1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok pelatihan Ahli K3
Umum yang berjudul “Pengawasan Norma K3 Kesehatan Kerja, K3 Lingkungan Kerja
& Bahan Berbahaya di PT. LRT Jakarta” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan dari laporan ini adalah sebagai salah satu syarat utama sebagai calon Ahli
K3 Umum yang diselenggarakan secara online oleh PT. Phitagoras.
Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pengawasan
Norma K3 Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja & Bahan Berbahaya di PT. LRT Jakarta
Khususnya bagi kelompok kami dan umumnya bagi pembaca.
Terlebih dahulu, kami mengucapkan terima kasih kepada PT. Phitagoras selaku
penyelenggara pelatihan Ahli K3 Umum Batch 167 dan Kementrian Tenaga Kerja.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini.
kami menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, besar harapan kami bahwa laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
siapa saja yang telah membacanya.
Penulis
2
Kelompok 1, Batch 167
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
BAB I..................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Maksud dan Tujuan.................................................................................................5
1.3 Ruang Lingkup.........................................................................................................6
1.4 Dasar Hukum...........................................................................................................6
BAB II.................................................................................................................................8
KONDISI ATAU FAKTA PERUSAHAAN...........................................................................8
2.1 Gambaran Umum Perusahaan................................................................................8
2.1.1 Kegiatan Usaha.................................................................................................9
2.1.2 Wilayah Operasi...............................................................................................10
2.2 Temuan Hasil Observasi........................................................................................10
BAB III..............................................................................................................................12
BAB IV.............................................................................................................................33
PENUTUP........................................................................................................................33
4.1 Kesimpulan............................................................................................................33
4.2 Saran.....................................................................................................................33
REFERENSI....................................................................................................................36
LAMPIRAN.......................................................................................................................36
3
BAB I
PENDAHULUAN
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan faktor penting dalam rangka
perlindungan dunia kerja, dan juga sangat penting untuk produktivitas dan
kelangsungan dunia usaha. Perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja
merupakan hak bagi tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan, dimana perlindungan
tersebut diatur dalam pasal 3 ayat (1) Undang-Undang No.1 Tahun 1970, bahwa
pengurus perusahaan wajib untuk melaksanakan syaratsyarat keselamatan kerja.
Saat ini keselamatan dan Kesehatan kerja menjadi salah satu factor utama
dalam kebutuhan dalam lingkungan sehari-hari dan khusus nya dalam pekerjaan.
Kurangnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan dalam kehidupan masyarakat dan
pekerjaan, menjadi kewajiban Bersama untuk menciptakan kesadaran masyarakat dan
para tenaga kerja akan penting nya Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Kondisi lingkungan kerja yang buruk dapat berpotensi menjadi penyebab para
pekerja mudah jatuh sakit, mudah stress, sulit berkonsentrasi dan menurunnya
produktivitas kerja. Hal ini dapat menjadi sebuah faktor yang merugikan bagi sebuah
perusahaan bila produktivitasnya menurun, akibatnya tujuan perusahaan akan sulit
tercapai.
4
Oleh sebab itu sangat penting bagi perusahaan memperhatikan aspek-aspek
pelayanan kesehatan dan pengendalian lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi
para pekerja seperti dengan menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan berkala dan
khusus, penyediaan P3K di lingkungan kerja, penyelenggaraan penyediaan makan,
fasilitas bangunan yang higiene dan sanitasi yang cukup bersih dan sesuai dengan
kebutuhan pekerja. Serta kesehatan kerja dan lingkungan kerja yang aman dari bahan
berbahaya beracun (B3) yaitu bahan kimia baik dalam bentuk tunggal atau campuran
yang berdasarkan sifat kimia sangat berbahaya terhadap tenaga kerja. Keberadaan
Ahli K3 Umum akan turut membantu mengurangi resiko kecelakaan atau penyakit
akibat kerja.
Diharapkan calon Ahli K3 Umum dapat menerapkan baik dari sisi pengetahuan
dan keterampilan pengawasan khususnya dalam hal norma K3 Kesehatan Kerja, K3
Lingkungan Kerja, dan Bahan Berbahaya Beracun maka dilakukan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) di PT. LRT Jakarta sebagai objek yang di observasi melalui Online.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilakukan secara virtual dengan dua cara yakni
mengamati video yang ditampilkan dan wawancara dengan seorang Ahli K3 Umum
yang juga sekaligus sebagai sekretaris P2K3 di PT. LRT Jakarta.
5
3. Sebagai salah satu syarat kelulusan dari pelatihan Calon Ahli K3 Umum dari
Kementerian Tenaga Kerja.
Ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan ini hanya dibatasi pada Norma K3 Kesehatan
Kerja, K3 Lingkungan Kerja & Bahan Berbahaya pada perusahaan PT. LRT Jakarta.
6
3. Pengawasan Lingkungan Kerja
7
BAB II
8
2.1.1 Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, yang dikukuhkan dengan Akta No. 61
tanggal 16 September 2019, maksud dan tujuan perusahaan untuk menjalankan usaha
di bidang:
1. Konstruksi bangunan sipil;
2. Konstruksi khusus;
6. Telekomunikasi;
7. Real estat;
10. Aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi;
9
2.1.2 Wilayah Operasi
Gambar 2.1. Wilayah Operasi PT. LRT (Sumber; PT. LRT, Jakarta)
Temuan Positif
10
4. Telah adanya program pencegahan terhadap COVID 19 ( Penggunaan Masker,
menjaga jarak , WFH dll)
7. Telah memiliki dan menyimpan LDKB dan ditempat mudah terlihat dan
menempelkan label untuk bahan kimia yang digunakan (Chlorine,oil,dll)
Temuan Negatif
1. Petugas P3K yang berlicense / memiliki SKP masih belum memenuhi standard
(hanya berjumlah 1 orang untuk 600 pekerja di PT LRT)
6. Isi kotak P3K tidak sesuai dengan standard kotak P3K yang ditetapkan.
(Terdapat Minyak Kayu Putih)
11
BAB III
Rekomendasi
1 Telah tersedia toilet untuk Melakukan pemeliharaan dan Permenaker No.5 Tahun 2018 pasal 33 ayat 3
penyandang disabilitas di kebersihan secara rutin untuk penempatan toilet sebagai mana dimaksud pada ayat (1)
seluruh area PT LRT toilet penyandang disabilitas harus terpisah antara laki-laki, perempuan, dan penyandang
cacat, serta diberikan tanda yang jelas.
UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas Pasal
97 yang menyatakan :
(1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin
infrastruktur yang mudah diakses oleh Penyandang
Disabilitas.
(2) Infrastruktur yang mudah diakses oleh Penyandang
Disabilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. bangunan gedung;
b. jalan;
c. permukiman; dan
12
menyatakan :
c. usaha;
e. olahraga; dan
f. khusus.
2 Pelaksanaan kegiatan PT LRT sebaiknya dapat Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
13
MCU berkala dilakukan memberikan penyuluhan dan Kerja ; pasal 8 :
setiap tahun sekali bagi edukasi terhadap pekerja agar
keseluruhan karyawan/ti dapat memahami dan menjaga 1. Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan badan,
dan bekerja sama kesehatan. kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerja yang
langsung dengan Rumah akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai dengan
Sakit yang sudah dipilih sifat-sifat pekerjaan yang diberikan padanya.
oleh PT LRT .
2. Pengurus diwajibkan memeriksakan semua tenaga kerja
yang berada di bawah pimpinannya, secara berkala pada
dokter yang ditunjuk oleh pengusaha dan dibenarkan oleh
direktur.
14
pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, berkala dan
pemeriksaan kesehatan khusus.
3. Telah terdapat fasilitas P3K Agar Fasilitas P3Knya tetap Pemenakertrans No. 15 Tahun 2008 tentang Pertolongan
di seluruh area PT LRT dalam kondisi baik Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja pasal 2 yaitu:
1. Pengusaha wajib menyediakan petugas P3K dan
fasilitas P3K di tempat kerja.
2. Pengurus wajib melaksanakan P3K di tempat kerja.
Pasal 8 ; Fasilitas P3K sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 ayat (1) meliputi:
a. ruang P3K;
b. kotak P3K dan isi;
c. alat evakuasi dan alat transportasi; dan
d. fasilitas tambahan berupa alat pelindung diri dan/atau
peralatan khusus di tempat kerja yang memiliki potensi
bahaya yang bersifat khusus.
Pasal 9 ayat (1) yang menyatakan bahwa : Pengusaha wajib
menyediakan ruang P3K sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 ayat (1) huruf a dalam hal :
A. mempekerjakan pekerja/buruh 100 orang atau lebih ;
15
orang dengan potensi bahaya tinggi.
4. Telah adanya program PT LRT sebaiknya tetap menjaga Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2022
pencegahan terhadap konsistensi dan juga Tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar
COVID 19 ( Penggunaan meningkatkan protokol Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus
Masker, menjaga jarak , pencegahan Covid 19 Disease 2019 (Covid-19)
WFH dll)
16
PT LRT sebaiknya menjaga area Permen LHK No. 12 Tahun 2020 tentang Penyimpanan
6. Telah memiliki tempat TPS agar selalu terjaga Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
penyimpanan sementara kebersihannya.
(TPS) untuk Limbah B3 Pasal 2 yang berbunyi
17
persyaratan dan tata cara Penyimpanan Limbah B3; dan b.
pemantauan dan pelaporan.
Pasal 6
18
Pasal 7
a. longsoran;
c. gempa bumi;
d. sesar;
e. sink hole;
g. tsunami; dan/atau
19
h. mud volcano.
20
b. memiliki lapisan kedap di atas tanah dengan permeabilitas
paling besar 10-7 cm/detik (sepuluh pangkat minus tujuh
sentimeter per detik) berupa high density polyethylene
(HDPE) dan/atau lapisan konstruksi beton.
21
7 Telah memiliki dan PT LRT sebaiknya melakukan • Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep 187/MEN/1999
menyimpan LDKB dan update pemeriksaan data LDKB tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat
ditempat mudah terlihat secara berkala. Kerja
dan menempelkan label Pasal 2 yaitu : Pengusaha atau Pengurus yang
untuk bahan kimia yang menggunakan, menyimpan, memakai, memproduksi dan
digunakan (Chlorine,oil,dll) mengangkut bahan kimia berbahaya di tempat kerja wajib
mengendalikan bahan kimia berbahaya untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Pengendalian berbahaya
kimia berbahaya sebagaimana dimaksud pasal
2 meliputi :
22
1. Petugas P3K yang Penangganan akan tidak PT LRT sebaiknya Permenaker RI No.15 Tahun 2008 tentang
berlicense / memiliki SKP maksimal berpotensi memberikan pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di
masih belum memenuhi membahayakan Karyawan untuk tempat kerja.
standard (hanya pemenuhan sertifikasi Pasal 5 ayat 1:
berjumlah 1 orang untuk P3K sebanyak 5 Petugas P3K di tempat kerja sebagaimana
600 pekerja di PT LRT) Karyawan untuk 600 dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), ditentukan
total jumlah pekerja berdasarkan jumlah pekerja/buruh dan
potensi bahaya di tempat kerja, dengan rasio
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
Peraturan Menteri ini.
Permenaker RI No.15 Tahun 2008 (Lampiran
1)
a. Potensi Bahaya Jumlah pekerja Jumlah
petugas P3K
Tempat kerja dengan potensi bahaya rendah
Kurang dari 150 >150 1 untuk setiap
150 orang (2 untuk 300 orang dst)
b. Tempat kerja dengan potensi bahaya tinggi
Kurang dari 100 >100 1 untuk setiap 100
23
orang (2 untuk 200 orang, dst)
24
lainnya;
2. kertas tisue/lap;
3. usungan/tandu;
4. bidai/spalk;
25
9. pakaian bersih untuk penolong;
Terdapat blower yang • Suhu lingkungan kerja Sebaiknya PT LRT • Permenaker No.5 Tahun 2018
tidak difungsikan akan menjadi panas, dan untuk
3. Pasal 2 pengusaha dan/atau pengurus
sehingga kualitas mengakibatkan pekerja mengoperasikan
wajib melaksanakan syarat-syarat K3
kesehatan udara lebih mudah lelah. blower agar suhu
lingkungan kerja.
menurun • Tekanan udara yang ruangan dapat
• Pasal 3 terkait Syarat-
tinggi menyebabkan tersikulasi dan
Syarat K3 lingkungan kerja tersebut
Caisson's Disease, timbulnya tekanan
meliputi:
udara pada area
1. Pengendalian faktor fisika dan kimia
DEPO.
agar berada di bawah NAB
PT LRT sebaiknya
2. Pengendalian faktor biologi, faktor
menyediakan air
ergonomi, dan faktor psikologi kerja
minum dibeberapa
agar memenuhi standar
titik
3. Penyediaan fasilitas kebersihan dan
sarana higiene di tempat kerja yang
bersih dan sehat
4. Penyediaan personil K3 yang memiliki
26
kompetensi dan kewenangan K3 di
bidang lingkungan kerja
pasal 6 yaitu:
27
sebagaimana dimaksud dalam pasal 5
ayat 2 dilakukan untuk mengetahui
tingkat pajanan faktor fisika, kimia,
biologi, ergonomi, dan psikologi terhadap
tenaga kerja
28
5. pekerja sebanyak 600 penyakit menambahkan jumlah f. untuk 81 (delapan puluh satu) sampai
ISK,Inkontinensia toilet bagi pekerja 100 (seratus) orang = 6 (enam) jamban;
urine,atau batu ginjal agar memenuhi dan
pada pekerja kebutuhan dasar bagi g. setiap penambahan 40 (empat puluh)
dikarenakan terbatasnya para pekerja. orang ditambahkan 1 (Satu) jamban.
jumlah toilet yang
tersedia.
29
6. Isi kotak P3K tidak sesuai Jika terjadi kecelakaan melakukan Pemenakertrans No. 15 Tahun 2008 tentang
dengan standard kotak kerja, bisa muncul pemeriksaan secara Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di
P3K yang ditetapkan. kemungkinan korban berkala isi kotak Tempat Kerja Pasal 10 yang menyatakan
(Terdapat Minyak Kayu tidak mendapatkan sudah sesuai dengan bahwa : Kotak P3K sebagaimana dimaksud
Putih) penanganan yang tepat aturan yang berlaku dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b harus
karena kekurangan jenis memenuhi persyaratan sebagai berikut :
didalam kotak P3K. a. Terbuat dari bahan yang kuat dan mudah
dibawa, berwarna dasar putih dengan
lambang P3K berwarna hijau;
b. Isi kotak P3K sebagaimana tercantum
dalam lampiran II Peraturan Menteri ini
dan tidak boleh diisi bahan atau alat
selain yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan P3K di tempat kerja;
c. Penempatan kotak P3K :
30
7. sampah anorganik dan Terjadi pencampuran Menyediakan tempat • Permen No. 5 Tahun 2018 pasal 33 Ayat 2
B3 di lingkungan area sampah organik dan sampah yang dapat Fasilitias kebersihan sebagaimana
kerja PT LRT anorganik, karena memisahkan sampah dimaksud pada ayat (1) paling sedikit
sampah organik dapat organik dan meliputi:
menghasilkan gas anorganik
a. Toilet dan kelengkapannya;
d. peralatan Kebersihan.
31
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan kelompok kami via online dan hasil wawancara
dengan PT. LRT Jakarta tersebut dapat kami simpulkan bahwa:
Dalam hal ini PT. LRT Jakarta telah menerapkan prinsip-prinsip Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja terutama dalam bidang Kesehatan Kerja,
Lingkungan Kerja dan Pengawasan B3 dalam lingkungan kerja, baik di depo
ataupun di stasiun. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya 7 hal positif dalam hasil
pengamatan kelompok kami. Akan tetapi terdapat beberapa temuan yang belum
sesuai dengan ketentuan dan diharapkan dapat menjadi saran / masukan dan
perbaikan kepada manajemen PT. LRT agar dapat menyempurnakan prinsip-prinsip
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada perusahaan.
4.2 Saran
Mengacu kepada analisa dan rekomendasi yang telah kami diskusikan serta
dituangkan kedalam BAB III, besar harapan kami agar masukan tersebut dapat
dipertimbangkan dalam hal peningkatan mutu dan kualitas terutama dalam bidang K3
bagi PT. LRT Jakarta. Berikut beberapa saran yang dapat kami sampaikan demi
tercipta lingkungan kerja yang aman, sehat serta produktif di lingkungan perusahaan.
Saran kami adalah sebagai berikut :
32
4. Sebaiknya PT LRT melakukan pengukuran terkait Faktor Fisika dan biologi di depo
PT LRT untuk memastikan kondisi lingkungan yang sehat sesuai dengan Peraturan
Pemerintah.
5. Sebaiknya PT LRT menambahkan jumlah toilet bagi pekerja agar sesuai dengan
standard yang telah ditentukan.
6. melakukan pemeriksaan kotak P3K secara berkala apakah isi kotak sudah sesuai
dengan aturan yang berlaku dan tidak menempatkan obat lainnya (Minyak kayu Putih)
didalam kotak P3K.
33
REFERENSI
34
LAMPIRAN
HASIL PENGAMATAN VIDEO LAPANGAN
35
Gambar 3. Blower di Depo PT. LRT Jakarta
36
Gambar 5. Kotak P3K di Pos Kesehatan (1)
i
Gambar 6. Kotak P3K di Pos Kesehatan (2)
37
Gambar 7. Kotak P3K di Pos Kesehatan (3)
38
Gambar 9. Pengesahan Pembentukan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(P2K3) PT. LRT Jakarta
39
Gambar 11. Jumlah Tenaga Kerja Tetap Kegiatan Operasional PT. LRT Jakarta
40
Gambar 13. Sertifikat Petugas K3 di Lingkungan PT. LRT Jakarta.(2)
Gambar 14. Sertifikat Operator dan Inspeksi di Lingkungan PT. LRT Jakarta.
41
Gambar 15. Sertifikat Inspeksi dan Pengesahan P2K3 PT. LRT Jakarta
Gambar 16. Struktur Organisasi Tim Tanggap Darurat PT. LRT Jakarta
42
43