaya terpeleset.
3. Peledakan
Sumber bahaya peledakan yang ada di PT. FBA disebabkan dari penggunaan dan pemakaian
bahan-bahan dasar kimia seperti : tabung gas oksigen, dll. Yang dapat meledak pada
konsentrasi dan tekanan tertentu. Apabila bahan-bahan tersebut saling berdekatan
(penempatan yang tidak sesuai) dan terkena sinar matahari langsung, maka dapat
menimbulkan potensi bahaya peledakan di tempat kerja.
4. Luka Bakar
potensi bahaya sering kali terjadi ditemukan ditempat kerja. potensi bahaya ini terjadi
karena adanya pemanggangan roti dan alat tersebut merupakan alat yang menghasilkan
panas. hal ini sering kali tidak diperhatikan oleh tenaga kerja sehingga berpotensi
menimbulkan bahaya luka bakar.

5
2.2 Temuan-temuan di Video
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di PT. Fathan Berkah Abadi terdapat 2 jenis
temuan yaitu temuan positif dan temuan negatif dari masing masing aspek Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) yang diamati.
2.2.1 Temuan Positif

A. Bidang K3 Kelembagaan & Keahlian


1) Telah memiliki Ahli K3 Umum yang tersertifikasi
2) Telah memiliki P2K3 yang terstruktur
3) Telah memiliki Ahli K3 Pesawat Angkat dan Angkut yang terserifikasi
4) Telah memiliki bukti surat keterangan kerjasama Antara pengurus dan vendor IPAL
5) Semua karyawan telah didaftarkan oleh perusahaan di BPJS Kesehatan dan
Ketenagakerjaan

B. Bidang K3 SMK3
1) Penerapan SMK3 telah dilakukan dengan adanya sertifikasi Ahli K3 Umum
2) Telah terpasang poster K3 terkait APD pekerja di lokasi kerja
3) Telah dilakukan simulasi terkait jalur evakuasi ketika terjadi bencana
4) Telah dilakukan training penggunaan APAR
5) Telah dilaksanakan penyuluhan terkait K3 kepada pekerja
6) Memiliki surat SMK3 yang sudah tertandatangani oleh Pemilik Perusahaan

2.2.2 Temuan Negatif

A. Bidang K3 Kelembagaan & Keahlian


1) Tidak tersedia lembaran terkait prosedur K3 sesuai UU No. 1 Tahun 1970
2) Tidak memiliki Ahli P3K yang tersertifikasi
3) Tidak ditemukan bagan struktur organisasi P2K3
4) Tidak terlihat bendera K3 di area perusahaan

B. Bidang K3 SMK3
1) Tidak tersedia poster rambu-rambu K3 di lokasi kerja
2) Tidak adanya penyuluhan atau sosialisasi tentang penggunaan APD kepada tenaga kerja

6
3) Belum menerapkan audit internal SMK3
4) Tidak disebarluaskannya mengenai kebijakan SMK3 yang telah disahkan
5) Lokasi titik kumpul tidak memenuhi standar SMK3

7
BAB 3
ANALISA & PEMECAHAN MASALAH

3.1 Analisa Temuan Positif

No Foto Lokasi Temuan Manfaat Peraturan Perundang-undangan


(termasuk pasal dan ayat)

K3 Kelembagaan & Keahlian

Telah memiliki Ahli K3 Memiliki SDM yang Permenaker No. 02/Men/1992 Pasal 4
1 PT. FBA Umum yang tersertifikasi berkompeten dibidangnya (1) Tentang Tata Cara Penunjukan
yaitu kesehatan dan Kewajiban dan Wewenang Ahli K3
keselamatan kerja (1) Penunjukan ahli keselamatan
dan kesehatan kerja ditetapkan
berdasarkan permohonan tertulis dari
pengurus atau pimpinan instansi kepada
Menteri Tenaga Kerja atau Pejabat yang
ditunjuk.

8
Telah memiliki P2K3 yang P2K3 bertugas mengevaluasi, Permenaker No. 04/Men/1987 Pasal 2
2 PT. FBA terstruktur memberikan saran dan Tentang P2K3
pertimbangan kepada (1) Setiap tempat kerja dengan kriteria
pengurus mengenai masalah tertentu pengusaha atau pengurus wajib
keselamatan dan kesehatan membentuk P2K3.
kerja. (2)Tempat kerja dimaksud ayat (1)
ialah:
a. tempat kerja dimana pengusaha atau
pengurus mempekerjakan 100 orang
atau
lebih;
b. tempat kerja dimana pengusaha atau
pengurus mempekerjakan kurang dari
100 orang, akan tetapi menggunakan
bahan, proses dan instalasi yang
mempunyai risiko yang besar akan
terjadinya peledakan, kebakaran,
keracunan dan penyinaran radioaktif.

Telah memiliki Ahli K3 Memiliki SDM yang Permenaker No. 8 Tahun 2020 Pasal 1
3 PT. FBA Pesawat Angkat dan Angkut berkompeten dibidangnya (6) Tentang Ketentuan Umum Ahli K3
yang terserifikasi. terutama dalam Pesawat Pesawat Angkat dan Angkut
Angkat dan Angkut. (6) Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Bidang Pesawat Angkat dan
Pesawat Angkut yang selanjutnya
disebut Ahli K3 Bidang Pesawat Angkat
dan Pesawat Angkut adalah tenaga
teknis yang berkeahlian khusus dari luar

9
instansi yang membidangi
ketenagakerjaan yang ditunjuk oleh
Menteri untuk melakukan pemeriksaan
dan pengujian Pesawat Angkat dan
Pesawat Angkut sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Telah dikonfirmasi memiliki Memperjelas hubungan PP No. 22 Tahun 2021 Pasal 2 Tentang
4 PT. FBA kerjasama dengan Vendor kerjasama sistem pengurus Penyelenggaraan dan Perlindungan
IPAL melalui wawancara dengan vendor sehingga Lingkungan Hidup
proses IPAL dapat berjalan Peraturan Pemerintah ini mengatur
sesuai perjanjian mengenai:
a. PersetujuanLingkungan;
b. Perlindungan dan Pengelolaan Mutu
Air;
c. Pcrlindungan dan Pengelolaan Mutu
Udara;
d. Perlindungan dan Pengelolaan Mutu
Laut;
e. Pengendalian Kerursakan Lingkungan
Hidup;
f. Pengelolaan Limbah B3 dan
Pengelolaan Limbah nonB3;
g. dana penjaminan untuk pemulihan
fungsi Lingkungan Hidup:
h. Sistem Informasi Lingkungan Hidup;

10
i. Pernbinaan dan Pengawasan; dan
j. Pengenaan Sanksi Administratif.

Semua karyawan telah Karyawan telah mendapat UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 13 (1)
5 PT. FBA didaftarkan oleh perusahaan jaminan dari perusahaan Tentang sistem jaminan sosial nasional
di BPJS Kesehatan dan terkait kesehatan, (1) Pemberi kerja secara bertahap wajib
Ketenagakerjaan perlindungan, dana pensiun, mendaftarkan dirinya danpekerjanya
JKK, JKM, JHT, JP, JKP dan sebagai peserta kepada Badan
lain-lain. Penyelenggara Jaminan Sosial, sesuai
dengan program jaminan sosial yang
diikuti.

K3 SMK3

Sertifikasi Ahli K3 Umum Penunjukan Ahli K3 Umum PP No. 50 Tahun 2012 Pasal 12 (1)
1 PT. FBA yang berkompeten dapat Tentang Penerapan SMK3
mengawasi dan membantu (1) Pengusaha dalam melaksanakan
mengurangi resiko kecelakaan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam
kerja dan penyakit akibat Pasal 11 harus:
kerja. a. menunjuk sumber daya manusia yang
mempunyai kompetensi kerja dan
kewenangan di bidang K3;
b. melibatkan seluruh pekerja/buruh;
c. membuat petunjuk K3 yang harus
dipatuhi oleh seluruh pekerja/buruh,
orang lain selain pekerja/buruh yang
berada di perusahaan, dan pihak lain
yang terkait;

11
d. membuat prosedur informasi;
e. membuat prosedur pelaporan; dan
f. mendokumentasikan seluruh kegiatan.

Telah terpasang poster K3 Memberikan wawasan dan UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 14 Tentang
2 PT. FBA perihal APD kepada pekerja mengajak pekerja untuk Kewajiban Pengurus dalam Pembinaan
di lokasi kerja selalu menggunakan APD Keselamatan Kerja.
selama bekerja (a). Secara tertulis menempatkan dalam
tempat kerja yang dipimpinnya, semua
syarat keselamatan kerja yang
diwajibkan, sehelai Undang- undang ini
dan semua peraturan pelaksanaannya
yang berlaku bagi tempat kerja yang
bersangkutan, pada tempat-tempat yang
mudah dilihat dan terbaca dan menurut
petunjuk pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja;
(b). Memasang dalam tempat kerja yang
dipimpinnya, semua gambar
keselamatan kerja yang diwajibkan dan
semua bahan pembinaan lainnya, pada
tempat-tempat yang mudah dilihat dan
terbaca menurut petunjuk pegawai
pengawas atau ahli Keselamatan Kerja;
(c). Menyediakan secara Cuma-Cuma,
semua alat perlindungan diri yang
diwajibkan pada tenaga kerja yang
berada di bawah pimpinannya dan

12
menyediakan bagi setiap orang lain
yang memasuki tempat kerja tersebut,
disertai dengan petunjuk-petunjuk yang
diperlukan menurut petunjuk pegawai
pengawas atau ahli keselamatan kerja.

Telah dilakukan simulasi Memberikan pengetahuan dan UU No. 28 Tahun 2002 Pasal 30 (1 dan
3 PT. FBA terkait jalur evakuasi ketika wawasan kepada pekerja 2) Tentang Bangunan Gedung
terjadi bencana mengenai jalur evakuasi (1) Akses evakuasi dalam keadaan
darurat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 27 ayat (2) harus
disediakan di dalam bangunan
gedung meliputi ystem peringatan
bahaya bagi pengguna, pintu
keluar darurat, dan jalur evakuasi
apabila terjadi bencana kebakaran
dan/atau bencana lainnya, kecuali
rumah tinggal.
(2) Penyediaan akses evakuasi
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
harus dapat dicapai dengan mudah dan
dilengkapi dengan penunjuk
arah yang jelas.

13
Telah dilakukan training Memberikan pengetahuan dan UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 3
4 PT. FBA penggunaan APAR wawasan kepada pekerja (3) Pengurus diwajibkan
mengenai penggunaan APAR menyelenggarakan pembinaan bagi
semua tenaga kerja yang berada di
bawah pimpinannya, dalam pencegahan
kecelakaan dan pemberantasan
kebakaran serta peningkatan
keselamatan dan kesehatan kerja, pula
dalam pemberian pertolongan pertama
pada kecelakaan.

Telah dilaksanakan Memberikan pengetahuan, UU No. 1 Tahun 1970


5 PT. FBA penyuluhan terkait K3 wawasan dan pembinaan Pasal 3
kepada pekerja kepada pekerja mengenai Pengurus diwajibkan menyelenggarakan
pentingnya K3 dalam bekerja pembinaan bagi semua tenaga kerja
yang berada di bawah pimpinannya,
dalam pencegahan kecelakaan dan
pemberantasan kebakaran serta
peningkatan keselamatan dan kesehatan
kerja, pula dalam pemberian
pertolongan pertama pada kecelakaan.

Memiliki surat SMK3 yang Meningkatkan efektivitas PP No. 50 Tahun 2012 Pasal 11 dan 12
6 PT. FBA sudah tertandatangani oleh perlindungan keselamatan Tentang Penerapan SMK3
Pemilik Perusahaan dalam bekerja, mencegah dan Pasal 11
mengurangai kecelakaan. (1) Pengusaha dalam melaksanakan
rencana K3 harus melakukan kegiatan
dalam pemenuhan persyaratan K3.
(2) Kegiatan sebagaimana dimaksud
14
pada ayat (1) paling sedikit meliputi:
a. tindakan pengendalian;
b. perancangan (design) dan rekayasa;
c. prosedur dan instruksi kerja;
d. penyerahan sebagian pelaksanaan
pekerjaan;
e. pembelian/pengadaan barang dan
jasa;
f. produk akhir;
g. upaya menghadapi keadaan darurat
kecelakaan dan bencana industri; dan
h. rencana dan pemulihan keadaan
darurat.
(3) Kegiatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf a sampai dengan
huruf f, dilaksanakan berdasarkan
identifikasi bahaya, penilaian, dan
pengendalian risiko.
(4) Kegiatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf g dan huruf h
dilaksanakan berdasarkan potensi
bahaya, investigasi, dan analisa
kecelakaan.
Pasal 12
(1) Pengusaha dalam melaksanakan
kegiatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11 harus:
a. menunjuk sumber daya manusia yang

15
mempunyai kompetensi kerja dan
kewenangan di bidang K3;
b. melibatkan seluruh pekerja/buruh;
c. membuat petunjuk K3 yang harus
dipatuhi oleh seluruh pekerja/buruh,
orang lain selain pekerja/buruh yang
berada di perusahaan, dan pihak lain
yang terkait;
d. membuat prosedur informasi;
e. membuat prosedur pelaporan; dan
f. mendokumentasikan seluruh kegiatan.
(2) Pelaksanaan kegiatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus
diintegrasikan dengan kegiatan
manajemen perusahaan.

16
3.2 Analisa Temuan Negatif

No Lokasi Temuan Analisa Potensi Bahaya Saran/Rekomendasi Peraturan Perundang-undangan


(termasuk pasal dan ayat)

K3 Bidang Kelembagaan & Keahlian

Tidak memiliki Ahli Jika terjadi kecelakaan di Diharapkan dapat memiliki Ahli K3 Permenaker No : PER.
1 PT. FBA P3K yang tempat kerja dapat bidang P3K yang tersertifikasi. 15/MEN/VIII/2008 Pasal 1 (2)
tersertifikasi memperburuk keadaan Tentang Pertolongan Pertama Pada
korban bahkan dapat Kecelakaan di Tempat Kerja
menimbulkan kematian. (2) Petugas P3K di tempat kerja
adalah pekerja/buruh yang ditunjuk
oleh pengurus/pengusaha dan
diserahi tugas tambahan untuk
melaksanakan P3K di tempat kerja.

Tidak tersedia Pekerja yang tidak Diharapkan pengurus dapat memasang UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 14 butir
2 PT. FBA lembaran terkait mengikuti dan lembaran prosedur K3 sesuai dengan (a) Tentang Kewajiban Pengurus
prosedur K3 sesuai mengetahui prosedur K3 UU No. 1 Tahun 1970. menempatkan semua syarat
UU No. 1 Tahun 1970 yang baik dan benar dapat keselamatan kerja (UU dan peraturan
menimbulkan kecelakaan yang berlaku)
kerja. (a). Secara tertulis menempatkan
dalam tempat kerja yang
dipimpinnya, semua syarat
keselamatan kerja yang diwajibkan,
sehelai Undang- undang ini dan

17
semua peraturan pelaksanaannya
yang berlaku bagi tempat kerja yang
bersangkutan, pada tempat-tempat
yang mudah dilihat dan terbaca dan
menurut petunjuk pegawai pengawas
atau ahli keselamatan kerja;

Tidak ditemukannya Karyawan saat bekerja Diharapkannya pengusaha dapat PP No. 50 Tahun 2012 Pasal 11 dan
3 PT. FBA bagan dari struktur tidak mengikuti standar memasang bagan dari struktur 12 Tentang Penerapan SMK3
organisasi P2K3 di K3. organisasi P2K3. Pasal 11
lokasi kerja. (1) Pengusaha dalam melaksanakan
rencana K3 harus melakukan
kegiatan dalam pemenuhan
persyaratan K3.
(2) Kegiatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) paling sedikit meliputi:
a. tindakan pengendalian;
b. perancangan (design) dan
rekayasa;
c. prosedur dan instruksi kerja;
d. penyerahan sebagian pelaksanaan
pekerjaan;
e. pembelian/pengadaan barang dan
jasa;
f. produk akhir;
g. upaya menghadapi keadaan darurat
kecelakaan dan bencana industri; dan
h. rencana dan pemulihan keadaan

18
darurat.
(3) Kegiatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf a sampai dengan
huruf f, dilaksanakan berdasarkan
identifikasi bahaya, penilaian, dan
pengendalian risiko.
(4) Kegiatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf g dan huruf h
dilaksanakan berdasarkan potensi
bahaya, investigasi, dan analisa
kecelakaan.
Pasal 12
(1) Pengusaha dalam melaksanakan
kegiatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 harus:
a. menunjuk sumber daya manusia
yang mempunyai kompetensi kerja
dan kewenangan di bidang K3;
b. melibatkan seluruh pekerja/buruh;
c. membuat petunjuk K3 yang harus
dipatuhi oleh seluruh pekerja/buruh,
orang lain selain pekerja/buruh yang
berada di perusahaan, dan pihak lain
yang terkait;
d. membuat prosedur informasi;
e. membuat prosedur pelaporan; dan
f. mendokumentasikan seluruh
kegiatan.

19
(2) Pelaksanaan kegiatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus diintegrasikan dengan kegiatan
manajemen perusahaan.

Tidak terlihat bendera Dikhawatirkan Diharapkan pengusaha memasang Kepmenaker No. 1135/MEN/1987
4 PT. FBA K3 di area perusahaan. perusahaan dinilai tidak bendera K3 sebagai bukti bahwa Tentang Bendera K3
menerapkan sistem K3. perusahaan telah menerapkan sistem “bahwa dalam rangka
K3. memasyarakatkan usaha keselamatan
dan kesehatan kerja, perlu diberikan
identitas berupa bendera
Keselamatan
dan Kesehatan Kerja”

K3 SMK3

Sebagian tempat tidak Dapat menimbulkan Pengurus wajib memasang semua UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 14 butir
1 PT. FBA tersedia poster rambu- kecelakaan kerja karena gambar atau poster terkait K3 di lokasi (b) Tentang Kewajiban Pengurus
rambu K3 di lokasi kurangnya pengetahuan kerja. memasang poster K3 di tempat yang
kerja. (ruang genset pekerja terkait rambu- mudah terlihat.
dll). rambu K3. (b). Memasang dalam tempat kerja
yang dipimpinnya, semua gambar
keselamatan kerja yang diwajibkan
dan semua bahan pembinaan lainnya,
pada tempat-tempat yang mudah
dilihat dan terbaca menurut petunjuk
pegawai pengawas atau ahli
Keselamatan Kerja;

20
Tidak adanya Dapat menimbulkan Pengurus wajib memberikan UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 9 (1)
2 PT. FBA penyuluhan atau potensi kecelakaan kerja penyuluhan dan sosialisasi terkait butir (c) Tentang kewajiban pengurus
sosialisasi tentang karena kurangnya penggunaan APD kepada seluruh menunjukan dan menjelaskan kepada
penggunaan APD pengetahuan pekerja tenaga kerja. tenaga kerja terkait penggunaan
kepada tenaga kerja. terkait APD dalam APD.
bekerja. (1) Pengurus diwajibkan
menunjukkan dan menjelaskan pada
tiaptenaga kerja baru tentang:
a. Kondisi-kondisi dan bahaya-
bahaya serta yang dapat timbul
dalam tempat kerjanya;
b. Semua pengamanan dan alat-alat
perlindungan yang diharuskan
dalam tempat kerjanya;
c. Alat-alat perlindungan diri bagi
tenaga kerja yang bersangkutan;
d.Cara-cara dan sikap yang aman
dalam melaksanakan
pekerjaannya.

Belum ada data atau Dapat menimbulkan Diharapkan pengusaha


dapat PP No. 50 Tahun 2012 Pasal 14 (1
3 PT. FBA
penerapan audit potensi kecelakaan kerja melakukan penerapan audit internal dan 2) Tentang Pemantauan dan
Evaluasi Kinerja K3
internal SMK3. karena belum dilakukan SMK3 dalam mencegah kecelakaan
1) Pengusaha wajib melakukan
pemantauan dan evaluasi kerja. pemantauan dan evaluasi kinerja K3.
kinerja K3 sehingga tidak (2) Pemantauan dan evaluasi kinerja
K3 sebagaimana dimaksud pada ayat
dapat dilakukan perbaikan
(1) melalui pemeriksaan, pengujian,
dan pencegahan.
21
pengukuran, dan audit internal SMK3
dilakukan oleh sumber daya manusia
yang kompeten.

Tidak Minimnya informasi Diharapkan pengusaha dapat PP No. 50 Tahun 2012 Pasal 8
4 PT. FBA disebarluaskannya mengenai kebijakan menyebarluaskan kebijakan K3 yang Tentang Penerapan SMK3
mengenai kebijakan SMK3 perusahaan kepada telah disahkan agar menjadi Pasal 8
SMK3 yang telah orang lain. pengetahuan untuk orang lain. Pengusaha harus menyebarluaskan
disahkan. kebijakan K3 yang telah ditetapkan
kepada seluruh pekerja/buruh, orang
lain selain pekerja/buruh yang berada
di perusahaan, dan pihak lain yang
terkait.

Lokasi titik kumpul Dapat menghambat proses Diharapkan perusahaan dapat Permen PUPR No.14 Tahun 2017
5 PT. FBA tidak memenuhi evakuasi. menyesuaikan standar untuk lokasi titik tentang Persyaratan Kemudahan
standar SMK3. kumpul sesuai SMK3. Bangunan Gedung.
Pasal 24 ayat (1) disebutkan bahwa
setiap bangunan gedung kecuali
rumah tinggal tunggal dan rumah
deret sederhana harus menyediakan
sarana evakuasi yang meliputi akses
eksit, eksit, eksit pelepasan, dan
sarana pendukung evakuasi lainnya.

22
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan Laporan Praktek Kerja Lapangan, dapat disimpulkan :
1. Bidang K3 Kelembagaan & Keahlian
PT. Fathan Berkah Abadi telah menerapkan beberapa kebijakan dan pelaksanaan
peraturan perundang-undangan khususnya di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
terkait dengan kelembagaan dan keahlian seperti telah memiliki ahli-ahli yang tersertifikasi
dibuktikan dengan adanya Ahli K3 Umum, Ahli K3 Pesawat Angkat dan Angkut, serta telah
membentuk keanggotaan P2K3.
2. BidangK3 SMK3
PT. Fathan Berkah Abadi telah menerapkan beberapa kebijakan dan pelaksanaan
peraturan perundang-undangan khususnya di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
terkait dengan SMK3 dimana telah terbukti memiliki sertifikasi AK3U, terpasang poster-poster
K3, pemberian simulasi dan penyuluhan pada pekerja perihal K3, dan telah memiliki surat
SMK3 yang ditandatangani oleh Pemilik Usaha.

4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, adapun saran-saran yang dapat kami berikan kepada PT. Fathan
Berkah Abadi adalah :
1. Bidang K3 Kelembagaan & Keahlian
a. Penambahan poster atau slogan K3, serta tanda – tanda peringatan bahaya di tempat kerja
terutama yang berpotensi menjadi penyebab kecelakaan kerja.
b. Perusahaan dapat menambah petugas P3K yang telah memiliki sertifikasi
c. Diharapkan untuk dapat memasang bagan dari struktur organisasi P2K3 perusahaan
d. Pihak manajemen lebih intensif lagi mengawasi dan memperingatkan karyawannya secara terus
menerus setiap memulai pekerjaannya agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik serta
partisipasi dari karyawan lainnya dalam menaati peraturan sehingga masalah keselamatan dan
kesehatan kerja karyawan dapat terawasi dengan baik dan berjalan sesuai dengan harapan
perusahaan.

24
2. BidangK3 SMK3
a. Diharapkan perusahaan lebih memperhatikan prosedur penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) dan memberikan pengertian secara kontinyu kepada karyawan agar mereka mentaati
penggunaan alat pelindung diri (APD) guna keselamatan kerja.
b. Penambahan poster atau slogan K3, serta tanda – tanda peringatan bahayadi tempat kerja
terutama yang berpotensi menjadi penyebab kecelakaan kerja.
c. Diharapkan pengusaha dapat menerapkan audit internal SMK3 dalam membantu perencanaan
dan penerapan SMK3 diperusahaan.
d. Diharapkan dapat meningkatkan kuantitas pelatihan tentang keselamatan dan kesehatan kerja
untuk memberikan pengetahuan kepada karyawan mengenai bahaya-bahaya yang dapat terjadi
dari pekerjaan yang mereka lakukan dan pentingnya melindungi diri, sertamemelihara mesin-
mesin pabrik agar tetap dalam kondisi baik dan tidak membahayakan karyawan pada saat
bekerja.

25
DAFTAR PUSTAKA

UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja


PP No. 50 Tahun 2012 Tentang SMK3
UU No. 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
PP No. 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan dan Perlindungan Lingkungan Hidup
Permenaker No. 02/Men/1992 Tentang Tata Cara Penunjukan Ahli K3
Permenaker No. 04/Men/1987 Tentang P2K3
Permenaker No. 8 Tahun 2020 Tentang Ketentuan Umum Ahli K3 Pesawat Angkat dan Angkut
Permenaker No. 15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Kepmenaker No. 1135/MEN/1987 Tentang Bendera K3

26

Anda mungkin juga menyukai